Proposal
TESIS
Oleh :
187017001
MAGISTER AKUNTANSI
MEDAN
2019
DAFTAR ISI
Halaman
i
3.2.5 Peran Pengendalian Intern Pemerintah dalam memperkuat
atau memperlemah pengaruh variabel Independen terhadap variabel Dependen..42
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 44
4.1 Jenis Penelitian ...................... .................................................. 44
4.2 Defenisi Operasional ................................................................ 45
4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel….. .......... 50
4.4 Instrument, Lokasi dan Waktu Penelitian….. .......................... 51
4.5 Jenis dan Teknik Pengambilan Data….. .................................. 52
4.6 Teknik Analisa Data….. ........................................................... 52
4.6.1 Statistik Deskriptif ....................................................... .. 53
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Untuk menciptakan tata kelola yang baik tersebut diperlukan penguatan sistem
berlaku. Hal tersebut sesuai dengan amanat Pasal 23C UUD 1945 tentang
Keuangan Negara perlu dijabarkan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam
meliputi asas tahunan, universalitas, kesatuan, dan asas spesialitas. Selain asas
negara, dan pemeriksaan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.
1
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dlam menyusun dan
laporan keuangan.
yang ada dalam suatu pemerintah yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka
secara baik dan sesuai dengan peraturan (Peraturan Pemerintah No.71 Tahun
dari pajak, retribusi atau transaksi lainnya (Silviana : 2013 dalam Ainul 2017).
berkualitas jika laporan keuangan yang disajikan tersebut memenuhi syarat yaitu
independen.
yang dilakukan oleh Loli Efendi, Darwanis, Syukriy Abdullah (2017) Tentang
2
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas Pelaporan Keuangan Daerah pada
di pimpin Presiden dan Wakil Presiden dan dibantu oleh para Menteri (UU Nomor
otonomi ini dikenal dengan adanya desentralisasi, dekonsentrasi dan juga tugas
hakikat fungsi pemerintahan ini tidak ada yang saling membawahi, agar terjadinya
Dengan jumlah pengelolaan APBN tahun 2018 yang cukup besar, yaitu
dan tersebut dengan transparan, akuntabel dan dapat memberikan contoh yang
3
Pemerintah Pusat menyusun LKPP Tahun 2018 yang merupakan konsolidasian
atas laporan keuangan entitas pelaporan Bendahara Umum Negara dan entitas
yang terdiri dari 25.125 entitas akuntansi (Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
tahun 2018).
1. Transaksi keuangan yang berasal dari APBN, termasuk dana APBN yang
yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Dimana untuk pertama kalinya pada tahun
(SPKN), BPK berpendapat bahwa LKPP tahun 2016 telah menyajikan secara
wajar untuk seluruh aspek yang material sesuai dengan Standar Akuntansi
4
Pemeritahan (SAP). Bahkan sampai dengan terakhir tahun 2018 Opini atas
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat juga memperoleh opini WTP. Ini artinya
dan satu Laporan Keuangan BUN. Sebanyak 81 LKKL atau 93% memperoleh
opini WTP. BPK juga memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
pada 4 LKKL (5%) dan opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP) pada 2 LKKL
(2%). Opini WDP atas 6 LKKL dan opini TMP atas 2 LKKL tersebut tidak
khususnya dimana pelaksanaan akrual murni paling tidak harus diterapkan paling
lambat empat (4) tahun setelah peraturan ini diterbitkan, semakin mempertegas
juga capain opini WTP pada LKPP di capai setahun setelah penerapan standar
berbasisakrual (Laporan Tahunan BPK 2016). Sehingga ini dapat menjadi salah
banyak LKPD yang belum memperoleh Opini WTP dari BPK jika dibandingkan
dengan LKPP. Adapun opini BPK terhadap LKPP sampai dengan tahun 2018
5
Tabel. 1.1 Daftar Opini Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
Seperti yang disajikan pada tabel diatas menunjukkan bahwa baru pada
tahun 2016 untuk pertama kalinya Pemerintah Pusat memperoleh opini WTP dari
BPK atas Laporan Keuangan. Walaupun pada tahun 2018 LKPP memperoleh
opini WTP, bukan berarti Pemerintah Pusat bebas dari penyimpangan, bahkan
masih banyak yang masih harus dibenahi dalam pengelolaan keuangan dimana
6
(35%) permasalahanketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-
dan melakukan pelaporan keuangan. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian
manusia merupakan elemen dari organisasi yang memiliki peran sangat penting.
tersebut dapat dijalankan sebaik mungkin guna membantu upaya pencapaian yang
7
logika akuntansi dengan baik. Kegagalan sumber daya manusia akan berdampak
kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan ketidak sesuaian laporan dengan
memengaruhi kualitas laporan keuangan pada periode yang akan datang. Hal
tersebut sesuai dengan hasil penelitian (Roswitha, 2017) yang menyatakan bahwa
laporan keuangan. Hal tersebut berbeda dengan penelitian (Suwanda, 2015) yang
Hal ini membuat penelitian tentang Penerapan SPIP menjadi tetap menarik.
proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang secara terus menerus
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
pemerintah lemah maka akan sulit untuk mendeteksi terjadinya kecurangan dalam
8
Lebih lanjut dalam penelitian (Roswitha, 2017) juga mengungkapkan bahwa
pusat. Dengan hal tersebut diharapkan agar menjadi contoh ke pemerintah daerah
9
1.2. Rumusan Masalah
2017). Bahkan sampai dengan tahun 2018 LKPP juga memperoleh opini WTP
tiga tahun berturut-turut. Tentunya hal tersebut merupakan suatu prestasi yang
membanggakan bagi pemerintahan saat ini dan dapat menjadi contoh yang baik
Walaupun telah memperoleh opini WTP, masih ada beberapa temuan BPK
Dari penelitian (Dewi, 2016) dapat diketahui bahwa Standar Akuntansi Berbasis
tulisan ini akan membahas mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas
10
1. Apakah penerapan Standar Akuntansi Berbasis Akrual berpengaruh
Indonesia?
11
1.4. Tujuan Penelitian
Indonesia
Indonesia
12
1.5 Kontribusi Penelitian
kontribusi yaitu:
1. Bagi Praktis
2. Kontribusi Kebijakan
pusat yang lebih baik terutama dalam hal penerapan SAP, ketaatan terhadap
dapat memberikan contoh yang lebih baik kepada Pemerintah Daerah khususnya
3. Kontribusi Teoritis
pengetahuan yang dijadikan sebagai bahan acuan dan referensi untuk penelitian
lebih lanjut oleh calon peneliti berikutnya yang tertarik pada bidang kajian ini.
13
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Sistem Pengendalian Intern sebagai
14
3. Lokasi penelitian pada penelitian sebelumnya adalah pada Pemerintah Kota
Indonesia.
Tabel 1.2
Originalitas Penelitian
No Uraian Penelitian Terdahulu Penelitian Saat ini
1 Variabel Penerapan Standar Penerapan Standar
Independen Akuntansi Berbasis Akuntansi Berbasis
Akrual, kompetensi Akrual, Kepatuhan
SDMPemda dan terhadap peraturatn
Akuntabilitas perundang-undangan,
kompetensi
SDMpemerintah pusat,
dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi
2 Variabel Kualitas Laporan Kualitas Laporan
Dependen Keuangan Keuangan
3 Variabel Sistem Pengendalian Sistem Pengendalian
Moderating Intern Pemerintah Intern Pemerintah
4 Waktu Penelitian 2016 2019
5 Lokasi Penelitian Pemko Medan Pemerintah
PusatRepublik Indonesia
15
BAB II
Didalam penelitian ini yang menjadi landasan atau grand teori adalah teori
kontrak dimana satu atau lebih orang (principal) memerintahkan orang lain (agen)
untuk melakukan suatu jasa atas nama principal serta memberi wewenang kepada
agen membuat keputusan yang terbaik bagi principal. Dalam perusahaan, teori
peningkatan nilai suatu entitas dalam hal ini negara. Salah satu tuntutannya adalah
subyek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik yaitu hak
untuk tahu (right to know), hak untuk diberi informasi (right to be informed) dan
16
hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be listened to)
2010):
17
f. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas
lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menyajikan informasi tersebut,
yang mana suatu informasi akuntansi dapat dikatakan berkualitas jika para
18
dikehendaki, diantaranya adalah relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat
dipahami. Oleh karena itu, kualitas LKPP sangat ditentukan keempat karakteristik
kualitatif laporan keuangan yang diuraikan berikut ini berdasarkan SAP berbasis
1. Relevan
mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan
serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan
2. Andal
dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat
tidak dapat diandalkan maka pengguna informasi tersebut secara potensial dapat
a. penyajian jujur
yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.
19
b. dapat divertifikasi
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila
pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap
c. netralitas
3. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika
secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila
suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
terjadinya perubahan.
4. Dapat dipahami
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
20
pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang
dimaksud.
memberikan manfaat bagi para pemakainya maka laporan keuangan tersebut harus
yang berkompeten.
dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar (PSAP No.1).
dalam penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual. Atas hal tersebut,
maka pemerintah mempunyai wajib menerapkan SAP yang baru yaitu SAP
berbasis akrual dimana pelaksanaan akrual murni paling tidak harus diterapkan
paling lambat empat (4) tahun setelah peraturan ini diterbitkan. Hal ini sesuai
disajikan sesuai dengan SAP.Hal ini juga ditegaskan dalam pasal 4 ayat (1) PP
21
No. 71 Tahun 2010 yang menyebutkan bahwa Pemerintah menerapkan SAP
berbasis akrual SAP tersebut disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah
system akuntansipemerintahan berbasis akrual ini secara lebih detail agar dapat
antara PP 71 Tahun 2010 dengan PP No. 24 Tahun 2005, yaitu sebagai berikut:
22
Tabel 2.1
Perbedaan PP 71 Tahun 2010 dan PP No. 24 Tahun 2005
(LRA) dan
Keuangan (CaLK)
a. Neraca
Catatan : Catatan :
ekuitas. perundang-undangan.
23
1. Lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh terhadap karakteristik
2016). Namun hasil tersebut berbeda dengan hasil penelitian (Harahap, 2017)
Serdang.
24
2.2.3 Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dibentukoleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara
dibentukoleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara
umum.
No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, PP No. 8 Tahun 2006 tentang
fundamental sistem pelaporan dan akuntansi dari basis kas menjadi basis akrual
25
perlu dikelola dan dipersiapkan dengan baik. Proses persiapan transfer tersebut,
komitmen dari pemerintah pusat dan daerah, SDM yang memadai, kemampuan
teknologi dan sistem informasi yang memadai, serta wewenang dalam melakukan
kabupaten Deli Serdang (Harahap, 2017). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Sumber Daya Manusia adalah Potensi yang merupakan asset dan berfungsi
dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non dalam
manusia adalah kemampuan sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas dan
dan pengalaman yang cukup memadai. Sumber daya manusia merupakan pilar
26
Dalam suatu organisasi terutama organisasi pemerintahan terkait upaya
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, tidak bisa terlepas dari adanya unsur
berkualitas untuk dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Agar terdapat
manusia-manusia yang berkualitas atau manusia yang berdaya guna dan berhasil
Tanggung jawab para aparatur pemerintah dalam hal ini pemeirintah pusat
dapat dilihat dalam deskripsi jabatan. Deskripsi jabatan merupakan dasar untuk
melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa adanya deskripsi jabatan yang jelas,
SDM dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, pelatihan-pelatihan dan dari
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara tuntas sesuai standar dan target
27
Berkaitan dengan kompetensi SDMpemerintah yang dapat mempengaruhi
kualitas laporan keuangan, dalam prosesnya, tentu saja pemerintah pusat sangat
dan moral yang baik dalam mengelola keuangan pemerintah pusat sehingga
organisasi memiliki pegawai yang kompeten dan jujur, maka unsur pengendalian
yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum dan organisasi tetap
Pegawai yang jujur dan ahli di bidang yang menjadi tanggungjawabnya akan
kualitas laporan keuangan pemerintah kota Medan (Dewi, 2016). Namun hasil
Dalam Era Globalisasi yang serba modern saat ini, penggunaan Teknologi
yang dianggap lebih lebih efektif dan efisien. Teknologi merupakan mesin untuk
28
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan
komputer, teknologi terdiri dari tiga komponen yaitu komputer, penyimpan data
(software)(Mulyadi, 2010).
penerapannya, masih ada beberapa kendala ini yang mungkin menjadi faktor
memiliki situs resmi masing-masing. Situs adalah sebuah cara untuk menampilkan
29
profil pemerintah di internet dengan tujuan antara lain menyampaikan
Umum Negara.
Mulai tahun 2016, proses konsolidai tidak lagi dilakukan secara berjenjang namun
yaitu kegiatan rekonsiliasi pendapatan dan belanja serta kompilasi buku besar
30
proses konsolidasi laporan keuangan Sama dengan pemanfaatan TI pada
kompleks dan komprehensif dimana setiap tahun selalu ada pembaharuan setiap
aplikasi dan sistem keuangan yang kian menuntut aparatur pengelola keuangan
dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang beragam, agar dapat lebih
kuantitas dan kualitas akan meningkatkan nilai informasi LKPP sehingga dapat
31
dilakukan oleh (Harahap, 2017) menyatakan pemanfaatan TI memiliki pengaruh
laporan keuangan.
Intern Pemerintah (SPIP) adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Resiko
3. Kegiatan Pengendalian
32
(SPIP). SPIP ini dimaksudkan dengan tujuan memberikan keyakinan yang
ketelitian dan keandalan data akuntansi Pengendalian intern akuntansi yang baik
akan menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan
dalam organisasi dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
kota Medan.
33
BAB III
penelitian yang merupakan hubungan logis dari landasan teori dan kajian empiris
Standar Akuntansi
Berbasis Akrual
Kepatuhan terhadap
peraturan perundang-
undangan
Kualitas Laporan
Keuangan
Kompetensi SDM
Pemerintah Pusat
Pemerintah Pusat
Sistem Pengendalian
Pemanfaatan TI Intern Pemerintah
34
Dalam penelitian ini uji yang dipakai adala Uji Regresi Linear Berganda,
yang kedua pengujian moderasi dengan menggunakan uji interaksi untuk melihat
diharapkan semakin baik juga kualitas tata kelolaan keuangan negara baik itu
laporan keuangan pemerintah pusat ataupun daerah. Hal ini sejalan dengan
35
3.2.2 Pengaruh Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-
Tanggung Jawab Keuangan Negara, salah satu kriteria pemberian opini BPK adalah
laporan keuangan. Bahkan BPK mengungkapkan pada Laporan IHPS BPK 2018
bahwa 35% permasalahan dalam pelaksanaan anggaran tahun 2018 adalah kepatuhan
keuangan.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan (Harahap, 2017)
Serdang.
Indonesia.
36
keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
berkualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Hal ini sejalan dengan penelitian
Pemerintah Pusat
37
Hal ini sejalan dengan penelitian penelitian (Harahap, 2017) menyatakan
pengendalian intern adalah proses yang menyeluruh pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara berkelanjutan baik pimpinan dan seluruh pegawai untuk
efektif dan efisien, keandalan laporan keuangan, pengamanan aset negara, dan
pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu pengendalian intern akuntansi
Medan.
38
Ini dapat diartikan sistem pengendalian intern pemerintah dapat
berikut:
39
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1.Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yang bersifat kausal (Causal
antara variabel. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan
deduktif- induktif. Pendekatan kuantitatif ini berangkat dari suatu kerangka teori,
40
4.2.Defenisi Operasional
1. Variabel Dependen
karakteristik suatu laporan keuangan dengan beberapa indikator yang mana diatur
dalam PP No. 71 tahun 2010 yaitu, dapat dipahami, relevan, materialitas, andal,
2. Variabel Independen
Teknologi Informasi.
penelitian ini adalah penerapan sistem akuntansi yang dilakukan oleh pemerintah
pusat dalam menyusun laporan keuangan mengacu kepada PP no. 71 Tahun 2010.
sampai dengan basis akrual sekarang memerlukan proses yang cukup panjang.
Akuntansi berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi
41
dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada
saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas
taat PA, PPK, dan bendahara pengeluaran terhadap peraturan tertulis yang
dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara
pertanyaan yang dimodifikasi dari IHPS BPK (2018) dan Harahap (2017).
tujuannya secara efesien dan efektif. Indikator variabel ini adalah latar belakang
variabel ini adalah pemanfaatan computer dan jaringan internet, pengolahan data
42
3. Variabel Moderating
sesuai dengan kebutuhan serta hubungan kerja yang baik. Informasi dan
dan waktu yang tepat. Kegiatan pengendalian berupa pemeriksaan secara rutin
Tabel 4.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Jenis Variabel Defenisi Operasional Indikator Pengukuran Skala
Variabel
Standar Standar penyusunan laporan keuangan 1. Pengakuan Interval
Akuntansi yang sesuai dengan PP no. 71 Tahun 2010. 2. Pencatatan
Berbasis Kecuali laporan realisasi anggaran yang 3. Pengukuran
Akrual masih menerapkan standar berbasis kas.
(X1)
43
Ketaatan Sifat patuh dan taat pengelola keuangan 1. Pemahaman terhadap Interval
terhadap terhadap peraturan tertulis yang dibentuk peraturan dan standar
peraturan oleh lembaga negara atau pejabat yang 2. Interaksi dengan sistem
perundang- berwenang dan mengikat secara umum. 3. Kontrol terhadap SDM
undangan 4. Pendidikan dan Training
(X2)
Kompetensi Kemampuan seorang pegawai berupa 1.Pemahaman terhadap Interval
SDM pengetahuan dan pelatihan yang diikuti peraturan dan standar
Pemerintah dalam meningkatkan kualitas penyusunan 2. Interaksi dengan sistem
Pusat Laporan Keuangan 3. Kontrol terhadap SDM
(X3) 4. Pendidikan dan training
Pemanfaatan Pengembangan dan pemanfaatan kemajuan 1. Jumlah komputer Interval
TI teknologi informasi secara optimal dari yangcukup
(X4) komputer, perangkat lunak, database, 2. Jaringan internet terpasang
jaringan internet dan jenis lainnya yang dengan baik
berhubungan dengan pelaksanaan 3. Proses akuntansi dilakukan
penyusunan laporan. secara komputerisasi
4. Pengolahan data transaksi
dengan SAIBA
5. Laporan keuangan
terintegrasi dengan E rekon
6. Pemeliharaan dan
perbaikan
Sistem Pengendalian intern merupakan suatu cara 1. Integritas Data Interval
Pengendalian untuk mengarahkan, mengawasi, dan 2. Ketepatan posting dan input
Intern mengukur sumber daya suatu organisasi, data
Pemerintah serta berperan penting dalam pencegahan 3. Prosedur Otorisasi
(SPIP) dan pendeteksian penggelapan (fraud). dokumen transaksi
(Z) Pengendalian intern terdiri atas kebijakan 4. Tersimpannya dokumen
dan prosedur yang digunakan dalam sumber data dengan baik
mencapai sasaran dan menjamin atau 5. Pembagian Tanggung
menyediakan informasi keuangan yang Jawab apakah sudah sesuai
andal, serta menjamin ditaatinya hukum prosedur
dan peraturan yang berlaku. (PP No. 60 6. Standar penyusunan sudah
Tahun 2008) diterapkan sesuai peraturan
yang ditetapkan
Kualitas Menurut PP No. 71 Tahun 2010 dijelaskan 1. Manfaat dari laporan Interval
Laporan bahwa kualitas laporan keuangan keuangan yang dihasilkan
Keuangan pemerintah terdiri atas unsur berikut yakni: 2. Ketepatan waktu pelaporan
Pemerintah relevan, andal dapat dibandingkan dan laporan keuangan
Pusat dapat dipahami. Kualitas laporan keuangan 3. Kelengkapan informasi
(Y) pemerintah pusat yang baik berarti sudah yang disajikan dalam laporan
mampu merapkan standar dan aturan yang keuangan
ada sehingga akan memperoleh opini WTP 4. Penyajian secara jujur
dari BPK. 5. Isi laporan keuangan dapat
diverifikasi
6. Keakuratan informasi
yang disajikan
7. Isi laporan keuangan dapat
dibandingkan dengan periode
sebelumnya
8. Kejelasan penyajian
informasi dalam laporan
keuangan.
44
4.3.Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Republik Indonesia yang terlibat dalam inti penyusunan laporan keuangan yaitu
pengambilan sampel atas responden dilakukan dengan sampel jenuh, yaitu semua
3 (tiga) kuesioner yang akan diisi oleh Sekretaris Jenderal yang bertugas dalam
Maka dari itu jumlah sampel penelitian ini sebanyak 261 responden (87x3)
(Lampiran 1).
dan metode agar proses ini berjalan secara sistematis dan lebih dapat
45
Instrumen kuisoner dalam penelitian ini adalah adopsi dari kuisoner penelitian
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat
Data sekunder adalah data yang telah tersedia dan langsung dapat digunakan.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen- dokumen yang diperlukan
dalam penelitian. Data tersebut berupa publikasi dari berbagai organisasi, lampira-
lampiran dari badan- badan resmi seperti kementerian, hasil studi, tesis, dan lain
kuesioner.
bagaimana keadaan variabel dependen bila dihubungkan dengan dua atau lebih
46
variabel independen. Penelitian ini menggunakan alat pengolahan data yaitu
dengan alat bantu software SPSS (Statistical Package for Social Sciense).
Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari rata-
rata, standar deviasi, varian, nilai maksimum, nilai minimum, sum, puncak
terdistribusi secara normal mempunyai nilai skewness dan kurtosis mendekati nol
(Ghozali, 2013).
Uji kualitas data dilakukan untuk mengetahui kualitas dari konsistensi dan
dengan:
(Umar, 2003). Pengujian ini juga untuk mengetahui dan mengukur apakah
pertanyaan pada kuesioner sudah valid atau tidak, disusun dengan akurat atau
tidak, sehingga dapat mengukur apa yang seharusnya diukur oleh kuesioner
(Korelasi Product Moment dari Karl Pearson) lebih besar dari r tabel dan nilai
positif, maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dikatakan valid
(Ghozali, 2013).
47
2. Uji reliabilitas, bertujuan untuk mengukur seberapa jauh hasil pengukuran tetap
reliabel atau handal jika jawaban responden atas pertanyaan akan tetap
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali,
2013)
regresi berganda, terlebih dahulu diuji ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-
asumsi klasik agar data dapat digunakan, sebaiknya tidak ada pelanggaran.
1. Uji Normalitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik
Sebaiknya data yang digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki
distribusi normal (Ghozali, 2013). Distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
menguji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji
atau p-value > 0,05 maka data berdistribusi normal (Ghozali, 2013).
48
1. Bila nilai signifikan atau probabilitas < 0,05 maka distribusi data adalah
tidak normal.
2. Bila nilai signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah
normal.
digunakan dalam model. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi dikatakan baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
ortogonal. Variabel ortogonal adalah independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2013). Salah satu untuk
1. Jika Variance Inflation Faktor (VIF) > 10 maka artinya terdapat persoalan
2. Jika Variance Inflation Faktor (VIF) <10 maka artinya tidak terdapat persoalan
49
3. Uji Heteroskedastisitas, menurut (Ghozali, 2013) uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah pada model regresi terdapat perbedaan variance dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Bila variance dari residual
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
50
4.6.4 Analisis Regresi Linear Berganda
terhadap variabel dependen yaitu kualitas laporan keuangan pemerintah pusat (Y),
model regresi multivariat bertujuan untuk menguji pengaruh antara satu variabel
dengan variabel lain. Metode ini akan menguji tingkat signifikansi dari pengaruh
Dimana:
a : Koefisien Konstanta
e : error
Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5%.
51
4.6.5 Pengujian Hipotesis
1. Uji Statistik F
variabel dependen secara simultan. Hipotesis untuk uji statistik F pada penelitian
1. Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0
2. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0
- Jika F hitung > F tabel dengan tingkat signifikan 5%, maka Ho ditolak
- Jika F hitung < F tabel dengan tingkat signifikan 5%, maka Ho diterima
52
2. Uji Statistik t
secara parsial terhadap variabel dependen atau untuk melihat variabel apa yang
memberikan pengaruh secara dominan diantara variabel yang ada. Hipotesis untuk
teknologi informasi (X4), dan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas
- Jika t hitung > t tabel dengan tingkat signifikan 5%, maka Ho ditolak atau
- Jika t hitung < t tabel dengan tingkat signifikan 5%, maka Ho diterima atau
Uji R2 atau uji determinasi untuk mengukur seberapa jauh model dapat
berada diantara nol dan satu (0 ≤ R2 ≤ 1). Nilai R2 yang mendekati satu berarti
53
dibutuhkan untuk memprediksikan variasi variabel dependen, jika nilai R2
yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dipakai pada model.
melakukan evaluasi model regresi terbaik. Berbeda dengan R2, nilai Adjusted R2
tinggi antar variabel independen dan hal ini menyalahi asumsi klasik dalam
regresi ordinary least square OLS, untuk mengurangi hubungan linier antar
variabel independen salah satu cara yang digunakan adalah transformasi variabel
dalam bentuk logaritma natural, sehingga output yang dihasilkan tidak terjadi
54
Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi variabel moderating dengan
Keterangan:
a : Koefisien Konstanta
e : error
55
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Lia (2015). Pengaruh Pengendalian Intern, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan
Kompetensi Sumber Daya Mansusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan dengan
Pengawasan Keuangan Daerah sebagai Variabel Pemoderasi ( Studi Pada Satuan Kerja
Perangkat Kabupaten Aceh Tamiang ). Tesis. Medan : Universitas Sumatera Utara
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, 2017. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester
II, Pemeriksaan Laporan Keuangan, Jakarta
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, 2018. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester
II, Pemeriksaan Laporan Keuangan, Jakarta.
Bastian, I. (2006). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Dewi, Jennifer Prima (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Kota Medan dengan Sistem Pengendalian intern sebagai variabel moderating.
Tesis. Medan : Universitas Sumatera Utara
Efendi, L., Darwanis, & Abdullah, S. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Laporan Keuangan ( Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Kabupaten Aceh Tengah ). Jurnal
Perspektif Ekonomi Darussalam, 3(September), 182–195.
Erlina. (2011). Metodologi Penelitian. Medan: USU Press.
Ghozali, I. (2013). Teknik Penyusunan Skala Likert (Summated Scales) Dalam Penelitian
Akuntansi dan Bisnis. Semarang: Fatawa Publishing.
Harahap, Ainul Yusna (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan
dengan Kompetensi Sumber Daya Manusia sebagai variabel moderating ( Studi Pada
Satuan Kerja Perangkat Kabupaten Deli Serdang). Tesis. Medan : Universitas Sumatera
Utara
Indonesia, R. (n.d.). Undang- Undang No 23 Tahun 2014. Retrieved from
https://pih.kemlu.go.id.
Indonesia, R. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 60 Tahun 2008 (2008).
Indonesia, R. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 51 Tahun 2010 Tentang Pedoman
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Tahun 2011 (2010).
Indonesia, R. Peraturan Pemerintah No 65 Tahun 2010, 22 (2010).
Indonesia, R. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 18 Tahun 2016 (2016).
Indonesia, R. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2017 (Audited). Retrieved from
https://kemenkeu.go.id/publikasi/laporan
Indonesia, R. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2018 (Audited). Retrieved from
https://kemenkeu.go.id/ publikasi/laporan
Kuncoro, M. (2009). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik, Edisi Terbaru. Yogyakarta: Peneribit Andi.
Mulyadi. (2010). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Nalurita, Nuhoni (2015). Pengaruh Sistem Pengendalian intern, Kepatuhan terhadap peraturan
Perundang-undangan, dan Karakteristik Daerah terhadap Kredibiltas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah di Indonesia. Tesis. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Https://www.sdigilib.uns.ac.id
Puspitawati, D. (2016). Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah. Universitas Lampung.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 (2010).
Https://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004
Setyowati, Lilis, dkk. (2016). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan
Keuangan Pada Pemerintah Kota Semarang. Jurnal Kinerja Univ. Dian Nuswantoro,
Vol. 20 No.2, Th.2016, 179-191
Sianturi, R. D. (2016). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Dengan Komitmen Pengguna Anggaran
Sebagai Variabel Moderating. I. Https://Doi.Org/10.1007/S13398-014-0173-7.2
Triwardana, Dhedy (2017). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah, dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap
Kredibiltas Laporan Keuangan SKPD. Jurnal JOM FEKON, Vol. 4 No.1, Februari
(2017), 641-655
Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedika Pustaka Utama.