Anda di halaman 1dari 14

JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (3), 2019, 419-432

Aspek Perpajakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) di


Indonesia
Mey Lina Hamid1 , Christine 2
1,2 Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia

Abstract. In connection with the issuance of the Director-General of Tax Circular Number SE-34/PJ /2017 with the
PTNBH financial management pattern. Therefore, this study will examine the problem in the imposition of tax
provisions on PTNBH and analyzing taxation provisions abroad by comp aring current regulations in Indonesia.
The approach taken in this study is a qualitative approach with a descriptive design. The results of this study
indicate in implementing taxation provisions after the issuance of SE 34 2017, which affects the imposit ion of
Corporate Income Tax and imposition of VAT, it has also not maximized good governance in terms of financial
integration. The rules for foreign countries are related to education services, and so far, the regulations that exist i n
Tridharma Indonesia universities are exempt from taxes. Besides, the Directorate General of Taxes needs to
consider making a special policy for PTNBH to avoid uncertainty about tax provisions that are consistent with the
tax must be based on the principle of certainty.

Keywords. Corporate Income Tax; State Universities with Legal Entit; VAT.

Abstrak. Sehubungan dengan terbitnya Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-34/PJ/2017 dengan pola
pengelolaan keuangan PTNBH. Oleh karena itu penelitian ini akan meneliti mengenai permasalahan dalam
pengenaan ketentuan perpajakan pada lima PTNBH serta menganalisis ketentuan perpajakan di luar negeri dengan
membandingkan peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian tesis ini menunjukan bahwa permasalahan
dalam penerapan ketentuan perpajakan setelah diterbitkannya SE 34 Tahun 2017 yang berdampak pada pengenaan
PPh Badan dan PPN serta belum maksimalnya tata kelola yang baik dalam hal integrasi keuangan. Aturan di
beberapa luar negeri mengecualikan pajak terkait jasa pendidikan dan sejauh ini peraturan yang ada di Indonesia
juga melakukan hal yang sama hanya saja tidak semua kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi dikecualikan dari
pajak. Selain itu, Direktorat Jenderal Pajak perlu mepertimbangkan pembuatan kebijakan khusus untuk PTNBH
untuk menghindari ketidakpastian atas ketentuan pajak yang berlaku agar sejalan dengan asas pemungutan pajak
bahwa pemungutan pajak harus didasari oleh asas certainty.

Kata kunci. Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum; Pajak Penghasilan; PPN.

Corresponding author.Email: meylinahamid@gmail.co m, indivara_devi@yahoo.com


How to cite this article. Hamid, M.L., & Christine. (2019). Aspek Perpajakan Perguruan Tinggi Negeri Badan
Hukum (PTNBH) di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 7(3), 419-432.
History of article. Received: Agustus 2019, Revision: Oktober 2019, Published: Desember 2019
Online ISSN: 2541-061X.Print ISSN: 2338-1507. DOI: 10.17509/ jrak.v7i3.17553
Copyright©2019. Published by Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Program Studi Akuntansi. FPEB. UPI

PENDAHULUAN Salah satunya adalah pendidikan tinggi.


Majunya sebuah negara tentu terletak Dalam Undang-undang Pendidikan Tinggi
pada kualitas sumber daya manusianya dan meyatakan bahwa pendidikan tinggi adalah
pendidikan yang memiliki peran penting jenjang pendidikan setelah pendidikan
untuk menciptakan sumber daya manusia menengah didalamnya ada program
yang berkualitas apalagi demografi di diploma, sarjana, magister, doktor, profesi
Indonesia yang kebanyakan masih terdiri dan spesialis yang diselenggarakan oleh
dari usia muda. Kualitas pendidikan yang perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan
baik tentu diperlukan untuk menciptakan bangsa Indonesia. Pemerintah mempunyai
masyarakat Indonesia yang produktif, banyak perguruan tinggi negeri (PTN) yang
kompetitif dan bisa bersaing di kancah berada di seluruh provinsi di Indonesia.
internasional. Sesuai dengan UU Pendidikan Tinggi Pasal
64 pemerintah memberikan otonomi

419 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019


MEY LINA HAMID1 , CHRISTINE2 / Aspek Perpajakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
(PTNBH) di Indonesia

pengelolaan peguruan tinggi negeri dalam perilaku PTNBH itu sendiri selain menjadi
bidang akademik dan non akademik (2012 sumber penerimaan negara pajak juga
Pemerintah Indonesia, 2012). bersifat mengatur.
“ PTNBH APBN maupun PNBP Dari sisi perpajakan, Direktorat
(penerimaan dari masyarakat) dikelola Jenderal Pajak sebagai otoritas Pajak
mandiri supaya nantinya PTNBH bisa menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor
berkembang dalam segala bidang, memiliki 34/PJ/2017 tentang Penegasan Perlakuan
daya saing dan siap berkompetisi dengan Perpajakan bagi Perguruan Tinggi Negeri
PTN di luar negeri. Hingga saat ini sudah 11 Badan Hukum. SE ini dikeluarkan karena
PTN yang menjadi PTNBH yaitu adanya perubahan pengelolaan keuangan
Universitas Airlangga, Universitas dari BLU menjadi Badan Hukum. SE ini
Pendidikan Indonesia, Institut Teknologi berisi rangkuman aturan umum yang
Bandung, Universitas Gadjah Mada, berlaku dan beberapa penegasan bagi
Universitas Indonesia, Institut Pertanian PTNBH di Indonesia sehingga diharapkan
Bogor, Universitas Padjadjaran, Universitas mendapatkan keseragaman dalam
Hassanudin, Institut Tekonologi Sepuluh pemahaman dan penafsiran
Nopember, Universitas Diponegoro dan perlakuanperpajakan bagi PTNBH sesuai
Universitas Sumatera Utara. ” dengan undang-undang perpajakan
Target yang diberikan kemenristekdikti (Kementerian Keuangan, 2017)
untuk PTNBH salah satunya masuk dalam DJP sebagai pihak eksternal bisa

500 universitas top dunia. Untuk mewadahi aspirasi dari pihak-pihak terkait
mewujudkan target tersebut harus di dukung yaitu PTNBH itu sendiri yang melaksanakan
tidak hanya dari dana pemerintah saja, kegiatan pendidikan tinggi dibawah
beberapa universitas berbentuk badan kemenristekdikti. Selain itu bagaimana
hukum ini membutuhkan dana tambahan perlakuan perpajakannya antara PTN yang
dari eksternal untuk mendorong kualitas berbentuk Satker atau BLU. Perguruan
sumber daya manusia, setelah sukses dengan tinggi berbentuk badan hukum ini tidak bisa
penambahan infrastruktur baik dalam kota disamakan dengan bentuk badan yang lain
maupun daerah untuk tahun 2019 ini Jokowi seperti BUMN jelas berbeda karena PTN
ingin memfokuskan APBN untuk berbentuk badan hukum ini semata-mata
meningkatkan kualitas sumber daya manusia hanya menjalankan kegiatan pendidikan saja
(Ihsanuddin, 2018). bukan untuk mencari keuntungan karena
Selain itu juga pemerintah membuat bersifat nirlaba. Hanya PTN berbadan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang hukum saja yang diberikan penegasan oleh
(RPJP) 2005-2025 (Bappenas, 2017) Surat Edaran tersebut.
pembangunan jangka panjang SDM untuk Terlihat enequal treatment antara PTN
pendidikan tinggi yaitu memaksimalkan berbentuk Satker, BLU, dan badan hukum.
kegiatan tridharma dalam hal ini adalah Apabila kebijakan pajak yang dikeluarkan
profesionalisme pendidik dan tenaga untuk badan hukum memberatkan salah satu
kependidikan lainnya yang berkualitas juga pihak yang terkait, dikhawatirkan apabila
dibutuhkan universitas. Dengan dana yang kebijakan ini tidak bisa sejalan dengan
terbatas dari APBN, contohnya adanya tridharma PTN bisa saja terjadi kemunduran
pembatasan tuition fee dari pemerintah dimana yang tadinya berbentuk BLU
untuk program sarjana sedangkan biaya enggan untuk menjadi badan hukum begitu
pendidikan semakin meningkat dan ini sebaliknya badan hukum juga merasa lebih
mengharuskan universitas untuk mencari baik menjadi BLU saja. ”

serta memaksimalkan dana lain yang Harus ada keselarasan tujuan antara
bersumber dari eksternal seperti dana DJP dengan PTN baik yang berbentuk
masyarakat. Selain itu kebijakan pajak untuk satker, blu maupun badan hukum agar PTN
PTNBH di Indonesia juga akan mengubah dapat kooperatif dalam melaksanakan

420 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (3), 2019, 419-432

kewajiban perpajakannya selain itu juga di luar negeri dalam menetapkan aturan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan perpajakan untuk sektor pendidikan dengan
keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu membandingkan peraturan yang berlaku saat
berkontribusi dalam pembangunan ekonomi ini di Indonesia. Penelitian dilakukan pada
untuk meningkatkan penerimaan negara. lima PTNBH yaitu Universitas Padjadjaran,
“Selain itu beberapa hasil penelitian Institut Pertanian Bogor, Universitas
terdahulu mengemukakan pertama, Maulana Pendidikan Indonesia, Institut Teknologi
Ibrahim menyebutkan perlakuan PPh badan Bandung dan Universitas Indonesia.
untuk PT berstatus BHMNN harus “ Dalam menjalankan amanat yang ada
mengikuti aturan umum karena tidak dalam UU Pendidikan Tinggi untuk
memenuhi syarat pengecualian subjek pajak menjadikan PTN yang dapat bersaing
dan objek pajak PTBHMN ini kenaikan dengan PTN di luar dan menjadi universitas
aktiva bersih jika diinvestasikan kembali terbaik dan masuk ke dalam ranking dunia
dalam empat tahun dalam sarana prasarana (World Class University) dengan sistem
dikecualikan dari objek pajak jika tidak keuangan yang berbeda antara kelima
dikenakan PPh Badan biasa dengan universitas ini, masalah yang dihadapi pun
penambahan sanksi berupa bunga 48% dari berbeda dan banyak perubahan yang
pajak yang terutang (Ibrahim, 2013). ” dilakukan kelima universitas di atas dari
“Kedua, (Ellandy, 2011) menyebutkan BHMN menjadi BLU kemudian PTNBH
tax planning dengan memanfaatkan PER baik dari segi pengelolaan keuangannya
44/2009 atas sisa hasil usaha bisa maupun dari sisi perpajakannya yang bisa
menimbulkan penghindaran pajak dengan menjadi gambaran untuk penelitian ini. ”

dua model yaitu tax avoidance dengan


memanfaatkan pasal 4(3)(m) dan PPh Pasal KAJIAN LITERATUR
31E dan tax evasion dengan Asas-Asas Pemungutan Pajak
mendistribusikan sisa lebih secara tidak Asas dalam pemungutan pajak harus
langsung contohnya pembelian barang atau mencerminkan keadilan, artinya asas
pembayaran jasa dengan jumlah yang tidak keadilan ini mengacu pada prinsip
wajar, penggelembungan biaya fiktif seperti perundang-undangan maupun dalam
menaikan biaya maintance gedung atau keseharian. Untuk mencari suatu keadilan
biaya kegiatan pendidikan yang tidak wajar. salah satunya adalah mengupayakan agar
Ketiga, (Agustina, 1999) menyebutkan pengaturan pajak dilaksanakan secara umum
subjek,objek,tarif, dan prosedur perpajakan adil dan merata, seperti itulah yang dirasa
sudah memenuhi azas certainty tetapi masih tepat dengan rasa keadilan masyarakat
ada makna ganda dalam pengelempokkan (Subekti, 1986).
objek PPh yayasan pendidikan dengan “Menurut (Adam Smith, 1992) yang
adanya kata “penghasilan lainnya” yang terkenal dengan “The Four Maxims”
dapat menimbulkan perbedaan pendapat sebagai asas pemungutan pajak yng
antara Wajib Pajak dan Fiskus serta masih diuraikan dalam (Munawir, 2000): (1) Asas
ditemukan pelaporan pajak yang lewat dari Equality (Keadilan) adalah pemungutan
batas waktu yg ditentukan dikarenakan pajak diantara masing-masing subjek pajak
yayasan belum mengetahui secara pasti harus adil dan merata diukur sesuai
pengenaan pajak yang seharusnya. ”
kemampuannya. Kemampuan wajib pajak
Dari hasil penelitian terdahulu dan diukur dari penghasilan yang didapat setiap
fenomena yang ada, penelitian terhadap wajib pajak dan dibawah perlindungan
beberapa PTNBH perlu dilakukan untuk pemerintah; (2) Asas Certainty (Kepastian
mengetahui lebih lanjut bagaimana Hukum) adalah jumlah pajak yang harus
perubahan status yang disandang PTN dibayar sudah ditentukan oleh otoritas pajak
dalam bentuk badan hukum terutama dalam dan sudah pasti atau jelas. Kepastian hukum
hal perpajakannya dan bagaimana regulasi yang terpenting adalah tentang subjek-

421 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019


MEY LINA HAMID1 , CHRISTINE2 / Aspek Perpajakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
(PTNBH) di Indonesia

subjek, besarnya pajak, dan juga ketentuan pajak. Subjek pajak adalah orang pribadi,
tentang kapan pajak itu dibayar dan kapan warisan yang belum terbagi sebagai satu
batas waktu pembayarannya; (3) Asas kesatuan, badan, dan bentuk usaha tetap.
Convenience of Payment (Kemampuan Penguraian Subjek pajak tersebut sebagai
Bayar): pemungutan pajak yang dilakukan berikut (Suandy, Hukum Pajak, 2011) sesuai
pada saat waktu terbaik yaitu sedekat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
mungkin Wajib Pajak tersebut menerima (UU PPh) Pasal 2 ayat 1 yaitu Orang Pribadi
penghasilan; (4) Asas Efficiency (Efisiensi): Memiliki tempat tinggal atau berada di
pemungutan pajak dilakukan sehemat Indonesia atau di luar Indonesia; Warisan
mungkin dalam artian biaya pemungutan yang Belum Terbagi sebagai Pengganti yang
pajaknya tidak lebih dari pemasukan Berhak sebagai subjek pajak pengganti,
pajaknya.” menggantikan ahli waris; Badan yang
berbentuk badan usaha atau badan non-
Horizontal Equity usaha termasuk di dalamnya perseroan
Horizontal Equity (keadilan horizontal) terbatas, perseroan komanditer, badan usaha
(Sally M. Jones and Shelley C. Rhoades- milik negara (BUMN) atau badan usaha
Catanach, 2010) mengasumsikan bahwa milik daerah (BUMD) dalam bentuk dan
orang-orang di posisi yang sama atau mirip bernama apaun, perseroan, persekutuan atau
(sejauh tujuan pajak yang bersangkutan) perkumpulan lainnya, kongsi, firma,
akan dikenakan kewajiban pajak yang sama. yayasan, perkumpulan koperasi, yayasan,
Dapat disimpulkan bahwa dua orang yang lembaga, bentuk usaha tetap, dana pensiun,
memiliki penghasilan yang sama maka dan bentuk usaha lainnya. Berdasarkan
jumlah pajak yang dibayarkan juga sama penjelasan di atas pengertian badan tidak
dilihat dari aspek objeknya atau disebut hanya bergerak di sektor usaha (komersial)
horizontal equity. tetapi dalam bidang sosial, kemasyarakatan
dan lainnya selama berdiri dan
Vertical Equity dikukuhkannya disertai akta pendirian dari
Vertical Equity (keadilan vertikal) pihak berwenang sehingga tidak bisa
apabila seseorang dengan kemampuan lebih dikatakan bahwa mereka tidak termasuk
maka pembayaran pajaknya lebih tinggi subjek pajak; Bentuk Usaha Tetap (BUT)
daripada orang lain yang memiliki yaitu Orang Pribadi yang menggunakan
kemampuan yang kurang. Vertical Equity bentuk usaha dan tidak memiliki tempat
merupakan metode pengumpulan pajak tinggal di Indonesia atau menetap di
penghasilan di mana pajak yang dibayar Indonesia tidak melebihi 183 hari selama 12
sebanding dengan peningkatan jumlah bulan, atau badan yang tidak berdiri atau
pendapatan yang diperoleh. Dengan kata tidak berkedudukan di Indonesia untuk
lain, mereka yang mempunyai kemampuan mengoperasikan usaha atau melakukan
lebih dalam membayar pajak harus kegiatan di Indonesia.

memberikan kontribusi lebih dibandingkan


mereka yang tidak (Sally M. Jones and Pajak Pertambahan Nilai
Shelley C. Rhoades-Catanach, 2010). Dapat Undang-Undang Republik Indonesia

disimpulkan ketika seseorang yang memiliki Nomor 42 Tahun 2009 (Pemerintah


penghasilan lebih besar maka pajak yang Indonesia, 2009) Tentang Pajak
dibayarnya juga besar ditinjau dari Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
subjeknya (orang yang membayar pajak). Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
mengatur terkait Pengukuhan Pengusaha
Pajak Penghasilan Kena Pajak (PKP) pada pasal 3A yaitu
Umumnya subjek pajak yang menjadi
“ pengusaha yang melakukan penyerahan
menjadi sasaran atau dalam UU ialah yang barang dan atau jasa kena pajak di dalam
membayar pajak atau yang memikul beban daerah pabean kecuali pengusaha kecil yang

422 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (3), 2019, 419-432

memiliki omzet kurang dari Rp 4,8 Miliar pajak yang akan memberatkan
jika melebihi Rp 4,8 Miliar wajib mahasiswanya (Republic Of The
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan Philippines, 1997).
sebagai PKP dan wajib untuk memungut, Lembaga pendidikan di Australia
meyetor dan melaporkan Pajak Pertambahan harus melakukan self assesment dan
Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas memenuhi persyaratan yang diajukan oleh
Barang Mewah yang terutang. ” pemerintah yaitu salah satunya bukan
“Untuk kegiatan pendidikan dalam merupakan badan amal dan dilakukan uji
undang-undang dijelaskan yaitu jasa yang tiga tahap biasa disebut DGR Test. Jika
tidak dikenakan PPN diatur dalam pasal 4A lembaga pendidikan mendapatkan dana
ayat (3) yaitu jasa pelayanan kesehatan hibah dan tidak ada hubungan timbal balik
medis, jasa pelayanan sosial, jasa dikecualikan dari pengenaan pajak begitu
pengiriman surat dengan perangko, jasa juga sebaliknya. Lembaga pendidikan yang
keuangan, jasa asuransi, jasa keagamaan, bisa memperlihatkan perhitungan kegiatan
jasa pendidikan, jasa kesenian dan hiburan, operasional pendidikannya maka dibebaskan
jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan, jasa dari pajak penghasilan agar tetap pada core
angkutan umum di darat, air, udara dalam bussiness nya yaitu memberikan kegiatan
negeri, jasa tenaga kerja, jasa perhotelan, pendidikan bersifat nirlaba. Pengenaan
jasa boga atau ketering. Untuk kriteria jasa pajak PPN wajib mendaftarkan lembaga
pendidikan yang tidak dikenai PPN diatur sebagai GST dengan penghasilan diatas 150
dalam ketentuan Peraturan Menteri ribu dolar australia jika kurang lembaga
Keuangan Republik Indonesia Nomor berhak memilih memilik GST atau tidak
223/PMK.011/2014. ” (Australian Taxation, 2019).
Dalam Peraturan Pajak Amerika
Perlakuan Pajak PTN Di Negara Lain menyatakan bahwa jika sebuah organisasi
dapat memenuhi syarat dibebaskan dari
Selain perlakuan pajak untuk lembaga
federal income tax jika salah satunya
atau yayasan tinggi di Indonesia, di bawah
berbentuk atau bertujuan untuk kegiatan
ini beberapa negara yang memiliki aturan
pendidikan. semua dana berupa sumbangan,
tersendiri dalam pemajakan terkait
dana abadi atau hibah dikecualikan dari
pendidikan yaitu Filipina, Australia dan
pajak sepanjang untuk kegiatan pendidikan.
Amerika. Untuk filipina sesuai dengan
Setiap pendapatan lain yang tidak ada
(Republic Of The Philippines, 1987)
hubungannya dengan kegiatan operasional
lembaga pendidikan ada yang berbentuk
pendidikan maka dikelompokkan dalam
PTS, non profit dan PTN. Pada pasal XIV
Unrelated Business Income Tax atau UBIT
Bagian 2(4) terkait sumbangan, hibah dan
contohnya mengadakan sport event atau
dana abadi dibebaskan dari pajak. Tarif
menyewakan gedung merupakan taxable.
pajak yang dikenakan untuk PTS sepanjang
Sales Tax berbeda-beda di tiap daerahnya
kegiatan operasional untuk pendidikan
tidak semua penjualan dari universitas
dikenakan tarif 10% jika penghasilan bruto
dikenakan PPN jika diluar scope pendidikan
terkait kegiatan lain selain pendidikan lebih
maka dikenakan PPN (Internal Revenue
dari 50% maka dikenakan tarif 30% untuk
Service, 2019).
non profit dan PTN pendapatan yang
diperoleh dari kegiatan pendidikan
METODOLOGI PENELITIAN
dibebaskan dari pengenaan pajak
Penelitian ini menggunakan pendekatan
penghasilan badan jika lembaga

kualitatif agar mendapatkan pemahaman


mendapatkan pendapatan yang bersumber
yang lebih mendalam dan menyeluruh
dari yang lain dikenakan sesuai aturan yang
mengenai masalah yang diangkat dalam
berlaku. Jasa pendidikan terkait biaya spp,
suatu penelitian. Menurut (Sarosa, 2017)
matrikulasi dan biaya lainnya dibebaskan
penelitian kualitatif melakukan pengamatan
dari PPN untuk menghindari pengenaan

423 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019


MEY LINA HAMID1 , CHRISTINE2 / Aspek Perpajakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
(PTNBH) di Indonesia

fenomena dan menggali informasi atas dilakukan oleh seorang pewawancara


pemaknaan suatu fenomena yang sama dengan satu orang informan. Gaya dalam
dengan orang yang berbeda dengan wawancara ini bersifat informal, interaktif
fenomena yang sama tiap orang akan dan peneliti bisa mempersiapkan pertanyaan
mengartikan dan memiliki pandangan yang yang nantinya dapat dikembangkan selama
berbeda. wawancara berlangsung atau tidak membuat
Alasan penulis menggunakan pertanyaan sama sekali. Wawancara
pendekatan penelitian kualitatif agar dapat menggunakan pertanyaan terbuka dan
mendapatkan pemahaman yang menyeluruh jawaban informan tidak dibatasi sehingga
terkait aspek perpajakan PTNBH di narasumber berhak menjawab dengan bebas
Indonesia. Penelitian ini merupakan studi sesuai pendapatnya. ”

kasus pada lima PTNBH di Indonesia.


Pengamatan hubungan antar bagian dari Analisis Data
objek yang diteliti akan lebih jelas dalam Menurut (Moleong, 2004) menyatakan
proses penelitian. Dengan demikian, analisis data merupakan upaya
penelitian kualitatif lebih mementingkan mengorganisasi dan memilah data, sehingga
proses penelitian dibandingkan dengan hasil dapat dikelola, disintesiskan, dicari suatu
penelitian (Moleong, 2004). pola dan sesuatu penting yang dapat
dipelajari, serta diputuskan hal-hal apa yang
Teknik Pengumpulan Data dapat diungkapkan kepada orang lain.
“ Peneliti menggunakan teknik Analisis data kualitatif digunakan dalam
pengumpulan data dalam penelitiannya penelitian ini. Pengambilan lima PTN ini
untuk mengumpulkan data, informasi, dan berdasarkan sampling dari total sebelas
keterangan yang dapat menjelaskan PTNBH. Pemilihan lima PTN ini
permasalahan yang dibahas secara objektif. berdasarkan spesialisasi keilmuan
Teknikk dalam pengumpulan data sebuah contohnya spesialisasi keilmuan dalam
penelitian adalah sebagai berikut: (1) bidang pertanian, teknik, keguruan maupun
Penelitian Kepustakaan (Library Research) umum. Data-data yang diperoleh merupakan
yaitu Peneliti melakukan penelitian hasil dari wawancara mendalam dan juga
kepustakaan dengan mengumpulkan data studi kepustakaan yang dikumpulkan
dan informasi yang bersumber dari literatur kemudian disimpulkan dan dikaitkan dengan
seperti karya ilmiah, buku-buku, media teori yang ada.
massa, peraturan perundang-undangan, dan
penelusuran jurnal di internet. Tujuan Narasumber
penggunaan literatur dalam penelitian yaitu Dalam memilih narasumber (key
memberikan pembaca hasil penelitian terkait informant), narasumber difokuskan kepada
dengan penelitian yang akan dilakukan, pihak-pihak yang dapat mewakili
mengetahui studi-studi yang sedang hangat permasalahan penelitian ini. Dalam
diperbincangkan, gap dan prioritas-prioritas penelitian ini wawancara dilakukan dengan
yang dapat dilakukan untuk penelitian pihak-pihak yang terkait dengan
selanjutnya dan memberikan kerangka permasalahan penelitian yang diangkat.
berpikir untuk menyampaikan pentingnya Pihak-pihak tersebut diantaranya adalah
penelitian yang sedang dilakukan dan sebagai berikut: (1) Ibu Rieska sebagai
menjadi tolak ukur dalam membandingkan Pelaksana Seksi Peraturan PPh Badan II
temuan penelitian dengan penelitian lainnya; Direktorat Peraturan Perpajakan II
(2) Penelitian Lapangan (Field Research) Direktorat Jenderal Pajak; (2) Bapak Erry
yaitu Penelitian dilakukan untuk melengkapi Ricardo Nurzal sebagai Kepala Biro
penelitian literatur dalam penelitian ini Perencanaan Kemenristekdikti; (3) Ibu
dengan melakukan wawancara mendalam Yulianti Abbas sebagai Kepala Prodi
yaitu interaksi atau pembicaraan yang Pascasarjana Ilmu Akuntansi UI; (4) Ibu

424 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (3), 2019, 419-432

Rianti Mutiara sebagai Kepala Seksi dicabangkan kemudian terakhir


Perpajakan UI; (5) Bapak Edi Jaenudin 2009 NPWP cabang fakultas
sebagai Direktur Keuangan dan Logistik dimatikan Cuma ada NPWP UI
UNPAD; (6) Ibu Nunung Ajun Pursita
dan NPWP Bendaharawan salah
sebagai Kepala Seksi Perpajakan ITB; (7)
Bapak Kusnadi sebagai Kepala Seksi satu trigernya kenapa lembaga
Perpajakan IPB; (8) Bapak Arisman atau ukk atau ska tidak lagi
Pandiangan sebagai Staf Pajak UPI. diperbolehkan mempunyai NPWP
adalah adanya pernyataan ini
HASIL DAN PEMBAHASAN “fakultas, departemen, jurusan, dll
Aspek Perpajakan PTNBH yang berada dibawah PTNBH
Setelah melakukan wawancara dengan
kelima PTNBH ada beberapa perubahan merupakan satu kesatuan yang
sejak ditetapkannya PTN menjadi badan tidak dipisahkan dalam kewajiban
hukum yang dirasakan oleh masing-masing perpajakannya PTNBH jika ingin
universitas. Perubahan tarif PPh 21 untuk mempunyai NPWP sendiri harus
PNS Dosen dari sebelumnya final menjadi memiliki badan hukum terpisah”
progresif mengikuti tarif umum UU PPh makanya sekarang centralized
Pasal 17, pengenaan pajak badan pada
dalam artian untuk PPh badan dan
universitas dimana dasar pengenaan pajak
badan ialah sisa lebih yang harus di PPN centralized ke UI” ( Hasil
investasikan lagi selama empat tahun dalam wawancara dengan Kasi Pajak UI,
bentuk sarana dan prasana dirasa tidak 2019)
hanya itu saja dalam bentuk non fisik juga
diinginkan universitas agar dapat “ Dengan menerapkan SE No.
dimasukkan kedalam penghitungan pajak 34/PJ/2017 tersebut tidak memiliki
badan dan penetapan PTNBH menjadikan pengaruh terhadap perlakuan PPh Pasal 21
PKP dengan melakukan pemusatan NPWP atas penghasilan yang diperoleh Pegawai
hanya memiliki satu NPWP induk saja dan Tetap yang berstatus PNS yang bersumber
NPWP Bendahara yang masih digunakan dari Dana DIPA Kemenristekdikti. Namun
untuk dana yang bersumber dari memiliki pengaruh signifikan atas
APBN/APBD. Untuk pengenaan PPh penghasilan yang diperoleh Pegawai Tetap
lainnya tidak banyak mengalami perubahan. yang berstatus PNS yang bersumber dari
Dana Masyarakat Universitas Indonesia,
Pajak Penghasilan Pasal 21 Orang Pribadi bukti pemotongan PPh Pasal 21 yang akan
“Implikasi atas penerapan Surat Edaran diterima adalah Bukti Potong 1721-A1
Dirjen Pajak No. 34/PJ/2017 adalah PTN dengan metode perhitungan yang sama
Badan Hukum berlaku sebagai 2 (dua) dengan Penghasilan Teratur dalam Bukti
Pemotong Pajak untuk sumber dana yang Potong 1721-A2. Kasi Pajak UI juga

berbeda yaitu sebagai: (1) Bendaharawan menjelaskan bahwa ”sebetulnya itu


Pemerintah sebagai perpanjangan tangan akibatnya adalah kalau dulu dia final ketika
dari Kemenristekdikti untuk penghasilan perhitungan SPT OP tidak dimasukan
yang bersumber dari Dana DIPA; (2) PTN kedalam perhitungan kalau sekarang
Badan Hukum untuk penghasilan yang dimasukan kedalam perhitungan ini yg
bersumber dari Dana Masyarakat. Hal ini mengakibatkan kurang bayar yang lebih
dibenarkan oleh Kasi Pajak UI sebagai besar. Ini yang memberatkan dosen karena
berikut (Kementerian Keuangan, 2017b): ”
secara pekerjaan tidak ada yang berubah
“Dulu semua fakultas mempuyai hanya status universitas yang berubah
NPWP kemudian lama-lama dosen jadi kena ‘imbas’.”
masing-masing fakultas

425 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019


MEY LINA HAMID1 , CHRISTINE2 / Aspek Perpajakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
(PTNBH) di Indonesia

“ Menurut (Kementerian Keuangan, PT, Perusahaan Komanditer, BUMN atau


2017a) Pasal 1 bukti Pemotongan Pajak BUMD dengan bentuk dan nama apapun,
Penghasilan yang selanjutnya disebut Bukti Persero lainnya, koperasi, dana pensiun,
Pemotongan PPh adalah dokumen berupa yayasan, organisasi massa, organisasi sosial
formulir atau dokumen lain yang politik, lembaga dan bentuk badan lainnya
dipersamakan, yang dibuat oleh Pemotong dan BUT. ”

Pajak Penghasilan sebagai bukti atas “ Dari pengertian diatas dapat


pemotongan Pajak Penghasilan yang disimpulkan bahwa dalam UU PPh Badan
dilakukan dan menunjukkan besarnya suatu bentuk menjadi subjek pajak tanpa
Pajak Penghasilan yang telah dipotong. melihat badan tersebut nirlaba atau tidak.
Pajak Penghasilan yang tercantum dalam Badan nirlaba seperti yayasan, organisasi
Bukti Pemotongan PPh dan/atau Bukti sosial atau organisasi lainnya dianggap
Pemungutan PPh atas penghasilan yang menjadi subjek pajak badan yang sama
dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat dengan badan yang non nirlaba. Apakah
tidak final dapat diperhitungkan badan berbentuk nirlaba ini harus membayar
sebagai kredit pajak bagi pihak yang PPh Badan ini tergantung badan tersebut
dipotong dan/atau dipungut. Pajak memiliki penghasilan yang termasuk objek
Penghasilan yang tercantum dalam Bukti pajak atau tidak. Jika badan tersebut
Pemotongan PPh dan/atau Bukti memiliki penghasilan bukan termasuk objek
Pemungutan PPh atas penghasilan yang pajak misalnya hanya dari sumbangan tentu
dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat tidak ada kewajiban membayar pajak badan. "

final merupakan bukti pelunasan “ Jadi kewajiban PPh Badan itu timbul
Pajak Penghasilan bagi pihak yang dipotong pada saat terpenuhinya persyaratan subjektif
dan/atau dipungut. ” dan objektif. Persyaratan subjektif dimana
“ Terkait dengan hal tersebut, mengingat badan memenuhi pengertian subjek pajak
Pegawai Tetap yang berstatus PNS akan badan sesuai UU PPh sedangkan
memperoleh 2 (dua) Bukti Potong PPh Pasal persyaratan objektifnya ketika
21 Non Final dari 2 (dua) sumber dana yang penghasilannya menjadi objek pajak
berbeda, maka dalam pelaporan SPT menurut UU PPh. Walaupun badan nirlaba
Tahunan Orang Pribadi terdapat kekurangan umunya tidak ada kewajiban perpajakan
pembayaran pajak yang harus dibayarkan membayar PPh Badan tetapi secara
oleh masing-masing pegawai tersebut administratif badan ini tetap harus
sebelum melakukan Pelaporan SPT Tahunan mendaftarkan diri agar mendapatkan NPWP
Orang Pribadi. ” dan melaporkan SPT Badan walaupun nihil. ”

Hal yang sama juga dikatakan oleh “ Untuk PTNBH sendiri tidak bisa
Kasi Pajak ITB: dikecualikan dari subjek pajak badan
“Kita kan masih ada PNS, sehingga wajib melaporkan SPT PPh Badan.
banyak dosen yang menerima Selain itu juga dalam penegasan di SE 34
dua bukti potong A1 dan A2 Tahun 2017 ini terkait sisa lebih dimana
yang mengakibatkan kurang apabila tidak ingin dikenakan Pajak PPh
bayar begitu, banyak yang Badan harus diinvestasikan kembali dalam
protes kalau dapat tambahan jangka waktu 4 tahun dalam bentuk sarana
tidak dikenakan final lagi.” dan prasarana. Ini memberatkan institusi
pendidikan tidak hanya itu saja
Pajak Penghasilan Badan kemenristekdikti juga merasa keberatan jika
Dalam (Penghasilan, 2008) Pasal 2 ayat

tidak digunakan kembali akan dipajaki.
1 huruf b badan merupakan sekumpulan Dalam hasil wawancara dengan
orang dan atau modal yang menjadi satu kemenristekdikti beliau menyatakan ”

kesatuan baik yang melakukan usaha “Ristekdikti meminta Kemenkeu agar


maupun yang tidak melakukan usaha yaitu meninjau kembali atau mencabut PMK 80

426 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (3), 2019, 419-432

2009 lalu pengecualian terhadapa pajak adalah sdm maka investasi sdm harusnya
sisa lebih PTNBH dan yayasan dimana sisa dimasukan juga sebagai investasi di bidang
lebih tersebut dapat digunakan untuk aset atau dikeluarkan dari aset disamakan
pengembangan sarpras, peningkatan dengan investasi sebagai bagian dari sisa
kompetensi SDM pendidikan tinggi seputar lebih karena jika dikenakan sisa lebih
riset dan pengembangan kemudian seperti itu akan mendorong PTNBH
meninjau kembali. Belum ada sampai saat menghabiskan dananya di tahun-tahun
ini, baik surat pertama maupun surat kedua. tersebut pendapatan dengan expense
Saya tidak tahu kenapa sampai sekarang balance kan saja.” (Hasil Wawancara
belum ada jawaban.” (Hasil Wawancara dengan Edi Jaenudin Direktur Keuangan &
Kemenristekdikti, 2019) Logistik UNPAD, 2019)
“ Sisa lebih ini menjadi perhatian Universitas tidak menginginkan
PTNBH karena sisa lebih ini merupakan net pembebasan pajak 100% tetapi mereka
income jika di perusahaan atau badan menginginkan kejelasan aturan yang ada
umum lainnya. Sejalan dengan pernyataan saat ini karena mereka menganggap masih
Kemenristekdikti diatas investasi tidak banyak aturan umum yang abu-abu dan
hanya di fisik saja namun juga SDM sebagai tidak sejalan dengan kegiatan pendidikan.
ujung tombak PTN untuk mencetak orang- Hal ini diungkapkan dalam wawancara
orang yang berpendidikan dan dapat dengan Kasi Pajak ITB: ”

bersaing di internasional agar tepat sasaran.


Ini juga yang dikemukakan oleh Akademisi “Dengan penetapan sebagai subjek
UI yaitu “bentuk investasi itu bisa beli

pajak badan ini menjadi beban karena
jurnal online, resources, harus didefinisikan selama 4 tahun kita harus belanja,
apa yang dimaksud investasi itu kembali kesannya ketika kita tidak mencapai 4
lagi kenapa bebas pajak karena uang ini tahun belanja kan dikenakan pajak,
dipakai institusi sesuai fungsinya kita secara hitung-hitungan kebanyakan
sebagai panjang tangannya pemerintah pasti surplus, jadi tidak seperti
dalam menjalankan pendidikan harusnya nirlaba lagi walaupun menurut pajak
kita dapat support.”( Hasil Wawancara itu insentifnya nirlaba itu seperti itu.
Akademisi UI Yulianti, 2019) Kita masih kesulitan untuk
DJP menyatakan ”masih dalam bentuk memasukan mana yang menjadi
sarpras supaya mudah untuk memeriksanya, deduct atau non deduct, jadi ada yang
sarana itu gak harus gedung macem-macem kita masukan ke dalam laporan badan
mobil universitas, bis universitas, laptop, setelah di audit ternyata harus
cctv, dll”. Tetapi pembangunan gedung atau

dikeluarkan dampaknya sisa lebih
memperbaharui prasarana juga bisa menjadi makin besar hal seperti ini yang masih
tidak produktif jika universitas berpikir jika bingung karena sekalipun kita kursus
nanti sisa lebihnya dikenakan pajak lebih dimanapun kan tidak membahas
baik dihabiskan saja dan bisa terbuka pendidikan.”(Hasil Wawancara Kasi
kemungkinan bila terjadi penyelewengan Pajak ITB Ibu Nunung, 2019)
karena hanya karena menghindari Ungkapan lain dari Staf Pajak UPI:
pemajakan sisa lebih universitas “Universitas kebingungan begitu ada
membangun gedung terus tetapi nantinya sisa lebih padahal begini katakan 10
tidak terpakai. Hal ini sesuai dengan juta tadi di bulan januari kita mau
pendapat yang dikemukakan Direktur pakai uang darimana kan operasional
Keuangan & Logistik, Edi Jaenudin : “Saya

kita dari dana masyarakat bukan dari
pernah mengusulkan di poin ini tugasnya pemerintah kalau untuk sarpras
tridharma perguruan tinggi negeri maka otomatis tidak bisa digunakan kan
investasinya jangan hanya fisik tapi disitu yang masih dirasakan, saya gak
misalnya aset terbesar perguruan tinggi tau universitas lain juga merasakan

427 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019


MEY LINA HAMID1 , CHRISTINE2 / Aspek Perpajakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
(PTNBH) di Indonesia

seperti itu atau tidak. Jadi begitu sisa pengabdian masyarakat karena
lebih itu dibuat sebagai laporan fiskal kegiatan kita kan tridharma.”
digunakan selama 4 tahun digunakan Dalam UU PPh Pasal 4 ayat 3 huruf m

sebagai sarpras otomatis mungkin mengatur bahwa dalam rangka mendukung


akan kebingungan pimpinan peningkatan kualitas sumber daya manusia
menetapkan apa harus membangun tetapi dalam UU PPh Pasal 4 ayat 3 huruf m
gedung apa padahal bukan itu tujuan yang termasuk penghasilan bukan objek
kita gedung kita sudah punya semua, pajak dari sisa lebih yang ditanamkan
SDM yang paling penting dengan kembali hanya untuk sarana prasarana saja
SDM yang berkualitas mahasiswa ini juga diperjelas dalam Peraturan Menteri
yang nantinya selesai akan Keuangan Nomor 80 Tahun 2009 dan
mempunyai ilmu. (Hasil wawancara Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor
Staf Pajak Arisman, 2019) 44 Tahun 2009 sarana prasarana memang
“Memang transaksi yang ada di dalam sangat diperlukan dalam menginvestasikan
kegiatan pendidikan itu unik dan tidak bisa kembali nilai sisa lebih tetapi jika ingin
disamakan dengan transaksi pada badan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
umum lainnya karena dari core nya saja tentu manusianya sendiri dimana bisa
sudah berbeda dan diharapkan DJP dapat memberikan pelatihan, kegiatan lainnya
mengeluarkan aturan untuk komponen- yang menunjang kualitas sdm yang baik
komponen deduct dan non deduct seperti selain itu juga penelitian pengembangan
apa karena nantinya dapat memberatkan serta pengabdian masyarakat juga harus
universitas pada saat dikoreksi fiskal terjadi dipertimbangkan hal ini sesuai dengan UU
peningkatan nilai sisa lebih akan berdampak Pendidikan Tinggi Pasal 45 penelitian
pada nominal pajak badan yang akan dilakukan untuk mengembangkan Ilmu
dibayarkan juga. Jika ketentuannya jelas Pengetahuan dan Teknologi (iptek) serta
diatur secara rinci universitas juga tidak meningkatkan kesejahteraan masyarakat
akan keberatan dalam memenuhi kewajiban serta daya saing bangsa yang bermanfaat
perpajakannya. untuk pembelajaran, peningkatan mutu
“Dibutuhkan sinkronisasi antara DJP PTN, peningkatan kemandirian kemajuan
sebagai otoritas pajak dengan dan daya saing bangsa oleh karena itu hasil
Kemenristekdikti dengan PTNBH ini untuk penelitian wajib hasil penelitian wajib
membahas hal-hal apa saja yang dapat disebarluaskan dengan cara diseminarkan,
dipertimbangkan agar mendapat keselarasan dipublikasikan, dan atau dipatenkan oleh
kebijakan yang DJP buat dengan UU No.12 Perguruan Tinggi, kecuali hasil Penelitian
2012 yang dibuat oleh Kemenristekdikti. yang bersifat rahasia, mengganggu, dan/atau
Kemenristekdikti tidak harus mengharuskan membahayakan kepentingan umum. ”

pajak tetapi insentif yang dapat diberikan (Pemerintah Indonesia, 2012) Pasal 47

pada pendidikan tinggi ini karena supaya ayat 1 menyatakan Pengabdian kepada
mendorong universitas dalam menjalankan Masyarakat kegiatan untuk memajukan
tata kelolanya dengan baik, sistem keuangan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
yang terintegrasi, dan patuh pada aturan kehidupan bangsa dilakukan dalam berbagai
pajak yang sesuai. Hal ini disampaikan bentuk kegiatan sesuai dengan budaya
Kepala Biro Perencanaan Kemenristekdikti, akademik, keahlian, dan/atau otonomi
Pak Erry:” keilmuan Sivitas Akademika serta kondisi
“Paling tidak kita minta insentif pajak sosial budaya masyarakat serta Hasil
terutama untuk PPh Badan terkait sisa Pengabdian kepada Masyarakat digunakan
hasil usaha kalo bisa dikecualikan dan sebagai proses pengembangan Ilmu
tidak hanya untuk sarpras saja tapi Pengetahuan dan Teknologi, pengayaan
juga untuk SDM, penelitian dan sumber belajar, dan/atau untuk
pembelajaran dan pematangan Sivitas

428 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (3), 2019, 419-432

Akademika dan Pemerintah memberikan ketergantungan dengan pemerintah agar


penghargaan atas hasil Pengabdian kepada mampu menghasilkan pendapatan untuk
Masyarakat yang diterbitkan dalam jurnal mendukung operasional institusi, ya ada sisi
internasional, memperoleh paten yang baiknya institusi jadi lebih inovatif tapi core
dimanfaatkan oleh dunia usaha dan dunia kita kan pendidikan. Ya kita mencari cara
industri, dan/atau teknologi tepat guna bisa untuk menghasilkan pendapatan tanpa
dimasukan ke dalam PPh Pasal 4 ayat 3 UU menghilangkan komitmen awal terkait
PPh sehingga tidak hanya sarana prasarana subsidi pendidikan. Ketika ada yang
saja.
” kerjasama dengan kita mereka tahu bahwa
sekarang kita PKP mereka pasti minta
Pajak Pertambahan Nilai faktur, kita potong PPh 23 daris sisi itu
“Menurut Undang-Undang No.24 Tahun mungkin kita lebih bisa berkompetisi karena
2009 Pengusaha Kena Pajak ialah kalau kerjasama ditanya NPWP nya PKP
pengusaha yang penyerahan BKP dan atau gitu persyaratan-persyaratan dengan tender
penyerahan JKP yang dikenai pajak lebih mudah ya karena kita bisa
berdasarkan UU ini. Sesuai dengan mengeluarkan Faktur seperti “perusahaan
ketentuan PMK No.197/PMK.03/2013, umumnya” dari sisi lain banyak penelitian-
suatu perusahaan atau seorang pengusaha penelitian harus dinaikan cost nya untuk
ditetapkan sebagai PKP bila transaksi memback up PPN. Saya pikir sama juga
penjualannya melampaui jumlah Rp 4,8 dengan PTN lainnya biasanya di gross up
miliar dalam setahun. Jika pengusaha tidak dulu dana penelitian itu untuk bayar PPN
dapat mencapai transaksi dengan jumlah Rp kalau tidak berarti kan dana penelitian itu
4,8 miliar tersebut, maka pengusaha dapat turun. Pusat (induk).” (Hasil Wawancara
langsung mencabut permohonan Kasi Perpajakan IPB, 2019).
pengukuhan sebagai PKP. Dengan menjadi
PKP, pengusaha wajib memungut, menyetor “Pendapat lain mengenai asas perpajakan
dan melaporkan PPN yang terutang. Dalam juga dikemukakan oleh Fritz Neumark yaitu
perhitungan PPN yang wajib disetor oleh Ease of Administration and Compliance
PKP, ada yang disebut dengan pajak yaitu sistem perpajakan yang baik haruslah
keluaran dan pajak masukan. mudah dalam administrasinya dan mudah
“Setelah berstatus badan hukum, tidak juga untuk mematuhinya. Prinsip ini dirinci
hanya PPh 21 dan Badan yang berubah PPN dalam 4 persyaratan yaitu dapat dipahami,
juga mengalami sedikit perubahan untuk tidak menimbulkan keragu-raguan atau
PTNBH dimana untuk kewajiban pemafsiran yang berbeda, tetapi harus
perpajakan PPN sebelumnya hanya untuk menimbulkan kejelasan. UU perpajakan
memotong dan memungut saja karena tidak boleh sering berubah dan bila terjadi
Sesuai dengan ketentuan PMK perubahan, perubahan tersebut harus pada
No.197/PMK.03/2013 sudah dikukuhkan konteks pembaharuan undang-undang
sebagai Pengusaha Kena Pajak karena perpajakan secara umum dan sistematis.
omzet masing-masing PTNBH diatas 4,8 Biaya-biaya penghitungan, penagihan dan
Miliar. Selain itu penggunaan NPWP yang pengawasan pajak harus pada tingkat
centralized umumnya hanya memiliki dua serendah-rendahnya dan konsisten pada
NPWP saja yaitu NPWP bendaharawan tujuan-tujuan pajak yang lain. Pembayaran
terkait pembayaran atau penerimaan dari pajak harus sedapat mungkin tidak
dana APBN dan NPWP. ”
memberatkan wajib pajak. Pemerintah
Dalam wawancara dengan IPB, Seksi biasanya memperbolehkan pembayaran
Pajak Kusnadi menyatakan “Ada baik dan utang pajak dalam jumlah besar secara
buruknya, dengan NPWP PKP kita angsuran dan memberikan jangka waktu
diperlakukan seperti BUMN semuanya yang cukup untuk penundaan pengembalian
generate income mungkin untuk mengurangi SPT. Aturan PPN untuk PTNBH ini

429 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019


MEY LINA HAMID1 , CHRISTINE2 / Aspek Perpajakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
(PTNBH) di Indonesia

memang harus diperjelas lagi lebih practical aturan di luar negeri dengan Indonesia.
dalam artian untuk orang yang ada Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
dilapangan untuk pembuat kebijakan di menganalisis dengan menambahkan data-
PTNBH menjadikan dasar membuat data yang mendukung seperti perhitungan
kebijakan strategi juga.” untuk PPh Badan, contoh-contoh transaksi
yang termasuk dalam kegiatan pendidikan,
SIMPULAN serta memperbanyak dan memperluas
Permasalahan yang terjadi di lima sampel penelitian yang digunakan.
PTNBH terkait perubahan status terhadap
kewajiban perpajakannya yaitu tarif pajak DAFTAR PUSTAKA
Penghasilan 21 Orang Pribadi untuk dosen Agustina, I. (1999). Perlakuan Pajak
PNS PTNBH dikenakan pajak progresif Penghasilan Atas Yayasan yang
Pasal 17 UU PPh akibat dari penggabungan Bergerak di Bidang Pendidikan (Suatu
dua bukti potong yang diterima yaitu 1721 Studi Kasus Terhadap Yayasan
A1 dan 1721 A2 serta PTKP yang Pendidikan “X”).
digunakan dalam perhitungan SPT hanya Australian Taxation, O. (2019). Educational
satu PTKP oleh karena itu beban pajak yang organisations.
ditanggung dosen pada laporan SPT tahunan Bappenas. (2017). RPJP Nasional 2005-
menjadi kurang bayar. Nilai sisa lebih 2025. Retrieved from
PTNBH yang tidak dikenakan PPh Badan https://www.bappenas.go.id/id/data-
hanya mencakup investasi dalam bentuk dan-informasi-utama/dokumen-
sarana prasarana, padahal di dalam kegiatan perencanaan-dan-
pendidikan di PTN komponen terpenting pelaksanaan/dokumen-rencana-
adalah Sumber Daya Manusia, Penelitian pembangunan-nasional/rpjp-2005-
dan Pengembangan serta Pengabdian 2025/rpjpn-2005-2025/
Masyarakat sehingga ketika nilai sisa lebih Ellandy, G. (2011). Perencanaan Pajak
PTNBH diinvestasikan pada komponen- Oleh Yayasan di Bidang Pendidikan
komponen tersebut seharusnya juga tidak Atas Sisa Lebih Penghasilan yang
dikenakan pajak. Aturan PPN mengenai Diterima Berdasarkan Ketentuan UU
pengecualian PPN terkait kegiatan No. 36 Tahun 2008 (Studi Kasus:
pendidikan masih kurang jelas karena dalam Yayasan Pendidikan XYZ).
aturan tersebut tidak secara rinci dijelaskan Ibrahim, M. (2013). Perlakuan pajak
kegiatan-kegiatan pendidikan apa saja yang penghasilan badan atas perguruan
dikecualikan dari PPN hal tersebut tinggi berstatus badan hukum milik
menyebabkan beberapa kegiatan pendidikan negara skripsi.
seperti riset yang masih dikenakan PPN Ihsanuddin. (2018). Jokowi Minta APBN
padahal riset merupakan salah satu kegiatan 2019 Difokuskan untuk Pengembangan
tridharma PTN. SDM. Retrieved from
“Pengenaan Pajak terhadap kegiatan https://nasional.kompas.com/read/2018
pendidikan di Luar Negeri sangat /04/09/16573051/jokowi-minta-apbn-
diperhatikan karena menyangkut 2019-difokuskan-untuk-
kepentingan masyarakat dalam pengembangan-sdm
mendapatkan pendidikan baik dari tingkat Internal Revenue Service. (2019). Exempt
dasar hingga pendidikan tinggi. Masing- Purposes - Internal Revenue Code
masing negara memberikan insentif pajak Section 501(c)(3). Retrieved from
untuk pendidikan beragam, apapun yang https://www.irs.gov/charities-non-
berkaitan dengan pendidikan dibebaskan profits/charitable-
pajak penghasilan dan juga PPN. ” organizations/exempt-purposes-
Penelitian ini hanya fokus pada PPh internal-revenue-code-section-501c3
21, PPh Badan, PPN serta perbandingan Kementerian Keuangan. Bukti Pemotongan

430 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (3), 2019, 419-432

dan/atau Pemungutan Pajak (2008). Undang Undang No 36 Tahun


Penghasilan. , Pub. L. No. PMK 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Nomor 12 Tahun 2017 (2017). Jakarta: Sekertariat Negara.
Kementerian Keuangan. Penegasan Republic Of The Philippines. (1987). The
Perlakuan Perpajakan Bagi Perguruan 1987 Constitution Of The Republic Of
Tinggi Badan Hukum. , Pub. L. No. The Philippines.
Surat Edaran No.34 (2017). Republic Of The Philippines. (1997). Tax
Moleong, L. J. (2004). Metodologi Code Title IV Value Added Tax.
Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Retrieved from
Rosdakarya. https://www.bir.gov.ph/index.php/tax-
Munawir, H. . (2000). Perpajakan. code.html#title4
Jogjakarta: Liberty. Sally M. Jones and Shelley C. Rhoades-
Pemerintah Indonesia, 2009. (2009). Catanach. (2010). Principles of
Undang-undang Pajak Pertambahan Taxation for Business and Investment
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Planning. Mc. Graw-Hill Irwin.
Penjualan atas Barang Mewah. (1). Sarosa, S. (2017). Penelitian Kualitatif:
Pemerintah Indonesia, 2012. (2012). Dasar-Dasar, Edisi Kedua. Jakarta: PT
Pendidikan Tinggi. Indeks.
Penghasilan, U.-U. N. 36 T. 2008 tentang P.

431 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019


MEY LINA HAMID1 , CHRISTINE2 / Aspek Perpajakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH)
di Indonesia

432 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.3 | 2019

Anda mungkin juga menyukai