PROPOSAL
OLEH:
YUNIA PUTRI PUSPITASARI
NPM. 16.241.017
PENDAHULUAN
ini tetap mampu bertahan saat terjadi goncangan krisis ekonomi dunia.
besar terdahap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Bila dilihat dari
hingga 17,66 persen pada 2018. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),
1
2
tanpa ada kendala. Di era perkembangan bisnis yang semakin maju, setiap
permasalahan yang berkaitan dengan proses produksi dan pemasaran. Hal ini
non migas berukuran kecil atau industri pengolahan lokal yang harus berjuang
secara efektif dan efisien. Apalagi, dengan adanya fluktuasi harga bahan baku
dan keterbatasan pasokan bahan baku yang merugikan para pelaku industri.
industri manufaktur, yaitu industri yang memproses bahan baku guna dijadikan
setengah jadi ataupun produk jadi. Contohnya adalah industri permesinan dan
industri mobil (Arif, 2017: 38). Suatu perusahan yang bergerak di bidang
bahan baku tidak mungkin dapat dilaksanakan jika bahan baku tidak tersedia.
Bahan baku merupakan faktor utama dalam proses produksi, baik pada
perusahaan besar maupun kecil. Menurut Ramdhani, dkk. (2020: 89), “bahan
baku atau raw material) adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk
dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya.” Bahan
baku mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena
3
maka perlu adanya persediaan bahan baku yang jumlahnya cukup untuk
untuk itu diperlukan adanya pengaturan bahan baku yang efektif. Artinya,
dengan baik sehingga perusahaan dapat mencapai hasil atau tujuan yang
diharapkan.
dan dalam usahanya juga terpengaruh dengan adanya persediaan bahan baku
yaitu: karet kopling, butterfly valve, rubber sheet, rubber buffer, rubber
stopper, dan glove valve. Berbagai produk komponen mobil tersebut memiliki
bahan dasar dari karet. CV. Berdikari Juwahir sebenarnya bukan hanya
terlebih dahulu yang tidak pasti waktu serta jumlahnya. Untuk produksi selain
pula. Misalnya, pemesanan karet kopling, butterfly valve, atau rubber sheet
dari perusahaan susu dengan pabrik gula akan memiliki kriteria tersendiri.
Pesanan untuk pabrik susu memiliki tingkat persentase campuran bahan baku
karet yang cukup, karena jika tidak sesuai akan menjadikan karet pecah.
Tentunya hal tersebut akan membuat bahan baku yang digunakan semakin
banyak serta waktu proses produksi yang lebih lama. Selain itu, CV. Berdikari
menggunakan bahan baku karet sisa untuk produksi restock, sehingga jumlah
menyediakan bahan baku yang cukup untuk proses produksi harus ditempuh
perusahaan dengan menentukan berapa jumlah yang harus dipesan setiap kali
bermanfaat. Modal yang seharusnya bisa digunakan untuk investasi yang lain
dari pada hanya untuk mencukupi kebutuhan bahan baku. Kedua, biaya
Persediaan bahan baku yang terlalu kecil (out of stock) dapat menyebabkan
yang optimal. Selain itu, persediaan bahan baku dalam jumlah yang relatif
besar, sehingga biaya pemesanan bahan baku akan semakin besar pula.
baku yang tersisa. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Hayati dan Fitriyah
(2015: 24), bahwa suatu kegiatan yang dilakukan tidak akan terlepas dari
baku, karena jika tidak ada sistem yang tepat maka pembelian bahan baku tidak
mengalami kerugian.
“suatu sistem yang dibuat untuk memberi jaminan keamanan bagi unsur-unsur
penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat, dan lain sebagainya. Dengan
efisien. Adanya realita tentang kebutuhan bahan baku pada perusahaan serta
7
sistem produksi tetap dan tidak tetap, maka akan membantu CV. Berdikari
atas pesanan. Jika perusahaan dapat mengatur persediaan bahan baku dengan
B. Fokus Penelitian
penelitian ini adalah evaluasi sistem pengendalian internal bahan baku pada
sudah berlaku pada pembelian dan persedian bahan baku di CV. Berdikari
Juwahir saat ini? Apa saja kekurangan dan kelebihan sistem pengendalian
internal yang sudah berlaku pada pembelian dan persedian bahan baku di CV.
Berdikari Juwahir?
8
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
pembelian dan persedian bahan baku di CV. Berdikari Juwahir saat ini.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoretis
manufaktur.
2. Secara praktis
perusahaan.
b. Bagi peneliti
pembaca.
E. Definisi Istilah
atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat, dan lain sebagainya.
10
2. Bahan Baku
Bahan baku menurut Mulyadi (2016: 275) adalah bahan yang membentuk
bagian menyeluruh produk jadi. Pada penelitian ini, bahan baku adalah karet
sebagai bahan utama bagi CV. Berdikari Juwahir untuk membuat karet
kopling, butterfly valve, rubber sheet, rubber buffer, rubber stopper, dan
glove valve.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi
11
12
komputer.
secara tegas
fungsi akuntansi.
biaya
Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang
Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur
16
transaksi.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi
oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa campur tangan dari
catatannya.
dan efisien.
sebagai berikut:
menjadi lebih efektif jika hanya ada satu orang saja yang bertanggung
2) Pemisahan tugas
(operasional).
3) Dokumentasi
terjadi.
berjalan.
sebagai berikut:
20
mungkin terjadi.
2) Pemisahan tugas
pun yang diberi terlalu banyak tanggung jawab atas transaksi atau
dibahas dalam dua sesi terpisah, yaitu pemisahan tugas akuntansi dan
mengawasi proyek.
memfasilitasi penipuan.
dari seluruh data transaksi yang relevan. Bentuk dan isinya harus
satu karyawan atau satu bagian pun yang dapat menyelesaikan suatu
perusahaan
diperusahaan.
23
sebagai berikut:
menjadi lebih efektif jika hanya ada satu orang saja yang bertanggung
2) Pemisahan tugas
(operasional).
3) Dokumentasi
terjadi.
25
5) Agar semua lapisan yang ada di perusahaan tunduk pada hukum dan
penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Untuk mencapai tujuan-
3) Mendorong efisiensi
kegiatan pemborosan yang tidak perlu dalam segala aspek usaha untuk
berlaku di Indonesia.
1) Pengawasan preventif
2) Pengawasan detektif
detektif.
3) Pengawasan korektif
memasukkan data.
di gudang.
keberadaan aset tetap ini secara fisik dapat diawasi dengan mudah dan
seksama.
7) dan lain-lain.
internal di atas, maka dalam penelitian ini dapat dinyatakan bahwa sistem
barang memang telah dilakukan sesuai degan prosedur. Selain itu, sistem
2. Bahan Baku
yang berkaitan dengan bahan baku, yaitu pembelian dan persediaan bahan
baku.
utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama dari suatu
proses produksi sampai menjadi barang jadi. Bahan baku meliputi semua
barang dan bahan yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses
produksi.
34
a) Fungsi Gudang
b) Fungsi Pembelian
c) Fungsi Penerimaan
d) Fungsi Akuntansi
perusahaan.
meminta barang.
besar.
yang dipilih.
b) Jurnal Pembelian
c) Kartu Hutang
d) Kartu Persediaan
Membuat Menerima
Surat 1 2
Surat Memban- barang
Permintaan Kartu
T Order dingkan dari
Pembelian Gudang
Pembelian pemasok
Membuat
1 Mengirim Laporan
T 4
3 Faktur Penerimaan
Surat 1 2 Barang
Order
Pembelian
LPB SOP 2
FAKTUR 4
3
2
1 1 Laporan 1
Dikirim ke pemasok Penerimaan
Barang
T
7
T
4 5 6
Gambar 2.1
Flowchart Sistem Akuntansi Pembelian
perusahaan.
perusahaan.
a) Organisasi, meliputi:
barang.
penerimanaan barang.
(4) Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi atau pejabat
(6) Pencatatan ke dalam kartu utang dan register bukti kas keluar
penerimaan.
44
buku besar.
kepada pemasok.
45
1) Pengertian Persediaan
adalah “sejumlah barang jadi, bahan baku dan bahan dalam proses
baku hingga menjadi barang jadi, memiliki tiga jenis persediaan, yaitu
barang dalam proses, bahan baku, bahan pembantu, alat tulis kantor,
dari produk jadi tetapi jumlahnya relatif kecil atau sulit diikuti
barang jadi.
adalah:
47
c) Biaya penyimpanan
produk yang disimpan. Biaya ini lebih sulit untuk diukur daripada
pesanan.
b) Fungsi akuntansi
persediaan.
c) Fungsi gudang
persediaan.
kepada pemasok.
Dari Pemasok 2
Dari Bagian 1 via Bagian 3
Mulai Dari Pemasok
Pembelian Pembelian
Dari Bagian Menerima barang dari
Pembelian pemasok yang disertai
dengan surat pengantar SOP LPB FAKTUR Bukti Kas Keluar Laporan
Penerimaan
Barang
SOP Surat
Pengantar
Membanding
kan Faktur Kartu Kartu
dari Pemasok Gudang Persediaan
Memeriksa dengan SOP
Barang & LPB
yang
Diterima
Membuat N N
Membuat Bukti Kas
Laporan Keluar
Penerimaan Selesai
Barang
FAKTUR
LPB 1
SP SOP 4
SOP 3 3
3 LPB = Laporan Penerimaan Barang
2
2 Bukti 1
Laporan 1 Kas
Penerimaan Keluar
Barang N
Gambar 2.2
Flowchart Prosedur Pencatatan Persediaan
Oleh Bagian Utang, bukti kas keluar dicatat dalam register bukti kas
Persediaan xx
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx
53
Pengiriman.
persediaan adalah:
b) Prosedur kompilasi
perbandingan data yang dicatat dalam bagian ke-3 dan bagian ke-2
d) Prosedur penyesuaian
merupakan salah satu aset yang mudah terkena risiko, seperti risiko
di perusahaan.
Persediaan
Akuntansi
Persediaan
Tidak ada satu sistem pun yang dapat mencegah secara sempurna
sebagai berikut:
57
2) Gangguan
3) Kolusi
semu.
internal.
dan ketidakteraturan.
dievaluasi.
pengendalian internal.
material dan merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan operasional
61
perusahaan. Karena itu harus dilakukan pengendalian internal yang baik untuk
dengan baik. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif melalui analisis
Selain itu, adanya petugas keamanan dan kamera CCTV membuat persediaan
sudah cukup efektif, dimana ada pemisahan bagian antara pembelian dan
memadai meliputi purchasing, BASTB, surat jalan serta invoice sudah tercetak
Perusahaan Roti Orion Kediri Tahun 2016 belum memadai (2) sistem
Roti Orion Kediri Tahun 2016. Perlu ditingkatkan lagi sistem dan pengendalian
internal persediaan bahan baku pada perusahaan, agar dapat mencapai tujuan
Penerbit dan Percetakan PT. Pohon Cahya).” Tujuan penelitian ini untuk
yang dilaksanakan oleh PT. Pohon Cahaya sudah sesuai dengan COSO 2013.
Penelitian ini penting agar PT. Pohon Cahaya dapat memahami dan
pengendalian internal pada sistem pembelian bahan baku di PT. Pohon Cahaya
komunikasi sesuai dengan COSO 2013. Hal ini terbukti dari praktik yang
diterapkan oleh PT. Pohon Cahaya sama dengan teori COSO 2013. Kemudian
dengan COSO 2013. Hal ini terbukti dari praktik yang diterapkan oleh PT.
Pohon Cahaya berbeda dari teori COSO 2013. Perbedaan ini karena tidak ada
pemisahan fungsi pembelian, gudang dan penerimaan dan tidak ada evaluasi
C. Kerangka Berpikir
metode dan cara yang menjadi unsur dari pengendalian internal tersebut benar-
dengan beberapa alasan. Pertama, persediaan adalah salah satu bagian utama
merupakan item yang sangat materiil karena sebagian besar modal kerjanya
kerugian material yang mungkin ditimbulkan oleh suatu musibah atau hal lain
65
atau investasi yang sangat penting, karena secara langsung akan berpengaruh
terhadap hasil yang akan dicapai perusahaan. Adanya investasi yang terlalu
keuntungan perusahaan.
yaitu: karet kopling, butterfly valve, rubber sheet, rubber buffer, rubber
tidak pasti waktu serta jumlahnya. Untuk produksi selain restock, perusahaan
pembuatan produk dengan berbagai kriteria yang berbeda. Setiap produk yang
tingkat kesulitan produksi yang berbeda pula. Tentunya hal tersebut akan
membuat bahan baku yang digunakan semakin banyak serta waktu proses
produksi yang lebih lama. Selain itu, CV. Berdikari Juwahir sendiri dalam
sisa untuk produksi restock, sehingga bahan baku yang tersedia juga terbatas.
1. Selama ini, perusahaan memproduksi produk-produk beberapa komponen mobil, yaitu: karet kopling,
butterfly valve, rubber sheet, rubber buffer, rubber stopper, dan glove valve dengan sistem produksi
tetap atau secara rutin (restock) maupun berdasarkan pesanan. Untuk produksi selain restock,
perusahaan hanya membuat produk berdasarkan pemesanan. Perusahan dalam membuat produk
berdasarkan pesanan adalah menggunakan bahan baku karet sisa untuk produksi restock, sehingga
jumlah bahan baku yang tersedia juga terbatas. Hal ini menimbulkan permasalahan berkaitan dengan
ketersediaan bahan baku.
2. Adanya keterlambatan persediaan bahan baku karena kurangnya pengawasan pengendalian internal
persediaan bahan baku.
3. Banyak persediaan bahan baku yang tidak terpantau keberadaannya karena kurang menerapkan fungsi
pembelian dan persediaan bahan baku sebagaimana mestinya.
METODE PENELITIAN
internal bahan baku pada CV. Berdikari Juwahir, yaitu dengan mengetahui
sistem pengendalian internal yang sudah berlaku pada pembelian dan persedian
pengendalian internal yang sudah berlaku pada pembelian dan persedian bahan
baku, serta memberikan saran dan masukan pada manajemen mengenai sistem
penelitian di atas, maka dapat diurakan pendekatan yang digunakan dan jenis
penelitian ini.
1. Pendekatan Penelitian
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati
2. Jenis Penelitian
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai
67
68
yang terjadi pada saat penelitian, agar diperoleh gambaran realita yang
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
C. Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data empiris,
dapat diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengetahui dan
penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder, dengan sumber-sumber
1. Data Primer
persediaan bahan baku serta sistem pengendalian internal bahan baku yang
telah ditetapkan pihak perusahaan. Selain itu, data primer yang lain
berupa:
baku.
bisnis perperusahaan.
71
perusahaan.
2. Data Sekunder
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
jurnal, maupun referensi dari sumber lain yang terkait dengan teori-teori
D. Instrumen Penelitian
adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi
yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang
telah ditemukan melalui observasi dan wawancara (Sugiyono, 2015: 307). Hal
ini sesuai dengan pendapat Moleong (2012: 168) kedudukan peneliti sekaligus
atau alat penelitian di sini tepat karena ia menjadi segalanya dari keseluruhan
proses penelitian.
dan menggunakan alat bantu untuk memperoleh data lapangan yang meliputi:
1. Pedoman Observasi
observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached
persediaan bahan baku serta sistem pengendalian internal bahan baku yang
2. Pedoman Wawancara
serta sistem pengendalian internal bahan baku yang ada pada CV. Berdikari
Juwahir.
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama
sumber, dan berbagai cara. Dilihat dari setting penelitian, data dikumpulkan
melalui setting alamiah. Jika dilihat dari sumber datanya, maka ada sumber
primer dan sumber sekunder. Sedangkan apabila dilihat dari segi cara, maka
1. Observasi
hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
bahan baku yang ada pada CV. Berdikari Juwahir. Sedangkan dari segi
sebagai acuan agar proses observasi tetap fokus dan tidak keluar dari
bahan baku yang ada pada CV. Berdikari Juwahir. Observasi difokuskan
2. Wawancara
(interviewee).
lapangan agar proses wawancara tetap fokus dan dan keluar dari konteks
internal pada pembelian dan persedian bahan baku di CV. Berdikari Juwahir
3. Dokumentasi
kejadian masa lalu yang ditulis atau dicetak mereka dapat berupa catatan
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,
dan berbagai waktu. Dengan demikian, menurut Sugiyono (2015: 125) terdapat
1. Triangulasi Sumber
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
untuk mengecek data dari sumber data primer, yaitu: pemilik CV. Berdikari
dan persedian bahan baku. Data yang telah dianalisis akan menghasilkan
suatu kesimpulan.
2. Triangulasi Teknik
yangs ama dengan tenik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan
lebih lanjut kepada sumber daya yang bersangkutan atau yang lain, untuk
memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar,
3. Triangulasi Waktu
hari pada nara sumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberi
data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.” Pada penelitian ini,
dengan cara mengumpulkan data pada waktu yang berbeda. Waktu yang
internal pada pembelian dan persedian bahan baku pada CV. Berdikari
bahwa aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification.
81
penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Hal ini
akan semakin banyak, kompleks, dan rumit pula jumlah data yang
diperoleh.
disarankan, dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif,
CV. Berdikari Juwahir dalam bentuk teks yang bersifat deskriptif. Data
analisis dokumen.
82
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
persedian bahan baku di CV. Berdikari Juwahir yang telah tertulis dalam
H. Prosedur Penelitian
1. Tahap Prapenelitian
2. Tahap Penelitian
internal, bahan baku, serta fungsi pembelian dan persedian bahan baku.
Buku:
Ramdhani, Dadan., Marida., Hendrani Ai, dan Suheri. (2020). Akuntansi Biaya
(Konsep dan Implementasi di Industri Manufaktur). Yogyakarta: CV.
Markumi.
84
85
Zamzami, Faiz., Faiz, Ihda Arifin., dan Mukhlis. (2018). Audit Internal Konsep
dan Praktik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Jurnal:
Suryani, Lilik., Isharijadi., dan Astuti, Elly. (2017). Evaluasi Sistem Akuntansi
Persediaan Guna Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Internal Pada PT
Agrofarm Nusa Raya di Ponorogo. The 9th FIPA: Forum Ilmiah Pendidikan
Akuntansi. Vol. 5. No. 1. hal. 306-322.
Wulandari, Sri., Anas, M. dan Astuti, Puji. (2018). Analisis Sistem Pengendalian
Internal Persediaan Bahan Baku Untuk Keberlangsungan Proses Produksi
Pada Perusahaan Roti Orion Kediri Tahun 2016. Artikel Skripsi Universitas
Nusantara PGRI Kediri. Vol. 1. No. 1. hal. 1-12.
86