Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KAS DAN


PENGELUARAN KAS PADA PUSKESMAS KENTEN






Disusun Oleh:
DWINNA INDRIYATI
01101403016
AKUNTANSI





FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat adalah meningkatkan
kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud
pelayanan, pencegahan, pengobatan dan rujukan secara tepat dan cepat. Seiring dengan kemajuan
ilmu dan teknologi di bidang kedokteran, dimana perlatan-peralatan pendukung mutlak
diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas.
Suatu sistem yang baik sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan, baik perusahaan
manufaktur,perdagangan maupun perusahaan jasa dalam menjalankan operasi usahanya.
Keberadaan sistem tersebut, dapat membantu tugas-tugas unit organisasi yang terkait.
Pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang baik semua transaksi penerimaan atau
pembayaran dalam jumlah besar harus dilakukan dengan cek yaitu melalui bank, sedangkan
untuk penerimaan dan pembayaran tunai yang jumlahnya relatif kecil dilakukan melalui kas kecil.
Kas sangat mudah digunakan baik penerimaan maupun pengeluaran, sehingga sangat rawan
untuk disalahgunakan. Kesalahan atau penyimpangan terhadap kas di tangan (kas kecil) biasanya
melibatkan pihak-pihak intern perusahaan terutama di Bagian Kas. Umumnya kasus kasus
penyimpangan tersebut terjadi karena sistem akuntansi yang diterapkan perusahaan tidak tepat
dan kurang memadai.
Penanganan dalam hal penerimaan dan pengeluaran kas merupakan suatu aktifitas
dalam perusahaan yang tidak mungkin dapat dilepaskan. Perusahaan haruslah berhati-hati
dalam melakukan aktifitas yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, maka setiap Perusahaan harus mempunyai kualitas sistem
informasi akuntansi yang baik.
Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi yang benar, maka manajemen dalam
organisasi perusahaan dapat mengevaluasi hasil dari suatu operasi atau suatu kegiatan apakah
berjalan dengan efisien dan efektif. Selain itu Sistem Informasi Akuntansi dapat digunakan
sebagai pedoman dalam penugasan dan wewenang bagi sumber daya manusia yang bekerja
dalam organisasi atau perusahaan tersebut , sehingga dapat berjalan sesuai prosedur.
Kebutuhan akan informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan, salah satunya
adalah kegiatan bisnis. Manfaat dari informasi yang didapatkan untuk kegiatan bisnis adalah
sebagai dasar dari pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi,
penyajian informasi yang sangat dibutuhkan tersebut bisa dengan cepat didapat, tepat waktu,
akurat, dan relevan.
Peranan sistem informasi akuntansi sangat besar bagi perusahaan, karena merubah
dari pencatatan yang manual ke pencatatan yang berupa bagan alur flowchart. Sistem
informasi akuntansi hampir mewakili semua informasi yang ada selama perusahaan tersebut
berjalan. Penggunaan bagan alur berupa flowchart untuk merancang sistem informasi sangat
diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dimana dimasing-masing model
mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Hal itu juga yang harus menjadi perhatian Puskesmas Kenten sebagai pelayanan jasa.
Penerimaan dan pengeluaran kas harus dilaksanakan secara efektif dan efisien agar tidak
terjadi pemborosan anggaran. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang memadai untuk
dapat mengawasi penerimaan kas. Pada perusahaan ini, belum mempunyai sistem yang baik
untuk mengendalikan penerimaan dan pengeluaran kas.
Maka, penulis membuat sebuah sistem informasi akuntansi dan mengevaluasi sistem
tersebut yang berfungsi untuk membantu mengatur aliran kas baik penerimaan maupun
pengeluaran kas dengan data atau prosedur yang telah di tetapkan perusahaan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis merumuskan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan prosedur sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada
Puskesmas Kenten?
2. Bagaimana pelaksanaan prosedur sistem informasi akuntansi pengeluaran kas pada
Puskesmas Kenten?
3. Menganalisis sistem yang telah dibuat, apakah layak digunakan atau tidak?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan prosedur sistem informasi akuntansi
penerimaan kas pada Puskesmas Kenten

2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan prosedur sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas terhadap Puskesmas Kenten
3. Untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat layak digunakan atau tidak.


4.Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan penulis, diharapkan diperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang analisis terhadap
sistem informasi akuntansi dan juga untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan
program studi strata satu ( S1 ) jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan referensi yang berguna untuk membantu pengelolaan dana kas masuk dan
keluar serta mengawasi dan mengendalikan setiap kegiatan yang berhubungan dengan siklus
penerimaan dan pengeluaran kas agar semua kegiatan dapat berjalan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori
2.1.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen subsistem yang saling
berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama (James A. Hall).
Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data
dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.
Sistem informasi menerima input yang disebut transaksi. Transaksi adalah kegiatan
yang mempengaruhi atau merupakan kepentingan dari perusahaan serta diproses oleh
sistem informasinya sebagai unit perkerjaan. Transaksi terbagi menjadi dua:
1.Transaksi keuangan adalah kegiatan ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan
ekuitas perubahan, dan yang dicerminkan dalam berbagai akun, serta diukur dalam
berbagai ukuran keuangan.
2.Transaksi nonkeuangan meliputi semua kegiatan yang diproses oleh perusahaan
melalui sistem informasi tetapi tidak memenuhi definisi khusus dari transaksi
keuangan. (James A. Hall)

2.1.2.Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Organisasi tergantung pada sistem informasi untuk mempertahankan
kemampuan berkompetisi. Informasi pada dasarnya adalah sumber daya seperti
halnya pabrik dan peralatan. Produktivitas, sebagai suatu hal yang peting agar tetap
kompetitif, dapat ditingkatkan melalui system informasi yang lebih baik.
1. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi mengidentifikasikan, mengumpulkan ,
dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha kepada
beragam orang.
2. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar
pengambilan keputusan yang tepat.
3. Sistem adalah kumpulan sumber daya yang behubungan untuk mencapai tujuan
tertentu.

Dari beberapa definisi diatas kita bisa menyimpulkan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur
untuk mengubah data menjadi informasi, informasi ini dikomunikasikan kepada
beragam pengambilan keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini dengan secara
manual ataupun terkomputerisasi. (George H. Bodnar dan Hoopwood , 2006).

2.1.3. Sistem Penerimaan Kas
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang
siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan (Mulyadi, 2001:500).

Dokumen yang Digunakan dalan Sistem Penerimaan Kas :
1. Surat Pemberitahuan. Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahu maksud
pembayaran yang dilakukan. Biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh
debitur. Oleh perusahaan dokumen ini dijadikan dokumen sumber dalam pencatatan
berkurangnya piutang.
2. Daftar Surat Pemberitahuan.
Merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat fungsi sekretariat atau fugsi
penagihan.
3. Bukti Setor Bank.
Dokumen ini dibuat fungsi kas sebagai bukti penyetoran ke bank. Dokumen ini dibuat
rangkap 3.
4. Kuitansi.
Merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi para debitur yang
telah melakukan pambayaran utang mereka (Mulyadi, 2001:488).


2.1.4. Sistem Pengeluaran Kas
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang
digunakan untuk kegiatan umum perusahaan (Mulyadi, 2001:543).
Dokumen dokumen yang yang digunakan dalam pengeluaran kas dengan cek adalah
1. Bukti kas Keluar
2. Cek
3. Permintaan Cek ( check request )

Sedangkan dokumen dokumen yang digunakan dalam pengeluaran kas dalam dana
kas kecil adalah :
1. Bukti kas keluar
2. Cek
3. Pemintaan pengeluaran kas kecil
4. Bukti pengeluaran kas kecil
5. Pemintaan pengisian kembali kas kecil.



2.2. Pembahasan Penelitian Relevan
2.2.1. NUR ASFIYAH (2 0 0 6)

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada PT. Dharma lautan Nusantara
Cabang Semarang.
Bagi suatu perusahaan, baik perusahaan kecil maupun besar penerimaan kas
berasal dari bermacam-macam sumber sesuai dengan bidang usaha masing-masing.
Sumber penerimaan pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang berasal dari
penerimaan pendapatan dari pemilik barang impor maupun eksport atau pemakai jasa
bongkar muat. Selain itu penerimaan kas juga berasal dari pendapatan di luar usaha
yaitu pendapatan dari sewa peralatan mekanik seperti gantry cranes, forklift, countainer
truck.
Pembahasan dari hasil penelitian mengenai sistem akuntansi penerimaan kas pada PT.
Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang sebagai berikut :
a. Prosedur penerimaan kas dari piutang sudah efektif karena sudah sesuai dengan teori
dari Mulyadi dalam sistem akuntansi penerimaan kas. Penerimaan melalui
penagihan secara langsung oleh perusahaan dilakukan oleh petugas penagih setelah
menerima surat perintah tagih dari bagian perbendaharaan.
b. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada PT. Dharma Lautan
Nusantara Cabang Semarang sudah efektif, karena sudah sesuai dengan teori
Mulyadi dalam sistem akuntansi penerimaan kas. Beberapa bagian yang terlibat di
dalamnya yaitu fungsi penagihan, fungsi perbendaharaan, fungsi kasir, fungsi
akuntansi, fungsi tata usaha. Masing-masing bagian telah melakukan tugasnya
sesuai dengan tangung jawabnya.
c. Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas pada PT. Dharma Lautan
Nusantara Cabang Semarang belum efektif karena meskipun sudah lengkap sesuai
dengan teori dari Mulyadi dalam sistem akuntansi penerimaan kas, dalam
penggunaan dokumen masih ada dokumen yang tidak bernomor urut tercetak, yaitu
Bukti Pengeluaran Kas dan Bukti Penerimaan Kas. Penggunaan dokumen bernomor
urut tercetak dapat meningkatkan pengendalian terhadap arus dokumen sehingga
mempermudah pengawasan dokumen.
d. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas pada PT. Dharma
Lautan Nusantara Cabang Semarang sudah efektif, karena sudah sesuai dengan teori
Mulyadi dalam sistem akuntansi penerimaan kas. Catatan yang digunakan yaitu
buku kas kasir, buku harian, buku besar, dan jurnal penerimaan kas. Tidak adanya
jurnal penjualan dan jurnal retur penjualan karena perusahaan tersebut merupakan
perusahaan jasa. Dalam hal ini buku kas kasir digunakan untuk mencatat transaksi
penerimaan kas dan pengeluaran kas yang dilakukan oleh kasir. Buku harian
digunakan untuk mencatat transaksi setiap hari. Buku besar merupakan catatan yang
terjadi setiap bulan berdasarkan buku harian.
e. Dalam melakukan pengendalian intern terhadap penerimaan kas melibatkan beberapa
fungsi dalam perusahaan sehingga antara fungsi yang satu dengan yang lain saling
mengontrol.
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT. Dharma Lautan
Nusantara Cabang Semarang.
Pengeluaran kas pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang digunakan
untuk pembayaran utang, biaya operasional dan biaya administrasi. Untuk
pengeluaran kas perusahaan menggunakan uang tunai, cek, maupun giro.
a. Prosedur pengeluaran kas pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang
sebagian besar sesuai dengan teori dari Nurchamid dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas karena melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dan juga
disertai bukti-bukti pendukung. Sebelum pengeluaran uang disetujui maka bagian
akuntansi memeriksa kesahihan dari dokumen pendukung pengeluaran kas.
Sebelum melakukan pengeluaran kas, setiap minggu perusahaan menyusun rencana
pembelanjaan atau pengeluaran uang. Dalam melakukan pengeluaran perusahaan
mengambil uang dari kas yang ada di tangan perusahaan kemudian sisanya disetor
ke bank. Alasan perusahaan yaitu untuk menghemat waktu karena perusahaan tidak
perlu mengambil dari bank. Hal ini memungkinkan penyelewengan kas perusahaan.
b. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas sudah efektif, dan sudah
sesuai dengan teori dari Nurchamid dalam sistem akuntansi pengeluaran kas karena
melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan yaitu bagian akuntasi, bagian kasir,
dan bagian pengawas intern yaitu kepala bagian keuangan dan kepala cabang.
c. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas pada PT. Dharma
Lautan Nusantara Cabang Semarang belum efektif karena masih ada dokumen yang
tidak bernomor urut tercetak sehingga pengawasan terhadap arus dokumen kurang
baik.
d. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas pada PT.
Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang sudah efektif karena sesuai dengan
teori dan sudah sesui dengan kondisi perusahaan.
e. Pengendalian intern terhadap pengeluaran kas pada PT. Dharma Lautan Nusantara
Cabang Semarang sudah efektif, sesuai teori dari Tunggal A.W. Namun masih ada
kekurangan. Tunggal A.W. mengemukakan bahwa untuk meningkatkan
pengawasan intern terhadap kas harus dipisahkan antara pemegang kas dengan
pemegang dana kas kecil. Namun pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang
Semarang belum adanya pemisahan antara pemegang kas dengan pemegang dana
kas kecil.


2.2.2. ULFI HAPSARI (2005)

Dari hasil penelitian diatas, sumber penerimaan kas di unit usaha toko KPRI
Serba Usaha Migas Cepu adalah dari penjualan barang dagang. Ada tiga sistem
penerimaan kas yang digunakan, yaitu :
1. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
2. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dengan Kartu Debet BCA
3. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit
Prosedur penerimaan uang melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan agar transaksi
penerimaan uang tidak berpusat pada satu bagian saja. Dalam sistem penerimaan kas unit
usaha toko KPRI Serba Usaha Migas Cepu, bagian-bagian yang terlibat adalah:
(1) kasir toko, (2) bagian penjualan, (3) kasir umum, dan (4) bagian akuntansi.
1. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Dalam teori sistem penerimaan kas dari penjulan tunai di bagi menjadi tiga prosedur :
a) Prosedur penerimaan kas dari over-the-counter sales
b) Prosedur penerimaan kas dari cash-on-delivery sales (COD sales)
c) Prosedur penerimaan kas dari credit card sales
Sistem akuntansi penerimaan kas yang dipakai di unit usaha toko KPRI Serba Usaha
Migas Cepu adalah : (1) Prosedur penerimaan kas dari over-thecounter sales, dan (2)
Prosedur penerimaan kas dari credit card sales. Prosedur penerimaan kas dari cash-on-
delivery sales (COD sales) tidak digunakan di unit ini, karena perusahaan yang diteliti
adalah koperasi, bukan perusahaan manufaktur. Selain itu koperasi tidak menggunakan
sitem Prosedur penerimaan kas dari cash-on-delivery sales (COD sales) karena penjualan
dilakukan ditoko, dan pembayaran dilakukan oleh pembeli di bagian kassa secara tunai,
baik dengan cah ataupun dengan kartu debet BCA. Secara garis besar sistem penerimaan
kas dari penjualan tunai yang dilakukan oleh unit usaha toko KPRI Serba Usaha Migas
Cepu sudah baik. Kalupun ada beberpa perbedaan dengan teori yang ada, hal tersebut
dikarenakan perbedaan jenis perusahaan.
2. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dengan Kartu Debet BCA
Dalam teori, yang tercantum adalah penerimaan kas dari credit card sales. Unit usaha
toko KPRI Serba Usaha Migas Cepu dalam penjualan tunainya tidak menggunakan
kartu kredit dalam pembayarannya, akan tetapi pembayaran bisa dilakukan dengan kartu
debet BCA. Sistem penerimaan kas yang dilakukan sudah sesuai dengan aturan yang ada,
sistem ini melibatkan pihak bank untuk memastikan bahwa uang yang seharusnya
diterima sudah diterima.
3. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit
Secara teori penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui berbagai cara: (1)
melalui penagih perusahaan, (2) melalui pos, dan (3) melalui lock-box collection plan
Dalam Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit yang ada di unit usaha toko KPRI
Serba Usaha Migas Cepu, cara yang digunakan adalah melalui penagih perusahaan,
dalam hal ini adalah bagian potongan koperasi. Secara sistematis sistem yang digunakan
sudah benar.

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas
diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk
mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Pengeluaran kas suatu perusahaan dapat
bersifat terus menerus atau kontinyu, misalkan pengeluaran kas untuk pembelian,
pembayaran upah buruh dan gaji, dan lain sebagainya. Tetapi ada juga pengeluaran kas
yang bersifat tidak kontinyu (intermittent), misalnya untuk pembayaran angsuran utang,
pembelian aktiva, dan lain-lain. Pengeluaran kas dilakukan oleh unit usaha toko KPRI
Serba Usaha Migas Cepu untuk :
(1) pembelian barang dagang,
(2) pemakaian administrasi unit usaha,
(3) penggunaan kas kecil.
Sistem pengeluaran kas yang digunakan di unit usaha toko KPRI Serba Usaha Migas
Cepu secara teoritis belum sesuai, karena untuk memperoleh dana guna pengeluaran
yang dilakukan, unit usaha toko tidak perlu menggunakan prosedur khusus. Sistem yang
dilakukan hanya memutar kas yang sudah diterima, sisanya baru diberikan atau
dilaporkan kepada bagian kasir umum. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi unit
usaha toko, disebabkan karena terdapatnya peluang bagi karyawan untuk melakukan
penyelewengan dana. Seharusnya diadakan prosedur khusus untuk melakukan
pengeluaran kas, yaitu bagian dari unit usaha toko yang memerlukan kas, meminta dana
kepada bagian kasir umum koperasi dengan menggunakan surat permintaan dana yang
sudah dimintakan otorisasi kepada pihak atau pejabat yang berwenang, agar kerugian
dapat dihindari. Sistem dana kas kecil yang digunakan oleh unit usaha toko KPRI Serba
Usaha Migas Cepu adalah sistem imperest, karena jumlah dana kas kecil yang diisi
tetap dan pencatatan dilakukan setelah dana kas kecil dipakai.

2.2.3. IDA AYU ROSITA ( 2005)

Penerimaan kas pada PT. Pelni Cabang Semarang berasal dari hasil penjualan tiket dan
dari penghasilan lain-lain yang bersifat tunai. Jumlah saldo kas di tangan selalu berubah-
ubah, tergantung dari kebijakan

Kepala Cabang. Penerimaan kas dengan jumlah yang besar diusahakan melalui bank
(cek). Namun PT. Pelni Cabang Semarang tidak menutup kemungkinan penerimaan kas
dari kode rekening tertentu dengan saldo kas yang sangat besar dilaksanakan melalui
Bagian Kasir. Jika jumlah saldo kas di Bagian Kasir dinilai terlalu besar, maka sejumlah
saldo kas tertentu akan disetor ke bank dan akan dicatat sebagai pengeluaran kas, dengan
jurnal:
Setor uang tunai ke Rek A xxx
Kas xxx
Penyetoran saldo kas tersebut tergantung dari kebijakan Kepala Cabang perusahaan, baik
jumlah saldo yang disetorkan maupun hari dan tanggal penyetoran. Penyetoran saldo kas
ke bank dilakukan oleh Bagian Kasir dan dicatat oleh Bagian Pembukuan/Keuangan.
Dokumen penerimaan kas yang digunakan Bukti Penerimaan Uang (BPU) dicetak
sebanyak 4 rangkap. Satu untuk pihak pembeli, satu untuk Bagian Kasir, dan dua untuk
Bagian pembukuan/keuangan. Selain itu, BPU harus diotorisasi lebih dulu oleh Kacab.
Catatan yang digunakan adalah buku kas yang sudah diprogram ke dalam General
Ledger komputer.
Unsur pengendalian internnya sudah ada pemisahan fungsi antara bagian Kasir dengan
bagian Keuangan/Pembukuan. Secara periodik diadakan pencocokan saldo kas dari segi
fisik dan catatan. Setiap akhir bulan Bagian Pembukuan/Keuangan melakukan
rekonsiliasi bank. Kasir diasuransikan, Kasir juga dilengkapi dengan brankas uang yaitu
untuk menyimpan uang dan surat-surat berharga. Sistem akuntansi pengeluaran pada PT.
Pelni Cabang Semarang tidak menggunakan sistem dana kas kecil. Ini dikarenakan
adanya peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan pusat, bahwa perusahaan cabang tidak
diperkenankan menyelenggarakan sistem dana kas kecil. Sistem pengeluaran kas
digunakan untuk keperluan pihak intern perusahaan, sedangkan pengeluaran untuk pihak
ekstern digunakan sistem pengeluaran bank. Dengan tidak diselenggarakannya
pengeluaran dengan sistem dana kas kecil, maka setiap pengeluaran perusahaan yang
bersifat tunai baik dengan jumlah besar maupun dengan jumlah kecil diambilkan dari
saldo kas di Kasir. Sedangkan saldo kas tersebut berasal dari penghasilan penjualan tiket
dan penghasilan lainnya yang bersifat tunai. Ini menyebabkan penyalahgunaan
penghasilan perusahaan yang seharusnya disetorkan ke bank terlebih dulu. Dokumen
pengeluaran kas yang digunakan Cash/Bank Voucher (CBV) dicetak 4 rangkap. Semua
CBV yang dibuat baik dengan jumlah pengeluaran besar maupun dengan jumlah
pengeluaran kecil harus diotorisasi terlebih dulu oleh Kepala Cabang. Catatan
pengeluaran kas selain dilakukan secara manual oleh Kasir juga dilakukan dengan sistem
komputerisasi oleh Bagian Keuangan/Pembukuan melalui program General Ledger.
Sudah ada pemisahan fungsi antara Bagian Kasir dengan Bagian Pembukuan. Namun
fungsi yang terkait masih belum sesuai dengan standar sistem akuntansi, karena tidak
terdapat Fungsi Pemeriksa Intern yang bertugas untuk mengadakan pemeriksaan dan
melakukan penghitungan terhadap saldo kas perusahaan.



2.3. Hipotesis
H0: pelaksanaan prosedur sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas
layak digunakan
H1: pelaksanaan prosedur sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas
tidak layak digunakan


















BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang penulis gunakan adalah tindakan. Tindakan merupakan desain
penelitian yang disusun dengan tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap
kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnnya.

3.2. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menyesuaikan topik yang relevan, yaitu
membatasi masalah hanya menyangkut pada analisis penerapan sistem informasi akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas terhadap Puskesmas Kenten



3.3. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Puskesmas Kenten Jln. MP. Mangku Negara No.1 Kecamatan Ilir
Timur II

3.4. Variabel Penelitian
a. Penerimaan Kas
Merupakan dana yang diterima perusahaan dari penjualan tunai dan penghasilan lainnya yang
menambah jumlah saldo kas dalam buku kas perusahaan.
b. Pengeluaran Kas
Merupakan dana yang disiapkan untuk membayar pengeluaran kas bentuk tunai yang sifatnya
mengurangi jumlah saldo kas dalam buku kas perusahaan.

3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
1.Studi Lapangan
Metode ini dilakukan dengan penelitian lapangan ( field research ) dan data diambil
langsung dari Puskesmas Kenten.
2. Studi Pustaka
Pengumpulan data diambil dari referensi-referensi buku-buku perpustakaan, catatan-
catatan, literatur-literatur, serta situs internet yang ada hubungannya dengan penulisan
ilmiah ini.
3. Wawancara
Metode ini dilakukan penulis melalui wawancara kepada pihak yang kompeten untuk
memperoleh data yang dibutuhkan dalam penyusunan penulisan ilmiah ini.

3.6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah cara-cara mengolah data yang terkumpul untuk kemudian dapat
memberikan interpretasi dalam pengelolaan data ini yang digunakan untuk menjawab
masalah yang dirumuskan. Data-data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis
deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu
kondisi, suatu _actua pemikiran yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis _actual dan akurat mengenai faktafakta, sifat serta hubungan
antar fenomena yang diteliti (Nazir, 1983:63).


























BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN


4.1. Hasil Penelitian




4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

































BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan




5.2. Saran


































DAFTAR PUSTAKA



Hall, James A. 2009, Accounting Information System, Buku 1, Edisi 4. Jakarta: Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai