Abstract. In connection with the issuance of the Director-General of Tax Circular Number SE-34/PJ /2017 with the
PTNBH financial management pattern. Therefore, this study will examine the problem in the imposition of tax
provisions on PTNBH and analyzing taxation provisions abroad by comp aring current regulations in Indonesia.
The approach taken in this study is a qualitative approach with a descriptive design. The results of this study
indicate in implementing taxation provisions after the issuance of SE 34 2017, which affects the imposit ion of
Corporate Income Tax and imposition of VAT, it has also not maximized good governance in terms of financial
integration. The rules for foreign countries are related to education services, and so far, the regulations that exist i n
Tridharma Indonesia universities are exempt from taxes. Besides, the Directorate General of Taxes needs to
consider making a special policy for PTNBH to avoid uncertainty about tax provisions that are consistent with the
tax must be based on the principle of certainty.
Keywords. Corporate Income Tax; State Universities with Legal Entit; VAT.
Abstrak. Sehubungan dengan terbitnya Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-34/PJ/2017 dengan pola
pengelolaan keuangan PTNBH. Oleh karena itu penelitian ini akan meneliti mengenai permasalahan dalam
pengenaan ketentuan perpajakan pada lima PTNBH serta menganalisis ketentuan perpajakan di luar negeri dengan
membandingkan peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian tesis ini menunjukan bahwa permasalahan
dalam penerapan ketentuan perpajakan setelah diterbitkannya SE 34 Tahun 2017 yang berdampak pada pengenaan
PPh Badan dan PPN serta belum maksimalnya tata kelola yang baik dalam hal integrasi keuangan. Aturan di
beberapa luar negeri mengecualikan pajak terkait jasa pendidikan dan sejauh ini peraturan yang ada di Indonesia
juga melakukan hal yang sama hanya saja tidak semua kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi dikecualikan dari
pajak. Selain itu, Direktorat Jenderal Pajak perlu mepertimbangkan pembuatan kebijakan khusus untuk PTNBH
untuk menghindari ketidakpastian atas ketentuan pajak yang berlaku agar sejalan dengan asas pemungutan pajak
bahwa pemungutan pajak harus didasari oleh asas certainty.
Kata kunci. Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum; Pajak Penghasilan; PPN.
pengelolaan peguruan tinggi negeri dalam perilaku PTNBH itu sendiri selain menjadi
bidang akademik dan non akademik (2012 sumber penerimaan negara pajak juga
Pemerintah Indonesia, 2012). bersifat mengatur.
“ PTNBH APBN maupun PNBP Dari sisi perpajakan, Direktorat
(penerimaan dari masyarakat) dikelola Jenderal Pajak sebagai otoritas Pajak
mandiri supaya nantinya PTNBH bisa menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor
berkembang dalam segala bidang, memiliki 34/PJ/2017 tentang Penegasan Perlakuan
daya saing dan siap berkompetisi dengan Perpajakan bagi Perguruan Tinggi Negeri
PTN di luar negeri. Hingga saat ini sudah 11 Badan Hukum. SE ini dikeluarkan karena
PTN yang menjadi PTNBH yaitu adanya perubahan pengelolaan keuangan
Universitas Airlangga, Universitas dari BLU menjadi Badan Hukum. SE ini
Pendidikan Indonesia, Institut Teknologi berisi rangkuman aturan umum yang
Bandung, Universitas Gadjah Mada, berlaku dan beberapa penegasan bagi
Universitas Indonesia, Institut Pertanian PTNBH di Indonesia sehingga diharapkan
Bogor, Universitas Padjadjaran, Universitas mendapatkan keseragaman dalam
Hassanudin, Institut Tekonologi Sepuluh pemahaman dan penafsiran
Nopember, Universitas Diponegoro dan perlakuanperpajakan bagi PTNBH sesuai
Universitas Sumatera Utara. ” dengan undang-undang perpajakan
Target yang diberikan kemenristekdikti (Kementerian Keuangan, 2017)
untuk PTNBH salah satunya masuk dalam DJP sebagai pihak eksternal bisa
“
500 universitas top dunia. Untuk mewadahi aspirasi dari pihak-pihak terkait
mewujudkan target tersebut harus di dukung yaitu PTNBH itu sendiri yang melaksanakan
tidak hanya dari dana pemerintah saja, kegiatan pendidikan tinggi dibawah
beberapa universitas berbentuk badan kemenristekdikti. Selain itu bagaimana
hukum ini membutuhkan dana tambahan perlakuan perpajakannya antara PTN yang
dari eksternal untuk mendorong kualitas berbentuk Satker atau BLU. Perguruan
sumber daya manusia, setelah sukses dengan tinggi berbentuk badan hukum ini tidak bisa
penambahan infrastruktur baik dalam kota disamakan dengan bentuk badan yang lain
maupun daerah untuk tahun 2019 ini Jokowi seperti BUMN jelas berbeda karena PTN
ingin memfokuskan APBN untuk berbentuk badan hukum ini semata-mata
meningkatkan kualitas sumber daya manusia hanya menjalankan kegiatan pendidikan saja
(Ihsanuddin, 2018). bukan untuk mencari keuntungan karena
Selain itu juga pemerintah membuat bersifat nirlaba. Hanya PTN berbadan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang hukum saja yang diberikan penegasan oleh
(RPJP) 2005-2025 (Bappenas, 2017) Surat Edaran tersebut.
pembangunan jangka panjang SDM untuk Terlihat enequal treatment antara PTN
pendidikan tinggi yaitu memaksimalkan berbentuk Satker, BLU, dan badan hukum.
kegiatan tridharma dalam hal ini adalah Apabila kebijakan pajak yang dikeluarkan
profesionalisme pendidik dan tenaga untuk badan hukum memberatkan salah satu
kependidikan lainnya yang berkualitas juga pihak yang terkait, dikhawatirkan apabila
dibutuhkan universitas. Dengan dana yang kebijakan ini tidak bisa sejalan dengan
terbatas dari APBN, contohnya adanya tridharma PTN bisa saja terjadi kemunduran
pembatasan tuition fee dari pemerintah dimana yang tadinya berbentuk BLU
untuk program sarjana sedangkan biaya enggan untuk menjadi badan hukum begitu
pendidikan semakin meningkat dan ini sebaliknya badan hukum juga merasa lebih
mengharuskan universitas untuk mencari baik menjadi BLU saja. ”
serta memaksimalkan dana lain yang Harus ada keselarasan tujuan antara
bersumber dari eksternal seperti dana DJP dengan PTN baik yang berbentuk
masyarakat. Selain itu kebijakan pajak untuk satker, blu maupun badan hukum agar PTN
PTNBH di Indonesia juga akan mengubah dapat kooperatif dalam melaksanakan
kewajiban perpajakannya selain itu juga di luar negeri dalam menetapkan aturan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan perpajakan untuk sektor pendidikan dengan
keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu membandingkan peraturan yang berlaku saat
berkontribusi dalam pembangunan ekonomi ini di Indonesia. Penelitian dilakukan pada
untuk meningkatkan penerimaan negara. lima PTNBH yaitu Universitas Padjadjaran,
“Selain itu beberapa hasil penelitian Institut Pertanian Bogor, Universitas
terdahulu mengemukakan pertama, Maulana Pendidikan Indonesia, Institut Teknologi
Ibrahim menyebutkan perlakuan PPh badan Bandung dan Universitas Indonesia.
untuk PT berstatus BHMNN harus “ Dalam menjalankan amanat yang ada
mengikuti aturan umum karena tidak dalam UU Pendidikan Tinggi untuk
memenuhi syarat pengecualian subjek pajak menjadikan PTN yang dapat bersaing
dan objek pajak PTBHMN ini kenaikan dengan PTN di luar dan menjadi universitas
aktiva bersih jika diinvestasikan kembali terbaik dan masuk ke dalam ranking dunia
dalam empat tahun dalam sarana prasarana (World Class University) dengan sistem
dikecualikan dari objek pajak jika tidak keuangan yang berbeda antara kelima
dikenakan PPh Badan biasa dengan universitas ini, masalah yang dihadapi pun
penambahan sanksi berupa bunga 48% dari berbeda dan banyak perubahan yang
pajak yang terutang (Ibrahim, 2013). ” dilakukan kelima universitas di atas dari
“Kedua, (Ellandy, 2011) menyebutkan BHMN menjadi BLU kemudian PTNBH
tax planning dengan memanfaatkan PER baik dari segi pengelolaan keuangannya
44/2009 atas sisa hasil usaha bisa maupun dari sisi perpajakannya yang bisa
menimbulkan penghindaran pajak dengan menjadi gambaran untuk penelitian ini. ”
subjek, besarnya pajak, dan juga ketentuan pajak. Subjek pajak adalah orang pribadi,
tentang kapan pajak itu dibayar dan kapan warisan yang belum terbagi sebagai satu
batas waktu pembayarannya; (3) Asas kesatuan, badan, dan bentuk usaha tetap.
Convenience of Payment (Kemampuan Penguraian Subjek pajak tersebut sebagai
Bayar): pemungutan pajak yang dilakukan berikut (Suandy, Hukum Pajak, 2011) sesuai
pada saat waktu terbaik yaitu sedekat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
mungkin Wajib Pajak tersebut menerima (UU PPh) Pasal 2 ayat 1 yaitu Orang Pribadi
penghasilan; (4) Asas Efficiency (Efisiensi): Memiliki tempat tinggal atau berada di
pemungutan pajak dilakukan sehemat Indonesia atau di luar Indonesia; Warisan
mungkin dalam artian biaya pemungutan yang Belum Terbagi sebagai Pengganti yang
pajaknya tidak lebih dari pemasukan Berhak sebagai subjek pajak pengganti,
pajaknya.” menggantikan ahli waris; Badan yang
berbentuk badan usaha atau badan non-
Horizontal Equity usaha termasuk di dalamnya perseroan
Horizontal Equity (keadilan horizontal) terbatas, perseroan komanditer, badan usaha
(Sally M. Jones and Shelley C. Rhoades- milik negara (BUMN) atau badan usaha
Catanach, 2010) mengasumsikan bahwa milik daerah (BUMD) dalam bentuk dan
orang-orang di posisi yang sama atau mirip bernama apaun, perseroan, persekutuan atau
(sejauh tujuan pajak yang bersangkutan) perkumpulan lainnya, kongsi, firma,
akan dikenakan kewajiban pajak yang sama. yayasan, perkumpulan koperasi, yayasan,
Dapat disimpulkan bahwa dua orang yang lembaga, bentuk usaha tetap, dana pensiun,
memiliki penghasilan yang sama maka dan bentuk usaha lainnya. Berdasarkan
jumlah pajak yang dibayarkan juga sama penjelasan di atas pengertian badan tidak
dilihat dari aspek objeknya atau disebut hanya bergerak di sektor usaha (komersial)
horizontal equity. tetapi dalam bidang sosial, kemasyarakatan
dan lainnya selama berdiri dan
Vertical Equity dikukuhkannya disertai akta pendirian dari
Vertical Equity (keadilan vertikal) pihak berwenang sehingga tidak bisa
apabila seseorang dengan kemampuan lebih dikatakan bahwa mereka tidak termasuk
maka pembayaran pajaknya lebih tinggi subjek pajak; Bentuk Usaha Tetap (BUT)
daripada orang lain yang memiliki yaitu Orang Pribadi yang menggunakan
kemampuan yang kurang. Vertical Equity bentuk usaha dan tidak memiliki tempat
merupakan metode pengumpulan pajak tinggal di Indonesia atau menetap di
penghasilan di mana pajak yang dibayar Indonesia tidak melebihi 183 hari selama 12
sebanding dengan peningkatan jumlah bulan, atau badan yang tidak berdiri atau
pendapatan yang diperoleh. Dengan kata tidak berkedudukan di Indonesia untuk
lain, mereka yang mempunyai kemampuan mengoperasikan usaha atau melakukan
lebih dalam membayar pajak harus kegiatan di Indonesia.
”
memiliki omzet kurang dari Rp 4,8 Miliar pajak yang akan memberatkan
jika melebihi Rp 4,8 Miliar wajib mahasiswanya (Republic Of The
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan Philippines, 1997).
sebagai PKP dan wajib untuk memungut, Lembaga pendidikan di Australia
meyetor dan melaporkan Pajak Pertambahan harus melakukan self assesment dan
Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas memenuhi persyaratan yang diajukan oleh
Barang Mewah yang terutang. ” pemerintah yaitu salah satunya bukan
“Untuk kegiatan pendidikan dalam merupakan badan amal dan dilakukan uji
undang-undang dijelaskan yaitu jasa yang tiga tahap biasa disebut DGR Test. Jika
tidak dikenakan PPN diatur dalam pasal 4A lembaga pendidikan mendapatkan dana
ayat (3) yaitu jasa pelayanan kesehatan hibah dan tidak ada hubungan timbal balik
medis, jasa pelayanan sosial, jasa dikecualikan dari pengenaan pajak begitu
pengiriman surat dengan perangko, jasa juga sebaliknya. Lembaga pendidikan yang
keuangan, jasa asuransi, jasa keagamaan, bisa memperlihatkan perhitungan kegiatan
jasa pendidikan, jasa kesenian dan hiburan, operasional pendidikannya maka dibebaskan
jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan, jasa dari pajak penghasilan agar tetap pada core
angkutan umum di darat, air, udara dalam bussiness nya yaitu memberikan kegiatan
negeri, jasa tenaga kerja, jasa perhotelan, pendidikan bersifat nirlaba. Pengenaan
jasa boga atau ketering. Untuk kriteria jasa pajak PPN wajib mendaftarkan lembaga
pendidikan yang tidak dikenai PPN diatur sebagai GST dengan penghasilan diatas 150
dalam ketentuan Peraturan Menteri ribu dolar australia jika kurang lembaga
Keuangan Republik Indonesia Nomor berhak memilih memilik GST atau tidak
223/PMK.011/2014. ” (Australian Taxation, 2019).
Dalam Peraturan Pajak Amerika
Perlakuan Pajak PTN Di Negara Lain menyatakan bahwa jika sebuah organisasi
dapat memenuhi syarat dibebaskan dari
Selain perlakuan pajak untuk lembaga
federal income tax jika salah satunya
atau yayasan tinggi di Indonesia, di bawah
berbentuk atau bertujuan untuk kegiatan
ini beberapa negara yang memiliki aturan
pendidikan. semua dana berupa sumbangan,
tersendiri dalam pemajakan terkait
dana abadi atau hibah dikecualikan dari
pendidikan yaitu Filipina, Australia dan
pajak sepanjang untuk kegiatan pendidikan.
Amerika. Untuk filipina sesuai dengan
Setiap pendapatan lain yang tidak ada
(Republic Of The Philippines, 1987)
hubungannya dengan kegiatan operasional
lembaga pendidikan ada yang berbentuk
pendidikan maka dikelompokkan dalam
PTS, non profit dan PTN. Pada pasal XIV
Unrelated Business Income Tax atau UBIT
Bagian 2(4) terkait sumbangan, hibah dan
contohnya mengadakan sport event atau
dana abadi dibebaskan dari pajak. Tarif
menyewakan gedung merupakan taxable.
pajak yang dikenakan untuk PTS sepanjang
Sales Tax berbeda-beda di tiap daerahnya
kegiatan operasional untuk pendidikan
tidak semua penjualan dari universitas
dikenakan tarif 10% jika penghasilan bruto
dikenakan PPN jika diluar scope pendidikan
terkait kegiatan lain selain pendidikan lebih
maka dikenakan PPN (Internal Revenue
dari 50% maka dikenakan tarif 30% untuk
Service, 2019).
non profit dan PTN pendapatan yang
diperoleh dari kegiatan pendidikan
METODOLOGI PENELITIAN
dibebaskan dari pengenaan pajak
Penelitian ini menggunakan pendekatan
penghasilan badan jika lembaga
“
final merupakan bukti pelunasan “ Jadi kewajiban PPh Badan itu timbul
Pajak Penghasilan bagi pihak yang dipotong pada saat terpenuhinya persyaratan subjektif
dan/atau dipungut. ” dan objektif. Persyaratan subjektif dimana
“ Terkait dengan hal tersebut, mengingat badan memenuhi pengertian subjek pajak
Pegawai Tetap yang berstatus PNS akan badan sesuai UU PPh sedangkan
memperoleh 2 (dua) Bukti Potong PPh Pasal persyaratan objektifnya ketika
21 Non Final dari 2 (dua) sumber dana yang penghasilannya menjadi objek pajak
berbeda, maka dalam pelaporan SPT menurut UU PPh. Walaupun badan nirlaba
Tahunan Orang Pribadi terdapat kekurangan umunya tidak ada kewajiban perpajakan
pembayaran pajak yang harus dibayarkan membayar PPh Badan tetapi secara
oleh masing-masing pegawai tersebut administratif badan ini tetap harus
sebelum melakukan Pelaporan SPT Tahunan mendaftarkan diri agar mendapatkan NPWP
Orang Pribadi. ” dan melaporkan SPT Badan walaupun nihil. ”
Hal yang sama juga dikatakan oleh “ Untuk PTNBH sendiri tidak bisa
Kasi Pajak ITB: dikecualikan dari subjek pajak badan
“Kita kan masih ada PNS, sehingga wajib melaporkan SPT PPh Badan.
banyak dosen yang menerima Selain itu juga dalam penegasan di SE 34
dua bukti potong A1 dan A2 Tahun 2017 ini terkait sisa lebih dimana
yang mengakibatkan kurang apabila tidak ingin dikenakan Pajak PPh
bayar begitu, banyak yang Badan harus diinvestasikan kembali dalam
protes kalau dapat tambahan jangka waktu 4 tahun dalam bentuk sarana
tidak dikenakan final lagi.” dan prasarana. Ini memberatkan institusi
pendidikan tidak hanya itu saja
Pajak Penghasilan Badan kemenristekdikti juga merasa keberatan jika
Dalam (Penghasilan, 2008) Pasal 2 ayat
“
tidak digunakan kembali akan dipajaki.
1 huruf b badan merupakan sekumpulan Dalam hasil wawancara dengan
orang dan atau modal yang menjadi satu kemenristekdikti beliau menyatakan ”
2009 lalu pengecualian terhadapa pajak adalah sdm maka investasi sdm harusnya
sisa lebih PTNBH dan yayasan dimana sisa dimasukan juga sebagai investasi di bidang
lebih tersebut dapat digunakan untuk aset atau dikeluarkan dari aset disamakan
pengembangan sarpras, peningkatan dengan investasi sebagai bagian dari sisa
kompetensi SDM pendidikan tinggi seputar lebih karena jika dikenakan sisa lebih
riset dan pengembangan kemudian seperti itu akan mendorong PTNBH
meninjau kembali. Belum ada sampai saat menghabiskan dananya di tahun-tahun
ini, baik surat pertama maupun surat kedua. tersebut pendapatan dengan expense
Saya tidak tahu kenapa sampai sekarang balance kan saja.” (Hasil Wawancara
belum ada jawaban.” (Hasil Wawancara dengan Edi Jaenudin Direktur Keuangan &
Kemenristekdikti, 2019) Logistik UNPAD, 2019)
“ Sisa lebih ini menjadi perhatian Universitas tidak menginginkan
PTNBH karena sisa lebih ini merupakan net pembebasan pajak 100% tetapi mereka
income jika di perusahaan atau badan menginginkan kejelasan aturan yang ada
umum lainnya. Sejalan dengan pernyataan saat ini karena mereka menganggap masih
Kemenristekdikti diatas investasi tidak banyak aturan umum yang abu-abu dan
hanya di fisik saja namun juga SDM sebagai tidak sejalan dengan kegiatan pendidikan.
ujung tombak PTN untuk mencetak orang- Hal ini diungkapkan dalam wawancara
orang yang berpendidikan dan dapat dengan Kasi Pajak ITB: ”
seperti itu atau tidak. Jadi begitu sisa pengabdian masyarakat karena
lebih itu dibuat sebagai laporan fiskal kegiatan kita kan tridharma.”
digunakan selama 4 tahun digunakan Dalam UU PPh Pasal 4 ayat 3 huruf m
”
pajak tetapi insentif yang dapat diberikan (Pemerintah Indonesia, 2012) Pasal 47
“
pada pendidikan tinggi ini karena supaya ayat 1 menyatakan Pengabdian kepada
mendorong universitas dalam menjalankan Masyarakat kegiatan untuk memajukan
tata kelolanya dengan baik, sistem keuangan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
yang terintegrasi, dan patuh pada aturan kehidupan bangsa dilakukan dalam berbagai
pajak yang sesuai. Hal ini disampaikan bentuk kegiatan sesuai dengan budaya
Kepala Biro Perencanaan Kemenristekdikti, akademik, keahlian, dan/atau otonomi
Pak Erry:” keilmuan Sivitas Akademika serta kondisi
“Paling tidak kita minta insentif pajak sosial budaya masyarakat serta Hasil
terutama untuk PPh Badan terkait sisa Pengabdian kepada Masyarakat digunakan
hasil usaha kalo bisa dikecualikan dan sebagai proses pengembangan Ilmu
tidak hanya untuk sarpras saja tapi Pengetahuan dan Teknologi, pengayaan
juga untuk SDM, penelitian dan sumber belajar, dan/atau untuk
pembelajaran dan pematangan Sivitas
memang harus diperjelas lagi lebih practical aturan di luar negeri dengan Indonesia.
dalam artian untuk orang yang ada Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
dilapangan untuk pembuat kebijakan di menganalisis dengan menambahkan data-
PTNBH menjadikan dasar membuat data yang mendukung seperti perhitungan
kebijakan strategi juga.” untuk PPh Badan, contoh-contoh transaksi
yang termasuk dalam kegiatan pendidikan,
SIMPULAN serta memperbanyak dan memperluas
Permasalahan yang terjadi di lima sampel penelitian yang digunakan.
PTNBH terkait perubahan status terhadap
kewajiban perpajakannya yaitu tarif pajak DAFTAR PUSTAKA
Penghasilan 21 Orang Pribadi untuk dosen Agustina, I. (1999). Perlakuan Pajak
PNS PTNBH dikenakan pajak progresif Penghasilan Atas Yayasan yang
Pasal 17 UU PPh akibat dari penggabungan Bergerak di Bidang Pendidikan (Suatu
dua bukti potong yang diterima yaitu 1721 Studi Kasus Terhadap Yayasan
A1 dan 1721 A2 serta PTKP yang Pendidikan “X”).
digunakan dalam perhitungan SPT hanya Australian Taxation, O. (2019). Educational
satu PTKP oleh karena itu beban pajak yang organisations.
ditanggung dosen pada laporan SPT tahunan Bappenas. (2017). RPJP Nasional 2005-
menjadi kurang bayar. Nilai sisa lebih 2025. Retrieved from
PTNBH yang tidak dikenakan PPh Badan https://www.bappenas.go.id/id/data-
hanya mencakup investasi dalam bentuk dan-informasi-utama/dokumen-
sarana prasarana, padahal di dalam kegiatan perencanaan-dan-
pendidikan di PTN komponen terpenting pelaksanaan/dokumen-rencana-
adalah Sumber Daya Manusia, Penelitian pembangunan-nasional/rpjp-2005-
dan Pengembangan serta Pengabdian 2025/rpjpn-2005-2025/
Masyarakat sehingga ketika nilai sisa lebih Ellandy, G. (2011). Perencanaan Pajak
PTNBH diinvestasikan pada komponen- Oleh Yayasan di Bidang Pendidikan
komponen tersebut seharusnya juga tidak Atas Sisa Lebih Penghasilan yang
dikenakan pajak. Aturan PPN mengenai Diterima Berdasarkan Ketentuan UU
pengecualian PPN terkait kegiatan No. 36 Tahun 2008 (Studi Kasus:
pendidikan masih kurang jelas karena dalam Yayasan Pendidikan XYZ).
aturan tersebut tidak secara rinci dijelaskan Ibrahim, M. (2013). Perlakuan pajak
kegiatan-kegiatan pendidikan apa saja yang penghasilan badan atas perguruan
dikecualikan dari PPN hal tersebut tinggi berstatus badan hukum milik
menyebabkan beberapa kegiatan pendidikan negara skripsi.
seperti riset yang masih dikenakan PPN Ihsanuddin. (2018). Jokowi Minta APBN
padahal riset merupakan salah satu kegiatan 2019 Difokuskan untuk Pengembangan
tridharma PTN. SDM. Retrieved from
“Pengenaan Pajak terhadap kegiatan https://nasional.kompas.com/read/2018
pendidikan di Luar Negeri sangat /04/09/16573051/jokowi-minta-apbn-
diperhatikan karena menyangkut 2019-difokuskan-untuk-
kepentingan masyarakat dalam pengembangan-sdm
mendapatkan pendidikan baik dari tingkat Internal Revenue Service. (2019). Exempt
dasar hingga pendidikan tinggi. Masing- Purposes - Internal Revenue Code
masing negara memberikan insentif pajak Section 501(c)(3). Retrieved from
untuk pendidikan beragam, apapun yang https://www.irs.gov/charities-non-
berkaitan dengan pendidikan dibebaskan profits/charitable-
pajak penghasilan dan juga PPN. ” organizations/exempt-purposes-
Penelitian ini hanya fokus pada PPh internal-revenue-code-section-501c3
21, PPh Badan, PPN serta perbandingan Kementerian Keuangan. Bukti Pemotongan