KINERJAORGANISASI
DISUSUN OLEH :
YUSMANIAR, SH
A.5 4.34
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN
KINERJA ORGANISASI
i
BERITAACARA
SEMINAR LAPORAN AKSI PERUBAHAN
KINERJAORGANISASI
Padahari Rabu
Tanggal 16 Agustus 2023
Pukul 14.15 s.d 15.00WIB
Tempat PPSDM Kementerian Dalam Negeri Bukittinggi
MENTOR
ZULFAHMI, SH, MH
NIP. 196512051993081002
EVALUATOR
ii
KATA PENGANTAR
YUSMANIAR, SH
NIP. 19701009 199503 2003
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB VII KEBERLANJUTAN AKSI ............................................... 61
PERUBAHAN
A. Target Capaian Jangka Menengah ............................................... 61
B. Target Capaian Jangka Panjang ............................................... 61
BAB VIII PENUTUP ............................................... 63
A. Kesimpulan ............................................... 63
B. Saran ............................................... 63
DAFTAR PUSTAKA .............................................. 64
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR BAGAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengacu pada PP No.27 Tahun 2014 maka Aksi perubahan ini dibatasi
pada kegiatan Pencatatan dimana dilakukan Pendaftaran dan pencatatan
BMD kedalam daftar barang menurut penggolongan dan kode fikasi barang
untuk mengetahui jumlah dan nilai serta kondisi BMD sebenarnya, baik yang
berada dalam penguasaan Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dan
BMD dalam Pengelola Barang. Selanjutnya Penyusunan dan penyampaian
data dan informasi BMD secara semesteran dan tahun angunamen dukung
pelaksanaan pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan BMD dan
sebagai bahan penyusunan Neraca Pemerintah Daerah.
1
Acuan normatif yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan Penatausahaan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD)
adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor : 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 181/PMK.06/2016 tentang
Penatausahaan BMN
Aksi perubahan ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam
Pencatatan dan Pengelolaan Sistem Informasi BMD di lingkungan Sekretariat
DPRD Kota Solok.
Sebagai satu-satunya aplikasi penataan asset yang digunakan oleh
Pemerintah Kota Solok saat ini adalah Aplikasi Sistem Informasi Pemerintah
Daerah (SIMDA) dibuat oleh Kementerian Keuangan, dimanaaplikasisistem
tersebut digunakan oleh SatuanKerja (Satker) milik pemerintah yang memiliki
pandangan yang berbeda-beda. Sistem ini mencakup transaksi yang
berhubungan langsung dengan keuangan atau transaksi keuangan; sehingga
tidak memadai untuk pengelolaan asset yang paripurna.
Untuk itu perlu sebuah Sistem informasi penataa usahaan BMD
iniberbasis Web untuk menciptakan pencatatan Barang Milik Daerah yang
tertib dan akuntabel. Dari permasalahan tersebut munculah gagasan aksi
perubahan dengan judul “PENATAAN BARANG MILIK DAERAH (BMD)
MELALUI APLIKASI SISTEM INFORMASI BARANG MILIK DAERAH
(SIMBADA) DI SEKRETARIAT DPRD KOTA SOLOK”.
B. Tujuan
Tujuan dari aksi perubahan ini adalah untuk mengoptimalkan penataan
barang milik daerah melalui aplikasi Sistem Informasi Barang Milik Daerah
(SIMBADA) di Sekretariat DPRD Kota Solok. Adapun tujuan aksi perubahan
ini adalah sebagai berikut :
1. Dalam jangka pendek:
Terbentuknya Tim Teknis Penataan BMD di Sekretariat DPRD.
2
Terlaksananya koordinasi dengan Dinas Kominfo, Bidang Aset BKD
Kota Solok.
Terlaksananya pendataan BMD di Sekretariat DPRD Kota Solok.
Terlaksananya validasi data BMD di Sekretariat DPRD.
C. Manfaat
Diharapkan melalui aksi perubahan inid apat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Internal
a. Tertatanya barang milik daerah dengan efektif dan efisien
b. Tersedianya Aplikasi Sistem Informasi Barang Milik Daerah (SIMBADA)
c. Tersedianya data Barang Milik Daerah yang akurat dan akuntabel.
2. Manfaat Eksternal
3
BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI
A. DeskripsiOrganisasi
2. Sumber Daya
4
Tabel 2.1
Pendidikan dan Status Kepegawaian Sekretariat DPRD
Kota SolokTahun 2023
Tabel 2.2
Gambaran Sarana dan Prasarana Sekretariat DPRD Kota Solok Tahun 2023
I TANAH 2,286
1.1 Tanah
1 Tanah M2 2,286
2 Tanah M2 13,340
5
No. Nama Aset Satuan Jumlah
ALAT BESAR 2
2.1 Genset
1 Genset SilentType 1
2 Electric Generating Set/Diesel SilentEngine 1
6
No. Nama Aset Satuan Jumlah
2.3.1
Alat Dapur
0 Buah 43
2.3.1
Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) Buah 1,688
1
ALAT STUDIO
2.4.1 Peralatan Studio Audio Unit 62
7
No. Nama Aset Satuan Jumlah
Hardisk Unit 27
3.1 GEDUNG 2
3.1.1 Gedung Kantor DPRD M2 271.08
8
No. Nama Aset Satuan Jumlah
9
mencapai visi Sekretariat DPRD Kota Solok. Dengan demikian misi dari
Sekretariat DPRD Kota Solok adalah sebagai berikut :
10
Adapun Tugas Pokok dan Fungsi utama Sekretariat DPRD Kota
Solok adalah memfasilitasi seluruh kegiatan DPRD Kota Solok (supporting),
yang meliputi:
D. Stuktur Organisasi
Bagan 2.1
Bagan StrukturOrganisasi
11
a. Sekretaris DPRD;
b. Bagian Umum dan Keuangan, membawahi;
1. Sub Bagian Program dan Keuangan; dan
2. Sub Bagian Umum.
c. Bagian Persidangan dan Perundang-undangan, membawahi:
1. Sub Bagian kajian dan Perundang-Undangan; dan
2. Sub Bagian Persidangan, Risalah dan Publikasi.
d. Bagian Fasilitasi dan Pengawasan; membawahi :
1. Sub Bagian FasilitasiPenganggaran; dan
2. Sub Bagian FasilitasiPengawasan.
e. KelompokjabatanFungsional
Sekretaris DPRD
(1) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dipimpin oleh Sekretaris DPRD
yang dalam melaksanakant ugasnya secara teknis operasional berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara administrative
bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Sekretaris DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang
diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah.
(3) Sekretaris DPRD dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada
ayat (2) menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;
b. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;
12
c. Fasilitasi rapat anggota DPRD;
d. penyediaan dan pengkoordinasian staf ahli fraksi dan tenaga ahli yang
diperlukan DPRD; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(4) Rincian tugas Sekretaris DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah:
a. Menyusun kebijakan daerah di bidang pelayanan terhadap Anggota DPRD
berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
b. Merumuskan sasaran dan program kerja di bidang pelayanan terhadap
Anggota DPRD berdasarkan ketentuan perundang-undangan untuk
mencapai visi dan misi;
c. Mengoordinasikan pelaksanaan tugasd ilingkungan Sekretariat DPRD
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Membina bawahan dalam pelaksanaan tugas;
e. Mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan tugas;
f. Mengoordinasikan penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD
berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
g. Mengoordinasikan penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD
berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
h. Mengoordinasikan fasilitasi rapat anggota DPRD berdasarkan ketentuan
perundang-undangan;
i. Mengoordinasikan penyediaan staf ahli fraksi dan tenaga ahli yang
diperlukan DPRD berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
j. mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai ketentuan
perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan bagi atasan; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta ketentuan
perundang-undangan.
13
(1) Bagian umum dan keuangan dipimpin oleh Kepala Bagian yang berkedudukan
dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris DPRD.
(2) Kepala Bagian umum dan keuangan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan pelaksanaan kebijakan, pemantauan dan evaluasi di bidang
tata usaha, keuangan, kepegawaian serta perlengkapan di lingkungan
Sekretariat DPRD.
(3) Kepala Bagian umum dan keuangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi koordinasi tentang :
a. Pengelolaan administrasi keanggotaan DPRD dan kepegawaian Sekretariat
DPRD;
b. Pengelolaan rumahtangga pimpinan DPRD;
c. Pengelolaan administrasi persuratan;
d. pengelolaankeuangan;
e. pengelolaan administrasi barang/asset;
f. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsi.
(4) Rincian tugas Kepala Bagian umum dan keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) adalah :
a. Merencanakan program kerja dilingkungan bagian umum dan keuangan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan fungsi dan
tanggungjawabnya;
c. Memberi petunjuk dan menyelia pekerjaan bawahan sesuai dengan fungsi
dan tanggungjawabnya;
d. Menyelenggarakan ketatausahaan Sekretariat DPRD;
e. Mengelol akepegawaian Sekretariat DPRD;
f. Mengelola administrasi keanggotaan DPRD;
g. Memfasilitasi pelaksanaan peningkatan kapasitas anggota DPRD;
h. Memfasilitasi tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan DPRD;
i. Memfasilitasi fraksi DPRD;
j. Mengoordinir perencanaan anggaran secretariat DPRD;
14
k. Menyelenggarakan pengadaan dan pemeliharaan kebutuhan rumah
l. Menyelenggarakan pengelolaan asset sekretariat DPRD;
m. mengoordinasikan dan menyelenggarakan penatausahaan
keuangan secretariat DPRD;
n. melaksanakan pengelolaan keuangan pimpinan, anggota dan
secretariat DPRD;
o. mengoordinir laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
secretariat DPRD;
p. mengoordinir dan mengevaluasi laporan keuangan secretariat
DPRD;
q. mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan
prosedur dan ketentuan perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan
bagi atasan; dan
r. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta ketentuan
perundang-undangan.
(1) Sub bagian program dan keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bagian
umum dan keuangan.
(2) Kepala Sub Bagian program dan keuangan mempunyai tugas
menyelenggarakan perencanaan program, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan
dan pelayanan administrasi keuangan di lingkungan Sekretariat DPRD.
(3) Kepala Sub Bagian program dan keuangan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi koordinasi
tentang:
a. Penyusunan perencanaan program dan pelaporan dilingkungan Sekretariat
DPRD;
b. penyelenggaraan kebijakan kegiatan pembukuan dan perbendaharaan;
15
c. penyelenggaraan administrasi dan penatausahaan keuangan;
d. penyusunan perencanaan pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
dilingkungan Sekretariat DPRD;
e. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsi.
(4) Rincian tugas Kepala Sub Bagian program dan keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah :
a. Merencanakan kegiatan sub bagian program dan keuangan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan;
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan fungsi dan
tanggungjawabnya;
c. Memberi petunjuk dan menyelia pekerjaan bawahan sesuai denganfungsi
dan tanggungjawabnya;
d. Menyusun bahan perencanaan;
e. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Sekretariat DPRD;
f. Memverifikasi pertanggungjawaban keuangan Sekretariat DPRD;
g. Mengevaluasi laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
Sekretariat DPRD;
h. Mengoordinasikan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan,
bendahara dan pembantu pejabat penatausahaan keuangan untuk
pengajuan surat perintaan pembayaran dan sura tperintah
membayar uang persediaan/ ganti uang persediaan/ tambahan uang
persediaan/ langsung;
i. Menyelenggarakan penatausahaan pertanggungjawaban
keuangan;
j. Menyusun pengadministrasian dan pembukuan keuangan;
k. mengoordinasikan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan dan
bendahara dalam pelaksanaan belanja dan pertanggungjawaban
keuangan;
16
l. melaksanakan pengelolaan keuangan pimpinan, anggota dan
secretariat DPRD;
m. menganalisis laporan keuangan;
n. menganalisis laporan kinerja;
o. mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan
prosedur dan ketentuan perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan
bagi atasan; dan
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik lisan
maupun tertuliss esuai dengan tugas dan fungsisertaketentuanperundang-
undangan.
Sub Bagian Umum
(1) Sub bagian umum dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam
pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bagian umum dan
keuangan.
(2) Kepala Sub Bagian umummempunyai tugas menyelenggarakan dan
menyiapkan rancangan kebijakan dan pelayanan administrasi persuratan dan
ketatausahaan, kepegawaian, kerumahtanggaan, administras ikeanggotaan
DPRD dan penatausahaan barang/aset di lingkungan Sekretariat DPRD.
(3) Kepala Sub Bagian umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi koordinasi tentang :
a. penyelenggaraan kebijakan dibidang administrasi persuratan dan
ketatausahaan;
b. penyelenggaraan kebijakan dibidang kerumahtanggaan;
c. penyelenggaraan kebijakan dibidang kepegawaian dan administrasi
keanggotaan DPRD;
d. penyelenggaraan kebijakan dibidang administrasi dan penatausahaan
barang/aset; dan
e. fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsi.
17
(4) Rincian tugasKepala Sub Bagian umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah :
a. Merencanakan kegiatan sub bagian umum berdasarkan ketentuan
perundang-undangan;
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan fungsi dan
tanggungjawabnya;
c. Memberi petunjuk dan menyelia pekerjaan bawahan sesuai dengan fungsi
dan tanggungjawabnya;
d. Mengelola persuratan, dokumen dan naskah dinas serta penataan
kearsipan sekretariat DPRD dan pimpinan DPRD;
e. Menyusun rencana kerja operasional kegiatan pelayanan
administrasi kepegawaian;
f. Mengelola kepegawaian dan administrasike anggotaan DPRD;
g. Menganalisa kebutuhan, merencanakan dan memfasilitasi
penyediaan tenaga ahli;
h. Mengelola kebersihan kantor komplek sekretariatDPRD dan rumah
dinas pimpinan DPRD;
i. mengatur dan mengelola keamanan komplek sekretariat DPRD dan
rumah dinas pimpinan DPRD;
j. memfasilitasi penyiapan tempat dan sarana rapat dan pertemuan;
k. memfasilitasi penyediaan dan pengelolaan barang dan jasa
kebutuhan perlengkapan secretariat DPRD, pimpinan dan anggota
DPRD;
l. mengatur penggunaan, pemeliharaan dan pengelolaan kendaraan
dinas serta bahanbakar dan para pengemudi untuk keperluan DPRD
dan Sekretariat DPRD;
m. melaksanakan pemeliharaan prasarana dan sarana kantor dan
rumahdinaspimpinan DPRD;
n. mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan
prosedur dan ketentuan perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan
bagi atasan; dan
18
o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta ketentuan
perundang-undangan.
19
f. Memfasilitasi penyusunan naskah akademik dan draf rancangan
peraturan Daerah inisiatif;
g. Memfasilitasi penyusunan keputusan DPRD dan Keputusan Sekretaris
DPRD;
h. Memfasilitasi penyelengaraan persidangan;
i. Mengoordinasikan pembahasan rancangan peraturan Daerah;
j. mengoordinasikan dan mengevaluasi daftar inventaris masalah;
k. Mengoordinasikan pelantikan anggota dan penggantian antar waktu;
l. mengoordinasikan dan mengevaluasi risalah rapat;
m. menyelenggarakan publikasi dan hubungan masyarakat;
n. menyelenggarakan tata protokoler;
o. mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai denganp
rosedur dan ketentuan perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan
bagi atasan; dan
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta ketentuan perundang-
undangan.
(1) Sub bagian kajian perundang-undangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala
Bagian persidangan dan perundang-undangan.
(2) Kepala Sub Bagian kajian perundang-undangan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan dan penelahaan perundang-undangan dan
produk hukum.
(3) Kepala Sub Bagian kajian perundang-undangan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi koordinasi
tentang:
a. Pelaksanaan inventarisasi, pengolahan data, penyiapan bahan perumusan
rancangan produk hukum;
20
b. Pelaksanaan kajian perundang-undangan;
c. pembuatan dan analisa produk hukum;
d. penelahaan, evaluasi dan harmonisasi perundang-undangan dan produk
hukum; dan
a. pelaksanaan fungsike dinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsi.
(4) Rincian tugas Kepala Sub Bagian kajian perundang-undangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah :
a. Merencanakan kegiatan sub bagian kajian perundang-undangan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan fungsi dan
tanggungjawabnya;
c. Memberi petunjuk dan menyelia pekerjaan bawahan sesuai dengan fungsi
dan tanggungjawabnya;
d. Melaksanakan kajian perundang-undangan;
e. Menyusun konsep bahan penyusunan naskah akademik;
f. Menyusun bahan analisa produk penyusunan perundang-
undangan;
g. Memfasilitasi penyusunan konsep bahan penyiapan rancangan
peraturan Daerah inisiatif;
h. Menyusun keputusan DPRD dan Keputusan Sekretaris DPRD;
i. Menyiapkan bahan pembahasan rancangan peraturan Daerah/
peraturan Daerah;
j. Memfasilitasi pelaksanaan sosialisasi rancangan peraturan Daerah/
peraturan Daerah;
k. Menyusun bahan daftar inventarisir masalah;
l. menyusun dan memproses pelantikan anggota dan penggantian antar
waktu;
m. mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan
prosedur dan ketentuan perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan
bagi atasan; dan
21
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta ketentuan
perundang-undangan.
(1) Sub bagian persidangan, risalah dan publikasi dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada
Kepala Bagian persidangan dan perundang-undangan.
(2) Kepala Sub Bagian persidangan, risalah dan publikas imempunyai tugas
menyiapkan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan perumusan produk hukum,
persidangan, rapat-rapat dan penyusunan risalah serta publikasi.
(3) Kepala Sub Bagian persidangan, risalah dan publikasi dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi
koordinasi tentang :
a. penyiapan dan pelaksanaan persidangan-persidangan dan rapat-rapat;
b. penyusunan risalah dan notulen rapat;
c. penyusunan bahan komunikasi dan publikasi;
d. kegiatan keprotokolan pimpinan dan anggota DPRD; dan
e. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsi.
(4) Rincian tugas Kepala Sub Bagian persidangan, risalah dan publikasi
sebagaimana di maksud pada ayat (2) adalah :
a. Merencanakan kegiatan sub bagian persidangan, risalah dan publikasi
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan fungsi dan
tanggungjawabnya;
b. Memberi petunjuk dan menyelia pekerjaan bawahan sesuai dengan fungsi
dan tanggung jawabnya;
c. Memfasilitasi rapat-rapat DPRD;
d. Menyiapkan materi/bahan rapat DPRD;
e. Menyusun risalah, notulen dan catatan rapat-rapat;
22
f. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan rencana kerja DPRD;
g. Memfasilitasi penyusunan bahan komunikasi dan publikasi;
h. Memfasilitasi kunjungan kerja DPRD;
i. Menyusun bahan keprotokolan pimpinan dan anggota DPRD;
j. Memfasilitasi kegiatan penerimaan tamu-tamu DPRD;
k. mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai denganp
rosedur dan ketentuan perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan
bagi atasan; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta ketentuan
perundang-undangan.
(1) Bagian fasilitasi penganggaran dan pengawasan dipimpin oleh Kepala Bagian
yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris DPRD.
(2) Kepala Bagian fasilitasi anggaran dan pengawasan mempunyai tugas
pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan bidang penganggaran dan
pengawasan.
(3) Kepala Bagian fasilitasi penganggaran dan pengawasan dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi
koordinasi tentang :
a. Pelaksanaan kegiatan bidang fasilitasi penganggaran;
b. Pelaksanaan kegiatan bidang fasilitasi pengawasan ; dan
c. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsi.
(4) Rincian tugas Kepala Bagian fasilitasi penganggaran dan pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah :
a. Merencanakan program kerja dilingkungan bagian fasilitasi penganggaran
dan pengawasan berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
23
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan fungsi dan
tanggungjawabnya;
c. Memberi petunjuk dan menyelia pekerjaan bawahan sesuai dengan fungsi
dan tanggungjawabnya;
d. memfasilitasi dan mengoordinasikan pembahasan Kebijakan Umum
Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara/Kebijakan Umum Anggaran
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Perubahan;
e. memfasilitasi dan mengoordinasikan pembahasan APBD/APBDP;
f. memfasilitasi dan mengoordinasikan pembahasan rancangan
peraturan Daerah pertangungjawaban pelaksanaan APBD;
g. memfasilitasi dan mengoordinasikan pembahasan laporan semester
pertama dan prognosis enam bulan berikutnya;
h. memfasilitasi dan mengoordinasikan pembahasan laporan
keterangan pertangungjawaban Walikota;
i. memfasilitasi dan mengoordinasikan pembahasan terhadap tindak
lanjut hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia;
j. memfasilitasi dan mengoordinasikan aspirasi masyarakat;
k. memfasilitasi dan mengoordinasikan dan mengevaluasi rumusan
rapat dalam rangka pengawasan;
l. memfasilitasi dan mengoordinasikan dukunganp engawasan
penggunaan anggaran;
m. memfasilitasi dan mengoordinasikan pengawasan pelaksanaan
kebijakan;
n. memfasilitasi dan mengoordinasikan pelaksanaan penegakan
kodeetik DPRD;
o. memfasilitasi dan mengoordinasikan penyusunan pokok-pokok
pikiran DPRD;
p. memfasilitasi dan mengoordinasikan persetujuan kerjasama D aerah;
24
q. mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan
prosedur dan ketentuan perundang-undangan sebaga ibahan pertimbangan
bagi atasan; dan
r. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta ketentuan
perundang-undangan.
Sub Bagian FasilitasiPenganggaran
(1) Sub bagian fasilitasi penganggaran dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bagian
fasilitasi penganggaran dan pengawasan.
(2) Kepala Sub Bagian fasilitasi penganggaran mempunyai tugas melaksanakan
dan menyiapkanbahan pelaksanaan fasilitasi penganggaran.
(3) Kepala Sub Bagian fasilitasi penganggaran dalam melaksanakan tugas sebagai
mana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi koordinasi tentang :
a. Penyusunan pelaksanaan program dan kegiatan pendukung fasilitasi
penganggaran.
b. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh atas ansesuai
dengan tugas dan fungsi.
(4) Rincian tugas Kepala Sub Bagian fasilitas penganggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah :
a. Merencanakan kegiatan sub bagian fasilitasi penganggaran berdasarkan
ketentuan perundang-undangan;
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan fungsi dan
tanggungjawabnya;
c. Memberi petunjuk dan menyelia pekerjaan bawahan sesuai dengan fungsi
dan tanggungjawabnya;
d. Memfasilitasi pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon
Anggaran Sementara/ Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon
Anggaran Sementara Perubahan;
e. Memfasilitasi penyediaan bahanpembahasanAPBD/ APBDP;
25
f. Memfasilitasi penyediaan bahan pembahasan ranperda
pertangungjawaban pelaksanaan APBD;
g. Memfasilitasi penyediaan bahan pembahasan laporan semester
pertama dan prognosis enam bulan berikutnya;
h. memfasilitasi penyediaan bahan pembahasan laporan
keterangan pertanggungjawaban Walikota;
i. menyusun bahan pembahasan terhada ptindaklanjut hasil
pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;
j. mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan
prosedur dan ketentuan perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan
bagi atasan; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta ketentuan
perundang-undangan.
(1) Sub bagian fasilitasi pengawasan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bagian
fasilitasi penganggaran dan pengawasan.
(2) Kepala Sub Bagian fasilitasi pengawasan mempunyai tugas menyiapkan
bahanpelaksanaan fasilitas ipengawasan.
(3) Kepala Sub Bagian fasilitasi pengawasan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi koordinasi
tentang :
a. Penyusunan pelaksanaan program dan kegiatan pendukung fasilitasi
pengawasan; dan
b. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsi .
(4) Rincian tugas Kepala Sub Bagian fasilitasi pengawasan dimaksud pada ayat (2)
adalah :
26
a. Merencanakan kegiatan sub bagian fasilitasi pengawasan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan;
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan fungsi dan
tanggungjawabnya;
c. memberipetunjuk dan menyelia pekerjaan bawahan sesuai dengan fungsi
dan tanggungjawabnya;
d. mengevaluasi rumusan rapat dalam rangka pelaksanaan
pengawasan;
e. menyiapkan bahan rapat-rapat internal DPRD;
f. memfasilitasi pelaksanaan penegakan kode etik DPRD;
g. memfasilitasi penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan
pengawasan penggunaan anggaran dan pelaksanaan kebijakan
pemerintah Daerah;
h. memfasilita siresesDPRD;
i. memfasilitasi kegiatan dialog dengan pejabat pemerintah Daerah dan
masyarakat;
j. menghimpun data/bahan dukungan jaringan aspirasi;
k. menghimpun pokok-pokok pikiran DPRD;
l. melaksanakan kerjasama Sekretariat DPRD dan DPRD;
m. mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan
prosedur dan ketentuan perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan
bagi atasan; dan
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baikl isan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsi serta ketentuan
perundang-undangan.
27
tertuang dalam Perjanjian Kinerja Sekretariat DPRD Kota Solok Tahun 2020,
berfungsi sebagai alat ukur untuk menilai keberhasilanpen capaian tujuan
organisasi. Keberhasilan sasaran yang didukung oleh program dan kegiatan
dilakukan melalui pengukuran keberhasilan setiap indicator dengan
membandingkan antara target dan realisasi.
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Sekretariat DPRD
Kota Solok.
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian
indicator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada
angka capaian kinerja sebesar 100%. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi
kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi
yang lebih transparan mengenai sebab tercapai atau tidak tercapainya
kinerja yang diharapkan.
Misi : Meningkatkan Dukungan Administrasi Yang Akuntabel, Efektif dan
Efesien terhadap Kinerja DPRD
28
d. rapat konsultasi;
e. rapat Badan Musyawarah;
f. rapat komisi;
g. rapat gabungan komisi;
h. rapat Badan Anggaran;
i. rapat Bapem perda;
j. rapat Badan Kehormatan;
k. rapat panitia khusus;
l. rapat kerja;
m. rapat dengar pendapat; dan
n. rapat dengar pendapat umum.
29
pembuatan surat permohoan, surat tugas, SPPD sampai pencairan dana
kegiatan. Pencapaian indicator sasaran sesuai SOP adalah 90 %.
30
pengaduan, sedangkan 8 pengaduan lainnya bukan termasuk dalam
ranah kerja lembaga DPRD dan Sekretariat DPRD.
Dengan demikian Capaian kinerja pada sasaran meningkatnya
fasilitasi aspirasi masyarakat kepada DPRD tahun 2020 terealisasisebesar
100%, dalam artian Aspirasi/ pengaduan masyarakat yang masuk tahun
2020 semuanya terfasilitasi oleh Sekretariat untuk diteruskan dan
disampaikan kepada Lembaga DPRD.
31
administrasi yang disebabkan oleh beberapa faktor sebagaimana yang
telah diterangkan di atas.
32
Aspirasi Masyarakat yang difasilitasi berupa pengaduan langsung
masyarakat dalam bentuk surat pengaduan yang ditujukan kepada
Lembaga DPRD dan hasil dari pelaksanaan kegiatan reses Pimpinan dan
Anggota DPRD ke daerah pemilihan sebanyak 3 kali masa sidang, hasil
dari aspirasi tersebut dirangkum oleh sekretariat DPRD menjadi sebuah
dokumen yang berisikan Pokok-Pokok Pikiran DPRD yang nantinya akan
dibicarakan lebih lanjut oleh DPRD bersama Pemerintah Daerah.
Kendala yang dihadapi :
a. Pengaduan yang masuk ke DPRD tidak semuanya berada pada ranah
kerja DPRD, namun tetap ditindaklanjuti dan menjadi bahan dalam
rapat-rapat DPRD bersama Pemerintah Daerah.
b. Tidak semua aspirasi masyarakat diakomodir dalam Pokir DPRD dan
RKPD, karena beberapa aspirasi tidak termasuk dalam program
prioritas daerah yang tertuang dalam RPJMD dan juga karena
keterbatasan kemampuan keuangan daerah.
BAB III
ANALISIS MASALAH
33
A. Permasalahan Yang Ada
34
3. Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuk nya isu tersebut jika
tidak tangani segera.
Berdasarkan metode tersebut, Penulis mencoba untuk merumuskan dan menetapkan
isu prioritas dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.1
Penilaian Prioritas Isu dengan Metode USG
Kriteria
No. Isu / Permasalahan Yang Terjadi Total Prioritas
U S G
1. Masih manualnya data pencatatan
4 3 3 10 3
BMD
2. Belum terlaksananya validasi data
5 4 4 13 1
BMD yang akurat
3. Masih rendahnya kualitas dan
4 4 3 11 2
kuantitas pengurus BMD
Keterangan:
Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Serius 5 : Sangat Berdampak
4 : Mendesak 4 : Serius 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Serius 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Serius 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak
Mendesak Serius Berdampak
Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa isu nomor 2 (dua) yaitu
Belum tersedianya data BMD yang tertib dan Akuntabel di Sekretariat DPRD Kota
Solok yang memiliki skor tertinggi sehingga menjadi prioritas utama untuk dicarikan
solusinya. Isu tersebut menjadi prioritas karena mendesak untuk segera dibahas,
dianalisis, dan ditindaklanjuti. Hal ini terlihat dari tingkat urgencynya yang memiliki
skor tertinggi yaitu 5 (urgent). Dimana hal ini menjadi sangat penting karena
Pencatatan barangmilikdaerah (BMD) masih manual.
Ditinjau dari sisi seriousness isu ini memiliki skor 4 (serius), isu ini dapat
membuat pekerjaan menjadi semakin bertambah dan menumpuk kalau tidak
secepatnya ditangani, juga ketika data tersebut dibutuhkan akan memerlukan waktu
yang lama dalam proses pencariannya. Lebih lanjut, isu ini memiliki nilai growth
35
sebesar 4 (berpotensi memburuk) karena apabila tidak segera ditangani akan
berpotensi lemahnya pengawasan BMD danterhambatnyaperencanaan BMD.
B. Penyebab Masalah
Sebagai mana telah dijelaskan di atas bahwa ada beberapa penyebab
munculnya permasalahan dalam hal pencatatan Barang milik Daerah (BMD)
seperti terlihat dalam gambar dibawah ini :
2. Kompetensipengurus BMDmasihlemah.
C. Akar PenyebabMasalah
Dari Ketiga penyebab masalah di atas maka ditentukan masalah
utama yang menjadi akar penyebab masalah dengan menggunakan Kriteria
AKPL (Aktual, Khalayak, Problematik, Kelayakan) terlihat dalam tabel di bawah
ini :
Tabel 3.2
Kriteria AKPL
No ISU A K P L Total
36
Milik Daerah (BMD) secara digital.”
E. Solusi MengatasiMasalah
BAB IV
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
37
A. Terobosan / Inovasi
1. Efektif
Dari beberapa pengalaman tentang digitalisasi, hamper semua kegiatan
mempunyai capaian nyata dan mampu menjadi solusi dalam hal pencatatan
dan penanganan bidang tertentu dalam hal ini digitalisasi barang milik daerah
(BMD) mampu menjadi solusi ketidak akuratan pencatatan barang milik
daerah secara manual.
2. Bermanfaat
Dampak dari inovasi dan terobosan ini diharapkan mampu memyelesaikan
38
masalah yang ada di secretariat daerah kota solok. Dengan adanya
digitalisasi aset maka akan dapat diketahui Riwayat dan semua info yang
terkait dengan aset tersebut
3. Dapat Ditransfer
Inovasi dan terobosan digitalisasi aset ini mampu dan bisa diterapkan
ditempat lain dengan ataupun diadapatsi dalam konteks lain.
4. Berkelanjutan
Keberlanjutan inovasi dan terobosan digitalisasi aset ini didukung oleh oleh
seluruh stakeholder kunci di Pemerintah Kota Solok. Dukungan ini bisa
dalam bentuk surat keputusan maupun dalam dukungan anggaran dan
dukungan-dukungan lainnya.
39
B. TahapanKegiatan/ Milestone
1. Milestone Aksi Perubahan
Milestone
40
Agar tujuan dari kegiatan ini dapat dicapai maka ruang lingkup dan
outputyang dicapai untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4.1
TujuanKegiatan
JangkaPendek JangkaMenengah Jangka Panjang
- Mendata Barang Milik - Pembuatan Aplikasi - Pengembangan
Daerah (BMD) Sistem Informasi Barang Aplikasi SIMBADA
- Menginput Data Milik Daerah (BMD) - Memonitor
Barang Milik Daerah - Membuat Juknis Aplikasi implementasi
(BMD) Sistem Informasi Barang Penginputan Data
Milik Daerah (BMD) Barang Milik Daerah
(BMD) ke Aplikasi
Tersedianya basis data Tersedianya Sistem Terwujudnya
pencatatan Barang Milik Informasi Barang Mikik Pengelolaan Barang
Daerah (BMD) Daerah (BMD) Milik Daerah (BMD)
yang akurat
2. Jadwal Kegiatan
rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau table kegiatan atau rencana
sasaran Aksi Perubahan yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka
berikut in ::
41
Tabel 4.2
Jadwal kegiatan
NO Milestone KEGIATAN HASIL/OUTPUT DATELINE
Tujuan jangka pendek:Tersedianya basis data pencatatan Barang Milik Daerah (BMD)
1
Penjelasan Rencana Aksi - Rapat persiapan - Surat Udangan rapat Minggu ke tiga
perubahan - Notulen rapat Agustuus 2023
- SK
- Dokumentasi
- Data Manual BMD
- Pembuatan SK Minggu Pertama
September 2023
- Koordinasi ke Bidang Aset Minggu ke Ketiga
SIMBADA
42
Tujuan jangka panjang:Terwujudnya validasi data BMD di Sekretariat DPRD
1 Pengembangan Aplikasi Memonitor implementasi Aplikasi terupdate Tahun 2025
SIMBADA Digitalisasi pencatatan BMD
43
C. Sumber Daya (Peta dan Pemanfaatan)
1. IdentifikasiSumber Daya Manusia (Stakeholder)
Pada umumnya, stakeholder biasanya diartikan sebagai orang yang akan
mengambil peran aktif dalam eksekusi system mutu atau orang yang akan
merasakan dampak signifikan dari penggunanya. Stakeholder analisis merupakan
suatu kegiatan menganalisis sikap dan respondari stakeholder terhadap pelaksanaan
kebijakan atau proyek. Identifikasi pandangan dan karakteristik dari setiap
stakeholder ini sangat penting yang maerupakan dasar untuk pelaksanaan tahap
berikutnya.
Untuk mengetahui sejauh mana tingka tpengaruh dan tingkat kepentingan dari
masing-masing stakeholder serta merumuskan strateginya maka dilakukan
identifikasi stakeholder yang kemudian akan digunakan sebagai dasar analisis
dan penentuan strategi pendekatan.
Latents Promoters
Apathetic Defenders
Deskripsianalisispemetaanstakeholder:
Promoters
Memiliki kepentingan besar terhadap Aksi Perubahan dan juga kekuatan
untuk membantu keberhasilannya: Sekretaris DPRD
Latents
Tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam Aksi Perubahan,
tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi Aksi Perubahan jika
mereka menjadi tertarik :Kepala Daerah, Sekretaris Daerah
Defenders
Memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan dukungannya dalam
komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi Aksi Perubahan :
Inspektorat Kota, Kasubag Umum
Apathetics
44
Kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak
mengetahui adanya Aksi Perubahan : kasubag Program dan Keuangan
Kepaala Daerah
Sekretaris DPRD
Sekretaris Daerah
Infektorat
Kasubag Program dan
Kasubag Keuangan
Umum
1. Canalizing
2. informasi 1. Konsultasi
3. Edukasi 2. Informasi
1. informasi 1. informasi
2. Edukasi 2. Edukasi
45
Deskripsi strategi komunikasi stakeholder :
Konsultasi : komunikasi dengan pertukaran pikiran untuk mendapatkan
kesimpulan (nasihat, saran, dan sebagainya) yang sebaik-baiknya.
Informasi : komunikasi menurut bentuk isinya yaitu suatu bentuk pesan, yang
bertujuan, mempengaruhi khalayak dengan jalan memberikan penerangan.
Penerangan berarti menyampaikan sesuatu apa adanya, apa sesungguhnya,
iatasfakta-fakta dan data-data yang benar pula.
Canalizing : komunikasi menurut cara pelaksanaanya yaitu dimana komunikator
terlebih dahulu mengenal khalayaknya dan mulai menyampaikan ide sesuai
kepribadian, sikap-sikap dan motif khalayak.
Edukasi :komunikasi menurut bentuk isinya yaitu yang berisipendapat, fakta dan
pengalaman yang merupakan kebenaran dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penyampaian isi pesan disusun secara teratur dan berencana dengan tujuan
mengubah perilaku khalayak.
Bagan 4.1
Struktur Organisasi Aksi Perubahan
MENTOR
ZULFAHMI, SH, MH
TIM TEKNIS
Digitalisasi BMD
Deskripsi :
a. Mentor, memberikan bimbingan, memfasilitasi dan mendukung project leader
dalam pelaksanaan Aksi Perubahan;
b. Project Leader, melaksanakan seluruh tahapan Aksi Perubahan,
mendayagunakan sumber daya yang dimiliki, menggerakkan stakeholder serta
melaporkan progress Aksi Perubahan mentor dan coach.
46
c. Tim Teknis (Penyusun dan pelaksana), menyusun jadwal kegiatan, merancang
database BMD, Membuat dan implementasi Aplikasi.
2. KebutuhanAnggaran
Tabel 4.3
Kebutuhan Anggaran
D. Manajemen Resiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan system atis untuk
menentukan tindakan terbaik dalam kondisi ketidak pastian. Proses
manajemen risiko yang lengkap dimulai dari penetapan konteks, identifikasi
risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, dan penanganan risiko yang dilengkapi
dengan adanya komunikasi dan konsultasi pada masing- masing tahapan.
47
Tabel 4.4
48
BAB V
DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN
49
integritas, penggunaan scenario
5. Pelaporan yang professional: Berbagi tanggung jawab, mendorong
pelaporan yang professional, mengaktifkan pelaporan, mengetahui
tanggung jawab, menciptakan budaya pelaporan yang aman, memantau
Kesehatan dan keselamatan,dukungan bawahan, mencari umpan balik,
dan melakukan review penanganan pengaduan. Akuntabilitas merupakan
sebuah konsep yang tidak asing di dalam organisasi pelayanan publik, di
mana selalu menjadi sorotan publik dalam pelaksanaannya.
Akuntabilitas sendiri banyak memilkii istilah mengaudit, melaksanakan
tanggung jawab, memberikan pertanggungjawaban atas laporan kinerja,
menjawab permasalahan publik dari perilaku ataupun suatu kegiatan yang
dijalankan, terbuka bagi pemeriksaan peradilan, bagian dari sanksi dan juga
sebagai bagian dari penghargaan.
Pada sektor publik, para pakar administrator membagi akuntabilitas
menjadi beberapa tipe, diantarnya:
1. Managerial accountability, akuntabilitas yang ditunjukkan kepada
pemimpin yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Managerial
Accountability memiliki beberapa acuan dalam pelaksanaannya yang
dijadikan model dalam pelaksanaannya, di antaranya ketepatan waktu,
peningkatan produktivitas, pengendalian biaya, dan kepastian pelaksaan
program dilaksanakan berdasar integritas pelaksana sesuai dengan
peraturan-peraturan pemerintah yang terkait.
50
merupakan hal-hal yang menyangkut pada unsur responsibilitas atau
respon aparatur, yaitu kejelasan tuntutan bagi aparatur guna menjawab
hal-hal apapun secara periodik dari pertanyaan terkait dengan bagaimana
mereka (para apartur) menggunakan kapasitas wewenangnya, dan juga
kemana sumber apapun telah didapat digunakan, serta capaian dari
sumber daya tersebut.
Dalam proses Implementasi Aksi Perubahan yang merupakan
tahapan lanjutan dalam Pendidikan dan Pelatihan, pemimpin aksi perubahan
akan menjadi leader untuk tim efektif yang telah dibentuk. Untuk itu
diharapkan pemimpin aksi perubahan mampu membangun integritas dalam
mewujudkan aksi perubahannya dan untuk bermanfaat bagi organisasi agar
berjalan lancar sesuai dengan tahapan milestone dan untuk memastikan
bahwa semua kegiatan pada aksi perubahan dapat berjalan sesuai rencana.
Dalam hal ini diperlukan perencanaan dan persiapan yang cermat,
mengingat untuk mewujudkan aksi perubahan Penerapan Penatausahaan
Barang dengan Digitaliasasi Aset ini memerlukan kerjasama stakeholder
internal dan stakeholder eksternal di luar Lingkungan Sekretariat Daerah Kota
Solok. Stakeholder internal terdiri dari Tim aksi perubahan yang berasal
pejabat struktural Bagian Umum dan staf yang ditunjuk,
Sedangkan stakeholder eksternal terdiri Bidang Aset Pemerintahan
Kota Solok, Bagian Hukum dengan stakeholder tersebut tentu saja
memerlukan komunikasi permulaan dan akhir yang intensif untuk
mendapatkan dukungan dalam mewujudkan aksi perubahan.
51
berusaha memahami rekan kerja dan mampu berempati dengan orang
lain;
3. Penyembuhan (healing). Servant leader mampu menciptakan
penyembuhan emosional dan hubungan dirinya, atau hubungan dengan
orang lain, karena hubungan merupakan kekuatan untuk transformasi dan
integrasi;
4. Kesadaran (awareness). Kesadaran untuk memahami isu-isu yang
melibatkan etika, kekuasaan, dan nilai-nilai. Melihat situasi dari posisi
yang seimbang yang lebih terintegrasi;
5. Persuasi (persuasion). Pemimpin yang melayani berusaha meyakinkan
orang lain daripada memaksa kepatuhan. Ini adalah satu hal yang paling
membedakan antara model otoriter tradisional dengan servant leadership;
6. Konseptualisasi (conceptualization). Kemampuan melihat masalah dari
perspektif konseptualisasi berarti berfikir secara jangka panjang atau
visioner dalam basis yang lebih luas;
7. Kejelian (foresight). Jeli atau teliti dalam memahami pelajaran dari masa
lalu, realitas saat ini, dan kemungkinan konsekuensi dari keputusan untuk
masa depan;
53
Milik Negara/Daerah, Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Permendagri Nomor
108 Tahun 2016 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik
Daerah. Secara garis besar tujuan dikeluarkannya Permendagri Nomor
47/2021 adalah untuk memberikan pedoman bagi pengelola barang,
pengguna barang atau kuasa barang dalam melaksanakan
penatausahaan BMD dengan tujuan terwujudnya tertib pengelolaan BMD
yang efektif, efisien, optimal dan akuntabel.
54
pengertian tersebut membangun jejaring kerja dapat dilakukan jika
pihakpihak yang bermitra mengikuti aturan atau ketentuan sebagai
berikut:
Ada dua pihak atau lebih organisasi/lembaga
1. Memiliki kesamaan visi dalam mencapaai tujuan
organisasi/lembaga
visi
mencapai
2. Ada kesepakatan/kesepahaman
3. Saling percaya dan membutuhkan
4. Komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
55
Dalam kaitannya dengan aksi perubahan maka membangun
jaringan dan kolaborasi harus dilakukan dengan 5 (lima) prinsip di atas
baik kepada institusi di dalam Bagian Umum dan Hubungan Masyarakat
maupun dengan instansi di luar instansi
a. Pengaruh dan Kepentingan Masing-masing Stakeholder
Dalam membangun system ini, project leader telah memetakan
sumber daya sesuai dengan pengaruh dan kepentingannya terhadap
sestim in. Pemetaan sumber daya dibagi menjadi sumber daya
internal dan ekseternal.
2. Sumberdaya Internal. Sumber daya internal yang dapat
dimanfaatkan dalam pembangunan sistem ini adalah:
a. Kepala Daerah
b. Sekretariat DPRD
c. Analis kebijakan per sub koordinator
d. Kasubag Umum
e. Pembantu Pengurus Barang
3. Sumber Daya Eksternal
Sumber daya eksternal yang dapat mendukung pengembangan
sistem ini antara lain:
a. Kepala Bagian Persidangan dan Perundang-undangan
b. Kepala Bidang Aset Badan Keuangan Daerah
c. Pranata Komputer (Diskominfo Kota Solok)
56
BAB VI
DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN
Tabel 6.1
Capaian Aksi Perubahan Kinerja Organisasi
1. Rapat Persiapan Daftar hadir Daftar hadir Minggu III
Pembuatan SK Dokumentasi Dokumentasi Agustus 2003
SK Tim Natulen Rapat
Daftar Hadir
57
b. gelola pengurus barang dalam penataan barang milik daerah. Rapat ini
dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2023. Project Leader menjelaskan maksud
dari aksi perubahan ini disusun sekaligus berdiskusi dengan subag umum apa
yang harus dikerjakan dalam jangka 60 (enam puluh) hari kedepan.
c. Konsultasi ke Bagian Persidangan dan Risalah perihal SK Tim Penataan Barang
Milik Daerah (BMD) melalui Aplikasi Sistim Informasi Barang Milik Daerah di
Sekretariat DPRD dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2023.
Gabmbar 6.1
Rapat persiapan pembentukan Tim
58
Gambar 6.2
Koordinasi ke Bidang aset
Gabar 6.3
59
B. Manfaat Aksi Perubahan
Manfaat yang dirasakan adanya perubahan yang sangat penting dengan
adanaya system informasi BMD berbasis Web serta android dengan membuat
Aplikasi ini adalah sebagai berikut :
1. Pengurus Barang :
Aplikasi ini meningkatkan kopemtensi, semangat dan tanggung jawab kerja
bagi para pengurus barang dalam penataan BMD.
60
BAB VII
KEBERLANJUTAN AKSI
PERUBAHAN
61
Tabel 7.2 Capaian Jangka Panjang
No Kegiatan Target Waktu
Pengembangan aplikasi Aplikasi yg bisa Agustus
diakses dimana 2025
saja dan kapan
saja.
62
BAB VIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permintaan dukungan dari seluruh pihak untuk kelancaran aksi
perubahan ini menuju pengelolaan aset yang akuntabel pada Bagian Umum
Sekretariat Daerah Kota Solok diharapkan sesuai dengan Visi pengelolaan aset
negara kedepan adalah menjadi the best state asset management on the world.
Tidak sekedar bersifat teknis administratif semata, melainkan sudah bergeser ke
arah bagaimana berpikir layaknya seorang manajer aset yang harus mampu
mengoptimalkan managemen aset (BMD).
Adanya dukungan dari seluruh stakeholder yang ada sangat
membantu pengembangan aplikasi ini.
B. Saran
a. Mengembangkan fitur-fitur yang user friendly dengan landasan data formasi
yang senantiasa diupdate.
b. Pengembangan “Aplikasi SIMBADA” sebagai suatu Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE) terus dikolaborasikan dengan Dinas Komunikasi
dan Informatika.
c. Peningkatan Sumber Daya Manusia sangat diperlukan khususnya untuk
pengurus dan pengelola Barang Milik Daerah
63
DAFTAR PUSTAKA
64