Anda di halaman 1dari 23

 PARA PELAKU PASAR MODAL

 Oleh

 Hernawan Hadi

 Emiten

 Perusahaan yang memperoleh dana dg menjual (menerbitkan) saham atau obligasi


dimasyarakat.

 Pemodal (Investor)

 Orang atau badan yg membeli saham atau obligasi yg di tawarkan oleh emiten melalui:

 Primary market.

 Secuder market.

 Lembaga Penunjang

 Lembaga yg menunjang dan mendukung beroperasinya pasar modal.

 Penjamin Emisi(Underwriter).

 Pihak yg membuat penjajian dg emiten untuk menjual dan menanggung penjualan emisi.

 4 Tipe Penjaminan emisi

1. Full/Firm Commitment (kesanggupan penuh) : Undewriter akan membeli semua emisi yg di


jual,walaupun emisi terjual sebagian atau semua di Primary Market.

2. Best Efforts Commitment(kesanggupan terbaik) : undewriter diharuskan menjual semaksimal


mungkin,kalau efek tdk terjual habis akan dikembalikan ke emiten.

3. Standby Commitment(kesanggupan siaga): apabila efek tdk terjual pd waktu yg


ditentukan,underwriter akan membeli sisanya ttp dibawah harga penawaran.

4. All or None Commitment(kesanggupan semua atau tdk sama sekali): kalau efek yg ditawarkan
tdk laku semua,emisi akan dikembalikan ke emeiten.

 Penanggung(Guarantor)

 Memberi jaminan kpd pemodal apabila krn suatu sebab emiten (emisi obligasi) tdk bisa
memberikan kewajibannya atas bungan dan pinjaman pokok.

 Penanggung mendapat fee dr emiten.

 Yang dpt menjadi penanggung adl bank atau non bank yg mendapat izin dr Menteri Keuangan.
 Wali Amanat (Trustee)

 Jasa wali amanat hanya diperlukan apabila pd emisi obligasi yg mewakili kepentingan dan
melindungi pemodal.

 Yg dpt menjadi wali amanat adl bank dan non bank yg mendpt izin dr Menteri Keuangan

 Tugas Wali Amanat

 Menganalisa kemampuan dan kredibilitas emiten.

 Menilai kekayaan emiten yg akan dijadikan jaminan.

 Melakukan pengawasan thd kekayaan emiten.

 Mengikuti terus menerus perkembangan perusahaan emiten dan memberi nasehat kpd emiten.

 Melakukan monitoring dan pengawasan thd pembayaran bunga dan pinjaman pokok obligasi.

 Sgb agen utama pembayaran.

 Perantara Pedagang Efek


(Pialang,Broker)

 Pihak yg mewakili penjual maupun pembeli efek di Bursa Efek,dg kata lain broker dpt
membawa Amanat jual dan Amanat beli dr dr calon penjual dan pembeli efek.

 Pedagang Efek(Dealer)

 Pihak yg jual beli efekdg harap mendapatkan keuntungan dr perbedaan harga efek(capital gain).

 yg dpt menjadi Pedagang Efek adl bank,non bank atau Badan Hukum yg berbentuk PT yg
mendapat izin Menteri Keuangan.

 Perusahaan Surat Berharga


(Securities Company)

 Suatu perusahaan yg terdiri dr perdagangan efek,underwriter,perantara pedagang efdek dan


penyedia jasa pengelola dana(fund management)

 Perusahaan Pengelola Dana

 Perusahaan yg menyediakan jasa bagi pemodal yg tdk paham lika liku pasar modal untuk
menganalisa efek,menganalisa risiko berinvestasi,dimana pemodal dpt membeli efek yg
menguntunkan.

 Kantor(Biro) Administrasi Efek

 Membantu emiten dan penjamim emisi dlm rangka emisi efek.


 Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para pemodal.

 Menyusun Daftar Pemegang Saham dan perubahannya dan utk Pembukuan Pemegang
Saham(daftar pemegang saham).

 Menyiapkan korespondensi emiten kpd pemegang saham,misak menyampaikan panggilan RUPS


dan pembayaran deviden.

 Membuat laporan bila diminta Instansi yg berwenang.

 PENANAMAN MODAL

 OLEH

 HERNAWAN HADI,SH MH

 Undang undang Penanaman Modal

 UUPMA lama : UU NO.78 Th.1958.

 UUPMA selanjutnya:UU No.1Th.1967.

 UUPM terbaru :UU No.25 Th.2007.

 Kebijakan Umum PMA : Mengundang masuknya PMA dan diarahkan utk berperan menunjang
ekselerasi pembangunan nasional.

 PMA dimanfaatkan sbg pelengkap dlm rangka mengisi kekurangan permodalan dan kemampuan
nasional.

 PMA yg diatur dlm UU NO.1/67

 Seluruhnya modal asing artinya tdk bercampur dg modal nasional(Ps.1&2).

 Sebagian modal asing dan sebagian modal nasional(Joint venture,Joint Enterprise).

 PMA menurut UU no.1/67

 Direct Investment : bhw pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman
modal tsb.

 Portofolio Investment: bahwa pemilik modal asing hanya memiliki sejumlah saham dlm suatu
perusahaan tanpa mempunyai kekuasaan langsung dlm managemen perusahaan.

 Modal Asing

 Alat pembayaran luar negeri yg tdk merupakan dr kekayaan devisa ind yg dg persetujuan
pemerintah digunakan utk pembiayaan persh di Indonesia.
 Alat2 utk persh termasuk penemuan2 baru milik orang asing dan bahan2 yg dimasukan dr luar
negeri kedalam wilayah Ind selama alat2 tsb tdk dibiayaan dr kekayaan devisa Ind.

 Keuntungan persh yg berdasarkan UU boleh ditranfer,ttp digunakan utk membiayai persh di Ind.

 Bidang Usaha Yg Terbuka

 PMA secara penuh penguasaanya atas bidang2 usaha ybs.

 Penanaman modal asing atas dasar kerja sama dg modal nasional

 Kebijakan PMA/Kelonggaran

 Segi Operasional : adanya jaminan thd persh Modal Asing bhw pem tdk akan melakukan
nasionalisasi.

 Bidang managemen: pemilik modal diberi wewenang sepenenuhnya utk menentukan direksi
persh dimana modal ditanam.

 Bidang keuangan: Persh Modal asing diberi hak menstarnfer income dan modal dlm valuta asli.

 Bidang Perpajakan: diberi kelonggaran perpajakan dan pungutan al:

 Pembebasan bea meterai modal.

 Pembebasan/keringanan bea masuk.

 Pembebasan/keringan pajak devisa.

 Ratio dr Kebijakan tsb

 Untuk tdk menyulitkan perusahaan modal asing utk mencapai fase berproduksi dlm jumlah yg
dpt disalurkan kepasar, dimana fase ini banyak membutuhkan banyak biaya.

 Dalam hal Nasionalisasi:

 Dilakukan dg UU.

 Kepentingan negara menghendaki.

 Perush modal asing diberi kompensasi sesuai dg kesepakatan menurut hk internasional.

 Perkembangan Investasi Asing di Indonesia

 Oleh

 Hernawan Hadi,SH MHum.

 Tujuan Investor
 Faktor buruh murah.

 Dekat dg sumber daya/bahan mentah.

 Mencari market baru.

 Lisensi dan Alih tehnologi.

 Fasilitas/Insentif pajak dan bunga dll.

 Status negara dlm Perdagangan Internasional.

 DampaK Pengaturan Internasional atas Iklim Investasi.

 Multilateral Invesment Guarantee Agreement(MIGA),didirikan oleh Bank Dunia yg menanggung


kerugian direct invesment, jugaSercive and management contrac,licening,franchising,production
sharing contract.

 Yg ditanggung adl kerugian investor akibat:

 Transfer mata uang,

 Pengambilalihan,

 Pelanggaran kontrak,

 Perang dan kekacauan sipil.

 Tujuan Pembentukan UU Investasi

 Untk meningkatkan pertumbuhan ekonomi(economic growth), guna memperluas lapangan


kerja.

 Pengembangan industri dan perdagangan.

 Pembangunan daerah.

 Alih tehnologi.

 Pertimbangan Investor Asing

 Kesempatan Ekonomi (economic opportunity).

 Stabilitas Politik(political stability).

 Kepastian Hukum (Legal Certainty):

 Menciptakan birokrasi yg efisien,

 Kepastian hukum dibidang investasi,


 Biaya ekonomi yg berdaya saing,

 Iklim usaha yg kondusif.

 Dasar2 Pembaharuan Hk Investasi

 Kebijakan dasar.

 Bentuk badan usaha.

 Perlakuan thd investasi/investor.

 Bidang usaha,keterkaitan pelaku ekonomi kerakyatan bagi usah mikro,kecil,menengah dan


koperasi.

 Hak,kewajiban dan tanggung jawab investor.

 Perizinanan dan pengesahan.

 Penguatan lembaga coordinator pelaksana kebijakan investasi,

 Pengaturan mengnai kelembagaan.

 Penyelesaian sengketa.

 Modal Asing mnrt UU No.1 Th.1967

 Foreign Direct Invesment.

 Portofolio Invesment.

 Penanaman Modal Asing mnrt UU no.25 Th.2007

 Penanaman modal adl sgl bentuk kegiatan menanam modal utk melakukan usaha di wilayah RI
yg dilakukan oleh penanam modal asing,baik yg menggunakan modal asing maupun yg
berpatungan dg penanaman modal dlm negeri.

 Modal Asing-Ps 1 UU No.25 Th.2007

 Modal yg dimiliki oleh negara asing,perseorangan WNA,dan/atau badan hukum Ind yg sebagian
atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.

 Kebijakan Dasar

 Memberi perlakukan yg sama bagi PMDN dan PMA.

 Menjamin kepastian hukum.


 Membuka kesempatan bagi perkembangan dan memberikan perlindungan kpd usaha
mikro,kecil menengah dan koperasi.

 Bentuk Hukum

 Penanaman modal asing wajib dlm bentuk PT berdasarkan hk Ind.alasanya:

 Akumulasi modal.

 One share one vote.

 100% modal PMA.

 Caranya:

 Mengambil sbgian saham saat pendirian.

 Membeli saham.

 Pengesahan dan perizinan

 Pelayanan terpadu dg satu pintu baik pusat,provinsi maupun daerah,yg bertujuan membantu
penanaman modal dlm memperoleh kemudahan pelayanan,fasilitas fiscal dan informasi.

 Pemberdayaan BKPM.

 Bidang Usaha tertutup

 Produksi senjata,mesin,alat peledak dan peralatan perang.

 Bidang usaha yg secar eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan UU.

 Berdasarkan kriterian kesehatan,modal,kebudayaan,lingkungan hidup,pertahanan dan


keamanan nasional serta kepentingan nasional.

 Prinsip perlakuan sama

 Pemerintah memberikan perlakuan yg sama kpd semua penanaman modal yg berasal dr negara
manapun kecuali perjanjian bilateral dg Ind misalnya kesatuan kepabeanan,wilayah
perdagangan bebas,common market,kesatuan moneter dll.

 Aspek ketenagakerjaan.

 Wajib meningkatkan kompetisi tenaga kerja WNI melalui pelatihan kerja.

 Apabla mempekerjakan tenaga asing diwajibkan alih tehnologi.

 Menyediakan fasilitas latihan dan pendidikan secara teratur dan terarah.


 Hak investor

 Kepastian hak,hukum dan perlindungan.

 Informasi yg terbuka mengenai bidang usaha yg dijalankan.

 Hak pelayanan.

 Fasilitas kemudahan sesuai peraturan UU.

 Kewajiban investor

 Menerapkan prinsip tata kelola persh yg baik

 Tanggun jawab sosial.

 Membuat laporan ttg kegiatan penanaman modal kpd BKPM.

 Menghormati tradisi budaya masy.

 Mematuh peraturan per UU an.

 Tanggung jawab investor

 Menjamin modal berasal dr sumber yg tdk bertentangan dg UU.

 Menanggung dan menyelesaikan segala kewajiban dan kerugian jika investor meninggalkan atau
menelantarkan kegiatan usaha.

 Menciptakan iklim usaha persaingan sehat.

 Menjaga kelestarian lingkungan hidup,dg cara mengalokasikan dana secara bertahap.

 Menciptakan keselamatan,kesehatan,kenyamanan dan kesejahteraan pekerja.

• SEJARAH PUTARAN URUGUAY

• OLEH

• HERNAWAN HADI,SH MH

• GATT/Pra putaran Uruguay


1947-1979

• Dilakukan Pasca PD II di Havana dlm konferensi PBB ttg perdagangan dan kesepakatan kerja.
Diratifikasi 23 negara.

• Melakukan tujuh putaran negosiasi perdagangan multilateral,6 putaran pertama membahas


penurunan bea,tapi putaran ke tujuh (putaran Tokyo ‘73-’79) membahas hambatan bea
cukai,tindakan balasan atas perdagangan tdk adil dan perlakuan berbeda dan lebih
menguntungkan bagi negara2 berkembang.

• Putaran Tokyo menghasilkan juga kesepakatan ttg subsidi,dumping,lisensi impor,validasi bea


cukai.

• Putaran Uruguay 1986-1994

• Jasa dan investasi diusulkan diliberalisasi,ttp tehnologi dilindungi oleh HKI (anti liberalisasi).

• 1 Januari 1995,133 negara termasuk Indonesia meratikasi hasil putasan uruguay.

• Melahirkan WTO.

• Beda WTO dan GATT

• WTO Organisasi.

Manufaktur,jasa,HKI (TRIPs)

• GATT Kesepakatan

Bea produk manufaktur

• HASIL PUTARAN URUGUAY

A. Perluasan akses kepasar(market access),utk membendung proteksionesme,diperlukan langkah2:

1. Penurunan bea masuk.

2. Penghapusan atau pengurangan hambatan bukan bea.

3. Penghapusan atau pengurangan hambatan thd perdaganagan hasil tropis.

4. Penghapusan dan pengurangan hambatan thd hasil yg berasal dr sumber daya


alam(natural resource based products).

5. Penataan kembali aturan dibidang tekstil dan pakaian jadi.

6. Penetapan aturan dibidang perdagangan hasil pertanian yg masih mengandung distorsi


dlm bentuk subsidi dan pembatasan kuantitatif terutama dinegara maju.

B. Penyempurnaan Aturan GATT.

1. Penyempurnaan aturan2 teknis dlm perjanjian GATT.

2. Safeguards (penyempurnaan aturan mengenai hak membatasi impor dlm keadaan darurat
walalupun impor dilakukan sesuai aturan GATT.
3. Perbaikan peraturan yg dihasilkan pd putaran Tokyo yg masih berupa Codes (artinya hanya
mengikat negara2 yg menyetujui saja),shg dpt disetujui oleh semua peserta perundingan.

4. Subsidis and counterveiling meansures.

5. Dispute settlement.

C. Penyempurnaan kelembagaan GATT dilakukan dlm kelompok perundingan mengenai


functioning of the GATT system.

D. Masalah masalah baru( new issues).

1. Trade in srvices ( merumuskan aturan dibidang perdagangan dan jasa).

2. Trade related aspect of intelectual property rights (TRIPs) ;merumuskan ttg HKI.

3. Trade related invesment meansures (TRIMs) ; tindakan kebijakan dibidang investasi.

• Secara garis besar Putaran Uruguay sbb:

1. Bea masuk.

2. Pertanian.

3. Tektil

4. Aturan-aturan yaitu:

• Anti dumping.

• Safguards.

• Subsidies.

• Balance of payment.

• Bidang teknis.

5. Jasa-jasa(service).

6. TRIPs.

7. TRIMs.

8. Dispute Settlement.

9. Multilateral Trade Organization,yg kemudian menjadi WTO.

Posisi Pasar Modal


Adalah bagian dari pada Pasar Keuangan (financial market) :

1. Pasar Uang (money market).

2. Pasar Modal (capital market).

3. Lembaga Pembiayaan seperti sewa beli(leasing),anjak piutang(factoring),modal ventura


(venture capital),kartu kredit dll

Definisi Pasar Modal

Pasar yg memperjual belikan berbagai instrumen keuangan(sekuritas) jangka panjang,baik berbentuk


utang maupun modal sendiri yg diterbitkan oleh suatu perusahaan.

Alasan Pembentukan Pasar Modal

Diharapkan mampu menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan yaitu menyediakan fasilitas utk
memindahkan dana dr lender (pemilik dana) ke borrower(Penerima dana) dg cara menginvestasikan
kelebihan dana yg dimiliki lender dg mengaharapkan imbalan dr penyertaan tsb.Sedangkan dr sisi
borrower,dpt mengembangkan perusahaan tanpa menunggu hasil dr produksi persh.

Klasifikasi Pendanaan

Non-Securities Segment yaitu meyediakan dana dr lembaga keuangan langsung kpd perush dg menahan
tanda bukti investasi sampai utang dilunasi.

Secuties Segment yaitu menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang guna melakukan investasi
barang modal.

Hal-hal penting Securities Segment

• Tujuannya adl menyediakan dana utk membiayai investasi.

• Dana tersedia jangka panjang.

• Penyedia dana(lender) lembaga keuangan dan masy luas.

• Negotiable securites efek yg mudah diperdagangkan.

• Efek tdk hanya tanda utang atau pinjaman (debt securities),ttp juga tanda kepemilikan(equity
securities).

Pasar Uang

Sarana yg menyediakan dana pembiayaan jangka pendek(kurang dr 1 tahun),dan tdk mempunyai


tempat fisik spt pasar modal.
Yg diperdagangkan adl :surat berharga pemerintah (bills and note) ,sekuritas badan
pemerintah,sertifikat deposito,perjanjian imbal beli,surat surat perusahaan(company commercial paper)
al promes,aksep ,wesel.

Manfaat Pasar Uang

Dana dr lembaga keuangan bank dan non bank dpt digunakan utk sektor riil.

Persh banyak memp. pilihan utk pembiayaan persh nya.

Pemerintah dpt memantau kebutuhan kredit dlm perekonomian nasional.

A. Bidang perlindungan thd Hak atas Kekayaan Intelektual(HKI) atau Trade Related Intelektual
Property Rights(TRIPs),dimana negara maju sbg penghasil utama karya tehnologi.

B. Bidang jasa2 atau Trade in Services dimana negara maju mempunyai keunggulan komparetif yg
tinggi terutama bidang jasa2 yg mengandung kadar tehnologi dan pengetahuan spesialistis yg
tinggi.

C. Dibidang investasi dimana perusahaan multinasional banyak yg datang dadri negara maju,shg
perundingan putaran Uruguay juga mencakup Trade Related Invesment Meansures(TRIMs).

 Bagi Negara Berkembang

 Kepentingan utama mereka adl terjaganya akses kepasar dinegara maju utk produk2 hasil
negara berkembang; misalnya produk manufaktur hasil tropis.

 Ketentuan GATS yg berkaitan dg Investasi

 Pemerintah membedakan antara masalah perdagangan dg masalah Investasi:

1. Jasa yg diproduksi negara asing yg diedarkan(diperdagangkan)adl masalah perdagangan.

2. Jasa milik asing yg digunakan utk aktivitas lokal adl masalah investasi.

 Hal2 yg perlu di perhatikan dlm Perumusan Kebijaksanaan Investasi Asing di Negara


Berkembang

#PROMOSIONAL#

a. Investasi asing sbg sumber permodalan semakin sulit diperoleh dr luar krn banyak negara asia
timur yg butuh investasi asing.

b. Investasi sbg sumber kemampuan managerial ,bgm menciptakan suasana dimana dpt terjadi
peralihan managerial skill atau ketarmpilan.

 lanjutan
c. Investasi sbg sumber tehnologi; yaitu bgm menciptakan pengalihan tehnologi dpt dilakukan
tanpa menimbulkan kesenjangan/perbedaan kepentingan.

d. Investasi sbg sumber mitra utk meningkatkan kemampuan pengusaha nasional agar perusahaan
Indonesia dpt menjadi mitra dan meningkatkan kemampuan usaha.

e. Bgm merumuskan kebijakan yg menjamin agar iklim usaha di Indonesia dpt menjadi semakin
kompetitif dan efisien.

 Tindakan Preventif akibat kebijakan Investasi Asing

1. Mencegah kekawatiran pengusaha nasional dikarenakan semakin meningkatnya saingan dr


perusahaan asing sekaligus mencegah keengganan pihak asing utk menanamkan modalnya di
Ind.

2. Mencegah tekanan utk meningkatnya upah yg terlalu cedpat krn bisa menimbulkan keenggan
pihak asing utk menanamkan modalnya dibidang yg dpt menyerap tenaga kerja

 lanjutan

3. Bagaimana sikap seharusnya thd relokasi usaha, kelonggaran thd aturan lingkungan hidup.

4. Bagaimana dpt diterapkan ketentuan mengenai “Fair Business Practices” baik dikalangan
pengusaha asing maupun pengusaha domestik.

 Tujuan GATT/WTO
(General Agreement on Tariffs and Trades)

 Mewujudkan sistem perdagangan internasional yg stabil dan transparan.

 Melaksanakan liberalisasi perdagangan internasional.

 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dlm rangka mewujudkan kesejahteraan manusia.

 Fungsi GATT

 Perangkat hk internasional yg mengatur sistem dan mekanisme perdagangan internasional.

 Forum negosiasi antar bgs utk mewujudkan liberalisasi perdagangan internasional.

 Forum konsultasi dan penyelesaian sengketa perdagangan internasional antar anggotanya

 Prinssip2 GATT-TRIPs(Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights)

 National Treatment(NT).

Negara2 anggota hrs memperlakukan barang dan jasa impor spt halnya barang dan jasa produksi dlm
negeri.
Misalnya: Jika Ind memberi perlindungan Paten 20 th utk produk domestik,maka jangka waktu
perlindungan yg sama hrs juga diberikan kpd paten yg berasal dr negara lain.

 lanjutan

 MOST-FAVAOURED NATIONAL TRETMENT(MFN).

Setiap kepentingan yg diberikan oleh suatu negara anggota thd suatu negara laiannya hrs lah sama dg
yg diberikan kpd semua anggota lainnya.

Misal: Jika Ind melindungi Varientas tanaman dr AS,perlindungan yg sama hrs juga diberikan Varietas
yg sama yg berasal dr Jepang ataupun Eropa.

HUKUM INVESTASI

OLEH

HERNAWAN HADI,SH MH

POLITIK HUKUM INVESTASI

Pasal 33 UUD 1945

1. Azas kekeluargaan.

2. Cabang produksi yg penting dikuasai negara.

3. Penguasaan tsb utk kemakmuran rakyat.

4. Dihindari Free Fight Liberalisme.

5. pelaku usaha : Koperasi,Swasta,BUMN.

POLITIK PINTU TERBUKA

Membuka perdagangan bebas dg negara maju

Mengundang modal asing.

Meminta bantuan tehnis dibidang teknologi dan birokrasi.

Hutang luar negeri.

Membuka komunikasi kultural dg dunia luar.

POLITIK PINTU TERBUKA

Perubahan komitmen dlm penyelenggaraan pemerintahan.

Pergewseran paradigma dari sentralistik menjadi desentralistik.


Pergeseran model hukum : dari Teknokratis Struktural ke Humanis Partisipatoris.

TUJUAN OTONOMI DAERAH

Peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Peningkatan pelayanan publik.

Peningkatan daya saing daerah.

ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN

ESENSI OTONOMI

Pembagian kewenangan.

Mendekatkan negara dg stake holders.

Efektivikasi demokrasi lokal ( responsivitas dan partisipasi)

URUSAN WAJIB PEMDA

1. Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan.

2. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang.

3. Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan ketentraman.

4. Penyediaan sarana dan prasarana umum.

5. Penanganan Bidang Kesehatan.

6. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi SDM potensial.

Lanjutan
URUSAN WAJIB PEMDA

7. Penganggulangan masalah sosial.

8. Pelayanan bidang ketenaga kerjaan.

9. Fasilitasi pengembangan UKM.

10.Pengendalian lingkungan hidup.

11.Pelayanan pertanahan.

12.Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil

13.Pelayanan administrasi.
14.Pelayanan administrasi penanaman modal.

URUSAN PEMDA YG BERSIFAT PILIHAN

Urusan Pemerintahan yg secara nyata ada dan berpotensi utk meningkatan kesejahteraan
masyarakat sesuai dg kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah.

Contohnya: bidang pertambangan,perikanan, pariwisata,pertanian,perkebunan, kehutanan.

PENGEMBANGAN PERANGKAT HUKUM EKONOMI DALAM INVESTASI

Terdapat banyak pilihan :

1. Model Liberal Kapitalis.

2. Model Sosialis.

3. Model Humanis Patisipatoris.

Pola Penegelolaan Ekonomi Indosia.

1. Sektor Ekonomi Rakyat.(SER).

2. Sektor Ekonomi Konglomerat.(SEK).

MOTIF INVESTOR

Investor hanya akan datang kedaerah jika yakin dapat memperoleh keuntungan secara wajar
dan rasional

INVESTASI DI INDONESIA

Investasi di Indonesia dapat dilaksanakan dalam bentuk.

Penaman Modal Dalam Negeri(PMDN).

Penanaman Modal Asing (PMA).

JOINT VENTURE PMDN dan PMA.

PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI

Modal 100% dari WNI.

Dilakukan di Indonesia.

Bersifat terus menerus dan tetap.

Tunduk dg hukum Indonesia.


JOINT VENTURE

Modalnya berupa gabungan PMA dan PMDN.

Di dirikan di Indonesia.

Tunduk pada hukum Indonesia.

PENANAMAN MODAL ASING

1. Modal berasal dari luar negeri.

2. Penanaman modal langsung.

3. Didirikan di Indonesia dan tunduk pd hukum Indonesia.

4. Risiko ditanggung secara langsung oleh pemilik modal.

5. Modal asing adl : alat pembayaran luar negeri,alaty alat perusahaan, hasil perusahaan yg tdk
ditransfer ke luar negeri tetapi dipergunakan utk pembiayaan perusahaan di Indonesia

PENANAMAN MODAL ASING

Pada awal orde baru dirasakan adanya keterbatasan teknologi, ketrampilan, kemampuan
manajemen dan dana.

Pemerintah membuka investasi asing melalui UU No.1 Th.1967 ttg PMA.

PMA hanya sgb pelengkap.

BIDANG PMA

PMA secara penguasaan penuh.

PMA kerja sama dg modal nasional.

Bidang bidang yg tertutup utk penguasaan penuh PMA:

1. Pelabuhan.

2. Transmisi dan listrik.

3. Telekomunikasi.

4. Pelayaran.

5. Penerbangan.

6. Air minum.
7. Kereta api.

8. Pembangkit tenaga atom.

9. Media massa.

KEBIJAKAN DALAM PMA

Bentuk Badan Usaha : PT.

Jangka waktu maksimal 30 tahun.

Hak atas tanah : HGB, HGU dan Hak Pakai.

Tenaga Kerja : PMA bebas menentukan Direksi.

Dibolehkan memakai tenaga kerja asing,tetapi hrs melibatkan tenaga kerja Indonesia.

Nasionalisasi : Jika kepentingan nasioanal menghendaki.

TEORI PMA

Dalam menelaah Penanaman Modal Asing dpt digunakan teori :

Hubungan kerja sama : Dalam investasi PMA dpt dilaksanakan krn adanya kerjasama yg saling
menguntungakan dlm posisi yg sederajat.

Hubungan kurang seimbang (ketergatungan) : Teori Dependencia : PMA terjadi karena salah
satu pihak lebih dominan shg pihak lain menjadi tergantung pd PMA.

EFEK NEGATIF OTONOMI DAERAH THD INVESTASI

EKONOMI BIAYA TINGGI : banyak pungutan dan pajak daerah yang membebani investor.

TUMPANG TINDIH KEWENANGAN : tidak jelas kewenangan perijinan investasi oleh Pusat,
Provinsi atau Kab/Kotamadya.

PEREKRUTAN TENAGA KERJA : banyak daerah mensyaratkan perekrutan tenaga lokal yg tdk
memenuhi kualifikasi.

KERJA SAMA ANTAR DAERAH : tdk ada kerjasama dan standarisasi peraturan daerah.

STRATEGI MENARIK INVESTOR

Kesempatan,kemitraan dan keamanan.

Kompetisi sehat dan transparan.

Memangkas ekonomi biaya tinggi.


Aturan yg pro pasar.

Menghapus monopoli.

Prosedur izin cepat dan satu pintu.

Menghormati kontrak.

Kebijakan investasi yang jelas.

Koordinasi antar sektor dan daerah.

Penentuan tarif berdasarkan kondisi ekonomi.

Penegakan hukum.

Fasilitas diberikan yg berbentuk PT

Menyerap banyak tenaga kerja.

Termasuk skala prioritas tinggi.

Termasuk pembangunan infra struksur.

Melakukan alih tehnologi.

Melakukan industri pioner.

Berada didaerah terpencil,tertinggal,perbatasan.

Menjaga lingkungan hidup.

Melaksanakan kegiatan penelitian,pengembangan dan inovasi.

Bermitra dg usaha mikro,kecil,menengah dan koperasi.industri yg menggunakan barang modal


atau mesin atau peralatan yg diproduksi dlm negeri.

Bentuk fasilitas

Perpajakan.

Pelayanan/perizinan hak atas tanah.

Pelayanan/perizinan keimigrasian.

Pelayanan/perizinan impor.

Fasilitas perpajakan

Pajak pengasilan.
Bea masuk atas impor barang modal.

Bea masuk impor bahan baku atau bahan penolong.

Pajak pertambahan nilai.

Penyusutan atau amortasi yg dipercepat.

PBB.

Penanaman modal mesin.

Fasilitas hak atas tanah

Thd investasi yg berdaya saing.

Investasi jangka panjang.

Tidak memerlukan area yg luas.

Menggunakan hak atas tanah negara.

Tdk menggagu rasa keadilan masy dan kepentingan umum.

Fasilitas keimigrasian

Pemberian izin tinggal terbatas selama 2 th.

Pemberian izin tetap stlh 2 th.

Pemebrian izin masuk beberapa kali bagi pemegang izin terbatas.

Perizinan impor

Barang impor yg tdk bertentangan dg UU.

Barang yg tdk memberi dampak negatif thd keselamatan,lingkungan hidup,kesehatan dll.

Barang dlm relokasi pabrik.

Barang modal atau bahan baku.

Hak transfer dan repatriasi

Modal.

Keuntungan.

Biaya2 yg berhubungan dg tenaga kerja asing.


Penyusutan.

Kompensasi dan nasionalisasi.

Royalty.pendapatan pekerja asing.

Hasil likuidasi.

Penjualan aset.

Penyelenggaraan urusan investasi

Pemerintah pusat.

Pemerintah provinsi/lintas kabupaten.

Pemerintah kabupaten/kota.

Kewenangan pemerintah pusat

Penanaman modal yg terkait dg sumber daya alam yg tdk dpt diperbaharui dg risiko kerusakan
yg tinggi.

Penanaman modal bidang industri prioritas tinggi pd skala nasional.

Penanaman modal yg terkait pd fungsi pemersatu dan penghubung antar wilayah dan lintas
provinsi.

Strategi keamanan dan pertahanan negara.

Berdasar perjajinan dg negara lain.

Menurut UU.

Tugas Badan Koordinasi Penanaman Modal(BKPM)

Koordinasi pelaksanaan kebijakan penanaman modal asing.

Mengkaji dan mengusulkan kebijakan.

Emembvuat peta penanaman modal di Ind.

Mengkoordinasikan pelayanan terpadu.

 Strategi Indonesia Thd MA

 Usaha menarik modal asing utk memperkuat ekonomi nasional.


 Dg MA diharapkan perekonomian Ind dpt berkembang sekaligus pengalihan
tehnilogi,pengetahuan dan ketrampilan tenaga nasional.

 Menghindari keterantungan ekonomi nasional pd asing.

 Kebijakan yg ditempuh.

 Mendorong MA melalui kerjasama dg modal nasional(joint venture /joint enterprise).

 Kebijakan(keharusan) utk mengalihkan saham2 asing kpd partner nasional dlm periode tertentu,
diharapkan partner nasional menjadi pemegang saham mayoritas; minimum 51% dlm waktu 10
th terhitung izin usaha proyek dikeluarkan oleh Departemen teknis (Surat Edaran BKPM 11-10-
1974)

 Perkembangan selanjutnya
(PP No.17 Th.1992)

 Setiap PMA dg modal setor 50 juta dolar berhak menguasai 100% saham tanpa harus
menyertakan mitra nasional.

 Setelah 5 th beroperasi harus menjual 5% sahamnya kpd bgs Ind.

 20 th berikutnya harus sudah mengalihkan saham kpd pihak Ind 20 %.

 Kriteria PMA 100%

 Utk lokasi usaha dikawasan berikat.

 Modal yg disetor US D 50 juta keatas.

 Utk wilayah Ind bagian timur di tambah Jambi dan Bengkulu.

 Tdk diperbolehkan bergerak dlm retail business(bisnis eceran).

 Paket2 utk menggairahkan Permodalan

1. Devaluasi Th.1978.1983,1986.

2. Kebijakan Moneter 1Juni 1983 : Memberi kebebasan (liberalisasi) bagi bank2 utk menetapkan
sendiri suku bunga.

3. Paket 6 Mei 1986 : memberi status yg sama dg PMDN thd perush PMA dimana 51% sahamnya
dijual di pasar modal atau minimal sahamnya dimiliki oleh negara/swasta nasional dijual dipasar
modal

 lanjutan

4. Paket Oktober 1988:


 Pengenaan pajak thd bunga deposito.

 Ketentuan legal lending limit,yg membatasi kredit kpd nasabah.

5. Paket Desember 1988:

 Diperkenankan persh yg go publik utk company listing.

 Pihak swasta dpt mendirikan bursa.

 Hak prioritas pembelian efek dipasar perdana dikurangi.

 PP No.50 Th.1993

 Menyatakan PP No.17 Th.1992 tdk berlaku lagi maksudnya utk lebih mendorong investasi di Ind
agar masy Ind lebih tertarik utk turut membiayai proyek2 investasi.Misalnya BUMN atau swasta
nasional diperbolehkan Go Internasional asal Investasi yg diperbolehkan dr luar negeri hrs
digunakan utk investasi dlm negeri.

Anda mungkin juga menyukai