Disusun Oleh
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
A. Pengertian Pemerintah sebagai Layanan Publik
Pemerintah pada hakekatnya adalah pelayan masyarakat, ia tidaklah diadakan
untuk melayani dirinya sendiri, tapi juga untuk melayani masyarakat serta menciptakan
kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan
kreatifitasnya demi mencapai tujuan bersama ( Rasyid 1998 : 139), karenanya birokrasi
publik berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan layanan publik yang baik
dan profisional.
Dengan demikian pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan
(melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Pelayanan
publik adalah sebagai pemberian pelayanan untuk keperluan orang atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan pada organisasi sesuai dengan aturan dan tata cara yang telah
ditetapkan. Pelayanan publik diartikan sebagai segala bentuk keinginan pelayanan umum
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, di daerah, di lingkungan, BUMN,
BUMD dalam bentuk barang dan atau jasa baik dalam rangka upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan, dan dalam
rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurut Moenir (2000 :
26) pelayanan publik adalah seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor
material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu melalui kepentingan orang lain
sesuai dengan haknya.
B. Tujuan Pemerintah Melaksanakan Pelayanan Prima
Tujuan pemerintah melaksanakan pelayanan prima ialah memberikan pelayanan
yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan sesuai dengan kebutuhan dalam rangka:
1. Memberdayakan masyarakat sebagai pelanggan pelayanan publik.
2. Membangun dan menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah.
Dari tujuan di atas jelaslah sudah, masyarakat dalam hal ini dianggap
sebagai pelanggan pemerintah, sehingga perlu adanya pelayanan yang prima dari
pemerintah, selaku penyedia layanan. Selain itu juga untuk menumbuhkan kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah yang mana akhir-akhir ini mulai luntur akibat berbagai hal
(misalnya korupsi, penyelewengan jabatan, dll).
C. Kekurangan Pelayanan Public di Sector Pemerintah
Kurangnya pelayanan publik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat
dikarenakan oleh:
1. Kurang adanya kesadaran terhadap tugas atau kewajiban yang menjadi tanggung
jawabnya, berkerja dan melayani seenaknya, maka terjadilah kesalahan atau kurang
tepatnya hasil kerja pegawai.
2. Sistem, proses dan metode kerja yang tidak memadai, sehingga terjadi kesimpang
siuran penanganan tugas dan kewajiban yang telah dibebankan kepadanya
3. Pengorganisasian tugas pelayanan yang belum serasi, sehingga terjadi
kesimpangsiuran tugas yang ada.
4. Pendapatan pegawai yang tidak mencukupi kebutuhan hidup, akibatnya pegawai
mencari penambahan pendapatan dengan melaksanakan praktek penjualan jasa
pelayanan pada jam kerja.
5. Kemampuan pegawai yang tidak memadai untuk tugas yang dibebankan kepadanya
oleh atasan, akibatnya hasil kerja yang dicapai tidak memenuhi standar yang telah
ditentukan.
D. Karakteristik Pelayanan di Sektor Pemerintah
Karakteristik pelayanan di sector pemerintah menurut SK MENPAN No. 81/1993
memuat pedoman dasar bagi tata laksana pelayanan umum oleh Lembaga pemerintah pada
masyarakat. Semua layanan pemerintah diharapkan dapat mengandung unsur-unsur :
1. Kesederhanaan : pelayanan umum harus mudah, cepat, lancar tidak berbelit-belit,
mudah dipahani, dan mudah dilaksanakan.
2. Kejelasan dan kepastian dalam hal prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, unit
dan pejabat yang bertanggung jawab, hak dan kewajiban petugas maupun pelanggan
dan pejabat yang menangani keluhan.
3. Keamanan proses dan hasil pelayanan harus aman dan nyaman, serta memberikan
kepastian hukum.
4. Keterbukaan: segala sesuatu tentang proses pelayanan harus disampaikan secara
terbuka kepada masyarakat, diminta maupun tidak diminta.
5. Efesien tidak perlu terjadi duplikasi persyaratan oleh beberapa pelayanan sekaligus.
6. Ekonomis biaya pelayanan ditetapkan secara wajar dengan mempertimbngkan nilai
layanan, daya beli masyarakat dan peraturan perungdangan lainya.
E. Pelayanan Publik yang di Harapkan Masyarakat kepada Pemerintah
Masyarakat sebagai pihak yang ingin memperoleh pelayanan tentunya
mendambakan pelayanan yang baik dan memuaskan. Menurut Moenir (2009:47)
pelayanan publik yang secara umum didambakan yaitu :
1. Adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan pelayanan yang cepat.
2. Memperoleh pelayanan yang sewajarnya tampa sindiran yang nadanya mengarah pada
permintaan sesuatu, baik alasan dinas atau untuk kesejahteraan.
3. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang
sama.
4. Pelayanan yang jujur dan terus terang.
F. Prinsip-prinsip Pelayanan Prima di sector pemerintah
Dalam pelayanan prima kepuasan masyarakat menjadi tujuan utama. Kepuasan ini
dapat terwujud jika pelayanan yang diberikan sesuai dengan standart pelayanan yang telah
ditetapkan. Standart pelayanan adalah ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu
pembakuan pelayanan yang baik, dengan memperhatikan baku mutu pelayanan (LAN RI
2004). Setiap organisasi atau instansi pasti mempunyai standart pelayanan yang bermuara
pada prinsip pelayanan prima.
Begitu pentingnya profesionalisasi pelayanan publik ini bagi setiap lini organisasi
pemerintahan di Indonesia, pemerintah melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara telah mengeluarkan suatu kebijaksanaan Nomor 81 Tahun 1993 tentang Pedoman
Tatalaksana Pelayanan Umum yang perlu dipedomani oleh setiap birokrasi publik dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat berdasar prinsip-prinsip pelayanan sebagai
berikut :
1. Kesederhanaan, dalam arti bahwa prosedur dan tata cara pelayanan perlu ditetapkan
dan dilaksanakan secara mudah, lancar, cepat, tepat, tidak berbelit-belit, mudah
dipahami dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat yang meminta pelayanan.
2. Kejelasan dan kepastian, dalam arti adanya kejelasan dan kepastian dalam hal
prosedur dan tata cara pelayanan, persyaratan pelayanan baik teknis maupun
administratif, unit kerja pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
meberikan pelayanan, rincian biaya atau tarif pelayanan dan tata cara pembayaran,
dan jangka waktu penyelesaian pelayanan.
3. Keamanan, dalam arti adanya proses dan produk hasil pelayanan yang dapat
memberikan keamanan, kenyamanan dan kepastian hukum bagi masyarakat.
4. Keterbukaan, dalam arti bahwa prosedur dan tata cara pelayanan, persyaratan, unit
kerja pejabat penanggung jawab pemberi pelayanan, waktu penyelesaian, rincian
biaya atau tarif serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan wajib
diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat,
baik diminta maupun tidak diminta.
5. Efesiensi, dalam arti bahwa persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal- hal yang
berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap
memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan.
6. Ekonomis, dalam arti bahwa pengenaan biaya atau tarif pelayanan harus ditetapkan
secara wajar dengan memperhatikan: nilai barang dan jasa pelayanan, kemampuan
masyarakat untuk membayar, dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
7. Keadilan dan pemerataan, yang dimaksudkan agar jangkauan pelayanan diusahakan
seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan adil bagi seluruh lapisan
masyarakat.
8. Ketepatan waktu, dalam arti bahwa pelaksanaan pelayanan harus dapat diselesaikan
tepat pada waktu yang telah ditentukan.
G. Analisis Perbedaan Sifat dan Karakteristik Sektor Pemerintah dengan Sektor
Swasta
PERBEDAAN SEKTOR SEKTOR SWASTA
PEMERINTAH/PUBLIK
Tujuan dan Motif Non-profit motive Memaksimumkan
Memiliki tujuan social laba/profit motive
Pemerintah merupakan Tujuan privat,
satu satunya pribadi/internal perusahaan
penyelenggara,
pengguna/klien mau tidak
mau harus
memeanfaatkannya.
Kewajiban membayar
contoh pajak
Sumber pendanaan Pajak, retribusi,utang,obligasi Pembiayaan internal:
pemerintah,laba BUMN/ modal sendiri laba ditahan,
penjualan aktiva
BUMD, penjualan asset berdasarkan kepad
negara, dsb kebijakan dewan direksi
(board of directors)
Pembiayaan eksternal:
utang bank, obligasi,
penerbitan saham
Pertanggungjawaban Dasar hokum yang jelas Pertanggungjawaban kepada
dalam penyelenggaraanya dan pemilik perusahaan, pemegang
pertanggungjawaban kepada saham dan eksternal terdiri
masyarakat (public) dan dari bank, kreditor,serikat
parlemen (DPR/MPR) buruh,pemerintah, pemasok,
distributor, pelanggan,
masyarakat,serikat dagang dan
pasar modal.
Struktur organisasi Birokratis, kaku dan hirarkis Fleksibel, datar, pyramid,
lintas fungsional.
Karakteristik dan Terbuka untuk umum Ada yang tertutup untuk
anggaran Murah, gratisgolongan umum/khusus publik
masyarakat bawah Kualitas bersaing sehingga
standar tinggi
Sistem akuntansi Cash accounting Accurual accounting
Dituntut untuk akuntabel Akuntabel pada kalangan
kepada publik terbatas (limited shareholders)
Bentuk Pelayanan administrasi Rumah sakit swasta, PTS,
dan perijinan contoh: perusahaan pengangkutan
imigrasi, pengendara milik swasta, perbankan
harus memiliki SIM swasta, manufacture, dsb
Pelayanan umum contoh:
pelayanan transportasi,
penyediaan listrik, air
bersih, Pendidikan,
kesehatan, penyediaan
energy.
Pelayanan public (public
service) contoh: penjra,
dinas pertahanan
kepemilikan tanah dalam
menerbitkan sertifikat/
akta tanah, layanan
komunikasi, penarikan
pajak
Cakupan Instalansi pemerintah dipusat, Luas dan tersebar dalam
di daerah dan lingkungan negeri, luar negeri,
badan usaha milik negara atau pusat,daerah atau terbatas di
badan usaha milik daerah. satu wilayah saja
Hambatan Probelem yang dihadapi multi Beradaptasi dengan
dimensi: perkmbangan tuntutan
1. Kelemahan yang berasal harapan pelanggan yang
dari sulitnya menentukan semakin mengglobal
atau mengukur output Tuntutan perkembangan
maupun kualitas dari teknologi dan arus
pelayanan yang diberikan globalisasi, persaingan
oleh pemerintah. semakin tinggi dan
2. Pelayanan pemerintah standart pelayanan
seburuk apapun semakin tinggi
kinerjanya tidak mengenal Perbedaan budaya
istilah bangkrut. disebabkan karakteristik
3. Organisasi pelayanan pelanggan masyarakat
pemerintah menghadapi global.
masalah berupa
internalities (persoalan
internal organisasi)
artinya organisasi
pemerintah sangat sulit
mencegah pengaruh nilai
nilai dan kepentingan para
birokrat dari kepentingan
umum masyarakat yang
seharusnya dilayaninya.
Lebih buruk lagi sebagian
pengelola pelayanan
memanfaatkan untuk
mengambil keuntungan
pribadi dan cenderung
mempersulit prosedur
peayanannya. Akibatnya
citra buruk pada
pengelolaan pelayanan
public masih melekat
sampai saat ini sehingga
tidak ada kepercayaan
masyaakat kepada
pengelola pelayanan.
4. Karakteristik
pelayananpemerintah
sebagian besar bersifat
monopoli, sehingga tidak
mengahadapi
permasalahan persaingan
pasar dan menjadikan
lemahnya perhatian
pengelola pelayanan
public akan penyediaan
pelayanan yang
berkualitas.
H. Studi Kasus
Prosedur Pelayanan Pasien Rawat Jalan Fast Track
RSUD dr Soedomo Trenggalek