Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

A. TEROBOSAN DAN INOVASI


Dari beberapa permasalahan yang ditemui di Bagian Umum
Sekretariat Daerah Kota Solok, dilakukan analisis USG untuk mengetahui
secara jelas apa permasalahan utama dalam pengelolaan aset. Dalam
hal ini ditemukan bahwa permasalahan utama yaitu tidak ada adanya
data BMD yang tertib dan akuntabel, sedangakn factor yang menjadi
penyebab siatuasi tersebut dapat diketahui melalui analisis AKPL dimana
beberapa penyebab tersebut ditelisik untuk mengetahui factor utamanya
dan ditemukan bahwa permasalahan utamanya yaitu tidak adanya basis
data aset secara digital sehingga munculah gagasan aksi perubahan
dengan judul “Mengoptimalkan Penataan Usahaan Barang Milik Daerah
melalui Digitalisasi Asset dan Aplikasi SIMBADA untuk Penatausahaan
Asset Yang Tertib Dan Akuntabel di Sekretariat Daerah Kota Solok”.
Langkah-langkah digitalisasi aset diawali melalui proses
pengambilan foto-foto aset terbaru hingga pada pencarian dokumen foto
lampau. Hal ini bertujuan agar nantinya digitalisasi aset dapat
menceritakan perkembangan aset yang dimiliki Sekretariat Daerah
secara periode dan tetap memunculkan nilai sejarah perkembangan
hingga pada periode yang terbaru. Terobosoan ataupun inovasi yang
telah ditetntukan ini dapat memenuhi kriteria inovasi antara lain:
1. Kebaruan (novelty)
Inovasi atau terobosan ini memiliki keterbaruan dalam lingkup
Pemerintah Kota Solok secara khusus, karena program digitalisasi
aset ini belum pernah dilaksanakan dan diterapkan di Kota Solok,
walaupun mungkin di beberapa daerah lain, terobosan ini sudah
pernah dilakukan, namun pelaksanaan di Kota Solok disesuaikan
dengan kondisi yang ditemukan di lapangan.
2. Efektif
Dari beberapa pengalaman tentang digitalisasi, hamper semua
kegiatan menpunyai capaian nyata dan mampu menjadi solusi dalam
hal penatausahaan dan penanganan bidang tertentu dalam hal ini
digitalisasi aset mampu menjadi solusi ketidakakuratan pencatatan
dan penatausahaan aset secara manual.
3. Bermanfaat
Dampak dari inovasi dan terobosan ini diharapkan mampu
memyelesaikan masalah yang ada di secretariat daerah kota solok.
Dengan adanya digitalisasi aset maka akan dapat diketahui Riwayat
dan semua info yang terkait dengan aset tersebut
4. Dapat Ditransfer
Inovasi dan terobosan digitalisasi aset ini mampu dan bisa diterapkan
ditempat lain dengan ataupun diadapatsi dalam konteks lain.
5. Berkelanjutan
Keberlanjutan inovasi dan terobosan digitalisasi aset ini didukung
oleh oleh seluruh stakeholder kunci di Pemerintah Kota Solok.
Dukungan ini bisa dalam bentuk surat keputusan maupun dalam
dukungan anggaran dan dukungan-dukungan lainnya.

B. TAHAPAN KEGIATAN
1. Milestone Aksi Perubahan
Milestone yaitu urutan capaian-capaian yang sangat penting
pada periode tertentu (minggu, bulan, tahun) yang harus diperhatikan
untuk menjamin terlaksananya Aksi perubahan secara tepat waktu dan
tepat sasaran. Milestone dalam hal ini berbeda dengan jadwal karena
milestone tidak terbatas hanya membuat rencana waktu kerja, tetapi
ada target yang perlu diselesaikan. Artinya, milestone mengandung
manajemen sumber daya yang diperlukan. Milestone merupakan
landasan untuk mengidentifikasi segmen kerja utama dan tanggal
akhir sehingga dapat digunakan sebagai titik pengendalian alami dan
penting dalam proyek. Adapun milestone Aksi perubahan dibagi
menjadi tiga milestones sesuai dengan sasaran Aksi perubahan, yaitu
sebagai berikut :
1. Milestone Jangka Pendek ( 9 Mei 2022 – Sampai Berakhirnya
Diklat PKA ) Aksi Perubahan dimulai dilaksanakan pada minggu
kedua bulan Mei dengan kegiatan pembentukan tim efektif, dan
akan hingga berakhirnya Diklat PKA dengan dilaksanakannya
seminar aksi perubahan.
2. Milestone Jangka Menengah direncanakan selama 6 bulan (1
Agustus 2022 – Agustus 2023),
3. Milestone Jangka Panjang direncanakan selama 2 tahun
(Agustus 2023 – Agustus 2025). Adapun milestone Aksi
Perubahan jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang yang telah direncanakan dapat dilihat pada gambar
dihalaman berikut ini :
Agar tujuan dari kegiatan ini dapat dicapai maka ruang lingkup dan output
yang dicapai untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1
Tujuan Kegiatan

JANGKA
JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG
MENENGAH
menginput data aset pembuatan Apliasi Memonitor implementasi
Digitalisasi aset simbada penginputan data aset
Sosialisasi dan uji coba Membuat juknis Aplikasi BMD
aset digital Pengembangan aplikasi
Evaluasi implementasi simbada
aset digtal

Tersedianya Basis Tersedianya Tersedianya Data


data asset yang Aplikasi BMD BMD yang akurat &
terdigitalisasi akuntabel

2. Jadwal Kegiatan
Pengertian jadual kegiatan adalah pembagian waktu berdasarkan
rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau
rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang
terinci. Dalam Aksi Perubahan ini jadual kegiatan dibagi menjadi 3
jadual sesuai dengan sasaran Aksi Perubahan, yaitu jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Tabel Jadwal Rencana kegiatan Jangka Pendek pada halaman
berikut ini :
Tabel 4.2
Tabel Jadwal kegiatan Jangka Pendek :

N Kegiatan HASIL / OUTPUT DATELINE


o
Tujuan jangka pendek: Tersedianya Basis Data Asset yang
Terdigitalisasi dan Aplikasi
1 Tahap Persiapan
Pembentukan Tim Pokja SK SEKDA 9 Mei 2022
Pembagian Tugas Tim Pokja SK SEKDA 10 Mei
2022
2 Tahap Pelaksanaan
Penyusunan Rencana Kerja Rencana Kerja 11 Mei
dengan Sub koordinator Per digitalisasi 2022
Bagian
Koodinasi dengan Bidang Aset Data Aset dari 12 Mei
sistem SIMDA 2022
BMD
Inventarisir asset dengan Analis Data aset manual 13 Mei
Sarana dan Prasarana dan 2022
Pembantu Pengurus Barang
Rancangan Digitalisasi asset Daftar aset yg 17 Mei
dengan Diskominfo (Pranata sudah 2022
Komputer sebagai IT ) terdigitalisasi
Konstruksi Aplikasi oleh Aplikasi 17 Juni
Diskominfo SIMBADA dan 2022
SCAN QR
Implementasi SIMBADA dan Labeling 16 s/d 5
QR pada BMD Kodefikasi Juli 2022
Barang dengan
QR
Sosialisasi aset digital Undangan, 18 Juli 2022
absensi dan
dokumentasi
Tujuan jangka menengah: Terintegrasinya BMD dengan SIMBADA
1 Tahap Persiapan 1 Agustus
2022
Rapat persiapan kerjasama BPKP 3 Agustus
dengan BPKP 2022
Bidang Aset

CSV BMD

2 Uji Coba Integrasi Data Dinas kominfo 4 Agustus


2022
3 Sosialisasi Bidang Aset 8 Agustus
2022
4 Implementasi Bidang Aset 15 Agustus
2022
Tujuan jangka Panjang : Pengembangan Aplikasi
1 Pengembangan Aplikasi Dinas Kominfo Januari
2023

C. PEMANFAATAN SUMBER DAYA


IDENTIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA (STAKEHOLDER)
Pada umumnya, stakeholder biasanya diartikan sebagai orang yang akan
mengambil peran aktif dalam eksekusi sistem mutu atau orang yang akan
merasakan dampak signifikan dari penggunanya. Stakeholder analisis
merupakan suatu kegiatan menganalisis sikap dan respon dari
stakeholder terhadap pelaksanaan kebijakan atau proyek. Biasanya
stakeholder analysis dilakukan pada tahap persiapan pelaksanaan
proyek untuk mengetahui respon dari stakeholders terutama mengenai
kemungkinan perubahan proyek. Identifikasi pandangan dan karakteristik
dari setiap stakeholder ini sangat penting yang merupakan dasar untuk
pelaksanaan tahap berikutnya. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pengaruh dan tingkat kepentingan dari masing-masing stakeholder serta
merumuskan strateginya maka dilakukan identifikasi stakeholder yang
kemudian akan digunakan sebagai dasar analisis dan penentuan strategi
pendekatan.

Latents Promoters

Apathetic Defenders

Deskripsi analisis pemetaan stakeholder:


 Promoters
memiliki kepentingan besar terhadap Aksi Perubahan dan juga
kekuatan untuk membantu keberhasilannya: Asisten Bidang
Administrasi Umum
 Latents
tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam Aksi
Perubahan, tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi Aksi
Perubahan jika mereka menjadi tertarik : Kepala Daerah, Sekretaris
Daerah, Para Kabag di Sekretariat Daerah.
 Defenders
memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan dukungannya
dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi Aksi
Perubahan: Inspektorat, Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL), Akuntan Publik, BPK dan BPKP.
 Apathetics
kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak
mengetahui adanya Aksi Perubahan : Masyarakat , LSM, Wartawan dll

1. Kepala Daerah
1. Kabag Hukum 2.Sekretaris
2. Kabid Aset Daerah
3. Diskominfo 3. Asisten Bidang
Adminitrasi
Umum

1. Analis
Kebijakan Muda
1. Masyarakat 2. Analis Sarana
2. LSM / NGO dan Prasarana
3. Pembantu
Pengurus Barang

1. Dalam mempengaruhi stakeholder kita harus mempunyai strategi


komunikasi. Komunikasi memiliki cakupan makna yang jauh lebih luas
daripada sekedar apa yang selama ini kita ucapkan. Komunikasi dapat
didefinisikan sebagai pertukaran ide-ide, komunikasi merupakan
transnisi informasi yang dihasilkan oleh pengiriman stimulus dari suatu
sumber yang direspons penerima. Strategi dalam komunikasi adalah
cara mengatur pelaksanaan operasi komunikasi agar berhasil. Dalam
Aksi Perubahan ini memiliki beberapa cara strategi komunikasi kepada
stakeholder yang dapat dilihat pada gambar halam berikut ini:
1. Canalizing
2. informasi 1. Konsultasi
3. Edukasi 2. Informasi

1. informasi 1. informasi
2. Edukasi 2. Edukasi

Deskripsi strategi komunikasi stakeholder :


 Konsultasi : komunikasi dengan pertukaran pikiran untuk
mendapatkan kesimpulan (nasihat, saran, dan sebagainya) yang
sebaik-baiknya.
 Informasi : komunikasi menurut bentuk isinya yaitu suatu bentuk
pesan, yang bertujuan, mempengaruhi khalayak dengan jalan
memberikan penerangan. Penerangan berarti menyampaikan sesuatu
apa adanya, apa sesungguhnya, diatas fakta-fakta dan data-data yang
benar pula.
 Canalizing : komunikasi menurut cara pelaksanaanya yaitu dimana
komunikator terlebih dahulu mengenal khalayaknya dan mulai
menyampaikan ide sesuai kepribadian, sikap-sikap dan motif
khalayak.
 Edukasi : komunikasi menurut bentuk isinya yaitu yang berisi
pendapat, fakta dan pengalaman yang merupakan kebenaran dan
dapat dipertanggungjawabkan. Penyampaian isi pesan disusun secara
teratur dan berencana dengan tujuan mengubah perilaku khalayak.
STRUKTUR TIM AKSI PERUBAHAN
Struktur 4.1
Organisasi Aksi Perubahan

Mentor
Marwis, SE MM

COACH Project Leader


Drs. Deswan Syam, M.Si Zulfadrim, SS, M.Sc, M.AP, Ph.D

Pokja 1 Pokja 2
Digitalisasi Aset Aplikasi/ Sosialisasi

Deskripsi
a. Mentor, memberikan bimbingan, memfasilitasi dan mendukung
project leader dalam pelaksanaan Aksi Perubahan;
b. Project Leader, melaksanakan seluruh tahapan Aksi
Perubahan, mendayagunakan sumber daya yang dimiliki,
menggerakkan stakeholder serta melaporkan progress Aksi
Perubahan mentor dan coach.
c. Tim Pokja I (Penyusun), menyusun jadwal kegiatan, merancang
database BMD
Menyusun Draf SK WAKO tentang Sistem Informasi BMD
c. Tim Pokja II (Pelaksanaan), Membuat dan implementasi
Aplikasi
SIMBADA.
D. ANGGARAN
Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk mewujudkan aksi perubahan
ini di bagi berdasarkan target masing-masing yaitu target jangka pendek,
target jangka menengah dan target jangka Panjang seperti ditampilkan
table dibawah ini:
Tabel 4.3
TARGET JANGKA PENDEK, TARGET JANGKA MENENGAH DAN
TARGET JANGKA PANJANG

Jumlah Sumber Jangka


No Kegiatan
Anggaran Anggaran Panjang
1 Rapat persiapan tim 400.000 Tersedia di Tersedia di
DPA bagian DPA Bagian
Umum 2022 Umum 2022-
2023.
2 FGD 500.000 Tersedia di Tersedia di
DPA bagian DPA Bagian
Umum 2022 Umum 2022-
2023.
3 Penginputan data 4,800.000 Tersedia di Tersedia di
secara digital DPA bagian DPA Bagian
Umum 2022 Umum 2022-
2023.
4 Rapat persiapan 600.000 Sebagian Sebagian
pembuatan aplikasi Tersedia di Tersedia di
DPA bagian DPA bagian
Umum 2022 Umum 2022
sebagian lagi sebagian lagi
akan diusulkan akan
di DPA 2023 diusulkan di
DPA 2023
5 Pembuatan System 2.400.000 Sebagian Sebagian
informasi Tersedia di Tersedia di
DPA bagian DPA bagian
Umum 2022 Umum 2022
sebagian lagi sebagian lagi
akan diusulkan akan
di DPA 2023 diusulkan di
DPA 2023
6 Pembuatan Aplikasi 6.000.000 Sebagian Akan di
Tersedia di anggarkan di
DPA bagian anggaran
Umum 2022 tahun-tahun
sebagian lagi berikutnya
akan diusulkan
di DPA 2023
7 Sosialisasi Aplikasi 1.200.000 Sebagian Akan di
Tersedia di anggarkan di
DPA bagian anggaran
Umum 2022 tahun-tahun
sebagian lagi berikutnya
akan diusulkan
di DPA 2023
8 Evaluasi implementasi 3.000.000 Akan di
anggarkan di
anggaran
tahun-tahun
berikutnya
E. MANAJEMEN RESIKO
Identifikasi Potensi Kendala, Strategi Mengatasi & Indikator
Keberhasilan Adapun potensi kendala, strategi mengatasi dan indicator
keberhasilan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.4
Identifikasi Potensi Kendala, Strategi Mengatasi & Indikator
Keberhasilan

N Potensi Kendala Strategi Mengatasi Indikator Keberhasilan


o
1 Keterbatasan SDM Membuat system yang Terbangunnya system
efektif dan melakuakn informasi BMD
capacity building serta berbasis Web/ Android
Pendidikan dan
pelatihan
2 Jaringan / Server Pemeliharaan rutin Jaringan cepat dan
yang tidak memadai serta peningkatan lancar
system jaringan
3 Serangan virus Update antivirus dan Aan dari virus dan
terhadap aplikasi membenahi kelemahan serangan hacker
situs web

Anda mungkin juga menyukai