Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemerintah daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota merupakan

faktor penentu pembangunan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah

sehubungan dengan pengaruh kebijakan pengelolaan barang milik daerah, maka

pemerintah daerah memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan aset.

Hal ini ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 28 Tahun 2020 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 27

Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Dasar pemikiran

dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2020 yaitu

berdasarkan dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan

Negara melalui Pasal 49 ayat (6) mengamanatkan Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah. Selanjutnya, pemerintah

membentuk Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara/Daerah, yang menjadi dasar bagi Kementrian/Lembaga dan

Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah.

Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan pernyataan Nomor 7, Aset tetap

adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk

digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Aset tetap merupakan unsur yang harus dikelola baik untuk mendapatkan
informasi yang jelas dalam mengelola pelaporan keuangan daerah. Pengelolaan

aset tetap pada daerah merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi dan

efektifitas agar lebih mudah dalam pengelolaan aset yang dimiliki , pengelolaan

aset yang tepat adalah modal bagi pemerintah daerah untuk melakukan hak

otonominya (Wartuny, 2020). Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan

berkembang membuat perubahan pada kehidupan sehari- hari pada era globalisasi

saat ini, dampak dari perkembangan teknologi ini pada pemerintahan daerah yaitu

memanfaatkan teknologi tersebut untuk mengelola aset untuk membuat laporan

pertanggungjawabanya menjadi lebih akurat, efisien, efektif, dan transparan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Madiun atau di

singkat Bappeda, tetapi pada tahun 2023 berganti nama menjadi Badan

Perencanaan Pembangunan, Riset Dan Inovasi Daerah di singkat menjadi

Bapperida. Bapperida merupakan institusi yang dibentuk oleh pemerintahan

daerah yang di tugas dan fungsikan untuk membantu bupati dalam melaksanakan

urusan pemerintahan yang memiliki wewenang di bidang perencanaan, penelitian,

pengembangan dan inovasi yang terintegrasi di daerah. Hal tersebut dibentuk

dalam Perda Kabupaten Madiun Nomor 6 Tahun 2016 dan Perbub Nomor 57

Tahun 2016, serta Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomer 2 Tahun 2023

Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 Tentang

Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Madiun.

Sistem Informasi Manajemen Aset merupakan salah satu dari

perkembangan teknologi yang digunakan untuk mengelola, memelihara, dan

melakukan pegawasan terhadap aset untuk melakukan keputusan atau


pertanggungjawaban terhadap pelaporan aset. Pada Bapperida Kabupaten Madiun

menerapkan Sistem Informasi Manajemen Aset untuk membuat hasil laporan

menjadi akurat dan akuntabel.

Sistem Informasi Manajemen Aset yang digunakan oleh Bapperida

Kabupaten Madiun yaitu sebelumnya pernah menggunakan aplikasi Sistem

Informasi Manajemen Barang Milik Daerah (SIMDA BMD v 2.0.7). Aplikasi ini

dikembangkan oleh Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan

Daerah dengan tujuan membantu pemerintah daerah untuk menghasilkan

informasi terhadap pengawasan dan pengendalian aset yang komprehensi, tepat,

dan akurat kepada manajemen pemereintah daerah. Output yang dihasilkan dari

aplikasi ini yaitu digunakan untuk pengelolaan barang daerah meliputi

perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang

daerah.

Pada tahun 2022 dirilis sebuah aplikasi yang dikembangkan sendiri oleh

BPKAD Kabupaten Madiun yaitu aplikasi Sistem Informasi Manajemen Data

Aset (SIMATA v1.0.0), tetapi pada tahun 2023 Bapperida Kabupaten Madiun

baru menggunakan aplikasi tersebut untuk melakukan pengelolaan serta

pengawasan dalam mengelola aset daerah yang dimiliki. Hal ini dibuat

berdasarkan Peraturan Bupati Madiun Nomor 12 Tahun 2022 tentang penggunaan

sistem informasi manajemen data aset dalam rangka optimalisasi penatausahaan

barang milik daerah di lingkungkan Pemerintah Kabupaten Madiun. Aplikasi ini

dikembangkan untuk menampilkan data aset Pemerintah Kabupaten Madiun

secara daring.
Output dari aplikasi ini sama dengan aplikasi SIMDA BMD v2.0.7 karena

aplikasi ini masih terintegrasi dengan aplikasi SIMDA BMD v2.0.7 tersebut,

hanya saja yang membedakan dari aplikasi ini dengan yang sebelumnya antara

lain : 1) Aplikasi SIMDA BMD (v2.0.7) hanya menampilkan data aset secara

tertulis, sedangkan SIMATA (v1.0.0) dilengkapi dengan data meta lain seperti

lokasi koordinat google map, foto aset, sejarah aset dan sebagainya; 2) Aplikasi

SIMDA BMD (v2.0.7) tidak terdapat fitur temuan BPK, sedangkan SIMATA

(v1.0.0) terdapat fitur temuan BPK; 3) Aplikasi SIMDA BMD (v2.0.7) tidak

berbasis web site, sedangkan aplikasi SIMATA (v1.0.0) berbasis web site

sehingga penataan barang menjadi lebih berkualitas, efektif, efisien, dan

akuntabel; 4) Aplikasi SIMDA BMD (v2.0.7) tidak dapat di akses oleh pihak

manapun yang dapat menggunakan aplikasi tersebut hanya user pengguna skpd

saja, sedangkan aplikasi SIMATA (v1.0.0) bisa di akses oleh siapapun, terdapat

ruang lingkup penggunaan aplikasi ini antara lain : a) Publik : Dapat memantau

data yang ditampilkan tanpa harus login pada aplikasi SIMATA (v1.0.0); b) User

Pengguna SKPD : Dapat melihat, menginput, dan melakukan perubahan data aset;

c) Administrator : Dapat melakukan penyetingan sistem secara menyeluruh.

Dapat dilihat dari perbedaan yang terdapat pada kedua aplikasi tersebut

yaitu sistem informasi manajemen aset yang terdapat pada aplikasi lama masih

dirasa kurang akuntabel, detail dan transparan, dan aplikasi lama juga masih

memiliki kendala dalam mengelola memasukan data pengadaan aset. Salah satu

contohnya seperti memasukan data pengadaan aset inventaris kantor wayang kayu

tetapi di aplikasi tersebut tidak tercantum kode barang wayang kayu sementara
yang tertera kode barang wayang kulit sehingga dimasukan ke kode barang

wayang kulit, sehingga ketika melakukan pengecekan atau pengelolaan secara

langsung data tersebut kurang tepat/akurat. Maka dilakukanlah pembaruan sistem

ini untuk mempermudah pengguna agar tidak terjadi hambatan untuk

memonitoring dan melakukan pengelolaan aset yang dimiliki. Dari sistem terbaru

ini diharapkan memberikan manfaat juga bagi publik untuk mengetahui secara

transparan terhadap aset yang dimiliki agar terkontrol dengan baik agar tidak ada

aset yang disalahgunakan.

Untuk melakukan penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan

oleh Rahmat Nurdani dan Joni Devitra pada tahun 2020 dengan judul Analisis

Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web Pada Kantor

Dinas Pendidikan Provinsi Jambi. Perbedaan dari penelitian terdahulu dengan

penilitian ini yaitu penelitian tersebut memiliki permasalahan yaitu pelaporan aset

pada Dinas Pendidikan Provinsi Jambi yang terletak di SMA masih dilakukan

secara manual dengan menggunkan dokumen kertas , Microsoft Office Excel.

Sehingga belum optimal dalam melakukan pelaporan aset, dan mengalami

kendala dalam memonitoring aset tersebut serta terjadinya kendala hambatan

dalam pemeriksaan BPK dalam pelaporan asetnya. Sehingga dilakukan

perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web untuk

mempermudah pengelolaan aset tersebut.


B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan masalah yaitu bagaimana proses penggunaan sistem aplikasi

SIMATA?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis proses kinerja sistem

pengelolaan aset daerah dengan menggunakan aplikasi SIMATA.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu :

1. Manfaat Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengalaman dalam cara pengelolaan aset pada

Pemerintahan Daerah yang telah diperloleh selama di bangku kuliah.

2. Manfaat Bagi Pihak Bapperida

Memberikan pelaporan data yang efektif, efisien, dan akuntabel,

mempermudah pengawasan dan pengendalian pengelolaan penatausahaan

Barang Milik Daerah.

3. Manfaat Bagi Pembaca

Memberikan wawasan terkait Sistem Informasi Manajemen Aset yang

digunakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan cakupan dari sejumlah komponen yaitu

manusia, komputer, teknologi informasi, prosedur kerja, dan melakukan kegiatan

memproses atau mengolah data menjadi informasi dengan tujuan untuk mencapai

suatu sasaran (Kadir, 2014).

Sistem informasi merupakan sistem pada organisasi yang digunakan untuk

mengelola transaksi harian guna mendukung fungsi manajemen oprerasional

organisasi dengan kegiatan strategis organisasi sehingga pihak eksternal tertentu

dapat diberikan informasi yang diperlukan untuk pengngambilan keputusan

(Anggraeni dan Rita, 2017).

Fungsi sistem informasi antara lain:

1. Meningkatkan aksesbilitas data secara efektif dan efisien untuk pennguna tanpa

perantara sistem informasi.

2. Tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem secara

kritis.

3. Mengidentifikasi pendukung sistem informasi mengenai keterampilan.

4. Memperbaiki produktivitas aplikasi dengan melakukan pengembangan dan

pemeliharaan sistem.

5. Mengantisipasi akan konsekuensi ekonomi.


6. Mengembangkan proses perencanaan secara efektif.

7. Menetapkan investasi yang ditujukan pada sistem informasi.

B. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen adalah sistem yang digunakan untuk

menghasilkan sebuah informasi yang membantu manajemen dalam mengambil

sebuah keputusan (Patma et al., 2018).

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014) sistem informasi manajemen adalah

sisetem yang digunakan untuk memproses sebuah data dan dijadikan menjadi

sebuah informasi yang memiliki tujuan untuk melakukan pengambilan keputusan

di dalam organisasi.

Tujuan sistem ini digunakan untuk menyediakan informasi dalam

melakukan perencanaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi untuk melakukan

pengambilan keputusan.

C. Aset

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 aset merupakan

sumber daya ekonomi yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah sebagai

dampak dari peristiwa masa lalu dan memiliki manfaat ekonomi atau sosial

dimasa mendatang diharapkan dapat diperoleh baik bagi pemerintah atau

masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya

nonkeuangan yang dibutuhkan untuk penyediaan jasa untuk masyarakat umum

dan sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Menurut Syidik dan Heni (2023) aset adalah suatu barang yang memiliki

nilai ekonomis, nilai komersial, dan nilai tukar yang dimiliki oleh badan usaha,

instansi, individu. Barang dimaksud yaitu barang bergerak dan tidak bergerak baik

yang berwujud dan tidak berwujud.

1. Klasifikasi aset

Klasifikasi aset dibagi menjadi dua yaitu aset lancar dan aset tidak lancar.

Aset dikatakan lancar jika memiliki masa manfaat kurang dari 12 (dua belas)

bulan agar dapat segera direalisasikan atau digunakan sejak tanggal pelaporan.

Aset yang tidak memiliki kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai aset tidak

lancar.

Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas ,investasi jangka pendek,

persediaan, piutang. Aset tidak lancar meliputi aset tetap dan aset lainnya, dana

cadangan, investasi jangka panjang,.

a. Aset Lancar

1) Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas merupakan uang tunai atau saldo yang disimpan

pada bank yang setiap saat dapat digunakan untuk melakukan

pembayaran kegiatan pemerintah daerah atau investasi jangka pendek

yang siap dicairkan menjadi kas dan bebas dari resiko perubahan nilai

yang signifikan.
Kas terdiri dari :

a) Kas daerah.

b) Kas bendahara penerimaan.

c) Kas bendahara pengeluaran.

Setara kas terdiri dari :

a) Simpanan dalam bentuk deposito kurang dari 3 ( tiga) bulan.

b) Investasi jangka pendek lainnya kurang dari 3 ( tiga ) bulan.

2) Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek merupakan investasi yang dapat segera

dicairkan dengan tujuan manajemen kas yang beresiko rendah yang

dimiliki selama kurang dari 12 ( dua belas ) bulan. Investasi jangka

pendek terdiri dari deposito lebih dari 3 bulan dan kurang dari 12 bulan,

sertifikat bank indonesia, surat perbendaharaan negara, surat utang

negara.

3) Persediaan

Persediaan adalah aset dalam bentuk barang atau perlengkapan

untuk mendukung kegiatan operasional pada pemerintah, dan barang

tersebut dimaksudkan untuk dijual ataupun diserahkan untuk pelayanan

kepada masyarakat. Persediaan meliputi aset yang berwujud berupa :

a) Barang atau perlengkapan yang digunakan untuk pemerintah dalam

melakukan kegiatan operasional.

b) Barang atau perlengkapan yang digunakan untuk proses produksi.


c) Balam dalam proses produksi yang ditujukan untuk dijual maupaun

siserahkan kepada masyarakat.

d) Barang yang disimpan dengan tujuan untuk dijual ataupun diberikan

untuk masyarakat.

4) Piutang

Piutang merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan kepada

pemerintah daerah atau hak yang dimiliki pemerintah dan dapat diukur

dengan uang sebagai akibat dari perjanjian atau berdasar peratuan

perundang- undangan yang sah. Contoh piutang antara lain yaitu piutang

pajak, dana bagi hasil, retribusi,dana alokasi umum, dana alokasi khusus.

mencakup penyertaan modal pemerintah.

b) Aset Tidak Lancar

1) Aset Tetap

Aset tetap ialah aset yang memiliki masa manfaat lebih dari 12

(dua belas) bulan dengan tujuan untuk kegiatan pemerintah dan untuk

kepentingan umum. Aset tetap meliputi tanah, gedung dan bangunan,

jalan, irigasi, jaringan, peralatan dan mesin, akumulasi penyusustan,

kontruksi dalam pengerjaan, aset tetap lainnya.Kriteria aset tetap antara

lain memiliki masa manfaat lebih dari 12 ( dua belas) bulan, biaya

perolehan bisa diukur, tidak untuk dijual dalam operasi normal entitas,

diperoleh ataupun dibangun dengan tujuan untuk digunakan, memenuhi

batas minimal kapitalisasi aset tetap.


2) Dana Cadangan

Dana cadangan merupakan dana yang telah disisihkan untuk

keperluan yang membutuhkan dana relatif besar yang tidak bisa

ditanggung sekaligus dalam satu periode anggaran dengan tujuan untuk

kebutuhan pengeluaran dimasa mendatang.

3) Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah investasi memiliki masa manfaat

ekonomi dan sosial dalam waktu jangka panjang lebih dari satu periode

akuntansi. Investasi jangka panjang terdiri dari investasi permanen

contohnya yaitu penyertaan modal pemerintah dan investasi

nonpermanen contohnya yaitu surat utang negara, penyertaan modal pada

proyek pembangunan.

D. Barang Milik Daerah

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2020

barang milik daerah merupakan semua barang yang diperoleh dari beban APBD

ataupun berasal dari pendapatan perolehan lainnya yang sah.

Pengelolan Barang Milik Negara/Daerah berdasarkan peraturan

pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 diaksanakan berdasarkan

asas fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisien, akuntabilitas, kepastian

nilai. Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah antara lain mencakup

perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan,

pengamatan dan pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan,

penghapusan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian.


E. Manajemen Aset

Asset management is the set of activities related to identifying required

assets, determining funding needs, acquiring asset, perfoming asset maintenance,

and deleting or updating asset data (Effendy et al, 2022).

Artinya : Manajemen aset adalah serangkaian aktivitas yang berkaitan

dengan mengidentifikasi aset yang diperlukan, menentukan kebutuhan pendanaan,

memperoleh aset, melakukan pemeliharaan aset, dan menghapus atau

memperbarui data aset.

Manajemen aset merupakan kegiatan mengelola kekayaan yang mencakup

proses perencanaan, perancangan, pengorganisasian, penggunaan, pemeliharaan,

penghapusan serta melakukan pengawasan terhadap aset, dan hal tersebut

dilakukan untuk mengelola aset agar memiliki mafaat yang maksimal. kegiatan ini

dilakukan secara sistematis dan terstruktur selama siklus hidup aset (Wahyuni dan

Rifki, 2020).

Terdapat lima tahapan pada kinerja manajemen aset antara lain yaitu

inventaris aset, penilaian aset, legal audit, optimalisasi aset serta pengembangan

sistem informasi manajemen aset.

1. Inventaris Aset

Inventaris aset dibagi menjadi dua aspek yaitu fisik, yuridis/legal. Aspek

fisik mencakup bentuk, luas, lokasi, volume, jenis alamat. Sedangkan aspek

yuridis/ legal yaitu status penguasaan atau hak, masalah kelegalan yang

dimiliki, batas akhir penguasaan.


2. Penilaian Aset

Penilaian aset merupakan kegiatan untuk melakukan penilaian terhadap

aset yang dimiliki.

3. Legal Audit

Legal audit adalah kegiatan proses kinerja manajemen aset untuk

melakukan inventaris status penguasaan aset, sistem serta prosedur pengusaan

atau pengalihan aset, mengidentifikasi dan mencari solusi serta membuat

strategi pada permasalahan legal terkait dengan penguasaan dan pengalihan

aset.

4. Optimalisasi Aset

Optimalisasi aset adalah proses kinejra manajemen aset yang memiliki

tujuan untuk melakukan optimalisasi terhadap aset dengan mengidentifikasi

aset yang memiliki potensi dan tidak memiliki potensi.

5. Pengawasan, Pengendalian Pemanfaatan dan Pengalihan Aset

Pengawasan, pengendalian pemanfaatan dan pengalihan aset untuk

meningkatkan kinerja agar dilakukan secara efektif dengan menggunakan

pengembangan sarana Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA).

F. Sistem Informasi Manajemen Data Aset

Sistem informasi manajemen data aset merupakan sistem yang digunakan

untuk memberikan informasi mengenai aset secara efektif, efisien, dan akuntabel

digunakan untuk pengambilan keputusan. Sistem ini dirancang oleh BPKAD

Kabupaten Madiun dan digunakan oleh Organisasi Perangkat Daerah yang

berfungsi sebagai pendukung proses pengelolaan, penatausahaan, penggunaan,


pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan aset daerah. Sistem

ini dapat di akses melalui web site sehingga dapat diakses oleh penguasa barang

daerah, pengelola barang daerah, pejabat penatausahaan, penggua barang pada

perangkat daerah, investor serta masyarakat.

Tujuan dari sistem ini yaitu :

1. Untuk meningkatkan target PAD dari pemanfaatan barang milik daerah.

2. Untuk meningkatkan jaminan keamanan barang milik daerah.

3. Sebagai perwujudan pengelolaan barang milik daerah yang memadai secara

berkualitas, efektif, efisien, serta akuntabel.

4. Temuan BPK tidak ada maupun berkurang.

Manfaat yang diberikan pada sistem ini yaitu :

1. Bagi pihak internal

a. Meningkatkan kualitas manajemen barang milik daerah.

b. Berkualitasnya pelaporan barang milik daerah.

c. Temuan BPK tidak ada maupun berkurang.

d. Tujuan target peningkatan PAD dari pemanfaatan barang milik daerah dapat

terpenuhi.

e. Meningkatkan sinergi antara pejabat pengelola barang milik daerah pada

seluruh perangkat daerah.

2. Bagi pihak OPD pengelola Barang Milik Daerah

a. Memudahkan kegiatan penatausahaan barang milik daerah.

b. Memudahkan akses data secara realtime, update, terkini.


c. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.

d. Mempermudah untuk melakukan pengawasan barang milik daerah.

e. Mendapatkan informasi tentang aset dengan cepat sehingga dapat ditindak

lanjuti.

3. Bagi pihak investor

a. Dapat memberikan informasi tentang letak aset.

b. Dapat memberikan penduan dalam menilai prospek investasi sesuai dengan

keadaan obyek sekitar.

c. Dapat memberikan informasi tentang nilai sewa aset.

d. Dapat memberikan bahan untuk membangun menyusun kelayakan bisnis.

4. Bagi pihak masyarakat

a. Dapat memberikan informasi yang memanfaatkan aset daerah melalui sewa,

bangun serah guna.

b. Merasakan multi player effect dari adanya investor yang menjalankan

bisnisnya pada obyek aset daerah khusunya tanah dan bangunan.

c. Mendapatkan informasi secara terbuka atau transparan terkait aset daerah.

G. Definisi dan Fungsi Penggunaan Simbol Pada Flowchart

Flowchart adalah salah satu jenis diagram yang digunakan untuk

menjelaskan dan menggambarkan tentang alur atau tahapan instruksi secara

berurutan pada suatu sistem (Rosaly dan Andy, 2019). Fungsi dari flowchart

sendiri yaitu untuk perancangan proyek baru, pengelolaan alur kerja, memodelkan

proses bisnis, dokumentasi setiap proses, merepresentasikan algoritma, mengaudit

proses. Flowchart disajikan dengan menggunakan simbol-simbol dan setiap


simbol memiliki fungsinya masing-masing. Berikut merupakan penjelasan tentang

simbol-simbol beserta fungsinya.

1. Simbol Arus (Flow Direction Symbols)

Simbol Nama Fungsi

Flow Direction Sebagai penghubung simbol

Symbol/Conecting yang satu dengan yang lain

Line

Comunication Sebagai transmisi data dari

Link satu lokasi ke yang lain

Connector Simbol penyambungan dari

proses satu ke proses

selanjutnya dalam lembar

kerja yang sama.

Offline Connector Simbol penyambungan dari

proses satu ke proses

selanjutnya dalam lembar

kerja yang berbeda.


2. Simbol Proses (Processing Symbol)

Simbol Nama Fungsi

Processing Simbol yang menyatakan

proses yang dilakukan oleh

komputer

Manual Simbol yang menyatakan

Operation proses yang tidak dilakukan

oleh komputer

Decision Simbol yang digunakan

untuk memilih proses yang

akan dilakukan pada kondisi

tertentu (menghasilkan dua

kemungkinan jawaban

ya/tidak)

Predefined Simbol yang menyatakan

Process pelaksanaan suatu bagian

(sub-program) atau prosedur

Terminal Simbol untuk memulai/

mengakhiri program

Offline Storage Simbol yang menunjukan

bahwa data akan disimpan

pada media tertentu


Manual Input Simbol yang digunakan

Symbol untuk menginput data secara

manual dengan menggunakan

keyboard

3. Simbol I/O (Input-Output)

Simbol Nama Fungsi

Input/Output Simbol yang digunakan

untuk menyatakan proses

input/output tanpa

tergantung peralatan atau

melihat jenisnya

Punched Card Simbol yang menyatakan

masukan dan keluaran yang

berasal dari card

Disk Storage Simbol yang menyatakan

masukan dan keluaran yang

berasal dari disk

Magnetic Tape Simbol yang menyatakan

masukan dan keluaran yang

berasal dari pita magnetis

Document Simbol yang menyatakan

masukan dan keluaran yang


berasal dari dokumen

Display Simbol yang menyatakan

keluar melalui layar

monitor
BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Profil BAPPERIDA Kabupaten Madiun

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Madiun merupakan

institusi yang dibentuk oleh pemerintahan daerah dan memiliki tugas dan fungsi

untuk membantu bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang

berhubungan dengan wewenang di bidang perencanaan, penelitian,

pengembangan pada daerah. Hal tersebut dibentuk dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Madiun Nomor 6 Tahun 2016 dan Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun

2016. Pada tahun 2023 terjadi perubahan nomenklatur BAPPEDA Kabupaten

Madiun beralih nama menjadi Badan Perencanaan Pembangunan , Riset Dan

Inovasi Daerah Kabupaten Madiun atau disingkat menjadi BAPPERIDA

Kabupaten Madiun. Hal dibentuk tersebut berdasarkan pada Peraturan Daerah

Kabupaten Madiun Nomer 2 Tahun 2023 Tentang Perubahan Kedua atas

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Susunan

Perangkat Daerah Kabupaten Madiun.

Pada Salinan Peraturan Bupati Madiun Nomor 57 Tahun 2019 tugas dan

fungsi pada BAPPERIDA Kabupaten Madiun sebagai berikut :

a. Tugas Bapperida
Tugas Bapperida yaitu membantu bupati untuk

melaksanaakan fungsi penunjang pada pemerintahan yang menjadi

wewenang daerah pada bidang perencanaan, bidang penelitian,

pengembangan.

b. Fungsi Bapperida

Fungsi yang dilakukan oleh Bapperida antara lain :

1) Merumuskan kebijakan daerah penunjang pada urusan

pemerintahan perencanaan, penelitian, pengembangan.

2) Melaksanakan kebijakan daerah penunjang pada urusan

pemerintahan perencanaan, penelitian, pengembangan.

3) Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian

penunjang pada urusan pemerintahan perencanaan,

penelitian, pengembangan.

4) Melakukan administrasi penunjang pada urusan

pemerintahan perencanaan, penelitian, pengembangan.

5) Melakukan koordinasi, memonitoring, evaluasi, pelaporan

pelaksanaan penunjang pada urusan pemerintahan

perencanaan, penelitian, pengembangan.

6) Melakukan atau melaksanakan tugas lain yang diberi bupati

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Visi dan Misi BAPPERIDA Kabupaten Madiun

a. Visi “ Terwujudnya Kabupaten Madiun yang aman, mandiri, sejahtera dan

berakhlak”.
b. Misi yang dilakukan antara lain sebagai berikut :

1) Menciptakan rasa aman bagi masyarakat serta aparatur pemerintah

Kabupaten Madiun.

2) Menciptakan aparatur yang profesional dalam pelayanan publik.

3) Meningkatkan pembangunan ekonomiyang mandiri berbasis

agrobisnis, agroindustri, serta pariwisata berkelanjutan.

4) Meningkatkan kesejahteraan yang adil.

5) Menciptkan masyarakat berakhlak mulia dengan meningkatkan

kehidupan beragama, menguatkan budaya serta kearifan lokal.

3. Struktur Organisasi BAPPERIDA

Struktur organisasi yang terdapat pada BAPPERIDA Kabupaten Madiun

sebagai berikut :
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi BAPPERIDA Kabupaten Madiun

4. Tugas Dan Fungsi Pada Pejabat BAPPERIDA

Struktur organisasi yang terdapat pada BAPPERIDA memiliki tugas dan

fungsinya masing-masing yang telah diatur pada Peraturan Bupati Madiun Nomor

57 Tahun 2019 Tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi, dan tata

kerja. Berikut merupakan tugas dan fungsi susunan organisasi pada BAPPERIDA

Kabupaten Madiun.
a. Kepala Badan

Kepala badan memiliki tugas yaitu memimpin, mengkoordinasikan,

mengawasi pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas tersebut kepala badan memiliki fungsi

sebagai berikut :

1) Penyusunan rumusan kebijakan teknis.

2) Penyelenggaraan urusan pemerinthan dan pelayanan umum.

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas.

4) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian.

5) Penyelenggaraan keamanan, kebersihan, kenyamanan.

6) Koordinasi, monitoring, evaluasi, serta laporan pelaksanaan

perencanaan pembangunan daerah.

7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati.

b. Sekretaris

Sekretaris memiliki tugas yaitu melakukan pelayanan administrasi

pada lingkungan badan meliputi perencanaan, pengkoordinasian tugas

pada bidang bidang, pengelolaan administrasi umum, rumah tangga,

administrasi kepegawaian, administrasi keuangan.

Untuk melaksanakan tugasnya sekretaris memiliki fungsi sebagai

berikut :

1) Pengkoordinasian serta menyiapkan bahan penyususnan

perencanaan dan program kerja di setiap bidang.


2) Pengelolaan dan pengendalian administrasi umum

administrasi kepegawaian, rumah tangga, keuangan.

3) Pelayanan administrasi lingkup badan.

4) Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, evaluasi,

laporan pelaksanaan tugas.

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala badan.

Pada struktur organisasi sekretaris terdapat tiga kepala sub

bagian yaitu kepala sub bagian umum, kepala sub bagian

keuangan, kepala sub bagian program dan laporan. Ketiga

struktur tersebut memiliki tugas masing-masing sesuai dengan

bidangnya yaitu :

1) Kasubbag Umum dan Kepegawaian

a) Melaksanakan serta mengelola surat dan kearsipan.

b) Melaksanaakan serta mengelola urusan rumah

tangga, protokoler, upacara, rapat dinas.

c) Melaksanaakan urusan bagian keamanan,

kebersihan, tatalaksana.

d) Menyusun, mengelola, memelihara data

administrasi kepegawaian.

e) Melaksanakan dan pengendalian tata usaha

pengadaan, penyimpanan, pendistribusian,

perawatan barang inventaris sesuai dengan aturan

yang berlaku.
f) Melakukan tugas lain yang diberikan sekretaris.

2) Kasubbag Keuangan

a) Menyiapkan serta penghimpunan bahan untuk

keperluan penyusunan APBD pada lingkup badan.

b) Melakukan administrasi pengelolaan keuangan serta

pertanggungjawaban keuangan.

c) Melakukan evaluasi dan menyusun laporan

pertnggungjawaban keuangan secara berkala.

d) Melakukan tugas lain yang diberikan sekretaris.

3) Kasubbag Penyusunan Program dan Pelaporan

a) Mempersiapkan bahan koordinasi penyusunan kerja

dan pelaksanaan tugas pada bidang bidang.

b) Mengumpulkan, mengolah, melakukan sistematika

data untuk bahan penyusunan program dan

kegiatan.

c) Menghimpun serta menyiapkan peraturan

perundang-undangan yang menjadi dasar program

dan kegiatan.

d) Melakukan monitoring, evaluasi, analisa pada

pelaksanaan program dan kegiatan.

e) Menyusun laporan pelaksanaan program kegiatan.

f) Melakukan tugas lain yang diberikan sekretaris.


c. Bidang Infrastruktur Dan Pengembangan Wilayah

Kepala Bidang Infrastruktur Dan Pengembangan Wilayah memiliki

tugas yaitu melakukan penyususnan kebijakan teknis, perencanaan

program, mengkoordinasikan, monitoring, evaluasi, pelaporan pada urusan

pekerjaan umum dan pentaan ruang, perhubungan, perumahan rakyat dan

kawasan permukiman, lingkungan hidup, pertahanan, komunikasi,

informatika, statistik, persediaan penunjang urusan pemerintahan pada

kecamatan/kelurahan.

Untuk melakukan tugasnya Kepala Bidang Infrastruktur Dan

Pengembangan Wilayah memiliki fungsi sebagai berikut :

1) Melaksanakan penyususnan kebijakan teknis, perencanaan

program kerja pada bidang permukimam dan prasarana

wilayah.

2) Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi perencanaan,

penganggaran serta pengendalian pembangunan.

3) Menyusun instrumen operasional perencanaan dan

penganggaran.

4) Melakukan monitoring evaluasi, pelaporan pelaksanaan

pembangunan.

5) Menyusun perencanaan secara rinci tentang tata ruang dan

kawasan strategis.

6) Koordinasi kerjasama dan investasi pada kawasan strategis.


7) Melaksanakan monitoring, evaluasi, laporan pelaksanaan

tugas pada bidang permukimam dan prasarana wilayah.

8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala badan.

Pada struktur organisasi bidang infrastruktur dan

pengembangan wilayah terdapat tiga sub bidang yaitu (sub

bidang pengembangan wilayah, komunikasi, dan informatika),

(sub bidang lingkungan hidup, perumahan, dan kawasan

permukiman), (sub bidang pekerjaan umum, penataan ruang,

dan perhubungan). Ketiga sub bidang tersebut memiliki tugas

yang dibawahi oleh kepala bidang infrasruktur dan

pengembangan wilayah.

d. Bidang Ekonomi

Kepala bidang ekonomi memiliki tugas yaitu melakukan

penyususnan kebijakan teknis, perencanaan program, mengkoordinasi,

monitoring, evaluasi, pelaporan yang mencakup pada urusan tentang

pangan, koperasi dan ukm, penanaman modal, pertanian, perikanan,

kelautan, pariwisata, kepemudaan dan olah raga, keuangan.

Untuk melakukan tugasnya kepala bidang ekonomi memiliki

fungsi sebagai berikut :

1) Melaksanakan penyususnan serta pengembangan kebijakan

teknis perencanaan dan program kerja pada bidang

ekonomi.
2) Melakukan koordinasi, sinkronisasi perencanaan,

penganggran, pengendalian, pembangunan pada urusan

bidang ekonomi.

3) Menyusun instrumen operasional perencanaan dan

penganggaran.

4) Melaksanakan monitoring, evaluasi, pelaporan pelaksanaan

tugas.

5) Melaksanakan tugas lain yang diberi kepala badan.

Terdapat tiga sub bagian pada bidang ekonomi yaitu (sub

bidang penanaman modal, perdagangan, koperasi ukm), (sub

bidang pariwisata, kepemudaan, olah raga, keuangan), (sub

bidang pangan, pertanian, perikanan).

e. Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia

Kepala bidang pemerintahan dan pembangunan manusia memiliki

tugas yaitu untuk melakukan perencanaan, mengkoordinasi,

memonitoring, evaluasi, pelaporan pada urusan pendidikan, kebudayaan,

kesehatan, sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,

keluarga berencana, kesejahteraan keluarga, pemberdayaan masyarakat

desa, tenaga kerja dan transmigrasi, perindustrian, perpustakaan,

kearsipan, kependudukan, dan penunjang pada urusan pemerintah bidang

perencanaan, pengawasa, kepegawaian, pelatihan, sekretariat daerah,

sekretariat DPRD.
Untuk melakukan tugasnya kepala bidang pemerintahan dan

pembangunan manusia memiliki fungsi sebagai berikut :

1) Menyusun kebijakan teknis, perencanaan serta program

kinerja pada bidang pemerintahan dan pembangunan

manusia.

2) Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi perencanaan,

penganggaran pengendalian pembangunan pada urusan

bidang pemerintahan dan pembangunan manusia.

3) Menyusun instrumen operasional pelaksanaan musrenbang

RPJPD, RPJMD, RKPD pada urusan pemerintahan dan

pembangunan manusia.

4) Melakukan monitoring, evaluasi, serta pelaporan

pelaksanaan tugas.

5) Melakukan tugas lain yang diberi kepala badan.

Terdapat tiga sub bidang yang terdapat pada bidang

pemerintahan dan pembangunan manusia yaitu (sub bidang

kesejahteraan sosial dan masyarakat), (sub bidang pembangunan

manusia), (sub bidang pemerintahan). Ketiga sub bidang

tersebut memiliki tugas masing-masing yang dibawahi oleh

kepala bidang pemerintahan dan pembangunan manusia.


f. Bidang Pengelolaan Data, Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah

Kepala bidang pengelolaan data, perencanaan, pengendalian, dan

evaluasi pembangunan daerah memiliki tugas yaitu malakukan

perencanaan program, mengkoordinasi pengelolaan dan analisis data

perencanaan pembangunan, penyususnan kebijakan teknis, memonitoring,

evaluasi, pelaporan hasil pembangunan.

Untuk menjalankan tugasnya kepala bidang pengelolaan data,

perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah memiliki

fungsi sebagai berikut :

1) Menyusun kebijakan teknis, perencanaan, program kinerja

bidang pengelolaan data, perencanaan, pengendalian, dan

evaluasi pembangunan daerah.

2) Melakukan kegiatan koordinasi pengumpulan dan

sinkronisasi data dengan bidang yang terkait penyususnan

dokumen RPJPD, RPJMD, RKPD, Renstra, Renja

perangkat daerah,LKPJ sebagai keperluan validasi data.

3) Melakukan pengolahan, analisis serta pemutakhiran data.

4) Melaksanakan penyajian publikasi data perencaan

pembangunan daerah serta hasil pelaksanaan pembangunan

daerah.

5) Memonitoring, evaluasi, laporan pelaksanaan tugas.

6) Melaksanakan tugas lain yang diberi kepala badan.


Dibagi menjadi tiga sub bidang pada bidang pengelolaan

data, perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan

daerah antara lain (sub bidang pengelolaan data perencanaan

pembangunan), (sub bidang perencanaan pembangunan daerah),

(sub bidang pengendalian, evaluasi, dan pelaporan). Ketiga sub

bidang tersebut memiliki tugas masing-masing yang dibawahi

oleh kepala bidang pengelolaan data, perencanaan,

pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah.

g. Bidang Penelitian dan Pengembangan

Kepala bidang penelitian dan pengembangan memiliki tugas yaitu

melakukan penyususnan kebijakan teknis, perencanaan serta membuat

program kerja, melakukan penelitian, penhkajian, pengembangan bidang

infrastruktur, pengembangan wilayah, ekonomi, pemerintahan,

pembangunan manusia, inovasi daerah dan teknologi.

Untuk melakukan tugasnya kepala bidang penelitian dan

pengembangan memiliki fungsi sebagai berikut :

1) Menyusun kebijakan teknis pada bidang penelitian,

pengkajian, pengembangan inovasi dan teknologi.

2) Melakukan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi, asistensi,

advokasi, supervisi, edukasi bidang penelitian dan

pengembangan inovasi daerah dan teknologi.

3) Melaksanakan pengkajian strategis, aktual, kompetitif

sebagai masukan kebijakan kepala daerah dalam melakukan


penyusunan peraturan daerah, peraturan serta keputusan

kepala daerah.

4) Melakukan monitoring, evaluasi, melakukan pelaporan

tugas pada urusan bidang penelitian, pengkajian, dan

pengembangan inovasi daerah dan teknologi.

5) Melakukan tugas lain yang diberi oleh kepala badan.

Terdapat tiga sub bidang yang terdapat pada bidang

penelitian dan pengembangan yaitu (sub bidang litbang

infrastruktur dan pengembangan wilayah), (sub bidang litbang

ekonomi, pemerintahan, dan pembangunan manusia), (sub

bidang inovasi dan teknologi). Ketiga sub bidang tersebut

memeiliki tugasnya masing-masing yang dibawahi oleh kepala

bidang penelitian dan pengembangan.

B. Analisis Data dan Pembahasan

1. Gambar Flowchart SIMDA BMD

SIMDA BMD merupakan aplikasi yang dirancang oleh Deputi

Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah dengan tujuan

untuk membantu kegiatan pengelolaan aset daerah agar terkontrol atau

terkendali dengan baik sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

Berikut merupakan gambaran flowchart SIMDA BMD secara sederhana.


SIMDA BMD

Login

Data entry

Pengadaan

Input data pengadaan (UPB, SP2D, BAST)

Posting
Aset Baru

Posting Data
Ke KIB

Laporan

Laporan
inventarisasi
Aset

Rekapitulasi Kartu
Inventaris Barang (KIB)

Selesai
Gambar 3. 2 Flowchart SIMDA BMD

Pada gambar diagram flowchart diatas merupakan penggambaran proses pada

sistem SIMDA BMD secara sederhana tentang alur penginputan data aset daerah

yang dimiliki dengan menggunakan peralatan komputer. Langkah- langkah yang

harus dilakukan yaitu sebagai berikut.

a. Melakukan login terlebih dahulu dengan mengisi username, password, dan

tahun anggaran;

b. Setelah dapat login pilih data entry klik pengadaan- data pengadaan;

c. Masuk ke halaman menu pengadaan;

d. Melakukan input data secara manual pada halaman pengadaan dengan

mengisi data meliputi data UPB (Unit Pengelola Barang), SP2D (Surat

Perintah Pencairan Dana), BAST (Berita Acara Serah Terima) dan

kemudian disimpan;

e. Masuk ke halaman menu posting aset baru

f. Kemudian mengisi metode alokasi belanja penunjang dengan metode rata-

rata tertimbang;

g. Kemudian setelah data semua tersimpan masuk ke halaman menu laporan

untuk melihat laporan kartu inventaris barang (KIB) dengan memilih opsi

penatausahaan-KIB, KIR, BI, Label;

h. Masuk ke halaman menu laporan inventaris barang dengan memilih jenis

laporan yang akan dilihat;

i. Setalah memilih jenis laporan aset muncul hasil rekapitulasi kartu

inventaris barang (KIB);


j. Setelah melakukan langkah-langkah tersebut kemudian log out atau

selesai.

2. Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem SIMDA BMD

Pada penelitian ini melakukan analisis kebutuhan fungsional sistem

pada aplikasi SIMDA BMD. Analisis kebutuhan fungsional sistem

merupakan proses input pada sistem dan memberikan gambaran

fungsional yang dibutuhkan oleh sistem yang digunakan oleh pengguna

untuk melakukan penginputan data. Berikut merupakan penjelasan

analisis kebutuhan.

Tabel 3. 1 Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem SIMDA BMD

No Proses Input Fungsi

1. Login Digunakan untuk memasukan

username, password, tahun anggaran

sebelum masuk ke menu pengadaan

barang.

2. Data entry Digunakan untuk memilih opsi

pengadaan.

3. Pengadaan Digunakan untuk mengisis data

pengadaan.

4. UPB (Unit Pengelola Digunakan untuk mengisi data

Barang) kontrak/spk.

5. SP2D (Surat Perintah Digunakan untuk mengisi dokumen


Pencairan Dana) pembayaran.

6. BAST (Berita Acara Digunakan untuk mengisi dokumen

Serah Terima) berita acara serah terima.

7. Posting Aset Baru Digunakan untuk memposting data

pengadaan ke buku inventaris dan

dengan memilih metode alokasi

belanja penunjang dengan

menggunakan rata-rata tertimbang.

8. Laporan Digunakan untuk melihat laporan KIB

(kartu inventaris barang) dengan

memilih opsi penatausahaan- KIB,

KIR, BI, Label.

9. Laporan Inventarisasi Digunakan untuk memilih jenis

laporan yang akan di lihat.

10 Rekapitulasi Kartu Digunakan untuk melihat hasil dari

Inventaris Barang (KIB) rekapitulasi aset.

3. Gambar Flowchart SIMATA

SIMATA (Sistem Informasi Manajemen Data Aset) merupakan

sistem yang dibentuk oleh BPKAD Kabupaten Madiun dengan tujuan

digunakan untuk membantu mengelola aset daerah Kabupaten Madiun

agar dapat terkendali dalam melakukan pengelolaan, serta pengawasan

terhadap aset yang dimiliki. Sistem pada SIMATA menggunakan situs

web site sehingga dapat digunakan maupun dilihat oleh semua pengguna
SKPD maupun masyarakat. Sistem ini terintegrasi dengan aplikasi

SIMDA BMD sehingga hanya melakukan beberapa penginputan data saja

untuk menginput data aset yang dimiliki. Berikut merupakan gambaran

flowchart SIMATA secara sederhana.

SIMATA

Login

Data aset peralatan dan


mesin, gedung dan
bangunan, aset tetap
lainnya

Input data (Maps, Sejarah, Foto, Vidio, Disewakan/tidak)

Posting Status informasi Aset

Selesai

Gambar 3. 3 Flowchart SIMATA

Pada gambar diagram flowchart diatas merupakan gambaran sedeharna

tentang alur atau langkah-langkah yang digunakan saat mengisi data aset

pada web site SIMATA dengan menggunakan peralatan komputer/laptop.

Berikut penjelasan langkah-langkah yang harus dilakukan.


a. Membuka web site SIMATA menggunakan komputer/laptop

melalui google

b. Melakukan login terlebih dahulu dengan mengisi username dan

password;

c. Masuk ke halaman menu data aset kemudian pilih data aset yang

akan di dokumentasikan dengan memilih opsi detail pada aset yang

dipilih;

d. Kemudian melakukan dokumentasi data dengan menginput data

meliputi bagian maps, sejarah, foto, vidio, disewakan/tidak;

e. Langkah terakhir dengan memilih status informasi aset

privasi/rahasia dan informasi untuk masyarakat umum;

f. Kemudian simpan dan selesai.

4. Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem SIMATA

Pada penelitian ini melakukan analisis kebutuhan fungsional sistem

pada aplikasi web site SIMATA. Analisis kebutuhan fungsional sistem

merupakan proses input pada sistem dan memeberikan gambaran

fungsional yang dibutuhkan oleh sistem yang digunakan oleh pengguna

untuk melakukan penginputan data. Berikut merupakan penjelasan

analisis kebutuhan.
Tabel 3. 2 Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem SIMATA

No Proses Input Fungsi

1. Login Digunakan oleh pengguna untuk

memasukan username dan password

sebelum masuk ke halaman edit

detail aset dan sewa aset.

2. Maps Digunakan untuk memasukan letak

atau lokasi aset berdasarkan

koordinat pada google maps.

3. Sejarah Digunakan untuk memasukan

sejarah aset yang diperoleh (jika

ada).

4. Foto Digunakan untuk memasukan

dokumentasi foto aset.

5. Vidio Digunakan untuk memasukan

dokumentasi vidio aset untuk

memepermudah melihat kondisi aset.

6. Disewakan/Tidak Digunakan jika terdapat aset yang

disewakan.

7. Status Informasi Aset Digunakan untuk menginput status

informasi aset rahasia/ untuk umum.


5. Perbedaan Kelebihan dan Kekurangan Pada SIMDA BMD

dan SIMATA

Pada setiap sistem pada sebuah aplikasi maupun web site pasti

memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam penggunaan

sistem tersebut. Berikut merupakan tabel penjelasan perbedaan kelebihan

dan kekurangan pada SIMDA BMD dan SIMATA.

Tabel 3. 3 Perbedaan kelebihan dan kekurangan pada SIMDA BMD dan

SIMATA

No SIMDA BMD SIMATA

Kelebihan: Kelebihan:

1. Dapat melihat/menginput data Sistem menggunakan web site

hasil pengadaan secara rinci sehingga dapat digunakan oleh

oleh pengguna bendahara aset. semua perangkat.

2. Dapat melihat data hasil Dapat di akses oleh pengguna

rekapitulasi penatausahaan SKPD maupun masyarakat umum.

melalui KIB, KIR, BI, Label.

3. Meminimalisir terjadinya Sudah terintergrasi dengan data

kecurangan terhadap aset. yang ada di SIMDA BMD

sehingga hanya melakukan

beberapa penginputan

dokumentasi aset.

4. Meminimalisir terjadinya
kecurangan terhadap aset.

Kekurangan: Kekurangan:

5. Hanya dapat di akses oleh Web site terkadang mengalami

pengguna bendahara aset. loading/gangguan yang lama saat

digunakan.

6. Sistem sering terjadi eror

sehingga menjadi hambatan

untuk melakukan kegiatan.

7. Hanya dapat digunakan

menggunakan komputer saja.

Pada gambar tabel diatas dapat ditarik kesimpulkan bahwa penggunaan

untuk pengelolaan aset daerah dengan menggunakan web site SIMATA dirasa

lebih efektif, transparan dan akuntabel dibanding dengan aplikasi SIMDA BMD

karena SIMATA dapat diakses oleh seluruh masyarakat dan hanya memiliki

sedikit kelemahan pada sistemnya.


BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Pada penelitian yang telah dilakukan pada Badan Perencanaan

Pembangunan, Riset Dan Inovasi Daerah Kabupaten Madiun dapat disimpulkan

berdasarkan hasil analisis dan pembahasan bahwa penggunaan sistem informasi

manajemen aset daerah sangat penting digunakan untuk melakukan pendataan aset

yang dimiliki agar terkendali dalam penggunaan, pemeliharan, pengawasan pada

aset. Maka dari itu dibuatlah sebuah sistem yang membantu untuk melakukan

inventaris aset dengan cara efisien, efektif, akuntabel, dan transparan.

Pada BAPPERIDA Kabupaten Madiun menggunakan Sistem Informasi

Manajemen Data Aset (SIMATA) yang digunakan untuk mengelola serta

mengawasi aset pemerintah daerah yang dimiliki. Sistem informasi manajemen

data aset merupakan sistem baru yang dibuat pada tahun 2022 oleh BPKAD

Kabupaten Madiun, tetapi baru digunakan atau dijalankan oleh BAPPERIDA

pada awal tahun 2023. Pada sistem baru ini menggunakan web site untuk

mengaksesnya sehingga dapat digunakan di semua perangkat dan dapat dilihat

bagi semua pihak termasuk masyarakat.

Sistem informasi manajemen data aset diharapkan dapat memudahkan

untuk kegitan penatausahaan barang milik daerah atau membantu pengguna untuk

melakukan pengelolaan, pengawasan, pengendalian terhadap barang atau aset

yang dimiliki, dan juga memiliki manfaat untuk memberikan informasi kepada
investor atau masyarakat mengenai aset yang dimiliki Pemerintah Daerah

Kabupaten Madiun secara transparan dan akuntabel dengan tujuan untuk dapat

memenuhi target peningkatan PAD dari pemanfaatan barang milik daerah.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan diatas terdapat beberapa rekomendasi yang

diberikan untuk pengelolaan inventaris aset menggunakan SIMATA.

1. Bagi Instansi

a. Melakukan pengelolaan, pengendalian serta pengawasan terhadap aset

agar terinventaris dengan baik.

b. Mengoptimalkan penggunaan sistem informasi manajemen aset daerah

secara transparan dan akuntabel.

c. Melakukan upgrade sistem secara bertahap untuk kedepanya agar dapat

mempermudah dan membantu pengguna pengelola aset dalam

menggunakan sistem informasi manajemen aset .

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian

yang lebih dalam tidak hanya pada sistem informasi manajemen asetnya

saja tetapi juga melakukan penelitian lain yaitu cara melakukan pembelian

aset/inventaris kantor dengan menggunakan e-catalog dan atau

penghapusan, mutasi, serta penyusutan terhadap aset yang dimiliki oleh

Bapperida Kabupaten Madiun.

Anda mungkin juga menyukai