Anda di halaman 1dari 48

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS

INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM


INFORMASI AKUNTANSI PADA PUSKESMAS KENANGAN
PRUMNAS MANDALA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
KABUPATEN DELI SERDANG

PROPOSAL

Oleh :
DANIEL FRANSISKUS MP SITANGGANG
2015100108

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS SOSIAL SAINS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCABUDI
MEDAN
2024

i
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkat yang dilimpahkan penulis dapat mengajukan proposal ini yang
disusun untuk memenuhi syarat pembuatan skripsi. Adapun judul yang akan
penulis ajukan adalah sebagai berikut: “Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan
Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi
Pada Puskesmas Kenangan Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang“.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini akan
mengalami banyak permasalahan dan kesulitan, yang disebabkan adanya
keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Penulis juga
mengharapkan semoga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Medan, Maret 2024

Daniel Fransiskus MP Sitanggang


2015100108

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................1
1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah....................................................................3
1.3 Rumusan Masalah............................................................................................4
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................................5
1.5 Keaslian Penelitian...........................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................7
2.1 Landasan Teori...................................................................................................7
2.2 Penelitian Terdahulu......................................................................................21
2.3 Kerangka Konseptual.....................................................................................23
2.4 Hipotesis.........................................................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................26
3.1 Pendekatan Penelitian....................................................................................26
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................................26
3.3 Populasi dan Sampel/Jenis dan Sumber Data................................................26
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional................................................28
3.5 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................30
3.6 Teknik Analisa Data.......................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
LAMPIRAN..........................................................................................................39

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel............................................................28


Tabel 3.2 Koefisien Determinasi (R2)................................................................34

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Total Kualitas Pelayanan Gronroos (1990)..................................12


Gambar: 2.2 Kerangka Konseptual

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Keberhasilan di bidang teknologi informasi dapat mendongkrak
pertumbuhan perekonomian suatu negara. Persaingan yang ketat dalam
lingkungan bisnis disebabkan oleh terus berkembangnya sistem informasi. Oleh
karena itu, organisasi memerlukan kemajuan teknologi untuk mencapai tujuan
yang lancar dan meyakinkan. Perusahaan membutuhkan informasi berkualitas
yang memenuhi kebutuhan mereka. Informasi yang baik adalah informasi yang
bermanfaat, mudah dipahami dan disampaikan tepat waktu.
Dalam pengembangan suatu sistem, hal itu akan sangat penting
mempengaruhi kualitas sistem tersebut. Semakin tinggi kualitas informasi,
semakin akurat keputusan yang diambil. Jika informasi yang dihasilkan tidak
berkualitas maka akan berdampak negatif terhadap kepuasan pengguna (Setyo dan
Dessy, 2015). Jika seseorang menggunakan sistem dan merasa puas, mereka akan
terus menggunakannyamaka ini yang disebut kepuasan pengguna. Ketika
berbicara tentang pengembangan sistem informasi, pertimbangan tentang
kepuasan pengguna dan penggunaan sistem informasi telah muncul karena
pertimbangan sikap dalam pengembangan sistem informasi. (Wati, 2015)
Sistem Informasi Akuntansi adalah salah satu komponen dari beragam
sistem informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengelola suatu
perusahaan. Sistem ini merupakan bagian dari sistem informasi manajemen yang
bertugas mengelola data keuangan dengan tujuan menghasilkan informasi
keuangan yang memenuhi kebutuhan pengguna baik di internal maupun di
eksternal perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan aset penting dalam lingkup
administrasi keuangan Puskesmas, yang berperan dalam pencatatan, pelaporan,
dan pengelolaan data keuangan. Kualitas layanan sistem informasi adalah apa
yang diberikan pengembang kepada pengguna, ini dapat mencakup update sistem
informasi dan tanggapan pengembang jika ada masalah dengan sistem. Pengguna
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) di Puskesmas, seperti akuntan dan staf

1
2

administrasi, sangat bergantung pada sistem ini untuk menjalankan tugas mereka
dengan efisiensi dan akurasi. Oleh karena itu, kualitas pelayanan yang diberikan
oleh SIA dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut memiliki
dampak yang signifikan pada kepuasan pengguna.
Dalam konteks ini, kepuasan pengguna merupakan indikator utama yang
mencerminkan sejauh mana SIA berhasil memenuhi kebutuhan dan ekspektasi
pengguna. Berdasarkan hasil wawancara yang Dilakukan pada Dahlia Br Nadeak
selaku Staff Bagian Tata Usaha pada tanggal 20 Desember 2023 Menurut fakta
yang ditemukan Permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan Kualitas
informasi pada Puskesmas Kenangan ialah penggunaan sumber daya yang belum
optimal dan belum dapat memberikan respon yang cepat dan tepat terhadap
permintaan informasi. Kualitas sebuah informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi akuntansi akan mempengaruhi penilaian kepuasan pengguna sistem
informasi tersebut. Dalam penelitian ini, banyaknya pasien yang masih mengeluh
akan keterbatasan dalam pemberian informasi, masa tunggu registrasi yang cukup
lama dan pendataan pasien yang masih menggunakan metode pencatatan buku
secara manual sehingga pengadaan aplikasi dan komputer yang disediakan untuk
membantu efisiensi waktu dan tenaga menjadi belum maksimal.
Sesuai dengan penjelasan di atas, terdapat berbagai fakta yang ditemukan
oleh peneliti akan kekurangan dan belum maksimalnya penerapan sistem
informasi akuntansi yang terjadi di Puskesmas Kenangan, terlihat dari beberapa
keluhan yang ditemukan dan hal ini mengakibatkan rendahnya kepuasan
pengguna sistem informasi akuntansi tersebut. Berbeda dengan penelitian
sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Laynita Sari dkk (2022) dari
hasil penelitiannya membuktikan bahwa kualitas sistem informasi yang diterapkan
oleh Puskesmas Air Dingin Kota Padang dari sistem informasi akuntansi
memberikan kepuasan pengguna yang positif, signifikan dan dikatakan sukses.
Hal ini terlihat dari besarnya nilai koefisien determinasi untuk variabel kualitas
pelayanan dan kualitas informasi yang mencapai nilai 61,7%. Selain dari
penelitian tersebut, penelitian dari Novita Sari, dkk (2023) juga menunjukkan
bahwa kualitas informasi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna.
Hal ini terbukti dengan lebih besarnya T-hitung dibandingkan dengan T-tabel
3

pada pengukuran yang telah dilakukan. Pengukur pengukur pada kualitas


informasi seperti kelengkapan akurasi, mudah dibaca dan relevansi yang disajikan
pada sistem informasi rumah sakit memberikan pengaruh signifikan pada
kepuasan pengguna.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis akan mengkaji secara lebih
mendalam pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas informasi terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi akuntansi (SIA) di Puskesmas Prumnas Mandala
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Dengan memahami faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada
Puskesmas Prumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang agar dapat mengambil tindakan perbaikan yang sesuai untuk
meningkatkan kualitas layanan dan informasi yang disediakan oleh sistem ini.
Oleh karena itu, penelitian ini memiliki relevansi yang besar dalam mendukung
pengelolaan keuangan dan administrasi yang lebih efektif di Puskesmas Prumnas
Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, yang pada
akhirnya dapat berdampak positif pada pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada masyarakat.

1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah


1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Kualitas Pelayanan Informasi
Kurangnya responsivitas informasi terhadap pasien yang dapat
mengakibatkan keterlambatan dalam menyediakan informasi yang
dibutuhkan..
b. Kualitas Informasi Pada Pengguna Sistem Informasi Akuntansi:
Metode pencatatan buku secara manual yang dilakukan oleh pihak
Puskesmas akan mengakibatkan keterlambatan dalam penyajian informasi
yang disebabkan oleh pemrosesan yang lambat atau tidak efisien untuk
penyampaian informasi
4

c. Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi:


Dalam permasalahan yang dialami Puskesmas Kenagan ialah kurangnya
user friendly interface dan kompleksitas sistem yang dapat menyebabkan
kesulitan dalam penggunaan dan dapat menghasilkan tingkat kepuasan
yang rendah..

1.2.2 Batasan Masalah


Agar penelitian ini tetap fokus dan terukur, beberapa batasan masalah yang
mungkin dapat diterapkan adalah:
a. Penelitian ini akan berfokus pada Kualitas Pelayanan yang berada di
Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang.
b. Batasan Masalah akan mencakup pada suatu Kualitas Informasi dari
Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang agar dapat menghasilkan suatu Kualitas
Informasi yang mungkin mempengaruhi kepuasaan pengguna sistem
informasi akuntansi di Puskesmas tersebut.
c. Penelitian ini akan membatasi diri pada sistem informasi yang digunakan
dalam puskesmas tersebut selain sistem informasi akuntansi yang
mempengaruhi kepuasaan pengguna sistem informasi akuntansi pada
Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Kualitas Pelayanan Informasi berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi akuntansi pada Puskesmas Kenangan
Prumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang?
5

2. Apakah Kualitas Informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna


sistem informasi akuntansi pada Puskesmas Kenangan Prumnas
Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang?
3. Apakah Kualitas Pelayanan dan Kualitas Informasi berpengaruh
terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi pada
Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah:
a. Untuk menguji pengaruh Kualitas Pelayanan Informasi terhadap efisiensi
dan efektivitas operasional pada Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
b. Untuk menguji pengaruh aksesibilitas Kualitas Informasi yang
disampaikan pihak Puskesmas Kenangan kepada masyarakat.
c. Mengidentifikasi tingkat Kepuasaan Pengguna Sistem Informasi
Akuntansi terhadap pelayanan informasi yang disediakan Puskesmas
Kenangan Prumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang.

1.4.2 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini memberikan pengetahuan dan wawasan
dalam membahas dan memahami pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas
Informasi, Sistem Informasi Akuntansi terhadap kepuasaan pengguna
Sistem Informasi Akuntansi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis
dalam mengimplementasikan ilmu akuntansi yang telah dipelajari
6

dimasa kuliah dan diharapkan penelitian ini menjadi referensi bagi


penelitian selanjutnya.
b. Bagi Puskesmas
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan
manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan sebagai bahan
pertimbangan dan masukan dalam mengambil keputusan dan
menjalankan operasional.
c. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang tertarik
untuk melakukan studi lebih lanjut tentang pengaruh kualitas
pelayanan, kualitas informasi dan kepuasaan pengguna sistem informasi
akuntansi di tempat lain.

1.5 Keaslian Penelitian


Penelitian ini merupakan replika dari Sari, Laynita, Cut Dwi Gita Subakti,
dan Renil Septiano yang berjudul. " Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas
Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Sisten Informasi Akutansi Pada
Puskesmas Air Dingin Kota Padang.". Sedangkan penelitian ini berjudul “
Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan
Pengguna Sistem Informasi Akutansi Pada Puskesmas Kenangan Prumnas
Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang ”.
Penelitian ini memiliki beberapa perbedaan dengan penelitian sebelumnya
yang terletak pada:

Objek Penelitian: Bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan pegawai


puskesmas terhadap pasien, serta kualitas informasi yang diterima pegawai
puskesmas terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.
Waktu Penelitian: Penelitian terdahulu dilakukan pada 20 April 2022, sedangkan
penelitian saat ini dilakukan pada Oktober sampai Desember 2023.
Lokasi Penelitian: Penelitian terdahulu dilakukan di Puskesmas Air Dingin Kota
Padang.Sedangkan penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kenangan Prumnas
Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 TAM (Technology Acceptance Model)
Salah satu teori yang diadaptasi dari TRA (Theory of Reasoned Action),
yang pertama kali diperkenalkan oleh Ajzen dan Fishbein pada tahun 1980 dan
diusulkan oleh Davis pada tahun 1989, adalah Technology Acceptance Model
(TAM). TRA adalah teori yang menjelaskan perilaku yang dilakukan karena
seseorang memiliki kemauan atau niat untuk melakukan kegiatan yang akan
dilakukan secara sukarela. TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan
penerimaan pengguna terhadap sistem informasi dengan menjelaskan hubungan
sebab akibat antara keyakinan (manfaat sistem informasi dan kemudahan
penggunaannya) dan perilaku, kebutuhan, dan penggunaan sistem informasi. TRA
digunakan pada TAM untuk menentukan hubungan antara persepsi kegunaan dan
persepsi kemudahan terhadap minat pengguna TI (Teknologi Informasi). Teori
TAM menjelaskan bagaimana pengguna teknologi melihat teknologi. Pandangan
pengguna akan memengaruhi minat mereka untuk menggunakan TI.
Aldino (2013) menyatakan bahwa TAM adalah teori sistem informasi
yang dimaksudkan untuk menjelaskan cara pengguna memahami dan
menggunakan TI. Organisasi secara keseluruhan akan dipengaruhi oleh penerapan
teknologi baru, terutama sumber daya manusia. Tujuan utama TAM adalah untuk
mendapatkan pemahaman tentang bagaimana faktor-faktor eksternal
memengaruhi keyakinan internal (keyakinan internal) dan tingkah laku (sikap).
Kemudian ditambahkan oleh Oladipupo (2014) menyatakan bahwa TAM
digunakan secara khusus dalam bidang sistem informasi untuk memprediksi
penerimaan dan penggunaan oleh pemakai dalam pekerjaan mereka sendiri.
Sampai saat ini, TAM adalah model yang paling sering digunakan untuk
memprediksi penerimaan TI, menurut Gefen (2003). TAM juga dinilai berguna
untuk menjelaskan komponen utama dari perilaku pemakai teknologi informasi
terkait dengan penerimaan Sistem Informasi Akutansi. Model TAM secara lebih
rinci menjelaskan aspek-aspek tertentu dari penerimaan sistem informasi yang
dapat mempengaruhi kemudahan penerimaannya. Oleh karena itu, jelas bahwa

7
8

reaksi dan persepsi pengguna Sistem Informasi Akutansi akan mempengaruhi


sikap mereka terhadap penerimaan SIA. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi adalah cara pengguna melihat manfaat dan kemudahan
penggunaan SIA.

2.1.2 Sistem Informasi


Menurut Husein dan Wibowo (2006), sistem informasi terdiri dari
informasi tentang orang, tempat, dan hal-hal dalam organisasi atau lingkungan
yang melingkupinya. Menurut Laudon dan Laudon (2017), sistem informasi
secara teknis merupakan serangkaian komponen yang saling berhubungan yang
digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan
informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dan pengawasan
organisasi. Sistem informasi juga berisi informasi penting seperti orang, tempat,
lokasi, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan organisasi dan lingkungan
luarnya. Ini membantu manajer dan karyawan menganalisis masalah, membuat
gambar rumit, dan membuat produk atau inovasi baru. Dengan
mempertimbangkan pengertian-pengertian ini, sistem informasi dapat
didefinisikan sebagai serangkaian elemen atau bagian yang saling berhubungan
yang melakukan fungsi tertentu, seperti mengumpulkan, menyimpan, memproses,
dan mendistribusikan data untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
2.1.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Yohana (2023), Menjelaskan sistem informasi akuntansi adalah suatu
komponen yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa,
dan mengkombinasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan
keputusan pihak-pihak luar dan dalam.
Menurut Nugraha, dkk (2023), menjelaskan sistem informasi akuntansi
dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi yang bergerak di bidang
apapun, sistem ini dianggap sebagai komponen utama perusahaan karena
sebagian besar Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berbasis perangkat lunak dan
dapat digunakan sebagai aplikasi solusi teknologi informasi perusahaan.
Sedangkan menurut Dewi (2023), dapat disampaikan bahwa sistem
informasi akuntansi (SIA) adalah suatu komponen yang mengumpulkan,
9

menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan mengkombinasikan informasi


keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak-pihak luar dan
dalam.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi akuntansi (SIA) merupakan komponen yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisis, dan menggabungkan informasi
keuangan yang relevan dengan pengambilan keputusan oleh pihak eksternal dan
internal. Semua perusahaan atau organisasi di bidang apapun memerlukan suatu
sistem informasi akuntansi yang dianggap sebagai komponen utama perusahaan
karena sebagian besar sistem informasi akuntansi (SIA) berbasis perangkat
lunak dan dapat digunakan sebagai aplikasi solusi teknologi informasi
perusahaan. Oleh sebab itu, sistem informasi akuntansi ini merupakan komponen
yang sangat penting. Dengan adanya sistem informasi akuntansi dapat
membantu pihak Puskesmas agar memperoleh data yang valid dalam
mendapatkan suatu informasi mengenai keuangan serta dapat meningkat suatu
pelayanan yang baik bagi puskesmas tersebut.

2.1.2.2 Faktor-faktor Kinerja Sistem Informasi Akuntansi


Menurut Ahmad Saebani dan Anita Muliati (2016) terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi :
a. Keterlibatan Pemakai
Hubungan antara keterlibatan pengguna dengan kinerja sistem informasi
sangat erat, terlihat dari tingkat kepuasan pengguna itu sendiri terhadap
hasil akhirnya. Keterlibatan pengguna diukur dari aktivitas yang
dilakukan pengguna atau disebut partisipasi dalam proses pengembangan
sistem.
b. Program
Program bagi pemakai merupakan usaha secara formal untuk
memepelajari lebih menalam mengenai pengetahuan sistem informasi
akuntansi meliputi konsep-konsep sistem informasi akuntansi, kemampuan
teknis, kemampuan organisasi, dan pengetahuan mengenai produk-produk
sistem informasi akuntansi secara spesifik.
10

c. Dukungan Manajemen Puncak


Dukungan manajemen puncak adalah manajemen puncak mendefinisikan
informasi dan pemrosesan yang dibutuhkan, membuat tujuan serta sasaran
sistem, melakukan review sistem dan mengalokasikan dana. Bentuk
bantuan yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa dukungan pimpinan
kepada bawahan. Bila manajemen puncak memberikan dukungan penuh
dalam pengembangan sistem informasi dan dukungan tersebut dapat
diterima oleh pengguna informasi, maka akan memberikan kepuasan
terhadap pengguna informasi tersebut “
d. Kemampuan Pemakai
Kemampuan Pemakai mengacu pada keterampilan atau kemampuan
seseorang untuk menggunakan suatu alat, aplikasi, atau sistem secara
efektif. Hal ini dapat mencakup pemahaman, keterampilan praktis, dan
kemampuan untuk mengoptimalkan penggunaan suatu produk atau
layanan.

2.1.2.3 Indikator-indikator Sistem Informasi Akuntansi


Menurut Mahatmyo (2014:13) bahwa indikator kualitas sistem informasi
akuntansi yaitu:
a. Efisiensi
Efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan
sumber daya yang tersedia secara optimal, sehingga mencapai hasil terbaik
dengan biaya yang paling efektif. Ini bisa berarti mencapai tujuan dengan
menggunakan waktu, tenaga, atau sumber daya lainnya dengan seefisien mungkin.
b. Akurat
Merujuk pada tingkat kebenaran atau ketepatan suatu informasi atau pengukuran.
Sesuatu yang akurat memberikan gambaran yang tepat sesuai dengan kenyataan
atau standar yang ditetapkan. Jadi, akurasi mencerminkan sejauh mana suatu
informasi atau pengukuran sesuai dengan kenyataan atau kebenaran yang ada.
c. Meningkatkan Kualitas Produk dan Jasa
11

Kualitas produk dan jasa mengacu pada tingkat keunggulan atau kesesuaian
dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Ini melibatkan karakteristik produk
atau jasa yang membuatnya berguna, efektif, dan memuaskan bagi pengguna.
Faktor-faktor seperti keandalan, kinerja, daya tahan, dan kepuasan pengguna
adalah beberapa elemen yang dapat mempengaruhi kualitas suatu produk atau
jasa.
d. Perencanaan dan Pengendalian
Perencanaan adalah proses merumuskan tujuan dan strategi untuk mencapai
tujuan tersebut, sementara pengendalian adalah proses memonitor kemajuan dan
kinerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta mengambil tindakan
korektif jika diperlukan untuk memastikan tujuan tersebut tercapai. Jadi,
perencanaan mempersiapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan, sedangkan
pengendalian memastikan bahwa langkah-langkah tersebut dijalankan dengan
efektif dan sesuai rencana.

2.1.2.4 Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi


Adapun fungsi utama sistem informasi akuntansi menurut (Zamzani, dkk
2021:8) adalah :
a. Pengumpulan dan Penyimpanan Data
SIA juga dapat mencatat semua pihak yang terkait dan sumber daya yang
memengaruhi bisnis. Dengan fungsi ini, perusahaan tidak akan memiliki
barang yang tidak tercatat.
b. Membuat dan mencatat data transaksi dengan benar ke dalam jurnal-
jurnal yang diperlukan dalam proses akuntansi sesuai dengan urutan dan
tanggal terjadinya transaksi.
c. Tujuan pencatatan ini adalah untuk memudahkan pihak yang
membutuhkan untuk memeriksa semua transaksi, sehingga mudah untuk
memperbaiki kesalahan dan menemukan penyebabnya dengan cepat.
d. Mengubah sekumpulan data menjadi informasi keuangan yang
dibutuhkan perusahaan. Semua pihak membutuhkan laporan keuangan,
yang dapat diakses secara online atau manual.
12

e. Sebagai suatu sistem pengendali keuangan, agar tidak terjadi suatu


kecurangan. Karena sistem pertanggungjawaban yang rinci, keuangan
perusahaan dapat dilacak dengan pasti dengan sistem ini. Fungsi ini dapat
membantu perusahaan menjaga asetnya dan mengurangi risiko
penggelapan aset oleh pihak-pihak yang berhubungan dengannya.

2.1.2.5 Unsur Sistem Informasi Akuntansi


Adapun unsur-unsur sistem informasi akuntansi menurut Krismiadji
(2010) adalah sebagai berikut:
a. Fungsi yang dilaksanakan oleh sebuah sistem informasi akuntansi
b. Dokumen untuk merekam data transaksi.
c. Catatan akuntansi untuk mencatat transaksi kedalam jurnal dan
memposting data dari jurnal kedalam buku besar.
d. Prosedur merupakan tahapan yang dilakukan secara berurutan. e. Laporan
yang dihasilkan untuk memberikan informasi yang bermanfaat untuk
pembatan keputusan oleh manajemen.

2.1.3 Kualitas Pelayanan


Pelayanan terhadap pelanggan sangat penting untuk meningkatkan
penjualan dan pembelian; perusahaan yang berfokus pada pelayanan harus
serius memperhatikan pentingnya memberikan pelayanan yang baik
kepada seluruh pelanggan mereka, karena ini akan sangat berpengaruh.
Perusahaan yang berpusat pada pelayanan akan berusaha untuk membuat
pelanggannya puas, dan mereka akan bertindak tegas dengan
mengevaluasi kepuasan pelanggan mereka secara teratur dan secara
konsisten.
Dalam buku Pemasaran Jasa (2011), Gronroos (1990) menyatakan
bahwa ada dua dimensi utama yang membentuk kualitas jasa yang
dipersepsikan pelanggan. Dimensi pertama, kualitas teknis (dimension
output), berkaitan dengan kualitas output jasa yang dilihat pelanggan.
Dimensi kedua, kualitas fungsional (dimension proses-related), berkaitan
13

dengan kualitas cara penyampaian jasa atau bagaimana kualitas teknis,


output, atau hasil akhir yang ditransfer dari penyedia jasa ke pelanggan.

Gambar 2.1 Total Kualitas Pelayanan Gronroos (1990)

2.1.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan


Abdullah dan Tantri (2019), menjelaskan kualitas pelayanan adalah
keseluruhan karakteristik dan karakteristik suatu barang atau barang Layanan
yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan yang
dinyatakan atau aktual petunjuk. Kualitas layanan yang diberikan perusahaan
memenuhi harapan konsumen.
Menurut Suryani (2017:91) Kualitas Pelayanan adalah suatu kemampuan
dalam membuat dan memberikan produk berupa barang atau jasa yang memiliki
manfaat sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan sebagai penilaian pelanggan terhadap kualitas layanan yang diterima
dibandingkan dengan tingkat layanan yang diharapkan. Apabila layanan diterima
atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, kualitas layanan dianggap baik dan
memuaskan, dan kepuasan yang dihasilkan dapat mendorong pelanggan untuk
kembali membeli produk dan mungkin menjadi pelanggan setia. Kualitas
pelayanan juga didefinisikan sebagai keseluruhan atribut dan fitur barang atau jasa
yang mempengaruhi kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
yang dinyatakan atau petunjuk aktual. Kualitas layanan yang diberikan
perusahaan memenuhi harapan pelanggan dalam kondisi dinamis yang berkaitan
14

dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang mampu memenuhi
dan melebihi harapan pelanggan.

2.1.3.2 Indikator Pengukuran Kualitas Pelayanan


Untuk mempermudah penilaian dan pengukuran kualitas pelayanan
dikembangkan suatu alat ukur kualitas layanan yang di sebut SERQUAL (servive
quality). SERQUAL ini merupakan skala multiitem yang dapat digunakan untuk
mengukur persepsi pelanggan atas kualitas layanan yang meliputi lima dimensi
yaitu:
1. Tangibles (bukti langsung), yaitu besarnya kemampuan satu pihak dalam
memberikan service kepada pihak eksternal. Performance dan daya
kekuatan dalam memberikan berbagai fasilitas dan bentuk nyata dari
perusahaan serta kehidupan disekitarnya adalah bukti nyata dari service
yang di berikan.
2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan.
3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu kemampuan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada para
pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas.
4. Assurance (jaminan), adalah pengetahuan yang harus dimiliki pegawai
untuk menumbuhkan ketergantungan para pelanggan kepada pelayanan
perusahaan yang memiliki beberapa komponen antara lain:
a. Communication (komunikasi), yaitu selalu memberikan informasi
secara terus menerus dengan kata kata yang sopan dan tata bahasa
yang dapat dimengerti oleh konsumen.
b. Credibility (kredibilitas), adanya jaminan atas kepercayaan yang
diberikan kepada pelanggan, sifat kejujuran.
c. Security (keamanan), adanya keyakinan yang tinggi dari pelanggan
akan pelayanan.
d. Competence (kompetensi) yaitu adanya kemampuan yang dimiliki
dan dibutuhkan agar dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan
15

e. Courtesy (sopan santun) dalam memberikan pelayanan kepada


pelanggan. Adanya jaminan akan keramahtamahan yang ditawarkan.
5. Empathy (empati), yaitu dapat memahami keinginan dari pelanggan.
Dan dalam Pasal 14 UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik menyatakan penyelenggara memiliki hak:
a. Memberikan service tanpa dihalangi oleh pihak lain yang bukan
tugasnya.
b. Menciptakan kerjasama yang baik.
c. Adanya budget untuk biaya menyelenggarakan pelayanan.
d. Memberikan pembelaan terhadap pengaduan dan tuntutan yang tidak
sesuai dengan kenyataan.
e. Menghindari berbagai keinginan yang bertentangan dengan
peraturan dan kebijakan publik.

2.1.3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan


Menurut Kasmir (2017: 6-7) terdapat beberapa faktor yang mendukung
berjalannya suatu pelayanan dengan baik, yaitu:
a. Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja mengacu pada jumlah individu yang bekerja dalam
suatu organisasi, industri, atau wilayah tertentu pada suatu waktu tertentu.
b. Kualitas Tenaga Kerja.
Kualitas tenaga kerja mengacu pada tingkat keterampilan, pengetahuan,
kompetensi, dan produktivitas individu atau kelompok dalam melakukan
tugas atau pekerjaan tertentu.
c. Motivasi Karyawan.
Motivasi karyawan adalah dorongan internal atau eksternal yang
mendorong individu untuk bertindak, bekerja, atau mencapai tujuan
tertentu dalam lingkungan kerja.
d. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah seperangkat nilai, keyakinan, norma, dan
perilaku yang secara kolektif diadopsi dan dipraktikkan oleh anggota
suatu organisasi.
16

e. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan membimbing individu
atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
f. Kesejahteraan
Kesejahteraan mengacu pada kondisi kehidupan yang baik, sejahtera, dan
memuaskan bagi individu atau kelompok

2.1.4 Kualitas Informasi


Menurut Jogiyanto (2007:15), "kualitas informasi mengukur kualitas keluaran dari
sistem informasi", menurut Ong dkk (2009:399), kualitas informasi adalah fungsi
yang berkaitan dengan nilai output informasi sistem, menurut Nagas dkk
(2003:758). Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, kualitas informasi adalah
suatu ukuran yang berfokus pada keluaran sistem dan nilai keluaran bagi
pengguna. Kualitas informasi terdiri dari tiga hal, menurut Jogiyanto (2005:10):
 Akurat: Informasi harus tepat dan tidak bias atau menyesatkan. Agar
tidak diragukan lagi kebenarannya, informasi harus memiliki tingkat
keakuratan tertentu.
 Penerima informasi harus menerimanya segera karena informasi yang
tidak tepat waktu tidak berguna lagi untuk proses pembuatan keputusan.
 Relevan, informasi saat ini memiliki nilai bermanfaat bagi pengguna.
Tingkat pemakai menentukan tingkat relativitas data.

2.1.4.1 Pengertian Kualitas Informasi


Setyo dan Dessy (2015) menyatakan dalam penelitiannya bahwa kualitas
informasi adalah kualitas output berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi yang digunakan. Semakin tinggi kualitas informasi, semakin akurat
keputusan yang diambil. Jika informasi yang dihasilkan tidak berkualitas maka
akan berdampak negatif terhadap kepuasan pengguna.
Budiartha dkk (2016) menjelaskan Kualitas informasi adalah ukuran
kualitas data yang dihasilkan oleh sistem informasi yang dapat memberikan nilai
kepada pengguna sistem tertentu dengan fitur informasi yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
17

Shanaz Amarin dan Tri Indra Wijaksana (2021) menjelaskan kualitas


informasi adalah bagaimana sebuah informasi disajikan secara lengkap dan jelas
serta dapat mengedukasi pengguna.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa suatu
kualitas sistem sangat berdampak baik penggunaan sistem tersebut untuk
mendapatkan data yang valid, relevan, kredibel, lengkap serta dapat dipahami.
Kualitas suatu sistem informasi juga dapat mempengaruhi sebuah keputusan yang
tentu saja akan berdampak baik sebuah organisasi atau perusahaan jika kualitas
informasi yang dihasilkan akurat dan berkualitas tinggi.
Adapun kriteria untuk mengukur suatu kualitas informasi adalah:
a. Fleksibel, sistem mampu dengan cepat beradaptasi berdasarkan
padaperubahan lingkungan bisa juga disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan.
b. Efektif, sistem mampu memperoleh keluaran yang dimanfaatkan
pengguna informasi baik internal begitu pula eksternalnya dalam hal
pengambilan keputusannya.
c. Efisien sistem bisa memproses informasi secepatnya berikut ketepatan
dengan cara pemborosan dan kerugian yang ada pada sumber daya
diminimalisir.

2.1.4.2 Indikator-indikator Kualitas Informasi


Menurut Cahyadi, dkk (2020:4) adapun indikator yang mendukung
kualitas informasi adalah :
a. Fleksibilitas
Fleksibilitas mengacu pada kemampuan untuk menyesuaikan diri atau
beradaptasi dengan perubahan, situasi baru, atau kebutuhan yang berbeda
tanpa mengalami gangguan yang signifikan atau kehilangan kinerja. Ini
bisa mencakup fleksibilitas dalam proses, produk, atau layanan, serta
fleksibilitas dalam organisasi atau individu untuk menghadapi tantangan
yang berbeda dengan cara yang efisien dan efektif.
b. Terintegrasi
18

Terintegrasi berarti menggabungkan atau menggabungkan beberapa


bagian, elemen, atau sistem menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi.
Ini bisa merujuk pada integrasi berbagai proses, teknologi, departemen,
atau fungsi dalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja yang lebih baik
atau memenuhi tujuan tertentu secara lebih efisien.
c. Kemudahan Akses
Kemudahan akses mengacu pada tingkat keterbukaan atau keterjangkauan
suatu layanan, fasilitas, atau sumber daya bagi individu atau kelompok
yang membutuhkannya. Ini mencakup tersedianya akses fisik, finansial,
dan informasional yang memadai sehingga orang dapat menggunakan atau
memanfaatkan layanan atau sumber daya tersebut tanpa hambatan yang
berarti. Kemudahan akses penting untuk memastikan bahwa semua orang
memiliki kesempatan yang sama untuk mengambil manfaat dari berbagai
layanan dan fasilitas.

2.1.5 Kepuasan Pengguna


Kepuasan pengguna dapat diartikan sebagai sejauh mana pengguna
percaya bahwa sistem informasi yang tersedia bagi mereka memenuhi kebutuhan
informasi mereka (Sugianto, 2015). Kemudian Menurut Romney dan Steinbart
(2012:637), kepuasan pengguna dapat didefinisikan sebagai pemenuhan
kebutuhan dasar pengguna atau upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Kepuasan pengguna adalah ketika informasi pengguna terkait dengan sikap atau
respons pengguna terhadap interaksi sistem terpenuhi. Namun, menurut Insap
Santoso (2009:78), kepuasan pengguna adalah ketika seseorang merasa puas
setelah menggunakan sistem karena kemudahan yang ditawarkannya. Dengan kata
lain, semakin pengguna menyukai suatu sistem, secara implisit mereka merasa
puas dengan sistem tersebut.Ada dua teori yang secara khusus digunakan untuk
mengukur kepuasan pengguna teknologi informasi adalah User Information
Satisfaction (UIS) yang dibangun oleh Ives dkk (1983) dan End User Computing
Satisfaction (EUCS) yang dibangun oleh Doll dan Torkzadeh (1988). Instrumen
Kepuasan Informasi Pengguna (UIS) diciptakan oleh Ives et al. (1983) untuk
mengukur seberapa banyak pengguna puas dengan informasi yang diberikan oleh
19

kelompok pemrosesan data organisasi. Kemudian Doll & Torkzadeh (1988)


memperkuat mengenai definisi kepuasan pengguna sebagai kepuasan pengguna
akhir adalah sikap afektif terhadap aplikasi komputer yang spesifik oleh seseorang
yang berinteraksi dengan aplikasi tersebut secara langsung. Doll & Torkzadeh
(1988) menciptakan End-User Computing Satisfaction (EUCS). Teori EUCS
menjelaskan masalah kepuasan pengguna akhir dengan teknologi informasi.
Menurut Chin & Lee (2000), teori EUCS menunjukkan bahwa kepuasan
pengguna akhir menentukan kualitas dan efektivitas sistem informasi (Ilias dkk.,
2008). Ada lima indikator yang mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna sistem
informasi dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1988), diantaranya ialah:
1. Isi (Content), dimensi ini mengukur hasil informasi yang memenuhi
kebutuhan pengguna melalui informasi yang dikumpulkan dari sistem,
serta fungsi dan modul yang dapat digunakan oleh pengguna.
2. Akurasi (Accuracy), dimensi ini mengukur kepuasan pengguna
berdasarkan keakuratan data yang dimasukkan ke dalam sistem dan
kemudian diolah menjadi informasi. Pengukuran ini ditunjukkan oleh
seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah saat mengolah data
pengguna.
3. Format (Format), dimensi ini mengukur kepuasan pengguna berdasarkan
tampilan atau estetika antarmuka sistem, menariknya format informasi
yang dihasilkan sistem, serta bagaimana tampilan antarmuka dirancang
untuk menarik perhatian pengguna.
4. Kemudahan Penggunaan (Ease of Use), mengukur seberapa mudah
pengguna menggunakan atau mengakses sistem selama proses-proses
seperti memasukkan dan mengolah data atau mencari informasi yang
dibutuhkan.
5. Ketepatan Waktu (Timeliness): Dimensi ini mengukur kepuasan pengguna
berdasarkan ketepatan waktu dalam menyediakan data atau informasi yang
dibutuhkan pengguna. Sistem yang tepat waktu diklasifikasikan sebagai
sistem real-time karena input atau permintaan pengguna akan segera
diproses dan memberikan output yang cepat.
20

Dari beberapa teori diatas, penulis menyimpulkan pengertian kepuasan


pengguna yaitu sikap afektif seorang pengguna akhir merasa puas dan percaya
bahwa sistem informasi tersedia dan memenuhi kebutuhan informasi mereka
dan lingkungannya. Pendapat lain mengatakan konsep di dalam kepuasan
sistem itu diterima atau ditolak ditentukan oleh 2 faktor penentu yaitu : Davis
dalam (Ananda, 2014):
1. Orang akan cenderung untuk menggunakan atau tidak menggunakan
aplikasi jika mereka percaya hal itu akan bermanfaat untuk membantu
mereka melakukan pekerjaan mereka lebih baik.
2. Jika orang percaya bahwa apa yang diberikan oleh sebuah sistem itu
bermanfaat, namun mereka percaya bahwa sistem tersebut sulit untuk
digunakan. Maka mereka akan enggan untuk menggunakan sistem
tersebut artinya, di samping manfaat dalam suatu sistem maka faktor
kemudahan dalam menggunakan sistem merupakan hal yang penting.
Sehingga nilai manfaat dan kemudahan dalam menggunakan merupakan
dasar dalam kepuasan suatu sistem sehingga dapat disimpulkan apabila nilai
manfaat dan kemudahan dalam suatu sistem tersebut besar maka kepuasan
pengguna pada suatu sistem pun menjadi besar sehingga intensitas dalam
implementasi suatu sistem menjadi meningkat. Model-model kepuasan teknologi
informasi tersebut salah satunya yaitu model End User Computing Satisfaction
atau lebih dikenal dengan metode EUCS. Kepuasan pengguna dapat di definisikan
sebagai keinginan sebuah grup pengguna dalam memanfaatkan teknologi
informasi yang didesain untuk membantu pekerjaan mereka. (Nasir, 2013). Oleh
karena itu, semakin besar kepuasan sistem teknologi informasi yang baru maka
semakin besar kemauan pemakai untuk merubah praktek yang sudah ada dalam
penggunaan waktu serta usaha untuk memulai secara nyata pada sistem teknologi
informasi yang baru. Tetapi jika pemakai tidak mau menerima sistem teknologi
informasi , maka perubahan sistem tersebut menyebabkan tidak memberikan
keuntungan yang banyak bagi organisasi atau perusahaan (Pikkarainen, 2004).
21

2.2 Penelitian Terdahulu


Adapun penelitian relevan yang digunakan sebagai referensi dalam
penelitian ini ialah:
1. Penelitian berjudul Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, dan
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Pengguna
Aplikasi Berrybenka di Kota Bandung (Shanaz Amari dan Tri Indra
Wijaksana 2021). Hasil penelitiannya ialah bahwa secara parsial tidak ada
hubungan antara kualitas sistem dengan kepuasan konsumen, sementara
itu untuk kualitas informasi dan kualitas layanan ada kaitannya dengan
kepuasan konsumen. Selanjutnya secara simultan, kualitas sistem, kualitas
informasi, dan kualitas layanan ada memiliki kaitan dengan kepuasan
konsumen.
2. Penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi dan
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi
Manajemen RS “X” Kota Palopo (Novita Sari,dkk 2023). Hasil
penelitiannya diperoleh bahwa kualitas sistem, kualitas informasi, dan
kualitas layanan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi manajemen rumah sakit (SIMRS).
3. Penelitian berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Konsumen (Setiawan, Ajis 2019). Hasil penelitian yang diperoleh ialah
aspek kualitas pelayanan empathy tidak pengaruh signifikan terhadap
kepuasan konsumen.
4. Penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas
Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akutansi Pada
Puskesmas Air Dingin Kota Padang (Sari, Laynita dkk 2022). Hasil
penelitian menunjukan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan tehadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada
Puskesmas Air Dingin Kota Padang. Semakin tinggi kualitas pelayanan
maka semakin tinggi kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.
5. Penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan
Dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Kantor Konsultan Pajak
Lys (Yunita, Y., & Rakhman, A. 2023). Kesimpulan dari penelitian ini
22

adalah Kualitas Informasi memiliki pengaruh positif dan signifikan


terhadap Kepuasan Konsumen pada Kantor Konsultan Pajak LYS.
Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepuasan Konsumen pada Kantor Konsultan Pajak LYS.
6. Penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi,
Kualitas Layanan dan Kemudahan Penggunaan Terhadap Kepuasan
Pengguna Sistem Informasi Akademik Mahasiswa (SIAM) Universitas
Brawijaya (Asyifa, Nisrina Nur 2022). Hasil pengujian menunjukkan
bahwa kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, dan
kemudahan penggunaan berpengaruh positif secara langsung terhadap
kepuasan pengguna.
7. Penelitian dengan judul Pengaruh kualitas layanan elektronik (e-servqual)
terhadap kepuasan konsumen pada market place shopee di sleman diy
(Billyarta, G. W., & Sudarusman, E. 2021). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan dimensi e-service quality yaitu efisiensi, privasi,
responsiveness, kompensasi, dan kontak memiliki pengaruh terhadap
kepuasan pelanggan, sedangkan fulfillment dan reliability tidak memiliki
pengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
8. Penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas
Informasi, Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Aplikasi ISD
(Imana, A. A. (2021). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah
kualitas system, kualitas informasi, dan kualitas layanan berpengaruh
secara positif terhadap kepuasan pengguna serta kepuasan pengguna
berpengaruh secara positif terhadap manfaat bersih.
9. Penelitian dengan judul Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
nasabah pada Bank Nagari cabang Muaralabuh (Monica, C., & Marlius, D.
(2023). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah kualitas pelayanan
berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah pada Bank Nagari cabang
Muaralabuh.
10. Penelitian dengan judul Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan
penggunaan berkelanjutan aplikasi mobile JKN di kabupaten Sidoarjo
(Khusna, A., Ridwandono, D., & Pratama, A. 2021). Hasil penelitian
23

menunjukkan bahwa variabel Information Quality sebagai dimensi dari


Service Quality memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan
pengguna dan niat pengguna untuk menggunakan Aplikasi Mobile JKN
secara berkelanjutan.

2.3 Kerangka Konseptual


2.3.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna SIA
Kualitas pelayanan dapat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi akuntansi. Konsep ini mengemukakan bahwa
pengguna akan merasa puas dengan sistem informasi akuntansi jika mereka
mendapatkan layanan yang memadai, responsif, dan berkualitas dari penyedia
sistem. Faktor-faktor seperti kecepatan respon terhadap permintaan, ketersediaan
bantuan teknis, dan kemudahan aksesibilitas sistem menjadi penting dalam
membentuk persepsi pengguna terhadap kualitas pelayanan dan akhirnya
memengaruhi tingkat kepuasan mereka terhadap sistem yang digunakan.

2.3.2 Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna SIA


Kualitas informasi dalam sistem informasi akuntansi memiliki peran
penting dalam menentukan kepuasan pengguna. Informasi yang akurat, relevan,
dan tepat waktu memungkinkan pengguna untuk membuat keputusan yang
informatif dan tepat. Sebaliknya, jika informasi yang disajikan tidak konsisten
atau kurang akurat, hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan pengguna karena
dapat mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
pemeliharaan kualitas informasi yang baik dalam sistem informasi akuntansi tidak
hanya mendukung kelancaran operasional perusahaan, tetapi juga berdampak
langsung pada tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem tersebut.
Menurut Zakaria et al. (2017) Penggunaan sistem informasi akuntansi
dalam organisasi dapat membantu karyawan melakukan tugas dengan lebih
efisien. Pekerjaan yang dilakukan dengan lebih efisien dapat menghasilkan tingkat
kepuasan karyawan yang lebih tinggi karena pekerjaan dapat diselesaikan dengan
lebih cepat dan tepat.
24

Rukmiyati, dkk (2016) menyatakan karena perkembangan teknologi


informasi telah mengubah cara organisasi menjalankan operasinya, peran sistem
informasi akuntansi perusahaan dipengaruhi oleh perkembangan ini sistem
tersebut

2.3.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kualitas Informasi Terhadap


Kepuasan Pengguna SIA
Kualitas pelayanan merujuk pada sejauh mana suatu layanan memenuhi
atau melebihi harapan pelanggan dalam hal keefektifan, keandalan, responsif,
asuransi, dan empati. Menurut pendapat Usmara (2003), Kualitas pelayanan
adalah pernyataan tentang sikap yang didasarkan pada perbandingan antara hasil
(hasil) dan ekspektasi (harapan). Menurut Nanang Tasunar (2012) kualitas
pelayanan adalah ide yang secara efektif menggambarkan dasar kinerja pelayanan,
yaitu perbandingan antara keunggulan (keterandalan) dan counter penjualan yang
dilakukan oleh konsumen.
Menurut Liu dan Arnett (2000) Sebuah website memiliki kualitas
informasi yang relevan (relevant), tepat waktu (tepat waktu), aman, dan disajikan
dengan baik. Selanjutnya Istianingsih dan Wijanto, (2008) menyatakan Ketika
internet mudah diakses (tidak sulit untuk mencari), terorganisir (teratur), dan
tersedia dalam jumlah besar, informasi berkualitas tinggi dapat diakses akan
memberi kemudahan bagi pengguna sistem.
Hasil penelitian Suhendro Dedi (2017), sejalan dengan Laynita Sari, dkk
(2022) yang menyatakan bahwa variabel kualitas pelayanan dan kualitas informasi
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.
Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurlani &Permana (2017) juga
seirama dengan penelitian Novita Sari (2023) dengan menyatakan bahwa kualitas
sebuah informasi dari hasil sistem yang tersedia berpengaruh penting terhadap
penggunaan sistem informasi tersebut. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh
Indiani & Adyan (2009) dengan hasil penelitian kualitas sistem dan kualitas
informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna juga sependapat engan
penelitian yang dilakukan oleh Asyifa, Nisrina Nur (2022).
25

Dari uraian kerangka konseptual tersebut maka penulis membuat gambar


kerangka konseptual agar dapat lebih jelas pengaruh dari setiap variabel bebas
terhadap variabel terikat. Berikut ini skema gambar kerangka konseptual :

Kualitas Pelayanan
(X1)

Kepuasan Pengguna

Kualitas Informasi
(X2)

Gambar: 2.2 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan atau dugaan sementara masalah
penelitian yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara empiris
berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh melalui penelitian. Berdasarkan kerangka
konseptual yang telah diuraikan di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
H1 : Ada pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pengguna Sistem
Informasi Akuntansi.
H2 : Ada pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Sistem
Informasi Akuntansi.
H3 : Ada pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasan
Pengguna Sistem Informasi Akuntansi
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2018) metode kuantitatif juga dapat diartikan metode penelitian yang
berdasarkan pada filsafat positif. Digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
tertentu. Pengumpulan data melalui instrument penelitian. Analisis data bersifat
kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
asosiatif. Menurut Sugiyono (2017:260) analisis regresi linear sederhana
digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan secara linear antara suatu
variabel independen dengan suatu variabel dependen.
Dalam penelitian ini, pendekatan regresi linear digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) , Kualitas Informasi
(X2) terhadap Kepuasan Pengguna (Y) Sistem Informasi Akuntansi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dan waktu penelitian
dilakukan dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2023.

3.2.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober sampai dengan
Desember 2023 pada Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala Kecamatan Percut
Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

3.3 Populasi dan Sampel/Jenis dan Sumber Data


3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah sekumpulan yang memiliki kesamaan dalam satu atau
beberapa hal yang membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian. Menurut

26
27

Juliandi (2015) populasi merupakan totalitas dari seluruh unsur yang ada dalam
wilayah penelitian.
Populasi pada penelitian ini yaitu jumlah pasien pada Puskesmas
Kenangan Prumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
selama bulan Oktober sampai Desember yaitu sebanyak 100 pasien.

3.3.2 Sampel Penelitian


Menurut Sugiyono (2018) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sampel dapat diambil dengan
cara-cara tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa memiliki populasi.
Dalam penelitian ini, Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang menentukan sampel yang dapat
dilakukan sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah sebanyak 100 orang, dan
sampel yang digunakan ditentukan dengan menggunakan teknik convinience
sampling dan memakai rumus Slovin.

3.3.3 Jenis Data Penelitian


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data
bersifat kuantitatif, sehingga dapat berupa angka atau dapat diukur dari informasi
yang diperoleh dari hasil kuesioner, Menurut Sugiyono (2018) metode kuantitatif
juga dapat diartikan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positif,
digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
melalui instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.3.4 Sumber Data Penelitian


Dalam penelitian ini, data yang digunakan yaitu data primer, dimana data
tersebut dikumpulkan atau diperoleh secara langsung oleh peneliti di lapangan
melalui responden dengan cara observasi dan wawancara kepada pasien
Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang.
28

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


3.4.1 Variabel Penelitian
Berdasarkan pada masalah dan hipotesis yang akan diuji, maka
variabelvariabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah variabel independen
dan variabel dependen. Variabel independent (bebas) adalah sesuatu yang menjadi
sebab terjadinya perubahan nilai pada variabel terikat. Variabel independent (X)
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan dan kualitas
informasi. Sedangkan variabel dependen (terikat) adalah variabel yang
dipengaruhi, terikat, tergantung oleh variabel lain yakni variabel bebas. Variabel
dependen (Y) yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kepuasan
pengguna.

3.4.2 Definisi Operasional


Berikut ini dapat disajikan definisi operasional variabel penelitian yang
digunakan dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Indikator Skala


1 Kualitas Kualitas pelayanan 1).Tangibles Interval
Pelayanan mencerminkan 2).Reliability
(X1) kemampuan suatu 3).Responsiveness
organisasi atau entitas 4).Assurance
untuk memenuhi dan 5).Empathy
bahkan melampaui
harapan pelanggan dalam
konteks penyediaan
produk atau layanan.
Aspek kunci dari kualitas
pelayanan mencakup
keandalan, responsivitas,
keberlanjutan, jaminan,
dan empati. Keandalan
mengacu pada
29

konsistensi dan ketepatan


dalam memberikan
layanan, sementara
responsivitas
menekankan tanggapan
cepat terhadap kebutuhan
pelanggan.
2 Kualitas Kualitas informasi 1). Fleksibilitas Interval
Informasi merujuk pada tingkat 2). Terintegrasi
(X2) keakuratan, 3). Kemudahan
keberlanjutan, dan Akses
relevansi data atau
informasi. Informasi
berkualitas harus dapat
diandalkan, tepat waktu,
sesuai kebutuhan, dan
dapat digunakan secara
efektif untuk mendukung
pengambilan keputusan
atau pemenuhan tujuan
tertentu.
3 Kepuasan Kepuasan pengguna 1). Tingkat Interval
Pengguna adalah tingkat kepuasan, Penggunaan
(Y) kegembiraan, atau 2). Kemudahan
kepuasan subjektif yang Penggunaan
dirasakan oleh pengguna 3). Kualitas
terhadap pengalaman Layanan
mereka dalam Pelanggan
menggunakan suatu 4). Waktu
produk, layanan, atau Tanggapan atau
sistem. Resolusi Masalah
30

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif. Data yang
digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positif, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data melalui instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono, 2018)
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Husein Umar, 2013:42). Peneliti
mengumpulkan atau memperoleh data secara langsung di lapangan melalui
responden dengan cara observasi dan wawancara kepada pasien Puskesmas
Kenangan Prumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang.

3.6 Teknik Analisa Data


Pada penelitian ini, penulis menggunakan pengolahan data statistik yakni
program pengolahan data statistik SPSS versi 21 sebagai berikut:
3.6.1 Uji Instrumen
3.6.1.1 Uji Validitas
Menurut Priyatno (2017:62), uji validitas dilakukan untuk mengetahui
seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur pada
kuesioner tersebut. Pengujian validitas terhadap tiap item kuesioner dengan
menggunakan metode Correacted-Item Total Correaltion, kriteria pengujian
yakni:
a Nilai koefisien rhitung> rtabel, disimpulkan tiap item kuesioner
dinyatakan valid.
b Nilai koefisien rhitung < rtabel, disimpulkan tiap item kuesioner
dinyatakan tidak valid.
31

3.6.1.2 Uji Reliabilitas


Menurut Ghozali (2018:125), uji reliabilitas yaitu alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden m engenai
pernyataan adalah relatif konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Berikut ini
metode yang dipakai agar dapat mengukur reliabilitas adalah nilai Cronbach’s
Alpha. Berikut ini kriteria, yaitu:
a Nilai Cronbach’s Alpha > 0,60, disimpulkan tiap variable yang dipakai
dinyatakan reliable.
b Nilai Cronbach’s Alpha < 0,60, disimpulkan tiap variabel yang dipakai
dinyatakan tidak reliabel.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik


3.6.2.1 Uji Normalitas
Menurut Priyatno (2017:58),uji normalitas dilakukan untuk melihat
kenormalan data yang digunakan,bila data berdistribusi normal atau tidak. Metode
yang dipakai mengukur kenormalan data yaitu Kolmogorov-Smirnov Test.
Kriteria pengujian yakni:
a Nilai Asym Sig 2 tailed> 0,05, disimpulkan nilai residual terdistribusi
normal. 37
b Nilai Asym Sig 2 tailed< 0,05, disimpulkan nilai residual tidak
terdistribusi normal.
32

3.6.2.2 Uji Multikoliearitas


Menurut Priyatno (2017:120), uji multikolinearitas berarti antar variabel
independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang
sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan
angka 1). Berikut kriteria pengujian, yaitu:
a Nilai Tolerance>0,1 dan VIF10, dapat disimpulkan tidak terjadi gejala
multikolinearitas antar variabel independen.
b Nilai Tolerance>0,1 dan VIF10, disimpulkan terdapat gejala
multikolinearitas antar variabel independen.

3.6.2.3 Uji Heterokedastisitas


Menurut Ghozali (2018:125), uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan
dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada
model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas (Priyatno, 2017:62). Metode yang dipakai yakni Glejser,
kriteria pengujian sebagai berikut:
a Nilai signifikan>0,05, disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas
b Nilai signifikansi>0,05, disimpulkan terjadi gejala heteroskedastisita.

3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda


Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk dapat mengetahui
pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel
dependen Priyatno (2017:89). Berikut ini persamaan regresi linear berganda,
sebagai berikut:
Y =a+b 1 X 1 +b 2 X 2+ e
33

Keterangan :
Y = Kepuasaan pengguna sistem informasi akuntansi
X1 = Kualitas Pelyaanan
X2 = Kualitas Informasi
b1 = Koefesien Regresi Variabel X1
b2 = Koefesien Regresi Variabel X2
e = Terms of error

3.6.4 Uji Kelayakan Model


3.6.4.1 Uji t (Uji Parsial)
Uji parsial dilakukan untuk menganalisis kualitas pelayanan dan kualitas
informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada
Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang. Berikut ini kriteria pengujian hipotesis secara parsial, yaitu:
A. H0 diterima, bila nilai koefisien thitung < ttabel pada sig.thitung> 0,05;
artinya secara parsial variabel kualitas pelayanan dan kualitas informasi
tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi akuntansi pada Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
B. Ha diterima, bila nilai koefisien, thitung > ttabel pada sig.thitung< 0,05;
artinya secara parsial kualitas pelayanan dan kualitas informasi
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi
akuntansi pada Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

3.6.4.2 Uji F
Uji simultan diuji dan digunakan untuk menganalisis kualitas pelayanan
dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi
pada Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Berikut ini kriteria
pengujian hipotesis, yaitu:
34

a Nilai koefisien Fhitung > Ftabel pada sig.Fhitung< 0,05 maka H a diterima:
artinya secara statistik variabel kualitas pelayanan dan kualitas informasi
besamasama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi akuntansi pada Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala
Kecamatan Percut Sei Tuan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang.
b Nilai koefisien Fhitung < Ftabel pada sig.Fhitung> 0,05 maka H 0 diterima;
artinya secara statistik variabel kualitas pelayanan dan kualitas informasi
besamasama tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna
sistem informasi akuntansi pada Puskesmas Kenangan Prumnas Mandala
Kecamatan Percut Sei Tuan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang.

3.6.4.3 Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kemampuan model
regresi variabel kualitas pelayanan dan kualitas informasi terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi akuntansi pada Puskesmas Kenangan Prumnas
Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang.
Tabel 3.2 Koefisien Determinasi (R2)

No Nilai Koefisien Determinasi


1 0,00 - 0,199 Sangat Rendah
2 0,20 – 0,399 Rendah
3 0,40 – 0,599 Sedang
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Priyatno (2017)


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T., dan F. Tantri. (2019). Manajemen Pemasaran. Depok: Penerbit PT


Raja Grafindo Persada

Aldino Gumilar Rahayu. 2013. Pengaruh Teknologi Informasi (Pendekatan


Technology Acceptance Model) dan e-filling terhadap User
satisfaction(Survey pada Wajib Pajak Badan di Wilayah KPP Madya
Bandung)

Amarin, S., & Wijaksana, T. I. (2021). Pengaruh kualitas sistem, kualitas


informasi, dan kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen (studi pada
pengguna Aplikasi Berrybenka di Kota Bandung). Business Management
Analysis Journal (BMAJ), 4(1), 37-52.

Ananda, D. (2014). Evaluasi Penerimaan Pengguna Sistem Otomasi Tulis Dengan


Menggunakan Metode UTAUT. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Asyifa, N. N. (2021). Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas


Layanan Dan Kemudahan Penggunaan Terhadap Kepuasan Pengguna
Sistem Informasi Akademik Mahasiswa (Siam) Universitas
Brawijaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 9(2).

Billyarta, G. W., & Sudarusman, E. (2021). Pengaruh kualitas layanan elektronik


(e-servqual) terhadap kepuasan konsumen pada market place shopee di
sleman diy. Jurnal Optimal, 18(1), 41-62.

Budiartha, I Ketut, N. M. S. R. (2016). Pengaruh Kualitas Sistem Informasi,


Kualitas Informasi Dan Perceived Usefulness Pada Kepuasan Pengguna
Akhir Software Akuntansi (Studi Empiris Pada Hotel Berbintang
Di Provinsi Bali). E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
5.1, 1, 115–142.

Cahyadi, W., Mukhlisin, M., & Pramono, S. E. (2020). Pengaruh Dukungan


Manajemen Puncak terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Pada
Perusahaan Asuransi Syariah. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi,
& Akuntansi), 4(1), 1-10. https://doi.org/10.31955/mea.vol4.iss1.pp1-10
Diakses pada 28 September 2021.

Chin, W. & Matthew, K. (2000). A Proposed Model and Measurement Instrument


for The Formation of IS Satisfaction: The Case of End-User Computing
Satisfaction. Journal of Association for Information Systems, 5, 33-45.

Christian Gronroos. 1993. A service quality model and its marketing implications.
European journal of marketing.Vol 18, no 4

35
36

DEWI, K. S. (2023). PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS


INFORMASI, KUALITAS PELAYANAN, PELATIHAN PENGGUNA
SIA, DAN DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK TERHADAP
KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI
LPD KECAMATAN TEMBUKU (Doctoral dissertation, Universitas
Mahasaraswati Denpasar).

Doll, W. & Torkzadeh, G. (1988). The Measurement of End-User Computing


Satisfaction. Journal MIS Quarterly, 12, 259-274.

GAOL, Y. M. J. L. (2023). Sistem informasi akuntansi. Circle Archive, 1(1).

Gefen, D., Karahana, E., & Straub, D. W., (2003), Trust and TAM in Online
Shopp ing: AnIntegrated Model, MIS Quarterly, Vol.27 No.1, pp 51-90

Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo. 2006. Sistem Informasi


Manajemen Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta

Ilias, A., Norazah, B., Mohd, R., & Mohd, Z. (2008). The End-User Computing
Satisfaction (EUCS) on Computerized Accounting System (CAS): How
They Perceived?. Journal of Internet Banking and Commerce, 13, 225-
230.

Imana, A. A. (2021). Analisis Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi,


Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Aplikasi ISD. Jurnal
Ilmiah Komputasi, 20(2), 229-236.

Insap Santoso. 2009. Interaksi Manusia dan Komputer, Edisi 2. Yogyakarta: CV


Andi Offset

Ives, B., Margrethe, H., & Jack J. (1983). The Measurement of User Information
Satisfaction. Communication of the ACM, 26, 785-793.

Jogiyanto, HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan


Terstruktur, Teori, dan Aplikasi Bisnis, Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi.

_____________. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi.


Yogyakarta: Andi.

Kasmir. 2017. Customer Service Excellent. PT Raja Grafindo Persada. Depok

Khusna, A., Ridwandono, D., & Pratama, A. (2021). Pengaruh kualitas layanan
terhadap kepuasan dan penggunaan berkelanjutan aplikasi mobile JKN di
kabupaten Sidoarjo. Jurnal Informatika dan Sistem Informasi, 2(2), 152-
161.
37

Lumanaw, K. R., & Tinangon, J. (2016). Evaluasi Penerapan Sistem Informasi


Akuntansi Penggajian untuk Pengendalian Intern pada PT. BPR Danaku
Mapan Lestari di Kota Bitung. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(2).

Monica, C., & Marlius, D. (2023). Pengaruh kualitas pelayanan terhadap


kepuasan nasabah pada Bank Nagari cabang Muaralabuh. Jurnal
Pundi, 7(1), 53-62.

Moenir. (2002). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi


Aksara.

Nugraha, D. B., Azmi, Z., Defitri, S. Y., Pasaribu, J. S., Hertati, L., Saputra, E., ...
& Fau, S. H. (2023). Sistem informasi akuntansi. Global Eksekutif
Teknologi.

Nasir, m. (2013). Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di


Palembang Menggunakan Model UTAUT, 1-5.

Oladipupo Muhrtala Tijani, 2014. Built-In Functions and Features of Data


Analysis Software: Predictors of Optimal Deployment for Continuous
Audit Assurance. Scholars Journal of Economics, Business and
Management. 1(1):h:7-18

Ong, C.S., Day, M.Y., and Hsu, W.L. 2009. A Measurement of User Satisfaction
with Question Answering Systems. Information and Management, 46(7):
397-403.

Pikkarainen. (2004). Consumer Acceptance Of Online Banking. An Extension Of


The Technology Acceptance Model, 224-235.

Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. 2012. Accounting Information


System, twelfth Edition. Prentice Hall.

Saebani, A., & Muliawati, A. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi


Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Prosiding SNaPP: Sosial, Ekonomi
dan Humaniora, 6(1), 650-663.

Sari, L., Subakti, C. D. G., & Septiano, R. (2022). Pengaruh Kualitas Pelayanan
Dan Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Sisten Informasi
Akutansi Pada Puskesmas Air Dingin Kota Padang. Jurnal Ekonomi
Manajemen Sistem Informasi, 3(4), 396-404.

Sari, N., Ervianingsih, E., & Zahran, I. (2023). Pengaruh Kualitas Sistem,
Kualitas Informasi dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna
Sistem Informasi Manajemen RS" X" Kota Palopo. Pengaruh Kualitas
Sistem, Kualitas Informasi dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
38

Pengguna Sistem Informasi Manajemen RS" X" Kota Palopo, 9(2), 220-
224.

Setiawan, A., Qomariah, N., & Hermawan, H. (2019). Pengaruh Kualitas


Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen. Jurnal Sains Manajemen dan
Bisnis Indonesia, 9(2), 114-126.

Setyo, Dekeng dan Dessy Ari Rahmawati. 2015. Pengaruh Kualitas Informasi dan
Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Serta Kinerja Pengguna
Sistem Informasi. EFEKITIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi. 6(1) pp: 47-59.

Sugianto. (2015). Analisis Pengaruh Technology Acceptance Model (TAM) Dan


Perceived Enjoyment Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna
MBusiness. Jurnal Manajemen Motivasi, 10(1): 207.

Suryani. (2017). Manajemen Pemasaran Strategik Bank di era Global


Menciptakan Nilai Unggul untuk Kepuasan Nasabah. Jakarta:
Prenadamedia.

Yunita, Y., & Rakhman, A. (2023). Pengaruh Kualitas Informasi, Kualitas


Pelayanan Dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Kantor
Konsultan Pajak Lys.

Zamzami, F., Nusa, N. D., & Faiz, I. A. (2021). Sistem Informasi Akuntansi. Ugm
Press.
39

LAMPIRAN

Lampiran 1

KUISIONER
Nama :
Pekerjaan :
Instansi :
Tanda Tangan :

A. Kualitas Layanan

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban pada kolom yang disediakan dengan cara
memberikan tanda centang pada angka-angka yang tersedia sesuai dengan
persepsi saudara. Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1. STS: Sangat Tidak
Setuju, 2. TS: Tidak Setuju, 3. S: Setuju, 4. SS: Sangat Setuju.

Jawaban
No PERNYATAAN 1 2 3 4
STS TS S SS
1. Sistem informasi Puskesmas Kenangan
Mandala Kecamatan Percut Sei Tuan kabupaten
Deli Serdang memberikan respon yang cepat
terhadap permintaan pengguna.
2. Sistem informasi Puskesmas kenangan
Mandala kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang didukung oleh teknisi yang
bersedia dihubungi jika terjadi masalah.
3. Sistem informasi pada Puskesmas kenangan
40

Mandala kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten


Deli Serdang menyediakan teknisi yang ahli
dalam menangani sistem informasi Puskesmas.
4. Sistem informasi Puskesmas kenangan
Mandala kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang didukung dengan garansi
terhadap sistem setelah sistem
diimplementasikan.
5. Garansi yang diberikan sistem informasi
Puskesmas baik.

B. Kualitas Informasi

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban pada kolom yang disediakan dengan cara
memberikan tanda centang pada angka-angka yang tersedia sesuai dengan
persepsi saudara. Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1. STS: Sangat Tidak
Setuju, 2. TS: Tidak Setuju, 3. S: Setuju, 4. SS: Sangat Setuju.

Jawaban
No PERNYATAAN 1 2 3 4
STS TS S SS
1. Sistem informasi Puskesmas menyediakan
informasi yang akurat.
2. Sistem informasi bukan Puskesmas
memberikan informasi yang bebas dari
kesalahan
3. Sistem informasi Puskesmas menyuguhkan
informasi yang meyakinkan.
4. Sistem informasi Puskesmas menyajikan
informasi yang lengkap dan detail.
5. Informasi yang tertuang pada sistem informasi
Puskesmas ringkas.
6. Sistem informasi Puskesmas menyuguhkan
41

informasi dalam bentuk yang baik dan mudah


dimengerti.
7. Sistem informasi Puskesmas menyuguhkan
informasi dalam bentuk yang mudah dibaca.
8. Sistem informasi Puskesmas menyampaikan
informasi tepat waktu.
9. Sistem informasi Puskesmas menyampaikan
informasi yang up to date.
10. Sistem informasi Puskesmas menyampaikan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
11. Informasi yang disajikan sistem informasi
Puskesmas relevan dengan kebutuhan
pengguna.

C. Kualitas Sistem Informasi

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban pada kolom yang disediakan dengan cara
memberikan tanda centang pada angka-angka yang tersedia sesuai dengan
persepsi saudara. Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1. STS: Sangat Tidak
Setuju, 2. TS: Tidak Setuju, 3. S: Setuju, 4. SS: Sangat Setuju.

Jawaban
No PERNYATAAN 1 2 3 4
STS TS S SS
1. Sistem informasi Puskesmas nyaman
digunakan.
2. Sistem informasi Puskesmas dapat diakses
dengan mudah dan nyaman.
3. Navigasi pada sistem informasi Puskesmas
praktis dan sederhana.
4. Sistem informasi Puskesmas mudah dipelajari.
5. Desain tampilan pada sistem informasi
42

Puskesmas memudahkan pengguna.


6. Sistem informasi Puskesmas cepat dalam
respon pengguna.
7. Sistem informasi Puskesmas tepat dalam
memproses transaksi.
8. Koneksi ke sistem informasi Puskesmas jarang
terputus.
9. Sistem informasi Puskesmas fleksibel bagi
pengguna dalam memberikan informasi terkait
data pasien dan perawatan.
10. Sistem informasi Puskesmas dapat diakses
kapan saja
11. Sistem informasi Puskesmas memiliki fitur dan
fungsi yang dibutuhkan pengguna.
12. Pengguna tidak khawatir terhadap keamanan
data dan informasi yang tersimpan dalam
sistem informasi Puskesmas.

D. Kepuasan Pengguna

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban pada kolom yang disediakan dengan cara
memberikan tanda centang pada angka-angka yang tersedia sesuai dengan
persepsi saudara. Pilihan jawaban yang disediakan adalah 1. STS: Sangat Tidak
Setuju, 2. TS: Tidak Setuju, 3. S: Setuju, 4. SS: Sangat Setuju.
43

Jawaban
No PERNYATAAN 1 2 3 4
STS TS S SS
1. Sistem informasi Puskesmas dinilai bisa
membantu pencarian informasi secara efisien
dan praktis.
2. sistem informasi Puskesmas dinilai bisa
membantu pengguna secara efektif menemukan
data-data pasien dan transaksi yang terkait.
3. Kinerja sistem informasi Puskesmas
memuaskan.
4. Sistem informasi Puskesmas menarik tidak
monoton dan tidak membosankan ketika
digunakan.
5. Sistem informasi Puskesmas sangat bagus.

Anda mungkin juga menyukai