Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL


PEMODERASI

Arief Nur Adha Wisnuwardana


Nurlita Novianti
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: ariefnur3@gmail.com

Abstract

This research had two main objectives, with the first being to examine the direct impact of ownership
structure on firm performance. Secondly, this research aimed to examine the moderating impact of audit
quality on ownership structure and firm performance. The sampling collection technique has been done by
using pusposive sampling, so that obtained as many as 216 sample manufacturing companies listed in
Indonesia Stock Exchange (BEI) for the years 2014-2016. The analysis method used is multiple linear
regression analysis and Moderated Regression Analysis (MRA) with the instrument application is SPSS 16th
version. The result of this research shows that foreign ownership and institutional ownership give a positive
influence to firm performance. The concentration of ownership and managerial ownership have no influence
to firm performance. Moreover, this research revealed that there is a negative moderation effect of audit
quality on the relationship between managerial ownership and firm performance. There is no moderating
effect of audit quality on the relationship between concentration of ownership and firm performance.
Keywords: Ownership Concentration, Managerial Ownership, Foreign Ownership, Institutional
Ownership, Firm Performance, Audit Quality

Abstrak

Penelitian ini mempunyai dua tujuan utama, yaitu yang pertama untuk menguji secara langsung
pengaruh dari struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan. Dan yang kedua, penelitian ini bertujuan
untuk menguji efek moderasi dari kualitas audit dalam pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja
perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive
sampling, sehingga diperoleh sebanyak 216 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2014-2016. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda
dan Moderated Regression Analysis (MRA) dengan alat bantu aplikasi SPSS versi 16. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kepemilikan asing dan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan. Variabel konsentrasi kepemilikan dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan. Selain itu, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat efek moderasi negatif dari
kualitas audit dalam hubungan kepemilikan manajerial dan kinerja perusahaan. Pada hubungan konsentrasi
kepemilikan dan kinerja perusahaan, tidak terdapat efek moderasi dari kualitas audit.
Kata kunci: Konsentrasi Kepemilikan, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Asing, Kepemilikan
Institusional, Kinerja Perusahaan, Kualitas Audit

1. PENDAHULUAN pemerintah dan masyarakat umum, karena itu


Kinerja perusahaan adalah sebuah laporan keuangan harus terhindar dari salah saji
capaian yang dihasilkan oleh manajemen material.
perusahaan dalam suatu periode tertentu dengan Penyelarasan kepentingan dari pemilik
mengacu pada kebijakan dan standar yang perusahaan (shareholders) dan manajemen
ditetapkan. Pada laporan keuangan terdapat laba perusahaan seringkali menimbulkan
yang merupakan gambaran dari kinerja, permasalahan. Oleh karena itu, Good Corporate
sehingga dapat diketahui baik buruknya kondisi Governance (GCG) diharapkan dapat menjadi
suatu perusahaan. Banyak pihak yang fasilitas penghubung dari hak – hak setiap
berkepentingan terhadap laporan keuangan pemegang saham sekaligus menghindari sifat
suatu perusahaan, diantaranya pemilik opportunis dari manajer perusahaan. Good
perusahaan itu sendiri, kreditur, investor, Corporate Governance (GCG) merupakan
bentuk komitmen dari perusahaan atas kualitas laporan keuangan yang baik atau sesuai
penerapan dari nilai – nilai GCG yang dengan Standar Akuntansi Keuangan dapat
dibutuhkan untuk menumbuhkan rasa mendorong investor untuk berinvestasi pada
kepercayaan pada pihak investor. Peringkat perusahaan tersebut (Handayani, 2013).
Indonesia dalam penerapan GCG masih Kasus manipulasi akuntansi terjadi di
tergolong rendah dibandingkan negara – negara sejumlah perusahaan besar di luar negeri seperti
lain di Asia. Hasil survey yang dilakukan oleh kasus Toshiba Corp yang telah melakukan
ACGA (Asian Corporate Governance skandal akuntansi dengan memanipulasi
Association) terhadap 11 negara pelaku bisnis laporan keuangan yang diperkirakan dapat
asing di Asia, menunjukkan bahwa Indonesia mencapai US$ 1 miliar per Maret 2014
pada tahun 2012-2016 memiliki skor terendah, (www.cnnindonesia.com). Sedangkan di
dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa di Indonesia terjadi pada PT Timah pada tahun
Indonesia penerapan GCG masih buruk. 2015 berawal dari dideteksinya manipulasi
Penerapan GCG di suatu negara akan dalam laporan keuangan fiktif Rp. 59 miliar
mempengaruhi minat investor yang akan untuk menutupi kinerja perusahaan yang
menanamkan modalnya di negara tersebut semakin mengkhawatirkan. Auditor merupakan
Masalah lainnya terjadi ketika pihak yang paling bertanggung jawab dalam hal
manajemen perusahaan tidak memiliki ini. Munculnya kasus-kasus tersebut
mayoritas dari saham yang beredar. Pemilik menjadikan kualitas audit menjadi hal yang
(pemegang saham) menginginkan manajer sangat penting untuk diperhatikan, kualitas
untuk dapat bekerja maksimal agar mencapai audit dijadikan sebagai probabilitas auditor
tujuan memakmurkan pemilik. Namun, disisi menemukan serta melaporkan salah saji
lain manajer (agen) menginginkan material yang terdapat pada laporan keuangan
kemakmuran pribadi. Selain itu, kepemilikan kliennya (De Angelo, 1981).
institusional yang merupakan Corporate
Governance dipandang dapat mengurangi 2. KAJIAN PUSTAKA
agency cost. Hal tersebut dikarenakan Teori Keagenan
kepemilikan institusional dianggap sebagai Hubungan keagenan merupakan sebuah
suatu sumber kekuasaan yang dapat digunakan kontrak di mana satu orang atau lebih
untuk menentang atau mendukung kebijakan (prinsipal) yang melibatkan orang lain (agen)
manajer. untuk melakukan beberapa pekerjaan atas nama
Mayoritas perusahaan yang ada di mereka. Prinsipal akan mendelegasikan
Indonesia memiliki karakteristik kepemilikan beberapa wewenang pengambilan keputusan
terkonsentrasi. Pada struktur kepemilikan kepada agen (Jensen dan Meckling, 1976: 309).
perusahaan yang terkonsentrasi, pemilik Dalam keterkaitan antara struktur kepemilikan
(pemegang saham) mempunyai kendali besar dengan kinerja perusahaan, terdapat hal yang
terhadap perusahaan. Menurut Khamis (2015) tidak bisa pisahkan yaitu manajemen
struktur kepemilikan yang terkonsentrasi akan perusahaan. Pencapaian tujuan dari perusahaan
menciptakan konflik antara pemegang saham tergantung dari kinerja manajemen perusahaan
mayoritas dan minoritas sehingga berpotensi tersebut.
mempengaruhi kinerja perusahaan. Pemilik Masalah keagenan yang terjadi antara
saham dengan jumlah besar memiliki pemegang saham dan manajer disebut sebagai
kekuasaan untuk menjalankan kepentingan Agency Problem I (Villalonga dan Amit, 2006).
pribadi diatas kepentingan pemegang saham Kemudian, pemegang saham pengendali
minoritas. mengawasi manajer dalam menjalankan
Dalam mekanisme eksternal perusahaan agar mencapai kepentingan pribadi
Corporate Governance, auditor memastikan dari pemegang saham pengendali. Hal seperti
bahwa laporan keuangan yang diserahkan ini akan merugikan pemegang saham
kepada direktur dan pemegang saham telah nonpengendali. Konflik akan terjadi antara
akurat (Mautz dan Sharaf, 1961). pemegang saham pengendali dan pemegang
Perkembangan pasar modal saat ini menuntut saham non pengendali. Konflik seperti ini
perusahaan-perusahaan go public untuk dapat disebut Agency Problem II (Villalonga dan
lebih meningkatkan kualitas laporan keuangan Amit, 2006).
perusahaannya. Hal tersebut sangat penting Good Corporate Governance
untuk diperhatikan oleh perusahaan karena Menurut Keputusan Menteri BUMN
Nomor 117 Tahun 2002, Good Corporate jumlah saham yang dimiliki manajerial dari
Governance (GCG) adalah suatu proses dan keseluruhan persentase saham perusahaan yang
struktur yang digunakan oleh organ perusahaan ada (Sujono dan Soebiantoro, 2007).
(pemegang saham/pemilik modal, Kepemilikan manajerial di kemudian hari akan
komisaris/dewan pengawas, dan direksi) untuk mensejajarkan kepentingan manajemen dan
meningkatkan keberhasilan usaha dan pemegang saham, sehingga akan memperoleh
akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan manfaat langsung dari keputusan yang diambil
nilai pemegang saham dalam jangka panjang serta menanggung kerugian sebagai
dengan tetap memperhatikan kepentingan konsekuensi dari pengambilan keputusan yang
stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan salah (Marcus, Kane dan Bodie, 2006).
perundangan dan nilai-nilai etika. Dengan
Kepemilikan Asing
penerapan good corporate governance,
Menurut Undang-undang No.25 Tahun
perusahaan akan memiliki peluang yang besar
2007 pada pasal 1 angka 6 kepemilikan asing
untuk meraih berbagai manfaat termasuk
adalah perseorangan warga negara asing, badan
kepercayaan dari para pemodal terhadap
usaha asing, dan pemerintah asing yang
perusahaaanya. Ada beberapa prinsip dasar dari
melakukan penanaman modal di wilayah
good corporate governance seperti
Republik Indonesia. Kepemilikan asing dapat
transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
dilihat dari persentasi saham yang dimiliki oleh
pertanggungjawaban, dan kewajaran.
individu atau badan asing dalam suatu
Struktur Kepemilikan perusahaan. Kepemilikan asing dan
Menurut Sudana (2011) mengatakan bahwa kepemilikan institusional lebih mampu
struktur kepemilikan adalah pemisahan antara mengendalikan kebijakan manajemen karena
pemilik perusahaan dan manajer perusahaan. memiliki kemampuan dan pengalaman yang
Pemilik perusahaan adalah pihak yang baik di bidang keuangan dan bisnis (Lee, 2008).
menginvestasikan modalnya kedalam
Kepemilikan Institusional
perusahaan, sedangkan manajer adalah pihak
Kepemilikan institusional adalah
yang diberi wewenang untuk mengelola dan
kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi
mengambil keputusan dalam perusahaan.
keuangan, institusi berbadan hukum, institusi
Pemilik perusahaan menunjuk agen – agen
luar negeri, dana perwakilan dan institusi
professional yang ditugaskan untuk
lainnya pada akhir tahun (Shien dkk. dalam
memaksimalkan kinerja dari perusahaan.
Winanda 2009). Dengan adanya kepemilikan
Penelitian ini menggunakan empat variabel
institusional ini akan meningkatkan
kepemilikan dalam sebuah perusahaan yaitu
pengawasan terhadap kinerja manajemen
kepemilikan institusional, kepemilikan
perusahaan agar berjalan secara optimal. Hal
manajerial, kepemilikan asing dan kepemilikan
tersebut dikarenakan kepemilikan institusional
terkonsentrasi.
memiliki wewenang dalam mendukung atau
Kepemilikan Terkonsentrasi menolak kinerja dari manajemen perusahaan.
Perusahaan dengan kepemilikan
Kinerja Perusahaan
terkonsentrasi adalah perusahaan yang dikuasai
Pengukuran kinerja dari perusahaan
oleh pemegang saham yang memiliki proporsi
dilakukan untuk mengetahui apakah hasil yang
kepemilikan saham terbesar dari total saham
telah dicapai sesuai dengan perencanaan.
yang beredar (Atmaja dkk. 2009 dalam
Dengan meningkatnya kinerja keuangan
Darmadi dan Gunawan, 2013). Kepemilikan
perusahaan berarti perusahaan dapat mencapai
saham terkonsentrasi adalah keadaan dimana
tujuan dari didirikannya perusahaan tersebut
sebagian besar besar saham dimiliki oleh
(Like, 2012). Kinerja perusahaan dalam
sebagian kecil individu atau kelompok sehingga
penelitian ini diproksikan dengan Return on
pemegang saham tersebut memiliki jumlah
Asset (ROA). ROA adalah rasio pendapatan
saham yang relatif dominan untuk
setelah bunga dan pajak atau net pendapatan
meningkatkan pemantauan perusahaan.
dibagi dengan nilai buku aset di awal tahun
Kepemilikan Manajerial fiskal (Brigham dan Ehrhadrt, 2005). ROA
Kepemilikan manajerial merupakan suatu mengukur seberapa efisien manajemen
kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan perusahaan dalam mengelola aset perusahaan
itu sendiri yang dapat diukur dengan presentase untuk menghasilkan laba.
Kualitas Audit (kepemilikan eksternal) maka masalah agensi
Kualitas audit adalah proses pemeriksaan dapat dikurangi. Hal tersebut dikarenakan
sistematis sistem mutu yang dilakukan oleh dalam mengendalikan kebijakan manajemen,
auditor mutu internal dan eksternal atau tim pemilik saham dengan konsentrasi kepemilikan
audit (Himawan dan Emarila, 2010). Kualitas tinggi dapat dengan bebas mengambil
audit merupakan profesionalisme kerja yang keputusan tanpa harus menimbulkan konflik
harus benar-benar dipertahankan oleh akuntan dengan pemilik saham minoritas.
publik profesional (Hartadi, 2012). Dari H1: Konsentrasi kepemilikan berpengaruh
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa positif terhadap kinerja perusahaan.
seorang auditor dituntut untuk dapat
memberikan pendapatnya tentang kewajaran Kepemilikan Manajerial terhadap Kinerja
laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen Perusahaan
perusahaan dalam bentuk laporan audit yang Perbedaan kepentingan antara manajer dan
berkualitas. Menurut Hamid (2013) KAP Big pemegang saham mengakibatkan timbulnya
Four mempunyai audit yang lebih baik daripada konflik keagenan. Konflik kepentingan yang
KAP non Big Four. KAP Big Four dianggap sangat potensial ini menyebabkan pentingnya
memiliki kualitas audit yang lebih baik suatu mekanisme yang diterapkan yang berguna
dibandingkan dengan KAP non Big Four, untuk melindungi kepentingan pemegang
karena mereka dituntut untuk dapat menjaga saham (Jansen dan Meckling, 1976).
reputasinya. Skala kualitas audit dalam Berdasarkan teori agensi yang dijelaskan oleh
penelitian ini menggunakan ukuran besar atau Jansen dan Meckling (1976), konflik agensi
kecilnya KAP, maka variabel ukuran KAP dapat diminimalisir dengan kepemilikan
merupakan variabel dummy yang diukur manajerial karena jika manajemen mempunyai
dengan menggunakan nilai 1 untuk perusahaan proporsi kepemilikan dari saham, maka
yang diaudit oleh KAP Big Four dan nilai 0 manajemen termotivasi untuk memaksimalkan
untuk KAP non Big Four. kinerja perusahaannya. Kepemilikan manajerial
memungkinkan pihak manajer berperan sebagai
Leverage
pengelola sekaligus pemilik perusahaan.
Menurut Sudarmaji dan Sularto (2007)
Semakin besar saham yang dimiliki oleh pihak
Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva
manajer maka akan semakin kecil peluang
yang dibiayai dengan utang. Utang yang
terjadinya konflik, hal tersebut karena manajer
digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari
berperan sebagai pemilik dan pengelola
kreditor, bukan dari pemegang saham maupun
perusahaan bertindak sangat hati – hati dalam
investor. Leverage menunjukkan risiko yang
pengambilan keputusan sehingga tidak
dihadapi perusahaan, seberapa besar aset
merugikan perusahaan.
perusahaan didanai oleh utang. Dengan
H2: Kepemilikan manajerial berpengaruh
hadirnya leverage di dalam struktur modal
positif terhadap kinerja perusahaan.
sebuah perusahaan menandakan bahwa
perusahaan tersebut memperoleh dana dari luar Kepemilikan Asing terhadap Kinerja
perusahaan dengan bentuk utang untuk Perusahaan
meningkatkan laba dari perusahaan Kepemilikan asing merupakan pihak yang
kedepannya. Berdasarkan pernyataan diatas, dianggap paling perhatian terhadap peningkatan
dapat diambil kesimpulan bahwa leverage good corporate governance (Fauzi, 2006).
digunakan bukan hanya untuk membiayai Pihak asing dinilai memiliki teknologi, inovasi,
modal, aktiva serta menanggung beban tetap pemasaran dan keahlian yang baik sehingga
melainkan juga meningkatkan penghasilan dari membawa dampak positif pada kinerja
perusahaan. perusahaan. Dengan adanya kepemilikan asing
yang tinggi, konflik agensi dapat dikurangi
Konsentrasi Kepemilikan terhadap Kinerja
karena pihak asing selaku pemilik perusahaan
Perusahaan
akan menunjuk pihaknya untuk mengisi jabatan
Konsentrasi kepemilikan dapat dilihat dari
dewan direksi dan dewan komisaris. Jika
proporsi kepemilikan saham perusahaan yang
hubungan antara pemilik perusahaan dan
hanya dimiliki oleh beberapa individu
manajemen dapat terjalin dengan baik maka hal
pemegang saham mayoritas (Sanda, Mikailu
tersebut akan meningkatakan kinerja dari
dan Garba, 2005). Jika konsentrasi kepemilikan
perusahaan.
tinggi dan didominasi oleh outsider ownership
H3 : Kepemilikan asing berpengaruh terhadap pemilihan auditor berkualitas.
positif terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan di penelitian lain yang dilakukan
oleh Meidona dan Yanti (2018) pada
Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja
perusahaan LQ45 tahun 2011 – 2016
Perusahaan
menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh
Kepemilikan institusional memiliki
positif signifikan terhadap kinerja perusahaan.
peranan penting dalam meminimalisasi konflik
Oleh karena itu, kualitas audit dapat
keagenan yang terjadi antara pemegang saham
meningkatkan Corporate Governance sebagai
dan manajemen perusahaan. Investor
media untuk meningkatkan kinerja manajemen
institusional dianggap mampu mengawasi
perusahaan.
kinerja dari manajer untuk mengoptimalkan
H5: Kualitas audit memoderasi pengaruh dari
kinerja perusahaan. Keberadaan investor
konsentrasi kepemilikan terhadap kinerja
institusional dapat memantau setiap kinerja
perusahaan.
manajer sehingga mampu mengurangi masalah
keagenan yang terjadi antara pemegang saham Kualitas Audit sebagai Pemoderasi
dan manajemen perusahaan. kepemilikan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap
institusional yang tinggi akan menimbulkan Kinerja Perusahaan
usaha pengawasan yang lebih besar oleh para Kepemilikan manajerial yang
pihak investor institusional sehingga dapat mengandalkan informasi fundamental maka
menghalangi perilaku opportunistic dari sumber informasi yang digunakan sebagai dasar
manajer (Wiranata dan Nugrahanti, 2013) pengambilan keputusan adalah dari laporan
H4: Kepemilikan institusional berpengaruh keuangan. Laporan keuangan perusahaan yang
positif terhadap kinerja perusahaan. telah diterbitkan telah melalui proses
pengauditan. Dari laporan keuangan tersebut
Kualitas Audit sebagai Variabel Pemoderasi
pemilik dapat menilai kinerja keungan
Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan
perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan
terhadap Kinerja Perusahaan
menjadi sangat penting bagi perusahaan go
Sebagai negara berkembang, Indonesia
public, karena perusahaan yang telah go public
merupakan negara di kawasan ASEAN yang
selalu dituntut untuk meningkatkan kinerjanya
cenderung memiliki konsentrasi kepemilikan
oleh masyarakat. Optimalisasi kinerja
yang tinggi. Dengan kepemilikan terkosentrasi,
perusahaan menjadi tanggungjawab dari
pemegang saham dengan kepemilikan yang
manajemen perusahaan dalam melaksanakan
besar akan berusaha meningkatkan
tugasnya mencapai tujuan organisasi. Dengan
pengawasannya untuk menunjukkan kepada
semakin tinggi kepemilikan manajerial dan
pemegang saham lainnya atas proses pelaporan
didukung oleh kualitas audit yang baik tentunya
keuangan dan kredibilitas tata kelola
akan mendorong terjadinya peningkatan kinerja
perusahaan, sehingga mendorong penggunaan
perusahaan.
layanan auditor berkualitas. Pernyataan ini
H6: Kualitas audit memoderasi pengaruh dari
didukung penelitian oleh Darmadi (2016) pada
kepemilikan manajerial terhadap kinerja
787 perusahaan publik yang terdaftar di Bursa
perusahaan.
Efek Indonesia (BEI), mengungkapkan bahwa
konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif
3. METODE PENELITIAN tersebesar akan cenderung menjadi pengendali
Populasi dan Sampel dari perusahaan tersebut. Ukuran konsentrasi
Perusahaan yang menjadi populasi adalah kepemilikan suatu perusahaan diukur dengan
seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar menggunakan persentasi kepemilikan terbesar
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode pada perusahaan (sesuai dengan rumus yang
2014-2016. Pengambilan sampel dilakukan dikembangkan dalam ICMD) yang menjadi
dengan cara purposive sampling yaitu dipilih sampel penelitian dengan rumus sebagai
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. berikut:
Kriteria pemilihan sampel adalah sebagai KK = x 100%
berikut: 1) Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode 2014-2016. 2) Perusahaan yang Kepemilikan Manajerial
melakukan pengungkapan stuktur kepemilikan Kepemilikan Manajerial adalah situasi
dan laporan tahunannya pada Indonesian dimana manajer memiliki saham perusahaan
Capital Market Directory (ICMD) pada periode atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus
2014-2016. 3) Perusahaan yang tidak sebagai pemegang saham (Tjeleni, 2013).
mengalami kerugian selama periode 2014-2016. Kepemilikan manajerial dihitung dengan
Hal ini dikarenakan perusahaan yang menggunakan presentase kepemilikan
mengalami kerugian. manajerial perusahaan terhadap jumlah saham
yang beredar. Berikut adalah rumus dari
Metode Pengumpulan Data kepemilikan manajerial :
Teknik pengumpulan data pada penelitian KM = x 100%
ini dilakukan dengan cara dokumentasi yang
(Effendi, 2013)
didasarkan pada laporan tahunan perusahaan
yang telah dipublikasikan oleh Bursa Efek Kepemilikan Asing
Indonesia (BEI) melalui Indonesian Stock Menurut Undang-undang No.25 Tahun
Exchange (IDX) maupun Indonesian Capital 2007 pada pasal 1 angka 6 kepemilikan asing
Market Directory (ICMD) pada periode 2014- adalah perseorangan warga negara asing, badan
2016. Data struktur kepemilikan diperoleh usaha asing, dan pemerintah asing yang
melalui laporan tahunan perusahaan yang ada di melakukan penanaman modal di wilayah
Indonesian Stock Exchange (IDX) dan Republik Indonesia. Kepemilikan asing di
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), penelitian ini diukur dengan menggunakan
sedangkan kinerja perusahaan dan informasi presentase kepemilikan asing terhadap jumlah
akuntan publik yang mengaudit perusahaan saham yang beredar.
didapat dari Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) pada periode 2014-2016. KA = x 100%
(Ang, Cole, dan Line, 2000)
Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel Kepemilikan Institusional
independen, variabel dependen, dan variabel Kepemilikan institusional adalah
moderasi. Konsentrasi kepemilikan, kepemilikan saham oleh pihak institusi lain
kepemilikan manajerial, kepemilikan asing, dan yaitu kepemilikan oleh perusahaan asuransi,
kepemilikan institusional sebagai variabel dana pensiun, yayasan, perusahaan investasi,
independen dan kinerja perusahaan sebagai atau lembaga lain. Kepemilikan institusional di
variabel dependen, serta kualitas audit sebagai penelitian ini diukur dengan menggunakan
variabel moderasi. presentase kepemilikan institusional terhadap
jumlah saham yang beredar.
Pengukuran Variabel Penelitian KI = x 100%
Konsentrasi Kepemilikan
Konsentrasi kepemilikan adalah suatu (Ang, Cole, dan Lin, 2000)
kondisi dimana mayoritas saham dimiliki oleh
sebagian kecil individu/badan sehingga Kinerja Perusahaan
individu atau badan tersebut memiliki jumlah Kinerja Perusahaan merupakan sesuatu
saham relatif dominan dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam
pemegang saham lainnya. Pemilik saham periode tertentu dengan mangacu pada standar
yang ditetapkan. Kinerja perusahaan diharapkan Kualitas audit dalam penelitian ini diukur
dapat menggambarkan kondisi empiris dari menggunakan variabel dummy. Perusahaan
suatu perusahaan. Dalam penelitian ini kinerja yang diaudit oleh kantor akuntan publik big
perusahaan diukur dengan menggunakan rasio four diberi angka 1, sedangkan perusahaan yang
profitabilitas perusahaan yaitu Return On tidak diaudit oleh kantor akuntan publik big
Assets (ROA). Peneliti menggunakan ROA four diberi angka 0.
sebagai proksi kinerja perusahaan karena ROA
merupakan salah satu teknik mengukur kinerja Leverage
keuangan perusahaan yang bersifat Leverage adalah suatu kebijakan yang
komprehensif. Rasio ROA memberikan ukuran dilakukan oleh suatu perusahaan dalam hal
yang lebih baik atas kinerja perusahaan karena menginvestasikan dana atau memperoleh
menunjukkan efektivitas manajemen dalam sumber dana yang disertai dengan adanya
menggunakan aset untuk menghasilkan laba. beban/biaya tetap yang harus ditanggung
ROA = perusahaan. Variabel leverage dalam penelitian
diukur dengan rasio utang yaitu perbandingan
(Hanafi, 2013) antara total utang dengan total aktiva. Berikut
Kualitas Audit ini adalah rumus perhitungan leverage :
Kualitas Audit diartikan sebagai
Leverage =
probabilitas gabungan dari kemampuan seorang
auditor untuk menemukan suatu pelanggaran (Harahap, 2013)
dalam pelaporan keuangan klien dan Analisis Data
melaporkan pelanggaran tersebut (DeAngelo, Teknik analisis data dalam penelitian ini
1981). Dalam penelitian lain yang dilakukan menggunakan analisis regresi linear berganda
oleh Chanawongse, Poonpol dan Poonpool dan uji interaksi/Moderated Regression
(2011) menyatakan bahwa terdapat hubungan Analysis (MRA) menggunakan bantuan
positif antara besaran KAP dengan kualitas program SPSS 16 untuk memperoleh gambaran
audit. Dalam penelitian lain yang dilakukan yang menyeluruh mengenai pengaruh antara
oleh Annisa dan Lulus (2012) mengungkapkan variabel konsentrasi kepemilikan, kepemilikan
bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) big four manajerial, kepemilikan asing, kepemilikan
memiliki tingkat kecurangan yang lebih rendah institusional terhadap kinerja perusahaan yang
dibandingkan perusahaan yang diaudit oleh diukur dengan Return On Assets (ROA) dengan
KAP non big four. Di Indonesia terdapat 4 kualitas audit sebagai variabel moderasi.
(empat) KAP yang termasuk di dalam big four
yaitu : 4. HASIL PENELITIAN DAN
1. KAP Pricewaterhouse Coopers, yang PEMBAHASAN
bekerjasama dengan KAP Tanudiredja, Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia
Wibisana, Rintis & Rekan. (BEI) pada tahun 2014-2016 populasi
2. KAP Ernst & Young, yang bekerjasama perusahaan manufaktur adalah sebanyak 438
dengan KAP Purwantono, Sungkoro & perusahaan, namun berdasarkan kriteria dengan
Surja. menggunakan purposive sampling maka dalam
3. KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang penelitian ini hanya digunakan sampel
bekerja sama dengan KAP Satrio Bing Eny sebanyak 216 observasi. Proses dan tahapan
& Rekan. pemilihan sampel disajikan pada tabel 1 sebagai
4. KAP KPMG, yang bekerjasama dengan berikut.
KAP Siddharta Widjaja & Rekan.
Pembahasan kepentingannya sehingga kepemilikan saham
Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis terkonsentrasi cenderung tidak menghiraukan
1 ditolak karena pengaruh konsentrasi kualitas penerapan corporate governance.
kepemilikan memiliki signifikansi sebesar Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis
0,587 yang lebih dari 0,05. Hal tersebut 2 ditolak karena kepemilikan manajerial
menunjukkan bahwa konsentrasi kepemilikan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar
tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. 0,014 dengan signifikansi 0,434 lebih dari 0,05
Mayoritas kepemilikan saham di Indonesia yang berarti bahwa kepemilikan saham olek
masih terkonsentrasi pada sebagian kecil pihak manajemen perusahaan tidak berpengaruh
individu atau badan, yang sekaligus berperan terhadap kinerja perusahaan. Hal tersebut
sebagai pengendali perusahaan. Kepemilikan dikarenakan mayoritas manajemen perusahaan
terkonsentrasi cenderung menyebabkan tidak di Indonesia belum memiliki saham dengan
diperhatikannya kepentingan pemilik saham jumlah yang signifikan. Kepemilikan yang
minoritas dan banyak kebijakan-kebijakan yang tidak signifikan menjadikan pasar tidak
dilakukan hanya untuk mencapai menggunakan informasi kepemilikan
manajerial di dalam penilaian suatu investasi. memoderasi hubungan konsentrasi kepemilikan
Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis terhadap kinerja perusahaan. Karena koefisien
3 diterima karena kepemilikan asing memiliki b2 signifikan dan b3 tidak signifikan, maka
nilai koefisien regresi sebesar 0,019 dengan penggunaan variabel kualitas audit termasuk
signifikansi 0,019 dibawah 0,05 yang berarti dalam kategori bukan moderator yang artinya
kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap bahwa variabel kualitas audit tidak termasuk
kinerja perusahaan. Kepemilikan asing dalam variabel pemoderasi kepemilikan terkonsentrasi
perusahaan manufaktur di Indonesia cukup terhadap kinerja perusahaan tetapi merupakan
tinggi, hal tersebut dibuktikan dengan tingkat variabel intervening, exogen, anteseden atau
rata – rata kepemilikan asing di sampel ini prediktor (independen). Kepemilikan
sebesar 41,5%. Sebagai contoh dari sampel terkonsentrasi cenderung menyebabkan tidak
penelitian ini, PT Darya Varia Laboratoria Tbk diperhatikannya kepentingan pemilik saham
dengan kepemilikan asing sebesar 98,23% minoritas dan banyak kebijakan-kebijakan yang
menghasilkan ROA yang cukup tinggi sebesar dilakukan hanya untuk mencapai
9,93% (diatas rata-rata ROA perusahaan yang kepentingannya sehingga kepemilikan saham
dijadikan sampel 5,8%). Dapat disimpulkan terkonsentrasi cenderung tidak menghiraukan
bahwa kepemilikan asing yang semakin tinggi kualitas penerapan corporate governance.
akan meningkatkan kinerja perusahaan. Permintaan layanan audit pada perusahaan
Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis dengan pemegang saham pengendali bisa
4 diterima karena kepemilikan institusional berbeda dari yang diminta oleh perusahaan
memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,061 tanpa pamegang saham pengendali. Penelitian
dengan signifikansi 0.00 dibawah 0,05 yang tersebut menemukan bahwa kualitas audit
berarti kepemilikan institusional berpengaruh memburuk dan terganggu ketika auditor
positif terhadap kinerja perusahaan. Dengan menghadapi bisnis klien yang dikendalikan
adanya kepemilikan institusional akan keluarga (terkonsentrasi).
mendorong peningkatan kinerja yang lebih Pada uji interaksi diperoleh nilai tingkat
optimal untuk menjamin kemakmuran signifikansi audit sebesar 0,002 lebih kecil dari
pemegang saham. Pengaruh kepemilikan 5% yang artinya kualitas audit mempengaruhi
institusional sebagai pengawas perusahaan kinerja perusahaan secara langsung, sedangkan
ditandai dengan investasi yang cukup besar dari dalam AuditxManajerial diperoleh signifikansi
pihak institusional dalam perusahaan tersebut. sebesar 0,008 lebih kecil dari 5% yang artinya
Pengawasan yang lebih ketat dari pihak kualitas audit memoderasi hubungan
institusional akan menghalangi upaya perilaku kepemilikan manajerial terhadap kinerja
oportunis dari manajer perusahaan perusahaan. Dengan diperolehnya hasil b2
Variabel kontrol leverage memiliki signifikan dan b3 signifikan, maka dapat
koefisien -0.098 dengan signifikansi 0.000. disimpulkan bahwa pada pengujian ini
Dengan tingkat signifikansi dibawah 5% maka termasuk dalam kategori Quasi Moderator.
hipotesis diterima. Hasil ini menunjukkan Dengan nilai beta AuditxManajerial sebesar -
bahwa leverage berpengaruh terhadap kinerja 0,129 (negatif), variabel kualitas audit
perusahaan. Ketika sumber dana perusahaan memperlemah hubungan kepemilikan
dalam kondisi kekurangan, perusahaan akan manajerial terhadap kinerja perusahaan. Auditor
cenderung untuk mencari dana pinjaman dari yang bekerja di KAP Big Four dianggap lebih
luar agar dapat melakukan pembelian asset berkualitas karena auditor tersebut dibekali oleh
maupun pembiayaan kegiatan operasional serangkaian pelatihan dan prosedur serta
perusahaan. Semakin besar pinjaman pada memiliki program audit yang dianggap lebih
pihak luar maka akan semakin besar pula utang akurat dan efektif dibandingkan dengan auditor
perusahaan beserta bunganya. dari KAP non-Big Four (Isnanta, 2008). KAP
Pada uji interaksi diperoleh nilai Big Four melaksanakan audit dengan sebaik-
signifikansi audit sebesar 0,002. Nilai tersebut baiknya sesuai prosedur yang berlaku untuk
lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa mempertahankan reputasinya sehingga
kualitas audit mempengaruhi kinerja memperkecil kemungkinan manajer perusahaan
perusahaan secara langsung. Selain itu, melakukan manajemen laba karena semakin
diperoleh tingkat nilai signifikansi besar ukuran KAP maka semakin kecil
AuditxKonsentrasi sebesar 0,052 lebih besar kemungkinan manajemen laba.
dari 5% yang artinya kualitas audit tidak
5. PENUTUP pengamatan akan menghasilkan tingkat
keakurasian yang semakin tinggi. Kemudian
Kesimpulan
juga diharapkan penelitian selanjutnya agar
Berdasarkan pengujian hipotesis penelitian
menggunakan Return to Equity (ROE) yang
dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
mewakili proksi dari kinerja perusahaan. Return
variabel independen konsentrasi kepemilikan
to Equity (ROE) menggambarkan tingkat
dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
dividen yang akan diterima investor. Tingkat
terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang
dividen yang akan diterima investor sejalan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI),
dengan laba perusahaan, ketika dividen naik
sedangkan pada variabel independen
maka laba perusahaan juga naik. Hal ini
kepemilikan asing dan kepemilikan
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang
institusional masing-masing menunjukkan
semakin baik ketika dividen yang dibagikan
pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
kepada investor naik.
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Pada pengujian variabel
DAFTAR PUSTAKA
moderasi kualitas audit menggunakan
Ang, J.S., Cole, R.A dan Lin, J.W. 2000.
Moderated Regression Analysis (MRA),
Agency Costs and Ownership Structure.
menunjukkan hasil bahwa terdapat efek
The Journal of Finance. Vol. 55 No. 1,
moderasi negatif yang berupa quasi moderator
81-106.
(moderator semu) dari kualitas audit pada
Bodie, Kane dan Marcus, 2006. Investments,
hubungan kepemilikan manejerial terhadap
Edisi Keenam, Salemba Empat, Jakarta.
kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Brigham, E.F. & M.C. Erhardt, 2005, Financial
Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan pada
Management Theory and Practice, 11th
hubungan konsentrasi kepemilikan terhadap
Edition, Ohio : South Western.
kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Chanawongse, K., Poonpo, P., & Poonpool, N.
Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak terdapat efek
(2011). The effect of auditor
moderasi dari kualitas audit.
professional on audit quality: An
Keterbatasan Penelitian empirical study of certified public
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah accountants (Cpas) In Thailand.
pemilihan periode waktu pengamatan yang International Journal of Business and
relatif pendek dikarenakan adanya konvergensi Economic, Vol. 8 No. 2, 46-54.
IFRS di tahun 2012. Selain hal tersebut, belum Darmadi, S. dan Gunawan, R. 2013.
tersedianya laporan tahunan perusahaan Underpricing, Board-structure, and
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Ownership: An Empirical Examination
Indonesia (BEI) secara lengkap pada periode of Indonesian IPO Firms. Managerial
2017 mengakibatkan pengamatan dalam Finance. Vol. 39 Issue. 2, pp.181-200.
penelitian ini terbatas sampai periode 2016. DeAngelo, L.E. 1981. Auditor Size and Auditor
Penelitian ini hanya terkonsentrasi pada Quality. Journal of Accounting and
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Economics, Vol. 3 No. 3, pp.183-199.
Efek Indonesia (BEI) mengakibatkan daya uji Effendi, S. dan Daljono. 2013. Pengaruh
rendah sehingga tingkat keakurasian masih Corporate Governance dan Kualitas
relatif rendah. Selain hal tersebut, penelitian ini Auditor terhadap Manajemen Laba.
hanya menggunakan variabel Return On Assets Journal Of Accounting. Vol. 2. No. 3. 1.
(ROA) sebagai variabel dependen dan kualitas Fauzi, A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam
audit sebagai variabel moderasi. dan Lingkungan. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Saran
Penelitian berikutnya dapat menambah Hamid, D. 2013. Metode Penelitian Pendidikan
pemilihan waktu pengamatan yang lebih dan Sosial. Bandung: Alfabeta.
panjang, agar jumlah sampel bertambah banyak Hanafi, Mamduh M. 2013. Manajemen
dan tidak hanya terkonsentrasi pada perusahaan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.
manufaktur. Ada beberapa sektor perusahaan Handayani, P.A., 2013. Pengaruh Profitabilitas,
lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Solvabilitas, Reputasi Kantor Akuntan
(BEI) seperti sektor utama dan jasa. Semakin Publik pada Ketidak Tepat Waktuan
panjang periode pengamatan dan luas sektor Publikasi Laporan Keuangan
Perusahaan di BEI.
Hartadi, B. 2012. Pengaruh Pengaruh Etika Vol. 1 No. 1. 67-82.
Auditor, Pengalaman Auditor, Fee Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor.
Audit dan Motivasi Auditor terhadap 25 Tahun 2007 tentang penanaman
Kualitas Audit. Skripsi. Universitas modal.
Diponegoro Semarang. Sanda A., Mikailu, A. S., & Garba, T. (2005).
Himawan, F. & Emarila, R. 2010. Pengaruh Corporate governance mechanisms and
Persepsi Auditor atas Kompetensi, firm financial performance in Nigeria.
Independensi dan Kualitas Audit (n.p.), 1-47.
terhadap Umur Kantor Akuntan Publik Sudana, I. 2011. Manajemen Keuangan
(KAP) di Jakarta. ESENSI, Vol. 13 No. Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta:
3. Desember 2010. Erlangga.
Tjeleni, I. 2013. Kepemilikan Manajerial dan Sudarmaji, A.M. & Sularto L. 2007. Pengaruh
Institusional Pengaruhnya terhadap Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Kebijakan Hutang pada Perusahaan Leverage dan Tipe Kepemilikan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan Terhadap Luas Voluntary
Jurnal EMBA 129. Vol. 1. No. 3. Disclosure Laporan Keuangan
September 2013 ISSN 2303-1174. Tahunan. Proceeding PESAT, Vol.2.
Isnanta, Rudi. 2008. Pengaruh Corporate Sujono dan Soebiantoro, U. 2007. Pengaruh
Governance dan Struktur Kepemilikan Struktur Kepemilikan Saham,
terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Leverage, Faktor Intern dan Faktor
Keuangan. Skripsi Fakultas Ekonomi Ekstern terhadap Nilai Perusahaan.
Universitas Islam Indonesia. Jurnal Manajemen dan
Jensen, M. C. dan William H. M., (1976), Kewirausahaan. Vol. 9 No.1. Maret.
“Theory of The Firm: Managerial 41-48.
Behavior, Agency Costs and Ownership Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-
Structure.” Journal of Financial 117/M-MBU/2002 Tanggal 1 Agustus
Economics, 3: 305-360. Journal 2002 Tentang Penerapan GCG, Jakarta.
Management Governance 14, pp. 145- Villalonga, B. dan R. Amit, (2006), “How Do
166. Journal of Business Research 61, Family Ownership, Control and
pp. 609-614. Management Affect Firm Value?”
Khamis, R. 2015. The Relationship between Journal of Financial Economics, Vol.
Ownership Structure Dimensions and 80, pp 385-417.
Corporate Performance : Evidence from Winanda, 2009. Analisis Pengaruh
Bahrain. Business and Finance.Vol. 9 Independensi, Kualitas Audit, serta
No.4. 38-56 Mekanisme Corporate Governance
Lee, Sanghoon. 2008. Ownership Structure and terhadap Laporan Keuangan.
Dividend Policy Evidence from The Simposium Nasional Akuntansi VI,
Tunisian Stock Market. European 1255-1267.
Journal of Scientific Research. Vol. 25 Wiranata, Y.A. dan Nugrahanti, Y.W. 2013.
No. 2. 1-25. Pengaruh Struktur Kepemilikan
Like Monisa Wati. 2012. Pengaruh Praktek terhadap Profitabilitas Perusahaan
Good Corporate Governance Terhadap Manufaktur di Indonesia. Jurnal
Kinerja Keuangan Perusahaan Di Bursa Akuntansi dan Keuangan, Vol. 15 No.
Efek Indonesia. Jurnal Manajemen, 1, Mei 2013, 15-26.
Volume 01, Nomor 01.
Mautz, R.K. & Sharaf, H.A. 1961. The
Philosphy of Auditing. Sarasota,
Florida: American Accounting
Association.
Meidona, S. & Yanti, R. 2018. Pengaruh
Corporate Governance dan Kualitas
Audit terhadap Kinerja Keuangan pada
Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Indovisi.

Anda mungkin juga menyukai