Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Pada Efektivitas Penyusunan Laporan

Keuangan Koperasi X (Studi Kasus Koperasi di DKI Jakarta)

I. PENDAHULUAN

Perusahaan yang telah berjalan selama beberapa waktu harus tetap berpandangan
profesional, memantau aktivitas dan hasilnya, serta mengambil langkah yang tepat untuk
memperbaikinya. Atas hal tersebut, penilaian kebijakan perusahaan dapat dilakukan
menggunakan laporan manajemen sebagai alat yang penting dalam penentuan apakah
kebijakan yang telah ditetapkannya dilaksanakan, kondisi keuangannya sehat, dan apakah
aktivitas penjualan menguntungkan. Untuk memastikan bahwa laporan manajemen tepat
waktu, menyeluruh, dan benar, atau untuk menggunakan laporan sebagai bukti dalam
membuat keputusan, manajemen harus terlebih dahulu memiliki keyakinan dalam sistem
pengendalian internnya sendiri. Sistem pengendalian internal yang efektif tergantung pada
pemeriksaan, analisis, dan perbandingan yang konstan atas laporan dan catatan dari mana
laporan tersebut berasal. Proses ini disebut pengendalian internal. Koperasi memainkan peran
penting dalam perekonomian Indonesia; oleh karena itu koperasi yang ingin tumbuh perlu
mengembangkan pengendalian internal yang efektif juga.

Data dari Dinas Perindustrian KUKM DKI Jakarta menunjukkan bahwa pada tahun
2019, terdapat 895 koperasi di Jakarta Timur, dimana 461 koperasi aktif dan 434 koperasi
tidak aktif. Total keanggotaan sebanyak 95.221 anggota dan total modal usaha sebesar Rp.
1,5 triliun rupiah. Volume usaha mencapai Rp. 700 milyar rupiah dan distribusi sisa hasil
usaha yang disalurkan mencapai 96 milyar rupiah. Hal ini menjadi bukti bahwa koperasi
masih sangat diminati oleh masyarakat, namun kecenderungan ini juga menimbulkan
masalah di dalam koperasi itu sendiri karena masih ada beberapa orang yang
menyalahgunakannya untuk keuntungan mereka sendiri dan merugikan sesama anggota yang
tidak dapat berbuat apa-apa karena mereka tidak memiliki akses informasi atau kekuatan apa
pun di dalam struktur ini.

Koperasi harus memiliki sistem pengendalian internal untuk menjaga aset aset
koperasi, memeriksa keakuratan dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan
memenuhi kebijakan manajemen. Sistem ini juga memastikan bahwa kegiatan usaha koperasi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, kebijakan dan prosedur koperasi, sehingga
menghasilkan informasi tentang keuangan dan informasi bagi manajemen termasuk
penyusunan laporan keuangan yang berkualitas.

Menurut Peraturan Menteri No.2 KUKM/NO15/Per/IX/2015 BAB 4 Pasal 31 tentang


Penilaian dan Pengawasan Usaha Koperasi, kualitas laporan keuangan yang sehat dipastikan
oleh pihak eksternal yang independen (Dewan Standar Akuntansi Keuangan, 2010). Namun,
baru ada satu koperasi di Provinsi DKI Jakarta yang terdaftar di OJK sejak tahun 2017-2021.
Hal ini dapat berakibat pada adanya laporan RAT (Rapat Anggota Tahunan) yang tidak
diterima akibat laporan keuangan yang bermasalah dan tidak sehat hingga berujung pada
banyaknya koperasi aktif yang tutup karena unit usahanya yang tidak berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menganalisis apakah sistem pengendalian internal
berpengaruh terhadap kualitas penyusunan laporan keuangan koperasi.

II. PEMBAHASAN

A. Pengaruh Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Penyusunan


Laporan Keuangan Pada Koperasi

Sistem pengendalian internal memastikan bahwa setiap bagian dari koperasi


bertanggung jawab atas tugas dan wewenangnya masing-masing. Struktur ini sangat
mempengaruhi kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu koperasi. (Sri &
Mahardian, 2020)

Pengendalian intern memiliki lima komponen:

(1) lingkungan, yang menentukan arah organisasi;

(2) penilaian risiko, yang mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang relevan
untuk mencapai tujuannya;

(3) kegiatan pengendalian-kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan


arahan manajemen dilaksanakan;

(4) informasi dan komunikasi-mengidentifikasi, menangkap, dan bertukar informasi


dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung
jawab mereka; dan
(5) pemantauan-menentukan kualitas pekerjaan pengendalian internal dari waktu ke
waktu.

Sistem pengendalian internal yang kuat dapat membantu memastikan pelaporan


keuangan yang dapat diandalkan, mengurangi risiko kerugian dan penyimpangan, serta
membuat perusahaan patuh terhadap peraturan yang berlaku. (Dewi, 2017) Dalam penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Darmawan (2017), ditemukan bahwa sistem pengendalian
internal yang efektif memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas penyusunan laporan
keuangan.

Berdasarkan hasil tersebut, jika sistem pengendalian internal dikaitkan dengan


stewardship theory menggambarkan suatu struktur yang memfasilitasi dan memberdayakan
pengendalian internal agar efektif sehingga menghasilkan tingkat kemandirian keuangan
yang baik. Perancangan kebijakan dan prosedur oleh manajemen untuk dapat memberikan
jaminan terkait tujuan dan sasaran disebut sistem pengendalian internal. Sistem ini
memberikan efisiensi operasional melalui pelaporan yang dapat diandalkan, kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan dan menghasilkan lingkungan di mana karyawan dapat
bekerja tanpa takut dipecat karena kekhawatiran tentang perilaku etis atau kinerja berkualitas
buruk yang menyebabkan kerugian finansial.

Pengendalian internal dapat efektif jika kegiatan organisasi sesuai dengan unsur-unsur
yang telah ditetapkan dalam pengendalian internal: Pertama, harus ada pemisahan fungsi
yang jelas antara pembelian aktiva tetap dan pencatatannya dalam koperasi. Kedua, harus ada
perlindungan yang memadai terhadap aktiva, utang, pendapatan dan biaya dengan
mengizinkan pihak yang berwenang untuk melakukan perolehan aktiva tetap dan
penambahan aktiva tetap oleh pihak yang berwenang dalam koperasi. Ketiga, praktik yang
sehat untuk melaksanakan tugas dan fungsi harus diikuti termasuk penggunaan formulir
bernomor urut tercetak yang merupakan alat untuk otorisasi pelaksanaan transaksi yang
melibatkan aktiva tetap dan inspeksi mendadak yang dilakukan oleh orang yang bertanggung
jawab untuk melakukannya. Prinsip ketiga adalah melaksanakan tugas dan fungsi masing-
masing unit organisasi dengan menggunakan formulir bernomor urut. Formulir-formulir ini
digunakan untuk mengotorisasi pelaksanaan transaksi perolehan aktiva tetap, serta inspeksi
mendadak yang dilakukan dengan mengkoordinir setiap unit. Pegawai koperasi ini didorong
untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan, hal ini
penting untuk menjaga kualitas organisasi, oleh karena itu koperasi ini telah menugaskan
pegawai yang kualifikasinya sesuai dengan tanggung jawabnya di berbagai unit organisasi,
termasuk fungsi-fungsi operasional dalam perolehan dan pencatatan aktiva tetap. Koperasi ini
juga telah menyeleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaan
yang ditawarkan oleh koperasi.

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Tulisan ini dibuat untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem pengendalian


internal terhadap efektivitas penyusunan laporan keuangan koperasi yang berada di wilayah
Jakarta Timur. Dalam hal ini dapat disimpulkan:

1. Sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas penysunan


laporan keuangan
2. Koperasi telah melaksanakan pengendalian intern atas perolehan aktiva tetap
dengan baik, termasuk adanya pemisahan fungsi antara fungsi pembelian
aktiva tetap dan fungsi pencatatan aktiva tetap, hal ini telah membantu
berjalan dengan efektif. Koperasi memperoleh otorisasi dalam setiap
perolehan aktiva tetap dan menambah setiap aktiva baru dengan cara pihak
yang berwenang. Catatannya berisi nomor seri untuk setiap pembelian, serta
inspeksi yang dilakukan secara mendadak. Koperasi juga menugaskan
karyawan yang kualifikasinya sesuai dengan tanggung jawab mereka di
berbagai unit organisasi.
Daftar Pustaka

Akmal dan Marma Hadi (2010) EDP Audit, Jakarta: Penerbit Erlangga Anderson,

U. L., Head, M. J., Ramamoorti, S., Riddle, C., Salamasick, M., & Sobel, P. J. (2017).
Internal auditing: Assurance & advisory services.

Institute of Internal Auditors Research Foundation. Asian confederation of Instiutes of


Internal Auditors (2021), Internal Audit transformed: Future of Work, emerging risk and
trends, https://www.aciia.asia/wpcontent/uploads/2021/06/2020-IA-Survey-Report_June-
2021.pdf

Hall, James. (2009). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi.
(2001). Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Mavolia. (2015). Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas Pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Universitas Sam Ratulangi, Manado. Jurnal Riset
Ekonomi , Manajemen, Bisnis dan Akuntansi. Vol.3 No.2 (2015).

Adiputra, I. M. S., Sinarwati, N. K., & Purnamawati, I. G. A. (2017). Pengaruh


Pemahaman Akuntansi Berbasis SAK-ETAP, Kualitas Pelatihan, Dan Sistem Pengendalian
Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Koperasi ( Studi Empiris Pada Koperasi
Simpan Pinjam di Kecamatan Karangasem ). EJournal S1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1, 8(2).

Alfurkaniati. 2004. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Audit


Akuntan Publik pada Koperasi Perkotaan di Pekanbaru-Riau. Tesis Tidak Diterbitkan.
Semarang: Universitas Diponogoro

Anda mungkin juga menyukai