Oleh Kelompok 4 :
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
REVIEW ARTIKEL
1. SUMMARY
a. Fenomena
Perkembangan teknologi informasi berlangsung sangat cepat dan
pesat pada peningkatan pengguna teknologi computer merupakan dampak
dari perkembang teknologi informasi. Sebelum terjadi peningkatan
kemajuan teknologi informasi, Sebagian besar waktu yang digunakan oleh
individu didalam perusahaan dan penggunaan sistem informasi dilakukan
secara manual. Setelah terjadi peningkatan perkembangan teknologi
informasi, banyak perusahaan beralih pada pendayagunaan sistem
informasi yang berbasis komputer karena akan memudahkan dan
mempercepat manajemen untuk mengolah informasi yang diinput. Xu and
Dandong (2003) menyatakan bahwa kualitas informasi menjadi penting
bagi keberhasilan sistem informasi akuntansi di tengah teknologi informasi
yang berkembang saat ini.
Menurut Laudon (2008) sistem informasi secara teknis dapat
didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan
untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan
informasi yang berguna sebagai alat pengambilan keputusan dan
pengawasan dalam suatu organisasi. Perusahaan atau organisasi dapat
meningkatkan kinerja melalui penggunaan sarana teknologi informasi
(Alanita dan Suaryana, 2014). Sistem informasi sangat penting dalam
lembaga guna menunjang kelancaran kinerja lembaga, termasuk pada
Lembaga Perkreditan Desa (LPD). LPD di Kota Denpasar telah
menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dengan tujuan
dapat menghasilkan kinerja yang maksimal.
Al-eqab and Adel (2013) menyatakan, SIA penting bagi semua
organisasi ataupun perusahaan untuk meningkatkan efisiensi organisasi
dan mendukung daya saing perusahaan melalui penyedia informasi
keuangan dan akuntansi bagi manajemen. Oleh karena itu sistem informasi
akuntansi (SIA) harus dirancang sesuai dengan kepentingan atau
kebutuhan perusahaan sehingga data menghasilkan informasi yang
berkualitas dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan. Sistem
informasi yang baik, tidak hanya digunakan untuk menyimpan data secara
elektronik tetapi juga harus mampu mendukung proses analisis yang
dilakukan oleh manajemen (Edi dan Wahyuningrum, 2017).
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dapat dikatakan baik jika
informasi yang diterima memenuhi harapan pemakai oleh faktor-faktor
yang meliputi kemampuan Teknik personal, kecanggihan teknologi
informasi dan partisipasi pengguna. Akan tetapi pada kenyataannya yang
ada dalam perusahaan, terdapat beberapa masalah, yaitu pertama, sering
terjadi human error seperti terjadi kesalah staf dalam menyalin dan
mengisi data. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja SIA meliputi
dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem,
kepuasan pemakai, keterlibatan pemakai SIA, serta program pelatihan dan
Pendidikan. Berdasarkan hal tersebut maka suatu organisasi perlu
memerhatikan faktor-faktor yang memengaruhi kinerja sistem informasi
akuntansi.
b. Gap Riset
Gap riset dari penelitian ini didasarkan oleh penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya oleh Damana dan Suardikha (2016) menyimpulkan
keterlibatan pemakai, pelatihan, dan keahlian pemakai berpengaruh positif
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Kemudian Komara (2006)
menemukan ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel
keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA dengan kinerja SIA. Akan
tetapi dalam penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Briliatien (2007)
tidak menemukan adanya hubungan antar variabel tersebut.
Kemudian pada penelitian yang dilakukan oleh Ayu (2012)
menemukan adanya hubungan yang signifikan antara program pendidikan
dan pelatihan pemakai dengan kinerja SIA. Namun pada penelitian Utama
(2014) tidak menemukan adanya hubungan antar variabel program
pendidikan dan pelatihan pemakai dengan kinerja SIA. Kemampuan teknik
personal dalam penggunaan informasi pada suatu perusahaan, dapat dilihat
dari kemudahan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data
dan menginterprestasikan data tersebut. Penelitian yang dilakukan
Adventri (2008), Wirayanthi dkk., (2015) membuktikan bahwa
kemampuan teknik personal akuntansi berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi.
c. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam enelitian ini, adalah:
H1: Kemampuan teknik personal berpengaruh positif pada kinerja sistem
informasi akuntansi
H 2: Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi
berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
H3: Pendidikan dan Pelatihan pemakai berpengaruh positif terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.
d. Metode Penelitian
Didalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif. Lokasi dilakukannya
penelitian ini adalah pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kota
Denpasar. Dipilihnya Kota Denpasar sebagai lokasi penelitian ini
dikarenakan Kota Denpasar merupakan pusat kegiatan bisnis, dan
merupakan daerah yang memiliki pendapatan per kapita dan pertumbuhan
yang tinggi di Provinsi Bali, sehingga penting adanya peran LPD dalam
upaya menunjang modal usaha yang diperlukan masyarakat, dan juga
adanya sistem informasi akuntansi yang baik dalam meningkatkan kinerja
LPD.
Objek dalam penelitian ini adalah teknik personal, keterlibatan
pemakai, pelatihan dan pendidikan, dan sistem informasi akuntansi.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi (Y). Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Teknik Personal (X1), Keterlibatan Pemakai (X2), dan Pelatihan dan
Pendidikan (X3). Jenis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah
data kuantitatif berupa jawaban responden yang diberi skor berdasarkan
bantuan skala likert pada Lembaga Perkreditan Desa di Kota Denpasar.
Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar nama
Lembaga Perkreditan Desa di Kota Denpasar. Sumber data yang
digunakan didalam penelitian ini adalah data primer berupa jawaban
responden terhadap pernyataan kuesioner yang dikumpulkan. Kemudian
data sekunder dalam penelitian ini berupa data mengenai daftar LPD di
Kota Denpasar.
Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai LPD yang berada di
Kota Denpasar. Sampel yang digunakan didalam penelitian ini adalah 99
orang pegawai LPD dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara
dan kuesioner dalam penelitian ini disebarkan langsung kepada kepala atau
tata usaha pada LPD di Kota Denpasar. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier
berganda, dan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas,
multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.
2) Supporting Theory
Supporting Theory yang digunakan didalam penelitian ini adalah
Keterlibatan Pemakai adalah keterlibatan mental dan emosional
orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk
memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok.
2. CRITICAL REVIEW
Jurnal yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Teknik Personal,
Keterlibatan Pemakai, Pelatihan dan Pendidikan pada Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi” ini tentu saja memiliki kelemahan ataupun kelebihan. Kelemahan
yang ditemui pada jurnal ini adalah kurang diungkapnya teori-teori yang
dipakai sebagai teori pendukung pada penelitian yang dilakukan. Sehingga
dengan demikian maka pembaca ataupun reviewer merasa sangat kesulitan
didalam memahami isi dari jurnal ini oeh karena kurangnya teori yang
mendukung. Kemudian terdapat ketidak konsistenan pada penulisan Sistem
Informasi Akuntansi, yang dibeberapa bagian istilah Sistem Informasi
Akuntansi tersebut disingkat menjadi SIA.
Pada lokasi penelitian, penulis menyebutkan bahwa Kota Denpasar
merupakan daerah yang memiliki pendapatan per kapita dan pertumbuhan
tinggi di Bali. Pernyataan tersebut mempunyai kelemahan yaitu tidak didukung
dengan adanya bukti-bukti dari sumber terpercaya misalnya Dinas Pendapatan
atau BPS baik dalam bentuk grafik atupun tabel. Kemudian pada penentuan
jumlah responden yang yang dipilih yaitu 3 orang pada masing-masing LPD di
Kota Denpasar, tidak disertai dengan alasan yang kuat tentang dipilihnya 3
responden pada masing-masing LPD tersebut, dan juga kriteria dari ketiga
orang yang dipilih tersebut juga tidak dijelaskan. Pada kalimat terakhir
paragraf ke empat bagian metode penelitian tertulis “…kuesioner dalam
penelitian penelitian ini disebarkan langsung LPD di Kota Denpasar….”,
kalimat tersebut menurut kelompok kami bermakna kurang jelas sehingga
dapat membingungkan pembaca.
Tahun yang digunakan didalam referensi penelitian ini sangat lama
diantaranya Rivai (2004), Tian-Hui (2009), Soegiharto (2001), Komara (2006),
Tjhai (2002), Almilia, L. S., & Briliatien (2007), Aploina, E. L. (2004). Choe,
J. M. (1996), Davis, F. D. (1989). Didalam penulisan jurnal ini juga masih
terdapat beberapa kesalahan yang diantaranya :
a. Pada bagian abstrak kata sistem masih ditulis dengan “system”.
b. Pada bagian pendahuluan terdapat beberapa kesalah penulisan yang
diantaranya kata “sabagai” yang seharusnya “sebagai” (1868), adanya kata
yang tidak dipisah yaitu “sebagaisistem” (1869), kata “menganai” dan
“informs” yang seharusnya “mengenai” dan “informasi” (1870), kata
“konsistenanan”, “system”, “pengembangaan” dan “pengunaan” pada
halam (1871), kata “barpangaruh” halaman (1876) dan kata “informasin”
pada halaman (1878).
c. Masih terdapat penggunaan kata “dimana” pada halaman (1873).
d. Paragraf pertama pada pendahuluan tidak dituliskan menjorok ke dalam.
Kelebihan jurnal ini yaitu adanya tabel karakteristik pegawai yang
mana digunakan untuk melihat bagaimana demografi responden dalam
penelitian dan pengambilan populasi yang cukup luas di seluruh kota
Denpasar, karena bisanya penelitian lain hanya menggunakan LPD di
kecamatan tertentu. Jurnal ini disusun secara rinci, dapat dipercaya
kebenarannya, serta dapat dipertanggungjawabkan karena telah dikutif dari
sumber yang jelas, seperti jurnal yang terbit pada periode sebelumnya yang
tercantum dalam jurnal ISSN.
Saran untuk jurnal ini yaitu, sebaiknya peneliti harus teliti dalam
penulisan pada jurnal dan memperhatikan aturan – aturan dalam menulis jurnal
yang telah ditentukan dan mengecek kembali jurnal yang telah dibuat agar
mengurangi kesalahan kata dan perlu adanya konsistensi dalam penulisan
Sistem Informasi Akuntansi, apakah disingkat menjadi SIA atau tidak.
PENGEMBANGAN RISET TERBARU
1. JUDUL
“Pengaruh Kemampuan Teknik Personal, Kepuasan Pengguna, Pelatihan
dan Pendidikan pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”
2. FENOMENA
Perkembangan era digital pada saat ini mengharuskan setiap
organisasi baik swasta maupun pemerintah untuk terus melakukan penyesuaian
dan inovasi dalam melakukan berbagai macam tugas. Perkembangan era digital
yang dapat dilihat dari teknologi dan informasi saat ini memungkinkan setiap
kegiatan dilaksanakan secara cepat dan akurat, sehingga hal tersebut akan
berdampak pada meningkatnya kinerja suatu organisasi. Kinerja dapat menjadi
suatu tolak ukur dari keberhasilan suatu sistem informasi organisasi. Kinerja
yang dimaksud ini adalah kinerja yang dicapai oleh seseorang individu selama
satu periode tertentu didalam melaksanakan tugas secara keseluruhan
(Dewantari & Putra, 2019). Perkembangan teknologi informasi ini dapat
mendukung kegiatan operasional suatu organisasi baik dalam skala kecil
maupun besar, sehingga berkembangan menjadi kebutuhan dasar dalam
menghadapi era global (Buana & Wirawati, 2018).
Adanya perkembangan teknologi dan informasi saat ini sangat
mempengaruhi kinerja dari lembaga keuangan mikro. Salah satu lembaga
keuangan mikro yang ada di Provinsi Bali saat ini adalah Lembaga Perkreditan
Desa. Adanya Lembaga Perkreditan Desa ini tidak terlepas dari adanya
dualisme sistem pemerintahan desa yang ada di Bali. Hal tersebut menjadikan
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah suatu lembaga keuangan mikro yang
dimiliki, dan dikelola oleh setiap Desa Adat di Bali. Adanya perkembangan
teknologi dan tuntutan jaman saat ini mengharuskan LPD untuk selalu
melakukan inovasi dan perubahan terhadap kinerjanya, sehingga suatu
organisasi yang dalam hal ini LPD pastinya memerlukan suatu sistem
informasi yang dapat membantu untuk meningkatkan kinerja. Kinerja yang
dimaksud dalam hal ini adalah salah satunya dapat dilihat dari kinerja
keuangan. Adanya tuntutan untuk melaporkan kinerja keuangan ini merupakan
suatu tantangan besar bagi Lembaga Perkreditan Desa, maka dengan demikian
peran sistem informasi akuntansi menjadi sangat penting dalam hal ini.
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu kumpulan sumber daya
baik manusia maupun peralatan yang berfungsi untuk mengubah suatu data
yang bersifat keuangan menjadi suatu informasi. Informasi yang dihasilkan
oleh sistem informasi akuntansi tersebut tersebut nantinya akan digunakan
sebagai dasar didalam mengambil suatu keputusan didalam organisasi.
Efektivitas dari sistem informasi akuntansi didalam menunjang kinerja dari
Lembaga Perkreditan Desa ini didukung oleh adanya sumber daya manusia
yang mumpuni untuk mengelola sistem informasi akuntansi ini. Faktor sumber
daya manusia yang dimaksud dalam hal ini adalah kemampuan teknik
personal.
Dalam kenyataannya penerapan sistem informasi pada suatu
organisasi atau lembaga sering sekali menemui berbagai macam kendala. Salah
satu kendala yang bisa menghambat kinerja sistem informasi ini adalah adanya
kelalaian dan ketidakpahaman personal dalam mengoperasikan sistem
informasi itu sendiri, atau sering disebut dengan human error (Putu Ardiwinata
& Sujana, 2019). Kemampuan teknik personal dalam mengelola sistem
informasi ini dapat dilihat dari kemudahan dan bagaimana individu melakukan
pengoperasian sistem didalam input, proses, dan output data keuangan
organisasi. Kemapuan personal untuk mengelola sistem informasi akuntansi
yang ada dalam Lembaga Perkreditan Desa ini merupakan faktor kunci utama
untuk menunjang kinerja organisasi. Sehingga dengan demikian menunjukkan
bahwa adanya hubungan yang kuat antara kemampuan teknik personal untuk
mengimplementasikan sistem informasi dalam upaya peningkatan kinerja
(Dewantari & Putra, 2019).
Selain kemampuan teknik personal, kinerja organisasi juga sangat
dipengaruhi oleh kepuasan pengguna didalam mengelola sistem informasi
akuntansi tersebut. Apabila sistem yang digunakan dalam organisasi sesuai
dengan yang dibutuhkan dan pekerjaan yang dilakukan, maka tentunya sistem
tersebut akan memberikan dampak positif pada kinerja karyawan dan
kenyamanan fisik saat menggunakan sistem tersebut (Widiantari & Sari
Widhiyani, 2019). Adanya kenyamanan fisik saat menggunakan sistem
informasi tersebut diharapkan akan berdampak juga pada kinerja organisasi,
sehingga kinerja organisasi yang dalam hal ini adalah Lembaga Perkreditan
Desa dapat dioptimalisasi.
Kemampuan teknik personal yang memadai dalam mengelola sistem
informasi akuntansi pada Lembaga Perkreditan Desa yang berdampak pada
kepuasan pengguna, juga didukung dengan adanya pelatihan dan pendidikan.
Pelatihan dan pendidikan ini merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang nantinya akan mengelola suatu
sistem informasi yang ada didalam suatu organisasi. Adanya pelatihan dan
pendidikan ini diharapkan akan mampu meningkatkan kompetensi pengelola
untuk menghadapi adanya tuntutan jaman yang mengharuskan kinerja yang
direpresentasikan dengan laporan keuangan LPD dapat disusun secara cepat
dan akurat dengan bantuan sistem informasi akuntansi tersebut. Pelatihan dan
pendidikan pemakai juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan
informasi dan keterampilan dalam mengambil keputusan (Putu Ardiwinata &
Sujana, 2019).
3. ALASAN
Alasan memilih kepuasan pengguna sebagai pengganti keterlibatan
pemakai dalam penelitian pengembangan ini adalah :
Dengan tingginya kepuasan pengguna, maka kinerja sistem informasi
akuntansi dianggap baik dan memenuhi harapan bagi pengguna informasi
tersebut. Kepuasan pengguna penting karena indikator dalam menentukan baik
- buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi dapat dilihat melalui kepuasan
pemakai sistem informasi akuntansi dan pemakaian sistem informasi akuntansi.
Hal ini cukup beralasan karena kalau pengguna sistem informasi merasa puas
maka dianggap sebagai keberhasilan sistem informasi tersebut. Kepuasan
pengguna akan meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas
pembuatan laporan organisasi dalam menggunakan sistem informasi yang pada
akhirnya akan berpengaruh positif terhadap dampak individu dan dampak
organisasi. Ukuran kepuasan pengguna pada sistem komputer dicerminkan
oleh kualitas sistem yang dimiliki, dan kepuasan pemakai terhadap suatu
sistem adalah bagaimana cara pemakai memandang sistem informasi secara
nyata tapi tidak pada kualitas sistem secara teknik.
Terdapat beberapa faktor yang berkaitan dengan kepuasan pengguna
sistem informasi yaitu kualitas sistem dan kualitas informasi. Kualitas sistem
merupakan ukuran terhadap sistem informasi itu sendiri, dan terfokus pada
interaksi antara pengguna dan sistem. Sedangkan kualitas informasi
merupakan output yang berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi yang digunakan. Semakin tinggi kualitas sistem dan kualitas
informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi, maka semakin meningkatkan
kepuasan pengguna tersebut.
5. HIPOTESIS PENELITIAN
Kemampuan teknik personal merupakan suatu hal yang tidak terlepas
dari penerapan teknologi, selain itu keberadaan manusia sangat berperan
penting dalam penerapan teknologi (Putri dan Dharmadiaksa, 2015. Gunawan
dan Indra (2017) menyatakan penggunaan SIA akan berjalan optimal apabila
diimbangi dengan kemampuan teknik penggunanya, SIA akan berhasil
diterapkan dengan optimal di suatu perusahaan apabila penggunanya memiliki
kemampuan teknik yang baik sehingga SIA berjalan sesuai dengan fungsinya.
Fani dkk (2015) menyatakan sistem informasi akan lebih bermanfaat dalam
membantu aktivitas apabila personel yang menggunakan memiliki kemampuan
untuk mengoperasikan sistem informasi tersebut. Semakin tinggi kemampuan
teknik personal SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara
kemampuan teknik personal SIA dengan kinerja SIA (Almilia and Briliantien,
2007). Para peneliti sebelumnya seperti Adventri (2008), Wirayanti dkk.
(2015) memperoleh kesimpulan bahwa kemampuan teknik personal akuntansi
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA yang
dilakukan oleh Tjhai (2002) memperoleh hasil pengujian kemampuan teknik
personal memiliki hubungan positif dengan kinerja SIA. ). Demikian pula
dengan penelitian yang dilakukan oleh Adventri (2008), Wirayanti dkk., (2015)
membuktikan bahwa kemampuan teknik personal akuntansi berpengaruh
terhadap kinerja SIA. Berdasarkan uraian diatas dan penelitian sebelumnya,
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Kemampuan teknik personal berpengaruh positif terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi
Penelitian terhadap kepuasan pengguna akhir sistem informasi
merupakan hal yang penting untuk mengatur kesuksesan penerapan suatu
sistem informasi. Kepuasan sering digunakan sebagai proksi untuk kesuksesan
sebuah sistem informasi dibandingkan dengan proksi yang lain seperti tingkat
penggunaan (usage) dan persepsi mengenai manfaat (Koeswoyo, 2006). Hasil
penelitian yang diperoleh DeLone dan McLean (1992), McKinery et al. (2002),
Rai et al. (2002), McGill et al. (2003), Almutairi dan Subramanian (2005),
serta Livari (2005) menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh
positif terhadap kepuasan penggunanya. Davis et al. (1989) mendefinisikan
kemanfaatan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa
penggunaan suatu subyek tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja
orang tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Alwan Sri Kustono
(2011), menunjukkan kepuasan pengguna berpengaruh positif signifikan
meningkatkan kinerja sistem. Berdasarkan uraian diatas dan penelitian
sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Pengaruh kepuasan pengguna berpengaruh positif terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansi yang efektif juga harus diimbangi dengan
program pelatihan dan pendidikan, hal ini perlu diadakan untuk karyawan
dalam menjalankan sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi tersebut
agar karyawan lebih terampil dalam menggunakan sistem yang ada. Pelatihan
merupakan sesuatu yang terpenting guna memberikan latar belakang yang
bertujuan mendekatkan pemakaian dengan penggunaan teknik komputer secara
umum sebagai proses penggunaan sistem yang spesifik. Nithyanandam et al.,
(2006) menyatakan bahwa program pendidikan dibutuhkan untuk
memaksimalkan kinerja para pemakainya. Menurut Tian-Hui (2009) pelatihan
dan pendidikan pemakai bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan
informasi dan keterampilan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan teori
TAM, menggambarkan bahwa pendidikan dan pelatihan dalam menggunakan
SIA di perusahaan sangat diperlukan karena dengan adanya pelatihan dan
pendidikan maka pegguna SIA akan lebih memahami manfaat SIA dan mudah
untuk menggunakan aplikasi SIA tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh
Damana dan Suardikha (2016) menyimpulkan keterlibatan pemakai, pelatihan,
dan keahlian pemakai berpengaruh positif terhadap kinerja SIA. Demikian pula
pada penelitian Ayu (2012) menemukan adanya hubungan yang signifikan
antara program pendidikan dan pelatihan dengan kinerja SIA. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Septianingrum (2014), menghasilkan adanya pengaruh
positif dan signifikan dari pelatihan pemakai terhadap kinerja SIA.
Berdasarkan uraian diatas dan penelitian sebelumnya, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H3 : Pengaruh pelatihan dan pendidikan berpengaruh positif terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi
6. METODE PENELITIAN
6.1 Desain Penelitian
Hipotesis Penelitian
H1: Kemampuan teknik personal berpengaruh positif terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi
H2: Kepuasan pengguna berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi
H3: Pelatihan dan pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi
Analisis Data
Pengujian Instrumen
Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Linier Berganda
Uji Determinasi, Uji F, dan Uji t
6.5 Populasi
Populasi didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2018:80). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan LPD di Kota Denpasar.
b. Sumber Data
Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Data primer, yaitu data yang didapatkan langsung oleh peneliti
saat di lapangan. Data primer yang digunakan dalam penelitian
ini adalah jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden atas
pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner yang berhubungan
dengan penelitian.
2) Data sekunder, yaitu data yang mengacu pada informasi yang
dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan
dari sumber lain yaitu berupa data mengenai daftar LPD di Kota
Denpasar.
b. Uji Reliabilitas
Suatu informasi dikatakan reliabel jika suatu pengukuran dapat
memberikan hasil yang konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS nantinya akan
menghasilkan Cronbach Alpha. Jika nilai Cronbach Alpha diatas
0,70 maka data dikatakan reliable.
6.10 Teknik Analisis Data
a. Teknik Analisis Deskriptif
Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah
statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada tujuan
untuk menyimpulkan data yang sudah terkumpul (Sugiyono,
2017:147)
b. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dianalisis dengan teknik regresi, maka model
persamaan regresi harus melalui uji asumsi klasik. Pengujian
asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi (variable dependen dan variable independent)
memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
nilai residual dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov.
2) Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas dengan menyelidiki besarnya interkorelasi
antar variabel bebas. Jika nilai toleransi > 10% dan nilai VIF
< 10, maka dikatakan tidak terjadi korelasi ganda
(multikolinearitas).
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
antara satu pengamatan dengan pengamatan lain. Jika tingkat
signifikansi > 0,05 maka model regresi bebas dari masalah
heteroskedastisitas.
c. Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah
Analisis Regresi Linier Berganda. Kegunaan dari analisis ini adalah
untuk menguji pengaruh variabel independen (X1, X2, dan X3)
terhadap variabel dependen (Y) yaitu menguji pengaruh
indepedensi, keahlian audit, pengalaman audit, besaran fee audit,
dan integritas auditor terhadap kualitas proses audit pada Kantor
Akuntan Publik di Provinsi Bali. Persamaan regresi linier berganda
adalah sebagai berikut:
Y = α + β 1X1 + β2X2 + β3X3 + ɛ
Keterangan:
Kristianto, Feri. 2018. "Aset Lembaga Perkreditan Desa Bali Tumbuh 22,5%".
https://kabar24.bisnis.com/read/20180207/78/735888/aset-lembaga-
perkreditan-desa-bali-tumbuh-225. Diakses pada 2 Maret 2021.
Sri Kustono, Alwan. (211). Pengaruh Keahlian Pengguna terhadap Kinerja Sistem
Informasi dengan Variabel Intervening Partisipasi, Kecemasan, Kepuasan,
Derajat Penerimaan, dan Ketidakpastian Kerja. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Manajemen dan Kewirausahaan “Optimal”, 5(1), 38-50.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D, Edisi 27.
Bandung: Alfabeta
Widiantari, N. P., & Sari Widhiyani, N. L. (2019). Pengaruh Efektivitas
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Kesesuaian Tugas dan
Kenyamanan Fisik Pada Kinerja Karyawan LPD. E-Jurnal Ak untansi,
29(1), 258. https://doi.org/10.24843/eja.2019.v29.i01.p17