PETUNJUK TEKNIS
ASESMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN
PADA MADRASAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi
perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan asesmen/
penilaian, sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara
satu dengan lainnya
Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran abad-21 serta
perkembangan dunia yang sangat dinamis, diperlukan pola baru
dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran di madrasah.
Madrasah harus senantiasa melakukan perubahan dan perbaikan
berkelanjutan, berani melakukan terobosan, berkreasi dan
berinovasi. Disamping itu madrasah diharapkan mengoptimalkan
seluruh potensinya, menciptakan layanan yang humanis, ramah,
serta adaptif dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk meningkatkan mutu madrasah.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI telah
menyusun Panduan Pembelajaran dan Asesmen sebagai pedoman
implementasi kurikulum merdeka pada madrasah. Dalam panduan
ini, pembelajaran dan asesmen merupakan satu siklus, dimana
asesmen awal perlu dilakukan untuk memberikan informasi tentang
pembelajaran seperti apa yang perlu dirancang oleh pendidik
(asesmen formatif), kemudian dilanjutkan dengan penggunaan
asesmen untuk mengecek efektivitas pembelajaran yang
berlangsung (asesmen sumatif).
Oleh karena itu, sebelum melakukan asesmen sumatif, guru
hendaknya lebih memaksimalkan pelaksanaan asesmen formatif
yang berorientasi pada pengembangan kompetensi peserta didik dan
perningkatan kualitas proses pembelajaran.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang
lebih mendalam bagi guru, kepala madrasah dan pengawas
madrasah tentang Asesmen/penilaian pembelajaran, maka
Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
menyusun Petunjuk Teknis Asesmen/Penilaian Pembelajaran pada
Madrasah.
Dokumen ini memuat proses asesmen pembelajaran pada madrasah
yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, dan
pelaporan hasil asesmen atau penilaian pembelajaran.
1. Tujuan
Tujuan petunjuk teknis ini adalah sebagai pedoman bagi guru,
kepala, pengawas dan pemangku kepentingan lainnya dalam
melaksanakan asesmen/penialain pembelajaran pada madrasah.
2.Fungsi petunjuk teknis ini adalah sebagai pedoman dalam
melaksanakan asesmen diagnostik, asesmen formatif dan
asesmen sumatif.
C. Sasaran
1. Untuk pendidik, panduan asesmen digunakan sebagai panduan
dalam pelaksanaan asesmen pembelajaran.
2. Untuk kepala madrasah, panduan ini dapat menjadi acuan atas
fungsi kepala madrasah sebagai pemimpin pembelajaran.
Sebagai pemimpin, kepala madrasah diharapkan mampu
menginspirasi para pendidik untuk berkolaborasi dan berinovasi
pelaksanaan pembelajaran dan asesmen.
3. Pengawas madrasah diharapkan berperan untuk mendampingi
kepala madrasah dan guru dalam melaksanakan
asesmen/penilaian, baik asesmen diagnostik, formatif dan
sumatif. Pengawas bersama kepala madrasah memberikan
inspirasi praktik baik pelaksanaan pembelajaran dan asesmen di
madrasah.
BAB II
KONSEP DAN PRINSIP ASESMEN/PENILAIAN
1. Konsep Assesmen
Aesemen atau penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar
dan capaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik
………………………………
………………………………dst
2. Prinsip Asesmen
a) Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses
pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai umpan balik bagi pendidik,
peserta didik, dan orang tua/wali dalam menentukan
strategi
b) Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsinya
dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran;
c) Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan
dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan
belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran
selanjutnya;
d) Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik
bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi
yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang
dicapai, serta strategi tindak lanjut;
e) Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
BAB II
JENIS DAN BENTUK ASESMEN/PENILAIAN
1. Jenis asesmen
a) Formatif:
Asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi
atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk
memperbaiki proses belajar.
b) Sumatif
Asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian
keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan
pada akhir setiap proses pembelajaran pada satu tujuan
pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk
dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan
pertimbangan pendidik, misalnya terkait keterbatasan
alokasi waktu, maupun kebijakan satuan pendidikan. Hasil
asesmen sumatif akan dijadikan bagian dari perhitungan
penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau
akhir jenjang.
2. Bentuk Asesmen
Bentuk Asesmen pada madrasah dapat berupa:
a. tes tertulis,
Bentuk soal asesmen tertulis terdiri dari;
1. Pilihan Ganda
Kaidah Umum Penulisan Soal Pilihan Ganda
1) Materi
a) Soal harus sesuai dengan indikator.
b) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
c) Soal tidak mengandung unsur SARAPPPEK (Suku, Agama, Ras,
Antargolongan, Politik, Promosi, Propaganda, Erotis, dan Kekerasan),
serta bias gender.
d) Soal tidak bertentangan dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika
2) Bahasa
a) Soal disusun menggunakan bahasa Indonesia yang efektif dan ditulis
sesuai dengan kaidah penulisan Bahasa Indonesia.
b) Tidak menggunakan bahasa lokal kedaerahan atau bahasa setempat
kecuali mata pelajaran Bahasa Daerah.
c) Tidak menggunakan bahasa yang bertentangan dengan nilai agama dan
norma yang berlaku di masyarakat.
3) Kontruksi
a) Pokok soal harus dirumuskan secara singkat, jelas, dan tegas.
b) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan
yang diperlukan saja.
c) Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
d) Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
e) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
f) Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan, “semua pilihan jawaban
di atas salah” atau “semua pilihan jawaban di atas benar.”
g) Pilihan jawaban yang berbentuk angka disusun berdasarkan urutan besar
kecilnya nilai angka tersebut.
h) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal
harus jelas dan berfungsi.
i) Butir soal tidak tergantung pada jawaban soal sebelumnya.
j) Satu stimulus dapat digunakan untuk beberapa soal.
k) Jumlah opsi/pilihan jawaban untuk jenjang MI dan MTs empat
opsi/pilihan jawaban, sedangkan jenjang MA lima opsi/pilihan jawaban.
l) Jenjang MI dan MTs memilih dua jawaban benar dari empat pilihan yang
disediakan, sedangkan jenjang MA memilih tiga jawaban benar dari lima
pilihan yang disediakan.
m) Jenjang MI dan MTs menyediakan dua premis dengan tiga respon,
sedangkan jenjang MA menyediakan tiga premis dengan lima respon.
n) Menggunakan kalimat pertanyaan langsung atau kalimat perintah.
o) Pertanyaan atau perintah harus jelas, agar mendapat jawaban yang
singkat.
p) Panjang kata atau kalimat yang harus dijawab oleh peserta didik pada
semua soal diusahakan relatif sama.
q) Hindari penggunaan kata, kalimat, atau frasa yang diambil langsung dari
buku teks, sebab akan mendorong peserta didik untuk sekedar mengingat
atau menghafal apa yang tertulis di buku.
r) Soal harus mengukur kompetensi dan ruang lingkup materi.
s) Jawaban yang ditanyakan harus memiliki kedalaman materi.
t) Rumusan soal harus tegas, jelas dan tergambar.
u) Penilaian harus memiliki rubrik penskoran yang jelas.
Ketentuan Skor:
Jawaban benar skor : 1
Jawaban salah skor: 0
Contoh:
Mapel Alquran Hadis MTs
Kunci: A
Contoh:
1. Tindakan yang seharusnya dilakukan Ahla terhadap ajakan Amira
adalah....
A. Menghimbau teman lain untuk memberikan donasi kepada para
korban gempa
B. Memberikan sebagian uangnya untuk menolong mereka yang
terkena musibah
C. Menunda membeli sepatu dan memberikan seluruh uangnya
untuk donasi
D. Menyerahkan uang tabungannya untuk membantu orang yang
membutuhkan
Kunci: A, B
c. Menjodohkan
Menjodohkan merupakan bentuk soal yang jawabannya memilih pasangan
yang tepat untuk setiap premis dengan satu pilihan pada respon yang
disediakan.
Ketentuan:
Semua jawaban benar Skor: 1
Satu atau semua jawaban salah Skor: 0
Contoh:
Contoh:
Mapel SKI MI
e. Isian Singkat
Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah soal yang
jawabannya berupa kata, kalimat pendek, atau frasa terhadap suatu
pertanyaan.
Contoh:
Sikap yang harus kita miliki sesuai keteladanan Sunan Gresik yang tidak
pernah memaksa atau bahkan menentang agama/kepercayaan orang-orang
adalah…
Jawab: toleransi
f. Uraian
Soal bentuk uraian adalah suatu soal jawabannya menuntut peserta didik
untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya
dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut
menggunakan kalimatnya sendiri dengan bentuk tertulis.
Contoh:
Sebutkan 3 contoh perilaku sehari-hari yang mencerminkan keteladanan
dari Sunan Gresik sesuai dengan teks tersebut!
Kunci:
Alternatif Jawaban:
1. Menghargai perbedaan
2. Tidak memaksakan kehendak
3. tidak memilih dalam berteman
4. semangat mengajak pada kebaikan
5. dst
Skor maksomal 3
Menjawab 1 benar skor 1
Menjawab 2 benar skor 2
Menjawab 3 benar skpr 3
b. Rubrik
Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik sehingga pendidik dapat
menyediakan bantuan yang diperlukan untuk meningkatkan
kinerja. Rubrik juga dapat digunakan oleh pendidik untuk
memusatkan perhatian pada kompetensi yang harus dikuasai.
Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau dimensi
yang akan dinilai, yang dibuat secara bertingkat dari kurang
sampai terbaik
c. Ceklis
Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik, atau elemen yang
dituju
d. Kinerja
Penilaian yang menuntut peserta didik untuk
mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke
dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang
diinginkan. Asesmen kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan
produk, melakukan projek, atau membuat portofolio.
e. portofolio,
Betuk
f. penugasan, dan/atau
g. bentuk lain yang ditetapkan oleh madrasah.
Madrasah dapat memilih salah satu atau gabungan beberapa
bentuk asesmen sesuai dengan karakteristik kompetensi yang
akan diukur. (Contoh bentuk soal asesmen sebagaimana terlampir).
BAB III
SOAL HOTS
A. Pengertian
B. …………
C. ………..
BAB IV
PROSEDUR ASESMEN
A. Perencanaan asesmen
B. Pelaksanaan asesmen
Komponen rapor peserta didik MI, MTs, MA, dan MAK minimal
memuat informasi mengenai: