Anda di halaman 1dari 11

JURNAL CAFETARIA Vol. 4 No.

1 (Januari, 2023) pp 267-277

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN


PENGELUARAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL
PADA KOPERASI WANITA SEJAHTERA

Nando Reza Kurnia Ramadhani1, Zaki Bahrun Ni’am2

Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung1,2


Email: nandoreza36@gmail.com1, @zakibahrunniam@gmail.com2

Abstract
SIA is a system consisting of components used to achieve a company or business organization's goals.
A cooperative is a business entity that bases its activities on cooperative principles as well as a
movement to build a community economy based on the principle of kinship and members are the
highest authority holders at the Annual Member Meeting (RAT). In this study, the data sources used
were classified into two, namely primary data and secondary data. The approach in research is
descriptive qualitative. To collect information in this study using interviews, field observations, and
documentation to determine the process of receiving and disbursing cash at the Prosperous Women's
Cooperative in improving internal control. From the results o f the study it was found that prosperous
women's cooperatives in cash receipts and disbursements activities still did not fully implement an
accounting information system effectively and efficiently.

Keyword: Accounting infomation system, Cash receipts, Cash expenditures, Internal Control, Cooperatives

Abstrak
SIA merupakan sistem yang terdiri dari suatu komponen–komponen yang digunakan untuk mencapai
suatu tujuan perusahaan atau organisasi usaha. Koperasi merupakan suatu badan usaha yang
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan membangun
ekonomi masyarakat yang berdasar atas asas kekeluargaan dan anggota merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT). Pada penelitian ini sumber data yang
digunakan digolongkan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Pendekatan dalam
penelitian adalah deskriptif kualitatif. Untuk mengumpulkan informasi di dalam penelitian ini
menggunakan cara wawancara, pengamatan di lapangan, dan dokumentasi untuk mengetahui proses
penerimaan dan pengeluaran kas pada koperasi wanita sejahtera dalam meningkatkan pengendalian
internal. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa koperasi wanita sejahtera dalam kegiatan penerimaan
dan pengeluaran kas masih belum sepenuhnya menerapkan sistem informasi akuntansi secara efektif
dan efisien.

Kata Kunci: Sistem informasi akuntansi, Penerimaan kas, Pengeluaran kas, Pengendalian Internal,
Koperasi

PENDAHULUAN
Sistem informasi memainkan peran penting dalam kemajuan teknologi saat ini dan menyentuh
banyak industri yang berbeda. Kelimpahan informasi yang mencapai pembuat keputusan dan
pengguna lain mungkin memenuhi berbagai persyaratan internal. Dalam kegiatan bisnis suatu
organisasi atau perusahaan komersial sistem informasi tentunya tidak dapat dipisahkan, yang akan
memudahkan dalam penyimpanan dan pengolahan data. Untuk itu diperlukan sistem informasi
dimana dapat menyampaikan informasi secara akurat serta tepat kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Sehingga Keakuratan data akuntansi dapat membantu pengembangan perencanaan
strategi yang lebih efektif dan pengambilan keputusan yang terfokus untuk memenuhi tujuan
perusahaan. Sistem informasi akuntansi adalah salah satu contoh implementasi sistem yang
memainkan peran penting dalam bisnis karena kualitas informasi yang diberikan dapat menjadi vital
bagi keberhasilan suatu sistem. Untuk memahami kemajuan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk
mengambil keputusan strategis saat ini, koperasi membutuhkan sistem informasi berupa pelaporan
yang relevan yang dapat diakses setiap saat. Karena pertumbuhan koperasi yang pesat di Indonesia,

267

Under License Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JURNAL CAFETARIA Vol. 4 No. 1 (Januari, 2023) pp 251-277
manajemen membutuhkan kerangka kerja untuk mengatur dan mengawasi koperasi (Walid &
Alamsyah, 2020).
Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah kumpulan formulir, catatan, dan laporan yang
dimaksudkan untuk memberikan informasi keuangan, meningkatkan data yang dihasilkan oleh sistem
saat ini, meningkatkan audit internal dan kontrol akuntansi, dan membantu menurunkan biaya klerikal
(penulisan) terkait dengan memelihara catatan akuntansi (Mulyadi, 2016). Sedangkan menurut
Harahap (dalam Karina et al., 2022) Suatu sistem untuk memproses data dan transaksi untuk
memberikan informasi yang berarti bagi perencanaan, pengelolaan, dan operasi perusahaan
digambarkan sebagai sistem informasi akuntansi. Sistem akuntansi akan membantu bisnis dengan
membantu mereka dengan cepat, akurat, dan andal dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan
oleh manajer perusahaan. Informasi ini selanjutnya dapat digunakan sebagai alat untuk memantau dan
mengendalikan kegiatan operasional bisnis dan digunakan untuk mengambil setiap keputusan atau
kebijakan perusahaan (Setiyanti & Cahyadi, 2021). Pentingnya sistem informasi pada perusahaan atau
organisasi sangat penting agar perencanaan, pengendalian dan memudahkan pengambilan keputusan
para pemangku kepentingan. Salah satu sistem yang termasuk dalam sistem informasi akuntansi
adalah sistem penerimaan kas serta sistem pengeluaran kas. Penggunaan sistem informasi akuntansi
dimana baik serta mengelolanya dengan cara yang benar akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan atau organisasi. Sehingga sistem informasi akuntansi akan menjadi penyedia informasi
yang efisien, efektif dan akurat serta dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan
atau organisasi.
Kas merupakan aset yang dapat digunakan untuk melunasi hutang perusahaan, serta aset
keuangan yang digunakan dalam aktivitasnya atau suatu organisasi (Martini, 2012). Sistem informasi
akuntansi terkait dengan dan tidak dapat dipisahkan dari proses penerimaan dan pengeluaran dana di
suatu perusahaan atau organisasi bisnis. Uang tunai adalah aset yang paling mudah disalahgunakan
karena kepemilikannya tidak terbaca dan dapat dialihkan. Oleh karena itu, pencurian dan penipuan
yang melibatkan uang tunai adalah hal biasa dalam bisnis. Kami membutuhkan sistem yang sistematis
dan manajemen internal yang efektif dari bisnis atau organisasi untuk mengatasi masalah ini. Uang
tunai dapat dengan mudah digelapkan karena sifatnya yang likuid dalam operasi bisnis. Mengingat hal
tersebut, sangat penting untuk memberikan pengendalian internal atas mata uang, yaitu dengan
memisahkan tugas penyimpanan, pelaksanaan, dan pendokumentasian. Selain itu, fungsi pemasukan
dan pengeluaran kas tunduk pada peraturan yang sangat ketat yang penting agar dijalankan.
Koperasi yakni badan usaha di Indonesia dimana berperan pada menggerakkan perekonomian
Indonesia dan merupakan badan usaha yang mencerminkan perwujudan masyarakat gotong royong
dalam demokrasi Indonesia. Menurut Priliandani et al., (2018) koperasi merupakan perkumpulan
orang yang secara sukarela menyadari bahwa mereka memiliki kebutuhan dan tujuan yang sama yaitu
bersama-sama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dengan membentuk suatu badan usaha dan
dijalankan dengan cara yang demokratis. Seiring berjalannya waktu ketika berbagai masalah mulai
muncul, pada koperasi sendiri mulai muncul jenis usaha lain untuk mengikuti kebutuhan yang ada.
Setidaknya terdapat beberapa bentuk koperasi yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,
yaitu : wisata, kerajinan industri, nelayan, pasar, serba usaha, simpan pinjam, wanita, jasa, karyawan,
ternak, pertanian, perikanan, ponpes, angkutan, KOPTI, KUD, ABRI, BMT, KPRI, pensiunan,
pemuda, PKL, dan mahasiswa (Siregar & Jamhari, 2013).
Keberhasilan suatu koperasi dapat diukur dan dilihat dari bagaimana manajemen koperasi
dalam menghasilkan suatu informasi baik untuk pihak internal maupun eksternal (Musdalifah, 2020).
Keberadaan koperasi sebagai lembaga keuangan non bank masih sangat dibutuhkan masyarakat,
khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah. Masyarakat merasa keberadaan koperasi sangat
membantu mereka, memudahkan mereka dalam menyimpan dan meminjam uang karena
persyaratannya lebih mudah dan praktis. Koperasi melakukan kegiatan usaha yang relevan dan tepat
secara langsung sesuai dengan jenis koperasi sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar pendirian
dari koperasi. Secara umum, koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat.
Dan secara khusus, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Koperasi sendiri
dikendalikan langsung oleh anggotanya, yang menjadikan anggota koperasi menjadi pemegang
kekuasaan paling tinggi dari RAT. Koperasi dituntut memiliki daya saing tinggi terhadap banyaknya
tantangan ke depan. Untuk itu perlu dilakukan analisis laporan keuangan melalui periode terhadap
periode selanjutnya sebagai sumber Informasi akuntansi yang dipakai pemilik kepentingan pada
268

Under License Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JURNAL CAFETARIA Vol. 4 No. 1 (Januari, 2023) pp 267-277
diambilnya putusa, perencanaan serta pengendalian bisnis atau operasional dari koperasi sendiri.
Untuk itu dalam memudahkan koperasi dalam penyusunan pelaporan keuangan, perlu mempunyai
sistem informasi akuntansi baik.
Dalam melakukan proses pengeluaran serta penerimaan kas koperasi wanita sejahtera butuh
dokumen awal dimana dipakai yakni data berupa dokumen anggota. Bagian bendahara bertanggung
jawab untuk mencatat informasi anggota yang ingin mengembalikan pinjaman, serta dokumentasi kas
masuk dan log penerimaan kas dan pengeluaran kas. Setelah itu dilakukan pembukuan dan
dimasukkan ke dalam buku besar. Dan pada koperasi wanita yang sedang berkembang, penyimpanan
dokumentasi penerimaan kas dan bukti pengeluaran kas belum sepenuhnya menganut sistem digital.
Karena menumpuknya kertas-kertas tersebut maka menjadi sulit atau memakan waktu untuk mencari
informasi pada saat dibutuhkan sehingga menyebabkan terlambatnya penyampaian informasi kepada
ketua koperasi dan bendahara untuk keperluan pembukuan. pembatasan atau masalah lain yang
mempengaruhi pengumpulan dan pengeluaran kas yaitu melakukan pemindahan data pencatatan
manual ke pencatatan komputer sebelum rapat anggota tahunan (RAT) akibatnya pihak koperasi harus
melakukan pengerjaan dua kali dalam memindahkan catatanya untuk selanjutnya dijadikan sebagai
laporan pertanggungjawaban koperasi.

Tabel 1. Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Kas Koperasi Wanita Sejahtera


No Sumber Penerimaan Kas Sumber Pengeluaran Kas
1 Jasa Simpanan Jasa Pinjaman
2 Simpanan Pokok Biaya Pajak
3 Simpanan Wajib Biaya Karyawan
4 Biaya Operasional Koperasi (Pembelian ATK, Seragam,
Rapat, dll)
Sumber: Hasil Penelitian, 2023 (Data diolah)

Beberapa penelitan mengenai sistem informasi akuntansi pengeluaran serta penerimaan kas
terhadap koperasi pernah dilakukan sebelumnya. Salah satunya penelitian dari Damayanti &
Hernandez (2018) dengan hasil penelitian yaitu Penerapan proses penerimaan dan pengeluaran kas
dapat mempermudah pegawai koperasi dalam mengelola data penerimaan dan pengeluaran kas,
mempercepat penyajian laporan, serta mempersingkat proses pencarian kas masuk dan keluar
sehingga kegiatan operasional koperasi berjalan efektif dan efisien. Penelitian Sari et al (2022)
kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas koperasi belum
berjalan dengan baik dan efektif. Sekalipun koperasi pada umumnya memiliki tujuan yang jelas,
strategi yang jelas untuk mencapai tujuan, ruang kerja dan infrastruktur, dan penggunaan kertas dan
catatan akuntansi oleh masing-masing bidang fungsi. Namun demikian, masih terdapat beberapa
jabatan atau tugas yang tumpang tindih antara satu fungsi dengan fungsi lainnya selama tahap
pelaksanaan. Penelitian yang dilakukan Karina et al (2022) memperoleh hasil yaitu Karena prosesnya
sudah melibatkan operasi bagian-bagian yang terhubung, sistem informasi akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas untuk mengatur pendapatan dikategorikan berjalan dengan baik. Pembagian tugas
yang jelas antara bagian penerimaan kas dan fungsi akuntansi sangat diperlukan untuk mencegah
terjadinya manipulasi pencatatan piutang, namun masih terdapat beberapa kekurangan pada fungsi
beberapa bagian yang masih belum berjalan sesuai dengan teori kooperatif yaitu harus dapat
meningkatkan kontrol pendapatan.

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian peneliti memakai metode penelitian yaitu deskriptif kualitatif. dimana
fokusnya adalah mendeskripsikan data atau fakta yang dikumpulkan dengan kata-kata bukan angka,
dan pelaporan mencakup kutipan (fakta) yang terungkap di lapangan untuk mendukung laporan yang
disediakan. Berdasarkan instrumen utama peneliti, proses pengumpulan data berfokus pada satu
sumber informasi dan analisis induktif yang dilakukan, hasil kualitatif akan berfokus pada pemaknaan
daripada generalisasi hasil tersebut (Sugiyono, 2013). Sehingga data dari suatu penelitian yang
dilakukan oleh peneliti merupakan kejadian sesungguhnya dan berdasarkan fakta – fakta yang ada di
lapangan.

269

Under License Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JURNAL CAFETARIA Vol. 4 No. 1 (Januari, 2023) pp 251-277
Kerja lapangan mencakup segala sesuatu mulai dari mengamati dan mendokumentasikan proses
hingga mengevaluasi dan melaporkan temuan dan menarik kesimpulan dari subjek penelitian. Tujuan
penelitian yakni menemukan solusi masalah dimana ada koperasi saat ini. Melalui penelitian kualitatif
deskriptif ini dapat menjelaskan bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan serta
pengeluran kas yang diterapkan terhadap koperasi wanita sejahtera. Pada penelitian sumber data
digolongkan jadi 2 yakni yaitu data sekunder serta data primer. Data primer yaitu informasi dimana
dikumpulkan dengan cara langsung melalui sumber informasi (Sugiyono, 2013). Data primer
dihasilkan peneliti dari pengamatan serta wawancara lapangan pada Koperasi Wanita Sejahtera.
Sedangkan data sekunder yaitu informasi yang tidak didapat langsung dari sumber aslinya (Sugiyono,
2013) . Beberapa pendekatan digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi didalam
penelitian, yaitu melalui wawancara, pengamatan, serta dokumentasi untuk mendapatkan hasil
penelitian yang maksimal.
Analisis data yakni sebuah proses pencarian serta menyusun data dengan cara dimana
sistematis yang dihasillkan melalui hasil wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan sehingga
informasi yang disajikan mudah dipahami dengan mengklasifikasikan data, merepresentasikan data
sebagai unit, mensintesis data, mengatur data menjadi pola, dan memilih data penting untuk disajikan,
serta membuat suatu kesimpulan. Model analisis data yang diusulkan oleh Miles dan Huberman
digunakan dalam penelitian ini. Menurut model analisis data Miles dan Huberman, teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, visualisasi data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi (Sugiyono, 2013). Untuk menunjang dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini,
peneliti telah menimbang dan memutuskan memilih Koperasi Wanita Sejahtera di Desa Bulusari
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung sebagai lokasi atau objek penelitian. Karena
koparasi wanita sejahtera merupakan salah satu fasilitas atau usaha masyarakat Desa Bulusari untuk
meningkatkan kualitas ekonomi khususnya para anggota dari koperasi dan masyarakat Desa Bulusari
Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung.

HASIL DAN DISKUSI


Koperasi wanita sejahtera pertama kali berdiri pada tanggal 17 Juni 2010 dan telah Berbadan
Hukum dengan Nomor: 188.4/BH/XVI.29/115/2010. Koperasi yang anggotanya terdiri dari para ibu-
ibu Desa Bulusari Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung ini, pada tahun 2022 memiliki
jumlah anggota dengan jumlah 71 anggota koperasi. Dengan ketua koperasi saat ini dipimpim oleh
Ibu Endang Sulistiyorini pada Masa Bhakti 2021-2025.
Kegiatan ekonomi koperasi wanita di koperasi wanita sejahtera lebih menitik beratkan pada
kegiatan simpan pinjam. Hal ini membutuhkan rasa tanggung jawab, kejujuran tetapi juga
transparansi pengurus dalam menangani laporan keuangan guna mengembangkan koperasi dan
menciptakan daya tarik bagi masyarakat agar dikenal dan juga dikenal menjadi anggota koperasi
wanita. Karena pengenalan koperasi wanita sejahtera kepada masyarakat hanya menggggunakan
media dari mulut ke mulut masyarakat. Namun pada akhirnya koperasi wanita sejahtera bisa
berkembang dengan baik sampai sekarang karena koperasi wanita sejahtera meniliki kinerja yang baik
dan seluruh pengurus koperasi menciptakan kekompakan didalmnya. Sehingga anggota koperasi
merasa puas dalam menggunakan jasa yang diberikan oleh koperasi wanita sejahtera.

Gambar 1. Struktur Organisasi Koperasi Wanita Sejahtera


Sumber: Koperasi Wanita Sejahtera (2021)

270

Under License Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JURNAL CAFETARIA Vol. 4 No. 1 (Januari, 2023) pp 267-277

Koperasi Wanita Sejahtera awal mula beroperasi melalui program Dana Hibah Modal Usaha
Koperasi Wanita yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jaawa Timur diawal masa bhakti
pemerintahan Pak De Karwo dan Gus Ipul pada tahun 2009 - 2010. Berdasarkan hasil wawancara
dengan Ibu Endang selaku ketua koperasi tercatat pada tahun 2010 Koperasi Wanita Sejahtera
menerima dana hibah modal koperasi yang pertama sebesar Rp. 25.000.000,00, lalu dilanjutkan pada
tahun 2011 menerima dana hibah modal koperasi lagi sebesar Rp. 25.000.000,00 jadi total dana yang
diterima melalui program dana hibah dari Pak De Karwo sebesar Rp. 50.000.000,00.

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pada Koperasi Wanita Sejahtera


Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti terhadap koperasi wanita sejahtera
menemukan bahwa koperasi wanita sejahtera dalam kegiatan penerimaan kas belum sepenuhnya
menerapkan sistem informasi akuntansi penerimaan kas. Karena pada koperasi wanita sejahtera
pencatatan transaksi dan laporan keuangan yang dilakukan masih cukup sederhana dengan dokumen
berupa buku anggota. Namun, dalam setiap transaksi penerimaan kas yang dilakukan oleh koperasi
wanita sejahtera masing-masing bagian atau fungsi sudah menjalankan tugas dengan baik. Sehingga
peneliti tidak menemukan adanya rangkap bagian atau fungsi pada sistem penerimaan kas pada
koperasi wanita sejahtera. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Karina et al., 2022)
memperoleh hasil yaitu sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas terhadap
pengendalian pendapatan tergolong berjalan dengan baik karena dalam prosesnya sudah melibatkan
fungsi bagian – bagian terkait. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sari et al.,
2022) memperoleh hasil bahwa sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang ada
pada koperasi Mina Samudera Kendari belum berjalan secara efisien dan efektif. Meskipun pada
dasarnya koperasi telah memiliki kejelasan tujuan yang akan di capai, kejelasan strategi untuk
mencapaian tujuan, adanya sarana dan prasarana kerja, menggunakan dokumen-dokumen dan catatan
akuntansi oleh masing-masing fungsi bagian. Akan tetapi dalam proses pelaksanaannya masih terjadi
rangkap jabatan atau tumpang tindih tugas antara fungsi satu dan fungsi lainnya.
Mulyadi dalam Dirgantoro menjelaskan dalam teorinya mengenai sistem informasi akuntansi
penerimaan kas yaitu kegitan transaksi perusahaan yang menyababkan bertambahnya kas maka hal itu
disbut sebagai penerimaan kas (Dirgantoro & Nurainy, 2020). Berdasarkan temuan peneliti
dilapangan yang membuat kas korasi wanita sejahtera berasal dari kegiatan simpan pinjam. Menurut
teori Mulyadi terdapat unsur pokok dalam penerimaan kas, berupa organisasi, sistem otorisasi dan
prosedur pencatatan, praktek yang sehat dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawab.
Berdasarkan hasil temuan peneliti jika dilihat dari prosedur menurut Mulyadi hampir sesuai karena
pada praktek dilapangan dalam prosedur yang pertama yaitu organisasi pada koperasi wanita sejahtera
sudah terdapat pemisahan fungsi antara fungsi akuntansi, fungsi pencatatan, dan fungsi yang
mengarahkan anggota. Prosedur kedua terkait sistem otorisasi dan prosedur pencatatan hampir sesuai,
karena pada prakteknya koperasi wanita sejahtera menggunakan formulir pengajuan pinjaman sebagai
awal dari pinjaman, kemudian tidak ada fungsi pengiriman dan tidak ada penetapan harga jual, akan
tetapi ada fungsi penagihan. Prosedur ketiga yaitu terkait praktik yang sehat, hasil temuan peneliti
dilapangan hampir sesuai akan tetapi dalam pinjaman yang dilakukan oleh anggota tidak terdapat
faktur adanya dokumen berupa buku kecil anggota, penyetoran kas yang diterima ke bank juga
dilakukan oleh koperasi wanita, tidak terdapat fungsi akuntansi yang mengirim pernyataan piutang
akan tetapi fungsi akuntansi hanya mencatat angsuran setiap bulannya karena anggota sudah mengerti
kapan harus membayar angsuran pada setiap bulannya. Kemudian pada prosedur selanjutnya yaitu
karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab pada praktik dilapangan koperasi wanita
sejahtera tidak terdapat karyawan, semua sama dalam kendali koperasi dan memiliki visi misi yang
sama.
Hasil temuan peneliti dilapangan menemukan beberapa kendala koperasi wanita sejahtera
terkait penerimaan kas seperti berikut: 1). Pencatatan transaksi yang dilakukan oleh koperasi wanita
sejahtera masih dilakukan dengan cara yang sederhana; 2). Belum adanya flowchart penerimaan kas
pada koperasi wanita sejahtera; 3). Koperasi wanita sejahtera belum sepenuhnya menerapkan
prosedur penerimaan kas. Dari adanya kendala-kendala terkait penerimaan kas tersebut, maka peneliti
mempunyai solusi untuk mengatasi yaitu sebagai berikut: 1). Untuk mengatasi pencatatan transaksi
penerimaan kas koperasi wanita sejahtera yang masih dilakukan secara sederhana, pengurus koperasi
271

Under License Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JURNAL CAFETARIA Vol. 4 No. 1 (Januari, 2023) pp 251-277
wanita sejahtera seharusnya melakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan
membuat pelatihan terkait dengan pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan yang baik
dan benar. Sehingga hasil dari pelatihan tersebut dapat diterapkan pada koperasi wanita sejahtera; 2).
Untuk mengatasi kendala belum adanya flowchart penerimaan kas pada koperasi wanita sejahtera,
maka peneliti merekomendasikan flowchart penerimaan kas sesuai dengan kondisi dilapangan dan
teori yang ada. Sehingga dibuatlah flowchart rekomendasi oleh peneliti sebagai berikut:
BENDAHARA KETUA SEKRETARIS

Mulai Buku kecil


Pencatatan
anggota dan kas
transaksi

Buku kecil
anggota dan kas
Pengecekan Buku kecil
anggota

Pengecekan

Penginputan
Buku kecil data ke
anggota komputer

Pencatatan
kas masuk Kas
Data kas
masuk

Laporan
Keuangan
Selesai
tentang kas
masuk

Gambar 2. Rekomendasi Flowchart Penerimaan Kas


Sumber: Dibuat Peneliti (2023)

Keterangan:
Bendahara menerima dokumen yang masuk, kemudian melakukan pengecekan awal dokumen,
setelah dokumen dilakukan pengecekan bendahara menyerahkan dokumen yang telah dicek kepada
Ketua, kemudian Ketua koperasi melakukan pengecekan dokumen kembali dan memberikan
persetujuan. Selanjutnya Ketua memberikan perintah kepada Bendahara untuk melakukan pencatatan
kas masuk, melakukan penerimaan kas dan menyimpan kas. Lalu sekretaris melakukan pencatatan
manual pada buku kecil anggota, pengecekan nominal yang ada di buku kecil anggota dengan kas
yang masuk, melakukan penginputan data dengan cara komputerisasi dan mencocokan data yang ada
di komputer dengan data yang ada pada buku kas. Untuk mengatasi kendala terkait belum sepenuhnya
272

Under License Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JURNAL CAFETARIA Vol. 4 No. 1 (Januari, 2023) pp 267-277
menerapkan prosedur penerimaan kas, maka pihak koperasi wanita sejahtera seharusnya melakukan
evaluasi terhadap koperasi dengan mempelajari dan melakukan penerapan sistem informasi akuntansi
penerimaan kas sesuai dengan prosedur yang benar dengan dilakukan pengawasan dan pendampingan
dari Dinas UMKM dan Koperasi Kabupaten Tulungagung.
Dengan demikian peneliti menarik kesimpulan berdasarkan hasil temuan yang ada
dilapangan bahwasannya belum menemukan adanya flowchart yang sesuai dengan prosedur atau
teori yang ada terkait penerimaan kas berjalan dengan arahan dari Ketua yang setiap pengurus
memiliki tugas atau fungsi sendiri-sendiri, kemudian peneliti membuatkan flowchart yang sudah
disesuaikan dengan teori dan keadaan dilapangan. Flowchart tersebut digunakan untuk
menyajikan informasi terkait dengan sistem penerimaan kas yang berjalan pada koperasi wanita
sejahtera, dan sebagai alat pengawasan terhadap jalannya kegiatan penerimaan kas supaya
meminimalisir terjadinya kesalahan maupun kecurangan pada proses penerimaan kas yang ada
pada koperasi wanita sejahtera.

Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Pada Koperasi Wanita Sejahtera


Berdasarkan hasil temuan peneliti dilapangan melalui wawancara dan observasi koperasi
wanita sejahtera dalam kegiatan pengeluaran kas belum sepenuhnya menerapkan sistem informasi
pengeluaran kas. Karena setiap transaksi pengeluaran kas yang dilakukan koperasi wanita sejahtera
masih dilakukan dengan pencatatan yang sederhana yang dilakukan dengan dokumen berupa buku
kecil anggota untuk kegiatan simpan pinjam koperasi sedangkan kegiatan operasional koperasi
dengan menggunakan nota. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Lomboan et al.,
2021) dengan hasil yang diperoleh menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas yang diterapkan belum sepenuhnya memenuhi unsur pokok dari sistem informasi
akuntansi. Namun hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kabuhung, 2013)
memperoleh hasil bahwa pengeluran kas yang diterapkan telah memadai karena telah sesuai dan
memenuhi unsur pokok dari sistem informasi akuntansi.
Mulyadi dalam katili menjelaskan dalam teorinya bahwa terdapat komponen pengeluaran kas
berupa fungsi yang berkaitan, dokumen, catatan akuntansi, prosedur yang dilaksanakan, unsur
pengendalian intern, dan bagan alir (Katili at al., 2017). Berdasarkan hasil temuan peneliti dilapangan
koperasi wanita sejahtera hampir sepenuhnya menerapkan komponen menurut teori dari Mulyadi
tersebut, yaitu fungsi yang terkait dengan pengeluaran kas berupa fungsi pencatatan dan fungsi
akuntansi kemudian dokumen yang berupa buku kecil anggota dan nota, catatan akuntansi yang
dicatat dengan cara manual maupun komputerisasi, koperasi wanita sejahtera menjalankan prosedur
dari setiap transaksi dari Bendahara lalu ke Ketua kemudian ke sekretaris dengan diakhiri penginputan
data oleh sekretaris, pengendalian internal yang berjalan pada koperasi wanita sejahtera yaitu berupa
tidak adanya rangkap jabatan atau fungsi, namun pada koperasi wanita sejahtera tidak ada bagan alir
sesuai dengan teori yang dikmukakan oleh Mulyadi seperti di atas.
Hasil temuan peneliti dilapangan menemukan beberapa kendala koperasi wanita sejahtera
terkait pengeluaran kas seperti berikut: 1). Pencatatan seluruh transaksi pengeluaran kas koperasi
wanita sejahtera masih dilakukan dengan sederhana; 2). Belum adanya flowchart pengaluaran kas
pada koperasi wanita sejahtera; 3). Koperasi wanita sejahtera dalam penerapannya belum sepenuhnya
menggunakan prosedur pengeluaran kas.
Dari adanya kendala-kendala terkait pengeluaran kas tersebut, maka peneliti mempunyai
solusi untuk mengatasi yaitu sebagai berikut: 1). Untuk mengatasi pencatatan transaksi pengeluaran
kas koperasi wanita sejahtera yang masih dilakukan secara sederhana, pengurus koperasi wanita
seharuasnya membuat pelatihan kemampuan terkait pencatatan transaksi maupun laporan keuangan
untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga hasil dari pelatihan tersebut
dapat diterapkan dalam setiap transaksi pengeluaran kas pada koperasi wanita sejahtera; 2). Untuk
mengatasi kendala belum adanya flowchart pengeluaran kas pada koperasi wanita sejahtera, maka
peneliti membuat flowchart pengeluaran kas sesuai dengan teori dan kondisi temuan dilapangan.
Sehingga dibuatlah flowchart pengeluaran kas oleh peneliti sebagai berikut:

273

Under License Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JURNAL CAFETARIA Vol. 4 No. 1 (Januari, 2023) pp 251-277

BENDAHARA KETUA SEKRETARIS

Mulai Data tentang


simpanan anggota Kas dari buku
tabungan

Buku
tabungan
Pengecekan dan
menanyakan tentang
Pencatatan
pengambilan buku
simpanan tabungan

Pengecekan

Kas dan buku


Buku tabungan
tabungan

Penginputan ke
Pengambilan
kas dan dalam komputer
pencatatan
pengeluaran
kas

Laporan
kas keluar
Laporan
keuangan
Kas dari buku
tabungan

Selesai

Gambar 3. Rekomendasi Flowchart Pengeluaran Kas Pengambilan Simpanan Anggota


Sumber: Dibuat Peneliti (2023)

274

Under License Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JURNAL CAFETARIA Vol. 4 No. 1 (Januari, 2023) pp 267-277
Keterangan:
Bendahara melakukan pengarahan kepada anggota yang mau melakuakan pengambilan
simpanan, kemudian Bendahara melakukan pengecekan awal. Selanjutnya Ketua melakukan
pengecekan data simpanan anggota, melakukan konfirmasi ulang terkait pengambilan simpanan dan
memberi tugas kepada bendahara untuk pengambilan kas. Proses selanjutnya Bendahara
mengambilkan kas dan melakukan pencatatan kas keluar. Lalu Sekretaris melakukan pengecekan
jumlah simpanan setelah dilakukan pengambilan simpanan anggota, melakukan pencatatan pada buku
tabungan, melakukan penginputan data ke dalam komputer dan diakhiri pencocokan data di komputer
dengan data pada buku kas. Berdasarkan temuan peneliti dilapangan belum adanya flowchart yang
sesuai dengan teori atau prosedur terkait flowchart dan alur pengeluaran kas yang berasal dari
pengambilan simpanan anggota. Kemudian peneliti membuat dan merekomendasikan flowchart yang
sesuai dengan teori dan kondisi di lapangan. Sehingga dengan adanya flowchart ini dapat digunakan
koperasi wanita sejahtera untuk menyajikan informasi terkait sistem pengeluaran kas dari simpanan
anggota, berfungsi untuk membantu kegiatan operasional pengeluaran kas pada koperasi wanita
sejahtera, dan sebagai bentuk pengawasan terhadap kegiatan pengeluaran kas dari pengambilan
simpanan supaya tidak terjadi kesalahan maupun kecurangan dalam kegiatan operasional koperasi
wanita sejahtera.
BENDAHARA KETUA SEKRETARIS

Mulai Berkas dan formulir Pencatatan pada


pengajuan buku kecil
pinjaman anggota

Berkas dan formulir


pengajuan
pinjaman Pengecekan dan
perundingan Kas
dengan pengurus
Buku kecil
anggota
Pengecekan

Decision
Penginputan data
ke dalam
Tidak disetujui komputer
Disetujui

Pengambilan Data kas


kas sesuai keluar
persetujuan
ketua dan
mencatat
pengeluaran kas Kas

Buku kecil
anggota

275

Under License Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JURNAL CAFETARIA Vol. 4 No. 1 (Januari, 2023) pp 251-277

Kas

Selesai
Gambar 4. Rekomendasi Flowchart Pengeluaran Kas Pengajuan Pinjaman Anggota
Sumber: Dibuat Peneliti (2023)

Keterangan:
Bendahara melakukan pengarahan kepada anggota dan melakukan pengecekan awal. Kemudian
Ketua menerima berkas dan formulir dari bendahara lalu melakukan pengecekan ulang dan
melakukan perundingan dengan pengurus. Jika pengajuan tidak disetujui maka proses kembali ke
awal dan jika pengajuan disetujui maka bendahara melakukan pengambilan kas dan melakukan
pencatatan pengeluaran kas. Selanjutnya sekretaris melakukan pencatatan pada buku kecil anggota
dan melakukan penginputan data ke dalam komputer.
Berdasarkan temuan peneliti dilapangan belum adanya flowchart yang sesuai dengan teori atau
prosedur terkait flowchart dan alur pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan pengeluaran kas
melalui pengajuan pijaman. Kemudian peneliti membuat dan merekomendasikan flowchart yang
sesuai dengan teori dan kondisi di lapangan. Sehingga dengan adanya flowchart ini dapat digunakan
koperasi wanita sejahtera untuk menyajikan informasi terkait sistem pengeluaran kas dari pengajuan
pijaman anggota, berfungsi untuk membantu kegiatan operasional pengeluaran kas pada koperasi
wanita sejahtera, dan sebagai bentuk pengawasan terhadap kegiatan pengeluaran kas dari
pengambilan simpanan supaya tidak terjadi kesalahan maupun kecurangan dalam kegiatan
operasional koperasi wanita sejahtera.
Untuk mengatasi kendala terkait belum sepenuhnya menerapkan prosedur pengeluaran kas,
maka pihak koperasi wanita sejahtera seharusnya melakukan evaluasi terhadap koperasi dengan
mempelajari dan melakukan penerapan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas sesuai dengan
prosedur yang benar dan dilakukan dengan pengawasan serta pendampingan dari pihak yang
berwenang atau terkait.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ditemukan bahawa pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
yang dilakukan Koperasi Wanita Sejahtera masih dikelola dengan cara sederhana, dan belum ada
flowchart penerimaan dan pengeluaran kas yang sesuai dengan teori dan kondisi di lapangan. Selain
itu, sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas belum sepenuhnya dilaksanakan
sesuai prosedur.

276

Under License Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JURNAL CAFETARIA Vol. 4 No. 1 (Januari, 2023) pp 267-277
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, D., & Hernandez, M. Y. (2018). Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan
Pengeluaran Kas Pada Kpri Andan Jejama Kabupaten Pesawaran. Jurnal Tekno Kompak, 12(2),
57–61. https://doi.org/10.33365/jtk.v12i2.152
Dirgantoro, R. Y., & Nurainy, R. (2020). Analisis Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Laundry Box. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan,
8(2), 239–258. https://doi.org/10.17509/jrak.v8i2.21090
Kabuhung, M. (2013). Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk
perencanaan dan pengendalian keuangan pada Organisasi nirlaba keagamaan. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3).
https://doi.org/10.35794/emba.1.3.2013.1832
Karina, M., Pujiati, H., & Latukomsina, R. N. (2022). ). Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Untuk Pengendalian Pengendalian Pendapatan Pada Koperasi Karyawan PT.
Oriental Asahi JP Carton Box. REMITTANCE: Jurnal Akuntansi Keuangan Dan Perbankan,
3(2), 1–10. https://doi.org/10.56486/remittance.vol3no2.245
Katili, I. N., Morasa, J., & Budiarso, N. S. (2017). Evaluasi penerapan sistem akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas Pada Pt. Ciputra Internasional Cabang Manado. Going Concern: Jurnal
Riset Akuntansi, 12(01). https://doi.org/10.32400/gc.12.01.17203.2017
Lomboan, M. F., Tinangon, J. J., & Rondonuwu, S. (2021). Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Gereja Katolik Bunda Hati Kudus Kairagi Manado.
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 9(3).
https://doi.org/10.35794/emba.v9i3.34714
Martini, D. (2012). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba empat.
Musdalifah. (2020). Tinjauan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Koperasi Mahasiswa UNM.
Economy Deposit Jurnal, 2(2).
Priliandani, N. M. I., Juniariani, N. M. R., & Mariyatni, N. P. S. (2018). Pengaruh Ukuran Koperasi,
Jenis Koperasi Serta Pengalaman Kepengurusan Manajemen terhadap Kualitas Sistem
Pengendalian Intern pada Koperasi di Kabupaten Tabanan. Jurnal Aplikasi Akuntansi, 3(1),
141–178. https://doi.org/10.29303/jaa.v3i1.37
Sari, I. M., Hasbudin, H., & Aminah, T. (2022). Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Koperasi Mina Samudra Kendari. Jurnal Akuntansi Dan
Keuangan, 7(2), 1–15. https://doi.org/10.33772/jak.v7i2.2
Setiyanti, S. W., & Cahyadi, P. (2021). Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dari Penjualan
Tunai Dalam Mendukung Sistem Pengendalian Intern Pada Primkop Polrestabes Semarang.
JURNAL STIE SEMARANG (EDISI ELEKTRONIK), 13(2). https://doi.org/10.33747
Siregar, A. P., & Jamhari, J. (2013). Analisis Kinerja Koperasi Unit Desa Di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Agro Ekonomi, 24(2), 113–124. https://doi.org/10.22146/agroekonomi.17201
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Walid, W., & Alamsyah, A. (2020). Sistem Informasi Manajemen Koperasi (Simkop) untuk Koperasi
Pegawai Republik Indonesia Kota Semarang. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional
Matematika, 3, 222–229.

277

Under License Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional

Anda mungkin juga menyukai