Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fahniar Eka Noviyanti

NIM : 2217563858
Pertemuan ke-3
JURNAL REFLEKSI
PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN YANG EFEKTIF I DI SD
PPG PRAJABATAN PGSD

Nama Mata
Prinsip Pengajaran dan Asesmen yanag Efektif I di SD
Kuliah

Pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen Pendidikan ini


Review
saya mempelajari 7 topik pembelajaran, yang diantaranya
Pengalaman
Topik 1. Telaah Perencanaan Pembelajaran dan Perencanaan
Belajar
Asesmen untuk Pendidikan di SD
Pada paradigma baru, seorang guru memiliki kebebasan dalam
merumuskan rencana pembelajaran dan asesmen yang akan
dilakukan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar peserta
didik. Proses pembelajaran paradigma baru dilakukan melalui
rangkaian tahapan yang dimulai dari pemetaan standar kompetensi,
perencanaan proses, dan perencanaan asesmen. Dalam rangkaian
tahapan ini, disisipkan konsep Profil Pelajar Pancasila sebagai
petunjuk arah dan menjadi pedoman dalam menentukan kebijakan
dan pembaharuan sistem pendidikan di Indonesia yang
diintegrasikan pada tujuan pembelajaran -> proses pembelajaran ->
asesmen pembelajaran. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari 6
dimensi : (1) Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia; (2) Berkebinekaan Global; (3) Bergotong Royong;
(4) Kreatif; (5) Berfikir Kritis; dan (6) Mandiri.
Pendekatan pembelajaran yang relevan secara budaya disebut
dengan Culturally Relevant Teaching (CRT) karena melibatkan guru
untuk membangun jembatan dari pengalaman yang dimiliki peserta
didik kedalam pembelajaran di kelas dan membuat pembelajaran
sesuai dengan pengalaman dirumah.
Terdapat 3 elemen CRT:
(1) Keberhasilan Akademik
(2) Kompetensi Minat dan Budaya
(3) Kesadaran Kritis
Tahapan-tahapan merencakan pembelajaran dan asesmen:
1. Menganalisis SP untuk menyusun tujuan pembelajaran dan ATP.
2. Merencanakan dan melaksanakan asesmen diagnostik.
3. Mengembangkan modul ajar.
4. Menyesuaikan proses pembelajaran dengan tahap capaian dan
karakteristik peserta didik.
5. Merencanakan, melaksanakan, dan mengolah asesmen formatif
dan sumantif.
6. Melaporkan hasil belajar.
7. Mengevaluasi pembelajaran dan asesmen.

Topik 2. Implementasi Prinsip dan Strategi Pembelajaran


Paradigma Baru dalam Perencanaan Pembelajaran dan
Asesmen untuk SD
Menanamkan diri agar dapat belajar membuat dan menyusun suatu
perangkat pembelajaran yang baik. Sehingga, dengan begitu
mahasiswa diharapkan dapat membuat perencanaan pembelajaran
dan asesmen pendidikan yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik. Sehingga, dengan begitu diharapkan kelak calon
guru dapat membentuk suatu kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan.

Topik 3. Analisis Capaian Pembelajaran Berdasarkan


Karakteristik Peserta Didik (Anak Usia Sekolah Dasar)
CP merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh
peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata
pelajaran pada satuan pendidikan dasar. Capaian pembelajaran
akan dijadikan sebagai acuan deskripsi keberhasilan anak dalam
mempelajari suatu hal dan disesuaikan dengan tujuan untuk
mengembangkan dan menguatkan kompetensi dan karakter yang
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Capaian pembelajaran dirumuskan dalam bentuk fase-fase yang
menyatakan target capaian untuk rentang waktu yang lebih panjang.
Dalam satu kelas, bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran yang
berbeda sehingga perlu diadakan penerapan prinsip pembelajaran
yang disesuaikan tahap capaian belajar peserta didik (Teaching of
the Right Level). Terdapat 3 fase belajar pada jenjang SD yaitu fase
A (kelas 1-2), fase B (kelas 3-4), dan fase c (kelas 5-6).
Dengan fase diharapkan peserta didik akan dapat memiliki banyak
waktu untuk menjalani proses belajar sehingga dapat mengupas
konsep-konsep dan mempelajari keterampilan kunci, sehingga
materi dapat dihantarkan dengan eksploratif dan pendalaman,
bukan sekadar transfer pengetahuan. Karakter peserta didik meliputi
etnik, kultural, status sosial, minat, perkembangan kognitif,
kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi,
perkembangan sosial, perkembangan moral dan spiritual, dan
perkembangan motorik. Prinsip teori belajar kognitif: (a) proses
belajar lebih penting daripada hasil, (b) persepsi dan pemahaman,
(c) belajar bertahap, (d) pembelajar harus aktif, (e) berpikir
kompleks,

Topik 4. Lingkungan Kelas yang Aman, Nyaman, dan Berpihak


pada Ekosistem Pembelajaran SD
Banyaknya pembelajaran dengan mode baru dengan
mengintegrasikan lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan
berpihak pada peserta didik. Sehingga peserta didik merasa
nyaman dan aman dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Bisa
dengan memenuhi beberapa fasilitas sekolah, penataan ruang
kelas, penataan taman sekolah, penyusunan tata tertib sekolah, dan
lain sebagainya.

Topik 5. Implementasi Prinsip dan Strategi Pembelajaran


Paradigma Baru dalam Pelaksanaan Pembelajaran dan
Asesmen yang Efektif di SD
Prinsip kurikulum paradigma baru antara lain:
a) Mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik,
b) Membangun kapasitas untuk menjadi pelajar sepanjang hayat,
c) Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi
dan karakter peserta didik secara holistik,
d) Pembelajaran yang relevan yaitu disesuaikan dengan konteks,
lingkungan, dan budaya
e) Berorientasi pada masa depan berkelanjutan
Prinsip asesmen paradigma baru:
a) Bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitas pembelajaran,
dan menyediakan informasi yang holistic sebagai umpan balik
untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua guna menentukan
strategi pembelajaran selanjutnya.
b) Disesuaikan dengan fungsi asesmen tersebut.
c) Dirancang secara adil, proposional, valid, dan dapat dipercaya.
d) Laporan kemajuan belajar peserta didik disajikan bersifat
sederhana dan informative
e) Hasil asesmen digunakan sebagai bahan refleksi peningkatan
mutu pembelajaran.

Menurut pengalaman belajar saya selama mengikuti mata kuliah


Refleksi
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen yang Efektif, saya sebagai
Pengalaman
calon guru professional harus mampu untuk menganalisis
Belajar yang
kebutuhan setiap peserta didik, mengintegrasikan pembelajaran
DIpilih
dengan konsep Profil Pelajar Pancasila sebagai petunjuk arah dan
menjadi pedoman dalam menentukan kebijakan dan pembaharuan
serta dengan menggunakan pendekatan yang relevan dengan
budaya peserta didik Culturally Relevant Teaching (CRT) yang
melibatkan guru untuk membangun jembatan dari pengalaman yang
dimiliki peserta didik kedalam pembelajaran di kelas dan membuat
pembelajaran sesuai dengan pengalamannya dirumah. Selain itu,
saya juga mendapat dan mengethui mengenai pendekatan TaRL
(Teaching of The Right Level) yang mana dalam pembelajaran ini,
peserta didik dikelompokkan sesuai dengan pencapaian belajarnya,
bukan lagi dikelompokkan menurut kelas. Sehingga dengan adanya
pendekatan ini, peserta didik diharapkan mampu menerima dan
memahami apa yang dipelajarinya.

Artefak https://drive.google.com/drive/folders/
Pembelajaran 1a2m5U61ppUOImNx4uOHGnlt-K9xVbT47?usp=sharing

Perangkat pembelajaran kelas 1 pada mate pelajaran Matematika


dengan materi Mengeksplorasi Banyak Benda. Pada perangkat
pembelajaran yang saya buat ini sudah mencangkup Bahan Ajar,
Media Pembelajaran, LKPD, Kisi-Kisi Soal serta Asesmen
pembelajaran. Pada pembelajaran ini, peserta didik disajikan
sebuah video mengenai makanan tradisional Indonesia. Kemudian,
mereka diminta untuk mengumpulkan kartu gambar makanan
tersebut lalu ditempelkan pada papan yang telah disediakan.
Kemudian hasil tempelan tersebut dihitung bersama-sama dengan
teman satu kelas.

Setelah kegiatan tersebut, guru membagikan kelompok dan LKPD


kemudian mengintruksikan kepada peserta didik untuk keliling
keluar kelas untuk mencari benda-benda yang telah diinfokan pada
LKPD mereka dengan waktu kurang lebih 15 menit, setelah waktu
selesai, semua peserta didik masuk ke dalam kelas dan menghitung
benda-benda tersebut dan menuliskannya pada komlom yang telah
disediakan. Kemudian, peserta didik mencoba menghitung latihan
soal sesuai dengan benda yang mereka dapat. Dari kegiatn
menghitung tersebut, peserta didik diberikan pengetahuan lanjutan
mengenai kegunaan mengumpulkan benda-benda yang sejenis
pada kehidupan sehari-hari.

Pengelolaan pembelajaran pada kurikulum merdeka belajar dapat


Pembelajaran
direalisasikan menggunakan metode pembelajaran berdiferensiasi,
Bermakna
karena dapat mengakomodir setiap kebutuhan peserta didik. Selain
(good
itu, perlunya guru menyusun perangkat pembelajaran dengan
practice)
pendekatan CRT ataupun TaRL guna menyesuaikan keadaan
pesera didiknya. Supaya pembelajaran yang diajarkan kepada
peserta didik dapat diserap dan dipahami oleh mereka dengan
mudah. Selain itu, pembelajaran yang dilaksanakan juga
mengakomodir pembelajaran pada abad 21 yaitu:
1. Guru hanya sebagai fasilitator, sehingga peserta didik bebas
mendapatkan pengalaman belajarnya dari manapun
2. Peserta didik menjadi lebih aktif dan kreatif.
3. Menjadikan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak
pada peserta didik

Anda mungkin juga menyukai