Anda di halaman 1dari 14

Strategi Peningkatan Pelayanan Administrasi

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pada Masa


Pandemi Covid-19 di Disdukcapil Kota Padang

Karya Tulis Ilmiah


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Kelulusan Program Sarjana

Ayu Wulan Dari

030089851

ayuewd@gmail.com

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Universitas Terbuka-Pokjar Duri


2022
ABSTRACK

Penelitian ini mengkaji tentang Strategi Peningkatan


Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pada
Masa Pandemi Covid-19 di Disdukcapil Kota Padang.penelitian ini
menggunakan metode penelitian deksriptif kualitatif dengan
pendekatan induktif. Semenjak diterapkannya kebijakan social
distancing akibat penyebaran wabah Covid-19. Beberapa instansi
pemerintah seperti pelayanan publik mulai melakukan strategi
peningkatan pelayanan administrasi secara online. Salah satunya
instansi kependudukan dan pencatatan sipil kota Padang.Tercatat
semenjak awal April 2020 pihak dinas telah menyelenggarakan
pelayanan administrasi publik secara online melalui website
resminya. Pelayanan ini tergolong cukup baru, mengingat
sebelumnya dinas terkait belum menerapkan pelayanan serupa
secara menyeluruh. Meskipun masih terdapat kelebihan dan
kekurangan dalam penerapannya. Hal ini dikarenakan adanya
faktor-faktor seperti masih banyaknya masyarakat yang belum
memahami penggunaan teknologi. Ditambah dengan mekanisme
pelayanan yang bersifat darurat dan mendadak sehingga partisipasi
masyarakat dalam menggunakan pelayanan tersebut masih belum
maksimal. Namun di sisi lain, melalui strategi peningkatan
administrasi tersebut masyarakat Kota Padang mendapat
kemudahan dalam kepengurusan administrasi kependudukan secara
cepat, mudah, dan tepat, meskipun masih diperlukan beberapa
evaluasi untuk lebih memaksimalkan kinerja dari pihak dinas terkait,
sehingga masyarakat semakin nyaman dan puas.
Kata Kunci : Strategi, Pelayanan online,covid-19

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Di era serba modern ini administrasi yang baik adalah kunci
utama untuk mencapai tujuan suatu lembaga, jika suatu lembaga
tersebut memiliki pengadministrasian yang baik maka sudah tentu
lembaga tersebut dapat dikatakan sukses dalam mengatur rumah
tangganya. Dalam konteks negara Indonesia yang mempunyai wilayah
luas dengan jumlah penduduk yang besar, penerapan birokrasi dan
administrasi yang optimal sangat diperlukan. Karena untuk
memberikan pelayanan yang prima untuk warga negaranya terlepas
dari kondisi apapun.
Sebagaimana mengenai hak serta kewajiban untuk masyarakat
yang tertuang dalam pasal 18 poin (i) Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, memberikan jaminan bagi
setiap warga negara untuk bisa mengakses serta mendapatkan
pelayanan yang baik dan berkualitas. Pelayanan publik yang
disediakan pemerintah bagi masyarakat yaitu administrasi
kependudukan. Administrasi kependudukan merupakan serangkain
kegiatan yang berkaitan dengan pendataan dan penerbitan dalam
dokumen dan data kependudukan. Untuk memberikan pelayanan
secara berkualitas, pemerintah selaku penyelenggara pelayanan publik
wajib menyediakan sarana dan prasarana yang baik kepada
masyarakat, agar yang menerima pelayanan dapat menikmatinya.
Inovasi yang ada di sektor publik sangat dibutuhkan agar bisa
membantu masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan dan
pencatatan sipil. Salah satu upaya agar meningkatkan cara kerja
pelayanan publik yaitu dengan menggunakan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi.
Dengan adanya pemanfaatan menggunakan teknologi dapat
membantu dan mempermudah pengaksesan, pengelolaan, dan
pendayagunaan data secara cepat, efektif dan efisien sehingga
menghasilkan informasi yang akurat dan cepat. Pelayanan administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil harus dilakukan secara efisien dan
responsif yaitu pelayanan yang bisa memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki, namun hasil yang diterima maksimal dan setara dengan
kebutuhannya. Pelayanan yang disediakan pemerintah untuk
masyarakat dapat dilaksanakan jika masyarakat ikut berperan aktif
dalam sistem pelayanan yang sudah disediakan pemerintah. Sebagian
masyarakat sering tidak mengikuti sistem pelayanan yang telah diatur
oleh pemerintah, namun mereka menginginkan pelayanan yang cepat
sehingga masyarakat sering menggunakan cara-cara yang mengarah
kepada tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota padang merupakan suatu
unsur pengelola pelayanan publik bidang administrasi di bawah
naungan Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri. Tercatat
semenjak awal April 2020 pihak dinas terkait telah menyelenggarakan
layanan dengan online melalui website resminya
https://disdukcapil.padang.go.id
Permohonan pengajuan layanan terdiri dari permohonan baru,
diproses, disetujui, dibatalkan dan permohonan pengajuan layanan yg
selesai. Sehingga dapat disimpulkan total pendaftar yang melayangkan
pengajuan layanan sebanyak 115.510 pendaftar, sedangkan total
permohonan sebanyak 94.779 permohonan. Mengingat Disdukcapil
merupakan instansi publik yang bertugas untuk mencatat atau
mendaftar setiap peristiwa yang dialami oleh warga masyarakat,
misalnya kelahiran, perkawinan, kematian dan sebagainya, dengan
tujuan untuk mendapatkan data selengkap mungkin agar status warga
masyarakat dapat diketahui. Ada banyak kemungkinan yang dapat
terjadi dalam pelaksanaan mekanisme baru dalam pelayanan pada
Disdukcapil Kota Padang di masa darurat ini.
Hal tersebut dapat berupa fakta-fakta positif maupun negatif
dalam penerapannya. Penelitian ini tidak terlepas dari hasil penelitian
terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan referensi dan bahan
pendukung, seperti: Inovasi PT. Pos Indonesia dalam Menjaga
Eksistensi dan Daya Saing Pelayanan Publik (Studi pada PT. Pos
Indonesia Sidoarjo). Pada penelitaian ini, Menekankan pada “inovasi”
yang harus dilakukan dengan melihat faktor keberhasilan dan
kegagalan. Pada lingkungan internal tantangan organisasional yang
dihadapi adalah kualitas dan kuantitas SDM serta sarana dan prasarana
yang masih terbatas.Sedangkan tantangan yang dihadapi dari
lingkungan eksternal adalah regulasi pemerintah, kemajuan teknologi,
dan persaingan yang semakin ketat. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah kualitatif dan menggunakan Teori dari Suherli
(2010), Keberhasilan adalah titik puncak dari segala usaha yang telah
dilakukan dengan melibatkan beberapa dan wesel pos prima serta
perangko prisma, jaminan ganti rugi terhadap surat, dokumen, dan
barang yang rusak atau hilang, electronic mobile (emobile), dan mesin
nomor antrian elektronik).
Mengamati perkembangan penerapan inovasi tersebut tentunya
hal yang cukup menarik untuk dikaji. Dengan begitu penerapan
kebijakan baru yang tengah marak diterapkan di masa pandemi ini
dapat diketahui berbagai kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat
menjadi bahan evaluasi dan pengkajian baru dalam diskursus akademik
mengenai sistem dan pelayanan administrasi. Karena itu, pada
penelitian ini peneliti berusaha agar mengetahui strategi peningkatan
pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil pada masa
covid-19 di dinas kependudukan dan pencatatan kota Padang.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1.Bagaimana strategi peningkatan pelayanan administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil pada masa pandemi covid-19 di
Disdukcapil Kota Padang
2. Hambatan dari strategi peningkatan pelayanan administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil pada masa pandemi covid-19 di
Disdukcapil Kota Padang

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1.Untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi peningkatan
pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil pada masa
pandemi covid-19 di Disdukcapil Kota Padang
2. Mengetahui hambatan dari strategi peningkatan pelayanan
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil pada masa pandemi
covid-19 di Disdukcapil Kota Padang
KERANGKA PIKIR
A.Konsep Inovasi dalam Pelayanan Publik
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Sistem
Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SISNAS IPTEK) menjelaskan
bahwa inovasi merupakan hasil pemikiran sebuah ide, penelitian,
pengembangan, pengkajian, penerapan, yang mengandung suatu unsur
kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan ekonomi serta
sosial. Inovasi proses berasal dari hasil perbaikan dan peningkatan kualitas
yang terus diperbaharui dengan merujuk pada prosedur, perubahan organisasi,
serta kebijakan yang diperlukan.
Inovasi pada metode layanan merupakan cara aktual dalam
memberikan suatu layanan (Mirnasari, 2013). Atau bisa juga didefinisikan
sebagai perubahan maksud, pedoman, prosedur dari layanan publik dari yang
sudah ada menjadi lebih inovatif untuk diberikan manfaatnya kepada publik
(Anjani et al., 2019). Sedangkan Coyne dalam (Nurdin 2016)secara lebih rinci
menjelaskan bahwasannya inovasi dilakukan bertujuan guna meminimalisir
tingkat biaya, serta meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi.

a.Inovasi Pelayanan Publik


Inovasi pada sebuah instansi publik secara khusus dapat ditafsirkan
sebagai suatu proses dari implementasi ide-ide baru pada sebuah instansi atau
lembaga publik. Hal tersebut dilihat karena adanya perubahan proses yang
cukup besar, dan berlangsung cukup lama serta bersifat umum, oleh karena itu
pada proses penerapan berdampak besar terhadap perubahan organisasi serta
tata hubungan organisasi. Atau bisa juga didefinisikan sebagai perubahan
maksud, pedoman, prosedur dari layanan publik dari yang sudah ada menjadi
lebih inovatif untuk diberikan manfaatnya kepada publik (Anjani et al., 2019).
Penerapan inovasi dalam layanan publik memiliki berbagai kriteria khas,
pertama ia bersifat intangible, hal tersebutdisebabkan oleh adanya inovasi
layanan maupun organisasi tidak hanya berpusat pada produk yang tidak bisa
dilihat melainkan dapat pula merambah terhadap perubahan hubungan antar
aktornya, yakni antara service providerdan service receiver (users), atau bisa
disebut suatu hubungan dari berbagai bagian pada organisasi.
b.Atribut Inovasi
Suatu inovasi dapat tersebar dengan cepat atau lambat tergantung dari
atribut atau karakteristik inovasi tersebut. Beberapa atribut yang ada pada
inovasi pelayanan publik menurut Rogers dalam Suwarno, (Suwarno,
2008)terdiri dari lima aspek:
1) Relative advantage (keuntungan): suatu inovasi dapat memiliki nilai lebih
dan keuntungan dalam penerapan layanan sebelumnya. Dengan adanya
keuntungan tersebut, pengguna inovasi akan jauh lebih tertarik untuk
menggunakan inovasi tersebut.
2) Compatibility (kesesuaian): suatu inovasi harus memiliki kesesuaian dengan
sistem sebelumnya maupun nilai-nilai dan situasi yang melatar belakanginya.
Kesesuaian antara inovasi dengan konteks pengguna inovasi tentunya menjadi
faktor penentu inovasi tersebut dapat diterima atau tidak. Inovasi yang tidak
sesuai dengan konteks sosial, budaya, tingkat ekonomi dan pendidikan
penggunanya justru akan menghambat penerimaan inovasi tersebut.
3) Complexity (kompleksitas): suatu inovasi umumnya memiliki sistem yang
kompleks dari sistem sebelumnya.
4) Triability (dapat diuji coba): suatu inovasi dapat diterima manakala sudah
diterapkan atau diuji coba di masyarakat. Pastinya suatu inovasi yang baik
harus dapat diuji coba di lingkungannya, hal ini sebagai bukti bahwa inovasi
tersebut layak untuk diterapkan.
5) Observability (dapat diobservasi): suatu inovasi dapat dipahami sehingga
dapat dinilai dalam segi kemudahan dan kesulitannya, juga agar dapat
dievaluasi (Saputra, et al., 2018). Dengan adanya pengamatan, sehingga
sebuah inovasi dapat dengan mudah diadopsi oleh pihak lainnya.

c. Efektifitas Penerapan Inovasi


Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau
sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun
program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang
telah ditentukan Efektivitas diartikan sebagai ukuran keberhasilan yang
mengacu pada tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Sedangkan Arthur G. Gedeian dalam (Nasution,1983) mengungkapkan bahwa
besarnya efektivitas berbandig lurus dengan besarnya pencapaian tujuan-
tujuan organisasi. Dengan demikian, efektivitas merupakan sebuah standar
yang ditinjau dari seberapa jauh target yang ditetapkan sebelumnya. Maka,
inovasi dapat diartikan efektif apabila sudah mencapai target yang sudah
ditetapkan sebelumnya oleh lembaga (Hardiansyah, 2018).
Penerapan suatu inovasi dapat diartikan efektifserta efisien jika
penerapan inovasinya mampu meningkatkan kualitas layanan publik. Untuk
memahami seberapa jauh kualitas layanan yang diberikan pelaksana layanan
terhadap masyarakat, dapat diketahui melalui enam kriteria, diantaranya:
Prosedur layanan, Waktu Penyelesaian, Tarif Layanan, Produk Layanan,
Sarana Prasarana, serta Kemampuan Petugas Penyedia Layanan (Mulyadi,
Dedy., 2018)

B. Sistem Layanan Publik


Layanan publik ditafsirkan sebagai suatu jasa layanan, baik itu pada
wujud barang publik ataupun jasa publik yang diselenggarakan instansi
pemerintah baik pusat atau daerah, maupun lingkungan di Badan Usaha Milik
Negara ataupun Badan Usaha Milik Daerah, sebagai usaha pada pemenuhan
hajat masyarakat. Sedangkan pada pelaksanaannya, jenis pelayanan tersebut
umumnya diselenggarakan oleh dua instansi yaitu;
(a) Layanan Publik yang disediakan Organisasi Publik.
Adapun pelayanan yang diselenggarakan oleh organisasi publik
dibagi menjadi dua yakni;
1. Pelayanan Primer ialah segala pemenuhan barang atau jasa publik yang
disediakan pemerintah dimana pemerintah satu-satunya pelaksana serta
pengguna dalam hal ini mau tak mau harus menggunakannya.
2.Pelayanan Sekunder yakni semua wujud penyediaan barang atau jasa publik
yang diberikan pemerintah. Namun berbeda dengan pelayanan primer,
pelayanan jenis ini tidak mengharuskan pengguna/klien untuk
mempergunakannya
(b) Layanan Publik yang disediakan Organisasi Privat, (Atik an Ratminto.,
2013)
Adapun layanan publik yang diberikan organisasi privat, ialah semua
pemenuhan barang/jasa publik yang diberikan swasta, seperti perguruan tinggi
swasta, rumah sakit swasta, dan perusahaan pengangkutan milik swasta.
C. Pelayanan Online
Layanan online merupakan layanan yang pengaksesannya melalui
bantuan jaringan internet. Sistem tersebut memanfaatkan jaringan antara
berbagai jenis komputer yang membentuk suatu jaringan dunia dengan media
komunikasi berupa telepon dan satelit. Melalui jaringan tersebut suatu layanan
tidak lagi dilakukan secara langsung, hal tersebut dikarenakan pelayanan dapat
diakses melalui koneksi jarak jauh sehingga hal tersebut diklaim dapat
mempermudah akses pelayanan.

HASIL dan PEMBAHASAN


1.Strategi Peningkatan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Pada Masa Pandemi Covid-19 di Disdukcapil Kota Padang
Pelayanan umum yang didambakan adalah kemudahan dalam
mengurus kepentingan mendapatkan pelayanan yang wajar. Perilaku yang
sama tanpa pilih kasih dan perlakuan yang jujur dan terus terang. Disamping
itu, ia juga menambahkan bahwa kelancaran layanan hak-hak tergantung pada
kesediaan para petugas terhadap kewajiban yang dibebankan, sistem,
prosedur, dan metode yang memadai, pengorganisasian juga pelayanan yang
tuntas, pendapatan petugas atau pegawai yang cukup untuk kebutuhan
hidupnya, kemampuan atau keterampilan pegawai, dan sarana kerja yang
memadai.
Ditengah masa pandemi virus Covid-19 ini menuntut masyarakat banyak
melakukan adaptasi dikehidupan sehari-hari, adapatasi ini pun berlaku juga
pada penyelenggaraan pelayanan publik. Kebijakan pemerintah untuk
mencegah menyebarnya virus ini telah banyak dikeluarkan, tentunya
berdampak pada standar pelayanan publik yang diterapkan oleh penyelenggara
layanan, yang akan menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran virus ini.
Adapun Strategi Peningkatkan Pelayanan Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil yang dilakukan oleh Direktoral Jendral Kependudukan
dan Pencatatan sipil yaitu dengan mengintruksikan setiap dinas di bawahnya
untuk melakukan mekanisme dan inovasi pelayanan di tengah pademi ini
secara online. Instruksi tersebut bersifat fleksibel sehingga pihak dinas dapat
berinovasi secara mandiri terkait teknis dan mekanisme pelayanan yang akan
diterapkan di wilayahnya masing-masing. Sebagai jawaban atas intruksi
tersebut pihak Disdukcapil Kota Padang dalam hal ini menerapkan pelayanan
online melalui aplikasi web https://disdukcapil.padang.go.id. Pelayanan
melalui web tersebut diklaim oleh pihak dinas sebagai inovasi baru dalam
pelayanan administrasi di lingkungan kerjanya. Hal ini dikarenakan pelayanan
online tersebut disamping dibuat secara mandiri oleh pihak Disdukcapil Kota
Padang sendiri juga pertama kalinya pihak dinas terkait menyelenggarakan
pelayanan online hampir secara menyeluruh. Sebagai ganti dari pelayanan
langsung, aplikasi tersebut melayani hampir semua pelayanan administrasi
mencakup pembuatan KTP, KIA, Akte Kelahiran, Akte Kematian, Surat
Keterangan Pindah,Surat Keterangan Datang, dan Kartu Keluarga. Namun
sebagai alternatif pelayanan, warga juga masih bisa mendatangi kantor dinas
apabila cukup mendesak dan urgent seperti halnya untuk keperluan layanan
rumah sakit. Namun, sebagai syarat pelayanan tersebut warga harus disertai
membawa surat pengantar dari instansi terkait disamping harus mematuhi
mekanisme yang ada seperti menjaga kebersihan, memakai masker dan tetap
menjaga jarak.

2. Hambatan dari Strategi Peningkatan Pelayanan Administrasi Kependudukan


dan Pencatatan Sipil Pada Masa Pandemi Covid-19 di Disdukcapil Kota
Padang
Hambatan dari strategi peningkatan pelayanan administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil yang dirasakan yaitu ;
1.Terkait Sarana
sebagaimana yang diungkapkan oleh pihak dinas sendiri, pengadaan
sarana diawal-awal penerapan layanan online tidak langsung tersaji secara
sempurna. Setidaknya untuk menciptakan layanan online diperlukan sistem
yang memadai, hal tersebut diawal penerapannya sudah dipenuh oleh pihak
dinas meskipun dalam penerapannya mengalami beberapa evaluasi terkait
dengan kekurangan-kekuragan yang ada. Dibandingkan dengan pihak
penyelenggara, hambatan sebenarnya justru lebih banyak dialami oleh pihak
pengguna.
2.Ketidaktahuan Masyarakat
Masih banyak masyarakat yang mendatangi kantor dinas dikarenakan
ketidaktahuan informasi, sedangkan pelayanan tidak dapat dilakukan secara
langsung di tempat, sehingga menyebabkan pengguna mengeluh dan kembali
ke rumah masing-masing. Selain dari pada itu keluhan dinyatakan karena dari
pihak dinas tidak memberikan pengarahan terkait dengan tata cara pelayanan
online.
3.Masyarakat yang belum mengenal penggunaan teknologi
Hambatan juga dialami oleh beberapa kalangan yang masih belum
mengenal penggunaan teknologi dan internet, seperti halnya para lansia dan
warga yang tidak memiliki alat komunikasi berupa smartphone, menurut
penuturan mereka, pelayanan online justru membuat rumit orang-orang yang
hendak mengurus keperluan administrasinya.
Hal ini tentunya harus ada evaluasi karena bagaimanapun layanan
publik semacam Disdukcapil merupakan dinas yang melayani berbagai
kalangan, penggunaan internet bagi kalangan yang demikian tentunya harus
dilakukan edukasi, tidak cukup dengan sosialisasi. Sedangkan pihak lain yang
secara dasar sudah mengenal teknologi turut pula menuai hambatan, salah
satunya ialah permasalahan sinyal. Pelayanan berupa online tentunya
bergantung pada akses internet, bagi warga yang bertempat tinggal di pelosok
tentunya berkemungkinan besar mengalami hambatan dalam pengaksesan
layanan administrasi

SIMPULAN DAN SARAN

Adanya situasi tersebut menuntut berbagai instansi pelayanan publik


untuk melakukan inovasi. Salah satunya ialah yang dilakukan oleh
Disdukcapil. Inovasi yang dilakukan oleh dinas tersebut berupa penerapan
layanan online dengan menggunakan website.Dengan aplikasi tersebut
masyarakat yang hendak mengurus keperluan administrasinya diharuskan
mengurus secara online.
Penerapan inovasi online pada Disdukcapil Kota Padang ini
merupakan terobosan baru dimana sebelumnya pelayanan masih dilakukan
secara offline sehigga masyarakat yang hendak mengurus keperluan
administrasinya dilakukan secara langsung tatap muka. Munculnya inovasi
tersebut memiliki tujuan salah satunya ialah guna mengantisipasi adanya
pelayanan secara tatap muka sehingga memungkinkan terjadinya penularan
dan penyebaran virus baik yang dibawa oleh pengguna layanan maupun oleh
penyelenggara layanan. Selain itu masyarakat tidak perlu lagi capekcapek
datang ke kantor dinas untuk mengantri demi mendapatkan pelayanan. Hal
tersebut sebagaimana instruksi yang dikeluarkan oleh Kemendagri melalui
Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang mengintruksikan
setiap dinas di bawahnya untuk melakukan mekanisme dan inovasi pelayanan
di tengah pademi ini secara online.

Sebuah inovasi tentunya tidak serta merta membawa pada keadaan


yang lebih baik. Meskipun lazimnya sebuah inovasi harusnya membawa
dampak yang lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut sebagaimana tujuan
dari inovasi itu sendiri yang mana merupakan sebuah penciptaan hal baru
berupa barang, jasa, maupun sistem guna mempermudah dan meningkatkan
kualitas dari pada sebelumya. Sebuah inovasi dapat dikatakan berhasil salah
satunya ialah penerapan inovasi tersebut dapat diterapkan secara efektif.
Dalam artian dapat mencapai target sesuai tujuan yang hendak dicapainya.
Terkait dengan adanya beberapa keluhan dari masyarakat, maka
terdapat beberapa saran dari peneliti terkait dengan penerapan inovasi layanan
administrasi kependudukan secara online di Disdukcapil Kota Padang ini
yakni mengingat masyarakat masih banyak yang belum mengetahui
pengurusan administrasi kependudukan secara online yang tergolong baru,
dengan begitu Disdukcapil Kota Padang diharapkan bisa melakukan suatu
terobosan baru yakni;
1. Dengan sosialisasi atau pendekatan yang lebih meluas terhadap
masyarakat. Pendekatan ini bisa dilakukan melalui siaran radio lokal
ataupun media sosial yang khusus memberitakan kejadian yang ada di
Kota Padang.
2. Disdukcapil Kota Padang sebaiknya memberikan pelayanan yang lebih
ramah dan tidak kaku terhadap masyarakat yang membutuhkan
pelayanan administrasi dengan begitu masyarakat merasa nyaman
dengan layanan yang disediakan.
3. Disamping memberikan sosialisasi, akan lebih efektif apabila pihak
Disdukcapil Kota Padang juga turut memberikan pelatihan terkait
pengaksesan layanan online tersebut, terutama bagi yang belum melek
teknologi dengan begitu masyarakat bisa memanfaatkan dan
menggunakan sistus website https://disdukcapil.padang.go.id.
Pelatihan tersebut bisa dilakukan dengan perwakilan terhadap
perangkat Lurah, Camat. Harapannya perangkat lurah,camat yang ada
di Kota Padang diundang untuk menghadiri serangkaian acara
pelatihan tersebut dalam upaya memanfaatkan pengaksesan website
tersebut atau dapat juga disediakan komputer di kantor dinas terkait
khusus untuk pelayanan online, sehingga bagi yang tidak bisa
melakukan pelayanan online secara mandiri dapat dipandu di tempat
manakala datang ke kantor dinas terkait. Sehingga masyarakat bisa
merasakan manfaat dari penerapan inovasi yang disediakan dinas
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. (2011). Konsep Manajemen Strategis. Jakarta: PT


Salemba Empat.
Heene, Aime, dkk. (2010). Manajemen Strategik Keorganisasian
Publik. Bandung: Refika Aditama
Anjani, W. S., Hanapiah, P., & -, R. (2019). Inovasi Pelayanan Publik
Oleh Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat Melalui
Kegiatan Samsat Masuk Desa. CosmoGov.
https://doi.org/10.24198/cosmogov.v5i2.21739
Atik an Ratminto. (2013). Manajemen Pelayanan, disertai dengan
pengembangan model konseptual, penerapan citizen’s charter dan
standar pelayanan minimal. Pustaka Pelajar.
wawancara terhadap 10 orang informan yang terdiri dari Kepala Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota padang, Kepala Bidang
Pelayanan Pendafaran Penduduk, Kepala Bindang Pemanfaatan Data
dan Inovasi Penduduk, Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi
Pelayanan, Petugas Operasional Pelayanan dan masyarakat (sebanyak
lima).
https://scholar.google.co.id/scholar_url?url=https://jurnal.wicida.ac.id/i
ndex.php/sebatik/article/download/817/233&hl=en&sa=X&ei=9i9lY8
PqNYHYyATXk5OgBw&scisig=AAGBfm0FuVq1I0tc_4vyp_3x53Pd
NUtHlQ&oi=scholarr
Saputra, Trio, W. A. (2018). Suara Pelayanan Publik: Reformasi,
Birokrasi, Melalui Inovasi Pelayanan Publik. Jakad.
Https://www.alodokter.com/covid-19
Hardiansyah. (2018). Kualitas Pelayanan . Penerbit Gaya Media.

Anda mungkin juga menyukai