Anda di halaman 1dari 4

MALL PELAYANAN PUBLIK

A. Pelayanan Publik

Secara umum pelayanan publik dapat dipahami sebagai jenis pelayanan yang
disediakan untuk masyarakat, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Yang
dimaksud dengan pelayanan public adalah aktivitas pelayanan terhadap masyarakat yang
dilakukan oleh lembaga dan pemerintahan.

Tujuan pelayanan public adalah menyediakan pelayanan yang terbaik bagi public
atau masyarakat, pelayanan yang terbaik adalah pelayanan yang memenuhi apa yang
dijanjikan atau apa yang di inginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat. Pelayanan terbaik akan
membawa implikasi terhadap kepuasan publik atas pelayanan yang diterima.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pelayanan publik harus mencakup beberapa unsur :

1. Terdapat kejelasan antara hak dan kewajiban pemberi dan penerima


pelayanan.
2. Pengaturan pelayanan publik disesuaikan dengan kondisi kebutuhan dan
kemampuan masyarakat.
3. kualitas proses dan hasil pelayanan memberikan keamanan, kenyamanan,
kelancaran dan kepastian hukum.
4. Apabila pelayanan publik dirasakan terlalu mahal, harus ada peluang bagi
masyarakat untuk menyelenggarakan sistem pelayanan sendiri.

Ada dua pendekatan dasar yang biasa dipakai untuk mengukur kualitas pelayanan
public :

1. Pendekatan pengukuran dari kualitas kinerja provider (the outputs with


quality dimensions approach).
2. Pendekatan kepuasan pelanggan/masyarakat (the client satisfaction
approach). (Martin & Kettner, 1996)

B. Kajian Mall Pelayanan Publik

Mall Pelayanan Publik menurut Permen PANRB Nomor 23 Tahun 2017 adalah
tempat berlangsungnya kegiatan atau aktivitas penyelenggaraan pelayanan publik atas barang,
jasa dan / atau pelayanan administrasi yang merupakan perluasan fungsi pelayanan terpadu

TIM BUPATI BOALEMO 2022 1


baik pusat maupun daerah serta pelayanan Badan Usaha Milik Negara / Badan usaha Milik
Daerah dan Swasta dalam rangka menyediakan pelayanan yang cepat, mudah, terjangkau,
aman dan nyaman.
Tujuan kehadiran Mal Pelayanan Publik adalah memberi kemudahan, kecepatan ,
keterjangkauan kemanan dan kenyamanan kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.
Selain itu untuk meningkatkan daya saing global dalam memberikan kemudahan berusaha di
Indonesia. Prinsip yang dianut dalam Mall Pelayanan Publik yaitu keterpaduan, berdayaguna,
koordinasi, akuntabilitas, aksebilitas dan Kenyamanan.
Istilah 'mall' mungkin sudah tidak asing ditelinga kita, karena mall itu sendiri
memang identik dengan sebuah bangunan pusat perbelanjaan berisikan tenant-tenant yang
menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia
(KBBI) mall adalah gedung atau kelompok gedung yang berisi macam-macam toko dengan
dihubungkan oleh lorong (jalan penghubung). Namun beberapa tahun belakang ini mall kini
mulai diadopsi oleh pemerintah karena konsep mall yang nyaman, aman dan menyuguhkan
semua kebutuhan masyarakat. Hal itu mungkin yang mendasari pemerintah untuk
mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas melalui Mall Pelayanan Publik.
Sejak Tahun 2017, Mal Pelayanan Publik mulai digaungkan oleh pemerintah melalui
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Mall Pelayanan Publik.
Sebetulnya apa itu Mal Pelayanan Publik? Apa bedanya dengan mal pada umumnya?
Dalam Peraturan MENPAN-RB tersebut, Mal Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut
MPP didefinisikan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan atau aktivitas penyelenggaraan
pelayanan publik atas barang, jasa dan / atau pelayanan administrasi yang merupakan
perluasan fungsi pelayanan terpadu baik pusat maupun daerah, serta pelayanan Badan Usaha
Milik Negara / Badan Usaha Milik Daerah / swasta dalam rangka menyediakan pelayanan
yang cepat, mudah, terjangkau, aman, dan nyaman.
Kehadiran mall pelayanan publik di tengah-tengah masyarakat kini disebut-sebut
sebagai bentuk pelayanan publik terpadu generasi ketiga. Generasi pertama layanan terpadu di
Indonesia adalah Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSA). Kemudian berevolusi menjadi
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang merupakan generasi kedua. Kehadiran MPP
sebagai generasi ketiga diharapkan dapat memayungi fungsi PTSP tanpa mematikan
pelayanan yang sudah ada sebelumnya. Peran PTSP justru diperluas sebagai motor penggerak
terbentuknya MPP. Bahkan untuk memperkuat penyelenggaraan Mall Pelayanan Publik.

TIM BUPATI BOALEMO 2022 2


Penyelenggaraan mall pelayanan publik tentu harus sejalan dengan semangat dalam
menyelenggarakan pelayanan publik yaitu untuk memberikan kepastian hukum dalam
hubungan antara masyarakat dan penyelenggara dalam pelayanan publik. mall pelayanan
publik juga harus mampu memadukan sebuah pelayanan dengan teknologi untuk percepatan
pelayanan, akurasi pelayanan, dan fleksibilitas kerja. Sebagaimana tujuan dari dibentuknya
MPP itu sendiri yaitu memberikan kemudahan, kecepatan, keterjangkauan, keamanan,
dan kenyamanan kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan serta meningkatkan
daya saing global dalam memberikan kemudahan berusaha di Indonesia.
Oleh karena itu, dengan hadirnya MPP juga diharapkan mampu membentuk ASN
modern yang memiliki pola pikir untuk berkinerja tinggi, dan selalu memberikan pelayanan
yang terbaik. Mall Pelayanan Publik sejatinya tidak hanya semata-mata menyuguhkan konsep
pelayanan yang nyaman, aman dan cepat. Akan tetapi, juga mampu menyuguhkan pelaksana
pelayanan yang profesional dan akuntabel sebagaimana asas penyelenggaraan pelayanan
publik itu sendiri.

1. Tujuan Penyelenggaraan Mall Pelayanan Publik meliputi :


a. Meningkatkan daya saing global dan iklim investasi yang kondusif dalam
memberikan kemudahan berusaha di Daerah;
b. Meningkatkan komitmen, kerjasama dan koordinasi antara para penyelenggara
layanan dalam rangka penyediaan, pemanfaatan dan pengembangan pelayanan
publik;
c. Memberikan kemudahan kepada pengguna layanan dalam memproses layanan pada
satu lokasi;
d. Memberikan kemudahan, kecepatan, keterjangkauan, keamanan dan kenyamanan
kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.

2. Maksud Penyelenggaraan Mall Pelayanan Publik.


Seluruh pelayanan perizinan dan nonperizinan yang menjadi kewenangan Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah serta pelayanan Badan Usaha Milik Negara / Badan
Usaha Milik Daerah / Swasta, Kementerian / Lembaga / Pemerintah Daerah lainnya,
Badan Usaha Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah / swasta yang bergabung
dalam Mall Pelayanan Publik berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam nota
kesepahaman.
Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Boalemo yang mempunyai
kewenangan pelayanan perizinan dan non perizinan mendukung dan sepakat untuk
melaksanakan penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan melalui Pelayanan
Terpadu Satu Pintu di Mal Pelayanan Publik. Kewenangan yang menyelenggarakan

TIM BUPATI BOALEMO 2022 3


MPP adalah Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Boalemo.

3. Persiapan yang Wajib dilaksanakan adalah :


a. Koordinasi pelayanan baik Instansi Pusat dan Daerah, BUMN / BUMD serta
swasta yang akan bergabung.
b. Penyiapan sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan kebutuhan
dibutuhkan dalam mengimplementasikan Mal Pelayanan Publik.
c. SDM Pelayanan
d. Penyusunan SOP
e. Penyiapan Sistem Aplikasi Perizinan 
f. Penyusunan Regulasi yang mewajibkan Organisasi Perangkat Daerah saling
mendukung dalam mempercepat proses berdirinya Mall Pelayanan Publik ini .

Demikian hasil kajian kami, semoga Bapak berkenan untuk dapat mewujudkan apa
yang menjadi hasil pemikiran kami. Terima Kasih.

Tilamuta, 31 Maret 2022

Tim Bupati Untuk Percepatan Realisasi Program

Koordinator Anggota

Hamsir Saleh Salahudin Al Ayubi Tuli

TIM BUPATI BOALEMO 2022 4

Anda mungkin juga menyukai