Oleh;
Nama: Muhammad Sefirullah
Nim: 2002621001090
Prodi: Akutansi
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi dan bisnis di era modern seperti saat ini pada sistem
informasi akutansi (SIA) telah banyak membantu pekerjaan manusia terutama dalam
bidang sistem informasi, perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu
meningkatkan sistem infomasi akutansi (SIA), peningkatan penggunaan teknologi
komputer sebagaimana dalam bentuk kemajuan teknologi informasi seperti
pemorosesan data, menyimpandan memanipulasi data. dengan adanya kemajuan
teknologi awal mula di lakukan secara manual menjadi otomatis atau
terkompurisasi. Kesuksesan suatu sistem berhubungan dengan kinerja yang
dimiliki oleh sistem tersebut. Setelah terjadi kemajuan teknologi informasi dan
persaingan yang semakin ketat banyak perusahaan yang beralih menggunakan
teknologi informasi. Alasan dari banyaknya perusahaan beralih menggunakan
teknologi informasi yaitu karena teknologi informasi banyak dijadikan suatu
strategi dan peluang dalam perkembangan dunia bisnis terutama dalam hal
penerapan sistem
Informasi.
Penggunaan teknologi informasi dalam suatu perusahaan dapat mempermudah
proses-proses yang terkait dengan pengolahan data informasi, Sistem informasi akan
membantu perusahan menyajikan suatu laporan keuangan kedalam bentuk
informasi yang akurat dan terpercaya, sehingga banyak pihak yang dapat
memanfaatkan sistem informasi akuntansi untuk mencapai keunggulan bagi
perusahaan. Marlinawati (2013) menyatakan efektivitas sistem informasi akuntansi
merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran sejauh mana target dapat
dicapai dari suatu kumpulan sumber daya yang diatur untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data elektronik, kemudian mengubahnya menjadi
sebuah informasi yang berguna serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan
dengan baik secara kualitas maupun waktu. Sistem informasi akuntansi juga dapat
memudahkan para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.Oleh sebab itu,
dalam suatu perusahaan baik itu perbankan maupun non perbankan sistem
informasi ini penting digunakan dan diterapkan didalamnya guna mendapatkan hasil
yang lebih efektif dan praktis.
2
kemampuan Pendidikan dalam teknologi Sistem informasi akutansi (SIA) yang di
rancang dengan baik akan menghasilkan informasi yang berkualitas sebagai landasan
pengambilan keputusan , sistem di katakan efektif apabila sistem mampu memenuhi
harapan informasi secara tepat waktu (timely) ,akurat (accurate) dan dapat di
percaya (relible) hal ini tergantung pada penerapan SIA pada organisasi di
perusahaan akan di katakan efektif apabila pengguna semakin lihai dalam
menggunakan komputer
Menurut Adisanjaya dkk (2017) efektivitas sistem informasi akutansi
(SIA)merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran sejauh mana target
dapat dicapai dari suatu kumpulan sumber daya yang di atur untuk mengumpulkan ,
memproses dan menyimpan data elektronik , kemudian mengubahnya menjadi
informasi yang berguna serta menyediakan laporan formal yang di butuhkan dengan
baik secara kualitas maupun waktu untuk di gunakan sebagai pengambilan
keputusan oleh pihak menajeman,
3
adalah jika personal dapat memahami dan menggunakan sistem informasi dengan
baik akan berperan penting dalam meningkatkan dan terwujudnya efektivitas sistem
informasi akuntansi karena efektivitas sistem informasi akan berjalan baik apabila
personal dapat menggunakan sistem informasi dengan cepat dan baik .
Menurut Yesa (2016 ) , Hutama ( 2017 ), Kharisma (2017 ) Jayanti (2017)
kemampuan teknik personal berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi . Berbeda dengan Aryani ( 2018 ) menyatakan bahwa kemapuan teknik
personal yang terbatas menyebabkan kinerja sistem informasi tidak baik .
Kemampuan teknik personal tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi.
Faktor berikutnya yang mempengaruhi sistem informasi akutansi adalah partipasi
pengguna, kesuksesan suatu pengembangan sistem informasi (SIA) perlu adanya
partipasi pengguna yang mana Pengaruh partisipasi pengguna yang bisa disebut
karyawan atau personil sangat menentukan keberhasilan penerapan sistem
informasi akuntansi dalam sebuah perusahaan (Lilis Puspitawati & Sri Dewi
Anggadini, 2011 : 249). Pada organisasi perusahaan, pengaruh karyawan ini tidak
dapat dilepaskan dengan masalah prilaku manusia yang terlibat dalam organisasi
tersebut (Lilis Puspitawati & Sri Dewi Anggadini, 2011:249). Pengaruh yang utama
atas perilaku manusia berasal dari adanya perbedaan individu dan karenanya yang
harus dijadikan fokus perhatian manajemen adalah usaha memahami perbedaan
individu (Lilis Puspitawati & Sri Dewi Anggadini, 2011 : 249). Para pengguna harus
terlibat dalam perancangan aplikasi-aplikasi, para pemakai harus memahami hakekat
dan tujuan keluaran untuk dapat memanfaatkannya (George:2000:22).
Faktor yang trakhir yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akutansi (SIA)
adalah Pengalaman kerja,pengalaman kerja dapat artikan bahwa seseorang yang
melaksanakan suatu tugas yang berulang - ulang maka akan lebih banyak hal yang
tersimpan di ingatannya dan dapat mengembangkan suatu pemahaman yang lebih
baik mengenai peristiwa yang terjadi . Pengalaman kerja merupakan tingkat
penguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang yang dapat diukur dari masa
kerjanya . Pengalaman seorang karyawan biasanya dapat meningkatkan kepercayaan
diri seseorang dalam melakukan tugas dan kewajibannya ( Dewi , 2017) Dengan
4
adanya pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang karyawan maka akan
mempermudah dalam mengaplikasikan sistem informasi akuntansi untuk mencapai
tujuan yang diharapkan oleh perusahaan . menunjukan hasil bahwa pengalaman
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akutansi (SIA).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai '' PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI,PEMANFAANTAN
TEKNOLOGI, KEMAMPUAN TEKNIK PERSONAL,PARTIPASI PENGGUNA, DAN
PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUTANSI PADA
LEMBAGA PENGKREDITAN DESA DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN''
5
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah diatas adalah:
1) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknologi informasi pada kinerja
informasi LPD Denpasar Selatan.
2) Untuk mengatahui pengaruh pemanfaatan teknologi pada kinerja informasi
akutansi LPD Denpasar Selatan .
3) Untuk mengetahui pengaruh kemampuan teknik personal pada kinerja informasi
akutansi LPD Denpasar Selatan.
4) Untuk mengetahui pengaruh partisipasi pengguna pada kenerja informasi akutansi
LPD D enpasar Selatan.
5) Untuk mengatahui pengaruh pengalaman kerja pada kinerja sistem informasi LPD
Denasar Selatan.
2.Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat di gunakan sebagai sumber informasi ilmu
pengetaahuan dibidang kinerja sistem informasi akutansi trutama berkaitan dengan
’pengaruh pemanfaatan teknologi, kemampuan tehnik personal, partipasi pengguna
dan pengalaman kerja terhadap kinerja sistem informasi akutansi pada lembaga
pengkredikan desa kecamatan denpasar selatan sebagai refrerensi bagi yang
melakukan penelitian lebih lanjut menegenai topik dan tema tersebut.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teknologi Accepatence Model (TAM)
Teknologi Accepatence Model (TAM) adalah salah satu teori tentang penggunaan
sistem informasi yang di anggap sangat berpengaruh dan umumnya di gunakan
untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem teknologi
informasi
( Jogiyanto ,2008 :111 ). Technology Accepatance Model Davis ( 1993 ) , didefinisikan
sebagai salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memehami faktor-
faktor yang mempengaruhi diterimanya pengguna teknologi . Dalam penelitian Davis
(1989: 985) tujuan model TAM adalah untuk dapat mejelaskan faktor -faktor utama
dari perilaku , penggunaan teknologi informasi terhadap penerimaan pengguna
teknologi informasi.
Model ini diharapkan bisa menggambarkan bahwa penggunaan sistem informasi
akan dipengaruhi oleh variabel kemanfaatan (usefulness of use ) dan variabel
kemudahaan pemakai ( ease of use ). TAM ( Technology Acceptance Model )
merupakan adopsi dari TRA ( Theory of Reasoned Action ). TAM merupakan salah
satu model yang digunakan untuk mengetahui penerimaan sistem teknologi di suatu
instansi . Model ini diperkenalk pertama kali oleh Fred D. Davis pada tahun 1986
( Palyama , 2017 : 86 ) . Salah satu teori yang menjelaskan tentang model
pendekatan teknologi TAM (Technology Acceptance Model ).
TAM dikembangkan oleh Fred D.Davis yang menempatkan faktor sikap dari tiap
perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu kemudahan pengguna (ease of use)
dan kemanfaatan teknologi (usefulness) Model ini merupakan adopsi dari TRA
(Theory of Reasoned Action ) yang dirancang untuk menjelaskan perilaku manusia.
Terdiri dari faktor yang mempengaruhi intensi perilaku, sikap terhadap perilaku, dan
norma subyektif (Yulianto, 2011:52).
Technology Accepatance Model ( TAM ) mendeskripsikan bahwa terdapat dua
factor yang secara dominan mempengaruhi integrai teknologi . Faktor pertama
adalah persepsi kegunaan ( usefulness ) sedangkan faktor kedua adalah persepsi
7
kemudahan dalam penggunaan teknologi ( ease of use ) ( Davis , 1989 :320 ) . Kedua
variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna . Simpulan dari model
TAM adalah menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya
dalam penggunaan teknologi informasi.
TAM di asumsikan bahwa penggunaan sistem pada kenyataanya ditentukan oleh
niat perilaku pengguna dalam menggunakan sistem tersebut .sistem yang dirancang
untuk mempermudah pengguna dalam meyelesaikan pekerjaan . Intensitas
pengguna sistem ditentukan oleh manfaat yang akan dira kan dalam kemudahan
sistem . Dalam kaitannya dengan penelitian yang dilakukan mengenai hubungan
kemampuan teknik personal , dukungan manajemen puncak , pelatihan pemakai ,
dan keterlibatan pengguna dalam terhadap kinerja sistem informasi maka
dipergunakan technology acceptance model (TAM). Model membantu menggunakan
dan sumber daya teknologi informasi yang ada serta meningkatkan efektifitasnya
secara keseluruhan diperlukan suatu model guna menganalisis dan memahami yang
mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi informasi.
8
strategis untuk pengambilan keputusan (Sutabri, 2014: 3). Semua informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi saat ini juga harus mendukung peningkatan
produktivitas, efisiensi dan pengendalian yang merupakan hal penting dalam
menghadapi persaingan (Susanto, 2017:11Menurut Surastiani ( 2015) Pendidikan
sanagat berperan penting dalam teknologi informasi yaitu pengembangan kemajuan
teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan , dan
menyalurkan informasi keuangan kepada pelayanan publik .
2.1.4 Kemampuan Tehnik Personal
Kemampuan teknik personal merupakan aktivitas personal dalam tahap
pengembangan sistem informasi yang menunjukkan seberapa besar tingkat
keterlibatan individu terhadap proses pengembangan sistem informasi akuntansi
Dwinda (2014) dalam Wilayanti dan Dharmadiaksa ( 2016) Kemampuan teknik
personal merupakan kemampuan dalam diri seseorang berdasarkan atas
pengalaman serta pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti sehingga dapat
meningkatkan kepuasannya untuk menggunakan teknologi informasi yang
diterapkan oleh suatu organisasi . Ada dua jenis kemampuan teknik, yaitu
kemampuan spesialis yang meliputi teknik desain sistem yang berhubungan dengan
sistem , komputer , dan model sistem . Dan kemampuan umum yang meliputi teknik
analisis yang berhubungan dengan organisasi manusia dan lingkungan sekitarnya .
Kemampuan teknik personal yang baik akan mendorong pemakai untuk
menggunakan teknologi informasi dalam penyelesaian tugasnya karena pemakai
memiliki pengetahuan dan kemampuan yang mempuni sehingga dapat
menyelesaikan tugas dengan baik.
9
Partisipasi melibatkan interaksi yang saling berhadapan antara individu individu ,
atasan dan bawahan . Partisipasi akan mendorong pencapaian efektivitas individu ,
selanjutnya akan mendorong efektivitas kelompoknya dan pada gilirannya akan
menyebabkan efektivitas organisasi (Gibzon et al ., 2003 ) . partipasi pengguna
sangat berperan penting dalam keterlibatan secara lansung dalam sistem informasi
akutansi
10
akuntansi. (2) Kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifika
terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. (3) Perlindungan sistem informasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
(4) Partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas
sistem informasi akuntansi. (5) Personal capability, kecanggihan teknologi informasi,
perlindungan sistem informasi dan partisipasi manajemen secara bersama- sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
2. Komang Septi Ratnasih . Dr. Edy Sujana dengan judul ''PENGARUH KECANGGIHAN
TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI PENGGUNA, DAN KEMAMPUAN PENGGUNA
TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT PLN (PERSERO) AREA
BALI UTARA (KANTOR PUSAT''(2017) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi pengguna, dan kemampuan
pengguna terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
metode penelitian ini adalah adalah jenis data kuantitatif dengan sumber data
primer berupa penyebaran kuesioner kepada 35 karyawan di bidang akuntansi,
keuangan, anggaran, penglolaan pendapatan, perencanaan sistem sebagai
responden. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda
partisipasi pengguna berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi, kemampuan pengguna berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Secara simultan kecanggihan teknologi
informasi, partisipasi pengguna, dan kemampuan pengguna berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
3. cahya semarajana,sagung oka dengan judul ''PENGARUH KEMAMPUAN PEMAKAI
TEKNOLOGI INFORMASI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI
PEMAKAI TEKNOLOGI INFORMASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)
KECAMATAN SUKAWATI'' tujuan penelitian adalah; Untuk menguji pengaruh
kemampuan pemakai teknologi informasi pemanfaatan teknologi informasi,
partisipasi pemakai teknologi informasi, Metode pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah purposive sampling.Purposive
11
memperoleh hasil bahwa kemampuan pemakai dan partipasi pemakai berpengaruh
positif terhadap kinerja sistem informasi akutansi
4. Dewi sartika, edy,lina yang berjudul '' Pengaruh Keterlibatan, Kemampuan Teknik
Personal, Dan Pendidikan Pelatihan Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem
Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa Di Kecamatan Kerambitan''
(2021) pokok permasalah penelitian ini adalah apakah keterlibatan, kemampuan
teknik personal, dan pendidikan pelatihan berpengaruh terhadap efektivitas
sistem informasi akutansi pada LPD Kecamatan Kerambitan teknik Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.
memperoleh hasil bahwa tehnik personal berpengaruh positif terhadapa sistem
informasi akutansi
5. Kanza dwi putri.putri srinadi yang berjudul ''Pengaruh Kecanghihan teknologi
Informaisi kemampuan Tehnik personal Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem
informasi Akutansi Di LPD Kecamatan ubub '' (2020) meneliti untuk menganalisis
pengaruh kecanggihan teknologi informasi dan kemampuan teknik personal
terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi metode penelitan
ini menggunakan Analisis regresi berganda
hasil penelitian ini adalah bahwa semakin tinggi kemampuan tehnik personal maka
semakin meningkat kinerja sistem akutansi di LPD se kecamatan ubub.
6. sri lestari,wahyuni,Gede adi (2017) yang berjudul '' Pengaruh Partipasi Pemakai
Sistem Informasi Akutansi Kemampuan Tehnik Personal Dan Rekan Pengawas
Terhadap Efektifitas Sistem Informasi Akutansi Terhadap Lembaga LPD Se
Kecamatan Sukasada '' adalah untuk mengetahui pengaruh partisipasi pemakai
sistem informasi, kemampuan personal, pemanfaatan teknologi informasi, dan peran
pengawas internal baik secara parsial maupun simultan terhadap efektivitas sistem
informasi akuntansi pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Se-Kecamatan
Sukasada Metode penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda.
7. Komang ayu,ayu suryadadi,putra (2021) yang meneliti '' Pengaruh Pemanfatan
Teknologi Partipasi Pemakai Kemampuan Tehnik Pemakai Pengalaman kerja dan
Jabatan Terhadap Efektifitas Sistem Informasi'' adalah untuk mengetahui pengaruh
12
pemanfatan teknologi dan kemampuan pemakai terhadap efektifitas sisitem
informasi metode penelitan ini menggunakan regresi linier berganda berdasarkan
metode penrlitaian tersebut menghasilkan pemanfatan teknologi berpengaruh
positif terhadap efektivitas sistem informasi akutansi
8. Harita,suardhika (2020) yang berjudul ''Pengaruh Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Kemampuan Teknik Personal Pada Efektivitas SIA '' adalah penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Kemampuan Teknik Personal pada Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Penelitian
ini dilakukan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda.
menunjukkan bahwa, pemanfaatan teknologi informasi dan kemampuan teknik
personal berpengaruh positif pada efektivitas sistem informasi akuntansi. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik pemanfaatan teknologi informasi dan semakin
tinggi kemampuan teknik personal yang dimiliki pegawai Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Denpasar maka efektivitas sistem informasi akuntansi yang
dihasilkan akan semakin meningkat.
9. Dwi Marini,erlina (2021) yang berjudul ''PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN PARTISIPASI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA INDIVIDU DENGAN
KEMAMPUAN TEKNIK PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI
PEMODERASI STUDI EMPIRIS PADAI KSUI SE-KECAMATANI GIANYARI'' Bagaimanakah
Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individu pada Koperasi
Serba Usaha Se – Kecamatan Gianyar metode penelitian yang di gunakan adalah
regresi berganda Penggunaan Teknologi Informasi berpengaruh positif terhadap
Kinerja Individu. Semakin tinggi Penggunaan Teknologi Informasi, maka semakin baik
Kinerja Individu
10. Muslim ,Novi, Maulina (2022) yabg berjudul '' PENGARUH KECANGGIHAN
TEKNOLOGI INFORMASI, KEMAMPUAN TEKNIK PESONAL DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI'' adalah
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecanggihan teknologi informasi,
kemampuan teknik personal dan pengalaman kerja terhadap efektivitas sistem
informasi akuntansi. Lokasi penelitian ini dilakukan di SiCepat Ekspres Indonesia
13
meode penelitian ini menggunakan regresi linier berganda Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial, kecanggihan teknologi informasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi, kemampuan
teknik personal berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem
14
Efektifitas Sistem Informasi akutansi'' adalah dengan adanya pemanfatan teknologi
informasi apakah berpengaruh terhadapa kinerja sistem SIA metode penelitian
yang di gunakan adalah regresi linier berganda hasil dari penelitian adalah bahawa
kecanggihan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi
akuntansi, partisipasi manajemen berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi
akuntansi, pengetahuan manajer tidak berpengaruh terhadap efektivitas sistem
informasi akuntansi,
14. Meydiani,Ayu(2020) yang berjudul ''Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dan
Kemampuan Teknis Pengguna pada Kinerja Individual Lembaga Perkreditan Desa''
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh
efektivitas sistem informasi akuntansi dan kemampuan teknis pengguna padak
kinerja individual. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas sistem informasi
akuntansi dan kemampuan teknis pengguna berpengaruh positif pada kinerja
individual.
15. Aditya ,bagus yang berjudul ''Pengaruh Kemampuan Personal, Pelatihan Kerja,
dan Keterlibatan Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi'' adalah
untuk mengetahui pengaruh kemampuan personal, pelatihan kerja, dan keterlibatan
pemakai pada kinerja sistem informasi akuntansi. Penelitian ini dilakukan di PT Bank
Rakyat Indonesia Denpasar cabang Gajah Mada.Teknik analisis data yang digunakan
yaitu analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan
bahwa Kemampuan personal bermanfaat dalam meningkatkan kinerja sistem
informasi akuntansi. Pelatihan kerja bermanfaat dalam meningkatkan kinerja sistem
informasi akuntansi.
15
BAB III
KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Berpikir
Salah satu lembaga keuangan yang berada di Bali adalah Lembaga Perkreditan Desa
yang disingkat LPD. LPD pertama kali didirikan pada tahun 1985 sebagai lembaga
yang usahanya bergerak dibidang perkreditan, memungut tabungan , dan disalurkan
lewat kredit yang efektif dan terarah , agar mampu membantu masyarakat golongan
ekonomi menengah ke bawah. Keberadaan LPD yang merupakan lembaga keuangan
milik komunitas masyarakat hukum adat Bali yang diatur secara mandiri oleh
Peraturan Daerah, dimana hal tersebut dapat diartikan bahwa suatu LPD tidak diatur
oleh pemerintah seperti otoritas jasa keuangan lainnya . Sistem informasi terdiri dari
dua kata yaitu sistem dan informasi, menurut Widjajanto (2001:2) sistem adalah
sesuatu yang memiliki bagian bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu melalui 3 tahapan, yaitu input, proses, dan output. Sutabri (2004:18)
menyatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan prosedur atau subsistem yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan .
Subsistem atau prosedur merupakan bagian -bagian yang saling berinteraksi dengan
maksud untuk mencapai tujuan tertentu .dalam hal ini untuk mendapatkan informasi
yang berkualitas harus adanya pemanfatan teknologi akutansi, kemampuan teknil
personal dan pengalamsn kerja yang mempuni agar menghasilkan informasi yang
akurat dan tepat waktu.
16
KERANGKA BERFIKIR PENELITI
Pembahasan
17
3.2 Hipotesis penelitan
Menurut Sugiyono (2017), Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak
diuji kebenarannya dengan melihat hasil analisis penelitian, dimana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan . Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori . Selanjutnya
hipotesis tersebut akan diuji dengan bendekatan kuantitaif
18
keputusan (Sutabri, 2014: 3). Semua informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
saat ini juga harus mendukung peningkatan produktivitas, efisiensi dan pengendalian
yang merupakan hal penting dalam menghadapi perdaingan (Susanto, 2017:11).
dapat di simpulkan penggunaan teknologi informasi sangat bermanfaat bagi suatu
informasi akutansi
19
mempengaruhi kinerja sistem informasi akutansi dan Maryani ( 2020)
menunjukkan bahwa keterlibatan pengguna berpengaruh positif terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi . Hal ini berarti semakin tinggi keterlibatan pengguna
maka semakin baik kinerja sistem informasi.
3.2.5 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadapa sistem informasi Akutansi di LPD
Pengalaman kerja yaitu tahapan atau pangkat menguasai pengetahuan dan skil
seseorang di pekerjaan sebelumnya. Menurut Widyantari & Suardikha, (2016)
pengalaman kerja memberikan efek ke karakter seseorang dalam bekerja karena
semakin lama seseorang bekerja memakai SIA maka akan meningkatkan kinerja
orang tersebut dan mendukung penyampaian informasi akuntansi. Pada penelitian
(Anjani & Wirawati, 2018) pengalaman kerja mempunyai pengaruh positif terhadap
efektivitas SIA. Sedangkan penelitian yang dikerjakan oleh Wahyuni et al., (2021)
BAB IV
METODE PENELITIAN
20
teknik personal , ukuran organisasi , dukungan manajemen puncak , program
pendidikan dan pelatihan , serta keterlibatan pemakai terhadap kinerja sistem
informasi akuntasi di Lembaga Perkreditan Desa di Kecamatan Denpasar Timur.
4.3 Identivikasi Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 201838). Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi:
4.3. Variabel Independen
Variabel bebas (X) yaitu variabel yang nilainya mempengaruhi nilai variabel lain, atau
variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependent /
variabel terikat (Sugiyono , 2018:52) . Maka dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas (independent variable ) adalah:
1. Penggunaan Teknologi
2. Pemanfatan Teknologi
3. Kemampuan Tehnik Personal
4. Partipasi Pengguna
5. Pengalaman Kerja
21
4.4.1 Variabel Bebas ( independen Variabel)
1) Penggunaan Teknologi
Penggunaan teknologi informasi dalam penelitian ini merupakan penggunaan
teknologi informasi oleh LPD di Kecamatan Denpasar Timur dalam mendukung
sistem informasi akuntansi . LPD merupakan sebuah lembaga yang didirikan untuk
menggerakkan perekonomian pada tingkat desa adat di Bali. Sehingga , sistem
informasi akuntasi yang digunakan harus menggunakan teknologi yang baik dan
sesuai dengan fungsi yang hendak dijalankan.
Adapun indikator untuk mengukur penggunaan teknologi informasi menurut
Sukmawati ,dkk (2017)
adalah:
a ) Penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan keefektitan kerja.
b ) Penggunaan teknologi informasi dapat mengurangi waktu dalam pekerjaan -
pekerjaan rutin .
c ) Penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan kuantitas hasil pekerjaan
dengan tingkat usaha yang sama.
2 ) Pendidikan
Pendidikan dalam suatu peran teknologi informasi akutansi adalah memanfatan
teknologi sistem informai akutansi untuk menyelesaikan tugas tugas dengan lebih
efesien , Pemanfaatan teknologi sistem informasi untuk menunjang dan
membantu administrasi serta membantu mengambil keputusan Pemanfaatan
teknologi informasi sangat membantu dalam operasional suatu prusahan atau
origanisai dalam menampung seluruh informasi yang dibutuhkan agar dapat
membuat keputusan secara akurat (Anwar, 2009).Pemanfaatan
teknologi informasi sangat berguna untuk menerapkan strategi baru keunggulan
bersaing sebuah perusahaan.Dengan adanya informasi yang cepat, tepat, dan
akurat maka suatu perusahaan atau organisasi dapat mengambil keputusan
yang cepat dan tepat pula.
22
3) Kemampuan Tehnik Personal
Kemampuan teknik personal adalah kemampuan penggunaan dalam menyelesaikan
tugas- tugasnya. Kemampuan teknik personal sistem informasi dalam penelitian ini
merupakan kemampuan karyawan LPD se Kecamatan Denpasar Timur menggunakan
suatu sistem informasi Semakin akuntansi dalam menyelesaikan tugas - tugasnya .
tinggikemampuan teknik personal sistem informasi yang dimiliki pengguna maka
pengguna semakinpaham dengan sistem informasi dalam hal ini SIA yang digunakan
sehingga pengguna semakinsering menggunakan SIA yang ada dalam menyelesaikan
tugas - tugasnya dan dapat meningkatkankepuasan pengguna terhadap SIA yang
digunakan oleh LPD . Menurut Kusumawati dan Ayu ( 2019 ) indikator untuk
mengukur kemampuan teknik personal adalah sebagai berikut:
a ) Menguasai penggunaan sistem berbasis komputer.
b ) Dapat memproses sejumlah transaksi dengan cepat dan terintegrasi.
c ) Dapat menyimpan data dan mengambil data dalam jumlah yang besar.
d ) Dapat mengurangi kesalahan matematis.
e ) Menghasilkan laporan tepat waktu dalam berbagai bentuk.
f) Serta mampu menggunakan SIA dalam pengambilan keputusan.
4 ) Partisipasi Pengguna
Partisipasi yang dilakukan oleh pengguna berupa aktivitas pengguna dalam
pengembangan sistem. Partisipasi pengguna diukur menggunakan instrument
kuisioner.
menurut Asiyatun (2012) indikator variabel partisipasi pemakai sistem informasi
terdiri dari beberapa indikator:
a.Lebih cepat menyelesaikan pekerjaan
b.Menambah kemampuan kerja
c.Lebih mudah menguasai SIA
d.Cepat dalam penyajian laporan
5 ) Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja Menurut Ismanto (2005:24) pengalaman adalah pengetahuan
atau keterampilan yang telah diketahui dan dikuasai seseorang yang merupakan
23
akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan selama waktu
tertentu. Pengalaman dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
instrument kuisioner. Menurut Sari, (2019) Berikut adalah indicator indikator yang
menyangkut pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi:
24
j ) Pemahaman terhadap sistem informasi
25
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek maupun subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono , 2019 :135 )
4.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan dalam penelitian dan mewakili
populasi (Sugiyono, 2019:136). Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan
metode purposive samplingPurposive sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan dan tujuan tertentu ( Sugiyono, 2018:81) Adapun kriteria
sampel yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Karyawan yang bekerja di Lembaga Perkreditan Desa Kecamatan Denpasar Selatan
2. Karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntasi
3. Karyawan yang bekerja lebih dari tahun.
Jumlah serta ukuran sampel dapat di lihat pada Tabel 4.1 di bawah ini:
Keterangan Jumlah
Seluruh karyawan Lembaga Perkreditan Desa Denpasar Selatan 143
Karyawan yang tidak menggunakan Sitem informasi Akutansi 12
Karyawan yang kurang dari 1 tahun 23
Total Sampel 178
26
47.2 Metode Konsioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responde
untuk dijawab (Sugiyono, 2018:142). Dalam penelitian ini kuesioner disebarkan
langsung kepada 12 Lembaga Perkreditan Desa yang masih aktif di Kecamatan
Denpasar Selatan Kuesioner yang dipergunakan adalah mempergunakan tipe pilihan
yang artinya responden diberikan beberapa pertanyaan dengan alternatif jawaban.
Dalam penilaian kuisoner ini menggunakan skala likert. Skala likert ( Sugiyono,
2018 :134) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
kelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk keperluan analisis kuantitatif.
27
responden dalam menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner merupakan
hal yang penting karena validitas suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat
pengukur instrumen yang digunakan dan data yang diperoleh . Kegunaan uji
instrumen untuk memperoleh datayang diinginkan untuk menjawab permasalahan
penelitian Instrumen penelitian yang digunakan harus valid dan reliabel Berdasarkan
hal ini dilakukan pengujian uji validitas dan uji reliabilitas.
1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesionerSebuah instrumen atau kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan padainstrumen atau kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut ( Ghozali, 2018:51) Uji signifikansi
dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung ( correlation item total
correlation) dengan nilai r tabel dengan ketentuan untuk degree of freedom
(df) = n - 2 , dimana n adalah jumlah sampel. Jika nilai pearson correlation
0.30 , berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid. Namun apabila pearson
correlation 0,30 berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Uji
validitas dapat juga dihitung dengan menggunakan korelasi pearson product
moment. Jika korelasi pearson product moment antara masing -masing
pernyataan dengan skor total menghasilkan nilai signifikan < 0,05 (a=5%)
maka item pernyataan dinyatakan valid.
2 ) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk . Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan dijawab responden secara konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu.
28
regresi linier bergandadigunakan untuk menjelaskan hubungan dan seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat ( Ghozali, 2018:95).
Model regresi linear berganda ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut:
KSIA +Kinerja Sistem Informasi Akuntasí Konstanta
a =; beta
{1} - beta
{6} = PTI KTP = Koefisien Regresi Penggunaan Teknologi Informasi Kemampuan
Teknik Personal
4.8.4 Uji Asumsi Klasik
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pelanggaran asumsi klasik
dalam model regresi linier berganda Penyimpangan terhadap asumsi tersebut akan
menghasilkan estimasi yang tidak salah . Uji yang akan dilakukan uji normalitas , uji
multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas
1 ) Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2018 :161 ), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi , variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal . Dalam
penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada
sumbu diagonal suatu grafik . Untuk mendeteksi normalitas data dilakukan dengan
menggunakan uji Kolmogorov -smirnov dengan taraf signifikan 5% risidual
dinyatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansi kolmogorov - smirnov diatas
0,05 . Apabila sig ( 2-tailed ) lebih besar dari a=0,05 maka data berdistribusi normal ,
sedangkan apabila sig ( 2- tailed ) lebih kecil dari a = 0.05 maka data tidak
berdistribusi normal ( Ghozali 2018 :154 )
2 ) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen ( Ghozali , 2018 : 105 ) . Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen .
Pengujian ini dapat dilakukan dengan melihat nilai dari tolerance dan lawannya
Variance Inflation Factor ( VIF ) lebih besar dari % atau VIF kurang dari 10 % maka
dapat dikatakan model tersebut telah bebas dari gejala multikolonieritas ( Ghozali
2018 : 134 ) .
3 ) Uji Heteroskedastisitas
29
Tujuan dari pengujian adalah menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variasi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
( Ghozali, 2018:134 ). Dasar pengambilan keputusan untuk uji statistik dengan
mengggunakan uji Glejser yaitu dengan tingkat signifikan diatas maka disimpulkan
tidak terjadi heterokendastisitas Namun bila tingkat signifikasi dibawah maka ada
gejala heterokendasisitas.
4.8.5 Uji Kelayakan Model
Uji kelayakan model merupakan uji untuk menguji apakah terdapat pengaruh
signifikan secara keseluruhan terhadap model regresi ( Ghozali 2018 :133 ) Uji
kelayakan model dapat dilakukan dengan uji koefisien determinasi (R ^ 2) uji
signifikan simultan ( uji statistik F ) dan uji statistik
1.) Koefisien Determinasi (R ^ 2) Koefisien Determinan (R ^ 2) pada indinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen ( Ghozali , 2018 :97 ) . Nilai koefisien determinasi adalah anatara ( nol )
dan 1 ( satu ) . Nilai R ^ 2 yang kecil berarti kemapuan variabel - variabel
independent dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas . Nilai yang
mendekati satu berarti variabel - variabel independent memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
2) Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F ) Uji F bertujuan untuk menunjukan apakah
semua variabel independen yang dimasukan pada model mempunyai pengaruh
secara bersama -sama terhadap variabel dependen . Menurut Ghozali (2018 : 98) uji
statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat . Apabila hasil dari uji F adalah signifikansi ≤0,05
maka dapat dikatakan terdapat model fit dengan data. Namun, jika nilai signifikan >
0,05 maka model tidak fit dengan data atau tidak layak uji.
30
3. Uji Statistik
Menurut Sugiyono ( 2018: 223) Ujit merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah , yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Secara parsial , pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t test. Uji statistik t pada
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas /independen
secara individual dalam menerangkan variabel dependen . Uji ini dilakukan dengan
taraf signifikansi 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima apabila Sig,t<= alpha=0,05 Ho
diterima dan Ha ditolak apabila sig,t>a=0,05.
DAFTAR PUSTAKA
31
Lisnawati, N. K., Wahyuni, M. A., & Julianto, I. P. (2017). Pengaruh personal
capability, kecanggihan teknologi informasi, perlindungan sistem informasi dan
partisipasi manajemen terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada LPD Se-
Kecamatan Ubud. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 8(2).
Ratnasih, K. S., Edy Sujana, S. E., & Sinarwati, N. K. (2017).
Lestari, N. M. S., Wahyuni, M. A., Yuniarta, G. A., & AK, S. (2017). Pengaruh
Partisipasi Pemakai Sistem Informasi, Kemampuan Personal, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Dan Peran Pengawas Internal Terhadap Efektivitas Sistem Informasi
Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Se-Kecamatan Sukasada. JIMAT
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha
Marini, N. K. D., & Wati, N. W. A. E. (2021). PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN PARTISIPASI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA INDIVIDU DENGAN
KEMAMPUAN TEKNIK PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI
PEMODERASI. Hita Akuntansi dan Keuangan, 2(2), 46-68.
Muslim, A. B., Yani, N. A., & Permatasari, M. D. (2022). PENGARUH KECANGGIHAN
TEKNOLOGI INFORMASI, KEMAMPUAN TEKNIK PESONAL DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (STUDI
KASUS PADA SICEPAT EKSPRES INDONESIA). Jurnal Akuntansi Bisnis Pelita Bangsa,
7(01), 17-
Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Pengguna, dan Kemampuan
Pengguna Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT PLN (PERSERO) Area
Bali Utara (Kantor Pusat). JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 7(1).
Putri, D. M. D. S., Arizona, I. P. E., & Ernawatiningsih, N. P. L. (2021). Pengaruh
Keterlibatan, Kemampuan Teknik Personal, Dan Pendidikan Pelatihan Terhadap
Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa
Di Kecamatan Kerambitan. KARMA (Karya Riset Mahasiswa Akuntansi), 1(4), 1470-
1479.
Putri, D. M. D. S., Arizona, I. P. E., & Ernawatiningsih, N. P. L. (2021). Pengaruh
Keterlibatan, Kemampuan Teknik Personal, Dan Pendidikan Pelatihan Terhadap
Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa
Di Kecamatan Kerambitan. KARMA (Karya Riset Mahasiswa Akuntansi), 1(4), 1470-
1479.
32
Putri, N. M. K. D., & Srinadi, N. L. P. (2020). Pengaruh kecanggihan teknologi
informasi dan kemampuan teknik personal terhadap efektivitas penggunaan sistem
informasi akuntansi di LPD Kecamatan Ubud. Widya Akuntansi dan Keuangan, 2(1),
1-15.
Sari, K. A. D. P., Suryandari, N. N. A., & Putra, G. B. B. (2021). Pengaruh Pemanfaatan
Teknologi, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Pemakai, Pengalaman Kerja Dan
Jabatan Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Kumpulan Hasil Riset
Mahasiswa Akuntansi (KHARISMA), 3(1).
Pradnyana, I. G. M. A., & Dharmadiaksa, I. B. (2018). Pengaruh Kemampuan Personal,
Pelatihan Kerja, dan Keterlibatan Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi, 25(2), 1418-1447.
Sugihartini, K. E., & Kepramareni, P. (2022). PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI,
DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KOPERASI SIMPAN
PINJAM KECAMATAN ABIANSEMAL. Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Akuntansi
(KHARISMA), 4(2), 1-10.
33