ABSTRACT
Keywords: board size, the size of the independent directors, the size of the board
of directors, managerial ownership, corporate performance
PENDAHULUAN
.
Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan. Pendanaan
dari dalam perusahaan diperoleh dari laba yang ditahan perusahaan.
Pendanaan dari luar perusahaan berasal dari kreditur berupa utang maupun
pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity). Pendanaan
melalui mekanisme penyertaan, dilakukan dengan menjual saham perusahaan
kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go public (Hikmawan, 2007
dalam Fanny, 2010).
Hubungan manajer dengan pemegang saham di dalam agency theory
digambarkan sebagai hubungan antara agent dan principal. Manajer sebagai agent
1
Corresponding author
1
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
2
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
3
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
4
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
kinerjarnya. Oleh sebab itu, para pemegang saham luar akan berusaha untuk
memperbaiki fungsi pengawasannya terhadap perilaku manajemen dalam upaya
meminimalisir agency cost yang mungkin timbul (Jensen and Meckling; l976).
Secara teoritis ketika kepemilikan institusional rendah, maka insentif terhadap
kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajerakan meningkat. Maka
penulis dapat di ibaratkan hipotesis berikut:
H4: Kepemilikan Institutional berpengaruh negatif terhadap Kinerja
Perusahaan
Ukuran Dewan
Komisaris
Independensi
Komisaris
Kinerja
Independen
Perusahaan
Ukuran Dewan
Direksi
Kepemilikan
institusional
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
5
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
Penentuan Sampel
Metode Analisis
6
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
Dari hasil uji normalitas diatas dapat disimpulkan bahwa data dalam
penelitian ini berdistribusi tidak normal karena nilai probabilitas uji
Kolmogrov-Smirnov < 0,05. Syarat analisa dengan menggunakan alat analisis
regresi data harus berdistribusi normal, sehingga data dalam penelitian ini
harus berdistribusi normal dengan cara outlier data hingga menghilangkan
beberapa data yang menyebabkan data dalam penelitian ini berdistribusi tidak
normal.
Tabel 2
Uji Normalitas kedua
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 193
a,b
Normal Parameters Mean 1.0105501
Std. Deviation 11.00267310
Most Extreme Differences Absolute .085
Positive .085
Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z 1.184
Asymp. Sig. (2-tailed) .121
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari proses uji normalitas yang kedua telah didapatkan data berdistribusi
normal karena nilai probabilitas uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05 setelah
menghilangkan beberapa data yang menyebabkan data berdistribusi tidak
normal (outlier).
2. Uji Autokorelasi
Autokorelasi timbul karena observasi berurutan sepanjang waktu tertentu
yang berkaitan satu dengan yang lain. Uji autokarelasi bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi linear bertujuan untuk mengetahui
apakah dalam model regresi linear terdapat koreksi antara pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t-1). Alat analisis yang
digunakan adalah uji Durbin-Watson. Dari perhitungan diatas maka DU < DW
< 4 – DU, yang dapat diartikan bahwa data dalam penelitian ini tidak terjadi
autokorelasi.
7
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
3. Uji Heterokedastisitas
Menguji apakah model regresi terdapat ketidaksamaan residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heterokedastisitas dengan melihat grafik plat antara nilai-nilai prediksi
variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residual SRESID.
Gambar 1
Uji Heterokedastisitas
8
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
4. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas persamaan regresi berganda diartikan korelasi antara
variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain untuk mengetahui
apakah ada korelasi antara variabel-variabel bebas yang ada, maka perlu dilihat
nilai korelasi parsial antarvariabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal
adalah variabei bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama
dengan nol (Ghozali, 2005). Variabel yang menyebabkan multikolinieritas
ditunjukkan dengan nilai toleransi yang lebih kecil dari 0,1 (Nilai tolerance <
0,1) atau nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang lebih besar daripada 10
(VIF > 10) (Hair et al, 1992). Jika tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 maka
tidak terjadi multikoliearitas. Dari hasil uji multikolinieritas dapat disimpulkan
bahwa dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas karena nilai Tolerance
lebih kecil dari 1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
9
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
Pengujian Hipotesis
Uji F
Dari hasil uji F pada tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa variabel Kepemilikan
Institusional (X4), Ukuran Dewan Komisaris (X2), Independensi komisaris
independen (X1), Ukuran Dewan Direksi (X3) secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan karena nilai signifikansi <0.05.
Uji t
Hasil uji t menunjukkan bahwa :
1. Pengaruh Independensi komisaris independen (X1) secara positif terhadap
Kinerja Perusahaan (ROE) / Y Hasil uji t didapatkan bahwa pengaruh
independensi komisaris independen terhadap kinerja perusahaan (ROE) nilai t
hitung sebesar -1,147 dengan signifikansi sebesar 0.253 (> 0.05). Hasil ini
menunjukkan bahwa independensi komisaris independen (X1) mempunyai
pengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan (ROE) / Y (H1 ditolak).
2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris (X2) secara positif terhadap Kinerja
Perusahaan (ROE) / Y Hasil uji t didapatkan bahwa pengaruh Ukuran Dewan
Komisaris (X2) terhadap kinerja perusahaan (ROE) nilai t hitung sebesar
2,284 dengan signifikansi sebesar 0.023 (< 0.05). Hasil ini menunjukkan
bahwa Ukuran Dewan Komisaris (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap
kinerja perusahaan (ROE) / Y (H2 diterima).
3. Pengaruh Ukuran Dewan Direksi (X3) secara positif terhadap Kinerja
Perusahaan (ROE) / Y Hasil uji t didapatkan bahwa pengaruh Ukuran Dewan
Direksi (X3) terhadap kinerja perusahaan (ROE) nilai t hitung sebesar 1,021
dengan signifikansi sebesar 0.309 (> 0.05). Hasil ini menunjukkan bahwa
komposisi Ukuran Dewan Direksi (X3) mempunyai pengaruh positif terhadap
kinerja perusahaan (ROE) / Y (H3 diterima).
4. Pengaruh Kepemilikan Institusional (X4) secara negatif terhadap kinerja
Perusahaan (ROE) / Y Hasil uji t didapatkan bahwa pengaruh Kepemilikan
Institusional (X4) terhadap kinerja perusahaan (ROE) nilai t hitung sebesar -
2,619 dengan nilai signifikansi sebesar 0.010 (< 0.05). Hasil ini menunjukkan
bahwa Kepemilikan Institusional (X4) mempunyai pengaruh negatif terhadap
kinerja perusahaan (ROE) / Y (H4 diterima)
Pembahasan
1. Pengaruh Independensi komisaris independen (X1) secara positif terhadap
Kinerja Perusahaan (ROE) / Y
10
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
11
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
Kesimpulan
1. Hasil uji regresi dapat disimpulkan bahwa pengaruh terbesar dari variabel
independen dalam penelitian ini terhadap dependen adalah ukuran dewan
komisaris (X2) sebesar 0.223 (22,3%).
2. Uji F pada tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa variabel Kepemilikan
Institusional (X4), Ukuran Dewan Komisaris (X2), Independensi komisaris
independen (X1), Ukuran Dewan Direksi (X3) secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan karena nilai signifikansi <0.05
3. Independensi komisaris independen (X1) mempunyai pengaruh negatif
terhadap kinerja perusahaan (ROE) / Y (H1 ditolak).
4. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris (X2) secara positif terhadap Kinerja
Perusahaan (ROE) / Y (H2 diterima).
5. Pengaruh Ukuran Dewan Direksi (X3) secara positif signifikan terhadap
Kinerja Perusahaan (ROE) / Y (H4 diterima).
12
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
Saran
1. Untuk mengoptimalkan variabel yang mempengaruhi terhadap kinerja
perusahaan (ROE) hendaknya ditambahkan variabel lain diluar dalam
penelitian ini seperti ukuran perusahaan, laba perusahaan dan lainnya
2. Untuk variabel independen yang mempunyai pengaruh terkecil (Independensi
komisaris independen (X1) hendaknya dapat digantikan variabel independen
lain karena mempunyai pengaruh yang terkecil
Keterbatasan Penelitian
1. Penggunaan proxy ukuran dewan direksi dan ukuran dewan komisaris untuk
menguji konsistensi pengaruh dewan direksi dan dewan komisaris terhadap
kinerja perusahaan.
2. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini hanya menggunakan
empat variabel. Berdasarkan hasil penelitian ketiga variabel tersebut
memberikan nilai adjusted R square yang sangat kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hasyim dan Rina Anindita. 2009. Prinsip-Prinsip Dasar Metode Riset
Bidang Pemasaran. Jakarta: UIEU-University Press.
Fama. E.F. dan M.C. Jensen. (1983). Separation of Ownership and Control.
Journal Of Law and Economics, Vol.26. hal.301-325.
13
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
Morck, R., A. Shleifer dan R.W. Vishny. (1988). Management Ownership and
Market Valuation: An Empirical Analysis. Journal of Financial Economics,
Vol.20. January/ March, hal.293-315.
14
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-15
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806
15