Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dalam lampiran II dijelaskan karakteristik
kualitatif laporan keuangan pemerintah yang merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar
laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki yaitu relevan, andal dapat
dibandingkan dan dapat dipahami. Sejalan dengan harapan pemerintah untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance), pemerintah berusaha mewujudkan pelayanan prima kepada
masyarakat dengan cara membangun teknologi informasi di bidang keuangan atau akuntansi dalam
kaitannya pengelolaan keuangan daerah yaitu Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD).
Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) merupakan aplikasi terpadu yang dipergunakan sebagai
alat bantu pemerintah daerah yang digunakan meningkatkan efektivitas implementasi dari berbagai
regulasi bidang pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan pada asas efisiensi, ekonomis, efektif,
transparan, akuntabel dan auditable.
Delanno (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan teknologi
informasi dengan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah dan hubungannya positif.
Pengaruh antara pemanfaatan teknologi informasi dengan nilai informasi pelaporan keuangan
pemerintah daerah adalah semakin besar pemanfaatan teknologi informasi maka nilai informasi dari
pelaporan keuangan yang dihasilkan pemerintah akan semakin baik pula.
Berdasarkan pemaparan tersebut penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
bagaimana tingkat efektivitas SIPD di Kelurahan Cililitan serta untuk mengetahui pengaruh Efektivitas
Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) terhadap kualitas laporan keuangan di Kelurahan Cililitan.
Tinjauan
Pustaka
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Menurut Romney & Steinbart (2018:10) Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang dapat
mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi
para pembuat keputusan. Hal ini termasuk orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak,
infrastruktur teknologi informasi, kontrol internal serta langkah-langkah keamanan.
Menurut Turner, Weickgenannt, & Copeland (2017:4) Sistem informasi akuntansi meliputi proses,
prosedur, dan sistem yang menangkap data akuntansi dari proses bisnis, mencatat data akuntansi
ke dalam catatan yang sesuai, memproses data akuntansi secara terperinci dengan
mengklasifikasikan, merangkum, dan mengkonsolidasikan serta melaporkan data akuntansi yang
diringkas ke pengguna internal maupun eksternal.
EFEKTIVITAS
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor
yang dikutip oleh Lexy.J. Moleong, pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan secara
lengkap pada Kelurahan Cililitan. Data yang telah didapat dari proses wawancara dan observasi akan
disajikan dengan bentuk deskripsi dengan menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti.
Metode Pengumpulan Data
Menurut (Widodo, 2019) Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian. Ada dua metode pengumpulan data yang
biasanya digunakan dalam penelitian, yaitu studi lapangan dan studi pustaka. Dalam
penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan
melalui teknik pengumpulan data dengan pendekatan kualitatif dimana penelitian
ini melakukan wawancara secara langsung untuk memperoleh informasi atau data
(Unggul, 2022).
PEMBAHASAN
Profil
kelurahan
Cililitan adalah salah satu
kelurahan yang beralamat di Jl.
Mandala V Gg. Ali Sarbi II No.46,
Kecamatan Kramat Jati, Kota
Administrasi Jakarta Timur, Provinsi
DKI Jakarta, 13640, Indonesia.
Kelurahan ini merupakan pemekaran dari Kelurahan Cawang. Kelurahan ini dibentuk
sesuai SK Gubernur DKI Jakarta nomor 1251 tahun 1986 tanggal 29 Juli 1986
tentang pemecahan, penyatuan, perubahan nama yang kembar/sama, penetapan
batas dan luas wilayah Kelurahan Cililitan.
Secara geografi, Kelurahan Cililitan memiliki luas wilayah ± 176,35 ha yang diairi oleh
Sungai Ciliwung serta anak sungai dari sungai tersebut. Kelurahan Cililitan terbagi atas 16
Rukun Warga dan 130 rukun tetangga.
Misi :
Meningkatkan kapasitas dan kualitas prasarana dan sarana wilayah
Meningkatkan perekonomian yang kuat dan berkualitas
Membangun ketahanan nasional dan budaya
Meningkatkan daya dukung, daya tampung lingkungan dan efisiensi pemanfaatan SDA
Meningkatkan kapasitas dan kualitas pemerintahan
Memperkuat inovasi dan kreativitas daerah
STRUKTUR ORGANISASI
KELURAHAN CILILITAN
Sistem informasi
keuangan
Sistem Informasi merupakan gabungan dari teknologi informasi dan suatu kegiatan manusia yang
menggunakan teknologi itu guna mendukung jalannya suatu operasional dan manajemen dengan
kata lain juga merupakan suatu data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para
pemakainya. Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Harjanto et al., 2020).
Kelurahan Cililitan sudah tidak lagi menggunakan cara manual dalam pencatatan maupun
pengelolaan keuangan daerahnya, tetapi sudah menggunakan suatu sistem informasi keuangan
berbasis software yaitu Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD).
Menurut (Nasution & M.Si, 2021) Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) merupakan
sistem informasi sebagai salah satu alat penting dalam mendukung perencanaan,
penyelenggaraan pembangunan di daerah, keuangan daerah, pembinaan serta pengawasan
terutama dalam hal ketersediaan data yang valid untuk analisis pada pemerintahan daerah.
SIPD berfungsi juga sebagai hubungan dalam pengumpulan data secara nyata dan cepat dengan
menggunakan teknologi informasi, sebagai dukungan dalam perencanaan program dan kegiatan
serta evaluasi pembangunan pada masing-masing instansi daerah secara rasional, efektif dan
efisien serta akuntabilitas dan transparan dalam keuangannya.
Penggunaan
sistemAkuntansi
berlaku kapan ??
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Kelurahan Cililitan sudah menggunakan
sistem Informasi SIPD tersebut telah digunakan sekitar 4 - 5 tahun yang lalu
atau sekitar tahun 2019.
Hal ini diperkuat bahwa SIPD memang diluncurkan pada oktober 2019 sesuai
dengan aturan teknis mengenai SIPD ada melalui Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah.
Sistem keuangan daerah
apakah sudah sesuai uu
??
Sistem informasi keuangan yang diterapkan oleh Kelurahan
Cililitan sudah sesuai peraturan sebagaimana amanat Undang-
Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
yang berisi pemda wajib menerapkan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE) dalam pengelolaan keuangan daerah.
Karena itu Penggunaan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
(SIPD) diterapkan oleh Kelurahan Cililitan karena aplikasi SIPD
wajib digunakan pemda dalam tata kelola keuangan dan
pembangunan.
Sebagaimana juga tertera pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
Permendagri 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Pengelolaan Daerah (SIPD) dan Permendagri 90 Tahun 2019
tentang Klasifikasi Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah. Dimana, aturan tersebut
mewajibkan penerapan SIPD sebagai aplikasi terbaru penatausahaan
keuangan daerah secara mandiri.
Masalah / kendala sistem informasi
akuntanSi
Meskipun dikatakan berjalan dengan baik bukan berarti penggunaan sistem informasi akuntansi
Kelurahan Cililitan tanpa hambatan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, penulis
menganalisis terdapat beberapa hal yang menghambat :
Salah satu bentuk pertanggungjawaban serta pengawasan yang dilakukan Kelurahan Cililitan
yaitu wajib melaporkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) setelah melakukan pembayaran-
pembayaran, realisasi belanja atau pengeluaran yang telah dilakukan selama periode tertentu.
Semua kelurahan dan kecamatan yang ada di jakarta timur wajib melakukan Verifikasi SPJ
tersebut yang kemudian nantinya akan diserahkan ke tingkat kota atau walikota, hal ini
dilakukan setelah tutup pembukuan yang dilakukan setiap tanggal 31 akhir bulan atau selama
sebulan 1 kali. Dan hal ini juga sebagai bahan kontrol atau pengawasan atas segala bentuk
pertanggungjawaban .
Tujuan pertanggungjawaban dalam bentuk SPJ ini menggambarkan keseluruhan
proses pelaksanaan kegiatan secara rinci. Hal tersebut menyangkut bagaimana
kegiatan tersebut dimulai, proses selama aktivitas berlangsung, hingga ketika
sudah selesai dilaksanakan
LAMPIRAN
LAMPIRAN