Anda di halaman 1dari 4

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

“PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA


KEUANGAN PERBANKAN”

Disusun oleh : Kevin Sukma Adhinugraha (12010121130205)

LATAR BELAKANG

Tata kelola perusahaan atau corporate governance menjadi topik yang menarik karena
mempengaruhi stabilitas antara wewenang dan kekuatan korporasi. Tata kelola korporasi mencakup
prinsip transparansi, independensi, kesetaraan, akuntabilitas, kewajaran, dan pertanggungjawaban.
Komponen penting dari tata kelola korporasi meliputi dewan komisaris, dewan direksi, dan pemegang
saham. diantaranya seperti komposisi jumlah direksi dan/atau komisaris, jumlah direksi dan/atau
komisaris independen, jumlah direksi dan/atau komisaris yang rangkap jabatan, dan jumlah rapat
gabungan antara direksi/komisaris.

Tata kelola korporasi mempengaruhi kinerja keuangan dan meningkatkan nilai perusahaan. Studi
terkait tata kelola korporasi dan kinerja keuangan korporasi menunjukkan bahwa implementasi tata kelola
korporasi yang baik berdampak negatif terhadap praktik manajemen laba. Sebagian besar hasil studi
empiris menunjukkan bahwa tata kelola korporasi yang efisien memberi manfaat bagi peningkatan
terciptanya nilai, maksimalisasi efisiensi dari beragam operasional, akuntabilitas publik, dan paparan risiko
yang minim.

Dalam konteks penelitian, tata kelola korporasi menjadi fokus utama di berbagai negara, termasuk
Indonesia. Namun, terdapat sedikit studi yang dilaksanakan pada penelitian pengaruh tata kelola korporasi
pada kinerja keuangan lembaga perbankan di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut di bidang
ini menjadi penting untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh tata kelola korporasi pada kinerja
keuangan lembaga perbankan di Indonesia.
PERMASALAHAN

Permasalahan yang mendasari penelitian tentang pengaruh tata kelola perusahaan pada kinerja keuangan
dapat dijelaskan sebagai berikut:

• Bagaimana komposisi komposisi jumlah direksi dan/atau komisaris, jumlah direksi dan/atau
komisaris independen, jumlah direksi dan/atau komisaris yang rangkap jabatan, dan jumlah rapat
gabungan antara direksi dan komisaris mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan?
• Apakah ada perbedaan dalam pengaruh tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan antara
bank yang memiliki dewan direksi, komisaris independen, dan dewan direksi yang baik
dibandingkan dengan bank yang memiliki komposisi dewan yang tidak baik?
• Bagaimana perubahan dalam komposisi dewan direksi dan/atau komisaris dapat mempengaruhi
kinerja keuangan perusahaan sepanjang waktu?
• Bagaimana perubahan dalam tata kelola perusahaan, seperti penerapan sistem manajemen resmi
(HRM), mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan?

Penelitian ini akan menganalisis pengaruh tata kelola perusahaan pada kinerja keuangan 25 bank yang
telah melantai di bursa efek Indonesia dan bertujuan untuk menunjukkan korelasi antara komposisi dewan
direksi, jumlah direksi/komisaris independen, jumlah direksi/komisaris yang rangkap jabatan, dan jumlah
rapat gabungan antara direksi/komisaris serta mengevaluasi dampaknya terhadap kinerja keuangan
perusahaan.

TEORI YANG DIGUNAKAN

• ROA : Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang memperlihatkan sebesar apa kontribusi aset
untuk menghasilkan profit bersih.
• ROE : Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang memperlihatkan sebesar apa kontribusi
ekuitas untuk menghasilkan profit bersih.
• EPS : Earning Per Share (EPS) merupakan bentuk pemberian keuntungan yang diberi pada investor
serta tiap lembar saham yang dipunyai.
• Personil Dewan Komisaris serta Dewan Direksi : Dewan Komisaris merupakan lembaga korporasi
yang ditugaskan dalam mengawasi dan menasehati Direksi. Dewan Direksi merupakan
representasi lembaga korporasi bagi kepentingan korporasi yang investor pilih.
• Komisaris Independen dan Direktur independen : Komisaris Independen merupakan anggota
dewan komisaris yang tidak mempunyai relasi finansial, kepemilikan saham ataupun relasi
keluarga serta kepengurusan dengan anggota direksi. Direktur independen adalah pihak yang
tidak diafiliasi serta memberi perlindungan terhadap investor minoritas.
• Dualitas Jabatan : Direktur dan/atau Komisaris yang mempunyai jabatan merangkap yang tertuang
pada laporan tahunan perbankan yang ditelaah.
• Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi : Rapat gabungan antar Dewan Komisaris
serta Dewan Direksi yang dilangsungkan tiap tahun oleh bank.

DESAIN PENELITIAN

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel
diambil dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu perusahaan yang memenuhi kriteria
tertentu, seperti perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang tersedia dan telah dipublikasikan, yakni
25 Bank terpilih.

Variabel Penelitian
Variabel independen dalam penelitian ini adalah komposisi dewan direksi dan komisaris, yang diukur
dengan jumlah keseluruhan, jumlah yang independen, jumlah yang rangkap jabatan, dan jumlah rapat
gabungan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE),
dan Earnings per Share (EPS).

Metode Pengumpulan Data


Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan
mengumpulkan data sekunder dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI maupun situs BEI

Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan metode regresi linier berganda untuk
menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Selain itu, analisis statistik deskriptif
juga akan dilakukan untuk menggambarkan karakteristik sampel seperti skewness dan kurtosis untuk
menunjukkan prevalensi distribusi data.

UNIT ANALISIS

Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki laporan keuangan yang
lengkap selama tahun 2018-2021
MODEL PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai