Anda di halaman 1dari 10

E-JRA Vol. 10 No.

11 Agustus 2021
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

PENGARUH KOMITE AUDIT DAN AUDIT EKSTERNAL


TERHADAP MANAJEMEN LABA

Windasari*), Noor Shodiq Askandar**), Afifudin ***)


Windasari0266@gmail.com
Universitas Islam Malang

ABSTRAK
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah komite audit dan audit eksternal.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari komite audit dan audit eksternal terhadap
manajemen laba, Untuk mengetahui pengaruh komite audit terhadap manajemen laba, Untuk
mengetahui pengaruh audit eksternal terhadap manajemen laba. Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan
sampel pada penelitian ini perusahaan yang bergerak pada industri non keuangan. Tehknik
pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode dengan
pendekatan purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode dokumentasi karena data berupa data sekunder. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis korelasi dan regresi untuk
menganalisis hubungan dan pengaruh antar antara variable dalam statistic inferencial. Hasil
penelitian ini adalah Variabel Komite audit (X1) dan audit eksternal (X2) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap manajemen laba, Komite audit (X1) tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajemen laba dan Audit eksternal (X2) berpengaruh signifikan terhadapa
manajemen laba.
Kata Kunci : Komite audit, audit eksternal dan Manajemen Laba

ABSTRACT

The variables used in this study are the audit committee and external audit. The purpose of this
study was to determine the effect of the audit committee and external audit on earnings
management, to determine the effect of the audit committee on earnings management, and to
determine the effect of external audit on earnings management. The population in this study
are non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). While the sample
in this study are companies engaged in non-financial industries. The sampling technique used
in this study is a method with a purposive sampling approach. The data collection method used
in this research is the documentation method because the data is in the form of secondary data.
The data analysis method used in this study uses correlation and regression analysis methods
to analyze the relationship and influence between variables in inferencial statistics. The results
of this study are that the audit committee variable (X1) and external audit (X2) jointly affect
earnings management, the audit committee (X1) has no significant effect on earnings
management performance and external audit (X2) has a significant effect on earnings
management.
Keywords: Audit committee, external audit and Earnings Management

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perusahaan saat ini menggunakan sistem tata kelola perusahaan yang efektif,
efisien dan lebih dikenal sebagai good corporate governance. Good corporate
governance berfungsi untuk mengurangi masalah pada tata kelola perusahaan dan

1
E-JRA Vol. 10 No. 11 Agustus 2021
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

membentuk pola kerja manajemen yang terbuka, efektif dan efisien. Dari tata kelola
perusahaan yang efektif dapat menghasilkan kinerja perusahaan yang efektif serta
meningkatkan kualitas informasi keuangan yang dimiliki perusahaan, akibatnya
investor akan tertarik untuk mengivestasikan dananya ke perusahaan. Investor percaya
pada informasi laba akuntansi sebagai acuan dasar yang relevan dalam pengambilan
keputusan investasi.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh IASB dalam kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang menyebutkan tujuan dari pelaporan
keuangan yaitu menyediakan informasi yang bisa menunjukan posisi dari keuangan
perusahaan, kemudian memperlihatkan kinerja dan perubahan posisi keuangan didalam
suatu entitas yang berguna untuk pengguna membuat keputusan lanjutan mengenai
pembuatan keputusan keuangan. Manajemen bertanggung jawab untuk menyediakan
informasi kepada seluruh investor tentang aktivitas yang dilakukan perusahaan. Hal ini
dapat dicapai melalui pelaporan keuangan yang dibuat oleh manajemen.
Pihak manajemen wajib mempertanggung jawabkan dan melaporkan informasi
kepada pemegang saham atas dana yang telah di investasikan untuk kegiatan bisnis
yang dilakukan oleh perusahaan dalam pelaporan keuangan. Sebagai konsekuensi hal
tersebut, manajemen dapat mengambil keuntungan dari penyajian laporan keuangan
yang dibuat atas dasar kepentingannya. untuk mengatasi semua hal tersebut perusahaan
melakukan good corporate governance yang dikenal melalui komite audit dan auditor
eksternal yang berperan sebagai pengukur dari integritas sebuah tindakan pelaporan
keuangan yang dihasilkan oleh auditor.
Komite audit merupakan sub- komite dari Dewan Komisaris yang
menyediakan komunikasi formal antara dewan, sistem pengendalian internal, dan
auditor eksternal. Bahkan, komite audit memberikan fungsi pengawasan dalam
manajemen sehubungan dengan kegiatan audit, pelaporan keuangan, pengendalian
internal dan manajemen risiko dalam organisasi dan dengan demikian diharapkan dapat
melindungi kepentingan prinsipal.Komite audit yang aktif bertemu secara teratur untuk
memastikan bahwa proses pelaporan keuangan berjalan dengan baik. Semakin tinggi
jumlah rapat yang diadakan komite audit, maka diharapkan dapat lebih meningkatkan
kegiatan pemantauan manajemen. Faktanya, beberapa penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa pertemuan komite audit memainkan peran penting dalam
membatasi manajemen laba.
Sebagian besar perusahaan melakukan pemeriksaan eksternal terhadap laporan
keuangannya. Kegiatan audit eksternal ini dimaksudkan untuk memberikan
bukti atas kebenaran laporan keuangan kepada investor. Audit eksternal memainkan
peran penting dalam menjamin kredibilitas independen diterbitkannya laporan
keuangan yang digunakan oleh pemangku kepentinga sebagai dasar untuk membuat
keputusan alokasi modal. Keberadaan auditor eksternal Big 4 di Indonesia di pandang
sebagai KAP yang memiliki integritas tinggi dan kualitas audit yang baik (Putri, 2014).
Sebagian besar perusahaan memilih menggunakan jasa KAP Big 4 sebagai
auditor mereka untuk menunjukkan kepada publik bahwa laporan keuangan
perusahaan memiliki kredibilitas yang tinggi.
Masalah keagenan muncul karena adanya kesempatan dari agent yaitu perilaku
pihak manajemen untuk memaksimalkan kesejahteraan sendiri yang berlawanan
dengan kepentingan principal (Lidiawati, 2016). Salah satu masalah yang akan timbul
antara principal dan agent adalah terjadinya informasi asimetri
(informationasymmetry). Informasi asimetri ini adalah keadaan dimana agen lebih
banyak memiliki informasi mengenai perusahaan dan prospek masa depan perusahaan

2
E-JRA Vol. 10 No. 11 Agustus 2021
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

dibandingkan informasi yang dimiliki principal dikarenakan agen adalah pihak


pengelola perusahaan (Rachmawati, 2013).
Informasi yang lebih sedikit yang dimiliki oleh pemegang saham dapat memicu
manajer menggunakan posisinya dalam perusahaan untuk mengelola laba yang
dilaporkan. Dimana laba yang dilaporkan ini dimaksudkan untuk memaksimalkan
kesejahteraan sendiri yang berlawanan dengan kepentingan principal. Masalah keagenan
tidak akan timbul jika manajer memiliki paham yang sama dengan pihak pemegang
saham (Nugrahanti, 2014).
Hal ini bererti hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satuatau lebih
orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama
prinsipal serta memberi wewenang kepada agen membuat keputusan yang terbaik bagi
prinsipal. Teori agensi sering membahas mengenai konflik yang terjadi antara prinsipal
dan agen. Konflik yang terjadi timbul karena adanya perbedaan kepentingan antara
manajer dan pemilik. Manajer bertanggung jawab untuk memaksimalkan keuntungan
prinsipal, akan tetapi manajer juga ingin memaksimalkan keuntungannya. Perbedaan
yang terjadi ini disebabkan agen tidak bertindak untuk kepentingan prinsipal sehingga
mengakibatkan keputusan yang di buat pihak manajemen tidak selaras dengan yang
diinginkan pemilik.
Hal inidikenal dengan istilah agency problem (masalah keagenan). Sesuai dengan
teori agency, manajemen bertanggung jawab untuk menyediakan informasi mengenai
berbagai aktivitas entitas, yang dapat diperoleh melalui pelaporan keuangan (Becker,
2011). Penyediaan informasi yang berguna untuk regulator dan pemegang saham,
utamanya komite audit dan eksternal audit mengurangi manajemen laba dan menambah
kualitas laba, khususnya bagi perusahaan dengan tingkat pemusatan kepemilikan ekuitas
tinggi. Untuk melakukan fungsi mekanisme pemantauan yang seharusnya meluruskan
kepentingan yang dimiliki oleh para manajemen dan juga para pemilik perusahaan yang
didalam hal ini merupakan pemegang saham.
Proses audit sebagai mekanisme pemantauan berfungsi untuk mengurangi asimetri
informasi antara manajer dan prinsipal, serta memberikan kredibilitas yang lebih
terhadap laporan keuangan perusahaan. Untuk itulah fungsi ini dijalankan sebagai bentuk
mengurangi konflik kepentingan yang terjadi dan juga perilaku opportunistic yang
dihasilkan dari hal tersebut. Karakterisasi fungsi audit sebagai mekanisme pemantauan
di dalam perusahaan yang menyediakan lebih identifikasi kepentingan manajer dengan
pemegang ekuitas. Fungsi audit untuk mengurangi asimetri infotmasi dan konflik
kepentingan yang terdapat diantara manajer dan para pemegang saham.

Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang teruraikan, maka permasalahan yang dalam
penelitian ini antara lain:
a. Bagaimana pengaruh komite audit dan audit eksternal terhadap manajemen laba
?
b. Bagaimana pengaruh komite audit terhadap manajemen laba?
c. Bagaimana pengaruh audit eksternal terhadap manajemen laba?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas serta masalah yang dicantumkan, dengan
begitu tujuan dari skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruh dari komite audit dan audit eksternal terhadap
manajemen laba.
b. Untuk mengetahui pengaruh komite audit terhadap manajemen laba.

3
E-JRA Vol. 10 No. 11 Agustus 2021
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

c. Untuk mengetahui pengaruh audit eksternal terhadap manajemen laba

TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Teori Agensi
Hubungan keagenan sebagai sebuah kontrak satu orang atau lebih (prinsipal)
meminta kepada orang lain (agen) melakukan jasa tertentu untuk kepentingan
prinsipal. Prinsipal memberikan mandat kepada orang lain (agen) untuk
menjalankan wewenang berupa pengambilan keputusan. Jika masing-masing pihak
(agen dan prinsipal) memiliki kepentingan yang berbeda untuk memaksimalkan
utilitas, maka ada kemungkinan agen tidak selalu bertindak untuk kepentingan
prinsipal. Hal inilah yang terjadi pada manajer. Manajer memiliki peran sebagai agen
sekaligus sebagai prinsipal (pemilik perusahaan). Konflik kepentingan yang terjadi
memungkinkan manajer (agen) untuk melakukan kecurangan. Kecurangan yang
dilakukan manajer disebabkan kurangnya informasi yang dimiliki oleh prinsipal di
bandingkan informasi yang diketahui agen (asimetri informasi). Asimetri informasi
yang terjadi memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen
laba (Supriyaningsih, 2016)
Audit Eksternal
Audit eksternal adalah pemeriksaan eksternal dari laporan keuangan perusahaan
yang dipersiapkan oleh suatu organisasi tertentu. Tujuan dari Audit eksternal adalah
untuk memastikan laporan keuangan sesuai dengan kondisi sebenarnya tanpa adanya
tindak kecurangan di dalamnya.
Manajemen Laba
Manajemen laba adalah pilihan manajer dalam kebijakan akuntansi, atau
tindakan nyata, yang mempengaruhi laba untuk memperoleh target spesifik tentang
pelaporan laba.

KERANGKA KONSEPTUAL

kerangka konseptual
Komite Audit
Manajemen
Laba

Audit Eksternal

HIPOTESIS

H1 : Terdapat pengaruh antara komite audit dan audit eksternal terhadap manajemen laba.
H1a : Terdapat pengaruh komite audit terhadap manajemen laba.
H1b : Terdapat pengaruh audit eksternal terhadap manajemen laba.

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2014:34), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas ataukarakteristik tertentu, yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi

4
E-JRA Vol. 10 No. 11 Agustus 2021
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia tahun 2014 -2019.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan yang bergerak pada
industri non keuangan, Adapun metode pemilihan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012).

Metode Analisis Data


1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah metode deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data
dengan menggambarkan atau menganalisis data yang telah dikumpulkan dan disetujui
sehingga tidak perlu membuat kesimpulan yang dapat digunakan secara umum atau
generalisasi (Sugiyono, 2016).
Tabel 1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Komite Audit 612 2 6 3,07 ,387
Audit Eksternal 612 0 1 ,52 ,500
Manajemen Laba 612 -1704100 1487900 -12774,18 231145,361
Valid N (listwise) 612

1. Komite Audit sebagai variabel independen pada tabel di atas menunjukkan nilai N atau
jumlah data yang akan diteliti berjumlah 612 sampel. Dengan nilai minimum sebesar 2
nilai maximum 6, dan mean sebesar 3,07 serta nilai standar deviasi sebesar 0,387.
2. Audit Eksternal sebagai variabel independen dengan jumlah sampel sebesar 612
sampel. Dengan nilai minimum sebesar 0, nilai maximum sebesar 1, dan pada mean
sebesar 0,52, serta nilai standar deviasi sebesar 0,500.
3. Manajemen Laba sebagai variabel independen dengan jumlah sampel sebesar 612
sampel. Dengan nilai minimum sebesar -1704100 nilai maximum sebesar 1487900 dan
pada mean sebesar -12774,18 serta nilai standar deviasi sebesar 231145,361.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah setiap variabel dalam penelitian
terdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011). Tujuan dari uji normalitas adalahh untk
meliihat karaekter data yang di dapat dan dperoleh sebeelum dataa dianalisiis lebiih
lanjutt, akan berguna untuk menemukan metode analisis yang tepat untuk mengelola
data jenis ini.
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 612
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation ,14810191
Most Extreme Differences Absolute ,052
Positive ,052
Negative -,048
Kolmogorov-Smirnov Z 1,276
Asymp. Sig. (2-tailed) ,077
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.

5
E-JRA Vol. 10 No. 11 Agustus 2021
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov menunjukkan


nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 1,276 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,077, hal ini
menunjukkan bahwa Signifikansi > Probabilitas alpha (0,05) maka data dinyatakan
berdistribusi normal.

3. Uji Asumsi Klasik


a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regres
iditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model Regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Jika variable
independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.

Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficients(a)

Unstandardized Standardized Collinearity


Model Coefficients Coefficients T Sig. Statistics
Tolera
B Std. Error Beta nce VIF
1 (Constant) ,288 ,151 1,911 ,056
Komite Audit -,018 ,013 -,007 -1,371 ,171 ,976 1,025
Audit Eksternal ,994 ,005 ,991 195,537 ,000 ,976 1,025
a Dependent Variable: Manajemen Laba
Berdasarkan tabel, menunjukkan hasil perhitungan nilai Tolerance lebih dari 0,10
dan nilai VIF kurang dari 10. Variabel Komite Audit dan Audit Eksternal memiliki
nilai VIF sebesar 1,025 dan nilai tolerance sebesar 0,976 oleh karena itu model
regresi ini terbebas dari persoalan multikolinearitas.

b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah kondisi ada tidaknya kesamaan varian dari residual pada
model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak terjadinya
heteroskedastisitas.

Tabel 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas


Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta


1 (Constant) ,754 ,147 5,133 ,000
Komite Audit -,023 ,013 -,075 -1,833 ,067
Audit
,003 ,005 ,023 ,554 ,580
Eksternal
a Dependent Variable: Res_Abs_

Dari hasil uji Glejser pada tabel menunjukkan bahwa nilai probabilitas
signifikansi diatas 0,05 (5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas. Dimana variabel Komite Audit (X1) memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,067 dan nilai t sebesar -1,833 dan variabel Audit Eksternal
(X2) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,580 dan nilai t sebesar 0,554.

6
E-JRA Vol. 10 No. 11 Agustus 2021
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

c. Uji Asumsi Klasik


Uji Autokorelasi merupakan pengujian yang dilakukan untuk menguji apakah
dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu para periode
t dengan kesalahan penganggu para periode t-1 (sebelumnya).

Tabel 4 5 Hasil Uji Autokorelasi


Runs Test

Unstandardize
d Residual
Test Value(a) -,16557
Cases < Test Value 306
Cases >= Test Value 306
Total Cases 612
Number of Runs 289
Z -1,456
Asymp. Sig. (2-tailed) ,145

Tabel di atas menunjukan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) uji autokorelasi
adalah sebesar 0.145. Nilai tersebut lebih besar dari 0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah autokorelasi.
4. Uji Regresi Berganda
Tujuan dari uji analisis linear berganda ialah membangun persamaan matematika
regresi berganda, mengartikan tanda koefisien variabel independen, menguji hubungan
antara masing-masing variabel independen, menguji hubungan seluruh variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dan menunjukkan
variabel independen pada variabel dependen.
Tabel 6 Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.


1 (Constant) ,288 ,151 1,911 ,056
Komite Audit -,018 ,013 -,007 -1,371 ,171
Audit Eksternal ,994 ,005 ,991 195,537 ,000
a Dependent Variable: Manajemen Laba

Hasil perhitungan linier berganda dengan menggunakan SPSS 14 seperti tabel


diatas menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0,288 -0,018 X1 + 0,994X2 + e
5. Uji Hipotesis
a. Uji F
Uji kelayakan model atau disebut dengan uji F merupakan tahapan awal
mengidentifikasi model regresi yang di estimasi layak atau tidak. Model yang di
estimasi layak digunakan untk menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikat. Penggunaan software SPSS merupakan penarikan
kesimpulan dalam uji ini.

7
E-JRA Vol. 10 No. 11 Agustus 2021
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Tabel 7 Hasil Uji F


ANOVA(b)

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


1 Regression 323211,003 2 161605,501 19629,293 ,000(a)
Residual 5013,820 609 8,233
Total 328224,823 611
a Predictors: (Constant), Audit Eksternal, Komite Audit
b Dependent Variable: Manajemen Laba

Berdasarkan tabel, nilai F-hitung sebesar 19629,293 dengan sig-F sebesar 0,000
yang lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan H1 diterima menunjukkan bahwa
kedua variabel independen dalam model ini yaitu Komite Audit dan Audit Eksternal
bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Manajemen Laba.

b. Koefisien Determinasi (R²)


Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih mendekati angka 0 berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat
terbatas.
Tabel 7 Hasil Uji Kofisien R2
Model Summary(b)
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,939(a) ,882 ,881 4,736
a Predictors: (Constant), Audit Eksternal, Komite Audit
b Dependent Variable: Manajemen Laba
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada diatas, diketahui nilai R Square
sebesar 0,882 atau sebesar 88,2%. Nilai R Square sebesar 0,882 menunjukkan
bahwa variabel-variabel independen pada model, yaitu Komite Audit dan Audit
Eksternal mampu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk dapat
memprediksi variabel dependen, yaitu Manajemen Laba sebesar 88,2% dan 11,8%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model ini.

c. Uji Statistik t
Menurut Imam Ghozali (2013:98) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
signifikan level 0,05 (α=5%).
Tabel 8 Hasil Uji t
Coefficients(a)

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta


1 (Constant) ,288 ,151 1,911 ,056
Komite Audit -,018 ,013 -,007 -1,371 ,171
Audit Eksternal ,994 ,005 ,991 195,537 ,000
a Dependent Variable: Manajemen Laba

Berdasarkan hasil t-hitung dan sig-t tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai
berikut:

8
E-JRA Vol. 10 No. 11 Agustus 2021
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

a. Pengaruh Komite Audit (X1)


Berdasarkan tabel nilai t sebesar -1,371 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,171 lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan H1a ditolak dan
Ho diterima dan bisa disimpulkan bahwa variabel komite audit (X1) tidak
berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Keberadaan komite audit
dapat menurunkan aktivitas manajemen laba karena apabila mereka terlalu
banyak menempatkan posisi penting di berbagai perusahaan dalam waktu
bersamaan maka efektifitasnya akan menurun.
b. Pengaruh Audit Eksternal (X2)
Berdasarkan tabel nilai t sebesar -195,537 dengan nilai signifikansi sebesar
0,000 lebih kecil dari α 0,05. Maka H1b diterima dan Ho ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel X2 (Audit Eksternal) memiliki pengaruh signifikan
terhadap manajemen laba.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komite audit dan audit
eksternal terhadap manajemen laba. Dari hasil pengujian dengan menggunakan model
regresi linear berganda dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel Komite audit (X1) dan audit eksternal (X2) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap manajemen laba.
2. Komite audit (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajemen laba.
3. Audit eksternal (X2) berpengaruh signifikan terhadapa manajemen laba
Saran. Dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian ini , maka saran yang
dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
a. Peneliti selanjutnya di harapkan untuk memperpanjang periode penelitian sampai pada
tahun 2021 agar diperoleh hasil yang akurat
b. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel yang lainya sebagai variabel
independen atau dependen seperti kualitas audit, audit internal dan ukuran perusahaan
karena sangat memungkingan adanya pengaruh bisa terjadi pada factor lain.
DAFTAR PUSTAKA

Nuritomo. (2017). “Pengaruh Kualitas Audit Dan Efektivitas Komite Audit Terhadap Manajemen Laba
Riil Pada Bumn Persero”. Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Putri. (2014). “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba”.
Diponegoro Jurnal of Accounting. Volume 2. Nomor (3) Halaman 1-13.

Pratama. (2013). “Pengaruh Efektivitas Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran Dan Surat
Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kapanjen”.
Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Islam Malang.
Rachmawati. (2013). Pengaruh Kualitas Auditor Terhadap Manajemen Laba(Studi Empiris
pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011). Diponegoro
Journal Of Accounting. Volume 2. Nomor (3)

Sanjaya. (2008). “Auditor Eksternal, Komite Audit, dan Manajemen Laba”. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, 11 (1), 97-116.
Scott, W.R. (2000). “Financial Accounting Theory 2nd Ed”. Prentice Hall, United States of
America.
Scott, W.R. (2015). “Financial Accounting Theory 7nd Ed”. Prentice Hall, United States of
America.
Sugiyono. (2014). “Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitattif Dan R & D”. Bandung: Alfabeta

9
E-JRA Vol. 10 No. 11 Agustus 2021
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Sulistyanto. (2014). “Manajemen Laba Teori dan Model Empiris”. PT. Grasindo, Jakarta.
Supriyaningsih. (2016). “Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Manajemen Laba
Riil (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2014)”. Published S1, Universitas Diponegoro, Semarang.
Syamsudin. (2013). “ Metode Riset Kuantitatif Komunikasi”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

*) Windasari adalah Alumni Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam
Malang
**) Noor Shodiq Askandar adalah Dosen Tetap Universitas Islam Malang
***) Afifudin adalah Dosen Tetap Universitas Islam Malang

10

Anda mungkin juga menyukai