Anda di halaman 1dari 4

Penggunaan teknologi informasi dalam sebuah instansi saat ini sangat penting (Puspitasari, Studi, &

Informatika, 2015). Dengan kenyataan itu kita dituntut untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi serta kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam
memberi informasi sehingga dalam melaksanakan pekerjaan kita akan mendapat hasil yang optimal
(Hasyim, Hidayah, & Latisuro, 2014).

Masyarakat melakukan berbagai usaha untuk memenuhi kebutuhan setiap usahanya dengan
memposisikan koperasi sebagai lembaga yang masih tetap dibutuhkan dan diperlukan oleh
masyarakat (Informasi & Penerimaan, 2016). Pembentukan koperasi pada awalnya untuk
memudahkan partisipasi para anggotanya untuk menyimpan dana dan meminjaminya kembali
kepada anggotanya dengan jumlah bunga dan waktu yang telah disepakati. Sehingga koperasi
diharapkan mampu memperoleh modal untuk membiayai kegiatan operasionalnya (Gantiri &
Suwendra, 2014).

Koperasi merupakan salah satu usaha yang banyak melakukan transaksi dan pengurusan
administrasi, maka manajemen teknologi dalam bidang administrasi begitu penting untuk
menunjang kelancaran transaksi di koperasi, sehingga dampaknya memberikan pelayanan transaksi
dengan cepat, tepat, dan akurat (Firdaus & Widyasastrena, 2017). Dalam hal pengelolaan keuangan,
penerimaan kas merupakan hal yang pasti dilakukan pada setiap lembaga keuangan, yang dalam
kegiatannya harus sesuai dengan prosedur dan harus diawasi dengan baik karena kas yang diterima
baik berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan
(Informasi & Penerimaan, 2016). Kemudahan cara untuk menyusun laporan pertanggungjawaban
merupakan harapan yang ingin dilakukan oleh pengurus koperasi. Kesulitan yang selama ini dihadapi
dalam menyusun laporan mengakibatkan penilaian kesehatan koperasi tidak bisa terpenuhi sehingga
berakibat kepada tingkat penilaian dan status koperasi menjadi tidak aktif (Rahayu, Ramdhani, &
Bahri, 2017).

Berdasarkan permasalahan diatas maka diperlukan adanya sistem informasi yang terintegrasi antara
satu dengan yang lainnya untuk memecahkan kendala dalam pengolahan data serta dapat
membantu penyebaran informasi kepada semua pihak yang berkepentingan.

Pribadi Denny, dkk. 2018. Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web. JURNAL ABDIMAS BSI (Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat). Vol. 1 No. 2 Hal. 186-196 E-ISSN : 2614-6711 186
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas
Koperasi IKITAMA yang merupakan singkatan dari Koperasi Ikatan Karyawan Indolife Pensiontama
adalah sebuah organisasi berbadan hukum yang tercantum dalam Keputusan Menteri Koperasi,
Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 082/BH/KDK.9.1/VII/1999. Koperasi
IKITAMA beranggotakan semua karyawan tetap PT. Indolife Pensiontama yang masih aktif. PT.
Indolife Pensiontama adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa dan dana
pensiun, memulai bisnisnya pada tahun 1991. Dalam pengelolaanya pengurus Koperasi IKITAMA
melakukan pembukuan secara manual menggunakan Excel, jika ada karyawan yang baru masuk
ataupun karyawan yang keluar maka pencatatannya di update secara manual, karena belum
terintegrasi dengan sistem informasi SDM yang ada, dan data yang terdapat di dalam file Excel hanya
berupa summary pinjaman dan simpanan setiap karyawan. Tidak jarang terjadi kesalahan dalam
pengelolaan datanya terutama apabila ada karyawan yang keluar, penambahan simpanan, atau yang
melakukan perubahan skema pinjaman.

Menurut Suharyanto (2017:139) dalam Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Komputer,
organisasi yang menginginkan kelancaran dalam pengoperasian kegiatan perusahaannya dapat
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana yang tepat digunakan untuk
memenuhi hal tersebut diatas. Diantara teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini banyak
digunakan adalah teknologi berbasis web. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan maka
diperlukan sistem informasi yang dapat diandalkan oleh pengurus Koperasi IKITAMA dalam
pengelolaan data informasi koperasi agar tidak ada lagi kesalahan dalam pelaporan datanya, karena
laporan data dari koperasi akan menentukan potongan gaji karyawan setiap bulannya.

Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian adalah suatu badan usaha
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatannya
berdasar prinsip-prinsip koperasi. Di dalam Undang-Undang No.25 tahun 1992 Pasal 22 menyatakan
bahwa rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Dalam tujuan tersebut dapat
dimengerti bahwa koperasi merupakan salah satu badan usaha, disamping badan usaha lain seperti
BUMN, BUMD, maupun badan usaha swasta seperti Perseroan Terbatas, CV, UD, dan lainnya.
Koperasi merupakan badan usaha yang lebih dekat dengan rakyat, dan bahkan koperasi merupakan
badan usaha yang sangat demokratis, karena koperasi dibentuk oleh anggota dan berazaskan
kekeluargaan (Winarko, 2014:152).

Prasetyo, Kurniawan dan Suharyanto. 2019. Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Berbasis
Web Pada Koperasi Ikitama Jakarta. Vol V No. 1 P-ISSN 2442-2436, E-ISSN: 2550-0120 Akreditasi
Ristekdikti, No: 21/E/KPT/2018 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jtk
Dengan adanya sistem informasi berbasis komputer maka akan memudahkan dan mempercepat
proses pengelolaan dalam berbagai bidang usaha. Salah satu bentuk usaha yang memerlukan
pengelolaan sistem informasi berbasis komputer adalah usaha koperasi. Demikian pula dalam
pengelolaan usaha koperasi simpan pinjam menjadi hal yang sangat penting penggunaan sistem
informasi berbasis komputer. Sistem informasi dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk output
sebuah sistem, tentunya bila sistem didalamnya telah berjalan baik. Untuk mencapai penataan
informasi yang cepat, akurat dan mudah, maka harus terdapat fasilitas yang dapat digunakan untuk
menunjang hal tersebut. Oleh karena itu diperlukan adanya informasi pada suatu instansi/lembaga
yang akan memudahkan dan meningkatkan produktivitas kerja. Koperasi memiliki fungsi untuk
mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya. Dalam kegiatannya koperasi
mengelola berbagai jenis usaha bagi anggotanya, salah satu jenis usaha koperasi adalah Koperasi
Simpan Pinjam (KSP). Koperasi simpan pinjam guru disekolah merupakan keuangan ekonomi
swadaya guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) disetiap masing-masing sekolah.

Di MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi terdapat sebuah Koperasi Simpan Pinjam. Pelayanan yang
diberikan hanya diperuntukkan bagi para guru, karyawan dan anggota keluarganya. Anggota
keluarganya yang dimaksud adalah istri, anak dan saudara/saudari yang mendapat jaminan dari guru
dan karyawan di MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi. Akan tetapi dalam pengelolaannya belum
memiliki sistem informasi yang memadai. Dimana sistem informasi koperasi usaha simpan pinjam
belum memudahkan pendataan, pengolahan data sampai penyampaian informasi simpan pinjam
kepada anggota. Pengurus koperasi dalam mengolah data masih dilakukan secara manual. Hal inilah
yang menyebabkan adanya proses-proses yang kurang tepat dan lambat yang terjadi diluar prosedur
yang ada. Selama ini anggota harus mendatangi pengurus koperasi untuk menanyakan informasi
jumlah simpanan dan saldo pinjaman serta mengurus hal-hal lainnya yang tentunya akan menyita
banyak waktu dari para pengurus dan para anggota yang bersangkutan. Disamping itu bagi para
pengurus juga sering mengalami kesulitan dalam mengelola usaha simpan pinjam.

Wati1 , Herly Kusuma dan Kondar Siahaan. 2017. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
KOPERASI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB PADA MTs NEGERI TALANG BAKUNG KOTA JAMBI. Jurnal
Manajemen Sistem Informasi Vol. 2, No.4,

Koperasi Bina Sejahtera didirikan dengan tujuan menghimpun modal bersama, mempererat rasa
persaudaraan dan meningkatkan kesejahteraan bersama berdasarkan pemikiran dan kenyataan
setelah melihat dan menyadari keadaan yang jauh dari orang tua dan keluarga karena tinggal di
perantauan. Namun Koperasi Bina Sejahtera masih memiliki sistem transaksi simpan pinjam yang
belum berjalan secara maksimal. Koperasi Bina Sejahtera masih mengalami kesulitan pengaksesan
dan pengelolaan data simpan pinjam berupa simpanan, pinjaman, angsuran pinjaman dan sisa saldo
anggotanya dikarenakan selama ini membuat pembukuan dengan cara manual dengan melihat
catatan transaksi, ditambah lagi adanya kemungkinan hilangnya formuir dan data mengenai
transaksi simpan pinjam koperasi. Dengan pengendalian risiko, koperasi harus didukung teknologi
untuk membangun sistem informasi yang bersifat relevan, akurat, lengkap dan tepat waktu. Hal
tersebut menjadi faktor pendukung untuk mencapai laba yang lebih maksimal. Selain itu juga
diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas independensi sebagai pelayanan masyarakat di
bidang keuangan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibangun Aplikasi Simpan Pinjam
Berbasis Web, diharapkan dapat membantu dalam proses simpan pinjam yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai