Anda di halaman 1dari 12

ABSTRACT

The implementation of operational activities largely depends on cash. The


cash expenditure accounting system of the North Sumatra Provincial Cooperatives
and SMEs Office has not functioned properly, which is a problem. Based on these
problems, the purpose of this study is to learn more about the internal control
system of cash expenditures in the North Sumatra Provincial Cooperatives and
SMEs Office, including its implementation, evaluation results, and evaluation
constraints. This research uses qualitative descriptive research methodology along
with data analysis techniques. This study uses qualitative primary data sources as
the type of data. This research tool is observation and documentation.

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Koperasi dapat didefinisikan sebagai jenis usaha yang mengontrol
bagaimana sumber daya keuangan anggotanya digunakan dan dikelola berdasarkan
cita-cita koperasi dan prinsip-prinsip bisnis praktis untuk meningkatkan standar
hidup setiap orang di wilayah kerja pada bidang usaha ekonomi.

Koperasi merupakan gerakan baik dalam perekonomian nasional maupun


ekonomi rakyat. Baik kegiatan maupun jumlah karyawan berkembang seiring
dengan ukuran operasi dan jumlah bisnis. Pemimpin koperasi sekarang harus
mendelegasikan beberapa tanggung jawabnya kepada sejumlah bawahan yang dia
awasi untuk mengelola bisnis karena dia tidak lagi dapat melakukan semua tugas
koperasi secara mandiri. Selain itu, kepemimpinan kooperatif membutuhkan alat
untuk memantau kemajuan tugas yang didelegasikan kepada bawahan dan
menentukan hasil yang akan dicapai bisnis.

Ini membutuhkan penggunaan sistem yang dikenal sebagai sistem kontrol


internal. Koperasi menggunakan kontrol internal sebagai alat untuk membantu
mereka mengelola bisnis mereka. Karena berbagai jenis dan bentuk perusahaan,
sistem disesuaikan dengan spesifikasi dan kondisi masing-masing. Pengendalian
internal adalah suatu metode dan rencana organisasi yang digunakan dalam
melindungi aset, menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, meningkatkan
produktivitas, dan mempromosikan kepatuhan terhadap kebijakan suatu
manajemen.

Sistem manajemen internal, di sisi lain, merupakan sistem terkoordinasi


yang memiliki beberapa struktur organisasi, proses, dan langkah-langkah yang
digunakan dalam mempertahankan kekayaan organisasi, memvalidasi kebenaran
dan keakuratan data akuntansi, mempromosikan efisiensi, dan mendukung
kebijakan manajemen. Karena uang tunai mudah ditransfer dan penipuan sering
melibatkannya, salah satu masalah yang dihadapi bisnis adalah pengendalian

1
2

internal pengeluaran kas. Jika masalah ini tidak ditangani dengan baik, perusahaan
bisa menderita kerugian.

Uang tunai menurut definisi adalah aset paling lancar di neraca, dan hampir
selalu dipengaruhi oleh transaksi dengan pihak ketiga. Operasi yang efisien dari
kegiatan operasional perusahaan tergantung pada uang tunai. Karena sifatnya yang
likuid dan kemudahan penggelapan, uang tunai membutuhkan pengendalian
internal, yang dicapai dengan memisahkan tugas menyimpan, melaksanakan, dan
mencatat. Selain itu, fungsi yang terkait dengan pengeluaran kas diadakan di bawah
pengawasan ketat.

Penggelapan uang tunai akan lebih mudah terjadi jika tidak ada
pengendalian internal. Manajemen harus dengan jelas mendefinisikan peran dan
memastikan bahwa setiap orang harus bertanggung jawab dalam mengemban setiap
tugas yang telah diberikan kepada mereka untuk membangun pengendalian internal
yang efektif. Mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan akan
menjadi tantangan jika definisi tanggung jawab ambigu. Ketiga prinsip utama
pengendalian internal ini harus diikuti agar perbendaharaan memiliki pengendalian
internal yang efektif. Pertama-tama harus dapat secara efektif memisahkan
tanggung jawab sehingga petugas yang bertugas mengelola transaksi tunai dan
menyimpan uang tunai tidak juga merupakan pencatat transaksi tunai. Kedua,
setoran bank harian dari keseluruhan semua penerimaan tunai diperlukan. Ketiga,
petty cash hanya boleh digunakan untuk pengeluaran dolar kecil. Semua
pengeluaran tunai lainnya harus dilakukan dengan cek.

Judul "Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada Dinas Koperasi UKM


Kota Medan" akan diangkat dan diulas dari latar belakang ini.
3

1.2 Perumusan Masalah


Setiap bisnis kadang-kadang menghadapi masalah ketika melakukan kegiatan
keuangan. Masalah, menurut Martono (2019), adalah suatu gejala (sosial) yang
tentunya tidak diinginkan bahkan seharusnya tidak ada, serta fenomena yang
menimbulkan suatu pertanyaan atau meminta klarifikasi. Masalah lain adalah
interaksi dua atau lebih faktor, yang menciptakan situasi yang membingungkan. "
Isu dalam penelitian ini yaitu "Bagaimana penerapan Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas pada Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Kota Medan," sesuai
justifikasi pemilihan judul.

1.2 Batasan Masalah


Keterbatasan masalah penelitian ini adalah "Pengendalian Internal dalam lingkup
akuntansi sektor publik untuk sistem akuntansi pengeluaran kas di kantor koperasi
usaha kecil dan menengah di Kota Medan," sesuai dengan rumusan masalah
tersebut di atas.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Penelitian ini memberikan penulis informasi dan pengetahuan tambahan,
terutama yang berhubungan dengan penggunaan sistem akuntansi pengeluaran kas
yang sesuai.

2. Kantor koperasi usaha kecil dan menengah di Medan dapat mengevaluasi


efektivitas sistem akuntansi pengeluaran kas dengan baik dan objektif berkat
penelitian.
BAB 2
KAJIAN KEPUSTAKAAN

2.1 Pengertian Sistem


Menurut (Mulyadi, 2016) berpendapat bahwa sistem merupakan kumpulan
elemen yang terhubung dalam beberapa cara dan saling berhubungan untuk bekerja
sama sebagai upaya dalam mencapai tujuan tertentu. Sistem adalah pengelompokan
bagian atau elemen yang bekerja sama untuk memungkinkan pergerakan informasi,
materi, atau energi untuk menyelesaikan tugas. Di sektor publik, sistem dapat terdiri
dari berbagai komponen yang membentuk aparatur yang berfungsi sebagai satu
kesatuan untuk melaksanakan prosedur pemerintahan daerah. Sistem dapat
didefinisikan jika memenuhi dua persyaratan. Yang pertama adalah bahwa
komponen sistem harus berinteraksi antara komponen yang satu dengan komponen
lainnya dalam upaya untuk mencapai tujuan tertentu. Komponen-komponen ini
disebut sebagai prosedur karena peruntukannya.

2.2 Pengertian Akuntansi


Menurut (Hanggara, 2019) Persepsi, penyalinan, dan pemberitahuan data atau
informasi ekonomi yang berguna untuk evaluasi dan dalam pengambilan keputusan
merupakan proses akuntansi

Sementara itu, Menurut (Suwadjono, 2015) Akuntansi adalah seperangkat studi


yang meneliti bagaimana unit organisasi di lingkungan negara tertentu
menyediakan layanan dalam bentuk informasi keuangan kuantitatif, serta
bagaimana informasi ini dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan sehingga
mereka dapat menggunakannya sebagai dasar untuk pemungutan keputusan
ekonomi.

Dari pemahaman tersebut, disimpulkan bahwa akuntansi merupakan prosedur


untuk mendokumentasikan, menemukan, dalam menyajikan informasi terkait
dengan maksud memberikan deskripsi yang jelas kepada pihak yang
berkepentingan tentang keadaan suatu organisasi.

4
5

2.3 Pengertian Kas


Menurut (Bayangkara, 2015 : 339) Aset perusahaan yang lancar adalah uang
tunai, yang perlu dikelola dengan hati-hati untuk mendapatkan pengembalian investasi
terbaik dan menghasilkan keuntungan.

Menurut (Agoes, 2016 : 166) Uang tunai adalah aset bisnis saat ini yang sangat
rentan terhadap penyelewengan. Selain itu, ada banyak transaksi bisnis yang melibatkan
uang tunai, yang mengharuskan perlunya pengendalian internal atas kas dan setara kas.
Definisi-definisi ini mengarah pada kesimpulan bahwa kas adalah aset lancar
perusahaan, atau aset yang berasal berdasarkan transaksi penjualan kontan dan kredit,
dan bahwa itu harus dimanfaatkan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan
dalam mencapai laba maksimum.

2.4 Pengertian Sistem Akuntansi


Sebuah perusahaan membutuhkan sistem akuntansi agar operasinya berfungsi
sebagaimana mestinya. Sistem akuntansi dapat diartikan sebagai suatu konsep yang
beragam dari salah satu bidang akuntansi. Secara umum, akuntansi merupakan sumber
data keuangan yang dapat digunakan untuk menginformasikan keputusan bisnis dan
memberikan informasi tentang suatu perusahaan.

Baik orang dalam maupun orang luar perusahaan akan menganggap output
sistem ini berguna. Dengan demikian, pemimpin perusahaan dapat menyadari keadaan
dan kemajuannya.

Perusahaan menggunakan alat perencanaan sistem akuntansi, prosedur, dan


bukti dokumen transaksi untuk mencatat transaksi dan mempresentasikan hasil. Sistem
akuntansi pada dasarnya adalah kumpulan elemen, atau kumpulan elemen yang terkait
erat, yang keduanya bekerja untuk dapat mencapai tujuan mereka. Berikut merupakan
definisi menurut ahli

Menurut (Mulyadi, 2016) Sistem akuntansi adalah pengaturan dokumen seperti


laporan, catatan, dan formulir yang dikoordinasikan untuk memberikan manajemen
data keuangan yang mereka butuhkan untuk mengelola bisnis.
6

Sedangkan menurut reeve (2013:223) Informasi operasi dan keuangan perusahaan


dikumpulkan, dikelompokkan, diringkas, dan dilaporkan menggunakan sistem
akuntansi sebagai metode dan prosedur.

Menurut definisi sistem akuntansi yang diberikan di atas, tujuan dari sistem
akuntansi adalah untuk mengatur bentuk, penyalinan, dan laporan yang diperoleh
melalui proses untuk memperoleh data yang terkoordinasi dalam memberikan
informasi keuangan yang rinci dan andal

2.4.1 Unsur-Unsur Sistem Akuntansi


Berikut merupakan lima unsur pokok dalam sistem akuntansi Menurut (Mulyadi,
2016) :

1. Formulir (Daftar Isian)


Daftar Isian adalah tulisan yang dimanfaatkan untuk mendokumentasikan
penyelesaian transaksi. Daftar Isian sering disebut sebagai dokumen yang
berfungsi sebagai catatan fisik peristiwa yang terjadi dalam suatu organisasi.
Faktur penjualan, bukti kas keluar, cek, dan juga dokumen lainnya adalah
contoh formulir.
2. Jurnal adalah catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mendokumentasikan, mengatur, juga meringkas data keuangan dan lainnya.
Jurnal datang dalam berbagai jenis, termasuk untuk barang yang dibeli,
penjualan, penerimaan tunai, dan barang lainnya.

3. Buku Besar
Akun-akun yang membentuk buku besar digunakan untuk menyusun informasi
keuangan yang sebelumnya tercatat dalam jurnal. Akun tersebut ditawarkan
sejalan dengan komponen informasi yang akan disajikan Buku Pembantu

4. Buku referensi
Ini terdiri dari akun pembantu yang memberikan informasi tentang keuangan
yang tercantum dalam akun tertentu di buku besar. Sebagai ilustrasi buku
penolong piutang yang memuat semua informasi mengenai debitur
7

5. Laporan Akuntansi

Hasil dari proses akuntansi adalah laporan keuangan, yang dapat mencakup
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan harga pokok
produksi, dll.

2.4.2 Fungsi dan Tujuan Sistem Akuntansi (Mulyadi,2016)

1. Untuk menyampaikan data administrasi kegiatan bisnis baru.


Sistem akuntansi perlu dikembangkan dalam bisnis yang baru beroperasi.
Penciptaan sistem akuntansi yang luas sangat dibutuhkan dalam bisnis yang
bergerak di bidang perdagangan, jasa, dan manufaktur untuk memastikan
kelancaran operasi operasi mereka.

2. Untuk memperbarui data yang telah dihasilkan sistem saat ini.


Sistem akuntansi saat ini sering gagal dalam mengelola kualitas laporan, akurasi
presentasi, dan persyaratan struktur. Ini adalah hasil dari pertumbuhan perusahaan,
yang dengan sendirinya mengharuskan penggunaan sistem akuntansi untuk
menghasilkan laporan dengan kualitas informasi yang lebih akurat, lebih baik, dan
lebih tepat dalam presentasi mereka.

3. Untuk meningkatkan audit internal dan kontrol akuntansi.


Akuntansi adalah tugas bisnis atau kekayaan organisasi. Ketika sistem akuntansi
dikembangkan, kekayaan perusahaan selalu dilindungi dengan lebih baik,
memungkinkan tanggung jawab atas penggunaan kekayaan suatu organisasi
dilakukan dengan benar.

4. untuk menambah biaya administrasi dalam pembuatan catatan akuntansi.

Karena membutuhkan pengorbanan sumber daya ekonomi lainnya untuk


mendapatkannya, informasi dalam konteks ini digunakan sebagai barang dengan
banyak keuntungan. Jika membuat kompromi untuk mendapatkan informasi
keuangan dianggap lebih
8

Keuntungannya adalah bahwa sistem yang sudah ketinggalan zaman harus


sepenuhnya dipikirkan ulang untuk meminimalkan pengorbanan sumber daya bagi
penyedia informasi.

Berdasarkan tujuan diatas , dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan sistem akuntansi
sebenarnya adalah untuk memberikan informasi kepada bisnis yang membuatnya
dapat meningkatkan sistemnya saat ini sesuai dengan sistem pengendalian internal
yang efektif.
9

2.5 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas

Gambar 3. 1 Diagram alur untuk pengeluaran tunai yang menunjukkan cek


sistem hutang akun.

Sumber: (Mulyadi, 2016)


10

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Subjek dan Objek Penelitian


Objek dalam penelitian saya ini adalah Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada
Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yang berlokasi di Jalan Gatot
Subroto K.M 77 di Lalang Medan. Subjek penelitian adalah Kantor Koperasi Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah.

3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian


Menurut (Sugiyono, 2018) Sumber data utama atau sumber data primer adalah
sumber data yang menyediakan akses langsung ke data untuk penyelidik data.
Pengumpulan data pribadi dari situs penelitian penelitian digunakan untuk melakukan
penyelidikan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data utama (primer) dan sekunder, meliputi wawancara,
observasi, dan data/dokumentasi laporan keuangan (Dinas Koperasi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah Kota medan), digunakan untuk mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan untuk penelitian ini.
1. Observasi, pengamatan langsung dari Kantor Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah di Kota Medan untuk mempelajari tentang prosedur pelaporan
laporan keuangan dan untuk mendapatkan gambaran umum tentang operasi dan
kemajuan bisnis selama periode waktu yang relevan

2. Dokumentasi.

Menurut Sugiyono (2018:476) Data dan informasi yang diperlukan untuk


mendukung penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode dikenal
sebagai dokumentasi. Buku, arsip, dokumen, nomor tulisan dan gambar dalam
11

bentuk laporan dan keterangan, serta bentuk tulisan lainnya, semuanya berisi data
dan informasi tersebut.

1.4 Metode Pengumpulan Data


Menggunakan analisis deskriptif kualitatif sebagai metode pengumpulan data.
Penelitian semacam ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian
deskriptif, menurut Sugiyono (2018), adalah analisis yang dilakukan untuk memastikan
nilai satu atau lebih variabel independen tanpa membuat perbandingan atau keterkaitan
dengan variabel lain.

3.5 Metode Analisis Data


Analisis data menurut Sugiyono (2018:482) adalah metode memeriksa dan menyusun
informasi secara menyeluruh dari catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi
dengan mengklasifikasikan informasi ke dalam kelompok, mendeskripsikan informasi
ke dalam unit, mensintesis informasi, menyusun informasi menjadi pola, memilih
informasi yang akan diingat dan dipelajari, dan menarik kesimpulan yang sederhana
untuk dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai