Anda di halaman 1dari 20

INOVASI PELAYANAN KEPENDUDUKAN DISDUKCAPIL KOTA JAMBI

MELALUI MESIN ADM DI MALL PELAYANAN PUBLIK

PROPOSAL SKRIPSI

Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif


Program Studi Ilmu Pemerintahan
Universitas Jambi

Oleh:
Dwi Kurniati
NIM : H1A119104

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2022
1

A. Latar Belakang

Pelayanan birokrasi yang sering berbelit-belit dan panjang, sering menjadi

penghambat dalam menjembatani kebutuhan pelayanan dari aparatur banyak yang

kurang simpati, bahkan banyak mengecewakan yang seharusnya memberikan

kepuasan kepada masyarakat dengan mengutamakan kepentingan dan pelayanan

masyarakat. Hal ini tentunya akan menjadi penghambat bagi program

pembangunan pemerintah. Pada dasarnya pemerintah telah melakukan berbagai

upaya agar menghasilkan pelayanan yang lebih cepat, tepat, murah, tidak

diskriminatif, dan transparan. Namun, upaya-upaya yang telah dilakukan oleh

pemerintah tampaknya belum optimal. Salah satu indikator yang dapat dilihat dari

fenomena ini adalah pada fungsi pelayanan publik yang banyak dikenal dengan

sifat birokratis dan banyak mendapat keluhan dari masyarakat karena masih belum

memperhatikan kepentingan masyarakat sebagai penggunanya.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, semakin tinggi pula tuntutan

masyarakat kepada pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik. Inovasi

dibutuhkan dalam rangka memperbaiki bahkan meningkatkan kualitas, efisiensi

dan efektivitas dalam pelayanan publik. Inovasi sangat penting dilakukan oleh

sebuah organisasi pemberi layanan sektor publik. Instansi pemerintah sebagai

sektor pemberi layanan publik kepada masyarakat dituntut untuk meningkatkan

kualitas pelayanan, dapat dilihat selama ini masih banyak permasalahan yang di

temui didalam kegiatan dan proses pemberian layanan kepada masyarakat. Inovasi

Page | 1
2

disebut berhasil apabila produk, layanan, proses, dan metode pelayanan

dikreasikan dan diimplementasikan sehingga menghasilkan perubahan nyata

dalam hal efektivitas dan efesiensi kualitas pelayanan (Pratama, 2019). Namun

fakta dilapangan yang kita dapatkan menunjukkan citra pelayanan publik yang

masih sangat buruk.

Kota Jambi melalui inovasinya dalam pelayanan publik meresmikan Mal

Pelayanan Publik pada 28 Mei 2022 oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Terdapat 115 jenis pelayanan

publik yang disediakan oleh 21 instansi vertikal, daerah, BUMN, BUMD, seperti

layanan perpajakan, perbankan, pembuatan SIM, SKCK, paspor, pertanahan,

BPJS, pengadaan barang/jasa, KTP, urusan haji, pernikahan dan lainnya. Fasilitas

yang disediakanpun sangat lengkap, mulai dari area permainan anak, ruang laktasi,

ruang konsultasi, cafe, dan MPP ramah bagi penyandang disabilitas. Mal

Pelayanan Publik menurut peraturan MENPAN-RB diartikan sebagai tempat

berlangsungnya kegiatan atau aktivitas penyelenggaraaan pelayanan publik atas

barang, jasa dan/atau pelayanan administrasi yang merupakan perluasan fungsi

pelayanaan terpadu baik pusat maupun daerah, serta pelayanan Badan Usaha Milik

Negara / Badan Usaha Milik Daerah / Swasta dalam rangka menyediakan

pelayanan cepat, mudah, terjangkau, aman dan nyaman. Melalui fasilitas

pelayanan ini, menandai komitmen pemerintah yang kuat dalam membangun

daerah.

Page | 2
3

Kualitas pelayanan di bidang kependudukan di Indonesia masih perlu

perbaikan. Guna mengatasi hal tersebut, kemendragi meluncurkan inovasi

bernama Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). ADM merupakan mesin yang

berbentuk seperti mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Mesin ini, dapat

memangkas waktu dalam mengurus administrasi kependududkan, selain itu, mesin

ini dapat mencetak dokumen dukcapil seperti akta kematian, akta kelaahiran, kartu

keluarga, ktp elektronik dan kartu identitas anak. Mesin ADM yang berada di Mal

Pelayanan Publik Kota Jambi merupakan mesin kedua yang diresmikan bersamaan

dengan Mal Pelayanan Publik itu sendiri. Sejauh ini mesin ADM sudah ada di dua

tempat di Kota Jambi, yang perama berada di Lippo Plaza Mal Jambi dan yang

kedua berada di Mal Pelayanan Publik yang terletak di lantai dua. Hal tersebut

sesuai dengan arahan Ditjen Dukcapil bahwa mesin ADM sebaiknya diletakkan

pada pusat-pusat keramaian, bukan hanya pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Adanya mesin ADM ini merupakan angin segar

bagi pelayanan publik di bidang kependudukan yang selama ini dikenal sangat

berbelit-belit. Namun dibalik kesuksesan tersebut, masih terdapat kendala dalam

penerapan inovasi mesin ADM pada Mal Pelayanan Publik Kota Jambi, kendala

tersebut datang dari masyarakat maupun pegawai Disdukcapil Kota Jambi.

Penelitian terbaru menyoroti penerapan oleh Disdukcapil Magetan dalam

menjalankan electronic goverment melalui mesin ADM di Mal Pelayanan Publik,

menunjukan bahwa penerapan mesin ini belum berjalan dengan baik sepenuhnya

ditujukan dengan hasil cetak yang masih kurang baik (Trenda Akiva Oktariyanda,

Page | 3
4

2020). Mal Pelayanan Publik menjadi wadah inovasi pelayanan publik di suatu

daerah tak kecuali pelayanan perpajakan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Kota Bogor, untuk melihat bagaimana penerapan ajak konsultasi

pada Mal Pelayanan Pubik di Bogor dapat dilihat dari tengibles, reliabiliy,

responsiveness, assurance, emphaty (Rizky Ilhami, 2020 ). Inovasi dan pelayanan

apa saja yang dilakukan di Mal Pelayanan Publik Banuwangi, keunggulan dan

inovasi dari Mal Pelayanan Publik dan proses pelayanan erkait wakt, persyaratan ,

prosedur dan biaya, serta perbedaan metode pelayanan satu atap dan satu pintu

dengan pelayanan yang ada di Mall Pelayanan Publik Kabupaten Banyuwangi

(Putri Robiatul Adawiyah, 2018).

Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Bangkalan tergolong kurang efekif dan kurang efisien sehingga sering di keluhkan

masyarakat, inovasi pelayanan E-KTP yang dilaksakan di mall pelayanan publik di

Kabupaten Bangkalan merupakan hal baru yang diluncurkan yang bertujuan

memperbaiki pelayanan agar lebih efektif dan efisien, dengan prinsip pelayanan

yang cepat, tepat dan transparan. Kebijakan dasar yang memperkuat pelayanan E-

KTP di Mall Pelayanan Publik adalah peraturan pusat lalu diikuti dengan

peraturan daerah, serta tersedianya SOP sebagai pedoman dalam memberikan

pelayanan (Siska Amelia Putri dan Galih Wahu Pradana, 2022). Inovasi pelayanan

publik setengah hati leh SAMSA Kota Yogyakarta, pergeseran paradigma

pelayananan publik menuju pola pelyananan yag lebih transparan, akuntabel dan

Page | 4
5

partisipatif bayak menemui kendala baik dari para birokrat maupun masyarakat

(Wasisto Raharjo Jati, 2011). Pelayanan merupakan salah satu bentuk dalam

meningkatkan kesejahteraan terhadap masyarakat oleh pemerintah. Pemerintah

berupaya untuk meminimalisir permasalahan yang ada dengan membuat inovasi

dalam pelayanan. Salah satu inovasi yang dikembangkan di Kelurahan Blimbing

adalah inovasi teknologi berbasis website yaitu http://registra.malangkota.go.id

yang dimulai dengan ALM (Anjungan Layanan Mandiri) (Bela Puspasari, Cahyo

Sasmito, 2019).

Seluruh penelitian sebelumnya mengkaji tentang inovasi pelayanan yang di

lakukan di Mal Pelayanan Publik dengan instansi dan tempat yang berbeda beda.

Hal tersebut mmbuktikan bahwa inovasi pada Mal Pelayanan Publik berbeda beda

tergantung kepada instansi dan daerahnya. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitina sebelumnya adalah selain melihat apa saja inovasi yang dilakukan,

penelitian ini juga melihat bagaimana dampak inovasi kepada masyarakat. Maka

dari itu, penulis tertarik melakukan penelitian serupa, dengan judul “INOVASI

PELAYANAN KEPENDUDUKAN DISDUKCAPIL KOTA JAMBI

MELALUI MESIN ADM DI MALL PELAYANAN PUBLIK”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini dapat

di rumuskan sebagai berikut:

Page | 5
6

1. Bagaimana inovasi pemerintah dalam menangani masalah kependudukan

melalui ADM di Mall Pelayanan Publik?

2. Apa saja manfaat inovasi pelayanan publik khususnya ADM di Mall Pelayanan

Pulik bagi masyarakat Kota Jambi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui inovasi pemerintah dalam menangani masalah

kependudukan melalu ADM di Mal Pelayanan Publik.

2. Untuk mengetahui manfaat adanya ADM di Mal Pelayanan Publik bagi

masyarakat.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan bermanfaat baik secara teoritis mapun praktis kepda

beberapa pihak sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Penelitian ii diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam ilmu

pemerintahan dan dapat menambah khasanah lmu pengetahuan khususnya

ilmu tentang penanganan administrasi kependudukan melalui ADM di

Mal Pelayanan Publik.

2. Secara Praktis

Page | 6
7

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan maukan bagi

pemerinntahan Kota Jambi agar daerah tersebut kedepannya lebih baik.

E. Landasan Teori

1. Inovasi

Menurut Trott (2008) inovasi adalah jantung atau pusat aktivitas dari setiap

perusahaan karena inovasi berperan penting pada kelangsungan perusahaan, serta

Manajemen dari semua aktivtas antara lain proses pembentukan ide,

pengembangan teknologi, proses pabrikan, dan pemasaran atas produk baru atau

produk yang dikembangkan.

Menurut Drucker (2012), Inovasi adalah alat spesifik bagi perusahaan,

dimana dengan inovasi dapat mengeksporasi atau memanfaatkan perubahan yang

terjadi sebagai sebuah kesempatan untuk menjalankan suatu bisnis yang berbeda.

Hal ini dapat dipresentasikan sebagai sebuah disiplin, pembelajaran, dan

dipraktekan.

Menurut Ellitian dan Anatan (2009), secara singkat inovasi diartikan sebagai

“perubahan yang dilakukan dalam organisasi yang mencakup kreatifitas dalam

menciptakan produk baru, jasa, ide, atau proses baik yang sudah ada dalam

organisasi maupun berkembang dari luar orgabisasi.

Jadi, secara umum, inovasi berarti suatu ide, produk, informasi teknologi,

kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan praktik-praktik baru yang belum banyak

diketahui, diterima, dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian besar organisasi

Page | 7
8

dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau mendorong terjadinya

perbaikan yang signifikan dalam hal efisiensi efektivitas maupun kualitas.

Cepat atau lambat penerimaan inovasi oleh masyarakat sangan tergantung

pada karakteristik inovasi itu sendiri. Karakteristik inovasi yang mempengaruhi

cepat lambat penerimaan informasi Everett M. Rogers (2003), sebagai berikut:

1) Keunggulan relatif (relative advantage) – Keunggulan relatif yaitu sejauh

mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya. Tingkat

keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat di ukur berdasarkan

nilai ekonominya, atau dari faktor status sosial, kesenangan, kepuasan,

atau karena mempunyai komponen yang sangat penting. Makin

menguntungkan bagi penerima makin cepat tersebarnya inovasi.

2) Kompatibilitas (compatibility) - Kompatibel ialah tingkat kesesuaian

inovasi dengan nilai, pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima.

Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang diyakini oleh

penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan norma

yang ada di masyarakat.

3) Kerumitan (complexity) - Kompleksitas ialah, tingkat kesukaran untuk

memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yang

mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat

tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar digunakan

oleh penerima akan lambat proses penyebarannya.

Page | 8
9

4) Kemampuan diujicobakan (triability) – Kemampuan untuk diujicobakan

adalah di mana suatu inovasi dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi

oleh penerima. Jadi agar dapat dengan cepat di adopsi, suatu inovasi

harus mampu mengemukakan keunggulanya.

5) Kemampuan untuk diamati (observability) - Yang dimaksud dengan

dapat diamati ialah mudah atau tidaknya pengamatan suatu hasil inovasi.

Suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima

oleh masyarakat, dan sebaliknya bila sukar diamati hasilnya, akan lama

diterima oleh masyarakat.

2. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik merupakan seluruh bentuk layanan yang disediakan oleh

pemerintah pusat atau daerah, BUMN/BUMD, untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat, dan atau perundang-undangan yang berlaku Kep Men Pan No. 81/93.

Pelayanan publik merupakan suatu kegiatan atau suatu rangkaian kegiatan yang

bertujuan memenuhi kebutuhan pelayanan berdasarkan peraturan

perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,

dan/atau layanan administratif oleh penyedia layanan publik. Penyelenggara

layanan publik disebut penyelenggara yaitu setiap institusi penyelenggara negara,

korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang dalam

pelaksanaan kegiatan pelayanan publik, serta badan hukum lainnya yang dibentuk

semata-mata dalam rangka kegiatan pelayanan publik. (UU 25/2009).

Page | 9
10

Menurut Hardiyansyah (2011:23) jenis pelayanan umu atau publik ang

diberikan pemerintah terbagi dalam tiga kelmpok, yaitu:

1) Pelayanan Administratif – Pelyanan administratif adalah pelayanan

berupa penyediaan berbagai bentuk dokumen yang diperlukan oleh

publik, misalnya pembuatan Kartu Tanda penduduk (KTP), Sertifikat

Tanah, Akta Kelahiran, Akta Kemtian, Buku Kepemilikan Kendaraan

Bermotor (BPKB), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Izin

Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor dan sebagainnya.

2) Pelayananan Barang – Pelayanan baran adalah pelayanan yang

menghasilkan berbagai bentuk / jenis barang yang menjadi kebutuhan

publik, misalnya jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, peenyediaan

air bersih.

3) Pelayanan Jasa – Pelayanan jasa adalah pelayanan yang menghasilkan

berbagai bentuk jasa yag diperlukan publik, mislya pendidikan tinggi dan

menengah, pemeiharaan kesehatan, penelenggaraan tranportasi, jasa pos,

sanitasi lingkungan, persampahan, penanggulangan bencana, pelayanan

sosial.

Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan

masyarakat. Untuk mencapai kepuasan it dituntut kualitas pelayanan prima yang

tercermin dari:

Page | 10
11

1) Transpransi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat

diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara

memadai serta mudah dimengerti.

2) Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat di pertanggungjawabkan

sesuai degan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3) Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan

kemampuan pemberi dan penerima pelayanan yang tetap beregang pada

prinsip efesiensi dan efektivitas.

4) Pertisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta

mamsyarakat dalm penyelenggaraan pelayanan publik dengan

memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

5) Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi

dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status

sosial.

6) Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang

mempertimbangkan aspek keadila antara pemberi dan penerima

pelayanan pubik.

Pelayanan dalam memberikan pelayanan harus memperhaian prinsip-prinsip

pelayanan publik, agar kualitas pelayanan dapat dicapai. Berikut ini merupakan

prisip-prinsip pelayanan publik:

1) Kesederhanaan – Tidak berbelit-belit, udah dipahami, dan mudah

dilaksanakan.

Page | 11
12

2) Kejelasan – Hal teknis dan administratif.

3) Kepastian Waktu – Pelaksanaan pelayanan publik dapat di selesaikan

dalam kurun waktu yang teah di tentukan.

4) Akurasi – Prodk dapat diterima dengan benar, tepat dan sah.

5) Keamanan – Proses pelayanan dan produk yang dihasilkan memberikan

rasa Aman daan kepastian hkum.

6) Tanggung Jawab – Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau

pejabat yang di tunjuk bertanggun jawab atas penyelenggara pelayanan

dan penyelesaian persoalan.

7) Kelengkapan Sarana Prasarana – Tersedianya sarana dan perasarana

kerja, peralatan kerja dan penddukung lainnya yang memadai termasuk

teknologi telekomunikasi dan infrmatika.

8) Kemudahan Akses – Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yan

memasai, mudah dijangkau leh masyarakat.

9) Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan – Pemberi pelayanan harus

bersikap disiplin, sopan dan santn, ramah serta memberikan pelayanan

dengan ikhlas.

10) Kenyamanan – Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan

ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungazn yang indah dan

sehat serta fasilitas pendkung seperti parkir, toilet, tempat badah, dll.

F. Kerangka Berfikir

Page | 12
13

1. Inovasi

Inovasi adalah proses pembaharuan pemanfaatan pengembangan dengan

menciptakan hal baru yang berbeda dengan sebelumnya. Nvasi juga dapat

diartikan pemuan baru dalam teknologi atau kemampuan dalam memperkenalkan

temuan baru yang berbda dari yang telah ada sebelumnya.

2. Pelayanan Publik

Pelayanan publik diartkan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan

orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan terhaddap organisasi itu

sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah di tetapkan. Pelayanan publik

dilakukan untuk mmenuhi kebuthan masyarakat oeh penyelenggara Negara.

Negara didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja dengan tujuan agar dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. ADM (Anjungan Dukcapil Mandiri)

ADM merupakan mesin yang berbentuk seperti mesin Anjungan Tunai

Mandiri (ATM). Mesin ini, dapat memangkas waktu dalam mengurus administrasi

kependududkan, selain itu, mesin ini dapat mencetak dokumen dukcapil seperti

akta kematian, akta kelaahiran, kartu keluarga, ktp elektronik dan kartu identitas

anak. Sesuai dengan arahan Ditjen Dukcapil bahwa mesin ADM sebaiknya

diletakkan pada pusat-pusat keramaian, bukan hanya pada Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

Page | 13
14

Karena itu, pelayanan administrasi kependudukan dapat di lakukan di dua

lokasi penempatan mesin ADM, yaitu di Lippo Plaza Mall Jamb dan Mal

Pelayanan Publik Kota Jambi.

Kerangka konseptual:

Peratura Presiden Republik Indonesia

Nomor 89 Tahun 2021

Tentang Penyelenggaraan Mal Pelayanan


Publik Mal Pelayanan Publik

Pemerintahan Daerah
(Walikota)

Instansi Pemerintahan
(Disdukcapil)

Peratura Menteri Dalam Negeri Repubik Anjungan Dukcapil Mandiri


Indonesia (ADM)

Nomor 109 Tahun 2019


Page | 14
Tentang Administrasi kependudukan
15

G. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu proses penelitian atau pemahaman yang

berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

masalah manusia. Penlitian ini merupakan karya ilmiah. Tentu merupakan suatu

penelitin yang di pertanggungjawabkan dengan baik, maka dalam peneitian ini

penulis mengnakan metodologi sebagai berikut.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian evalasi dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan suatu peristiwa

yang sedang berlangsung pada masa sekarang dan juga pada masa lampau dan

sifatnya memberikan penjelasan dengan menggunakan analisis. Peneltian

Kualitatif merupakan sebuah metode peneltian yang digunakan dalam

mengungkapkan permasalahan dalam kehidupan kerja organisasi pemerintah,

wasta, kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan, olah raga, seni dan budaya,

sehingga dapat dijadikan suatu kebjakan untuk dilaksanakan kesejateraan bersama.

Penelitian evaluasi adalah suatu penelitian yang harus dipeuhi, yaitu adaa kriteria,

tolak ukur, atau standar yang digunakan sebagai pemanding bagi data yang di

peroleh, setelah data terebut diolah dan merupakan kondisi nyata dari objek yang

Page | 15
16

di teliti. Penelitian evaluatif ini bermaksud mengumpulkan data tentang

implementasi kebijakan, Arikunto (2010:36).

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi yang di ambil oleh penuls untuk melakukan peneitian bertempat

di Paal Lima, Kec. Kota Baru, Kota Jambi. Tempat dmana Mal Pelayanan

Publik Kota Jambi beroperasi.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan sejak 23 Agustus 2022 hingga 11 Oktober 2022.

2. Sumber Data

Menrut Lovlend dan Lovlend, sumber data utama dalam penelitian

kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan ain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jelas datanya

dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan wawancara.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian

apanga, yaitu peneliii lagsung ke Mal Pelayanan Publik, mengadakan penelitian

unntuk mendapatkan data yang akurat.

Page | 16
17

Untuk mengumpulkan data di dalam peneitian ini penulis menempuh

beberapa teknik, diantarana:

a. Teknik Observasi

Observasi yaitu pengamatan atau pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada obyek penelitian. Pengamatan ini langsung

terhadap obyek yang di teliti oleh peneliti unutk mengumpulkan tentang

keadaan novas pelayanan, staf pelayanan dan masyarakat.

b. Teknik Wawancara

Wawancara yaitu mengumpulan informasi dengan cara megajukan sejumla

pertanyaaan secara lisan unntuk di jawab lisan pula. Dalam hal ini penulis

melakukan wawancara kepada pihak yang terkait dengan masalah yang di

teliti, aitu kepada Kepala Dinas Disdkcapil, pegawai Disdukcapil, dan

pengelola Mal Pelayanan Publik.

4. Teknik Analisis Data

Metode analisis kualitatif merupakan kajian yang menggunakan data-data

teks, persepsi, dan bahan-bahan tertulis lain untuk mengetahui hal-hal yang tidak

terukur dengan pasti (intangible). Analisis data secara kualitatif bersifat hasil

temuan secara mendalam melalui pendekatan bukan angka atau nonstatistik

(Istijanto, 2008). Jadi, penelitian kualitatif tidak memiliki rumus atau aturan

absolut untuk mengolah dan menganalisis data.

a. Coding

Page | 17
18

Peneliti membaca dan mengidentifikasi topik penting seluruh hasil

wawancara. Peneliti juga melakukan koding terhadap istilah-istilah atau

penggunaan kata atau kalimat yang relevan. Dalam hal pemberian

koding perlu juga dicatat konteks mana istilah itu muncul.

b. Klasifikasi data

Klasifikasi terhadap koding dilakukan dengan melihat sejauh mana

satuan makna berhubungan. Klasifikasi ini dilakukan untuk

membangun kategori dari setiap klasifikasi.

c. Kategorisasi

Data yang telah diklasifikasi kemudian dibuat kategori. Jika dalam

suatu kategori terdapat terlalu banyak data sehingga pencapaian saturasi

akan lama maka dapat dibuat sub kategori.

d. Menganalisi satuan makna dalam kategori

e. Mencari hubungan antar kategori

f. Membuat laporan di mana hasil analisis dideskripsikan dalam bentuk

draf laporan penelitian

5. Validasi Data

Untuk mendapatkan tingkat kepercayaan atau kredibilitas yang tinggi

sesuai dengan fakta di lapangan, maka validasi internal data penelitian dilakukan

melalui teknik memberchek oleh responden setelah peneliti menuliskan hasil

wawancara ke dalam tabulasi data. Menurut Sugiyono (2008), memberchek adalah

proses pengecekan data oleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan memberchek

Page | 18
19

adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa

yang diberikan oleh pemberi data.

H. Referensi

Undang Undang:
- Peratura Presiden Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik
- Peratura Menteri Dalam Negeri Repubik Indonesia Nomor 109 Tahun
2019 Tentang Administrasi kependudukan
- Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
81/1993 tentang pedoman tatalaksana pelayanan umum.
- Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Literatur:
- Imam Gunawan. 2015.Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik.
Jakarta. Bmi Aksara. Hlm. 80

Jurnal dan Skripsi:


- Firda Kharisma Dewi dan trenda Akiva Oktariyanda. “Analisis Penerapan
Electronic Gvernment Melaui Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) (Studi
Kasus Pada Mal Pelayanan Publik Kabupaten Magetan”. Publika,Vol.1o
Nomor2, Tahun 2022,537-652. Hlm. 639.
- Rizky Ilhami. “Implementasi Pelayanan Konsultasi Perpajakan Pada Mal
Pelayanan Publik Kota Bogor”. Administrasi Publik,Universitas
Pasundan.Hlm. 52
- Putri robiatul Adawiyah. “Inovasi Pelayanan Publk Di Mal pelayanan
Publik Kabupaten Banyuwangi”. Jurna Politico,ol.2. September 2018.
Hlm 264-275
- Septian Wahyudi. “Teori Inovasi: Sebuah Tinjauan Pustaka”. Jurnal
Valuta, Vol.5. Nomor.2, Oktober 2019. Hlm. 93

Page | 19

Anda mungkin juga menyukai