Chikita Panjaitan
Universitas Cenderawasih
Jayapura
Email: chikita.panjaitan74@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakah mekanisme
corporate governance mempunyai pengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan.
Mekanisme Corporate Governance terdiri dari Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan
Manajerial, dan Kepemilikan Institusional sebagai variabel independen. Dewan Komisaris
Independen diukur menggunakan presentase jumlah anggota dewan komisaris independen
terhadap jumlah anggota dewan komisaris, Kepemilikan Manajerial diukur menggunakan
presentase jumlah saham yang dimiliki manajemen dari total saham perusahaan yang beredar,
dan Kepemilikan Institusional diukur menggunakan presentase jumlah saham yang dimiliki
institusi dari total saham perusahaan yang beredar. Kualitas Pelaporan Keuangan yang
diproksikan dengan menggunakan rumus Discretionary Accrual sebagai variabel dependen.
Penelitian ini juga menggunakan Umur Perusahaan, Jenis Industri, Kualitas Audit, Leverage,
Likuiditas, dan Growth sebagai variabel kontrol.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari
Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian sebanyak 13 perusahaan go public di Bursa Efek
Indonesia, dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu metode
pengambilan sampel dengan cara menetapkan kriteria-kriteria tertentu. Dengan metode
pooling data (tahun 2011-2015) jumlah sampel (n) = 65. Teknik analisis data menggunakan
regresi linear berganda dalam pengujian hipotesisnya.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hanya dewan komisaris dan kepemilikan
manajerial yang berpengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan, sedangkan kepemilikan
institusional tidak berpengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan. Ini didukung dengan
hasil uji koefisien determinasi yaitu 0,19 yang berarti 19% variasi variabel dependen yang
dapat dijelaskan oleh variabel independen dan sisanya 81% dijelaskan oleh variabel lain di
luar model.
Teori keagenan berkaitan dengan hubungan principal dan agen dengan adanya
pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Hubungan antara principal dan agen,
mengikat agen untuk memberikan jasa sebagai bagian principal yang meliputi delegasi
beberapa otoritas pembuatan keputusan (Jensen & Meckling, 1976). Dalam beberapa kondisi,
principal membayar agen untuk mengeluarkan sumber daya (biaya pengikatan) untuk
menjamin agar agen tidak akan melakukan tindakan tertentu yang dapat membahayakan
principal atau meyakinkan principal akan mendapat kompensasi jika terjadi tindakan yang
merugikan principal. Para pemegang saham sebagai pemilik kekayaan, memberikan amanat
kepada manajemen untuk mengelola kekayaan tersebut.
Kepemilikan institusional menunjukkan presentase kepemilikan saham yang dimiliki
oleh institusi yang berada di luar perusahaan. (Siregar & Utama, 2005) menyatakan bahwa
kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh institusi keuangan,
seperti perusahaan asuransi, bank, dan dana pensiun. Kepemilikan institusional memiliki
pengaruh signifikan terhadap kualitas informasi pelaporan keuangan karena investor
institusional memiliki kemampuan untuk memonitor tindakan manajemen. Struktur
kepemilikan institusi yang tinggi, menyebabkan kontrol perusahaan semakin intensif
sehingga meminimalkan terjadinya kecurangan dan penyalahgunaan sumber daya perusahaan
serta dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan (Iswara, 2016). Berdasarkan uraian
tersebut, hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
H3: Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan.
Model Penelitian
Akrual merupakan selisih antara kas dan laba. Akrual terdiri dari discretionary
accruals dan non discretionary accruals. Kualitas pelaporan keuangan dalam penelitian ini
menggunakan discretionary accrual. Discretionary accrual menjadi atribut kualitas
pelaporan keuangan karena atribut ini sudah diterima dan sering digunakan oleh banyak
kalangan. Discretionary accrual adalah komponen akrual yang memungkinkan manajer
untuk melakukan intervensi dalam proses penyusunan pelaporan keuangan sehingga laba
yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang
sebenarnya. Semakin besar nilai discretionary accrual, maka indikasi adanya manajemen
laba semakin besar dan kualitas pelaporan keuangan akan menjadi semakin rendah. Laporan
keuangan adalah catatan informasi suatu entitas pada suatu periode akuntansi yang dapat
digunakan untuk menggambarkan kinerja entitas tersebut. Laporan keuangan merupakan
laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan
oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan
informasi perusahaan yang bermanfaat bagi investor, kreditur, dan pihak berkepentingan lain
untuk pengambilan keputusan. Kualitas pelaporan keuangan merupakan representasi akurasi
dari kinerja keseluruhan perusahaan dan kinerja dalam pasar modal yang diwujudkan dalam
bentuk imbalan (Fanani, 2008). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas pelaporan
keuangan. Faktor-faktor tersebut yaitu dewan komisaris, kepemilikan manajerial dan
kepemilikan institusional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
dewan komisaris, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kualitas
pelaporan keuangan. Sehingga adapun model penelitian dari penelitian ini sebagai berikut :
KEPEMILIKAN
MANAJERIAL (X2) H2
KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL (X3)
H3
Variabel Dependen
LEVERAGE (X7)
LIKUIDITAS (X8)
GROWTH (X9)
Jumlah Sampel 13
Sehingga total data yang diteliti pada tahun 2011-2015 adalah 13 x 5 = 65
Jenis data dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif dan sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini akan diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI)
www.idx.co.id dan berdasarkan annual report serta laporan keuangan perusahaan go public
yang dipublikasikan pada website masing-masing perusahaan mulai dari tahun 2011-2015.
HASIL
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif variabel penelitian ini ditunjukkan pada tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KPK 65 -.155 .508 .02397 .118316
DK 65 .250 2.000 .79008 .395139
KM 65 .000 .449 .05132 .106584
KI 65 .146 .978 .65957 .222035
UP 65 12 69 35.34 16.118
JI 65 0 0 .00 .000
KA 65 0 1 .54 .502
LEV 65 .082 1.132 .72880 .241825
LIKUID 65 .053 14.732 1.89405 2.933769
GROWTH 65 -1.014 1.145 .14662 .236840
Valid N (listwise) 65
Sumber data olahan SPSS 16
Berdasarkan pengolahan data mentah dari penelitian ini, dapat dilihat sebagaimana
diringkas pada tabel 3 di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel atau N data valid yang
diteliti adalah sebanyak 65 sampel dari tahun 2011-2015. Data Discretionary Accrual yang
merupakan proksi dari variabel kualitas pelaporan keuangan dan merupakan model dalam
variabel dependen menunjukkan nilai minimum sebesar -0,155 dan untuk nilai maksimum
sebesar 0,508, sedangkan untuk nilai mean atau rata-ratanya sebesar 0,02397 dengan sebaran
data penelitian yang ditunjukkan oleh nilai standar deviasi sebesar 0,118316. Dari hasil
pengujian statistik deskriptif, dewan komisaris menunjukkan nilai minimum sebesar 0,250
dan untuk nilai maksimum sebesar 2,000, sedangkan untuk nilai mean atau rata-ratanya
sebesar 0,79008 dengan sebaran data penelitian yang ditunjukkan oleh nilai standar deviasi
sebesar 0,395139. Kepemilikan manajerial menunjukkan nilai minimum sebesar 0,000 dan
untuk nilai maksimum sebesar 0,449, sedangkan untuk nilai mean atau rata-ratanya sebesar
0,05132 dengan sebaran data penelitian yang ditunjukkan oleh nilai standar deviasi sebesar
0,106584. Kepemilikan institusional menunjukkan nilai minimum sebesar 0,146 dan untuk
nilai maksimum sebesar 0,978, sedangkan untuk nilai mean atau rata-ratanya sebesar 0,65957
dengan sebaran data penelitian yang ditunjukkan oleh nilai standar deviasi sebesar 0,222035.
Umur perusahaan menunjukkan nilai minimum sebesar 12 dan untuk nilai maksimum sebesar
69, sedangkan untuk nilai mean atau rata-ratanya sebesar 35,34 dengan sebaran data
penelitian yang ditunjukkan oleh nilai standar deviasi sebesar 16,118. Jenis industri
menunjukkan nilai minimum sebesar 0 dan untuk nilai maksimum sebesar 0, sedangkan
untuk nilai mean atau rata-ratanya sebesar 0,00 dengan sebaran data penelitian yang
ditunjukkan oleh nilai standar deviasi sebesar 0,000. Kualitas audit menunjukkan nilai
minimum sebesar 0 dan untuk nilai maksimum sebesar 1, sedangkan untuk nilai mean atau
rata-ratanya sebesar 0,54 dengan sebaran data penelitian yang ditunjukkan oleh nilai standar
deviasi sebesar 0,502. Leverage menunjukkan nilai minimum sebesar 0,082 dan untuk nilai
maksimum sebesar 1,132, sedangkan untuk nilai mean atau rata-ratanya sebesar 0,72880
dengan sebaran data penelitian yang ditunjukkan oleh nilai standar deviasi sebesar 0,241825.
Likuiditas menunjukkan nilai minimum sebesar 0,053 dan untuk nilai maksimum sebesar
14,732, sedangkan untuk nilai mean atau rata-ratanya sebesar 1,89405 dengan sebaran data
penelitian yang ditunjukkan oleh nilai standar deviasi sebesar 2,933769. Growth
menunjukkan nilai minimum sebesar -1,014 dan untuk nilai maksimum sebesar 1,145,
sedangkan untuk nilai mean atau rata-ratanya sebesar 0,14662 dengan sebaran data penelitian
yang ditunjukkan oleh nilai standar deviasi sebesar 0,236840.
Uji Normalitas
Dari hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa data
yang digunakan terdistribusi secara normal dapat dilihat pada tabel 4. Ini ditandai dengan
besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov 1,006 pada tingkat signifikansi 0,263 yang menunjukkan
lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 (0,263 ≥ 0,05).
Berdasarkan tabel 4 terlihat pada model summary besarnya nilai R2 untuk pengujian
keseluruhan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah 0,190 dilihat pada
kolom Adjusted R Square . Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel independen Dewan
Komisaris, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional serta variabel kontrol
Umur Perusahaan, Kualitas Audit, Leverage, Likuiditas, dan Growth dalam menjelaskan
variabel dependen sebesar 19% sedangkan sisanya (100% - 19% = 81%) dijelaskan oleh
variabel- variabel lain di luar model.
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan
kedalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap
variabel dependen.
Tabel 6. Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression .261 8 .033 2.875 .009
Residual .635 56 .011
Total .896 64
Sumber data olahan SPSS 16
Dari hasil uji ANOVA atau uji F untuk perusahaan keuangan yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia yang ditunjukkan dalam tabel 4.10, terlihat bahwa nilai probabilitas sebesar
0,009. Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
DK, KM, KI, UP, KA, LEV, LIKUID, dan GROWTH secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan.
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2016). Uji t dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas. Untuk dapat
menginterprestasikan koifisien variabel independen, pada penelitian ini digunakan nilai
unstandardized coefficient.
Tabel 7. Uji T
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) .164 .097 1.686 .097
1
DK .111 .035 .372 3.141 .003
KM -.453 .213 -.408 -2.132 .037
KI -.113 .093 -.211 -1.214 .230
UP -.001 .001 -.160 -.983 .330
KA -.032 .039 -.136 -.824 .413
LEV -.114 .069 -.233 -1.642 .106
LIKUID .010 .005 .247 1.981 .052
GROWTH -.051 .061 -.103 -.834 .408
Dari hasil analisis regresi yang ditunjukkan pada tabel 4.13 diketahui nilai koefisien
regresi variabel kepemilikan manajerial sebesar -0,453 dan nilai signifikansi sebesar 0,037.
Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,05 (5%). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis persamaan (H2) kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan
terhadap kualitas pelaporan keuangan, diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Iswara, 2016) yang membuktikan bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan. Tetapi hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan (Hidayat & Elisabet, 2009) dan (Fanani, 2008) yang
membuktikan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas
pelaporan keuangan. Pengawasan oleh pihak manajemen terbukti berpengaruh terhadap
kualitas pelaporan keuangan dengan arah negatif terhadap discretionary accrual dan arah
positif terhadap kualitas pelaporan keuangan, yang artinya semakin tinggi kepemilikan saham
oleh manajerial maka semakin rendah kualitas pelaporan keuangan. Kepemilikan saham oleh
manajemen menyelaraskan perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar dengan
manajemen (Jensen & Meckling, 1976). Namun, adanya tekanan dari pasar modal
menyebabkan perusahaan dengan kepemilikan manajerial yang tinggi akan memilih metode
akuntansi yang menurunkan kualitas laba yang dilaporkan, yang sebenarnya tidak
mencerminkan keadaan ekonomi dari perusahaan yang bersangkutan. Jumlah presentase
kepemilikan saham manajerial yang besar menunjukkan bahwa manajer perusahaan
mengetahui informasi internal lebih banyak dibandingkan pemilik sehingga manajer wajib
memberikan sinyal berupa pengungkapan informasi. Manajemen sebagai pengelola
perusahaan sekaligus pemegang saham memiliki kewenangan untuk ikut menentukan kondisi
perusahaan yang dapat menguntungkan diri sendiri. Hal ini menunjukkan kontrol yang
dilakukan tidak optimal dan menyebabkan kualitas dari pelaporan keuangan bernilai rendah.
DeAngelo, H., & Skinner, D. (1994). Accounting choice in troubled companies. Journal Of
Accounting And Economics .
Emirzon, J. (2007). Prinsip-prinsip Good Corporate Governance Paradigma Baru Dalam
Praktik Bisnis Indonesia. Genta press .
Fanani, Z. (2008). Kualitas Pelaporan Keuangan: Faktor-faktor Penentu Dan Konsekuensi
Ekonominya. Doctoral Colloquium And Accounting Workshop, And Accounting
Conference .
Ghozali, I. (2006). Aplikasi analisis Multivariate Dengan Menggunakan program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gu, Z., Lee, C.-W., & Rosett, J. (2004). What Determines The Variability Of Accounting
Accruals?
Gunarsih, T., & Hartadi, B. (2008). Struktur Corporate Governance Dan Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan: Studi Pada Perusahaan Jasa Di BEI. Jurnal
Keuangan Dan Perbankan .
Hamidah, Fanani, Z., & Ningsih, S. (2009). Faktor-faktor Penentu Kualitas Pelaporan
Keuangan dan Kepercayaan Investor. Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang.
Hassan, M., Rahman, R. A., & Mahenthiran, S. (2008). Corporate Governance,
Transparency And Performance Of Malaysian Companies. Managerial Auditing
Journal .
Hidayat, W., & Elisabet. (2009). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelaporan
Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Indonesia.
Iswara, U. S. (2016). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kualitas
Pelaporan Keuangan. Jurnal Akuntansi Indonesia. Vol. XV .
Jama'an. (2008). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Kualitas Kantor Akuntan
Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of The Firm: Managerial Behavior,
Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics .
Khotari, S., Leone, A., & Wasley, C. (2005). Performance Matched Discretionary Accrual
Measures. Journal Of Accounting And Economics .
Lev, B., & Thiagarajan, S. R. (1993). Fundamental Information Analysis. Journal of
Accounting Research .
Midiastuty, P. P., & Machfoedz, M. (2003). Analisis Hubungan Mekanisme Corporate
Governance Dan Indikasi Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi VI.
Surabaya.
Priguno, A. (2013). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan
Sukarela Pada Laporan Tahunan. Skripsi .
Purwandari, A., & Purwanto, A. (2012). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Struktur
Kepemilikan dan Status Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan Keuangan Pada
Perusahaan Manufaktur Di Indonesia. Diponegoro Journal Of Accounting , Vol. 1 No.
2.
Shkolnikov, A. (2005). Chambers Of Commerce: Combating Corruption And Improving
Corporate Governance. Economic Reform Issue Paper .
Siregar, D. S., & Utama, C. D. (2005). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan,
dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba (Earnings
Management). Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.
Smith, C. W., & Jensen, M. C. (1984). The Theory of Corporate Finance: A Historical
Overview. Journal Of Financial Economics .
Sugiyono, P. D. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Susiana, & Herawaty, A. (2007). Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate
Governance, Dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Simposium
Nasional Akuntansi X. Makassar.
Ujiyantho, M. A., & Pramuka, B. A. (2007). Mekanisme Corporate Governance, Manajemen
Laba Dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.
Weisbach, M. S. (1988). Outside Directors And Ceo Turnover. Journal Of Financial
Economics .
Yasmeen, D., & Hermawati, S. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap
Kualitas Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ekonomi Bisnis ,
Vol. 20 No. 1.
Yu, M. (2007). The Effect Of Big Four Office Size On Audit Quality.
LAMPIRAN
Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression .261 8 .033 2.875 .009
Residual .635 56 .011
Total .896 64
Sumber data olahan SPSS 16
Uji T
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) .164 .097 1.686 .097
1
DK .111 .035 .372 3.141 .003
KM -.453 .213 -.408 -2.132 .037
KI -.113 .093 -.211 -1.214 .230
UP -.001 .001 -.160 -.983 .330
KA -.032 .039 -.136 -.824 .413
LEV -.114 .069 -.233 -1.642 .106
LIKUID .010 .005 .247 1.981 .052
GROWTH -.051 .061 -.103 -.834 .408