D’GARDEN RESTO
29 AGUSTUS 2019
PENGAYAAN
KURIKULUM
Oleh : Edi Sungkowo, M.Pd.
Oh, ibu dan ayah, selamat pagi
Kupergi sekolah sampai kan nanti
TEORI
KUADRAN
KUADRAN
KUADRAN II I
III
KWADRAN
KUADRAN IV
ANALITIC
DROPOBSERVER
PROFESIONAL
OUT
UNFOCUS WORKER
A. Meliputi 6 komponen
B. Meliputi 5 komponen
C. Meliputi 4 komponen
D. Meliputi 1-3 komponen
E. Tidak menyusun KTSP
8. Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum sesuai dengan
prosedur operasional pengembangan KTSP yang meliputi
tahapan berikut: (1) analisis, (2) penyusunan, (3) penetapan, (4)
pengesahan.
A. Melaksanakan 4 tahapan
B. Melaksanakan 3 tahapan
C. Melaksanakan 2 tahapan
D. Melaksanakan 1 tahapan
E. Tidak mengembangkan kurikulum
berdasarkan tahapan
Pengembangan kurikulum
Proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang
lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian
terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat
memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan
kata lain pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk
menghasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah
penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang
dilakukan selama periode waktu tertentu.
Landasan pengembangan kurikulum
landasan filosofis,
membahas dan mengidentifikasi landasan filsafat dan ilmplikasinya
dalam mengembangkan kurikulum Filsafat membahas segala
permasalahan manusia,termasuk pendidikan, yang disebut filsafat
pendidikan. Filsafat memberikan arah dan metodologi terhadap
praktik-praktik pendidikan
landasan psikologis,
membahas dan mengidentifikasi landasan psikologis dan
ilmplikasinya dalam mengembangkan kurikulum. Dalam proses
pendidikan yang tejadi adalah
prosesinteraksi antar individu. Manusia berbeda dengan makhluk lain
nya karena kondisi psikologisnya
landasan social budaya dan
Dengan pendidikan diharapkan lahir manusia- manusia yangbermut
u,mengerti,
dan mampu membangun masyarakat. Oleh sebab itu tujuan, isi, ma
upun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi,
karakteristik, kekayaan dan perkembangan masyarakat.
landasan teknologi.
Peningkatan penggunaan teknologi pendidikan akan menyebabkan
naiknya tingkat efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar, dan
selalu menonjolkan peranan guru terutama dalam memilih bahan
ajar dan cara penyampaiannya
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip umum.
Prinsip ini meliputi prinsip relevansi, prinsip fleksibel,
prinsip kontinuitas, prinsip praktis, dan prinsip efektivitas
Prinsip khusus
Prinsip ini berkenaan dengan tujuan pendidikan, pemilihan
isi pendidikan, pemilihan proses belajar mengajar,
pemilihan media dan alat pengajaran, serta pemilihan
kegiatan penilaian.
TUGAS
ANALISISPERBEDAAN
KI KD KMA 165 2014
DENGAN KMA 183 2019
Pengertian Kurikulum UU No.
20/2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Tujuan
kurikulum
Karakt
er
Literas kompeten
i si
Tugas pokok guru Sesuai
Permendikbud 15 Tahun 2018.
ramah, saling
OLA OLAH menghargai, toleran,
bersih dan sehat,
H RASA/ peduli, sukamenolong,
disiplin, sportif,
RAG KARS gotongroyong,
tangguh, andal,
A A nasionalis, kosmopolit ,
berdaya tahan,
mengutamakan
bersahabat,
kepentingan umum,
kooperatif,
bangga menggunakan
determinatif,
bahasa dan produk
kompetitif, ceria,
Indonesia, dinamis,
dan gigih
kerja keras, dan
beretos
kerja
NILAI-
NILAI NILAI DESKRIPSI
SIKAP DAN PERILAKU YANG PATUH DALAM
MELAKSANAKAN AJARAN AGAMA YANG
1. RELIGIUS DIANUTNYA, TOLERAN TERHADAP PELAKSANAAN
IBADAH AGAMA
LAIN, SERTA HIDUP RUKUN DENGAN PEMELUK AGAMA
LAIN
PERILAKU YANG DIDASARKAN PADA UPAYA MENJADIKAN
DIRINYA SEBAGAI ORANG YANG SELALU DAPAT
2. JUJUR DIPERCAYA DALAM PERKATAAN, TINDAKAN, DAN
PEKERJAAN
6. KREATIF
SIKAP DAN PRILAKU YANG TIDAK MUDAH TERGANTUNG PADA
7. MANDIRI ORANG LAIN DALAM MENYELESAIKAN TUGAS-TUGAS
TAHU
Lanjutan
…
NILAI DESKRIPSI
10. SEMANGAT CARA BERPIKIR, BERTINDAK, DAN WAWASAN YANG
KEBANGSAAN MENEMPATKAN KEPENTINGAN BANGSA DAN NEGARA DI
ATAS KEPENTINGANDIRI DAN KELOMPOKNYA
12. MENGHARGAI PRESTASI SIKAP DAN TINDAKAN YANG MENDORONG DIRINYA UNTUK
MENGHASILKAN SESUATUYANG BERGUNA BAGI
MASYARAKAT, DAN MENGAKUI DAN MENGHORMATI
KEBERHASILAN ORANG LAIN
Inp Process
ut Output
Hidde
n
Curr Olah Hati
(Etika
INTRA
KURIKULE
Ola
) Ola
R
h h
KO - ESKTRA Raga Pikir
KURIKULE KURIKULE
(Kin
R R (Literas
esteti
i)
ka) Olah Karsa
MASYARAKA (Estetika
)
T
1 2 3
Pengintegrasian Tri Penguatan Nilai-Nilai Membangun
Pusat Pendidikan Karakter Generasi Emas 2045
dengan Intrakurikuler, dengan dibekali
Ko-kurikuler, Ekstrakurikuler, Karakter,
dan Hidden Curr di Sekolah Keterampilan Abad 21,
Input: Pengintegrasian Tri Pusat Pendidikan dengan
Intrakurikuler, Ko-kurikuler, Ekstrakurikuler, dan Hidden Curr
di Sekolah
1. Intra-kurikuler:
• Seluruh Mata Pelajaran.
2. Ko-Kurikuler:
• Studi / kunjungan lapangan, karya wisata,
sanggar seni, taman budaya, madrasah
diniyyah, komunitas bahasa dan sastra.
3. Estra-Kurikuler:
• Pramuka, Palang Merah Remaja
Paskibraka, (PMR),
OlahCurr:
4. Hidden Raga, dsb.
• Upacara bendera, Lagu Nasional/Daerah,
Membaca Buku, Berdoa Bersama, Membersihkan
Lingkungan, Latihan Memimpin di Kelas
PROSES: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER Variasi Metode
Pembelajaran:
Metode pembelajaran
berbasis
masalah (problem based
Religius learning)
Jujur Metode pembelajaran
Toleransi berbasis proyek (project
Disiplin based learning)
Kerja Keras Metode pembelajaran melalui
penemuan/ pencarian/penelitian
Kreatif (inquiry/discovery learning)
Mandiri Dsb
(Etika) Demokratis
Olah Hati Rasa Ingin Tahu Religius
Semangat
Kebangsaan
(Kinestetika) (Literasi) Cinta Tanah Air Nasionali
Menghargai Integritas
Olah
Raga
Olah
Prestasi
Bersahabat/ Komu
Nilai s
Pikir nikatif
Cinta Damai
Utama
Olah Gemar Membaca
(Estetika
Karsa Peduli Lingkungan Gotong Mandiri
) Peduli Sosial
Tanggung Jawab Royong
(dan lain-lain)
Filosofi Pendidikan
Karakter Kristalisasi Nilai-Nilai
Nilai-nilai Karakter
Ki Hajar Dewantara
14
2.
LITERASI
Komponen
Literasi
• literasi dasar
• literasi
perpustakaan
• literasi media
• literasi teknologi,
• dan literasi visual.
Literasi
Dasar
Kemampuan mendengarkan, berbicara,
membaca, menulis, dan menghitung (counting)
berkaitan dengan kemampuan analisis untuk
memperhitungkan (calculating),
mempersepsikan informasi (perceiving),
mengomunikasikan, serta menggambarkan
informasi (drawing) berdasarkan pemahaman
dan pengambilan kesimpulan pribadi.
Literasi Perpustakaan (Library
Literacy)
• Kemampuan pemahaman cara membedakan
bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi
referensi dan periodikal, memahami Dewey
Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan
yang memudahkan dalam menggunakan
perpustakaan, memahami penggunaan katalog
dan pengindeksan, hingga memiliki
pengetahuan dalam memahami informasi
ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan,
penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah
Literasi Media (Media
Literacy)
Kemampuan untuk mengetahui berbagai
bentuk media yang berbeda, seperti media
cetak, media elektronik (media radio, media
televisi), media digital (media internet), dan
memahami tujuan penggunaannya.
Literasi Teknologi (Technology
Literacy)
1) Kemampuan memahami kelengkapan teknologi seperti
peranti keras (hardware), peranti lunak (software),
serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi.
2) Kemampuan dalam memahami teknologi untuk
mencetak, mempresentasikan, dan mengakses
internet.
3) Kemampuan menggunakan komputer (Computer Literacy)
yang d dalamnya mencakup menghidupkan dan
mematikan komputer, menyimpan dan mengelola data,
serta mengoperasikan program perangkat lunak.
4) pemahaman yang baik dalam mengelola informasi
yang dibutuhkan masyarakat.
Literasi Visual (Visual
Literacy)
• Kemampuan memanfaatkan materi visual
dan audiovisual secara kritis dan
bermartabat.
• Kemampuan menafsirkan materi visual baik
dalam bentuk cetak, auditori, maupun
digital atau perpaduannya (teks
multimodal)
KEGIATAN LITERASI
SEKOLAH
KEGIATAN LITERASI
SEKOLAH
3a. Kompetensi
Sikap
TINGKATAN SIKAP DESKRIPSI
Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan
memberikan perhatian terhadap
nilai tersebut
Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa
puas dalam membicarakan nilai tersebut
SMA/SMK
Keluasan &
Kedalama
n
Dimensi Proses
SMA/SMK
SMP
Berpikir
SMP
SD Faktual
Konseptua
SD l
Prosedural
Metakognitif
Dimensi Pengetahuan
DIMENSI PENGETAHUAN
Jenis dan Subjenis Contoh
A.PENGETAHUAN FAKTUAL- Elemen-elemen dasar yang harus
diketahui siswa untuk mempelajari satu disiplin ilmu atau
untuk menyelesaikan mmasalah-masalah dalam disiplin ilmu
1. Pengetahuan tersebut Kosakata teknis, symbol-simbolmusic.
tentang terminology Sumber-sumber daya alam pokok, sumber-
2. Pengetahuan sumber informasi yang reliabel
tentang detail-detail
elemen- elemen
yang spesifik. B. PENGETAHUAN KONSEPTUAL – Hubungan-hubungan antar
elemen dalam sebuah struktur besar yang memungkinkan
elemen-elemennya berfungsi secara bersama-sama.
1. Pengetahuan tentang Periode waktu geologis, bentuk kepemilikan usaha
klasifikasi dan bisnis Rumus Pithagoras, hokum penawaran dan
kategori permintaan Teori evolusi, Struktur Majelis
2. Pengetahuan tentang Permusyawaratan Rakyat
prinsip dan
generalisasi
3. Pengetahuan tentang
DIMENSI
PENGETAHUAN
Jenis dan Subjenis Contoh
C. PENGETAHUAN PROSEDURAL – Bagaimana melakukan sesuatu, mempraktikkan
metode- metode penelitian, da kriteria-kriteria untuk menggunakan keterampilan,
algoritma, teknik, dan metode.
1. Pengetahuan tentang keterampilan dalam Keterampilan-keterampilan dalam melukis dengan cat air,
algoritma
bidang tertentu dan algoritma pembagian seluruh bilangan
2. Pengetahuan tentang teknik dan Teknik wawancara, metode
metode dalam bidang tertentu ilmiah
3. Pengetahuan tentang kriteria untuk Kriteria yang digunakan untuk menentukan kapan harus
menentukan kapan harus menerapkan prosedur hokum Newton, kriteria yang digunakan
menggunakan prosedur yang tepat. untuk menilai fisibilitas suatu metode.
(Sumber: Olahan
Dyers)
Dav
e
Imitas Meniru, mengikuti, mereplikasi,
i mengulangi [Peniruannya blm sempurna]
Manipula Membuat kembali, membangun,
si melaksanakan,
Presis mengimplementasikan
Mendemonstrasikan, melengkapi,
i mempertunjukkan, menyempurnakan,
mengkalibrasi, mengontrol
Artikula Mengonstruksikan, memecahkan,
si mengombinasikan,
mengkoordinasikan, mengadaptasi,
mengembangkan, memformulasi
Naturalisa Merancang, menspesifikasi,
Simpso Uraia Dav Uraia
n
Perseps n
Menunjukan e
Imitas n
Mengulangi
i perhatian untuk i kegiatan yang
melakukan telah
suatu gerakan didemonstrasikan
atau dijelaskan,
Menunjukan meliputi tahap
Kesiapa coba-coba hingga
kesiapan mental
n mencapai
dan fisik untuk
melakukan respon yang
suatu gerakan tepat
Meniru Meniru
gerakan secara
terbimbing
Membias Melakukan melakukan suatu
a kan Manipulasi
gerakan pekerjaan dengan
gerakan mekanisti sedikit percaya dan
(mecha k kemampuan melalui
- nism) perintah dan
Mahir Melakukan berlatih
melakukan suatu
(complex Presisi
gerakan tugas atau aktivitas
or overt komplek dengan keahlian dan
respons s dan kualitas yang tinggi
e) termodifi dengan unjuk kerja
k asi yang cepat, halus,
dan akurat serta
efisien tanpa
bantuan atau
Menjadi Menjadi gerakan Artikulasi Keterampilan
gerakan alami yang berkembang dengan
alami diciptakan sendiri baik sehingga seseorang
(adaptatio atas dasar dapat mengubah pola
n) gerakan yang gerakan sesuai dengan
sudah dikuasai persyaratan khusus
sebelumnya untuk dapat digunakan
mengatasi situasi
problem yang tidak
sesuai SOP
Menjadi Menjadi gerakan Natural melakukan unjuk
tindakan baru yang i- sasi kerja level tinggi
orisinal orisinal dan secara alamiah,
(originatio sukar ditiru oleh tanpa perlu berpikir
n) orang lain dan lama dengan
menjadi ciri mengkreasi langkah
SIKAP, PENGETAHUAN, DAN
KETERAMPILAN
Mencipta Mencipta 4
3
Kecakapan Abad 21
Berpikir
kritis
KECAKAPA Kreativitas
Kolabora
N ABAD dan
si inovasi
21
komunikasi
Kemampuan berpikir yang tidak sekadar
mengingat (recall), menyatakan kembali
(restate), atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite)
Soal-soal HOTS mengukur kemampuan:
1) transfer satu konsep ke konsep lainnya,
2) memproses dan menerapkan informasi,
3) mencari kaitan dari berbagai informasi
yang berbeda-beda,
4) menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah,
5) menelaah ide dan informasi secara kritis.
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
Mengkreasi • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi, mengembangkan,
menulis, memformulasikan.
• Mengambil keputusan sendiri.
HOTS Mengevaluasi • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan,
memilih, mendukung.
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Menganalisis • Kata kerja: membandingkan, memeriksa, , mengkritisi,
menguji.
• Menggunakan informasi pada domain berbeda
Mengaplikas • Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,
i mengilustrasikan, mengoperasikan.
MOTS • Menjelaskan ide/konsep.
Memahami • Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi, menerima,
melaporkan.
• Mengingat kembali.
LOTS Mengetahui • Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang, menirukan.
Sumber: Anderson&Krathwohl (2001)
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi,
meminimalkan aspek ingatan atau
pengetahuan, Ciri-ciri berpikir tingkat tinggi,
kemampuan:
– menemukan
– menganalisis
– menciptakan metode baru
– mereflksi
– memprediksi
– berargumen
– mengambil keputusan yang tepat
2. Berbasis permasalahan kontekstual;
3. Stimulus menarik;
4. Tidak Rutin
PEMBELAJARA
N
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
KOM PETEN
SI
MODEL
PEMBELAJARAN
Model-model
•
Pembelajaran
Model Penyingkapan (Discovery Learning)
• Model Penemuan ( Inquiry Learning)
• Model Berbasis Masalah (Problem Based
Learning/PBL)
• Model Berbasis Proyek (Project-Based Learning/PjBL)
• Model Interaksi Sosial (The Social Interaction Family)
• Model Investigasi Berkelompok
• Model Penelitian Sosial
• Model Bermain Peran
Model
Pembelajaran
1. Model Interaksi Sosial (The Social Interaction Family) Bruce Joyce dan Marsha
Weil
• Model Investigasi Berkelompok
• Model Penelitian Sosial
• Model Bermain Peran
2. Model Pengolahan Informasi
• Model Pencapaian Konsep
• Model Berpikir induktif
• Model Pemandu Awal
3. Model Personal
• Model Sinektik
• Model Latihan Kesadaran
• Model Pertemuan Kelas
4. Model Modifikasi Tingkah Laku
• Model Belajar Tuntas
• Model Latihan Asertif
• Model Pembelajaran Langsung
5. Model Pembelajaran Mata Pelajaran Tertentu
• Task Based Learning (untuk Bahasa Inggris)
• Two Stay and Two Stray (untuk Ekonomi)
• Contentand Language Integrated Learning ( untuk Bahasa)
• Peer Instruction (Fisika)
6. Model Pembelajaran Quantum
Model : Discovery/Inquiry
Learning
Karakteristik pembelajaran: peserta didik
secara aktif menemukan ide dan mendapatkan
makna
Komponen
Komponen
Menyusun
Identifikasi Rancangan
dan
Mengumpulka Mengola Menyelesaik
Merumuskan Penyelesaia n Informasi h an
Masalah
Masalah n Masalah Informasi
Model: Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning)
Komponen
Menyusun
Identifikasi Rancangan
dan
Mengumpulka Pengolaha Menyusu
Merumuskan Penyelesaia n Informasi n n
Project n Project Informasi Laporan
Model: Cooperatif
Learning
Karakteristik: kerjasama tim
dalam melaksanakan
pembelajaran
Komponen
SISWA:
• BERKARAKTER,
• KOMPETEN,
DAN
• LITERAT
LOT HOT
S S
• Pembelajaran bertujuan mengembangkan bakat, minat,
dan potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten,
dan literat. Untuk mencapai hasil tersebut diperlukan
pengalaman belajar yang bervariasi mulai dari yang
sederhana sampai pengalaman belajar yang kompleks.
Dalam kegiatan tersebut guru harus melaksanakan
pembelajaran dan penilaian yang relevan
• Pembelajaran dalam setiap mata pelajaran terkait dengan
kompetensi universal dan konteks yang harus memacu
peserta didik untuk memiliki ketrampilan berpikir dari
yang sederhana (LOTS) menuju berpikir tingkat tinggi
(HOTS).
• Kegiatan pembelajaran tersebut tidak dapat sekaligus
dilaksanakan, tetapi sedikit demi sedikit melalui
perkembangan: dari LOTS menujuHOTS, sehingga
pada akhirnya HOTS menjadi karakter peserta didik.
• Melalui pembelajaran tersebut pada akhirnya dapat
mengahasilkan lulusan yang berkarakter, kompeten,
dan literat untuk siap menghadapi tantangan Abad 21.