Anda di halaman 1dari 58

PENGARUH KETERLIBATAN PENGGUNA DALAM PENGEMBANGAN

SISTEM, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KEMAMPUAN


TEKNIK PERSONAL, PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA
LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI KECAMATAN TABANAN

Usulan penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyusun
skripsi S1 Program Studi Akuntansi

Diajukan oleh:
NAMA : NI MADE NINDY LUSIANA
NIM : 2102622010125
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini perkembangan teknologi informasi

mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ketidakpastian pada keadaan

lingkungan mengharuskan semua orang memerlukan sistem informasi yang

tepat dan handal sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat serta

akurat. Saat ini, sebagian besar dari masyarakat semakin merasakan dampak

dari perkembangan era globalisasi ini. Terlihat dari kebutuhan akan

informasi masyarakat semakin meningkat dan menjadikan informasi

sebagai salah satu kebutuhan yang sangat penting. Teknologi informasi

dengan berbasis komputer menjadikan informasi semakin mudah

didapatkan oleh masyarakat. selain itu, teknologi informasi digunakan

sebagai penggerak dalam membuat suatu informasi dan juga menciptakan

sebuah sistem yang dikenal dengan sistem informasi. Sistem informasi

inilah yang memiliki fungsi penting dalam berbagai bidang dan lembaga.

Salah satunya yaitu bidang akuntansi, karena pada dasarnya bidang

akuntansi mempunyai tujuan untuk memberikan serta menyediakan

informasi kepada pihak manajemen yang nantinya digunakan dalam

pengambilan keputusan.

Menurut Handroko (2023:1) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) atau

Accounting Information System (AIS) diperlukan oleh seluruh perusahaan

atau organisasi yang bergerak dalam bidang apapun, sistem ini dianggap

sebagai komponen utama perusahaan karena sebagian besar SIA berbasis


perangkat lunak serta dapat diterapkan sebagai solusi teknologi informasi

perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki peran dalam

menyajikan informasi yang tepat dan akurat tentang kegiatan perusahaan

sehingga biaya produksi dapat ditekan menjadi lebih efektif dan efisien.

Akuntansi erat kaitannya dengan sistem informasi akuntansi (SIA).

Akuntansi dapat membantu perusahaan dalam mencatat informasi keuangan

yang berisikan sebuah refleksi perusahaan, mengenal akuntansi artinya

harus pula mengenal sistem informasi akuntansi (SIA) yaitu sistem yang

mengakumulasi, menyimpan dan memproses informasi keuangan.

Efektivitas sistem informasi akuntansi merupakan suatu ukuran

yang memberikan gambaran sejauh mana target dapat dicapai dari suatu

kumpulan sumber daya yang diatur untuk mengumpulkan, memproses, dan

menyimpan data elektronik, kemudian mengubahnya menjadi sebuah

informasi yang berguna serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan

dengan baik secara kualitas maupun waktu (Sajady and Hasbem, 2008).

Keefektivitasan sistem informasi akuntansi, mempunyai pengaruh yang

positif bagi perusahaan karena hal tersebut menyatakan terjadinya

kesesuaian dalam suatu kegiatan antara orang yang melaksanakan tugas

dengan sasaran yang dituju.

Terdapat banyak faktor-faktor yang menentukan keefektifitasan

suatu sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh suatu perusahaan.

Faktor-faktor tersebut juga menjadi variabel dalam penelitian ini, yaitu

Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem, Pemanfaatan


Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Personal, Pelatihan dan

Pengalaman Kerja.

Keterlibatan pengguna adalah partisipasi pengguna dalam

mengembangkan sistem informasi. Keterlibatan pengguna akan

meningkatkan tingkat keberhasilan yang tinggi sehingga kinerja suatu

sistem akan menjadi baik (Laksmi 2023). Semakin tinggi tingkat

keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem maka semakin tinggi

pula tingkat efektifitas sistem informasi akuntansi yang akan dihasilkan.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dari Utami (2020) yang menyatakan

bahwa keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem berpengaruh

positif terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi. Namun, hasil

penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian dari Putri (2021) yang

menyatakan bahwa keterlibatan personal dalam pengembangan sistem tidak

berpengaruh terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi.

Anjani (2020) menyatakan bahwa Teknologi Informasi merupakan

salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dari

perusahaan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi maka akan

memudahkan pengguna dalam menjalankan tugas-tugasnya khususnya

yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi dari perusahaan serta

informasi yang dihasilkan akan lebih akurat, sehingga penggunaan sistem

informasi akuntansi tersebut dapat berjalan secara efektif. Jadi, semakin

baik suatu perusahaan dalam memanfaatkan teknologi informasi maka akan

semakin meningkat efektifitas sistem informasi akuntansi dari perusahaan

tersebut. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dari Anggreni dan


Suardhika (2020) serta Anggarini, dkk (2021) yang menyatakan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap efektifitas

sistem informasi akuntansi. Namun, hasil penelitian tersebut berbeda

dengan hasil penelitian dari Kharisma (2022) yang menyatakan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap efektifitas

sistem informasi akuntansi.

Keberhasilan suatu sistem informasi tidak hanya dipengaruhi oleh

pemanfaatan teknologi informasi, namun juga ditentukan oleh kemampuan

teknik personal karena keberadaan sumber daya manusia merupakan aspek

penting dalam pengoperasian sistem. Jadi, semakin tinggi kemampuan

teknik personal sistem informasi yang dimiliki pengguna dalam

mengoprasikan sistem maka semakin tinggi pula efektifitas sistem

informasi akuntansi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dari

Wahyuni, dkk. (2021) dan Jayanti (2023) menyatakan bahwa kemampuan

teknik personal berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem informasi

akuntansi, Namun, hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian

Dewi, dkk. (2021) yang menyatakan bahwa kemampuan teknik personal

tidak berpengaruh terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi.

Menurut Agustina dan Sari (2020) menyatakan bahwa Pelatihan

merupakan suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya lebih efektif dan efisien.

Program pelatihan yang dirancang perusahaan bertujuan agar karyawan

mampu menciptakan kinerja yang lebih baik dari apa yang sudah di dapat

dalam pelatihan tersebut. Semakin tinggi diadakan program pelatihan maka


karyawan semakin cakap dalam menggunakan sistem informasi akuntansi.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dari Mirahasri (2020) dan Anggarini,

dkk. (2021) menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap

sistem informasi akuntansi. Namun, hasil penelitian tersebut berbeda

dengan hasil penelitian dari Utami (2020) yang menyatakan bahwa

pelatihan tidak berpengaruh terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi.

Pengalaman Kerja merupakan suatu proses atau tingkat penguasaan

pengetahuan dan keahlian dalam melakukan suatu pekerjaan yang dapat

diukur melalui periode kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki (Astiti, 2021). Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan

yang dilakukan, semakin mahir seseorang untuk melakukannya.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dari Anjani (2020) dan Sari, dkk.

(2021) menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap

sistem informasi akuntansi. Namun, hasil penelitian tersebut berbeda

dengan hasil penelitian Tirtayasa (2021) yang menyatakan bahwa

pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap efektifitas sistem informasi

akuntansi.

Melalui penelitian ini, peneliti bermaksud melakukan penelitian

pada instansi pemerintah untuk melihat keefektifitasan sistem informasi

akuntansinya, dimana objek dalam penelitian ini adalah karyawan atau staf

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tabanan.

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah suatu badan simpan

pinjam yang dimiliki oleh desa adat dan merupakan unit operasional serta

berfungsi sebagai wadah kekayaan desa yang berupa uang atau surat-surat
berharga lainnya, menjalankan usaha-usaha ke arah peningkatan taraf hidup

krama desa dan dalam kegiatannya banyak menunjang pembangungan dan

perekonomian di wilayah desa. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) didirikan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dengan cara

menciptakan dan memberikan pelayanan di bidang keuangan (Raditya dan

Yasa, 2022).

Menurut LPDP Provinsi Bali, Lembaga Perkreditan Desa

merupakan salah satu Lembaga keuangan yang telah menggunakan sistem

informasi akuntansi dalam pengolahan data dan transaksinya. Laporan

keuangan dari Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan cerminan dari

kinerja LPD tersebut selama satu periode. Oleh karena itu, untuk dapat

menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan tepat guna untuk proses

pengambilan keputusan, maka diperlukan adanya dukungan dari Sistem

Informasi Akuntansi (SIA).

LPD di Kabupaten Tabanan merupakan LPD dengan jumlah paling

banyak di Provinsi Bali, yaitu sebanyak 307 LPD yang dimana 13 LPD

terletak di Kecamatan Tabanan. LPD di Kecamatan Tabanan sudah

menerapkan sistem informasi akuntansi dengan efektif namun masih ada

LPD yang kurang efektif dalam penerapan sistem informasi akuntansi. Hal

ini bisa dilihat dari kasus di LPD Desa Adat Kota Tabanan yang tidak sehat

karena terdapat kasus korupsi, ratusan nasabah tidak bisa menarik

tabungannya, karena kas yang tersisa hanya Rp. 60 juta. Menguapnya dana

ini, diduga diselewengkan oleh oknum pengurus LPD yakni ketua atau

manajer, sekretaris dan bendahara dengan nominal mencapai Rp. 1,2 miliar.
Berdasarkan hasil perhitungan audit kerugian keuangan negara dari BKP

Perwakilan Bali senilai Rp. 3,7 miliar dan kesalahan pengelolaan sebesar

Rp. 3,5 miliar. Kasus korupsi tersebut bisa terjadi karena masih kurang

maksimalnya penerapan sistem informasi akuntansi di LPD sehingga lebih

sulit untuk mendeteksi ketidakwajaran keuangan yang ada pada LPD yang

bersangkutan.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dengan fenomena dan

adanya ketidakkonsistenan antar peneliti terdahulu maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian kembali mengenai sistem informasi akuntansi

dengan judul “Pengaruh Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan

Sistem, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik

Personal, Pelatihan dan Pengalaman Kerja terhadap Efektifitas Sistem

Informasi Akuntansi pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Di

Kecamatan Tabanan”.

1.2 Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka yang

menjadi pokok permasalahan adalah :

1) Apakah Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem

berpengaruh terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi pada

LPD di Kecamatan Tabanan?

2) Apakah Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap

Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi pada LPD di Kecamatan

Tabanan?
3) Apakah Kemampuan Teknik Personal berpengaruh terhadap Efektifitas

Sistem Infomasi Akuntansi pada LPD di Kecamatan Tabanan?

4) Apakah Pelatihan berpengaruh terhadap Efektifitas Sistem Informasi

Akuntansi pada LPD di Kecamatan Tabanan?

5) Apakah Pengalaman Kerja berpengaruh terhadap Efektifitas Sistem

Informasi Akuntansi pada LPD di Kecamatan Tabanan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis :

1) Untuk mengetahui pengaruh Keterlibatan Pengguna dalam

Pengembangan Sistem terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi

pada LPD di Kecamatan Tabanan.

2) Untuk mengetahui pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi

terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi pada LPD di

Kecamatan Tabanan.

3) Untuk mengetahui pengaruh Kemampuan Teknik Personal terhadap

Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi pada LPD di Kecamatan

Tabanan.

4) Untuk mengetahui pengaruh Pelatihan terhadap Efektifitas Sistem

Informasi Akuntansi pada LPD di Kecamatan Tabanan.

5) Untuk mengetahui Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Efektifitas

Sistem Informasi Akuntansi pada LPD di Kecamatan Tabanan.


1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka manfaat

yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para akademisi untuk

menambah pengetahuan dan wawasan para akademisi mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi,

serta sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang secara

teoritis dipelajari dibangku kuliah dan diharapkan dapat melengkapi

bahan bacaan di perpustakaan Universitas Mahasaraswati Denpasar,

sehingga dapat digunakan sebagai referensi atau pedoman oleh peneliti

selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi :

1) Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan

menambah wawasan khususnya mengenai Efektifitas Sistem

Informasi Akuntansi.

2) Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dijadikan

sebagai bahan pertimbangan untuk LPD yang belum menggunakan

Sistem Informasi Akuntansi, dan sebagai bahan pertimbangan bagi

LPD yang sudah menggunakan Sistem Informasi Akuntansi untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan


Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi, karena Sistem Informasi

Akuntansi sangat membantu dalam menghasilkan laporan keuangan

yang baik dan berguna untuk pengambilan keputusan.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM)

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu

model yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi diterimanya suatu sistem atau sistem informasi. Teori ini

merupakan hasil pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA),

yaitu teori yang menjelaskan bahwa persepsi seseorang terhadap sesuatu

akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut yang secara khusus

dirancang dan dikonsepkan mengenai bagaimana pengguna menerima

dan menggunakan teknologi baru. Model TAM memiliki dua variabel

penting dalam menentukan penerimaan pengguna terhadap suatu

teknologi yaitu: perceived usefulness dan perceived ease of use.

Perceived usefulness menjelaskan sejauh mana seseorang atau pengguna

percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari upaya fisik

dan mental.

Menurut Davis (1989), model TAM yang dikembangkan dari

teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna komputer yaitu

berlandaskan pada kepercayaan, sikap, keinginan, dan hubungan perilaku

pengguna. Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari

perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi. Secara

lebih rinci menjelaskan tentang penerimaan teknologi informasi dengan

dimensi- dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi diterimanya


teknologi informasi oleh pengguna. Model ini menempatkan sikap dari

tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu: kemudahan

penggunaan (ease of use) dan kemanfaatan (usefulness).

Menurut Davis (1989), kemudahan penggunaan sebagai suatu

tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan

mudah dipahami. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan

bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih

mudah digunakan oleh penggunanya. Berdasarkan definisi diatas dapat

disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha

(baik waktu dan tenaga) seseorang di dalam mempelajari komputer.

Perbandingan kemudahan tersebut memberikan indikasi bahwa orang

yang menggunakan teknologi informasi bekerja lebih mudah

dibandingkan dengan orang yang bekerja tanpa menggunakan teknologi

informasi (secara manual).

Sedangkan kemanfaatan (usefulness) menurut Davis (1989)

merupakan suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa

penggunaan suatu objek tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja

orang tersebut. Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa

kemanfaatan dari penggunaan computer dapat meningkatkan kinerja,

prestasi kerja orang yang menggunakannya.

Kaitannya dengan penelitian ini mengenai pengaruh

keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, pemanfaatan

teknologi informasi, kemampuan teknik personal, pelatihan dan

pengalaman kerja terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi adalah


karena TAM meyakini bahwa penggunaan dan pemanfaatan sistem

informasi akan meningkatkan efesiensi kinerja individual tau organisasi

sehingga menunjang keefektifitasan. Dengan demikian manajemen dapat

mengambil suatu keputusan untuk mengembangkan teknologi informasi

yang berjalan di perusahaan sehingga dapat meningkatkan kualitas atau

kepercayaan kepada pengguna SIA dan kepada Customer.

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang digunakan

untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk

menghasilkan suatu informasi dalam pengambilan keputusan (Romney,

2015:10). Sementara itu, menurut Wilkinson (2000), sistem informasi

akuntansi adalah sistem informasi yang mencakup semua fungsi dan

aktifitas akuntansi yang memperhatikan akibat yang akan ditimbulkan

pada sumber daya ekonomi dari kejadian eksternal ataupun operasi di

internal organisasi.

Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi akuntansi merupakan kumpulan dari sumber daya berupa

pengguna, peralatan dan sistem komunikasi untuk mengubah data

menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan sebagai bahan

pengambilan keputusan dalam bentuk laporan yang nantinya dapat

digunakan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

2.1.3 Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi

Handoko (2013:7) mengungkapkan bahwa efektifitas

merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat untuk


pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut bagaimana

melakukan pekerjaan yang benar. Efektifitas sering dihubungkan dengan

efesiensi, walaupun demikian, sesungguhnya suatu sasaran atau tujuan

yang telah tercapai dapat dikatakan efektif, tetapi belum tentu dapat

dikatakan efisien. Jika suatu sasaran atau tujuan dapat tercapai sesuai

dengan yang direncanakan sebelumnya maka dapat dikatakan efektif.

Sehingga bila suatu pekerjaan tidak terselesaikan sesuai waktu yang

ditentukan maka dapat dikatakan tidak efektif.

Efektifitas penggunaan dan pengimplementasian sistem

informasi akuntansi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari bagaimana

pemakai sistem tersebut dapat mengidentifikasi data, mengakses data dan

menginterprestasikan data dengan baik, jadi di dalam penggunaan sistem

informasi akuntansi suatu perusahaan sebaiknya didukung oleh

kemampuan pengguna sistem informasi tersebut, sehingga sistem

informasi dapat berjalan dengan efektif dan dapat meningkatkan kinerja

perusahaan itu sendiri (Melliani, 2020)

2.1.4 Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem

Menurut Robins (2005), keterlibatan pengguna mempengaruhi

kriteria kunci sistem, kepuasan pemakai dan pengguna sistem. Dalam

pengembangan sistem informasi baik manual ataupun yang telah

terkomputerisasi mengharuskan adanya keterlibatan pengguna baik

dalam tahap perencanaan maupun tahap pengembangan sistem.

Keterlibatan pengguna dikenal sebagai keikut sertaan di dalam proses

pengembangan sistem diukur sebagai aktifitas yang telah dilakukan oleh


para pemakainya. Pengembangan sistem informasi akuntansi lebih

ditekankan pada bagaimana peran pengguna dalam proses perancangan

sistem dan langkah-langkah yang akan dilakukan pengguna dalam

mendukung dan mengarahkan kontribusinya, jadi semakin tinggi

kontribusi yang diberikan oleh pengguna maka kinerja sistem akan

menjadi semakin baik.

2.1.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Pemanfaataan Teknologi Informasi lebih mudah dipahami

dalam segala aspek kehidupan, baik dalam kegiatan bisnis, pendidikan,

maupun dalam kegiatan sosial masyarakat lainnya. Besarnya manfaat

yang diperoleh dari penggunaan teknologi informai membuat teknologi

semakin diterima sebagai sesuatu yang bermanfaat dan menjadi

kebutuhan di dalam organisasi (Anggarini, 2021).

Sudaryono (2005), menyatakan bahwa teknologi digunakan

sebagai alat bantu dalam pembuatan keputusan dalam berbagai fungsi

maupun peringkat manajerial. Hal itu menjadi semakin bermanfaat bagi

pengguna informasi karena dengan memanfaatkan kemampuan

teknologi dapat mengurangi adanya ketidakpastian. Dalam hal ini yang

mencakup konteks sistem informasi adalah teknologi yang menunjukkan

sistem komputer (perangkat keras, perangkat lunak, dan data) serta

dukungan bagi pemakai (pelatihan dan bantuan) yang disediakan untuk

membantu pengguna dalam menjelaskan tugas-tugasnya. Dari pendapat-

pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi dapat

digunakan untuk membantu memproses, menyimpan data dan kemudian


mengomunikasikan informasi atau data tersebut melalui komputer.

Pemanfaatan teknologi informasi secara efektif dapat terlaksana jika

pengguna atau pemakai dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan

baik.

2.1.6 Kemampuan Teknik Personal

Kemampuan teknik personal berkaitan dengan kemampuan

yang dimiliki oleh pemakai sistem informasi akuntansi (Putri, dkk 2021).

Menurut Robins (2005), kemampuan teknik personal adalah keahlian

seseorang untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu

secara optimal. Kemampuan teknik personal memiliki peranan penting,

karena kemampuan teknik personal akan menunjukkan sejauh mana

kualitas pribadi seseorang di dalam menguasai teknik pengelolaan sistem

informasi akuntansi yang digunakan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan sistem informasi

yang efektif dimulai dari kemampuan teknik personal pengguna sistem

informasi yang memadai, semakin tinggi kemampuan teknik personal

yang dimiliki oleh pengguna maka akan dapat menghasilkan informasi

akuntansi yang efektif dan berkualitas.

2.1.7 Pelatihan

Pelatihan (training) adalah suatu usaha untuk meningkatkan

pengetahuan serta kemampuan seseorang dalam melaksanakan

pekerjaannya. Menurut Pasal 1 ayat 9 Undang-Undang No13 Tahun 2003

mengungkapkan bahwa pelatihan kerja merupakan segala kegiatan untuk

peningkatan serta pengembangan kompetensi kerja, produktifitas,


disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan kahlian

tertentu.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

pelatihan adalah upaya yang dirancang atau direncanakan untuk

mempermudah proses pembelajaran bagi para karyawan tentang

pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaannya. Jadi

dengan adanya program pelatihan tentu akan meningkatkan rasa percaya

diri karyawan dalam menghadapi sistem yang baru karena sudah mampu

menguasai penggunaan sistem tersebut dengan baik sehingga sangat

membantu dalam keberhasilan sistem informasi akuntansi.

2.1.8 Pengalaman Kerja

Pengalaman merupakan proses pembelajaran dan pertambahan

perkembangan potensi bertingkah laku, baik dari pendidikan formasl

maupun non formal, selain itu, pengalaman juga dapat diartikan sebagai

suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku

yang lebih tinggi (Utami, 2020). Menurut Anggarini (2021), pengalaman

kerja merupakan proses atau tingkat penguasaan pengetahuan serta

keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa

kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Dengan

pengalaman kerja, seseorang akan mudah memahami cara kerja serta

penyesuaian dan kerjasama antar karyawan mudah terjalin, biaya

pelatihan dapat ditekan, dan secara psikologis akan tenang menghadapi

masalah di dalam pekerjaan.


2.2. Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai acuan

dalam penelitian ini adalah penelitian dari Utami (2020) melakukan

penelitian tentang “Pengaruh Keterlibatan Pengguna Dalam Pengembangan

Sistem, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pelatihan, Pengalaman Kerja

dan Skill Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Pada LPD

Kecamatan Kerambitan”. Teknik analisis data menggunakan Analisis

Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang positif anatara variabel keterlibatan pengguna dalam

pengembangan sistem, pemanfaatan teknologi informasi dan skill terhadap

efektifitas sistem informasi akuntansi, sedangkan variabel pelatihan dan

pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap efektifitas sistem informasi

akuntansi.

Anjani (2020) melakukan penelitian tentang “Pemanfaatan

Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Personal, Pengalaman Kerja, dan

Pelatihan Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Pada BPKAD

Di Kabupaten Krangasem”. Teknik analisis data menggunakan Analisis

Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat

pengaruh positif dari variabel pemanfaatan teknologi informasi,

kemampuan teknik personal, pengalaman kerja dan pelatihan terhadap

efektifitas sistem informasi akuntansi.

Pramayasa (2020) melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Pengalaman Kerja, Pelatihan Kerja, Keterlibatan Pengguna Dalam

Pengembangan, dan Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Efektifitas


Sistem Informasi Akuntansi”. Teknik analisis data menggunakan Analisis

Regresi Linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pengalaman kerja, pelatihan kerja, keterlibatan pengguna dalam

pengembangan, dan dukungan manajemen puncak berpengaruh positif

terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi di Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Klungkung.

Melliani (2020) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Insentif,

Pengalaman Kerja, Kompleksitas Tugas, Skill dan Kecanggihan Teknologi

Informasi Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Pada Koperasi

Simpan Pinjam Di Kecamatan Tabanan”. Teknik analisis data

menggunakan Analisis Linear Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa variabel insentif, pengalaman kerja dan kecanggihan teknologi

informasi tidak berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem informasi

akuntansi, sedangkan variabel kompleksitas tugas dan skill berpengaruh

positif terhadap sistem informasi akuntansi.

Anggarini, dkk (2021) melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengalaman Kerja, Pelatihan, Skill dan

Partisipasi Pemakai Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi”.

Teknik analisis data menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi

informasi, pelatihan, skill dan partisipasi pemakai berpengaruh positif

terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi, sedangkan variabel

pelatihan tidak berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem informasi

akuntansi.
Dewi, dkk (2021) melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Personal, Kecanggihan Teknologi

Informasi, Dan Peran Pengawas Internal Terhadap Efektifitas Sistem

Informasi Akuntansi”. Teknik analisis data menggunakan Analisis Linear

Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel partisipasi

pemakai dan kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap

sistem informasi akuntansi, sedangkan kemampuan teknik personal dan

peran pengawas internal tidak berpengaruh terhadap efektifitas sistem

informasi akuntansi.

Wahyuni (2021) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Jenjang

Pendidikan, Kemampuan Teknik Personal, Pengalaman Kerja, dan Program

Pelatihan Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Pada Kantor

Inspektorat Daerah Kabupaten Karangasem”. Teknik analisis data

menggunakan Analisis Linear Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa variabel jenjang pendidikan, kemampuan teknik personal, dan

program pelatihan berpengruh positif terhadap efektifitas sistem informasi

akuntansi, sedangkan variabel pengalaman kerja tidak berpengaruh positif

terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi.

Putri, dkk (2021) melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Keterlibatan, Kemampuan Teknik Personal, dan Pendidikan Pelatihan

Terhadap Efektifitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Pada

Lembaga Perkreditan Desa Di Kecamatan Kerambitan”. Teknik analisis

data menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel keterlibatan personal tidak berpengaruh


terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi, sedangkan variabel

kemampuan teknik personal, pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif

terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi.

Suardiyanti (2021) melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Kecanggihan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Personal,

Keterlibatan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem, Pengalaman Kerja

dan Tingkat Pendidikan Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi

Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Di Kecamatan Gianyar”. Teknik

analisis data menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa kecanggihan teknologi informasi,

kemampuan teknik personal, dan pengalaman kerja berpengaruh positif

terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi, sedangkan keterlibatan

pengguna dalam pengembangan sistem dan tingkat pendidikan tidak

berpengaruh terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi.

Dewi (2021) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Partisipasi

Pemakai Sistem Informasi Akuntansi, Kemampuan Teknik Personal,

Kecanggihan Teknologi Informasi dan Peran Pengawas Internal Terhadap

Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi”. Teknik analisis data menggunakan

Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel partisipasi pemakai dan kecanggihan teknologi informasi akuntansi

berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi,

sedangkan variabel kemampuan teknik personal dan peran pengawas

internal tidak berpengaruh terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi.


Wulandari (2021) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Tingkat

Ketelitian, Pengalaman Kerja, Pelatihan, dan Pendidikan Staff Terhadap

Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Pada LPD Se-Kota Denpasar”.

Teknik Analisis menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil

Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat ketelitian, pengalaman kerja,

pelatihan, dan pendidikan berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem

informasi akuntansi.

Selita (2022) melakukan penelitian tentang “Efektifitas Sistem

Informasi Akuntansi Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Bangli”.

Teknik analisis data menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa variabel partisipasi manajemen dan

kompleksitas tugas berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem

informasi akuntansi, sedangkan variabel kecanggihan teknologi informasi,

pemanfaatan teknologi informasi dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh

terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi.

Karisma (2022) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pelatihan

Dan Pendidikan, Kompetensi, Pemanfaatan Teknologi Informasi,

Kecepatan Sistem Informasi Akuntansi dan Dukungan Manajemen Puncak

Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Pada Koperasi Simpan

Pinjam Di Kecamatan Sukawati”. Teknik analisis data menggunakan

Analisis Linear Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

kecepatan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap

efektifitas sistem informasi akuntansi, sedangkan variabel pelatihan dan

pendidikan, kompetensi, pemanfaatan teknologi informasi dan dukungan


manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap efektifitas sistem informasi

akuntansi.

Jayanti (2023) melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Kecanggihan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Personal, Peran

Pengawas Internal, Pengalaman Kerja, dan Pelatihan Terhadap Efektifitas

Sistem Informasi Akuntansi Pada LPD Di Kota Denpasar”. Teknik analisis

data menggunakan Analisis Linear Berganda. Hasil penilitian ini

menunjukkan bahwa variabel kecanggihan teknologi informasi,

kemampuan teknik personal, pengalaman kerja, dan pelatihan berpengaruh

positif terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi, sedangkan peran

pengawas internal tidak berpengaruh terhadap efektifitas sistem informasi

akuntansi.

Utami (2023) melakukan penelitian tentang “Efektifitas Sistem

Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa Di Kecamatan

Klungkung”. Teknik analisis data menggunakan Analisis Regresi Linear

Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas

informasi, pemanfaatan teknologi informasi dan partisipasi pengguna

berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi,

sedangkan variabel kualitas sistem dan kemampuan teknik personal tidak

berpengaruh terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi.


BAB III

KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Berfikir

Peningkatan perkembangan teknologi informasi pada saat ini

mendorong perusahaan untuk menerapkan Sistem Informasi Akuntansi

(SIA) yang berbasis komputer agar dapat bersaing dengan perusahaan

lainnya. Penerapan sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi

merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi informasi yang

telah mengubah pemprosesan data akuntansi dari manual menjadi secara

otomatis. Dalam menjalankan tugasnya saat ini, LPD bersaing ketat dengan

lembaga keuangan lainnya seperti Koperasi, dan Bank Perkreditan Rakyat.

Oleh karena itu, LPD dituntut untuk terus meningkatkan pelayanannya

dengan cara meningkatkan sistem informasi akuntansi yang digunakan pada

masing-masing LPD, seperti penggunaan teknologi yang komputerisasi

agar penerapan sistem informasi akuntansi menjadi lebih efektif.

Namun, penerapan sistem informasi akuntansi dalam suatu

perusahaan tentunya tidak lepas dari segala permasalahan. Pada zaman

teknologi seperti sekarang ini sudah banyak LPD menggunakan sistem

berbasis komputer, namun masih tetap adanya human eror dalam

pengoperasiannya, seperti terjadi kesalahan pegawai dalam menyalin dan

mengisi data yang menyebabkan laporan keuangan menjadi tidak akurat.

Beberapa permasalahan diatas dapat menurunkan tingkat efektivitas sistem

informasi akuntansi yang digunakan oleh perusahaan.


Faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi efektivitas sistem

informasi akuntansi adalah keterlibatan pengguna dalam pengembangan

sistem merupakan bagaimana peranan pemakai dalam proses

pengembangan sistem informasi dan tingkat pengaruh dalam

pengembangan sistem tersebut sehingga efektivitas sistem informasi

akuntansi meningkat. Sistem informasi akuntansi juga dapat dikatakan

efektif apabila sistem mampu menghasilkan informasi yang dapat diterima

dan memenuhi harapan secara tepat waktu, akurat dan dapat dipercaya,

dimana dalam mewujudkannya dibutuhkan pemanfaatan teknologi

informasi yang memadai dan maksimal. Kemampuan teknik personal dapat

meningkatkan efektivitas sistem informasi akuntansi karena kemampuan

teknik personal merupakan penerapan suatu pengetahuan dan keterampilan

individu dalam bentuk tindakan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Selain

itu, untuk meningkatkan keefektivitasan harus diimbangi dengan adanya

program pelatihan oleh perusahaan itu sendiri, hal ini perlu diadakan untuk

karyawan karena dalam menjalankan sistem informasi akuntansi yang

terkomputerisasi tersebut, pelatihan akan lebih membantu karyawan

terampil dalam menggunakan sistem yang ada serta meningkatkan

kemampuan dan pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi.

Pengalaman kerja juga dapat meningkatkan efektivitas sistem informasi

akuntansi dalam perusahaan karena karyawan yang telah memiliki

pengalaman kerja sebelumnya akan membantu karyawan lebih mudah dan

terampil dalam melaksanakan tugas-tugasnya.


Gambar 3.1

Kerangka Berfikir Penelitian


Pengaruh Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Personal, Pelatihan
dan Pengalaman Kerja terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi

Fenomena dan Research GAP

Apakah Keterlibatan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem, 1. Utami


Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik (2020)
Personal, Pelatihan dan Pengalaman Kerja Berpengaruh 2. Anjani
Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi? (2020)
3. Pramayasa
(2020)
4. Melliani
H1 : Keterlibatan Pengguna Berpengaruh Positif Terhadap
(2020)
Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi
5. Anggarini,
Teori
H2 : Pemanfaatan Teknologi Informasi Berpengaruh Positif dkk (2021)
Technology
Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi 6. Dewi, dkk
Acceptance
(2021)
Model H3 : Kemampuan Teknik Personal Berpengaruh Positif 7. Wahyuni
(TAM) Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi (2021)
H4 : Pelatihan Berpengaruh Positif Terhadap Efektifitas 8. Putri, dkk
Sistem Informasi Akuntansi (2021)
9. Suardiyanti
H5 : Pengalaman Kerja Berpengaruh Positif Terhadap (2021)
Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi 10. Dewi (2021
11. Wulandari
(2021)
Teknik Analisis Regresi Linear Berganda 12. Selita (2022)
13. Charisma
(2022)
14. Jayanti
Pembahasan (2023
15. Utami
(2023)

Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran

Sumber : Hasil Pemikiran Peneliti (2023)


Gambar 3.2
Model Penelitian

Pengaruh Keterlibatan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem,


Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Personal, Pelatihan
dan Pengalaman Kerja Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi

Keterlibatan Pengguna Dalam


Pengembangan Sistem (X1)

Pemanfaatan Teknologi
Informasi (X2)
Efektifitas Sistem
Kemampuan teknik personal Informasi
(X3)
Akuntansi (Y)

Pelatihan (X4)

Pengalaman kerja (X5)

Sumber : Hasil Pemikiran Peneliti (2023)

3.2 Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan yang singkat dan disimpulkan dari

tinjauan pustaka, serta merupakan jawaban sementara terhadap masalah

ang akan diteliti dan diuji kebenarannya melalui data empiris. Penelitian

ini akan dirumuskan hipotesis guna memberikan arah dan pedoman

melakukan penelitian, hipotesis yang akan diajukan adalah sebagai

berikut:

3.2.1 Pengaruh Keterlibatan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem

Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi


Teori Technology Model (TAM) menjelaskan bahwa terdapat dua

faktor yang mempengaruhi sikap individu untuk menerima dan

menggunakan teknologi, yaitu kemudahan pengguna (easy of use) dan

kemanfaatan (usefulness) yang berlandaskan pada sikap dan hubungan

perilaku pengguna dalam penerimaan atau menggunakan teknologi

informasi dimana sikap dan hubungan perilaku pengguna tersebut adalah

keterlibatan pengguna dalam penggunaan sistem informasi, pada suatu

perusahaan dapat dilihat dari bagaimana peranan pengguna dalam proses

perancangan sistem informasi dan lagkah-langkah apa saja yang

dilakukan mengerahkan kontribusinya, dimana keterlibatan pengguna

sebagai perilaku dan aktifitas yang ditunjukkan oleh para pemakai

selama proses pengembangan sistem.

Dalam kegiatan operasional suatu organisasi seperti pembuatan

laporan keuangan, tentunya laporan tersebut harus sesuai dengan standar

yang berlaku. Selain itu informasi yang dihasilkan harus tepat dan akurat

agar dapat mempermudah dalam pengambilan keputusan, oleh karena itu

dalam menjalankan sistem tersebut, keterlibatan pengguna dalam

pengembangan sistem akan mempengaruhi proses pengembangan

berjalan baik atau tidak, jika pengguna terlibat langsung dalam

pengembangan sistem maka akan mempermudah dalam mengetahui

kekurangan dari sistem yang sudah ada sehingga membuat sistem

menjadi semakin efektif.

Adapun beberapa penelitian sebelumnya mengenai keterlibatan

pengguna dalam pengembangan sistem seperti yang dilakukan oleh


Utami (2020) dan Suardiyanti (2021) yang memperoleh hasil bahwa

keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem berpengaruh positif

terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi. Hal ini menunjukkan

bahwa jika pengguna sering berpartisipasi dalam pengembangan sistem,

maka pengguna tersebut akan lebih paham mengenai sistem ang dipakai

sehingga hal tersebut dapat meningkatkan efektifitas sistem informasi

akuntansi. Maka hipotesis yang dapat ditarik dari teori hasil penelitian

sebelumnya adalah:

H1 : keterlibatan pengguna berpengaruh positif terhadap efektifitas

sistem informasi akuntansi.

3.2.2 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Efektifitas

Sistem Informasi Akuntansi

Pemanfaatan teknologi informasi secara umum merupakan

penggunaan optimal dari komputer untuk mengolah data, memproses,

menimpan, mendapatkan, menampilkan dan mengirimkan dalam

berbagai bentuk dan cara yang digunakan untuk menghasilkan manfaat

bagi pemakainnya. Anwar (2009) mengungkapkan bahwa pemanfaatan

teknologi informasi dapat membantu dalam pengambilan keputusan serta

sebagai dukungan pelaanan administrasi. Pemanfaatan teknologi dapat

memudahkan karyawan dalam melakukan pengolahan data dalam

kegiatan operasional perusahaan.

Pemanfaatan teknologi informasi yang baik akan dapat mengurangi

terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pengolahan data dan hasil data

menjadi lebih akurat. Dengan demikian, hubungan pemanfaatan


teknologi informasi dengan efektifitas sistem informasi akuntansi dapat

dijelaskan dengan pemikiran bahwa apabila pengguna sistem dapat

memanfaatkan teknologi informasi dengan baik maka hal tersebut akan

membantu perusahaan dalam menghasilkan informasi yang cepat, akurat

dan relevan sehingga dapat berguna dalam pengambilan keputusan.

Adapun beberapa hasil penelitian sebelumnya mengenai

pemanfaatan teknologi informasi seperti pada penelitian Anggarini, dkk

(2021), Anjani (2020) dan Utami (2023) menyatakan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhdap efektifitas

sistem informasi akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik

suatu perusahaan dalam memanfaatkan teknologi informasi maka akan

dapat meningkatkan efektifitas sistem informasi, karena dengan adanya

teknologi informasi dapat meminimalisir terjadinya kesalahan data yang

biasanya dilakukan secara manual. Berdasarkan penjelasan tersebut

maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap

efektifitas sistem informasi akuntansi.

3.2.3 Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Terhadap Efektifitas

Sistem Informasi Akuntansi

Kemampuan teknik personal memiliki peranan penting dalam

pengoprasian sistem informasi akuntansi untuk memudahkan pengguna

dalam menyelesaikan tugasnya secara efektif dan efisien, karena

kemampuan teknik personal akan menunjukkan sejuh mana kualitas

individu/pengguna dalam menguasai teknik pengelolaan sistem


akuntansi yang digunakan. Suardiyati (2021) mengungkapkan bahwa

suatu sistem informasi akan jauh lebih bermanfaat dalam membantu

aktifitas manusia apabila pengguna sistem informasi tersebut memiliki

kemampuan untuk mengoperasikannya, apabila pengguna mampu

mengoperasikan sistem dengan tepat maka pengguna sistem tersebut

dapat mengahasilkan informasi yang baik dan akurat sehingga dapat

meningkatkan efektifitas sistem informasi akuntansi pada perusahaan.

Dengan demikian dapat dikatakan jika kemampuan teknik personal yang

dimiliki individu tinggi, maka efektifitas sistem informasi akuntansi yang

dihasilkan akan meningkat.

Adapun beberapa hasil penelitian sebelumnya mengenai

pemanfaatan teknologi informasi seperti pada penelitian Jayanti (2023),

Wahyuni (2021) dan Suardiyanti (2021) menyatakan bahwa kemampuan

teknik personal berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem informasi

akuntansi. Karena semakin tinggi kemampuan teknik personal yang

dimiliki oleh pengguna maka akan dapat menghasilkan informasi

akuntansi yang efektif dan berkualitas. Berdasarkan penjelasan tersebut

maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Kemampuan teknik personal berpengaruh positif terhadap efektivitas

sistem informasi akuntansi

3.2.4 Pengaruh Pelatihan Terhadap Efektifitas Sistem Informasi

Akuntansi

Pelatihan perlu diikuti oleh pengguna sistem informasi akuntansi

karena program pelatihan dapat meningkatkan pemahaman dan keahlian


pengguna sistem informasi akuntansi, sehingga pengguna dapat

memahami manfaat yang diberikan atas pengguna sistem informasi

akuntansi tersebut dan memudahkan dalam penggunaannya (Anggarini,

2021). Sistem informasi yang efektif harus diimbangi dengan program

pelatihan, hal ini perlu diadakan untuk karyawan karena dalam

menjalankan sistem yang terkomputerisasi tersebut, akan membantu

karyawan lebih terampil dalam menggunakannya. Dengan adanya

program pelatihan bagi pengguna sistem kemungkinan terjadinya

kesalahan dalam pengoperasian sistem informasi akuntansi dapat

diminimalisir dan diharapkan dapat menghasilkan informasi akuntansi

yang berkualitas.

Adapun hasil penelitian sebelumnya mengenai pelatihan seperti

pada penelitian Wahyuni (2021), Wulandari (2021) dan Jayanti (2023)

menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap efektifitas

sistem informasi akuntansi. Karena semakin rutin suatu perusahaan

mengadakan kegiatan pelatihan bagi karyawannya, maka karyawan akan

dapat lebih memahami dan cakap dalam menggunakan sistem informasi

akuntansi, sehingga hal tersebut dapat meningkatan keefektifitasan

sistem informasi akuntansi. Berdasarkan penjelasan tersebut maka

peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4 : Pelatihan berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem informasi

akuntansi.

3.2.5 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Efektifitas Sistem Informasi

Akuntansi
Pengalaman kerja merupakan suatu ukuran tentang lama waktu atau

masa kerja yang telah ditempuh seseorang dalam memahami tugas-tugas

dari suatu pekerjaan dan telah melaksanakan pekerjaan tersebut dengan

baik dan benar. Anjani (2020) mengungkapkan bahwa pengalaman kerja

akan memberikan keahlian dan keterampilan kerja, sebaliknya

terbatasnya pengalaman kerja akan mengakibatkan tingkat keahlian dan

keterampilan rendah. Pengalaman kerja dapat mempengaruhi kinerja

pegawai dalam proses penggunaan sistem informasi akuntansi, karena

semakin lama seseorang bekerja dalam bidang tersebut maka semakin

baik kinerja yang dimiliki serta dapat meminimalisir terjadinya kesalahan

pada penggunaan sistem sehingga dapat meningkatkan efektifitas sistem

informasi akuntansi.

Adapun beberapa hasil penelitian sebelumnya mengenai

pengalaman kerja seperti pada penelitian Anggarini, dkk (2021), Jayanti

(2023), Suardiyanti (2021) dan Pramayasa (2020) menyatakan bahwa

pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem

informasi akuntansi. Karena semakin banyak pengalaman kerja yang

dimiliki seseorang maka akan semakin tinggi pengetahuan serta

keterampilan seseorang tersebut dalam mengoperasikan sistem hal

tersebut sangat berpengaruh dalam meningkatkan efektifitas sistem

informasi akuntansi. Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti

merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5 : pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem

informasi akuntansi.
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan objek sekaligus dimana peneliti

melakukan penelitian guna untuk memperoleh data-data yang diperlukan.

Penelitian ini dilakukan pada seluruuh LPD di Kecamatan Tabanan yang

telah menggunakan sistem informasi akuntansi.

4.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah karyawan LPD di Kecamatan Tabanan

yang menggunakan sistem informasi akuntansi. Peneliti meneliti variabel-

variabel yang mempengaruhi efektifitas sistem informasi akuntansi yaitu

keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, pemanfaatan teknologi

informasi, kemampuan teknik personal, pelatihan dan pengalaman kerja.

4.3 Identifikasi Variabel

Variabel-variabel yang diidentifikasi dalam penelitian ini dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

1. Variabel bebas (Independent variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,

2018:39). Variabel independent sering disebut variabel bebas. Dalam

penelitian ini yang tergolong variabel independent adalah:

a. Keterlibatan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem (KPDPS)

b. Pemanfaatan Teknologi Informasi (PTI)

c. Kemampuan Teknik Personal (KTP)


d. Pelatihan (PL)

e. Pengalaman Kerja (PK)

2. Variabel terikat (Dependent variable)

Variabel dependen yaitu variabel yang sering disebut sebagai variabel

output, kriteria, konsekuen (Sugiyono, 2018:39). Variabel dependen

sering disebut variabel terikat. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi (ESIA).

4.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan

kepada variabel, dengan tujuan memberikan arti atau menspesifikasinya.

Dalam penelitian ini definisi operasional yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

4.4.1 Keterlibatan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem (KPDPS)

Menurut susanto (2010:300) keterlibatan pengguna adalah

partisipasi pengguna dalam perancangan dan pengembangan sistem

informasi yang lebih ditekankan pada bagaimana peranan pengguna dalam

proses perancangan sistem informasi dan langkah-langkah apa saja yang

digunakan untuk mengerahkan kontribusinya. Variabel ini diukur dengan

indikator sebagai berikut:

a) Pengaruh penetapan dan pemeliharaan sistem informasi

b) Pengidentifikasian masalah dan kebutuhan dalam sistem informasi

c) Pengaruh pengimplementasian sistem informasi

Pengukuran variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan

sistem diukur dengan 5 poin skala likert diambil dari penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh (Utami 2020). Pilihan yang tersedia yaitu: Sangat

Tidak Setuju (STS) memiliki skor 1, Tidak Setuju (TS) memiliki skor 2,

Cukup Setuju (CS) memiliki skor 3, Setuju (S) memiliki skor 4, dan Sangat

Setuju (SS) memiliki skor 5.

4.4.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi (PTI)

Teknologi informasi merupakan salah satu sarana untuk

meningkatkan kinerja perushaan. Kinerja individu dan organisasi berpotensi

diperbaiki melalui teknologi informasi khususnya teknologi komputer.

Pemanfaatan teknologi secara umum merupakan penggunaan secara

optimal dari komputer untuk mengolah data, memproses, menyimpan dan

mengirimkan dalam berbagai bentuk untuk menghasilkan manfaat yang

dapat berguna bagi pemakainya (Anjani, 2020). Indikator pemanfaatan

teknologi informasi terdiri dari:

a) Frekuensi penggunaan

b) Itensitas penggunaan

c) Perangkat lunak yang digunakan

Pengukuran variabel pemanfaatan teknologi informasi diukur

dengan 5 poin skala likert diambil dari penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Anjani (2020). Pilihan yang tersedia yaitu: Sangat Tidak

Setuju (STS) dengan skor 1, Tidak Setuju (TS) dengan skor 2, Kurang

Setuju (KS) dengan skor 3, Setuju (S) dengan skor 4, dan Sangat Setuju (SS)

dengan skor 5.

4.4.3 Kemampuan Teknik Personal (KTP)


Menurut Robins (2005), kemampuan teknik personal adalah

keahlian seseorang untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan

tertentu secara optimal. Suardiyati (2021) mengungkapkan bahwa suatu

sistem informasi akan jauh lebih bermanfaat dalam membantu aktifitas

manusia apabila pengguna sistem informasi tersebut memiliki kemampuan

untuk mengoperasikannya, apabila pengguna mampu mengoperasikan

sistem dengan tepat maka pengguna sistem tersebut dapat mengahasilkan

informasi yang baik dan akurat sehingga dapat meningkatkan efektifitas

sistem informasi akuntansi pada perusahaan. Indikator kemampuan teknik

personal terdiri dari:

a) Pengetahuan

b) Kemampuan

c) Keahlian

Pengukuran variabel Kemampuan Teknik Personal diukur dengan 5

poin skala likert diambil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Jayanti (2023). Pilihan yang tersedia yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS)

dengan skor 1, Tidak Setuju (TS) dengan skor 2, Kurang Setuju (KS)

dengan skor 3, Setuju (S) dengan skor 4, dan Sangat Setuju (SS) dengan

skor 5.

4.4.4 Pelatihan (PL)

Pelatihan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki

kemampuan kerja yang dimiliki tiap individu berhubungan dengan aktifitas

yang akan dilakukan selama bekerja (Widiasih, 2022). Tujuan dilakukannya

pelatihan adalah untuk meningkatkan efektifitas dari kinerja


karawan/individu dalam mencapai hasil kerja yang telah direncanakan

sebelumnya, selain itu pelatihan sangat bermanfaat bagi sumber daya

manusia untuk meningkatkan kemampuannya dalam bekerja. Indikator dari

variabel pelatihan yaitu sebagai berikut:

a) Materi teoritis sesuai dengan kebutuhan

b) Materi praktek pelatihan sesuai dengan kebutuhan

c) Pelatihan berisikan pemahaman tentang penggunaan sistem

d) Pelatihan membantu peningkatan etos kerja

e) Pelatihan membantu penyesuaian diri dan tempat kerja

Pengukuran variabel Pelatihan diukur dengan 5 poin skala likert

diambil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Utami, 2020).

Pilihan yang tersedia yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1, Tidak

Setuju (TS) dengan skor 2, Kurang Setuju (KS) dengan skor 3, Setuju (S)

dengan skor 4, dan Sangat Setuju (SS) dengan skor 5.

4.4.5 Pengalaman Kerja (PK)

Pengalaman kerja merupakan suatu ukuran tentang lama waktu atau

masa kerja yang telah ditempuh sesorang dalam memahami tugas-tugas dari

suatu pekerjaan dan telah melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik dan

benar. Pengalaman kerja dapat mempengaruhi kinerja pegawai dalam

proses penggunaan sistem informasi akuntansi, karena semakin lama

seseorang bekerja dalam bidang tersebut maka semakin baik kinerja yang

dimiliki dan dapat mengurangi atau meminimalisisr kesalahan input data

pada sistem, sehingga dapat meningkatkan keefektifitasan dari sistem


informasi tersebut (Pramayasa, 2020). Indikator dari variabel pelatihan

yaitu sebagai berikut:

a) Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang ditempuh seseorang

dalam memahami tugas-tugas suatu pekerjaan

b) Kemampuan didalam mendeteksi kesalahan

c) Kemampuan didalam menyelesaikan pekerjaan

d) Tingkat pengetahuan keterampilan yang dimiliki

Pengukuran variabel Pengalaman kerja diukur dengan 5 poin skala

likert diambil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Mirahasri,

2020). Pilihan yang tersedia yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor

1, Tidak Setuju (TS) dengan skor 2, Kurang Setuju (KS) dengan skor 3,

Setuju (S) dengan skor 4, dan Sangat Setuju (SS) dengan skor 5.

4.4.6 Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi (ESIA)

Efektifitas sistem informasi akuntansi merupakan suatu keadaan

yang menyatakan mengenai tingkat kebrhasilan atau kegagalan dari

pelaksanaan suatu kegiatan dimana nantinya dilakukan pengubahan data

keuangan menjadi suatu informasi yang digunakan sebagai pengambilan

keputusan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Indikator-indikator

dalam efektifitas sistem informasi akuntansi terdiri dari:

a) Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna

b) Dapat menyelesaikan dengan tepat waktu

c) Informasi yang dihasilkan mudah dimengerti dan dipahami

d) Menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat


Pengukuran variabel Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi diukur

dengan 5 poin skala likert diambil dari penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh (Melliani, 2020). Pilihan yang tersedia yaitu: Sangat Tidak

Setuju (STS) dengan skor 1, Tidak Setuju (TS) dengan skor 2, Kurang

Setuju (KS) dengan skor 3, Setuju (S) dengan skor 4, dan Sangat Setuju (SS)

dengan skor 5.

4.5 Jenis dan Sumber Data

4.5.1 Jenis Data

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini

dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistic (Sugiyono, 2018:7). Dalam penelitian ini data

kuantitatif yang digunakan adalah hasil kuesioner yang berupa angka-

angka dari masing bagian dan pertanyaan responden pada LPD di

Kecamatan Tabanan.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan hasil penelitian yang lebih berkenan dengan

interpretasi terhadap data yang ditemukan dilapangan (Sugiyono,

2018:7). Dalam penelitian ini data kualitatif yang digunakan aitu

gambaran umum dan struktur organisasi yang terdapat pada LPD di

Kecamatan Tabanan.
4.5.2 Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini

dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpulan data (Sugiyono, 2018:225). Data yang dimaksud adalah

jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden atas pertanyaan-

pertanyaan baik dalam wawancara maupun kuesioner ang berhubungan

dengan penelitian.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah sumber data ang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpulan data (Sugiyono, 2018:225). Data sekunder ini

sifatna mendukung keperluan data primer seperti data struktur

organisasi, dan gambaran umum Lembaga yang menunjang penelitian

ini.

4.6 Metode Penentuan Sampel

4.6.1 Populasi

Populasi adalah wilaah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2017:136). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan yang bekerja pada LPD di Kecamatan Tabanan.


4.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono 2017). Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah menggunakan Purposive Sampling. Purposive

Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Jumlah Karyawan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan

Tabanan.

2. Karyawan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang telah menggunakan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

Tabel 4.1
Populasi dan Sampel

No. Keterangan Jumlah

1. Populasi 82 orang

2. Karyawan yang tidak menggunakan SIA (50) orang

3. Sampel 32 orang

Sumber : Penelitian Sebelumnya (Witari, 2023)

4.7 Metode Pengumpulan Data

4.7.1 Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, jika

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui

hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya

sedikit atau kecil (Sugiyono, 2018:137).


4.7.2 Kuisioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab (Sugiyono. 2017:225). Jumlah kuesioner

ditentukan berdasarkan indikator variabel penelitian. Jawaban responden

akan diukur dengan menggunakan skala Likert. Kuesioner yang disebarkan

berupa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden mengenai

pengaruh keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, pemanfaatan

teknologi informasi, kemampuan teknik personal, pelatihan dan

pengalaman kerja terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi.

4.7.3 Dokumentasi

Sugiyono (2017:425) mengungkapkan bahwa dokumentasi adalah

catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk gambar,

tulisan, atau karya-karya monumental dari seseorang. Data yang diperoleh

dalam teknik dokumentasi dalam penelitian ini adalah kumpulan jurnal atau

skripsi dari peneliti terdahulu terkait dengan variabel penelitian.

4.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan pengelompokan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, mentabulasikan data berdasarkan variabel dari

seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan

(Sugiyono, 2017).
4.8.1 Uji Statistik Deskriptif

Sugiyono (2018:147) mengungkapkan bahwa statistik deskriptif

yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

medeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum dan generalisasi. Statistik deskriptif bertujuan untuk

memberikan informasi tentang karakteristik variabel penelitian antara lain,

nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum.

4.8.2 Uji Instrumen

Pengujian instrumen dilakukan dengan menguji validitas dan

reabilitas instrumen, karena kuesioner merupakan instrumen yang paling

penting dalam penelitian ini. Pengujian tersebut meliputi:

1. Uji Validitas

Ghozali (2016:52) mengungkapkan bahwa Uji validitas digunakan

untuk mengukur sah atau valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner. Pengujian

validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pearson

correlation, dengan cara menghitung korelasi antar skor total tersebut

positif dan besarnya diatas 0,3 maka butir pertanyaan tersebut

dinyatakan valid (Ghozali, 2016:53).

2. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dapat dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah


konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016:47). Pengujian

ini diukur dengan uji statistik cronbach’s alpha (α). Suatu variabel dapat

dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha (α) > 0,7

(Ghozali, 2016:48).

4.8.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji dua atau

lebih variabel independen terhdap variabel dependen. Analisis ini

digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel

keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, pemanfaatan teknologi

informasi, kemampuan teknik personal, pelatihan dan pengalaman kerja

terhadap variabel efektifitas sistem informasi akuntansi.

Rumus untuk analisis ini adalah sebagai berikut:

ESIA = α + β1KPDPS + β2PTI + β3KTP + β4PL + β5PK + e…………….(1)

Keterangan:

ESIA : Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi


α : Konstanta
β : Koefisien Regresi
KPDPS : Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem
PTI : Pemanfaatan Teknologi Informasi
KTP : Kemampuan Teknik Personal
PL : Pelatihan
PK : Pengalaman Kerja
e : Tingkat Kesalahan atau Error Term
4.8.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa persamaan

regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi dan konsisten.


Uji yang akan dilakukan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Ghozali (2016:154) mengatakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi baik variabel terikat dan variabel

bebas memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji

F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Pengujian normalitas dilakukan menggunakan metode Kolmogorov-

Smirnov. Apabila tingkat signifikasinya lebih dari alpha (0,05) maka

dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model

regresi adalah dengan menganalisis matriks kolerasi variabel-variabel

bebas, dapat juga dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation

Factors (VIF). Apabila VIF < 10 dan tolerance value > 0,10 maka dapat

disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2016:103).

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016:134) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi terjadi perbedaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka dapat disebut


heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Metode yang digunakan untuk mendeteksi

heteroskedastisitas adalah dengan uji Glejser. Jika nilai signifikasinya

lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4.8.5 Uji Model Fit (Uji F)

Uji F berfungsi untuk melihat apakah model persamaan regresi yang

dibuat layak atau tidak menguji data. Jika model layak signifikan maka

model dapat digunakan untuk menguji data selanjutnya (Ghozali, 2016:96).

Ketentuan yang digunakan adalah signifikasi ≤ 0,05, maka model layak

digunakan untuk analisis selanjutnya.

4.8.6 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2016:95) Koefisien Determinasi (R2) merupakan

ukuran kesesuaian dari persamaan regresi yaitu variasi dan variabel terikat

yang mampu dijelaskan oleh variabel bebas. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu (0 < R2 < 1). Koefisien determinasi mengukur

seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independent

memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel dependen.

4.8.7 Uji t

Menurut Ghozali (2016:97) menyatakan bahwa uji t dilakukan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh ang nyata secara individu antara variabel

dependen dengan satu variabel independent. Dalam penelitian ini


menggunakan tingkat signifikasi sebesar 0,05. Penerimaan atau penolakan

hipotesis dilakukan dengan kriteria:

a. Jika nilai signifikasi t ≤ 0,05 maka H1 diterima, terdapat pengaruh

antara variabel independent terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai signifikasi t > 0,05 maka H1 ditolak, tidak ada pengaruh

antara variabel independent terhadap variabel dependen.


DAFTAR PUSTAKA
Agustina, F., & Sari, D. P. P. (2020, Oktober). Pengaruh kecanggihan teknologi
informasi, partisipasi manajemen, pengetahuan manajer, pelatihan dan
pengalaman kerja terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi.
In Prosiding Seminar Nasional Darmajaya (Vol. 1, pp. 35-48).
Anggarini, N. P. T., Arizona, I. P. E., & Ernawatiningsih, N. P. L. 2021. Pengaruh
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengalaman Kerja, Pelatihan, Skill Dan
Partisipasi Pemakai Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi.
Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Akuntansi (KHARISMA), Vol 3, No 1,
h:380-390.
Anggreni, N. M. H. D., & Suardikha, I. M. S. (2020). Pengaruh Pemanfaatan
Teknologi Informasi Dan Kemampuan Teknik Personal Pada Efektivitas
SIA. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 30(6), 1356-1368.
Anjani, Ni Luh Wahyu Setia. (2020). Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi,
Kemampuan Teknik Personal, Pengalaman Kerja, dan Pelatihan terhadap
Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi pada Kantor Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) di Kabupaten Karangasem. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Anwar, S. Naja. 2009. Pengaruh Kematangan Teknologi Informasi dan Kinerja
Sistem Informasi Terhadap Kemanfaatan Sistem Informasi Bagi Kelurahan
– Kelurahan di Kodia Semarang. E-Jurnal. Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Stikubank, 14(2), h: 146-151.
Astiti, Ni Luh Ayu. 2021. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Sistem
Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa Di Kecamatan
Denpasar Selatan. Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Mahasaraswati. Denpasar.
Dewi, N. M. A. K., Arizona, I. P. E., & Ernawatiningsih, N. P. L. 2021. Pengaruh
Partisipasi Pemakai Sistem Informasi Akuntansi, Kemampuan Teknik
Personal, Kecanggihan Teknologi Informasi, Dan Peran Pengawas Internal
Terhadap Efektivitas Sistem Informasi. Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa
Akuntansi (KHARISMA), Vol 3, No 1, h:391-402.
Dewi, N. M. A. K., Arizona, I. P. E., & Ernawatiningsih, N. P. L. (2021). Pengaruh
Partisipasi Pemakai Sistem Informasi Akuntansi, Kemampuan Teknik
Personal, Kecanggihan Teknologi Informasi, Dan Peran Pengawas Internal
Terhadap Efektivitas Sistem Informasi. Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa
Akuntansi (KHARISMA), 3(1).
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23. Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jayanti, Desak Made Erika. (2023). Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi,
Kemampuan Teknik Personal, Peran Pengawasan Internal, Pengalaman
Kerja, dan pelatihan Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Pada
LPD di Kota Denpasar. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Mahasaraswati Denpasar.
Kharisma, I Wayan Wahyu. (2022) Pengaruh Pelatihan dan Pendidikan,
Kompetensi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kecepatan Sistem
Informasi Akuntansi dan Dukungan Manajemen Puncak Terhadap
Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Pada Koperasi Simpan Pinjam di
Kecamatan Sukawati. Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Laksmi, N. P. (2023). Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Pengalaman
Kerja, Tingkat Pendidikan, Kualitas Sistem Informasi dan Keterlibatan
Pengguna Dalam Pengembangan Sistem Terhadap Efektivitas Sistem
Informasi Akuntansi Pada Kantor Bpkad Kabupaten Gianyar (Doctoral
Dissertation, Universitas Mahasaraswati Denpasar).
Mirahasri, Luh Putu. (2020). Pengaruh Skill, Pengalaman Kerja, Pelatihan dan
Kompleksitas Tugas Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Pada
Koperasi Pasar Srinadi Kabupaten Klungkung. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Nugraha, D. B., Azmi, Z., Defitri, S. Y., Pasaribu, J. S., Hertati, L., Saputra, E., ...
& Fau, S. H. (2023). Sistem informasi akuntansi. Global Eksekutif
Teknologi.
Pramayasa, I Kadek Agus Edi. (2020). Pengaruh Pengalaman Kerja, Pelatihan
Kerja, Keterlibatan Pengguna Dalam Pengembangan, dan Dukungan
Manajemen Puncak Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Klungkung. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Putri, D. M. D. S., Arizona, I. P. E., & Ernawatiningsih, N. P. L. (2021). Pengaruh
Keterlibatan, Kemampuan Teknik Personal, Dan Pendidikan Pelatihan
Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Pada
Lembaga Perkreditan Desa Di Kecamatan Kerambitan. KARMA (Karya
Riset Mahasiswa Akuntansi), 1(4), 1470-1479.
Putri, N. M. K. D., & Srinadi, N. L. P. (2020). Pengaruh kecanggihan teknologi
informasi dan kemampuan teknik personal terhadap efektivitas penggunaan
sistem informasi akuntansi di LPD Kecamatan Ubud. Widya Akuntansi Dan
Keuangan, 2(1), 1-15.
Raditya, K. L. D. P., & Yasa, I. N. P. (2022). Pengaruh Tingkat Pendidikan,
Kebermanfaatan Dan Kemudahan Teknologi Informasi Terhadap
Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Pada Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) Di Kecamatan Tabanan. JIMAT (Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 13(04), 1356-1368.
Robbins, Stephen P., 2005, Analisis Kinerja. Penerjemah Henry Simamora,
Selemba Empat, Jakarta.
Romney, Marshall B. dan Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi
13.Jakarta: Salemba Empat
Sajady, H., M. Dastgir, and H. Hashem Nejad. 2008. “Evaluation of the
Effectiveness of Accounting Information Systems”. International Journal of
Information Science and Technology 6(2):49-59.
Sari, K. A. D. P., Suryandari, N. N. A., & Putra, G. B. B. 2021. Pengaruh
Pemanfaatan Teknologi, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik
Pemakai, Pengalaman Kerja Dan Jabatan Terhadap Efektivitas Sistem
Informasi Akuntansi. Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Akuntansi
(KHARISMA), Vol 3, No 1, h:11-21.
Selita, N. L., Sunarwijaya, I. K., & Ardianti, P. N. H. (2022). EFEKTIVITAS
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN
RAKYAT DI KABUPATEN BANGLI. Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa
Akuntansi (KHARISMA), 4(1), 62-72.
Suardiyanti, Kadek Ayu Budi. (2021). Pengaruh Kecanggihan Teknologi
Informasi, Kemampuan Teknik Personal, Keterlibatan Pengguna Dalam
Pengembangan Sistem, Pengalaman Kerja dan Tingkat Pendidikan
Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Pada Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) Di Kecamatan Gianyar. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Sudaryono, E.A & Astuti.I.D. 2005. Pengaruh Computer Anxiety terhadap
Keahlian Karyawan Bagian Akuntansi dalam Menggunakan Komputer. E-
Jurnal. Solo.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ke-27. Bandung: Alfabeta.
Tirtayasa, Ida Bagus Made. (2021). Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi,
Pengalaman Kerja, Pelatihan dan Budaya Tri Hita Karana Terhadap
Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa
(LPD) di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Utami, N. K. D. K., Ernawatiningsih, N. P. L., & Sunarwijaya, I. K. (2023).
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi pada Lembaga Perkreditan Desa di
Kecamatan Klungkung. Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Akuntansi
(KHARISMA), 5(2), 363-373.
Utami, Ni Luh Ayu Dhyana. (2020). Pengaruh Keterlibatan Pengguna dalam
Pengembangan Sistem, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pelatihan,
Pengalaman Kerja dan Skill terhadap Efektifitas Sistem Informasi
Akuntansi Pada LPD Kecamatan Kerambitan. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Wahyuni, N. K. F. S., Kepramareni, P., Pradnyawati, S. O., & Arya, P. A. P. 2021.
Pengaruh Jenjang Pendidikan, Kemampuan Teknik Personal, Pengalaman
Kerja, Dan Program Pelatihan Terhadap Efektivitas Sistem Informasi
Akuntansi Pada Kantor Inspektorat Daerah Kabupaten Karangasem. Karya
Riset Mahasiswa Akuntansi (KARMA), Vol 1, No 1, h:200-208.
Widiasih, Ni Luh Ayu. (2022). Faktor Penentu Efektifitas Sistem Informasi
Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Se-Kecamatan Tabanan.
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Wilkinson, J.W.C, dkk. (2000). Accounting information systems: essential
concepts and application. New Jersey: John Wiley & Sons Inc.
Witari, Sayu Made Putri. (2023). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa di
Kecamatan Tabanan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati
Denpasar.
Wulandari, Ni Made Devi. (2021). Pengaruh Tingkat Ketelitian, Pengalaman Kerja,
Pelatihan dan Pendidikan Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi
Pada LPD Se-Kota Denpasar. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Mahasaraswati Denpasar.
KUESIONER

Keterangan Kuesioner:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
CS : Cukup Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju

1. Keterlibatan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem (X1)


No. Pernyataan STS TS CS S SS
1. Seberapa besar keterlibatan Saudara/I dalam
perencanaan sistem informasi akuntansi
(misalnya dalam penetapan sasaran dan
kendala sistem)
2. Seberapa besar keterlibatan Saudara/I dalam
pengidentifikasian masalah dalam sistem
informasi.
3. Seberapa besar keterlibatan Saudara/I dalam
pengidentifikasian kebutuhan-kebutuhan dari
sistem informasi.
4. Seberapa besar keterlibatan Saudara/I dalam
pengimplementasian sistem informasi.
5. Seberapa besar keterlibatan Saudara/I dalam
pemeliharaan sistem informasi
Sumber: Utami (2020)

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2)


No. Pernyataan STS TS CS S SS
1. Pengolahan data menjadi lebih mudah dan
cepat dengan teknologi sistem informasi
2. Penggunaan teknologi sistem informasi
sangat membantu dalam bekerja
3. Pemanfaatan teknologi informasi
meminimalisir terjadinya kesalahan
4. Pemanfaatan teknologi informasi
memberikan informasi yang akurat
5. Penggunaan teknologi komputer dengan
sistem informasi (software) memudahkan
pegawai untuk menemukan kembali data-
data yang diperlukan
Sumber: Anjani (2020)

3. Kemampuan Teknik Personal (X3)


No. Pernyataan STS TS CS S SS
1. Saya memiliki pengetahuan mengenai sistem
yang digunakan oleh perusahaan.
2. Saya memahami tugas dari pekerjaan saya
sebagai pemakai sistem informasi akuntansi
3. Kemampuan saya menyelesaikan tugas yang
lebih baik dan lebih cepat dengan
menggunakan komputer.
4. Dengan menggunakan komputer tugas yang
saya kerjakan mudah untuk dipahami
5. Saya memiliki kemampuan dalam
mengerjakan tugas dengan menggunakan
sistem yang terkomputerisasi.
6. Saya mempunyai keahlian dalam
menggunakan komputer secara umum.
7. Saya mempunyai keahlian dalam beradaptasi
dengan kemajuan atau perkembangan
teknologi komputer seperti sekarang.
Saya ditempatkan sesuai dengan keahlian
8. yang saya miliki.
Sumber: Jayanti (2023)

4. Pelatihan (X4)
No. Pernyataan STS TS CS S SS
1. Materi teoritis pelatihan yang saya dapatkan
sudah dapat memenuhi kebutuhan standar
dalam memahami pekerjaan yang saya
hadapi.
2. Materi praktek pelatihan yang saya dapatkan
sudah dapat memenuhi kebutuhan standar
dalam memahami pekerjaan yang saya
hadapi.
3. Pelatihan yang pernah saya ikuti dapat
membantu saya memanfaatkan sistem yang
digunakan.
4. Pelatihan yang saya ikuti agar dapat
memperbaiki prestasi kerja pada pekerjaan
yang menjadi tanggung jawab saya.
5. Mengikuti pelatihan penggunaan sistem
informasi akuntansi dapat berguna dalam
menyelesaikan pekerjaan.
6. Pelatihan yang saya ikuti dapat membantu
saya dalam meningkatkan etos kerja yang
lebih baik.
7. Pelatihan yang pernah saya ikuti dapat
membantu saya dalam menyesuaikan diri di
tempat saya bekerja.
Sumber : Utami (2020)
5. Pengalaman Kerja (X5)
No. Pernyataan STS TS CS S SS
1. Saya dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan sesuai dengan waktu yang
ditargetkan
2. Perusahaan ini sebelumnya pernah
menempatkan saya pada bidang yang lain
3. Untuk bekerja pada kantor ini, minimal saya
memiliki pengalaman kerja di kantor lain
4. Saya mampu memberikan penjelasan yang
logis (masuk akal) atas kekeliruan yang
ditemukan
5. Saya perlu mengikuti seminar dan pelatihan
yang berhubungan dengan keahlian saya
6. Saya mampu menggolongkan kekeliruan-
kekeliruan berdasarkan tujuan dan sistem
akuntansi yang melandasi
7. Saya tidak kekurangan waktu dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
8. Ruang lingkup dan metode bekerja yang
saya terapkan membutuhkan pertimbangan
atasan
9. Saya cepat tanggap dalam mendeteksi
kekeliruan-kekeliruan yang terjadi
10. Dalam menyelesaikan tugas saya harus
memiliki pengetahuan yang cukup sebagai
seorang yang ahli dalam bidang tertentu
Sumber: Mirahasri (2020)
6. Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi (Y)
No. Pernyataan STS TS CS S SS
1. Program aplikasi yang ada dalam perusahaan
Bapak/Ibu saat ini mendukung pelaksanaan
pekerjaan Bapak/Ibu.
2. Sistem informasi lebih mudah
mendefinisikan data yang Bapak/Ibu
butuhkan dan sesuai dengan kebutuhan
pengguna
3. Mengakses data merupakan hal yang tidak
sulit dan tidak memakan waktu dalam tugas
Bapak/Ibu, sehingga informasi yang
dihasilkan mudah dimengerti dan dipahami
4. Sistem informasi (program aplikasi) yang
ada dalam perusahaan dapat meminimalisir
waktu bekerja Bapak/Ibu, sehingga
terselesaikan dengan tepat waktu
5. Pekerjaan Bapak/Ibu lebih mudah dikerjakan
apabila menggunakan sistem informasi
(program aplikasi) yang ada dalam
perusahaan, dibandingkan Bapak/Ibu
mengerjakannya dengan normal
6. Penerapan program aplikasi yang ada dalam
perusahaan dapat menyediakan data yang
cepat, tepat, dan akurat mengenai kondisi
perusahaan sehingga memudahkan
manajemen mengambil keputusan
Sumber: Melliani (2020)

Anda mungkin juga menyukai