Oleh
Hernawan Hadi
Emiten
Pemodal (Investor)
Orang atau badan yg membeli saham atau obligasi yg di tawarkan oleh emiten melalui:
Primary market.
Secuder market.
Lembaga Penunjang
Penjamin Emisi(Underwriter).
Pihak yg membuat penjajian dg emiten untuk menjual dan menanggung penjualan emisi.
4. All or None Commitment(kesanggupan semua atau tdk sama sekali): kalau efek yg ditawarkan
tdk laku semua,emisi akan dikembalikan ke emeiten.
Penanggung(Guarantor)
Memberi jaminan kpd pemodal apabila krn suatu sebab emiten (emisi obligasi) tdk bisa
memberikan kewajibannya atas bungan dan pinjaman pokok.
Yang dpt menjadi penanggung adl bank atau non bank yg mendapat izin dr Menteri Keuangan.
Wali Amanat (Trustee)
Jasa wali amanat hanya diperlukan apabila pd emisi obligasi yg mewakili kepentingan dan
melindungi pemodal.
Yg dpt menjadi wali amanat adl bank dan non bank yg mendpt izin dr Menteri Keuangan
Mengikuti terus menerus perkembangan perusahaan emiten dan memberi nasehat kpd emiten.
Melakukan monitoring dan pengawasan thd pembayaran bunga dan pinjaman pokok obligasi.
Pihak yg mewakili penjual maupun pembeli efek di Bursa Efek,dg kata lain broker dpt
membawa Amanat jual dan Amanat beli dr dr calon penjual dan pembeli efek.
Pedagang Efek(Dealer)
Pihak yg jual beli efekdg harap mendapatkan keuntungan dr perbedaan harga efek(capital gain).
yg dpt menjadi Pedagang Efek adl bank,non bank atau Badan Hukum yg berbentuk PT yg
mendapat izin Menteri Keuangan.
Perusahaan yg menyediakan jasa bagi pemodal yg tdk paham lika liku pasar modal untuk
menganalisa efek,menganalisa risiko berinvestasi,dimana pemodal dpt membeli efek yg
menguntunkan.
Menyusun Daftar Pemegang Saham dan perubahannya dan utk Pembukuan Pemegang
Saham(daftar pemegang saham).
PENANAMAN MODAL
OLEH
HERNAWAN HADI,SH MH
Kebijakan Umum PMA : Mengundang masuknya PMA dan diarahkan utk berperan menunjang
ekselerasi pembangunan nasional.
PMA dimanfaatkan sbg pelengkap dlm rangka mengisi kekurangan permodalan dan kemampuan
nasional.
Direct Investment : bhw pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman
modal tsb.
Portofolio Investment: bahwa pemilik modal asing hanya memiliki sejumlah saham dlm suatu
perusahaan tanpa mempunyai kekuasaan langsung dlm managemen perusahaan.
Modal Asing
Alat pembayaran luar negeri yg tdk merupakan dr kekayaan devisa ind yg dg persetujuan
pemerintah digunakan utk pembiayaan persh di Indonesia.
Alat2 utk persh termasuk penemuan2 baru milik orang asing dan bahan2 yg dimasukan dr luar
negeri kedalam wilayah Ind selama alat2 tsb tdk dibiayaan dr kekayaan devisa Ind.
Keuntungan persh yg berdasarkan UU boleh ditranfer,ttp digunakan utk membiayai persh di Ind.
Kebijakan PMA/Kelonggaran
Segi Operasional : adanya jaminan thd persh Modal Asing bhw pem tdk akan melakukan
nasionalisasi.
Bidang managemen: pemilik modal diberi wewenang sepenenuhnya utk menentukan direksi
persh dimana modal ditanam.
Bidang keuangan: Persh Modal asing diberi hak menstarnfer income dan modal dlm valuta asli.
Untuk tdk menyulitkan perusahaan modal asing utk mencapai fase berproduksi dlm jumlah yg
dpt disalurkan kepasar, dimana fase ini banyak membutuhkan banyak biaya.
Dilakukan dg UU.
Oleh
Tujuan Investor
Faktor buruh murah.
Pengambilalihan,
Pelanggaran kontrak,
Pembangunan daerah.
Alih tehnologi.
Kebijakan dasar.
Penyelesaian sengketa.
Portofolio Invesment.
Penanaman modal adl sgl bentuk kegiatan menanam modal utk melakukan usaha di wilayah RI
yg dilakukan oleh penanam modal asing,baik yg menggunakan modal asing maupun yg
berpatungan dg penanaman modal dlm negeri.
Modal yg dimiliki oleh negara asing,perseorangan WNA,dan/atau badan hukum Ind yg sebagian
atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.
Kebijakan Dasar
Bentuk Hukum
Akumulasi modal.
Caranya:
Membeli saham.
Pelayanan terpadu dg satu pintu baik pusat,provinsi maupun daerah,yg bertujuan membantu
penanaman modal dlm memperoleh kemudahan pelayanan,fasilitas fiscal dan informasi.
Pemberdayaan BKPM.
Pemerintah memberikan perlakuan yg sama kpd semua penanaman modal yg berasal dr negara
manapun kecuali perjanjian bilateral dg Ind misalnya kesatuan kepabeanan,wilayah
perdagangan bebas,common market,kesatuan moneter dll.
Aspek ketenagakerjaan.
Hak pelayanan.
Kewajiban investor
Menanggung dan menyelesaikan segala kewajiban dan kerugian jika investor meninggalkan atau
menelantarkan kegiatan usaha.
• OLEH
• HERNAWAN HADI,SH MH
• Dilakukan Pasca PD II di Havana dlm konferensi PBB ttg perdagangan dan kesepakatan kerja.
Diratifikasi 23 negara.
• Jasa dan investasi diusulkan diliberalisasi,ttp tehnologi dilindungi oleh HKI (anti liberalisasi).
• Melahirkan WTO.
• WTO Organisasi.
Manufaktur,jasa,HKI (TRIPs)
• GATT Kesepakatan
2. Safeguards (penyempurnaan aturan mengenai hak membatasi impor dlm keadaan darurat
walalupun impor dilakukan sesuai aturan GATT.
3. Perbaikan peraturan yg dihasilkan pd putaran Tokyo yg masih berupa Codes (artinya hanya
mengikat negara2 yg menyetujui saja),shg dpt disetujui oleh semua peserta perundingan.
5. Dispute settlement.
2. Trade related aspect of intelectual property rights (TRIPs) ;merumuskan ttg HKI.
1. Bea masuk.
2. Pertanian.
3. Tektil
4. Aturan-aturan yaitu:
• Anti dumping.
• Safguards.
• Subsidies.
• Balance of payment.
• Bidang teknis.
5. Jasa-jasa(service).
6. TRIPs.
7. TRIMs.
8. Dispute Settlement.
Diharapkan mampu menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan yaitu menyediakan fasilitas utk
memindahkan dana dr lender (pemilik dana) ke borrower(Penerima dana) dg cara menginvestasikan
kelebihan dana yg dimiliki lender dg mengaharapkan imbalan dr penyertaan tsb.Sedangkan dr sisi
borrower,dpt mengembangkan perusahaan tanpa menunggu hasil dr produksi persh.
Klasifikasi Pendanaan
Non-Securities Segment yaitu meyediakan dana dr lembaga keuangan langsung kpd perush dg menahan
tanda bukti investasi sampai utang dilunasi.
Secuties Segment yaitu menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang guna melakukan investasi
barang modal.
• Efek tdk hanya tanda utang atau pinjaman (debt securities),ttp juga tanda kepemilikan(equity
securities).
Pasar Uang
Dana dr lembaga keuangan bank dan non bank dpt digunakan utk sektor riil.
A. Bidang perlindungan thd Hak atas Kekayaan Intelektual(HKI) atau Trade Related Intelektual
Property Rights(TRIPs),dimana negara maju sbg penghasil utama karya tehnologi.
B. Bidang jasa2 atau Trade in Services dimana negara maju mempunyai keunggulan komparetif yg
tinggi terutama bidang jasa2 yg mengandung kadar tehnologi dan pengetahuan spesialistis yg
tinggi.
C. Dibidang investasi dimana perusahaan multinasional banyak yg datang dadri negara maju,shg
perundingan putaran Uruguay juga mencakup Trade Related Invesment Meansures(TRIMs).
Kepentingan utama mereka adl terjaganya akses kepasar dinegara maju utk produk2 hasil
negara berkembang; misalnya produk manufaktur hasil tropis.
2. Jasa milik asing yg digunakan utk aktivitas lokal adl masalah investasi.
#PROMOSIONAL#
a. Investasi asing sbg sumber permodalan semakin sulit diperoleh dr luar krn banyak negara asia
timur yg butuh investasi asing.
b. Investasi sbg sumber kemampuan managerial ,bgm menciptakan suasana dimana dpt terjadi
peralihan managerial skill atau ketarmpilan.
lanjutan
c. Investasi sbg sumber tehnologi; yaitu bgm menciptakan pengalihan tehnologi dpt dilakukan
tanpa menimbulkan kesenjangan/perbedaan kepentingan.
d. Investasi sbg sumber mitra utk meningkatkan kemampuan pengusaha nasional agar perusahaan
Indonesia dpt menjadi mitra dan meningkatkan kemampuan usaha.
e. Bgm merumuskan kebijakan yg menjamin agar iklim usaha di Indonesia dpt menjadi semakin
kompetitif dan efisien.
2. Mencegah tekanan utk meningkatnya upah yg terlalu cedpat krn bisa menimbulkan keenggan
pihak asing utk menanamkan modalnya dibidang yg dpt menyerap tenaga kerja
lanjutan
3. Bagaimana sikap seharusnya thd relokasi usaha, kelonggaran thd aturan lingkungan hidup.
4. Bagaimana dpt diterapkan ketentuan mengenai “Fair Business Practices” baik dikalangan
pengusaha asing maupun pengusaha domestik.
Tujuan GATT/WTO
(General Agreement on Tariffs and Trades)
Fungsi GATT
National Treatment(NT).
Negara2 anggota hrs memperlakukan barang dan jasa impor spt halnya barang dan jasa produksi dlm
negeri.
Misalnya: Jika Ind memberi perlindungan Paten 20 th utk produk domestik,maka jangka waktu
perlindungan yg sama hrs juga diberikan kpd paten yg berasal dr negara lain.
lanjutan
Setiap kepentingan yg diberikan oleh suatu negara anggota thd suatu negara laiannya hrs lah sama dg
yg diberikan kpd semua anggota lainnya.
Misal: Jika Ind melindungi Varientas tanaman dr AS,perlindungan yg sama hrs juga diberikan Varietas
yg sama yg berasal dr Jepang ataupun Eropa.
HUKUM INVESTASI
OLEH
HERNAWAN HADI,SH MH
1. Azas kekeluargaan.
ESENSI OTONOMI
Pembagian kewenangan.
Lanjutan
URUSAN WAJIB PEMDA
11.Pelayanan pertanahan.
13.Pelayanan administrasi.
14.Pelayanan administrasi penanaman modal.
Urusan Pemerintahan yg secara nyata ada dan berpotensi utk meningkatan kesejahteraan
masyarakat sesuai dg kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah.
2. Model Sosialis.
MOTIF INVESTOR
Investor hanya akan datang kedaerah jika yakin dapat memperoleh keuntungan secara wajar
dan rasional
INVESTASI DI INDONESIA
Dilakukan di Indonesia.
Di dirikan di Indonesia.
5. Modal asing adl : alat pembayaran luar negeri,alaty alat perusahaan, hasil perusahaan yg tdk
ditransfer ke luar negeri tetapi dipergunakan utk pembiayaan perusahaan di Indonesia
Pada awal orde baru dirasakan adanya keterbatasan teknologi, ketrampilan, kemampuan
manajemen dan dana.
BIDANG PMA
1. Pelabuhan.
3. Telekomunikasi.
4. Pelayaran.
5. Penerbangan.
6. Air minum.
7. Kereta api.
9. Media massa.
Dibolehkan memakai tenaga kerja asing,tetapi hrs melibatkan tenaga kerja Indonesia.
TEORI PMA
Hubungan kerja sama : Dalam investasi PMA dpt dilaksanakan krn adanya kerjasama yg saling
menguntungakan dlm posisi yg sederajat.
Hubungan kurang seimbang (ketergatungan) : Teori Dependencia : PMA terjadi karena salah
satu pihak lebih dominan shg pihak lain menjadi tergantung pd PMA.
EKONOMI BIAYA TINGGI : banyak pungutan dan pajak daerah yang membebani investor.
TUMPANG TINDIH KEWENANGAN : tidak jelas kewenangan perijinan investasi oleh Pusat,
Provinsi atau Kab/Kotamadya.
PEREKRUTAN TENAGA KERJA : banyak daerah mensyaratkan perekrutan tenaga lokal yg tdk
memenuhi kualifikasi.
KERJA SAMA ANTAR DAERAH : tdk ada kerjasama dan standarisasi peraturan daerah.
Menghapus monopoli.
Menghormati kontrak.
Penegakan hukum.
Bentuk fasilitas
Perpajakan.
Pelayanan/perizinan keimigrasian.
Pelayanan/perizinan impor.
Fasilitas perpajakan
Pajak pengasilan.
Bea masuk atas impor barang modal.
PBB.
Fasilitas keimigrasian
Perizinan impor
Modal.
Keuntungan.
Hasil likuidasi.
Penjualan aset.
Pemerintah pusat.
Pemerintah kabupaten/kota.
Penanaman modal yg terkait dg sumber daya alam yg tdk dpt diperbaharui dg risiko kerusakan
yg tinggi.
Penanaman modal yg terkait pd fungsi pemersatu dan penghubung antar wilayah dan lintas
provinsi.
Menurut UU.
Kebijakan yg ditempuh.
Kebijakan(keharusan) utk mengalihkan saham2 asing kpd partner nasional dlm periode tertentu,
diharapkan partner nasional menjadi pemegang saham mayoritas; minimum 51% dlm waktu 10
th terhitung izin usaha proyek dikeluarkan oleh Departemen teknis (Surat Edaran BKPM 11-10-
1974)
Perkembangan selanjutnya
(PP No.17 Th.1992)
Setiap PMA dg modal setor 50 juta dolar berhak menguasai 100% saham tanpa harus
menyertakan mitra nasional.
1. Devaluasi Th.1978.1983,1986.
2. Kebijakan Moneter 1Juni 1983 : Memberi kebebasan (liberalisasi) bagi bank2 utk menetapkan
sendiri suku bunga.
3. Paket 6 Mei 1986 : memberi status yg sama dg PMDN thd perush PMA dimana 51% sahamnya
dijual di pasar modal atau minimal sahamnya dimiliki oleh negara/swasta nasional dijual dipasar
modal
lanjutan
PP No.50 Th.1993
Menyatakan PP No.17 Th.1992 tdk berlaku lagi maksudnya utk lebih mendorong investasi di Ind
agar masy Ind lebih tertarik utk turut membiayai proyek2 investasi.Misalnya BUMN atau swasta
nasional diperbolehkan Go Internasional asal Investasi yg diperbolehkan dr luar negeri hrs
digunakan utk investasi dlm negeri.