25 Tahun 2007
Kelompok 9 :
1) Nadira Aulia Mirasellya_202060187
2) Marlin Herlina_202060103
3) Christabelle Nathania Rayna_202060192
Penanaman Modal
• Adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanaman modal
dalam negeri maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah
negara RI.
• Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan penanaman modal untuk
melakukan usaha di wilayah negara RI yang dilakukan oleh penanaman modal
dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
• Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha
di wilayah negara RI yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan
penanam modal dalam negeri.
Definisi Modal
• Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang
dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis.
• Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga
negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan /atau badan hukum
Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.
• Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara RI, perseorangan
warga negara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau
tidak berbadan hukum.
Asas Keterbukaan
Asas yang terbuka terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang
benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penanaman modal.
Contoh : dalam sidang DPR, memberikan faslitias siaran secara langsung dan
live mengenai apa yang dibahas oleh anggota dewan sehingga masyarakat tau
kinerja para dewan
Asas Akuntabilitas
Adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
penyelenggaraan penananam modal harus dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Contoh : adanya pertanggungjawaban setiap kegiatan penyelenggara
pemerintahan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi.
Asas perlakuan
Asas perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal negara adalah asas
perlakuan pelayanan non diskriminasi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan, baik antara penanam modal dalam negeri dan penanam
modal asing maupun antara penanam modal dari satu negara asing dan penanam
modal dari negara asing lainnya.
Contoh : Kesamaan di hadapan hukum berarti setiap warga negara harus
diperlakukan adil oleh aparat penegak hukum dan pemerintah.
Asas kebersamaan
Asas yang mendorong peran seluruh penanam modal secara bersama-sama dalam
kegiatan usahanya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Asas kemandirian
Adalah asas penanaman modal yang dilakukan dengan tetap mengedepankan
potensi bangsa dan negara dengan tidak menutup diri pada masuknya modal asing
demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi.
Asas keseimbangan
Kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional adalah asas yang berupaya menjaga
keseimbangan kemajuan ekonomi wilayah dalam kesatuan ekonomi nasional.
• Tidak akan dinasionalisasi, namun bila sampai terjadi nasionalisasi maka akan
diberikan kompensasi sesuai harga pasar. Dalam artian, saham perusahaan yang
dimiliki oleh Negara penanam modal tidak akan diambil oleh pemerintah RI/
Badan hukum RI.
• Penanaman modal diberi hak untuk melakukan transfer dan repatriasi dalam
valuta asing, antara lain terhadap :
1. Modal
2. Keuntungan, bunga bank, deviden dan pendapatan lain
3. Kompensasi atas kerugian
4. Kompensasi atas pengambilalihan
5. Tambahan dana yang diperlukan bagi pembiayaan penanaman
modal
6. Dana untuk pembayaran kembali pinjaman
7. Royalti atau biaya yang harus dibayar
8. Pendapatan dari perseorangan warga negara asing yang bekerja
dalam perusahaan penanaman modal
Sehingga transfer dan repatriasi dapat dilakukan dalam valuta asing sesuai dengan
Negara penanam modal berdasarkan kurs valuta asing di Indonesia.
Dalam hal adanya tanggung jawab hukum yang belum terselesaikan, hak transfer dapat
ditunda oleh :
1. Penyidik atau Menteri Keuangan
2. Pengadilan menetapkan penundaan untuk melakukan transfer dan /atau repatriasi
berdasarkan gugatan.
3. Bank atau lembaga lain yang melaksanakan penetapan penundaan berdasarkan
penetapan pengadilan hingga selesainya seluruh tanggung jawab penanam modal.
TENAGA KERJA
• Perusahaan penanaman modal memenuhi kebutuhan tenaga kerja harus
mengutamakan tenaga kerja warga negara Indonesia. Hal ini dilakukan karena
masih banyak warga Negara Indonesia yang memiliki potensi dan kemampuan
selain itu juga untuk menghindari terjadinya peningkatan pengangguran.
• Jika penyelesaian tidak mencapai hasil, perusahaan penanaman modal dan tenaga
kerja menyelesaikan perselisihan melalui pengadilan Hubungan industrial.
BIDANG USAHA
• Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal,
kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka
dengan persyaratan.
3. Telekomunikasi
4. Pelajaran
5. Penerbangan
6. Air minum
9. Massa Media
Kriteria dan persyaratan serta daftar bidang usaha yang tertutup dan terbuka dengan
persyaratan masing-masing akan diatur dengan Peraturan Presiden. (Peraturan
Presiden No. 77 tahun 2007). Berdasarkan Perpres no 77 tahun 2007, bidang usaha
yang terbuka bagi penanaman modal, yaitu antara lain :
1. Pembangkit Tenaga Listrik Skala Kecil (s/d 10 MW)
2. Agen Perjalanan Wisata
3. Sanggar Seni
4. Usaha Jasa Pramuwisata
5. Pengusahaan Hutan Tanaman Lainnya (Aren, Kemiri, Biji Asam, Bahan Baku
Arang, Kayu Manis, dll)
6. Pengusahaan Sarang Burung Walet Di
7. Industri Kayu Gergajian (Kapasitas Produksi sampai dengan 2000M3/Tahun
Lalu, untuk kriteria dan persyaratan bidang usaha terbuka, antara lain :
Bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan adalah bidang usaha tertentu yang
dapat diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal dengan syarat tertentu, yaitu
bidang usaha yang dicadangkan untuk UMKMK, bidang usaha yang dipersyaratkan
dengan kemitraan, bidang usaha yang dipersyaratkan kepemilikan modalnya,
bidang usaha yang dipersyaratkan dengan lokasi tertentu, dan bidang usaha yang
dipersyaratkan dengan perizinan khusus.
Berdasarkan Perpres no 77 tahun 2007, bidang usaha yang tertutup bagi penanaman
modal, yaitu antara lain :
1 . Perjudian / Kasino
2 . Peninggalan Sejarah dan Purbakala (candi, keraton, prasasti, petilasan, bangunan
kuno,temuan bawah laut, dsb)
3 . Museum
4. Pemukiman / Lingkungan Adat
5 . Monumen
6. Obyek Ziarah (Tempat peribadatan, petilasan, makam, dsb)
7 . Pemanfaatan (pengambilan) Koral Alam
Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden menetapkan bidang usaha yang tertutup
untuk penanaman modal dalam negeri dan asing, dengan berdasarkan kriteria
kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan
nasional serta kepentingan nasioanl lainnya.
Sedangkan kewajiban investor atau penanam modal sebagaimana yang diatur dalam Pasal
15 UU No.25 Tahun 2007, yaitu :
• Pemerintah juga telah menetapkan bahwa semua bidang / jenis usaha dinyatakan
terbuka, kecuali bidang / jenis usaha yang dinyatakan tertutup.
• Penetapan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal dalam negeri
maupun bagi penanaman modal asing dilakukan berdasarkan kriteria tertentu
seperti kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan
keamanan nasional.
• Sedang penetapan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan tertentu
dilakukan berdasarkan kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan sumber
daya alam, perlindungan dan pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan
koperasi, peningkatan kapasitas teknologi, serta kerja sama dengan badan usaha
yang ditunjuk oleh pemerintah.
HAK PELAYANAN
1. Menjamin tersedianya modal yang berasal dari sumber yang tidak bertentangan
dengan ketentuan yang berlaku,
2. Menanggung dan menyelesaikan segala kewajiban dan kerugian jika penanam
modal menghentikan atau meninggalkan atau menelantarkan kegiatan usahanya
secara sepihak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
3. Menciptakan iklim usaha persaingan yang sehat, mencegah praktek monopoli dan
hal lain yang merugikan negara,
4. Menjaga kelestarian lingkungan hidup,
5. Menciptakan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kesejahteraan pekerja,
6. Mematuhi semua ketentuan peraturan.
B. Fasilitas Perizinan , misalnya Fasilitas hak atas tanah, fasilitas imigrasi, dan
fasilitas perizinan impor. Pemberian fasilitas penanaman modal juga dilakukan
dalam upaya mendorong penyerapan tenaga kerja, keterkaitan pembangunan
ekonomi dengan perlakuan ekonomi kerakyatan, orientasi ekspor dan intensif
yang dilakukan menguntungkan kepada penanam modal yang menggunakan
barang modal atau mesin atau peralatan produksi dalam negeri, serta fasilitas
terkait dengan lokasi penanaman modal di daerah tertinggal dan di daerah dengan
infrastruktur terbatas.
Sanksi Pelanggaran :
• Peringatan tertulis merupakan sanksi yang tertulis dalam undang-undang terutama
sanksi tertulis yang ada dalam undang-undang bisnis, Disitu berisikan
konsekuensi bagi pelanggar yang melanggar ketentuan undang-undang bisnis.
Contoh : Pemilik perusahaan tidak menyediai fasilitas yang aman untuk para
karyawannya, Sehingga Pemilik perusahaan telah melanggar aturan mengenai alat
keamanan untuk karyawan.
• Pembatasan Kegiatan Usaha merupakan pembatasan kegiatan usaha yang harus
mengikuti ketentuan operasional buka perusahaan untuk melakukan kegiatan
aktivitas kerja. Jika perusaahn tersebut tidak mengikuti jam operasional buka
aktivitas kerja maka dapat dihukum sesuai ketentuan yang berlaku. Contoh :
Perusahaan PT A melanggar operasional kerja yang sudah ditetapkan oleh
kementrian tenaga kerja untuk melakukan kegiatan operasional sesuai dengan
jamnya.
• Pembekuan Kegiatan Usaha dan/atau Fasilitas Penanaman Modal merupakan
pemberhentian kegiatan usaha atau Penanaman Modal yang diberhentikan karena
melanggar hukum. Contoh: Kegiatan hollywings diberhentikan karena melanggar
ketentetuan jam operasional yang sudah ditentukan,
• Pencabutan Kegiatan Usaha dan / atau Fasilitas Penanaman Modal. Merupakan
kegiatan yang melanggar hukum dan diberikan sanksi berupa percabutan izin
kegiatan usaha baik dalam jangka waktu selamanya ataupun sementara. Contoh :
kegiatan penjualan minuman hollywings di tutup kegiatan usahanya karena telah
diberikan sanksi dari penjualan minuman beralkhol diatas 10%.