Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN (CORPORATE GOVERNANCE)


TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN DI INDONESIA

Dosen Pengampu : Dr. Farida Indriani, S.E., M.M.

Disusun oleh : Kevin Sukma Adhinugraha (12010121130205)

Metodologi Penelitian Bisnis Kelas D / Nomor Ujian 21

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Tata kelola perusahaan atau corporate governance menjadi topik yang penting karena
mempengaruhi stabilitas antara wewenang dan kekuatan korporasi. Tata kelola koroporasi
merupakan suatu konsep yang penting dalam dunia bisnis. Para ahli telah lama mempelajari dan
mengidentifikasi prinsip-prinsip serta praktik terbaik yang berkaitan dengan tata kelola korporasi.
Tata kelola korporasi mencakup prinsip transparansi, independensi, kesetaraan, akuntabilitas,
kewajaran, dan pertanggungjawaban. Komponen penting dari tata kelola korporasi meliputi dewan
komisaris, dewan direksi, dan pemegang saham. diantaranya seperti komposisi jumlah direksi
dan/atau komisaris, jumlah direksi dan/atau komisaris independen, jumlah direksi dan/atau
komisaris yang rangkap jabatan, dan jumlah rapat gabungan antara direksi/komisaris.
Tata kelola korporasi mempengaruhi kinerja keuangan dan meningkatkan nilai perusahaan.
Studi terkait tata kelola korporasi dan kinerja keuangan korporasi menunjukkan bahwa
implementasi tata Kelola korporasi yang baik berdampak negatif terhadap praktik manajemen laba.
Sebagian besar hasil studi empiris menunjukkan bahwa tata kelola korporasi yang efisien memberi
manfaat bagi peningkatan terciptanya nilai, maksimalisasi efisiensi dari beragam operasional,
akuntabilitas publik, dan paparan risiko yang minim.
Dalam konteks penelitian, tata kelola korporasi menjadi fokus utama di berbagai negara,
termasuk Indonesia. Namun, terdapat sedikit studi yang dilaksanakan pada penelitian pengaruh tata
kelola korporasi pada kinerja keuangan lembaga perbankan di Indonesia. Oleh karena itu,
penelitian lebih lanjut di bidang ini menjadi penting untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh
tata kelola korporasi pada kinerja keuangan lembaga perbankan di Indonesia.
1.2 Research Gap
Jurnal "Impact of Corporate Governance on Financial Institutions” Performance: A Board
Composition Case" oleh Shamsi S. Bawaneh sebagai jurnal acuan memiliki kekurangan, yakni
menggabungkan perbankan dengan institusi keuangan, dimana karakteristik dari kedua sektor
tersebut tidak sepenuhnya sama, ada variabel/faktor berbeda yang mempengaruhi. Penelitian ini
akan mengisi kesenjangan tersebut dengan fokus pada pengaruh tata kelola perusahaan terhadap
kinerja keuangan di sektor perbankan secara spesifik. Penelitian ini akan memperjelas bahwa
karakteristik masing-masing sektor dapat mempengaruhi tata kelola perusahaan dan kinerja
keuangan secara berbeda. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan pemahaman yang
lebih mendalam dan spesifik mengenai hubungan antara tata kelola perusahaan dan kinerja
keuangan dalam konteks perbankan, mengisi kesenjangan pengetahuan yang ada dalam literatur
saat ini.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana komposisi komposisi jumlah direksi dan/atau komisaris, jumlah direksi
dan/atau komisaris independen, jumlah direksi dan/atau komisaris yang rangkap jabatan,
dan jumlah rapat gabungan antara direksi dan komisaris mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan?
2. Apakah ada perbedaan dalam pengaruh tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan
antara bank yang memiliki dewan direksi, komisaris independen, dan dewan direksi yang
baik dibandingkan dengan bank yang memiliki komposisi dewan yang kurang baik?
3. Bagaimana perubahan dalam komposisi dewan direksi dan/atau komisaris dapat
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan sepanjang waktu?

1.4 Tujuan Penelitian


1. Menganalisis Pengaruh Komposisi Direksi dan/atau Komisaris terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan
- Mengidentifikasi hubungan antara jumlah direksi dan/atau komisaris, jumlah direksi
dan/atau komisaris independen, jumlah direksi dan/atau komisaris yang rangkap jabatan,
dan jumlah rapat gabungan antara direksi dan komisaris dengan kinerja keuangan
perusahaan.
- Menilai dampak komposisi tersebut terhadap kinerja keuangan perusahaan, dengan fokus
pada sektor perbankan.
2. Membandingkan Pengaruh Tata Kelola Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan antara
Bank dengan Komposisi Dewan yang Berbeda
- Membandingkan pengaruh tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan antara bank
yang memiliki dewan direksi, komisaris independen, dan dewan direksi yang baik dengan
bank yang memiliki komposisi dewan yang tidak baik.
- Menganalisis perbedaan dalam dampak tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan
antara kedua jenis bank tersebut.
3. Meneliti Dampak Perubahan dalam Komposisi Dewan terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan sepanjang Waktu
- Mengidentifikasi bagaimana perubahan dalam komposisi dewan direksi dan/atau
komisaris dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan sepanjang waktu.
- Meneliti evolusi tata kelola perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan dalam konteks
perubahan komposisi dewan.
BAB II Tinjauan
Pustaka

2.1 Landasan Teori


ROA : Return On Asset merupakan rasio yang memperlihatkan sebesar apa kontribusi asset untuk
menghasilkan profit bersih. [ profit bersih sesudah pajak / total aset ]
ROE : Return On Equity merupakan rasio yang memperlihatkan sebesar apa kontribusi ekuitas
untuk menghasilkan profit bersih. [ profit bersih sesudah pajak / total ekuitas ]
EPS : Earning Per Share merupakan bentuk pemberian keuntungan yang diberi pada investor serta
tiap lembar saham yang dipunyai. [ profit bersih sesudah pajak) / banyaknya saham yang beredar.]
Personil Dewan Komisaris serta Dewan Direksi : Dewan Komisaris merupakan lembaga korporasi
yang ditugaskan dalam mengawasi dan menasehati Direksi. Dewan Direksi merupakan
representasi lembaga korporasi bagi kepentingan korporasi yang investor pilih.
Komisaris Independen dan Direktur independen : Komisaris Independen merupakan anggota
dewan komisaris yang tidak mempunyai relasi finansial, kepemilikan saham ataupun relasi
keluarga serta kepengurusan dengan anggota direksi. Direktur independen adalah pihak yang tidak
diafiliasi serta memberi perlindungan terhadap investor minoritas.
Dualitas Jabatan : Direktur dan/atau Komisaris yang mempunyai jabatan merangkap yang tertuang
pada laporan tahunan perbankan yang ditelaah.
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi : Rapat gabungan antar Dewan Komisaris
serta Dewan Direksi yang dilangsungkan tiap tahun oleh bank.

2.2 Penelitian Terdahulu


Jurnal Utama : "Impact of Corporate Governance on Financial Institutions’’ Performance: A Board
Composition Case" oleh Shamsi S. Bawaneh
Jurnal ini membahas dampak kebijakan korporat pada kinerja lembaga keuangan,
khususnya dalam konteks komposisi dewan direksi. Beberapa temuan penting dari studi ini antara
lain seperti Profitabilitas bank yang berkaitan negatif dengan ukuran Dewan Direksi, sementara
dampak dari komposisi Dewan Direksi tidak konsisten. Semua indikator tata kelola perusahaan
secara positif memengaruhi kinerja keuangan lembaga keuangan. Studi ini menggunakan teori
agen sebagai kerangka teoritis untuk mengkaji hubungan antara kebijakan korporat dan kinerja
perusahaan. Hasil penelitian ini memberikan wawasan penting tentang hubungan antara tata kelola
perusahaan dan kinerja lembaga keuangan, khususnya terkait dengan komposisi dewan direksi.
Studi ini juga menyoroti pentingnya memahami dampak kebijakan korporat pada sektor keuangan.
Jurnal Pendukung :
“Dampak Tata Kelola Perusahaan Terhadap Kinerja Bank Yordania” oleh M.F. Al-Manaseer, dkk.
“Dampak Tata Kelola Perusahaan yang Berkualitas terhadap Kinerja Korporasi” oleh M. Azeem,
dkk.
2.3 Hipotesis
Dewan Komisaris serta Dewan Direksi (H1)
H1a: Jumlah dewan komisaris dan dewan direksi
berpengaruh positif signifikan pada ROA.
H1b: Jumlah dewan komisaris dan dewan direksi
berpengaruh positif signifikan pada EPS.
H1d: Jumlah dewan komisaris dan ewan direksi
berpengaruh positif signifikan pada EPS
berpengaruh positif signifikan pada ROE.
Komisaris dan Direktur Independen (H2)
H2a: Jumlah komisaris dan direktur independen
berpengaruh negatif signifikan pada ROA.
H2b: Jumlah komisaris dan direktur independen
tidak berpengaruh negatif signifikan pada
EPS.
H2c: Jumlah komisaris dan direktur independen
tidak berpengaruh secara negatif signifikan
pada ROE.

Dualitas Jabatan (H3)


H3a: Dualitas jabatan berpengaruh signifikan pada
ROA.
H3b: Dualitas jabatan berpengaruh signifikan pada EPS.
H3c: Dualitas jabatan berpengaruh signifikan pada ROE.
Rapat Gabungan (H4)
H4a: Jumlah rapat gabungan berpengaruh signifikan positif pada ROA.
H4b: Jumlah rapat gabungan berpengaruh signifikan positif pada EPS.
H4c: Jumlah rapat gabungan berpengaruh signifikan positif pada ROE
2.4 Kerangka Pemikiran
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu perusahaan yang
memenuhi kriteria tertentu, seperti perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang tersedia dan
telah dipublikasikan, yakni 25 Bank terpilih.
Variabel Penelitian
Variabel independen dalam penelitian ini adalah komposisi dewan direksi dan komisaris, yang
diukur dengan jumlah keseluruhan, jumlah yang independen, jumlah yang rangkap jabatan, dan
jumlah rapat gabungan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return on Assets (ROA),
Return on Equity (ROE), dan Earnings per Share (EPS).
Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan
mengumpulkan data sekunder dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI maupun
situs BEI.
Unit Analisis
Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki laporan
keuangan yang lengkap selama tahun 2018-2021.
Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan metode regresi linier berganda
untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Selain itu, analisis
statistik deskriptif juga akan dilakukan untuk menggambarkan karakteristik sampel seperti
skewness dan kurtosis untuk menunjukkan prevalensi distribusi data.
Bab III Metode
Penelitian

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena bersifat menguji atau memastikan sebuah
hipotesis dengan meneliti bagian/fenomena serta kausalitasnya menggunakan analisis statistik
berdasarkan kumpulan data kuantitatif. Penelitian ini juga melibatkan penggunaan instrumen
penelitian yang telah diuji coba sebelumnya dan menggunakan teknik pengambilan sampel yang
representatif.

3.2 Batasan Penelitian


Wilayah geografis Indonesia, rentang waktu 2018-2021, sampel populasi 25 Bank yang
telah IPO di Bursa Efek Indonesia, kinerja keuangan sebagai variabel terikat yang meliputi Return
on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Earning per Shares (EPS). Kemudian komposisi
manajemen sebagai variabel bebas yang meliputi jumlah direksi/komisaris dan jumlah yang
independen, jumlah direksi komisaris yang memiliki dualitas jabatan, dan jumlah rapat gabungan.

3.3 Konteks Penelitian


Kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik di Indonesia dapat berpengaruh pada tata kelola
perusahaan, termasuk komposisi manajemen, dan berkaitan erat dengan kinerja keuangan
perusahaan. Berikut adalah beberapa cara kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik di Indonesia
dapat mempengaruhi tata kelola perusahaan:

1. Pengaruh Politik dan Hukum.


Sistem politik di Indonesia telah berpengaruh terhadap pengembangan dan sistem tata
kelola perusahaan. Perubahan politik dan perubahan pemerintah dapat mempengaruhi
kebijakan dan regulasi yang mempengaruhi tata kelola perusahaan. Hukum yang diterapkan
di Indonesia dapat mempengaruhi struktur dan fungsi tata kelola perusahaan, termasuk
komposisi manajemen. Tingkat keadilan hukum dan ketertindakan hukum dapat
mempengaruhi bagaimana manajemen dan pemangku berputus di perusahaan.

2. Pengaruh Ekonomi
Kondisi ekonomi di Indonesia dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
menginvestasikan dan mengembangkan bisnis. Fluktuasi harga bahan mentah, inflasi, dan
tingkat bunga dapat mempengaruhi keputusan manajemen perusahaan dan struktur tata
kelola.

3. Pengaruh Sosial dan Budaya


Budaya dan sosial di Indonesia dapat mempengaruhi cara manajemen dan pemangku
keputusan di perusahaan. Stereotip, persepsi, dan norma sosial dapat mempengaruhi
bagaimana manajemen dan pemangku berinteraksi satu sama lain di perusahaan.
Dalam konteks penelitian yang telah dilakukan, pengaruh good corporate governance
(GCG) di Indonesia telah menunjukkan bahwa komposisi dewan direksi dan komisaris independen
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa
kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik di Indonesia dapat mempengaruhi penerapan GCG
dan, pada gilirannya, berdampak pada kinerja keuangan perusahaan, terutama dalam sektor
perbankan.

3.4 Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu perusahaan yang
memenuhi kriteria tertentu, seperti perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang tersedia dan
telah dipublikasikan, yakni 25 Bank terpilih.

3.5 Teknik Analisis Data


Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan metode regresi linier
untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam mengolah data
menggunakan aplikasi SPSS yang memperlihatkan korelasi antar variabel komposisi manajemen.
Analisis statistik deskriptif juga akan dilakukan untuk menggambarkan karakteristik sampel
seperti skewness dan kurtosis untuk menunjukkan prevalensi distribusi data.
DAFTAR PUSTAKA
Bawaneh, Shamsi S. 2020. “Impact Of Corporate Governance On Financial Institutions’
Performance: A Board Composition Case.” Dalam Jurnal Asian Economic and Financial
Review
Al-Manaseer, M.F., R.M. Al Hindawi, M.A. Al Dahiat dan I.I. Sartawi, 2012. Dampak Tata Kelola
Perusahaan Terhadap Kinerja Bank Yordania. Jurnal Riset Ilmiah Eropa.
Azeem, M. dan R. Kouser, 2013. Dampak Tata Kelola Perusahaan yang Berkualitas terhadap
Kinerja korporasi: Perspektif Sepuluh Tahun. Jurnal Perdagangan dan Ilmu Sosial
Pakistan.
Dheby, P. A. (2021, April 7). Pengaruh good corporate governance Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada perusahaan Sektor Perbankan Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019). Repository STEI.
http://repository.stei.ac.id/4215/
Penerapan good corporate governance : Manfaat Dan Tantangan ... - neliti. Available at:
https://media.neliti.com/media/publications/73688-ID-penerapan-good-corporate-
governance-manf.pdf (Accessed: 13 December 2023).
The interaction between corporate governance and financial ... - dergipark. Available at:
https://dergipark.org.tr/en/download/article-file/1482392 (Accessed: 13 December 2023).
Impact of corporate governance on Financial Institutions’ performance ... Available at:
https://www.researchgate.net/publication/338997665_Impact_of_Corporate_Governance
_on_Financial_Institutions’_Performance_A_Board_Composition_Case (Accessed: 13
December 2023).

Anda mungkin juga menyukai