Anda di halaman 1dari 14

RISET AKUNTANSI

“PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN, DAN


EMPLOYEE STUCK OWNERSHIP PROGRAM PADA PRAKTIK
MANAJEMEN LABA”

DOSEN PENGAMPU : Dr. Ni Ketut Rasmini, S.E.,M.Si.,Ak.,CA.

Oleh :

KELOMPOK 1

Ida Ayu Nadia Asawista Rajeswari (01)


Ni Gusti Ayu Putu Diah Sasmita (02)
Kadek Novi Ariani (07)
Ni Gusti Ayu Gayatri (08)
Ni Wayan Puspita Devi (21)
Ni Putu Indah Febriani (24)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021/2022
RIVIU ARTIKEL

A. SUMMARY
1. Fenomena
Laporan keuangan suatu perusahaan dapat mencerminkan kondisi
perusahaan karena pada laporan keuangan terdapat informasi yang
dibutuhkan oleh pihak yang memiliki kepentingan dengan entitas. Salah
satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas suatu perusahaan dalam
laporan keuangannya ialah manajemen laba, dimana hal tersebut sering
menjadi target manipulasi oleh pihak manajemen sehingga menyebabkan
ketidakselarasan tujuan dengan pihak pemegang saham dan pihak
manajemen. Hubungan ketidakselarasan inilah yang disebut dengan
asimetri informasi. Manajemen laba timbul sebagai dampak persoalan
keagenan yaitu ketidakselarasan kepentingan antara manajer dan pemilik
perusahaan yang dikarenakan adanya asimetri informasi.
Salah satu ciri terjadinya asimetri informasi ialah saat manajer
mengetahui seluruh informasi tentang internal perusahaan dan prospek
kedepannya dibandingkan dengan informasi yang diketahui pemilik
saham. Salah satu cara agar tidak terjadinya benturan akan kepentingan
pribadi pihak yang menjalankan kegiatan di perusahaan dan kepentingan
pemegang saham dengan menerapkan ESOP. Tujuan penerapan ESOP
ini ialah agar terciptanya keselarasan pada para pegawai dan pejabat
eksekutif, sehingga tidak lagi terjadi benturan terhadap kepentingan
pemegang saham dengan pihak yang menjalankan usaha perusahaan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan bukti empiris
mengenai pengaruh asimetri informasi, ukuran perusahaan, employee
stock ownership program pada praktik manajemen laba perusahaan yang
terdaftar di BEI pada tahun 2014 sampai dengan 2016 dengan
mengadopsi ESOP .
2. Gap Riset
Gap riset dari penelitian ini mengacu pada hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh menurut Firdaus (2013) dan Sulistyanto (2008)
menyatakan bahwa hasil asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba dan juga adanya salah satu kekeliruan pada pelaporan
keuangan. Pada penelitian ini menemukan bahwa hasil asimetri
informasi bukan salah satu faktor yang diperhitungkan dalam manajemen
laba.
Tarigan (2011) dan Muliati (2011) menyatakan bahwa hasil asimetri
informasi memiliki pengaruh terhadap manajemen laba yang dimana
memiliki kesamaan dengan hasil penelitian yang dilakukan saat ini.
Namun hasil dari penelitian Nariastiti dan Dwi Ratnadi (2014) dan juga
penelitian saat ini menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki
pengaruh negatif terhadap manajemen laba yang dimana ukuran
perusahaan mempengaruhi manajemen laba karena pihak manajemen
tidak menyampaikan informasinya. Menurut Telaumbuana (2000), Little
(2001) dan juga Maiyusti (2014) menunjukkan dengan adanya penerapan
ESOP memiliki pengaruh negatif pada manajemen laba yang telah
dibuktikan, sehingga penelitian ini menunjukkan hasil mendukung teori
keagenan terkait dengan asimetri informasi, ukuran perusahaan, dan juga
Employee Stock Ownership Program (ESOP).
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif dengan sumber data
sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) di situs
www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh entitas yang
listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2016. Sampel
dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI yang
mengadopsi Employee Stock Ownership Program (ESOP) dari periode 1
Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2016 dan diperoleh sebanyak
14 perusahaan dengan 42 amatan. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling. Variable terikat penelitian ini
adalah earning management/manajemen laba (Y), sedangkan variabel
bebasnya adalah asimetri informasi (X1), ukuran perusahaan (X2), dan
employee stock ownership program (X3). Pengukuran variabel
manajemen laba dilakukan dengan discrectionary accrual (DA) model.
Pengukuran variabel asimetri informasi (X1) dengan menggunakan
relative bid-ask spread, ukuran perusahaan (X2) dengan menggunakan
logarita natural (Ln) dari total asset, dan ESOP (X3) diukur dengan
membandingkan proporsi saham yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk karyawan (PESOP). Pengumpulan data menggunakan metode
observasi non partisipan. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi linier berganda.

4. Hasil Penelitian
Hasil penelitan terkait “Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran
Perusahaan, dan Employee Stock Ownership Program pada Praktik
Manajemen Laba”, antara lain:

1. Asimetri inforasi tidak berpengatuh terhadap praktik manajemen


laba.
2. Ukuran perusahaan tidak berpengatuh terhadap praktik manajemen
laba.
3. Employee stock ownership program berpengaruh negatif pada
praktik manajemen laba.
5. Grand Theory dan Supporting Theory
1) Grand Theory
Grand theory yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori
keagenan. Jensen and Meckling (1976) menjelaskan teori keagenan
merupakan ketidakselarasan tujuan antara pihak pemegang saham
(principle) dan pihak manajemen perusahaan (agent). Hubungan
ketidakselarasan ini dapat memicu terjadinya asimetri informasi
sehingga menyebabkan agen melakukan manipulasi terhadap laporan
keuangan. Salah satu tanda terjadinya asimetri informasi yaitu saat
manajer menguasai atau mengetahui lebih banyak informasi tentang
internal perusahaan dan prospek kedepannya dibandingkan informasi
yang diketahui investor. Degan mengetahui informasi lebih banyak,
manajemen dapat melakukan praktek akuntansi degan orientasi pada
peningkatan keuntungan agar peningkatan kinerja entitas tercapai.
2) Supporting Theory
Adapun supporting theory yang digunakan dalam menyusun
penelitian ini, yaitu: Signaling theory atau teori sinyal menjelaskan
mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan
informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Teori sinyal dengan
asimetri informasi dapat terjadi bila antara salah satu pihak mempunyai
informasi yang lebih lengkap daripada pihak lainnya (Rahmawati 2010).
Asimetri informasi adalah keadaan saat manajemen perusahaan
memiliki lebih banyak informasi kondisi internal perusahaan
dibandingkan dengan pemilik saham.
Didalam penilaian aktiva perusahaan, ukuran perusahaan adalah
yang paling sering digunakan. Nilai aktiva digunakan sebagai ukuran
perusahaan karena sampai dengan saat ini masih terdapat compounding
effect yang timbul karena perusahaan yang besar selalu diidentikkan
dengan nilai aktiva yang besar pula. Keadaan ini menjadi motivasi bagi
pihak manajemen untuk melalukan manajemen laba karena mereka
percaya bahwa para pemakai laporan keuangan mendasarkan
penilaiannya mengenai perusahaan pada angka nilai aktiva.
Employee Stock Ownership Program (ESOP) adalah pemberian
hak opsi kepada karyawan untuk membeli sebagian saham perusahaan
dalam suatu periode tertentu pada tingkat harga yang sudah ditentukan
ketika opsi diberikan (Telaumbuana 2000). ESOP memiliki tujuan
untuk menciptakan hubungan keselarasan dan kepentingan dari pegawai
dan pejabat dengan kepentingan pemegang saham, sehingga benturan
kepentingan antara pemegang saham dengan pihak-pihak yang
menjalankan kegiatan perusahaan dapat diminimalisir.

B. CRITICAL REVIEW
Jurnal ini memiliki kelemahan dan kelebihan. Adapun kelemahan pada
jurnal ini yaitu masih banyak terdapat kesalahan penulisan, baik penulisan
bahasa asing yang seharusnya dicetak miring, penulisan nama dan tahun
pada jurnal yang dikutip, dan dalam pemilihan jurnal yang digunakan
sebagai bahan rujukan, terdapat beberapa jurnal yang memiliki tahun terbit
terlalu jauh dari tahun terbit jurnal ini diterbitkan. Adapun rincian kesalahan
tersebut, antara lain:

1. Terdapat penulisan kata tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa


Indonesia.

• Pada Halaman 595 kata “dgn” seharusnya ditulis “dengan”.

2. Terdapat penulisan bahasa asing yang tidak tercetak miring

• Pada Halaman 595 kata “factor” seharusnya “factor”.

• Pada Halaman 596 kata “benefit” seharusnya “benefit”.

• Pada pengutipan jurnal, khususnya pada penulisan nama terdapat kata


“and” seharusnya “and”.

3. Terdapat kesalahan dalam cara pengutipan jurnal, khususnya pada


penulisan nama dan tahun.

• (Nasution and Setiawan 2007) seharusnya Nasution and Setiawan


(2007) atau (Nasution and Setiawan, 2007).

• (Firdaus 2013) seharusnya Firdaus (2013) atau (Firdaus, 2013)

• (Tarigan 2011) seharusnya Tarigan (2011) atau (Tarigan, 2011)

• (Muliati 2011) seharusnya Muliati (2011) atau (Muliati, 2011)

• http://www.idx.co.id/ seharusnya (http://www.idx.co.id/)

Begitu pula pada pengutipan nama lainnya.

4. Dalam pemilihan jurnal yang digunakan sebagai bahan rujukan, terdapat


beberapa jurnal yang memiliki tahun terbit terlalu jauh dari tahun terbit
jurnal ini diterbitkan, contohnya antara lain: Firdaus (2013), Tarigan
(2011), Muliati (2011).

Kelebihan jurnal ini adalah memiliki penjabaran data yang kongkrit, rinci
dan dapat dipercaya serta dapat dipertanggungjawabkan karena telah dikutip
pada sumber yang jelas, seperti jurnal yang terbit pada periode sebelumnya
yang tercantum dalam jurnal ISSN dan data sekunder yang digunakan dalam
artikel ini dikutip dari BEI.

Saran untuk jurnal ini yaitu peneliti sebaiknya harus lebih teliti dalam
penulisan pada jurnal dan memperhatikan aturan – aturan yang telah
ditetapkan. Tahun dalam daftar rujukan ataupun refrensi yang digunakan
pada jurnal ini sebaiknya tidak terlalu jauh dari tahun jurnal ini diterbitkan,
maksimal 5 tahun sebelum jurnal diterbitkan.

C. RISET TERBARU
1. Judul
“Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, dan Employee
Stock Ownership Program Terhadap Praktik Manajemen Laba”
2. FENOMENA
Laporan keuangan digunakan oleh perusahaan sebagai sebagai
pertanggungjawaban kepada para pemegang. Informasi dalam laporan
keuangan dapat digunakan oleh pemegang saham untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan. Salah satu informasi yang penting bagi para
pemegang saham ini adalah informasi yang terdapat dalam laporan laba
rugi. Hal ini dikarenakan adanya perluang bagi pihak manajemen
melakukan rekayasa informasi mengenai laba perusahaan yang
bertujuan agar kinerja perusahaan terlihat baik. Perekayasaan oleh
manajemen perusahaan terhadap tingkat laba ini disebut dengan
manajemen laba. Jika perusahaan melakukan manajemen laba maka
dapat berakibat pada kurangnya kredibilitas laporan keuangan yang
dihasilkan.
Menurut Scott (2000), manajemen laba terjadi karena adanya
perbedaan kepentingan antara pihak pemegang saham sebagai principal
dengan pihak manajemen sebagai agent. Perbedaan kepentingan inilah
yang menimbulkan munculnya asimetri informasi. Ciri terjadinya
asimetri informasi adalah ketika manajer menguasai ataupun lebih
banyak mengetahui informasi internal perusahaan dibandingkan
informasi yang diketahui pemegang saham. Faktor lain yang juga dapat
mempengaruhi manajemen laba adalah ukuran perusahaan. Praktik
manajemen laba diperkirakan lebih banyak terjadi pada perusahaan yang
berukuran kecil. Hal ini dikarenakan perusahaan kecil cenderung ingin
memperlihatkan kinerja perusahaan yang baik agar menarik minat calon
inverstor untuk berinvestasi di perusahaannya.
Menurut BAPEPAM (2002), salah satu cara untuk meminimalisir
terjadinya manajemen laba adalah dengan menerapkan ESOP
(Employee Stock Ownership Program). ESOP dapat menciptakan
keselarasan antara pihak manajemen dengan pemegang saham. Dengan
menerapkan ESOP maka employee dan manager memiliki peran sebagai
pemilik sekaligus pengelola perusahaan sehinga dapat melakukan
kegiatan operasional perusahaan dengan efektif dan efisien.
Dalam penelitian ini peneliti nemambahkan laverage sebagai
variabel kontrol. Leverage digunakan karena perusahaan menggunakan
utang untuk membiayai aktivitas dan untuk memperoleh aset tambahan.
Semakin tinggi rasio leverage, maka semakin tinggi pula kemungkinan
perusahaan melakukan praktik manajemen laba. Variabel kontrol
digunakan untuk membatasi agar penelitian tidak dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini sehingga dapat
menghindari hasil penelitian yang bias. Penggunaan variabel kontrol ini
juga disebabkan oleh adanya hasil yang tidak konsisten dari penelitian
terdahulu. Sehingga judul yang direkomendasikan untuk dikembangkan
menjadi riset baru adalah “Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran
Perusahaan, dan Employee Stock Ownership Program Terhadap Praktik
Manajemen Laba”
3. ALASAN
Alasan memilih Leverage sebagai variabel kontrol dalam penelitian:
Jurnal yang kami pilih untuk dikembangkan, menyimpulkan bahwa
asimetri informasi dan ukuran perusahaan tidak memengaruhi praktik
manajemen laba, sedangkan ESOP berpengaruh pada praktik
manajemen laba (Budiasih dan Dewi, 2019). Penelitian Mahawyahrti
dan Budiasih (2016) membuktikan bahwa asimetri informasi dan
leverage berpengaruh positif pada manajemen laba, sedangkan ukuran
perusahaan berpengaruh negatif pada manajemen laba. Penelitian yang
sama juga dilakukan oleh Sebrina & Wiryadi (2013) yang menghasilkan
asimetri informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil yang tidak
konsisten ini membuat kami mencoba menambahkan leverage sebagai
variabel kontrol. Variabel kontrol ini digunakan agar penelitian tidak
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian
ini, sehingga diharapkan mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.
Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
jauh suatu perusahaan dibiayai oleh pihak ketiga atau seberapa banyak
aktiva yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibiayai dari utang. Rasio
leverage menggambarkan perbandingan antara dana pemilik perusahaan
dengan dana dari kreditor. Semakin besar rasio leverage, berarti
semakin tinggi nilai utang perusahaan. Meskipun perusahaan
menanggung resiko kerugian yang tinggi tetapi makin besar rasio
leverage akan semakin menguntungkan karena perusahaan
berkesempatan untuk memperoleh laba yang meningkat pula.
Sebaliknya, bagi pihak bank dan kreditor makin besar rasio ini berarti
akan semakin besar risiko yang akan ditanggung atas kegagalan
perusahaan yang mungkin terjadi. Perusahaan yang memiliki rasio
leverage tinggi akibat besarnya jumlah utang dibandingkan dengan
aktiva yang dimiliki perusahaan, diduga melakukan manajemen laba
karena perusahaan terancam tidak dapat memenuhi kewajiban
pembayaran utang pada waktunya. Variabel leverage diukur dengan
menggunakan rasio leverage (Total utang/Total aktiva). Investor perlu
memperhatikan tingkat leverage perusahaan karena dapat memberikan
gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan
sehingga investor dapat melihat tingkat resiko tak terbayarkan suatu
utang.
4. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian

Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, dan Employee Stock


Ownership Program pada Praktik Manajemen Laba

manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek


Indonesia periode 2017-2019

Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

H1: Asimetri informasi berpengaruh positif pada


manajemen laba
H2: Ukuran perusahaan berpengaruh negatif pada praktik manajemen laba
H3: Employee stock ownership program berpengaruh negatif pada praktik
manajemen laba
H4: Leverage berpengaruh positif pada manajemen laba

Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif


berbentuk penelitian asosiatif

Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Diskriptif


2. Uji Asumsi Klasik
3. Teknik Analisis Regresi
Berganda
4. Pengujian Hipotesis

Hasil Pembahasan

Simpulan dan saran

Gambar : Desain Penelitian


Asimetri Informasi
(X1) H1

Ukuran Perusahaan
(X2) H2
Manajemen Laba
(Y)
Employee Stock
Ownership Program H3
(X3)

Leverage (X4) H4

Gambar : Kerangka Konseptual

2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20017-2019, dengan
mengunduh annual report yang diakses melalui situs
www.idx.co.id.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini ialah manajemen laba (Y),
asimetri Informasi (X1),ukuran perusahaan (X2), employee stock
ownership program (X3), dan laverage (X4).
4. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, variable yang digunakan terdiri dari variable
dependen, variable independent, dan variable kontrol.
a. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
manajemen laba (Y)
b. Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah (X1),ukuran perusahaan (X2), dan employee stock
ownership program (X3).
c. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah
laverage (X4)
5. Populasi, Sampel, Dan Metode Penentuan Sampel
Populasipada penelitian ini yaitu seluruh entitas yang listing di BEI
pada periode 2017-2019 diperoleh dengan cara mengakses
hhtp://www.idx.co.id. Sampel ini berdasarkan pendekatan non-
probability dengan menggunakan teknik purposive sampling.
6. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi non partisipan.
7. Instrumen Penelitian
a) Manajemen Laba
Pada penelitian ini manajemen laba digunakan sebagai variabel
terikat dengan proksi discretionary accrual (DA) model (Jones
1991).
Tait = (Laba bersih – Arus kas dari operasi)/Ait-1
NDAit =α(1/Ait-1)+β1(ΔREVit-ΔRECit/Ait-1)+β2(PPEit/Ait-
1)+ϵit
DAit =TAit - NDAit
b) Asimetri Informasi
Penelitian ini
mengukur asimetri informasi dengan menggunakan relative bid-
ask spread
(Rahmawati 2007) yang dioperasikan sebagai berikut:
SPREAD i,t = (aski,t – bidi,t)/{(aski,t + bidi,t)/2} x 100
c) Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ukuran Perusahaan = Ln of Total Asset
d) ESOP
Variabel independen adalah proporsi opsi saham yang diproksi
dengan proporsi opsi saham karyawan (PESOP). Untuk
mengukur ESOP dengan formula sebagai berikut :
𝐽𝑂𝑆
PESOP = 𝐽𝑆𝐵
e) Leverage
Variabel kontrol leverage (X4) diukur dengan menggunakan
rasio total utang terhadap total asset (Yamaditya 2014).
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
Leverage = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

8. Teknik Analisis Data


Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis regresi linier berganda. Persamaan regresi berganda
penelitian ini menggunakan model sebagai berikut:
Y= α + β1.X1 + β2 .X2 +β3 .X3 + β4 .X4+ ε
Y = Manajemen Laba
α = Nilai konstanta
β1, β2,β3 = Koefisien regresi variabel independen
X1 = Asimetri Informasi
X2 = Ukuran Perusahaan
X3 = ESOP
ε = Standar eror
5. DAFTAR RUJUKAN
Dewi, A. A. I. S., Budiasih, G. N. (2019). Pengaruh Asimetri Informasi,
Ukuran Perusahaan, dan Employee Stock Ownership Program pada
Praktik Manajemen Laba. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis,
27(1), 594-615.
Mahawyahrti, P. T., & Budiasih, G. N. (2016). Asimetri Informasi,
Leverage, dan Ukuran Perusahaan pada Manajemen Laba. Jurnal
Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, 11(2), 100-110.
Pramana, A. G. I., & Yasa, G. W. Aktivitas Hedging dengan Instrumen
Derivatif dan Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi, 30(9), 2167-
2185.
Wiryadi, A., & Sebrina, N. (2013). Pengaruh asimetri informasi, kualitas
audit, dan struktur kepemilikan terhadap manajemen laba. Wahana
Riset Akuntansi, 1(2), 155-180.

Anda mungkin juga menyukai