Anda di halaman 1dari 44

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI


TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PADA BADAN PENDAPATAN DAERAH KOTA
MEDAN

PROPOSAL

Oleh:

FRANS
NPM:

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS SOSIAL SAINS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmatNya penulis dapat mengajukan proposal ini yang
disusun guna memenuhi syarat untuk pembuatan skripsi. Adapun judul yang
penulis ajukan adalah sebagai berikut: “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi
Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pada Badan Pendapatan Daerah Kota Medan”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan proposal ini
nantinya akan menghadapi banyak permasalahan dan kesulitan, yang disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Untuk ini,
bantuan dan bimbingan dari semua pihak sangat saya harapkan.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dapat menyelesaikan skripsi ini
tepat pada waktunya.

Medan, Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................... 8
1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah..................................................... 8
1.3 Perumusan Masalah......................................................................... 8
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................ 8
1.4.1 Tujuan Penelitian.................................................................... 8
1.4.2 Manfaat Penelitian.................................................................. 9
1.5 Keaslian Penelitian .......................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 11


2.1 Landasan Teori.............................................................................. 11
2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 21
2.3 Kerangka Konseptual.................................................................... 23
2.4 Hipotesis........................................................................................ 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................ 28


2.5 Pendekatan Penelitian.................................................................... 28
2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 28
3.2.1 Lokasi Penelitan.................................................................... 28
3.2.2 Waktu Penelitian................................................................... 29
2.7 Populasi dan Sampel/Jenis dan Sumber Data................................ 29
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional................................ 30
3.4.1 Variabel Penelitian............................................................... 30
3.4.2 Definisi Operasional............................................................. 30
3.5 Teknik Pengumpulan Data............................................................ 31
3.6 Teknik Analisis Data..................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Mapping Penelitian Sebelumnya .................................................... 21

Tabel 3.1 Skedul Proses Penelitian ................................................................. 29

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ............................................................... 30


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konseptual ...................................................... 26

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam dunia usaha

maupun instansi publik. Di Indonesia, laporan keuangan dikaji dengan tujuan

untuk memenuhi tuntutan terhadap lembaga publik yang semakin menguat baik

pusat maupun daerah. Laporan keuangan memiliki peranan dalam memberikan

informasi penting bagi pusat keuangan dalam hasil kerja yang dilakukan (Firdaus

dkk, 2015). Laporan keuangan pemerintah daerah menggambarkan keluaran atau

hasil kegiatan yang akan dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran

dengan kuantitas dan kualitas terukur sehingga dapat menjelaskan kinerja dan

tanggung jawab pengelola keuangan. Dalam hal ini pemerintah daerah berperan

menyajikan dan melaporkan laporan keuangan pemerintah daerah yang

bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pemakainya (Aprianyah dkk, 2020).

Pentingnya laporan keuangan pemerintah daerah adalah membuat dan

mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya, sebab di dalam

penyusunan laporan keuangan memiliki tujuan memepertanggungjawabkan

kinerja keuangan kepada masyarakat (Fidyasari dan Suryono, 2021).

Penyajian laporan keuangan yang akan diposting oleh pemerintah daerah

kepada masyarakat harus bersifat terbuka dan menampilkan kebenaran yang sah

agar dapat dipahami oleh pelanggan laporan keuangan. Oleh karena itu, pelaporan

yang benar, relevan, tepat waktu dan diandalkan dapat menjadi sangat penting

1
untuk memenuhi keinginan pelanggan terhadap laporan keuangan dan

menciptakan otonomi daerah yang tepat (Erawati & Abdulhadi, 2018).

Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ukuran normatif yang

harus diwujudkan dalam informasi akuntansi guna mencapai tujuan. Berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, laporan keuangan merupakan bentuk

tanggung jawab pengendalian moneter negara/daerah dalam jangka waktu

tertentu. Penyusunan laporan keuangan yang berkualitas harus memiliki standar

laporan keuangan yang memadai, yaitu relevansi, reliabilitas, evaluabilitas atau

komparabilitas dan keterjangkauan (Tawaqal & Suparno, 2017).

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas laporan

keuangan, salah satunya ialah penerapan sistem informasi akuntansi. Sistem

informasi akuntansi dibuat untuk mempermudan dan menyamakan laporan

keuangan di suatu daerah ke pusat. Pemerintah berupaya meningkatkan

transparansi dan akuntabilitas dalam kendali keuangan daerah agar terwujudnya

tata pemerintah yang berkualitas (good government governance) (Zulfah &

Wahyuni, 2017). Sistem informasi akuntansi menjadi suatu sistem yang dapat

memuat informasi pemerintah yang berguna untuk mempermudah sumber daya

manusia (SDM) untuk dapat merencanakan, mengelola, menganalisis dan

mengevaluasi informasi data keuangan sehingga dapat menghasilkan laporan

keuangan yang relevan dan akuntabel (Gusherinsya & Samukri, 2020). Dalam

penelitian Adji P & Andayani (2021) menyebutkan bahwa sistem informasi

akuntansi merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya kualitas keuangan

daerah dan mempengaruhi meningkatnya kualitas keuangan daerah. Hal ini

dikarenakan proses input dan output yang dilakukan akan lebih efisien. Penelitian

2
terdahulu oleh Kusuma dkk (2017) mengemukakan bahwa sistem informasi

akuntansi berkorelasi secara fisik terhadap kualitas laporan keuangan sehingga

mampu memberi dampak efektivitas dan efisiensi terhadap kinerja SDM dalam

memperoleh laporan keuangan yang sesuai dengan standar kualitas.

Sistem informasi sangat diperlukan dalam aktifitas keseharian transaksi

untuk kelancaran proses pengolahan data dan informasi. Sistem operasi pada

suatu badan keuangan melibatkan beberapa bagian dalam kantor badan keuangan

tersebut dengan maksud agar pelaksanaan kegiatan laporan keuangan dapat

diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam

sistem yang salah adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur

yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Badan

Pendapatan Daerah (Bapenda) kota Medan perlu menyusun suatu sistem dan

prosedur yang dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam mengatur

pelaksanaan transaksi hasil pendapatan daerah.

Sistem informasi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas

dari persoalan keseharian transaksi yang banyak, karena sebagian besar hasil

pendapatan daerah terikat pada proses pengolahan data untuk menghasilkan suatu

informasi yang handal. Dengan adanya sistem informasi yang efektif, maka

kekacauan-kekacauan yang umum terjadi dalam laporan keuangan seperti

kurangnya kelengkapan sumber dokumen, data tidak valid sehingga informasi

menjadi tidak handal untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan, hal itulah

yang berdampak pandangan oleh pihak yang berkepentingan atas kualitas laporan

keuangan yang tidak relevan. Untuk itu sistem informasi yang benar sesuai

3
dengan ketaatan aturan akuntansi sangat dibutuhkan untuk meminimalisir

kesalahan dan diharapkan data valid dan informasi relevan.

Sampai saat ini, pengertian pengendalian intern telah dikemukakan oleh

banyak pihak. Dalam arti sempit, pengendalian intern didefinisikan sebagai

pengecekan untuk memeriksa kecermatan penjumlahan. Sedangkan dalam arti

luas, pengendalian intern adalah semua alat-alat yang digunakan untuk melakukan

pengawasan. Untuk mencapai tujuan badan keuangan manajemen bertanggung

jawab terhadap praktek mendapatkan data, mengolah data dan menghasilkan data

menjadi informasi yang relevan dalam perusahaan yang dikelola dan harus secara

terus-menerus mengawasi sistem pengendalian intern yang sudah ditetapkan.

Selain itu, hal lain yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan adalah

pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi memiliki

pengaruh terhadap keterandalan dan ketepatwaktuan terhadap pelaporan keuangan

(Khoirunisa, 2019). Optimalnya pemanfaatan teknologi dapat membangun

jaringan manajemen dan proses kerja yang memungkinkan pekerjaan terolah

secara lebih sederhana dan cepat (Haza, 2015). Namun, jika pemanfaatan

teknologi belum terlaksana secara optimal maka akan berdampak terhadap

kualitas laporan keuangan. Hal ini dapat mengakibatkan pelaporan keuangan yang

tidak tepat waktu, dan menyulitkan sumber daya dalam melakukan pengelolaan

keuangan. Oleh karena itu instansi diharuskan untuk beralih pada sistem komputer

dan meninggalkan sistem manual dalam melaksanakan pekerjaan.

Menurut Tampubolon dan Basid (2019) pemerintah daerah memiliki tugas

untuk mengembangkan pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan

kemampuan pengelolaan keuangan daerah serta mendapatkan informasi yang

4
akurat dan menghindari penyalahgunaan informasi keuangan yang terjadi.

Manfaat lain yang diberikan oleh pemanfaatan teknologi adalah cepatnya

pemrosesan informasi dan membantu dalam proses penyajian laporan keuangan

(Zubaidi dkk, 2019).

Perkembangaan teknologi informasi yang terjadi saat ini tidak hanya

sebagai tuntutan bagi perusahaan atau lembaga, akan tetapi sudah menjadi

kebutuhan bagi setiap organisasi yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan

organisasi itu sendiri. Adanya kemajuan teknologi informasi dapat menawarkan

manfaat yang baik bagi organisasi atau lembaga dalam meningkatkan kinerja

secara keseluruhan dan memungkinkan beragam aktivitas yang dilaksanakan

dengan cepat, tepat, dan benar, dalam perjalanan untuk memajukan produktivitas

(Dewi dkk., 2020).

Teknologi informasi menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah

data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang

lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar

data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh

aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan

pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian

untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi

profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi

atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras,

kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar

pikiran.

5
Sesuai dengan fungsinya, komputer terkenal dapat membantu pekerjaan

manusia hampir dalam segala hal. Perkembangan komputer di Indonesia sangat

pesat, karena hampir di setiap pekerjaan-pekerjaan menggunakan komputer

sebagai alat bantu dalam mengerjakan tugas yang dikerjakan. Mereka mengetahui

bahwa dengan komputer semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat, tepat

dan efesien, perkembangan teknologi saat ini memicu semua untuk menjadi yang

tercepat dan terbaik.

Dalam perkembangan teknologi informasi komputer dan daya pikir

manusia maka masalah yang dihadapi pun makin berkembang. Hal ini juga harus

dihadapi oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) kota Medan. Karena itu harus

membenahi sistem dan pemanfaatan teknologi yang ada, salah satunya Sistem

Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dengan dukungan pemanfaatan teknologi

yang baik.

Komputer sangat membantu untuk mengatasi masalah dalam penerimaan

data, pemrosesan data dan menghasilkan informasi yang handal, proses

pengolahan data dan informasi yang sudah terkomputerisasi dapat menekan

kesalahan-kesalahan yang dibuat user, sehingga tidak ada penumpukkan data

yang akan diproses oleh pegawai yang menyebabkan informasi kurang handal dan

pelaporan keuangan tidak tepat waktu. Dengan terkomputerisasinya proses

pengolahan data dan informasi, kini masalah-masalah yang memerlukan waktu

lama dalam prosesnya, kini dapat teratasi serta dengan hasil yang akurat, tepat dan

memuaskan. Data dan informasi sebelum terkomputerisasi pegawai Badan

Pendapatan Dareah (Bapenda) yang terlibat dalam suatu data dan informasi

6
Dengan keterbatasan akses sumber dokumen serta informasi lisan yang

berhasil di dapatkan adanya ketidaksesuaian terhadap kebutuhan data bagi

manajemen intern.

Dampak dari keterbatasan tersebut menimbulkan masalah baru yang sering

timbul mengenai keterlambatan proses laporan yang diberikan, keterbatasan

kelengkapan sunber dokumen informasi sehingga informasi membutuhkan data

pendukung agar validitas nya dapat dipertanggungjawabkan, dan adanya

ketidaksempurnaan saat melakukan penginputan data dalam komputer.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP dalam

hal ini memiliki wewenang dalam menjalankan fungsi pengawasan intern

terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau daerah atas kegiatan yang

bersifat sektoral.

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

meneliti keterkaitan antara sistem informasi akuntansi dan pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kualitas laporan keuangan. Oleh karena itu, penulis memilih

judul “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Pemanfaatan Teknologi

Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Badan Pendapatan Daerah

Kota Medan”.

7
1.2 Identifikasi Dan Batasan Masalah

a. Identifikasi Masalah

1. Kurangnya kelengkapan sumber dokumen dan data tidak valid

sehingga informasi menjadi tidak handal untuk disajikan dalam bentuk

laporan keuangan

2. Pada proses penginputan data dalam komputer yang terbatas

dikarenakan penginputan dilakukan secara manual.

b. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini hanya pada pengaruh sistem

informasi akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap

kualitas laporan keuangan pada Badan Pendapatan Daerah kota Medan.

1.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan pada Badan Pendapatan Daerah kota Medan

2. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan pada Badan Pendapatan Daerah kota Medan

3. Apakah sistem informasi akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada Badan Pendapatan

Daerah kota Medan.

8
1.1 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.1.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuannya ialah untuk mengetahui pengaruh sistem informasi

akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada Badan Pendapatan Daerah

kota Medan. :

1. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap

kualitas laporan keuangan Badan pendapatan Daerah kota Medan.

2. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi dan

pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan

pada Badan Pendapatan Daerah Kota Medan.

1.1.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan manfaat antara

lain:

a. Bagi Universitas

Diharapkan penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan serta sebagai

acuan referensi bagi peneliti selanjutnya dan pengembangan ilmu akuntansi di

bidang sektor publik, khususnya untuk memahami hubungan antara sistem

informasi akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi dengan kualitas

laporan keuangan pemerintah.

b. Bagi Bapenda

Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengevaluasi kinerja badan

pendapatan pengelolaan keuangan asset daerah dalam menunjang tata

pengelolaan keuangan pemerintah daerah di Kota Medan.

9
c. Peneliti yang akan datang

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan literatur serta tambahan wawasan

untuk menambah pengetahuan bagi peneliti selanjutnya.

1.1. Keaslian Penelitian

Penelitian ini merupakan replika dari penelitian Ayu Pratiwi dkk (2022)

yang berjudul “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Nagan Raya”. Sedangkan penelitian ini berjudul “Pengaruh

Sistem Informasi Akuntansi Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pada Badan Pendapatan Daerah Kota Medan”.

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya yang

terletak pada:

1. Model penelitian: dalam penelitian terdahulu menggunakan model hubungan

dengan korelasi product moment untuk 2 (dua) variabel dan regresi linier

sederhana. Dalam penelitian ini menggunakan model pengaruh dengan regresi

linier berganda untuk 3 (tiga) variabel.

2. Variabel penelitian: penelitian terdahulu menggunakan 1 (satu) variabel bebas

(sistem informasi akuntansi) dan 1 (satu) variabel terikat (kualitas laporan

keuangan). Penelitian ini menggunakan 2 (dua) variabel bebas, yaitu sistem

informasi akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi.

3. Waktu penelitian: penelitian terdahulu dilakukan tahun 2022, sedangkan

penelitian ini dilaksanakan tahun 2024.

4. Lokasi penelitian: penelitian terdahulu dilaksanakan di Nagan Raya, sedangkan

penelitian ini dilaksanakan di kota Medan.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.2. Landasan Teori

2.1.1 Teori Kontemporer

Ialah menyesuaikan pandangan tentang akuntansi dengan perubahan

zaman dan kebutuhan bisnis yang terus berkembang. Fokusnya ialah

mengintegrasikan teknologi dan mengantisipasi perkembangan baru dalam

dunia keuangan.

2.1.2 Laporan Keuangan Pemerintah

2.1.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pemerintah

Menurut Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah, laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban

pelaksanaan dan pengelolaan keuangan negara/daerah. Kemudian dalam Peraturan

Pemerintah No 15 Tahun 2006 tentang pelaporran keuangan dan kinerja instansi

pemerintah yaitu suatu bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah

selama satu periode tertentu.

Budiarto dan Indarti (2019) menyatakan laporan keuangan pemerintah

daerah merupakan laporan yang menyajikan kegiatan operasional pemerintah

serta posisi kekayaan dan kewajiban yang dapat dipenuhi oleh pemerintah.

Laporan keuangan pemerintah daerah wajib memenuhi prinsip tepat waktu dan

disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintah. Laporan keuangan

pemerintah diberikan kepada pihak yang berkepentingan guna untuk mengambil

keputusan (Hartono dan Ramdany, 2020).

11
Menurut Leiwakabessy (2020) laporan keuangan pemerintah daerah

merupakan gabungan dari laporan keuangan organisasi pemerintah daerah (OPD).

Laporan keuangan pemerintah daerah umunya meliputi laporan pelaksanaan

anggaran dan laporan finansial, sehingga mencangkup komponen seperti laporan

realisasi anggaran, laporan perubahan saldo angggaran, neraca, laporan

operasional, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan

keuangan. Laporan keuangan pemerintah daerah menggambarkan keluaran atau

hasil dari kinerja dan tanggung jawab pengelolaan keuangan dalam periode

tertentu. Tujuan dan manfaat dari laporan keuangan pemerintah adalah sebagai

informasi dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Hal ini

akan mempengaruhi apakah pengeloaan keuangan pemerintah sudah baik atau

belum (Apriansyah Dkk, 2020).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpukan bahwa laporan keuangan

pemerintah daerah merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan

keuangan pemerintah daerah harus berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan

dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan pemerintah daerah itu sendiri

harus memiliki prinsip tepat waktu dan memiliki standar akuntansi mengenai

suatu periode akuntansi bagi laporan posisi keuangan yang terstruktur dalam suatu

proses akuntansi sehingga standar akuntansinya berlaku bagi laporan keuangan.

2.1.1.2 Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan Pemerintah

Pelaporan keuangan pemerintah daerah memiliki kewajiban menyajikan

infromasi yang bermanfaat bagi pengguna dalam menilai akuntanbilitas serta

membuat keputusan, baik keputusan ekonomi, social, maupun politik. Pelaporan

12
keuangan pemerintah memiliki tujuan untuk memberikan infromasi tentang

(Moermahadi, 2017):

1) Sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan

2) Kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh

pengeluaran

3) Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas

pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai

4) Bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatanya dan mencapai

kebutuhan kasnya

5) Posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-

sumber penerimaanya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk

yang berasal dari pengutusan pajak dan pinjaman

6) Perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan

atau penurunan, sebagai akbat kegiatan yang dilakukan selama periode

pelaporan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa laporan

keuangan pemerintah daerah memiliki tujuan menyajikan keputusan yang

ekonomis yang timbul karena melihat dampak keuangan pada informasi posisi

keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan asset perusahaan yang sangat

dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan, sebagai bahan evaluasi dan

perbandingan. Dalam konteks akuntansi sector public, jenis informasi yang

diberikan untuk mengambil keputusan adalah terbatas pada informasi yang

bersifat finansial saja.

2.1.1.3 Jenis Laporan Keuangan Pemerintah

13
Peraturan pemerintah nomor 71 Tahun 2010 tentang standar akuntansi

pemerintah, laporan keuangan yang harus disusun oleh dari entitas akuntansi

(SKPD) Badan Pemerintah Daerah terdiri dari:

1) Laporan Realisasi Anggaran

Laporan realisasi anggaran menyajikan informasi mengenai realisasi

pendapatan, belanja, penerimaan pembiayaan dan penngeluaran pembiayaan

pemerintah pusat/daerah dibandingkan dengan angaranya masing-masing

selama periode tertentu.

2) Neraca

Neraca merupakan laporan yang menyajikan posisi asset, kewajiban dan

kekayaan pada akhir periode tertentu. Neraca disusun menggunakan basis

akrual yang artinya pengakuan atau pencatatan asset, kewajiban dan kekayaan

dilakukan pada saat kewajiban/hak muncul meskipun kasnya belum

diterima/dibayarkan.

3) Laporan Operasional

Laporan operasional adalah salah satu unsur laporan keuangan pemerintah

pusat/daerah yang menyajikan informasi sumber daya ekonomi yang

menambah ekuitas dan pengggunaanya untuk kegiatan penyelenggaraan

dalam satu periode pelaporan keuangan.

4) Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menyajikan informasi

tentang kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan

dengan tahun sebelumnya.

5) Catatan Atas Laporan Keuangan

14
Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan pos -

pos laporan keuangan yang disajikan. Laporan tersebut disajikan supaya para

pengguna laporan keuangan lebih mudah memahaminya.

Berdasarkan pada uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan di Bapenda entitas akuntansi terdiri atas 5 (lima) jenis yang saling

melengkapi antara yang satu dengan yang lainya yaitu berupa laporan realisasi

anggaran, neraca laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, catatan atas

laporan keuangan.

2.1.1.4 Kualitas Laporan Keuangan Daerah

Laporan keuangan pemerintah harus menyajikan informasi yang

bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntanbilitas dan membuat

keputusan baik secara ekonomi, social maupun politik. Untuk memenuhi tujuan

tersebut maka laporan keuangan menyediakan informasi mengenai sumber daya

keuangan/ekonomi. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

terdapat karakteristik kualitatif yang harus dipenuhi LKPD sehingga bisa

dikatakan berkualitas yaitu:

1) Relevan

Laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang dimuat

didalamnya dapat mempengaruhi keputusan penguna dengan membanntu

mereka mengevaluasi peristiwa dimasa lalu atau masa kini, dan memprediksi

masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa

lalu.

15
2) Andal

Laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang dimuat

didalamnya dapat mempengaruhi keputusan penguna dengan membanntu

mereka mengevaluasi peristiwa dimasa lalu atau masa kini, dan memprediksi

masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa

lalu.

3) Dapat Dibandingkan

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika

dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau

laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.

4) Dapat Dipahami

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh

pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang sesuaikan dengan

batas pemahaman para pengguna.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

yang berkualitas menyajikan informasi yang jujur dan benar bagi pengguna

laporan keuangan. Informasi yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan

harus dipersiapkan dengan baik, dan sudah disetujui audit secara transparan serta

dapat dipertanggungjawabkan pada laporan keuangan yang berkualitas.

2.1.1. Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi memegang peranan penting bagi instansi

pemerintah (Purnama, 2020). Data keuangan yang dihasilkan oleh instansi sangat

berhubungan erat dengan informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi

16
berfungsi untuk memacu seoptimal mungkin sehingga akuntansi menghasikan

sumber informasi yang terstruktur dan berkualitas. Sistem informasi akuntansi

adalah suatu sistem yang dimanfaatkan oleh manusia dalam rangka

mengumpulkan data, mencatat, menyimpan dan mengelola data untuk

menyampaikan informasi yang dapat dipakai dalam pengambilan keputusan

(Kurniawati dkk, 2020). SIA (Sistem Informasi Akuntansi) merupakan

sekumpulan data-data berupa keuangan yang diproseskan melalui output dan

informasinya disalurkan kepada pihak-pihak tertentu (Purnama, 2020).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang menghasilkan sumber data

berupa keuangan yang dimanfaatkan dalam rangka mengumpulkan data, mencatat

menyimpan dan mengelola data keuangan untuk menyampaikan informasi kepada

pihak tertentu.

2.1.1.2. Peranan Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi suatu organisasi memainkan peranan yang

sangat penting dalam membantu organisasi untuk mengadopsi dan

mempertahankan posisi strateginya. Mencapai kesesuaian yang baik antar

aktivitas membutuhkan pengumpulan data tiap aktivitas. Ada lima peran sistem

informasi akuntansi (SIA) menurut Azhar Susanto (2013), yaitu:

1) Mengumpulkan dan memasukkan data kedalam SIA

2) Mengolah data transaksi tersebut

3) Menyimpan data untuk tujuan dimasa mendatang

4) Memberi pemakai atau pengambil keputusan (manajemen) informasi yang

mereka perlukan

17
5) Mengontrol semua proses yang terjadi.

2.1.2. Pemanfaatan Teknologi Informasi

2.1.2.1. Pengertian Pemanfaatan Teknologi Informasi

Teknologi informasi merupakan teknologi berupa komputer dan

komunikasi yang digunakan untuk mengolah informasi (Nengsy, 2018).

Teknologi informasi dapat digunakan untuk mengolah, memperoleh,

mengirimkan, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, secara bermakna

untuk memperoleh informasi yang berkualitas (Pangestu Dkk, 2019). Selain

sebagai teknologi komputer, teknologi informasi dapat membantu sumber daya

manusia dalam penyusunan laporan keuangan yang baik dan mengumpulkan

dokumen-dokumen untuk pembuatan laporan keuangan tersebut (Alamsyah,

2017). Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mengembangkan kemajuan

teknologi untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan dan menyalurkan

informasi keuangan kepada pelayanan publik (Apriansyah dkk, 2020). Dari

berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi

merupakan suatu teknologi berupa komputer dan teknologi komunikasi yang

berfungsi untuk membantu memudahkan, mengumpulkan, mengolah, dan

memperoleh informasi secara berkualitas.

Menurut Kaukab dan Luhfi (2021) pemanfaatan teknologi informasi

adalah tentang pengolahan data, pengolahan informasi, proses kerja, serta

pengolahan manajemen secara elektronik untuk mencapai tujuan dan

meningkatkan kinerja agar pelaporan keuangan dapat berjalan dengan baik. Selain

berperan sebagai media elektronik, teknologi informasi memiiki fungsi untuk

penyebaran informasi. Hal ini dapat membantu para pengguna dalam menyusun

18
laporan keuangan serta mengumpulkan dokumen yang diggunakan dalam

pembuatan laporan keuangan.

Menurut (Friyani, 2020) teknologi informasi merupakan pemanfaatan

computer elektronik untuk mengubah, menyimpan,melindungi, serta mendapatkan

informasi seccara aman. Ketika teknologi informasi diintegrasikan ke dalam

sistem akuntansi keuangan, sistem informasi akan mengumpulkan, memproses

serta menyimpan data yang dapat dilakukan secara otomatis sehingga keakuratan

dapat terjaga (Mutiana Dkk, 2017).

Pemerintah daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan

pengelolaan keuangan daerah kepada pihak yang berkepentingan untuk

mengakses informasi keuangan daerah secara cepat dan akurat (Tampubolon dan

Basid, 2019).

Pemanfaatan teknologi informasi yang baik akan memberikan dampak

positif bagi karyawan sehingga pemrosesan data yang dilakukan semakin mudah.

Menurut Agustina (2019) indikator dalam mengukur pemanfaatan teknologi

adalah sebagai berikut:

1) Komputer

a) Penggunaan komputer, berupa penggunaan komputer dalam

melakukan tugas pengolahan keuangan maupun non keuangan.

b) Pembuatan laporan keuangan terkomputerisasi, berupa penggunaan

computer untuk melakukan proses akuntansi dari awal transaksi

sampai pembuatan laporan keuangan.

19
c) Penggunaan software yang legal, yaitu berupa penggunaan software

pengolahan data transaksi keuangan yang sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

d) Jadwal pemeliharaan yang teratur, yaitu waktu yang digunakan untuk

pemeliharaan, pendataan, dan perbaikan peralatan.

2) Jaringan Internet

a) Keberadaan jaringan, yaitu terpasaang jaringan internet di unit kerja

b) Pemanfaatan jaringan internet, yaitu jaringan internet digunakan

sebagai penghubung dalam pengiriman informasi yang dibutuhkan.

2.1.2.2. Tujuan dan Manfaat Pemanfaatan Teknologi Informasi

Menurut Admaja dan Wahyundaru (2020) menjelaskan bahwa

pemanfaatan teknologi berfungsi memudahkan pengelolaan keuangan agar

instansinya lebih efektif dan efisien dalam menyalurkan informasi keuangan

daerah kepada publik. Manfaat penerapan teknologi menurut (Sutarman, 2012):

1) Kecepatan (speed), komputer dapat mengerjakan sesuatu perhitungan yang

kompleks dalam hitungan detik dan sangat cepat.

2) Konsistensi (consistency), hasil pengolahan lebih konsisten tidak berubah-

ubah karena formatnya sudah standar.

3) Ketepatan (precision), komputer dalam mengerjakan sesuatu lebih akurat

dan tepat. Kompuer dapat mendeteksi suatu perbedaan yangsangat kecil,

yang tidak dapat dilihat dengan kemampuan manusia, dan juga dapat

melakukan perhitungan yang sulit.

20
4) Keandalan (reability), hasil kerja yang dihasilkan oleh komputer dapat

dipercaya dibandingkan dengan yang dilakukan oleh manusia. Kesalahan

yang terjadi kemungkinan sangat kecil.

Berdasarkan uraian diatas data ditarik kesimpulan penerapan teknologi

informasi memiliki manfaat yang sangat signifikan dan besar dalam membuat

hasil kerja menjadi lebih efektif dan efisien. Teknologi informasi memberikan

hasil yang dapat dipercaya dibandingkan dengan hasil yang dilakukan oleh

manusia. Kesalahan yang terjadi kecil kemungkinan dan hasilnya lebih akurat.

2.2. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Mapping Penelitian Sebelumnya

No Nama/ Judul Variabel Variabel Model Hasil penelitian


Tahun X Y Analisis
1 Mitha Pengaruh Sistem Kualitas Regresi Hasil penelitian ini
(2019)Penerapan informasi laporan linier menunjukan bahwa
Sistem akuntansi keuangan sederhana penerapan sistem
Informasi informasi akuntansi
Akuntansi secara signifikan
Terhadap berpengaruh sebesar
Kualitas 77,8% terhadap
Laporan kualitas laporan
Keuangan keuangan
Universitas
Muhammadiyah
Makassar
2 Ayem Pengaruh Pemanfaat Kualitas Regresi Hasil penelitian ini
& Pemanfaatan an Laporan linier menunjukkan
Amahal Teknologi Teknologi Keuangan berganda pemanfaatan
a Informasi, Informasi, teknologi informasi
(2023) Sistem Sistem dan sistem informasi
Informasi Informasi akuntansi
Akuntansi Dan Akuntansi berpengaruh
Komitmen Dan signifikan terhadap
Organisasi Komitmen kualitas laporan
Terhadap Organisasi keuangan.
Kualitas Sedangkan

21
Laporan komitmen organisasi
Keuangan (Studi tidak berpengaruh
Kasus Pada signifikan terhadap
Pemerintah kualitas laporan
Daerah Kota keuangan
Yogyakarta)
3 Pratiwi, Pengaruh Sistem Sistem Kualitas Regresi Hasil uji regresi
dkk Informasi informasi laporan linier memperoleh Y =
(2022) Akuntansi akuntansi keuangan sederhana 20,441, yang
Terhadap mengindikasikan
Kualitas bahwa sistem
Laporan informasi akuntansi
Keuangan mampu
Pemerintah mempengaruhi
Nagan Raya faktor laporan
keuangan secara
subtansial. Analisa
dari uji parsial (T)
didapatkan sig
(0,022) < dari alpha
(0,005) maka dapat
dijelaskan bahwa
SIA mampu
mempengaruhi
laporan keuangan
Kantor Bupati
Kabupaten Nagan
Raya. Selain itu hasil
uji koefisiensi
diketahui bahwa
pengaruh yang
terjadi adalah
sebesar 50,1%.
4 Siti dan Pengaruh Pemanfaat Kualitas Regresi Hasil penelitian
Nurul Pemanfaatan an pelaporan linier menunjukkan
(2018) Teknologi teknologi keuangan berganda bahwa, secara
Informasi Dan informasi simultan pada
Sistem dan sistem variable
Pengendalian pengendali pemanfaatan
Internal an internal teknologi informasi
Terhadap dan sistem
Kualitas pengendalian
Pelaporan internal berpengaruh
Keuangan signifikan terhadap
Pemerintah kualitas pelaporan
Daerah (Studi keuangan
Kasus SKPD pemerintah daerah.
Provinsi DKI Secara parsial

22
Jakarta) menunjukan hasil
pemanfaatan
teknologi informasi
dan Sistem
pengendalian
internal berpengaruh
signifikan terhadap
kualitas pelaporan
keuangan
pemerintah daerah.

2.3. Kerangka Konseptual

Setelah menjabarkan uraian singkat konsep maka diakhiri dengan

“kerangka konseptual dalam penelitian ini yaitu adanya hubungan yang terjadi

antara sistem informasi akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap

kualitas laporan keuangan”.

Penerapan sistem informasi akuntansi memberikan dampak dalam

menyajikan laporan keuangan yang berkualitas sehingga dapat memberikan

informasi yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan. Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) adalah suatu sistem yang dikelola untuk menghasilkan

informasi yang berkaitan dengan akuntansi (Purnama, 2020). Sistem informasi

akuntansi akan memberikan informasi keuangan yang berkualitas karena sistem

informasi dapat mempercepat pekerjaan dan keakuratan dalam penyusunan

laporan keuangan. Penjelasan di atas sesuai dengan teori keagenan yang dipakai

pada penelitian ini dimana pemerintah berkewajiban untuk menyediakan atau

memberikan catatan yang bermanfaat bagi pengguna informasi keuangan.

Kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh faktor sistem informasi akuntansi

karena dapat memberikan informasi keuangan yang cepat dan akurat kepada

pemakai laporan keuangan.

23
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Mitha, 2019), (Sri dan

Rasni, 2023) dan (Pratiwi, dkk, 2022) menyatakan bahwa sistem informasi

akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Pembuktian pada penelitian ini juga didukung oleh (Kurniawati et al., 2020) dan

(Chairina & Wehartaty, 2019) yang menyatakan bahwa sistem informasi

akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini membuktikan

bahwa kualitas sistem informasi di setiap perusahaan atau instansi baik, sehingga

kualitas laporan keuangan akan meningkat.

Teknologi informasi adalah sarana yang digunakan untuk menyebarkan

berbagai informasi keuangan kepada pengguna laporan keuangan (Erawati &

Abdulhadi, 2018). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005

mengenai sistem informasi keuangan daerah menyatakan pemerintah dan

pemerintah daerah diwajibkan untuk meningkatkan dan memanfaatkan teknologi

informasi yang bertambah maju dalam rangka meluaskan keahlian dalam

pengelolaan keuangan daerah, dan penyebaran informasi tentang keuangan

daerah kepada layanan publik. Bersama teknologi informasi yang bertambah

maju dan penggunaan secara luas, dapat memberikan harapan kepada berbagai

pihak dalam mengakses secara cepat informasi keuangan daerah.

Penjelasan di atas sesuai dengan teori yang dipakai dalam penelitian ini

yaitu teori keagenan dimana pemerintah berkewajiban untuk menyediakan atau

memberikan catatan yang bermanfaat bagi pengguna informasi keuangan.

Pemanfaatan teknologi informasi dapat menambah semangat dan dorongan bagi

para pekerja dalam menjalankan tanggungjawabnya agar menghasilkan suatu

informasi yang bermanfaat kepada pelanggan informasi keuangan karena

24
teknologi informasi dapat mempermudah pekerjaan para pekerja dengan tepat

dan cepat dalam rangka membantu penyusunan laporan keuangan yang

berkualitas.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ayem & Amahala (2023)

menyatakan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan. Pembuktian pada penelitian ini juga didukung oleh

Mardinan & Dahlan (2018) dan Zulvia dkk (2021) yang menyatakan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan. Selanjutnya juga dibuktikan oleh Chodijah & Hidayah (2018) yang

menyatakan bahwa secara simultan dan parsial pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini berarti setiap

kedudukan dengan sarana teknologi informasi dari sisi software dan jaringan

komunikasi yang memadai.

25
Dalam penelitian ini, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Konseptual

Sistem Informasi
Akuntansi (x1)
H1 Kualitas Laporan
Keuangan (Y)

H2
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi

Berdasarkan kerangka pikir di atas, dapat di jelaskan bahwa penelitian ini

memiliki tiga variabel independen atau variabel yang mempengaruhi yaitu sistem

informasi akuntansi (x1) dan pemanfaatan teknologi informasi (x2). Sedangkan

untuk variabel dependen atau variabel yang terpengaruhi dalam penelitian ini

adalah kualitas laporan keuangan (Y). Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh

dari variabel x1 dan x2 terdahap variabel Y.

2.4. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang

dihadapi yang masihbersifat praduga karena masih harus dibuktikan

kebenarannya. Dalam penelitian ini penulis membuat suatu hipotesis

berdasarkan permasalahan dalam tugas akhir ini.

26
Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu, maka peneliti

mengajukan hipotesis pertama yaitu:

Ho1 : Sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan pada pendapatan asli daerah

Ha1 : Sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan pada pendapatan asli daerah

Adapun hipotesis kedua sebagai berikut:

Ho2 : Pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kualitas

keuangan pada pendapatan asli daerah

Ha2 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan pada pendapatan asli daerah

Berdasarkan kerangka konseptual, maka hipotesis yang diajukan

adalah adanya pengaruh positif antara sistem informasi akuntansi dan

pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan.

Ho4 : Sistem informasi akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi tidak

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada pendapatan asli daerah

Ha4 : Sistem informasi akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada pendapatan asli daerah.

27
BAB III

METODE PENELITIAN

1.3. Pendekatan Penlitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode ini disebut

kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisis menggunakan

statistik. . Menurut (Sugiyono, 2012) menyatakan bahwa “Penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu”. Penelitian kuantitatif dalam

melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat

(kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen (bebas) dan

dependen (terikat).

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka yang

datanya terwujud bilangan (skor atau yang dianalisis menggunakan statistik)

untuk menawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang bersifat spesifik dan

untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain.

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk melihat apakah ada atau tidaknya

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, yaitu sistem

informasi akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas

laporan keuangan pada badan pendapatan daerah kota medan.

1.4. Lokasi dan Waktu Penelitian

1.4.1. Lokasi Penelitian

Tempat Penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna

memperoleh data penelitian. Penelitian dilaksanakan di kantor Badan

28
Pendapatan Daerah (Bapenda) kota Medan yang beralamat di Jl. A. H.

Nasution No. 32 Medan.

1.4.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu yang telah ditentukan dalam membuat

penelitian sampai sidang meja hijau. Penelitian ini mulai melaksanakan pada

bulan Desember 2023 sampai dengan selesai. Adapun waktu penelitian sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Skedul Proses Penelitian

No. Aktivitas Waktu

Des’ Jan’24
23
1. Riset awal/
Pengajuan judul
2. Penyusunan
proposal
3. Seminar proposal
4. Perbaikan/ ACC
proposal
5. Pengolahan data
6. Penyusunan skripsi
7. Bimbingan skripsi

1.5. Populasi dan Sampel/Jenis dan Sumber Data

Menurut Sugiono (2016) Populasi adalah bagian dari yang diteliti dan

dijadikan acuan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Bapenda kota Medan. Pemilihan

populasi dalam penelitian ini seluruh pegawai Bapenda yang bertugas mengelola

laporan keuangan Bapenda Kota Medan.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiono, 2016). Pengambilan sampel dari penelitian ini adalah

29
sampel jenuh, yaitu teknik penentuan sampel yang semua anggotanya populasi

digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai

Bapenda yang bertugas mengelola laporan keuangan pemerintah daerah Kota

Medan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

yaitu data yang berasal dari obyek penelitian secara langsung dari responden

berupa jawaban dari kuisioner (Sugiyono, 2019). Dalam penelitian ini, peneliti

mengkonfirmasi jenis kuesioner yang digunakan berdasarkan tanggapan

responden yang menggunakan kuesioner pribadi. Kuisioner pribadi adalah

kuisioner dimana responden diberikan jawaban untuk memilih jawaban saja

(Sugiyono, 2016).

1.6. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1.6.1. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan 2 (dua) variabel bebas, yaitu variabel bebas

pertama adalah sistem informasi akuntansi (x1) dan variabel bebas kedua adalah

pemanfaatan teknologi informasi (x2) serta variabel terikat adalah kualitas laporan

keuangan (Y).

1.6.2. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Definisi


Sistem a. Adaptasi Sistem informasi akuntansi
informasi b. Ketersediaan adalah suatu sistem yang
akuntansi c. Keandalan dimanfaatkan oleh manusia
(X1) d. Waktu Respon dalam rangka mengumpulkan
e. Kegunaan data, mencatat, menyimpan dan

30
(DeLone & mengelola data untuk
McLean, 2003) menyampaikan informasi yang
dapat dipakai dalam pengambilan
keputusan (Kurniawati dkk,
2020).
Pemanfaatan a. Komputer Elfina dan Agussalim (2020)
teknologi b. Jaringan internet menyatakan teknologi merupakan
informasi alat yang digunakan untuk
(X2) memberikan informasi guna
membantu pihak internal dan
eksternal dalam menjalankan
tugasnya. Pemanfaatan teknologi
informasi yang baik akan
memberikan dampak positif bagi
karyawan sehingga pemrosesan
data yang dilakukan semakin
mudah.
Kualitas a. Revelan Laporan keuangan merupakan
laporan b. Andal catatan informasi keuangan dari
keuangan c. Dapat dibandingkan perusahaan atau organisasi
(Y) d. Dapat dipahami tertentu selama durasi pelaporan
tertentu dan biasanya digunakan
untuk menggambarkan dan
menjelaskan hasil dari suatu
organisasi atau kegiatan
perusahaan (Kurniawati, dkk,
2020).

1.7. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengambilan data menurut Sugiyono (2019) adalah bagian

terpenting dari suatu penelitian, karena tujuan dalam suatu penelitian adalah untuk

mendapatkan suatu data. Dalam penelitian ini metode dalam pengumpulan data

menggunakan metode penyebaran kuisioner/angket. Kuisioner yang digunakan

yaitu kuisioner tertutup. Setiap butir pertanyaan akan diberikan bobot sebagai

dasar untuk pengujian. Menurut Pratiwi (2020) pembobotan pertanyaan dalam

penelitian ini menggunakan model skala likert dengan skor sebagai berikut:

1) Sangat Setuju Skor =5

2) Setuju Skor =4

31
3) Ragu-Ragu Skor =3

4) Tidak Setuju Skor =2

5) Sangat Tidak setuju Skor = 1

1.8. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan regresi linier berganda. Pemilihan metode tersebut karena

regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih

variabel independen terhadap variabel dependen. Teknik ini dipilih karena

secara langsung mampu menyimpulkan masing-masing variabel bebas.

Alat analisis data yang digunakan adalah dengan software SPSS.

a. Statistik Deskriptif

Menurut sugiyono (2016) statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksut membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generelasi.

b. Uji Validitas dan Reabilitas

1) Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai

r hitung dengan r table menggunakan degree of freedom (df) = n – 2,

32
dimana n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel dan berkorerasi

positif maka dapat dikatakan valid (Ghozali, 2018).

2) Uji Reabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Ghozali, 2018).

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis linier berganda. Analisis ini bertujuan untuk melihat

apakah sistem informasi akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi

memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada pendapatan asli

daerah kota Medan. Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini

menurut Sugiono (2019) adalah sebagai berikut:

Y = a + b 1X 1 + b 2X 2 + e

Keterangan :

Y = kualitas laporan Keuangan

x1 = Kompetensi Sumber Daya Manusia

x2 = Pemanfaatan Teknologi Informasi

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

33
e = Standar Eror

d. Uji Hipotesis

1) Uji t (Parsial)

Menurut Ghozali (2018) uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Penelitian ini menggunakan tingkat signifikan α =

0,05. Sebagai landasan untuk menentukan diterima tidaknya hipotesis

dalam penelitian ini, maka digunakan standar Ghozali (2018) sebagai

berikut:

a) Jika nilai t hitung > t tabel atau – t hitung < -t tabel, artinya H0 ditolak

sedangkan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel independen dan variabel dependen.

b) Jika t hitung ≤ t tabel atau – t hitung ≥ - t tabel, artinya H0 diterima

dan Ha ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen dan variabel dependen.

c) Jika dilihat dari nilai probabilitas, apabila tingkat signifikan < 0,05

maka H0 ditolak dan Ha diterima, sebaliknya jika nilai signifikan ≥

0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

2) Goddes of Fit (Uji F)

Menurut Ghozali (2018) uji F adalah untuk menguji secara

keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun estimasi

34
dengan kata lain menguji variabel indpenden terhadap variabel dependen

secara simultan.

a) Jika F hitung > F tabel artinya Ho ditolak sedangkan Ha diterima

sehhingga variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap

variabel dependen

b) Jika nilai F hitung ≤ F table artinya Ho diterima sedangkan Ha ditolak

sehingga variabel independen secara simultan tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

3) Koefisien Determinasi (Uji R2)

Menurut Ghozali (2018) uji ini pada intinya untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variansi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variansi variabel dependen terbatas.

35
DAFTAR PUSTAKA

Admaja, D. D., & Wahyundaru, S. D. (2020). “Pengaruh Kompetensi Sumber


Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Sistem Pengendalian
Intern, Dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap
Terciptanya Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Semarang”. Prosiding Konstelasi Ilmiah Mahasiswa Unissula
(KIMU) Klaster Ekonomi.
http://lppm-nissula.com/jurnal.unissula.ac.id/index.php/kimue/article/
view/11646

Agustina, H. (2019). “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi,Penerapan


Sistem Informasi Akuntansi, Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Pada Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) Wilayah Kabupaten Ponorogo)” Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.

Adji P, M. N., & Andayani, S. (2021). Pengaruh penerapan Sistem Informasi


Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan dengan Good Corporate
Governance sebagai variable pemoderisasi. Jurnal Ilmiah Komputerisasi
Akuntansi, 14(2),

Alamsyah, M. R., Rahayu, S., & Muslih, M. (2017). Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD),
Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Internal
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Satuan
Kineja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Depok). Majalah Ilmiah
UNIKOM,15(2).

Apriansyah, H., Rahayu, S., & Erwati, M. (2020). Pengaruh Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan, Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Bungo. Jambi Accounting Review,
1(1).

Astuti, Mitha. (2019). “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi


Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Universitas Muhammadiyah
Makassar”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ayem, S. & Amahala, R. (2023). Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi,


Sistem Informasi Akuntansi Dan Komitmen Organisasi Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kota
Yogyakarta. Jurnal Manajemen Terapan dan Keuangan (Mankeu), 12(1)

Budiarto, D. S., & Indarti, L. (2019). Apakah Karakteristik Pemerintah Daerah


Berpengaruh Pada Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Riset Pada Kabupaten Di Jawa Tengah. Jurnal Akuntansi Bisnis, 12(1).

36
Chairina, F., & Wehartaty, T. (2019). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi
Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Bpkpd Kota
Surabaya. Jurnal Akuntansi Kontemporer, 11(1), 31–39.
https://doi.org/10.33508/jako.v11i1.2073.

Chodijah, S. & Hidayah, N. (2018). Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi


Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus SKPD Provinsi DKI Jakarta).
Jurnal Tekun, 8(1)

DeLone, W.H, & McLean, E. R. (2003). The DeLone and McLean model of
information systems success: A ten-year update, Journal of Management
Information Systems, 19(4).

Dewi, A., Afrizal, & Wahyudi, I. (2020). systems , use of information technology
and satisfaction of accounting information system users on individual
performance at PT . Pos Indonesia ( Persero ) Jambi Post Office . The
total sample of the study was 30 employees at PT . Pos Indonesia
(Persero). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Universitas Jambi, 5(3).

Erawati, T., & Abdulhadi, M. F. (2018). Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi


Keuangan Daerah, Kapasitas Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kota
Yogyakarta). Jurnal Akuntansi Dan Manajemen, 15(1), 67–78.

Friyani, R. (2020). Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Pemanfaatan Teknologi


Informasi Dan Pemahaman Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Opd Di Pemerintah Kabupaten
Muara Bungo). Jambi Accounting Review, 1(1).

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gusherinsya, R., & Samukri. (2020). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi


Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi, 9(1).

Haza, I. I. (2015). Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan pengawasan


keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah (Studi
empiris pada SKPD Pemerintah Kota Padang). Jurnal Akuntansi, 3(1).

Hartono, H., & Ramdany, R. (2020). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi


Pemerintahan, Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Dan Kompetensi
Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal
Akuntansi, 9(1).

Kaukab, M. E., & Lufthiadi, R. (2021). Anteseden Kualitas Laporan Keuangan


Industri Perhotelan. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 10(1).

37
Khoirunisa,A. (2019). “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Kualitas
Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (Studi Kasus Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo)” Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Kurniawati, E., Askandar, N. S., & Junaidi. (2020). Pengaruh Sistem Informasi
Akuntansi (Sia), Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Studi Kasus
Pada Badan Keuangan Pemerintahan Kota Batu). 09(08).

Kusuma, Y., Sumarauw, J. S. B., & Wangke, S. J. C. (2017). analisis sistem


manajemen pergudangan pada cv. sulawesi pratama manado. Emba, 5(2).

Leiwakabessy, T. F. F. (2020). Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,


Kompetensi Sumber Daya Manusia, Dan Sistem Informasi Akuntansi
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah The Effect Of
Government Internal Control System, Human Resource Competency,
And Accountin. Jurnal Sosial Humaniora, 11(2)

Mardinan, T., & Dahlan, M. (2018). Effect of Human Resources , Leadership


Style , The Use of Information Technology and Internal Control on the
Quality of Financial Statements. 1, 43–57.

Mutiana, L., Diantimala, Y., & Zuraida, Z. (2017). Pengaruh Sistem Pengendalian
Intern, Teknologi Informasi, Kualitas Sumber Daya Manusia Dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Pada
Satker Di Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara).
Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, 3(2).

Nengsy, H. (2018). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dan Penggunaan


Teknologi Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial pada
Perbankan di Tembilahan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 7(1).

Pangestu, M. E. (2019). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Sistem


Pengendalian Intern, Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Di Satuan Kerja Perangkat Daerah (Skpd)
Kabupaten Ponorogo. Isoquant: Jurnal Ekonomi, Manajemen Dan
Akuntansi, 3(2).

Pratiwi, N. (2018). “Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Kompetensi Sumber Daya


Manusia, Dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah SKPD Kabupaten Wonogiri”. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.

Pratiwi, A., Vonna, S. M., Harmi, M. (2022). Pengaruh Sistem Informasi


Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Nagan

38
Raya. Jurnal Sains Riset (JSR), 12(2).

Purnama, H. (2020). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Standar


Akuntansi Keuangan Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Wajib Pajak Badan. Jurnal Akuntansi &
Manajemen Akmenika, 17(2).

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:


Alfabeta CV.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:


Alfabeta CV.

Susanto.A. (2013). Teori Belajar Pembelajaan. Jakarta: Prenadamedia grup.

Tampubolon, F. M., & Hasibuan, A. B. (2019). Pengaruh Komitmen Organisasi,


Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah. OIKOS:
Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi Dan Ilmu Ekonomi, 3(1),
https://journal.unpas.ac.id/index.php/oikos/article/view/1415

Tawaqal, I., & Suparno, S. (2017). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi


Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Dan Kompetensi Sumber Daya
Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat
Daerah Di Pemerintah Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Akuntansi, 2(4).

Zubaidi, N., Cahyono, D., & Maharani, A. (2019). Pengaruh Kompetensi Sumber
Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas
Laporan Keuangan. International Journal of Social Science and
Business, 3(2).

Zulfah, I., & Wahyuni, S. (2017). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pada SKPD Kabupaten Aceh, (3
November), 46– 57.

Zulvia, D., Martha, L., Magdalena, M., Zusmawati, & Widayati, R. (2021). Effect
of Internal Control, Resource Quality Human and Information
Technology on the Quality of Financial Statements in the City of Padang
Region Government Institution. Ijeba, 2(1), 72–83.
http://ijeba.makarioz.org/

39

Anda mungkin juga menyukai