Anda di halaman 1dari 7

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jap
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(2), 2020, 217-223

Analisis Penggunaan Siskeudes dalam Pengelolaan Dana Desa


1*
Desy Nur Pratiwi, 2Yuwita Ariessa Pravasanti
1,2
STIE AAS Surakarta, Indonesia
*Email korenpondensi: desynurpratiwi362@gmail.com

Abstract
The government provides village funds to improve the welfare of rural communities and equitable development.
The purpose of this study was to examine internal and external factors that influence the use of Siskeudes. This
study uses primary data in the form of questionnaires and distributed to village fund managers in eight districts
in Sukoharjo Regency. The sample collection technique in this study uses convenience sampling method and the
total number of samples collected is 32 villages. Hypothesis testing uses multiple linear regression. Partial test
results indicate that the variable usefulness (perceived usefulness) and interest in using technology (behavioral
intention to use) affect the use of Siskeudes. Simultaneous test results show that the perceived usefulness
(perceived usefulness) and interest in using technology (behavioral intention to use) together affect the use of
Siskeudes.

Keywords: behavioral intention to use, perceived usefulness and Siskeudes

Saran sitasi: Pratiwi, D. N., & Pravasanti, Y. A. (2020). Analisis Penggunaan Siskeudes dalam
Pengelolaan Dana Desa. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(2), 212-218.
doi:http://dx.doi.org/10.29040/jap.v20i2.770

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jap.v20i2.770

1. Pendahuluan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat desa


Pemerintahan saat ini memprioritaskan sehingga terwujud tata kelola pemerintahan desa
pembangunan desa karena undang-undang desa yang baik (Good Village Governance). Haryanto
menempatkan desa sebagai ujung tombak (2007) menyatakan prinsip atau kaidah-kaidah good
pembangunan. Desa diberikan sumber dana dan governance meliputi adanya partisipasi, transparansi
kewenangan untuk mengelolanya guna dan kebertanggungjawaban dalam pelaksanaan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah pemerintahan dan pembangunan. Pengelolaan dana
memberikan dana desa bersumber dari APBN desa sebagai bagian dari pelaksanaan pembangunan
(Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan di desa, sudah seharusnya memegang teguh prinsip-
pemerintah juga merancang berbagai aturan dalam prinsip yang merupakan indikator good governance.
pengelolaan dana desa untuk meningkatkan Permendes No 3 tahun 2015 tentang
efisiensi, efektivitas, transaparansi, dan akuntabilitas pendampingan desa menjelaskan secara luas bahwa
pemanfaatan dana desa. Rustiarini (2016) setiap desa perlu pendampingan dalam melakukan
menyatakan bahwa dana desa berpotensi untuk pengelolaan dana desa. tujuan pemerintah
meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. memberikan pendampingan dalam pengelolaan dana
Pemerintah memberikan dana kepada desa desa adalah untuk meningkatkan kapasitas,
dengan jumlah yang cukup besar, sehingga efektivitas dan akuntabilitas pemerintahan desa dan
pemerintah juga menuntut pertanggungjawaban pembangunan desa; meningkatkan prakarsa,
pengelolaan dana desa. Oleh karena itu, Pemerintah kesadaran dan partisipasi masyarakat desa dalam
Desa harus menerapkan prinsip akuntabilitas dalam pembangunan desa yang partisipatif; meningkatkan
pengelolaan keuangan desa. semua kegiatan sinergi program pembangunan antar sektor; dan
penyelenggaraan pemerintahan desa harus dapat mengoptimalkan aset lokal desa.
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(02), 2019, 218
Pengelolaan dana desa rawan akan manipulasi dengan SDM desa Evaluasi dari implementasi
sehingga pemerintah telah memberikan aplikasi Siskeudes adalah diperlukan sinergi dari SDM, baik
sistem keuangan desa agar pengelolaan dana desa. SDM di desa maupun SDM di BPKP sehingga dapat
Yang mendasari pemerintah membuat aplikasi dana mewujudkan akuntabilitas yang diharapkan.
desa yaitu UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Sehingga, diperlukan pendampingan dari BPKP
Desa diberikan kesempatan untuk mengurus tata secara berkelanjutan kepada SDM desa supaya
pemerintah sendiri, pengeluaran keuangan dan memiliki kompetensi yang cukup dalam
melakukan pembangunan untuk meningkatkan mengimplementasikan Siskeudes.
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa. Penlitian lain yang dilakukan oleh Rusmayanti
Aplikasi yang dibangun oleh BPKP (Badan et al (2010) yang menyatakan bahwa sistem
Pengawasan Keuangan dan Pembanguna) dalam informasi mempermudah pihak kantor Desa dalam
pengelolaan dana desa adalah Siskeudes yang telah proses pengelolaan keuangan, membantu dalam
dikembangkan sejak tahun 2015. Pada tahun 2019 proses penginputan data, pencarian data, dan laporan
para pengelola keuangan desa dituntut untuk mampu data uang. Sehingga aplikasi Siskeudes dapat
menggunakan aplikasi Siskeudes versi terbaru yaitu meminimalisasi adanya kesalahan dan
Siskeudes 2.0. mengoptimalkan keamanan data. Penelitian yang
Kelebihan aplikasi Siskeudes yaitu dilakukan Malahika et al (2018) menunjukan
memudahkan tata kelola keuangan desa dan dana prosedur penggunaan Siskeudes di Desa Suwaan
desa, dilengkapi dengan sistem pengendalian intern, sesuai prosedur, SDM sudah siap melaksanakan
mudah digunakan, berintegrasi dengan aplikasi Siskeudes, pekerjaan lebih efektif dan efisien dengan
pengelolaan dana desa lainnya. Kelebihan Siskeudes Siskeudes.
tersebut juga didukung oleh hasil penelitian Darwin Penelitian ini bermaksud menganalisis faktor
(2017) menunjukkan bahwa implementasi Siskeudes interent dan ekstern dari sumber daya manusia yang
memberikan dampak yang cukup baik dari segi mempengaruhi penggunaan aplikasi Siskeudes.
efisiensi waktu dan biaya. Informasi Siskeudes Faktor internal yang digunakan oleh penelitian yaitu
dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa dapat minat seseorang untuk menggunakan teknologi
menciptakan akuntabilitas pengelolaan Alokasi informasi, sedangkan faktor externalnya yaitu
Dana Desa. kegunaan dari teknologi informasi akan mendorong
Siskeudes selain mempunyai kelebihan, juga pengguna untuk menggunakan aplikasi Siskeudes.
memiliki kekurangan yaitu pengguna/sulit Pada penelitian sebelumnya banyak yang membahas
memahami aplikasi Siskeudes karena aplikasi ini pengelolaan dana desa menggunakan aplikasi
masih baru dan sumber daya manusia yang belum Siskeudes bukan dari faktor sumber daya manusia
familiar dengan aplikasi tersebut sehingga harus yang mempengaruhi penggunaan aplikasi Siskeudes.
mengikuti banyak pelatihan. Hal ini didukung oleh Teori yang dijadikan dasar dalam penelitian ini
hasil penelitian Afrizal et al. (2016) yang adalah Teechnology Acceptance Model (TAM).
menyatakan bahwa dalam pengelolaan keuangan TAM menjelaskan hubungan sebab akibat antara
Desa dengan menggunakan aplikasi Siskeudes keyakinan (manfaat suatu sistem informasi dan
terdapat permasalahan berupa belum tersedianya kemudahan penggunaannya) dan perilaku,
SDM yang memadai dalam menggunakan aplikasi tujuan/keperluan, dan penggunaan aktual dari
Siskeudes. Hal tersebut sejalan dengan hasil pengguna/user suatu sistem informasi (Nugroho,
penelitian Siswandi et al (2019) yang menunjukan 2008). Sehingga model TAM dapat digunakan
ada hubungan yang signifikan antara pelatihan sebagai dasar menentukan upaya-upaya untuk
komputer dengan efektifitas karyawan di Kecamatan mendorong kemauan menggunakan teknologi.
Duren Jaya Bekasi. Seseorang yang merasakan kemudahan saat
Penelitian Siskeudes mulai banyak dilakukan menggunakan teknologi informasi untuk
sejak diterapkannya aplikasi Siskeudes pada tahun menyelesaikan pekerjaannya, maka pengguna akan
2015. Salah satunya penelitian yang dilakukan menggunakan teknologi tersebut. Seperti halnya
Na’fiah (2018) tentang implementasi dan evaluasi para pengelola keuangan desa yang merasakan
Siskeudes di Provinsi Jawa Timur. Hasilnya manfaat menggunakan Siskeudes dalam menyusun
menunjukan bahwa Kendala utama implementasi laporan dana desa maka pengguna akan selalu
Siskeudes yang dirasakan oleh desa berkaitan menggunakan teknologi tersebut. Hal ini didukung
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(02), 2019, 219
oleh penelitian Dewi dan Warmika (2016); Siskeudes yaitu aplikasi yang digunakan untuk
Suardikha et al (2012) yang menunjukan bahwa mengelolaan keuangan desa. Variabel siskeudes ini
persepsi kegunaan berpengaruh signifikan terhadap diukur dengan keinginan pengguna untuk selalu
penggunaan teknologi inoformasi. Zahid et al (2010) menggunakan aplikasi Siskeudes dimasa yang akan
menunjukan persepsi kegunaan merupakan faktor datang. Variabel minat yaitu tingkat keinginan
kunci yang mempengaruhi dan memotivasi pengguna untuk terus menerus menggunakan
pengguna untuk menggunakan teknologi. teknologi informasi. variabel minat ini diukur
H1= Persepsi kegunaan (perceived usefulness) dengan Penambahan software pendukung pada
berpengaruh terhadap penggunaan Siskeudes teknologi informasi, motivasi penggunaan teknologi
Seseorang yang mempunyai minat atau informasi, memotivasi kepengguna lain (Muntianah
ketertarikan pada teknologi akan berusaha et al., 2012). Sedangkan variabel kegunaan yaitu
meningkatkan kemampuan dengan mengikuti persepsi seseorang untuk percaya bahwa
pelatihan dan pendampingan tentang teknologi menggunakan teknologi informasi akan
tersebut. Seperti halnya Siskeudes, para pengguna meningkatkan kinerja. Variabel kegunaan diukur
diberikan pelatihan dan pendampingan agar mahir dengan dengan efektifitas, menjawab kebutuhan
dalam menggunakannya. Hal tersebut didukung informasi, meningkatkan kinerja dan efisiensi
dengan hasil penelitian Pibriana dan Ricoida (2017) (Muntianah et al., 2012).
yang menunjukan bahwa minat pemanfaatan Teknik analisis data yang digunakan dalam
teknologi informasi berpengaruh terahdap penelitian ini dengan regresi berganda, berikut
penggunaan teknologi informasi. Hasil penelitian persamaan yang digunakan:
Wairisal dan Khusniah (2012) juga menunjukan Y=α+β1X1+β2X2+ε
minat menggunakan teknologi informasi memiliki Dimana:
kontribusi yang positif dan signifikan terhadap Y = Siskeudes
perilaku penggunaan teknologi informasi. X1 = kegunaan
H2: Minat perilaku (Behavioral Intention to Use) X2 = Minat
berpengaruh terhadap penggunaan Siskeudes α = konstanta
β1β2 = koefisiensi regresi
2. Metode Penelitian
ε = eror
Penelitian ini dilakukan di delapan Kecamatan
pada Kabupaten Sukoharjo yang meliputi 3. Hasil dan Pembahasan
Kecamatan Baki, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Hasil pengumpulan data berupa kuesioner yang
Bulu, Kecamatan Gatak, Kecamatan Grogol, dikembalikan dan memenuhi syarat sebagai berikut:
Kecamatan Kartasura, Kecamatan Polokarto dan Tabel 1
Kecamatan Weru. Jenis penelitian ini adalah Deskripsi Pengumpulan Data
kuantitaif dengan hubungan variabel dependen dan No Keterangan Jumlah Prosentase
variabel independen. Data yang digunakan 1 Kuesioner yang disebar 55 100%
penelitian ini adalah data primer yang didapatkan 2 Kuesioner yang kembali 37 67,27%
dari penyebaran kuesioner kepada aparatur desa 3 Kuesioner yang tidak 5 9,09%
bagian pengelola keuangan desa. Skala yang lengkap
digunakan dalam kuesioner yaitu skala liker (1-5), 4 Jumlah kuesioner yang 32 58,2%
nilai 1 menunjukkan sangat tidak setuju dan nilai 5 diolah
menunjukkan sangat setuju. Penelitian ini dalam
menentukan sampel dengan metode convenience Tabel 1 menunjukan Kuesioner yang disebar di
sampling. Menurut Sekaran (2017) convenience delapan desa Kabupaten Sukoharjo sebanyak 55
sampling adalah kumpulan informasi dari anggota- desa, namun kuesioner yang kembali hanya 37 desa
anggota populasi yang mudah diperoleh dan mampu dan tidak lengkap sebanyak 5 desa. Sehingga jumlah
menyediakan informasi tersebut. kuesioner yang diolah dalam penelitian ini sebanyak
Variabel dependen yang digunakan dalam 32 desa.
penelitian ini adalah penggunaan Siskeudes. Jumlah kuesioner tersebut sebelum diolah untuk
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu menjawab hipotesis maka dilakukan pengujian
minat dan kegunaan teknologi informasi. Pengertian validitas dan reliabilitas untuk pertanyaan yang ada

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(02), 2019, 220
di kuesioner. Metode yang dilakukan untuk Tabel 4
pengujian validitas dengan melihat pearson Uji Nomalitas
corelation masing-masing indikator pernyataan tiap Unstandardized
variabel yang digunakan dalam penelitian. Residual
Tabel 2 N 32
Uji validitas Normal Mean 0,0000000
Parametersa,b Std. Deviation 1,18923355
No Pernyataan r hitung r tabel Validitas Absolute 0,094
1 X1.1 0,760 0,632 Valid Most Extreme
Positive 0,053
Differences
2 X1.2 0,729 0,632 Valid Negative -0,094
3 X1.3 0,630 0,632 Valid Kolmogorov-Smirnov Z 0,529
4 X1.4 0,443 0,632 Valid Asymp. Sig. (2-tailed) 0,942
Tabel 4 menunjukan bahwa nilai asymp.Sig
sebesar 0,942 yang artinya >0,05 sehingga dapat
Tabel 2 merupakan hasil dari uji validitas yang
disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa r hitung > r tabel yang artinya
terdistribusi normal
penyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian
Uji Heterokesdastisitas
ini semua valid.
Uji heterokedastisitas digunakan untuk
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
mengukur apakah model regresi terjadi
dilakukan engan melihat nilai cronbach alpha
ketidaksamaan variance antara residual satu
dimana jika nilai cronvach alfa > 0,60 maka
pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model
disimpulkan reliabel. Hasil pengujian reliabilitas
regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
disajikan pada tabel 3
Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam
Tabel 3
penelitian ini menggunakan uji glegser, dengan
Uji reliabilitas
variabel dependennya berupa abres dan hasil yang
Koefisiensi
Variabel Keterangan dilihat dari nilai sig. >0,05.
Alpha
Tabel 5
Persepsi kegunaan 0,709 Reliabel
Uji Heterokesdastisitas
(Perceived Usefulness)
Unstandardized Standardized
Minat Pengguna 0,642 Reliabel Coefficients Coefficients
(Behavioral Intention to Model t Sig.
Std.
Use) B Beta
Error
Penggunaan Siskeudes 0,620 Reliabel (Constant) -1,047 1,497 -0,699 0,490
Perceived 0,033 0,093 0,069 0,352 0,728
Tabel 3 pengujian reliabilitas menunjukan Usefulness
1
bahwa ketiga variabel mempunyai koefisiensi alpha Behavioral 0,117 0,096 0,240 1,216 0,234
> 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga Intention
variabel semua reliabel atau konsisiten. to Use
Setelah melakukan pengujian pada pernyataan-
pernyataan yang diajukan dalam kuesioner, maka Tabel 5 menunjukan bahwa nilai sig untuk
peneliti melakukan pengujian kebaikan data variabel kegunaan sebesar 0,728 dan variabel minat
meggunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik sebesar 0,234 yang artinya Sig > 0,05 sehingga
dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji dapat disimpulkan data yang digunakan dalam
heteroskedastisitas dan autokorelasi. penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Uji normalitas Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui
Uji normalitas digunakan untuk mengukur hubungan yang terjadi antara residual dengan
apakah model regresi variabel residual memiliki pengamatan lain. Penelitian ini menggunakan uji
distribusi normal. Uji normalitas data dalam Durbin-Watson (DW) dalam melakukan uji
penelitian ini diukur menggunakan Kolmogrov autokorelasi. Untuk menentukan terdapat
Smirnov yaitu dengan melihat tingkat signifikansi autokorelasi atau tidak jika DL < DW > DU dan DL
lebih dari 5% maka dikatakan normal. < (4-DW) > DU.

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(02), 2019, 221
Tabel 6 Pengujian Hipotesis
Uji autokorelasi Tabel 9
Model R R Adjusted R Std. Error of Durbin- Uji t
Square Square the Estimate Watson Unstandardized Standardized
1 0,689a 0,475 0,439 1,22956 1,899 Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
Tabel 6 menunjukan bahwa nilai DW sebesar (Constant) -0,839 2,405 -0,349 0,730
1,899 dengan jumlah sampel (n) sebanyak 32 dan 2 Perceived 0,354 0,149 0,353 2,369 0,025
variabel independen. Tabel DW pada α 5% Usefulness
1
maenunjukan nilai dL=1,4073 dan dU=1,6061 Behavioral 0,477 0,154 0,460 3,090 0,004
sehingga dapat disimpulkan nilai dL<DW>dU yang Intention to
Use
artinya tidak terdapat autokorelasi.
Tabel 9 menunjukan bahwa nilai sig variabel
Uji Koefisiensi Determinasi
kegunaan (Perceived Usefulness) 0,025 < 0,05 yang
Uji koefisiensi determinasi digunakan untuk
berarti bahwa perceived usefulness berpengaruh
mengetahui baik buruknya data yang digunakan
terhadap penggunaan aplikasi Siskeudes (H1)
penelitian.
diterima. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa sebagian
Tabel 7
besar responden merasakan manfaat dari
Uji Koefisiensi Determinasi
penggunaan Siskeudes yaitu meningkatkan
Model R R Adjusted R Std. Error of
produktivitasnya dalam bekerja sehingga responden
Square Square the Estimate
a
akan selalu menggunakan aplikasi Siskeudes dimasa
1 0,689 0,475 0,439 1,22956
yang akan datang. Hal tersebut didukung dengan
hasil penelitian Dewi dan Warmika (2016); Fadhil
Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R dan Fachruddin (2016) yang menunjukan persepsi
Square 0,439 yang artinya variabel independen manfaat berpengaruh positif dan sigmifikan terhadap
dalam penelitian ini mempengaruhi variabel mobile commerce di Bali. Sejalan juga dengan
dependen sebesar 43,90% dan 56,10% dipengaruhi penelitian Suardikha et al (2012) yang menyatakan
variabel lain diluar variabel independen dalam persepsi kegunaan berpengaruh sigifikan terhadap
penelitian ini. penggunaan sistem informasi akuntansi. Hasil
penelitian Zahid et al (2010) menunjukan persepsi
Uji Statistik F kegunaan merupakan faktor kunci yang
Uji statistik F ini disebut juga uji simultan yang mempengaruhi dan memotivasi pengguna untuk
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel menggunakan teknologi.
independen secara simultan/bersama-sama Tabel 9 menunjukan nilai sig variabel minat
berpengaruh terhadap variabel depeden. Uji statistik (Behavioral Intention to Use) sebesar 0,004 < 0,05
F dilihat dari nilai Sig. <0,05 maka disimpulkan yang berarti variabel minat berpengaruh terhadap
terdapat pengaruh simultan variabel independen penggunaan Siskeudes (H2) diterima. hasil ini
terhadap variabel dependen. dijelaskan bahwa seseorang yang dari awal sudah
Tabel 8 tertarik untuk menggunakan Siskeudes dan
Uji Statistik F mengikuti pelatihan serta pendampingan maka akan
Sum of Mean Sig. meningkatkan minat dalam menggunakan aplikasi
Model df F
Squares Square tersebut. Hal tersebutlah yang mendorong sebagain
Regression 39,626 2 19,813 13,106 0,000b besar responden menggunakan aplikasi Siskeudes
1 Residual 43,843 29 1,512 dalam pengelolaan dana desa. Hasil penelitian ini
Total 83,469 31 sejalan dengan Pibriana dan Ricoida (2017);
menunjukan minat pemanfaatan teknologi informasi
Tabel 8 menunjukan bahwa nilai Sig. yaitu berpengaruh positif terhadap penggunaan teknologi
0,000 yang berarti <0,05 sehingga dapat informasi. Hasil penelitian Wairisal dan Khusniah
disimpulkan bawa variabel kegunaan dan minat (2012) juga menunjukan minat menggunakan
secara bersama-sama berpengaruh terhadap teknologi informasi memiliki kontribusi yang positif
pengunaan Siskeudes. dan signifikan terhadap perilaku penggunaan
teknologi informasi.
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(02), 2019, 222
4. Kesimpulan Haryanto, Sahmuddin. (2007). Akuntansi Sektor
Penelitian ini bertujuan menguji faktor internal Publik. Edisi Pertama, Universitas Diponegoro,
dan eksternal yang berpengaruh terhadap Semarang
penggunaan aplikasi sikeudes. Hasil pengujian ini Malahika, J. M., Karamoy, H., dan Pusung, R. J.
secara parsial menunjukan bahwa persepsi kegunaan (2018). Penerapan Sistem Keuangan Desa
(perceived usefulness) dan minat (Behavioral (Siskeudes) Pada Organisasi Pemerintahan
Intention to Use) berpengaruh terhadap penggunaan Desa (Studi Kasus Di Desa Suwaan Kecamatan
aplikasi Siskeudes. Hasil pengujian secara parsial Kalawat Kabupaten Minahasa Utara). Jurnal
variabel kegunaan dan minat secara bersama-sama Riset Akuntansi Going Concern, 13(04).
berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi Nafi’ah, N. K. (2018). Implementasi Dan Evaluasi
Siskeudes. Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Di Provinsi
Keterbatasan penelitian ini yaitu nilai adjusted Jawa Timur (Doctoral dissertation, Universitas
2
R dalam penelitian ini sebesar 0,439 atau 43,90% Brawijaya).
yang berarti variabel persepsi kegunaan (perceived Nugroho, Eko. (2008). Sistem Informasi
usefulness) dan variabel minat menggunakan Manajemen. Yogyakarta: Andi Publisher
teknologi mempengaruhi penggunaan aplikasi Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2018
Siskeudes hanya sebesar 56,1% dipengaruhi varibael tentang pengelolaan keuangan desa.
lain diluar variabel kegunaan dan minat. Sehingga Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 Tentang
saran bagi peneliti berikutnya untuk menambahkan Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran
variabel lain. Pendapatan Dan Belanja Negara.
Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang
5. Ucapan Terima Kasih
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Kami ucapkan terimakasih kepada Direktorat
Pibriana, D., dan Ricoida, D. I. (2017). Analisis
Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Dikti
Pengaruh Penggunaan Internet Terhadap Minat
yang telah memberikan dana penelitian dan
Belajar Mahasiswa (Studi Kasus: Perguruan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Tinggi di Kota Palembang). JATISI (Jurnal
Masyarakat (LPPM) STIE AAS Surakarta atas
Teknik Informatika dan Sistem Informasi), 3(2),
segala dukungan dan bantuannya dalam
104-115.
menyelesaikan penelitian ini.
Rusmayanti, A., Purnama, B. E., dan Sukadi. (2010).
6. Daftar Pustaka Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan.
Afrizal, Mazaliza, Z., dan Khudri, A. (2016). Indonesian Journal on Computer Science –
Analisis Prosedur Pengelolaan Keuangan Desa Speed. 1979–9330, 1–5.
Sungai Pinang Melalui Aplikasi Siskeudes. Rustiarini, Ni Wayan. (2016). Good Governance
(12), 1–8 Dalam Pengelolaan Dana Desa. Simposium
Darwin. (2017). Aplikasi Sistem Informasi Nasional Akuntansi, 1–18.
Manajemen Daerah (Simda) Dalam Sanjaya, I. P. S. (2017). Pengaruh Rasa Manfaat Dan
Menciptakan Akuntabilitas Pengelolaan Kemudahan Terhadap Minat Berperilaku
Alokasi Dana Desa ( Add ) Di Kabupaten Sinjai (Behavioral Intention) Para Mahasiswa Dan
Regional. Universitas Hasanuddin. Mahasiswi Dalam Penggunaan Internet. Jurnal
Dewi, N. M. A. P., dan Warmika, I. G. K. (2016). Kinerja, 9 (2), 113-122.
Peran Persepsi Kemudahan Penggunaan, Siswandi, S., Narpati, B., dan Gofur, A. (2019).
Persepsi Manfaat dan Persepsi Resiko terhadap Making Work Effectiveness In Kelurahan
Niat Menggunakan Mobile Commerce di Kota Duren Jaya Bekasi Jawa Barat. International
Denpasar. E-Jurnal Manajemen, 5(4). Journal of Economics, Business and
Fadhil, M., & Fachruddin, R. (2016). Pengaruh Accounting Research (IJEBAR), 3(04), 307-
Persepsi Nasabah Atas Risiko, Kepercayaan, 319.
Manfaat, dan Kemudahan Penggunaan terhadap
Penggunaan Internet Banking (Studi Empiris
pada Nasabah Bank Umum di Kota Banda
Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
Akuntansi, 1(2), 264-276.
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(02), 2019, 223
Suardikha, I. M. S., Sutrisno, T., Sukoharsono, E., Wairisal, L. P., dan Khusniyah, N. (2012). Analisis
dan Purnomosidhi, B. (2012). Pengaruh Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi
Implementasi Budaya Tri Hita Karana (Studi pada Dosen Universitas Pattimura
Terhadap Penggunaan Sistem Informasi Ambon). Jurnal aplikasi manajemen, 10(4),
Akuntansi dimediasi Keyakinan-diri atas 761-771.
Komputer, Keinovatifan Personal, Persepsi Zahid, N., Mujtaba, A., dan Riaz, A. (2010).
Kegunaan, dan Persepsi Kemudahan Consumer acceptance of online
Penggunaan pada Bank Perkreditan Rakyat di banking. European Journal of Economics,
Bali. Disertasi. Program Doktor Ilmu Finance and Administrative Sciences, 27(1),
Akuntansi, Program Pascasarjana Falkultas 44-52
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Malang.

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055

Anda mungkin juga menyukai