Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Penanaman Modal


Untuk memahami arti dari penanaman modal, penanam modal, dan modal
kita bisa melihat pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal. Pasal 1 angka 1 UU Penanaman Modal menjelaskan bahwa Penanaman modal
adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam
negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara
Republik Indonesia. Pasal tersebut memberikan titik tekan pada kegiatannya, yaitu
menanam modal. Kegiatan mana dapat dilakukan oleh penanam modal dalam negeri
ataupun penanam modal asing yang berasal dari luar Indonesia.
Pada akhir pasal tersebut juga menegaskan bahwa undang-undang ini
mengatur kegiatan menanam modal yang usahanya dilakukan di wilayah negara
Republik Indonesia. Sehingga undang-undang ini tidak mengatur kegiatan menanam
modal yang usahanya dilakukan diluar wilayah negara Republik Indonesia. Penanam
modal menurut Pasal 1 angka 4 UU Penanaman Modal adalah perseorangan atau
badan usaha yang melakukan penanaman modal yang dapat berupa penanam modal
dalam negeri dan penanam modal asing.
Pointers utama Pasal 1 angka 4 diatas ialah penanam modal adalah pihak
yang melakukan kegiatan menanam modal. Pihak mana dapat berupa orang-
perseorangan ataupun berbentuk badan usaha yang berasal dari dalam ataupun luar
negeri. Modal menurut Pasal 1 angka 7 UU Penanaman Modal adalah aset dalam
bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki oleh penanam modal
yang mempunyai nilai ekonomis. Jika kita perhatikan dari pengertian penanaman
modal dan penanam modal sebelumnya maka modal merupakan apa yang ditanam
(asset) dalam kegiatan penanaman modal oleh pihak penanam modal. Apa yang
ditanam dapat berupa uang atau bentuk lain selain uang yang memiliki nilai
ekonomis. Jika uang atau bentuk lain selain uang yang ditanam tersebut tidak
memiliki nilai ekonomis maka ia tidak dapat dikategorikan sebagai modal atau asset

3
B. Pihak Penanam Modal
Pihak yang menjadi penanam modal dapat berbentuk entitas badan usaha
atau sebagai perseorangan. Dalam praktiknya, penanam modal memberikan modal
atau aset kepada penyelenggara usaha. Bentuknya dapat berupa uang tunai atau
bentuk lain yang memiliki nilai ekonomis. Meskipun bisa dilakukan oleh entitas mana
pun, tetapi penanam modal lazimnya bukan merupakan lembaga keuangan. Pinjaman
yang dilakukan oleh lembaga keuangan tidak termasuk sebagai penanaman modal,
melainkan kredit investasi.
Terkait dengan legalitas kewarganegaraan, penanam modal juga
dikelompokkan menjadi penanam modal asing dan penanam modal dalam negeri.
Entitas yang memiliki kewarganegaraan Indonesia disebut sebagai penanam modal
dalam negeri, sementara entitas yang berasal dari luar Indonesia disebut sebagai
penanam modal asing. Dalam melakukan pengelolaan uang, penanam modal memiliki
hak yang diperoleh dari pemerintah. Beberapa hak tersebut di antaranya adalah
sebagai berikut: baik penanam modal asing maupun dalam negeri sama-sama
mendapatkan perlakuan hukum penanam modal mendapatkan jaminan kepastian
hukum, keamanan berusaha, dan kepastian berusaha. Penanam modal berhak untuk
mendapatkan informasi yang transparan mengenai bidang usaha mendapatkan
jaminan bahwa pemerintah tidak akan mengambil hak kepemilikan penanam modal.
Penanaman modal berhak untuk mengalihkan asetnya kepada pihak lain.
Sementara itu, penanam modal juga memiliki kewajiban yang harus dipenuhi.
Beberapa kewajiban tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Penanam modal asing memiliki kewajiban untuk secara legal berbentuk
perseroan terbatas, kecuali memenuhi syarat tertentu sesuai undang-
undang.
2. Penanam modal dalam negeri dapat dilaksanakan badan usaha berbentuk
hukum atau pun bukan berbentuk berbadan hukum.
3. Menghargai tradisi masyarakat di dekat lokasi pembukaan usaha.

C. Tujuan Penyelenggaraan Penanaman Modal.


Penanaman modal dilaksanakan untuk tujuan keuntungan dari kedua belah
pihak, yaitu pihak penggerak usaha dan pihak donatur dana. Seperti yang tertuang
dalam Undang-Undang Nomor 255 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Bab 2

4
Pasal 3 Ayat 2, tujuan dari dilaksanakannya penanaman modal adalah seperti berikut:
menciptakan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional membuka lapangan
kerja meningkatkan pembangunan ekonomi yang berkelanjuta menciptakan dunia
usaha yang berdaya saing menambah kapasitas dan kemampuan teknologi secara
nasional menstimulasi pengembangan ekonomi kerakyatan mendorong ekonomi
potensial berkembang menjadi ekonomi riil menciptakan kesejahteraan bagi
masyarakat
Tanggung Jawab Penanam Modal sebagai penanam modal, sebuah entitas
tidak hanya berpeluang untuk mendapatkan keuntungan tetapi juga memiliki berbagai
tanggung jawab. Beberapa tanggung jawab yang harus dijalankan adalah sebagai
berikut:
1. Menyediakan modal yang berasal dari sumber legal menanggung berbagai
kewajiban, termasuk kerugian, apabila secara sepihak menelantarkan
kegiatan usaha membentuk persaingan yang sehat, menghindari praktik
monopoli, atau hal lain yang berpotensi merugikan negara
2. Mewujudkan kesejahteraan, keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan bagi
tenaga kerja menaati setiap aturan perundang-undangan mengenai
penanaman modal

D. Tata Cara Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal di


Indonesia.
Pemantauan aktivitas penanaman modal dilaksanakan melalui beberapa
langkah, seperti pengumpulan data, verifikasi data, dan evaluasi data yang berasal dari
laporan oleh perusahaan. Pihak yang menangani ini adalah seperti BKPM. BPMPTSP
tingkat kabupaten atau kota, BPMPTSP tingkat provinsi, dan Badan Pengusahaan
KPBPB. Dalam proses pemantauan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal,
dilakukan beberapa tata cara pembinaan yang meliputi:
1. Melakukan sosialisasi, bimbingan teknis, atau workshop dengan dialog
terkait penanaman modal
2. Menyediakan konsultasi untuk hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
penanaman modal
3. Memberi fasilitas penyelesaian masalah dalam penanaman modal

5
Selain melakukan pembinaan, dilakukan juga pengawasan penanaman modal.
Pengawasan dilakukan melalui pemeriksaan proyek yang sebelumnya didahului
dengan tindakan sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan penanaman modal
berdasarkan izin yang dimiliki
2. Melakukan pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan pada
ketentuan pelaksanaan penanaman modal atau terhadap kewajiban dan
tanggung jawab yang yang tidak dipenuhi
3. Adanya fasilitas pembebasan pajak barang, mesin, bahan produksi, dan
kategori non fiskal atau ketenagakerjaan.
Sebagai warga negara Indonesia, kita dapat mengelola dana untuk kebutuhan
bisnis di Indonesia. Salah satu medium yang dapat digunakan adalah fintech Modal
Rakyat. Modal Rakyat merupakan platform P2P Lending yang menghubungkan
pemilik dana dengan pelaku usaha dalam negeri kelas UMKM. Pelaku usaha akan
mendapatkan bantuan dana untuk mengembangkan bisnisnya, sementara pendana
akan mendapatkan keuntungan dari profit bisnis tersebut. Tidak harus dengan modal
besar, Kita dapat menjadi pendana dengan modal awal Rp25.000. Selanjutnya, Kita
dapat menambahkan sedikit demi sedikit modal tersebut. Dengan dana yang dapat
Kita sesuaikan dengan kemampuan, imbal untung yang dapat diperoleh adalah
sebesar 18% per tahun.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang menjadi pendana di
Modal Rakyat, klik link berikut ini: menjadi perdana modal kecil di Modal Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai