Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA VISUAL


DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BRECONG TAHUN AJARAN 2015/2016

Nurul Hidayati¹, Suripto², Ngatman³


PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen
e-mail: nurulicolicus@gmail.com
1 Mahasiswa, 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS

Abstract: The Application of Teams Games Tournament (TGT) Model Using


Visual Media in Improving Social Science Learning for the Fifth Grade
Students of SD Negeri 1 Brecong in the Academic Year of 2015/2016. The
objective of this research is to improve social science learning about technology
development through the application of Teams Games Tournament (TGT) for the
fourth grade students of SD Negeri 1 Brecong in the academic year of
2015/2016.This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR)
conducted within three cycles. Each cycle consisted of planning, action,
observation, and reflection. Subjects of the research were 35 students of fourth
grade students in SD Negeri 1 Brecong.The results of this research show thatthe
application of Teams Games Tournament (TGT) using visual media can improve
social science learning for the fourth grade students of SDN 1 Brecong in
academic year of 2015/2016.

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science


Abstrak: Penerapan Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
(TGT) dengan Media Visual dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS pada
Siswa Kelas IV SDN 1 Brecong Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan dari
penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPS tentang perkembangan
teknologi melalui model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan
media visual pada siswa kelas IV SDN 1 Brecong tahun ajaran 2015/2016.
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV
SDN 1 Brecong yang berjumlah 35 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan
media visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 1
Brecong tahun ajaran 2015/2016.

Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Media Visual, IPS

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan satu hal tujuan dan fungsinya. Fungsi dan
yang sangat penting dalam kehidupan tujuan pendidikan nasional menurut
manusia, karena dengan pendidikan Sistem Pendidikan Nasional Undang-
manusia dapat hidup sesuai dengan Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3

692
KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 6.1, hlm. 692 – 697 693

yaitu pendidikan nasional berfungsi 51). Agar pembelajaran IPS dapat


mengembangkan kemampuan dan mengarah pada hal tersebut maka
membentuk watak serta peradaban dalam pelaksanaanya harus memenuhi
bangsa yang bermartabat dalam rangka apa yang diharapkan oleh tujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa, pembelajaran IPS.
bertujuan untuk berkembangnya Berdasarkan Permendiknas No.
potensi peserta didik agar menjadi 22 Tahun 2006, tujuan pembelajaran
manusia yang beriman dan bertakwa IPS di tingkat sekolah dasar adalah
kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai berikut: (1) mengenal kon-
berakhlak mulia, sehat, berilmu, sep-konsep yang berkaitan dengan
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi kehidupan masyarakat dan lingku-
warga negara yang demokratis serta ngannya, (2) memiliki kemampuan
bertanggung jawab. dasar untuk berpikir logis dan kritis,
Tujuan pendidikan nasional rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan
menurut Sisdiknas di atas sangatlah masalah, dan keterampilan dalam ke-
jelas yaitu untuk mengembangkan hidupan sosial, (3) memiliki komit-
segala potensi yang dimiliki oleh men dan kesadaran terhadap nilai-
setiap individu guna menjadi manusia nilai sosial dan kemanusiaan, (4) me-
yang berilmu, beriman, serta ber- miliki kemampuan berkomunikasi,
akhlak mulia. Pengembangan potensi bekerjasama dan berkompetisi dalam
tersebut dapat dilakukan sejak masyarakat yang majemuk, di tingkat
pendidikan dasar. lokal, nasional, dan global (BSNP,
Sekolah Dasar sebagai salah satu 2006: 175).
lembaga pendidikan dasar merupa- Berdasarkan observasi awal
kan lembaga pendidikan yang me- terhadap kegiatan pembelajaran IPS
nyelenggarakan program pendidikan di SD Negeri 1 Brecong diperoleh
enam tahun bagi anak usia 6-12 tahun. hasil bahwa pembelajaran IPS yang
Pendidikan sekolah dasar bertujuan telah dilaksanakan sudah tergolong
untuk memberikan bekal kemampuan baik tetapi kurang mengaktifkan
dasar pada anak didik berupa seluruh siswa. Guru sudah meng-
pengetahuan, keterampilan, serta si- gunakan metode ceramah, tanya
kap yang bermanfaat bagi dirinya jawab, dan diskusi namun hanya
sesuai dengan tingkat perkembangan- sebagian kecil siswa yang aktif.
nya dan mempersiapkan mereka Selain itu, guru belum menggunakan
melanjutkan ke jenjang pendidikan media pembelajaran yang menarik
sekolah menengah pertama (Suharjo, perhatian siswa.
2006: 1). IPS merupakan salah satu Peneliti juga mengamati aktivitas
mata pelajaran di SD yang mengkaji siswa kelas IV di SDN 1 Brecong sa-
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, at pembelajaran IPS. Pada saat
dan generalisasi yang berkaitan pembelajaran IPS, diketahui bahwa
dengan isu sosial. Melalui pembe- banyak siswa yang kurang fokus
lajaran IPS, peserta didik diarahkan terhadap materi yang disampaikan
untuk dapat menjadi warga negara guru, banyak siswa yang bermain saat
Indonesia yang demokratis, dan pelajaran, hanya sebagian kecil siswa
bertanggung jawab, serta warga dunia yang aktif menjawab pertanyaan dari
yang cinta damai (Gunawan, 2013:
694

guru, saat berdiskusi siswa kurang karakteristik siswa yang demikian,


bekerja sama dan masih melihat diperlukan suatu model dan media
jawaban kelompok lain, dan siswa pembelajaran yang dapat mengaktif-
saling menunjuk untuk mem- kan siswa baik secara individual
presentasikan hasil diskusinya di maupun kelompok.
depan kelas. Salah satu model pembelajaran
Berbagai permasalahan di atas yang dapat digunakan yaitu model
berdampak pada hasil belajar siswa. pembelajaran kooperatif tipe Teams
Berdasarkan nilai Ulangan Tengah Games Tournament (TGT). Shoimin
Semester (UTS) pada mata pelajaran (2014: 203) menerangkan bahwa
IPS semester satu menunjukkan nilai Teams Games Tournament (TGT)
tertinggi yang diperoleh siswa yaitu adalah salah satu tipe model
83 sedangkannilai terendahnya yaitu pembelajaran kooperatif yang mudah
37 dengan rata-rata nilai yang diterapkan, melibatkan aktivitas
diperoleh siswa yaitu 52,82. Hasil seluruh siswa tanpa harus ada
belajar siswa pada mata pelajaran IPS perbedaan status, melibatkan peran
banyak yang belum memenuhi KKM siswa sebagai tutor sebaya dan me-
yang ditetapkan sekolah yaitu 65. ngandung unsur permainan.
Dari 35 siswa kelas IV, siswa yang Selain menggunakan model
telah mencapai nilai ketuntasan pembelajaran yang tepat, kehadiran
sebanyak 10 siswa atau sebesar media juga mempunyai arti yang
28,58%, sedangkan siswa yang belum penting. Salah satu media yang dapat
mencapai nilai ketuntasan sebanyak digunakan oleh guru adalah media
25 atau sebesar 71,43%. Dapat visual. Sukiman (2012: 85) me-
disimpulkan hasil belajar siswa masih nerangkan bahwa media pembelajaran
rendah. berbasis visual adalah media
Piaget (Suharjo, 2006:37) pembelajaran yang menyalurkan
mengemukakan bahwa proses pesan lewat indera pandang/peng-
perkembangan berpikir anak dari lihatan. Media ini sangat cocok
kecil hingga dewasa melalui empat digunakan guru dalam pembelajaran
tahap perkembangan, yaitu: (1) tahap karena selain mudah dibuat juga dapat
sensori motoris (0-2 tahun), anak ha- mengatasi keterbatasan pengamatan
nya dapat mengetahui hal-hal yang visual siswa.
ditangkap dengan inderanya; (2) tahap Penerapan model kooperatif tipe
pra-operasional (2-6/7 tahun), anak Teams Games Tournament (TGT)
mulai timbul pertumbuhan kognitif- dengan media visual diharapkan dapat
nya, tetapi masih terbatas pada hal-hal sesuai dengan karakteristik siswa dan
yang dapat dijumpai di lingkungannya meningkatkan hasil belajar IPS di
saja; (3) tahap operasional konkret kelas IV SDN 1 Brecong, karena
(6/7-11/12 tahun), anak sudah dapat dalam penerapan model kooperatif
mengetahui simbol-simbol matematis, tipe Teams Games Tournament (TGT)
tetapi belum dapat menghadapi hal- dengan media visual, siswa akan di-
hal yang abstrak. Dalam tahap ini tempatkan dalam kelompok-
anak mulai berkurang egosentrisme- kelompok kecil untuk berdiskusi dan
nya, dan lebih sosiosentris (mulai melakukan permainan yang ditujukan
membentuk peer group). Melihat agar siswa berinteraksi dan aktif
KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 6.1, hlm. 692 – 697 695

dalam pembelajaran serta siswa akan peneliti dibantu 2 orang teman


dibantu dengan media visual dalam sejawat sebagai observer.
penyajian materi sehingga siswa lebih Teknik pengumpulan data yang
mudah memahami materi dan hasil digunakan yaitu tes, observasi,
belajar IPS dapat meningkat. wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan uraian di atas, Indikator capaian pada penelitian ini
peneliti melaksanakan penelitian adalah 85%. Validitas data meng-
tindakan kelas kolaboratif dengan gunakan triangulasi sumber dan
judul “Penerapan Model Kooperatif triangulasi teknik.
tipe Teams Games Tournament (TGT) Analisis data yang digunakan
dengan Media Visual dalam adalah analisis data kualitatif dan
Peningkatan Hasil Belajar IPS pada kuantitatif yang terdiri dari reduksi
Siswa Kelas IV SDN 1 Brecong data, penyajian data, dan penarikan
Tahun Ajaran 2015/2016”. kesimpulan.
Rumusan masalah dalam Model penelitian tindakan kelas
penelitian ini, yaitu apakah penerapan yang digunakan dalam penelitian ini
model kooperatif tipe Teams Games adalah tahapan penelitian tindakan
Tournament (TGT) dengan media kelas yang dipaparkan oleh Arikunto,
visual dapat meningkatkan hasil Suhardjono & Supardi (2008: 16-19)
belajar IPS tentang perkembangan dengan alur meliputi perencanaan,
teknologi pada siswa kelas IV SDN 1 pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Brecong tahun ajaran 2015/2016?
Berdasarkan rumusan masalah HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut, tujuan dari penelitian ini Penerapan model kooperatif tipe
adalah untuk meningkatkan hasil Teams Games Tournament (TGT)
belajar IPS tentang perkembangan dengan media visual pada penelitian
teknologi melalui model kooperatif ini dilaksanakan melalui lima langkah.
tipe Teams Games Tournament (TGT) Langkah-langkah tersebut, terdiri dari:
dengan media visual pada siswa kelas (1) penyajian kelas menggunakan
IV SDN 1 Brecong tahun ajaran media visual, guru menyampaikan
2015/2016. materi pelajaran menggunakan media
visual; (2) belajar tim, guru membagi
METODE PENELITIAN siswa ke dalam beberapa kelompok
Penelitian tindakan kelas ini untuk mengerjakan lembar LKS; (3)
dilaksanakan di SDN 1 Brecong. permainan, siswa yang berada pada
Subjek penelitian ini adalah siswa meja game nya menjawab pertanyaan-
kelas IV SDN 1 Brecong tahun ajaran pertanyaan sederhana bernomor yang
2015/2016 yang berjumlah 35 siswa relevan dengan materi; (4) turnamen,
yang terdiri dari 16 siswa laki-laki para siswa memainkan game akademik
dan 19 siswa perempuan. dalam kemampuan homogen, dengan
Alat pengumpulan datanya yaitu meja turnamen 3 peserta, (5)
berupa lembar tes tertulis, lembar penghargaan kelompok, guru meng-
observasi, pedoman wawancara, dan umumkan kelompok yang menang,
dokumen . Pelaksana tindakan dalam dan kelompok yang menang akan
penelitian ini adalah guru kelas IV mendapatkan sertifikat atau bentuk
SDN 1 Brecong. Pada penelitian ini, penghargaan lainnya.
696

Penelitian melalui penerapan siklus III mencapai 85,71% sehingga


model kooperatif tipe Teams Games capaian indikator penelitian sudah
Tournament (TGT) dengan media terpenuhi. Hal tersebut sesuai dengan
visual dilaksanakan dalam 3 siklus. penelitian yang dilakukan oleh
Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan, Ayusari (2015), yang menyebutkan
dengan alokasi waktu 2x35 menit bahwa penerapan model kooperatif
setiap pertemuan. tipe Teams Games Tournament (TGT)
Hasil observasi guru dan siswa dapat meningkatkan hasil belajar
mengalami peningkatan pada setiap siswa.
siklus. Hasil observasi guru pada Selain itu, Shoimin (2014: 207-
siklus I dengan persentase ketuntasan 208) menyatakan bahwa kelebihan
mencapai 71,56% kemudian pada pembelajaran kooperatif tipe TGT
siklus II mencapai 78,33% dan pada antara lain: (1) model TGT tidak
siklus III mencapai 88,06%. Sedang- hanya membuat peserta didik yang
kan hasil observasi siswa pada siklus I cerdas menonjol tetapi peserta didik
dengan persentase ketuntasan yang berkemampuan akademik lebih
mencapai 68,19% kemudian pada rendah juga ikut aktif dan mempunyai
siklus II mencapai 75,58% dan pada peranan penting dalam kelompoknya;
siklus III mencapai 86,85%. Hal (2) akan menumbuhkan rasa
tersebut menunjukkan bahwa hasil kebersamaan dan saling menghargai
observasi guru dan siswa sudah sesama anggota kelompok; (3)
memenuhi indikator kinerja penelitian membuat peserta didik lebih ber-
yaitu 85%. semangat dalam mengikuti pelajaran;
Berikut adalah data ketuntasan dan (4) peserta didik menjadi lebih
hasil belajar siswa dalam pembelajaran senang dalam mengikuti pelajaran
IPS tentang perkembangan teknologi karena ada kegiatan permainan berupa
dengan menerapkan model kooperatif turnamen dalam model ini.
tipe Teams Games Tournament (TGT)
dengan media visual pada siklus I, II, SIMPULAN DAN SARAN
dan III. Berdasarkan pembahasan
pelaksanaan penelitian dapat disimpul-
Tabel 1. Perbandingan Hasil Belajar kan bahwa penerapan model
Siswa dalam Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
IPS pada Siklus I, II, dan III Tournament (TGT) dengan media
Ket. Rerata Ketuntasan visual dapat meningkatkan hasil
(%) belajar IPS tentang perkembangan
Siklus I 74,91 67,14 teknologi pada siswa kelas IV SDN 1
Siklus II 78,24 78,57 Brecong tahun ajaran 2015/2016.
Siklus III 79,36 85,71 Pernyataan tersebut dibuktikan de-
ngan adanya peningkatan ketuntasan
Berdasarkan tabel 1, nampak hasil belajar siswa pada siklus I
terjadi peningkatan ketuntasan hasil dengan persentase ketuntasan men-
belajar siswa. Pada siklus I, persentase capai 67,14%, kemudian pada siklus
ketuntasan hasil belajar siswa II mencapai 78,57% dan pada siklus
mencapai 67,14% kemudian pada III mencapai 85,71% sehingga
siklus II mencapai 78,57% dan pada indikator capaian penelitian terpenuhi.
KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 6.1, hlm. 692 – 697 697

Berdasarkan simpulan yang Gunawan, R. (2013). Pendidikan IPS


telah disebutkan, peneliti memberikan Filosofi, Konsep, dan
beberapa saran bagi guru, siswa, Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
sekolah, dan peneliti lain. Bagi siswa, Shoimin, A. (2014). 68 Pembelajaran
hendaknya lebih memperhatikan Inovatif dalam Kurikulum
arahan dari guru dalam mengikuti 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz
kegiatan pembelajaran. Bagi guru, Media
hendaknya ketika menamai meja Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan
turnamen dapat menggunakan variasi Sekolah Dasar, Teori dan
nama warna, agar siswa tidak Praktek. Jakarta: Pusat
mengetahui cara menyusun penempat- Perbukuan Departemen
an meja tersebut. Bagi sekolah, Pendidikan Nasional.
hendaknya menyediakan ber-bagai Sukiman. (2012). Media
media yang mendukung penggunaan Pembelajaran. Yogyakarta:
model tersebut. Bagi peneliti lain, Pedagogia.
hendaknya dapat melakukan Undang-undang Republik Indonesia
penelitian menggunakan model Nomor 20 tahun 2003
kooperatif tipe Teams Games tentang Sistem Pendidikan
Tournament (TGT) dengan media Nasional. DIKTI. Diperoleh
visual pada mata pelajaran lain. pada 3 Januari 2016, dari
http://www.inherent-
DAFTAR PUSTAKA dikti.net/files/sisdiknas.pdf
Arikunto, Suhardjono, dan Supardi.
(2008). Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Ayusari, D., D. (2015). Penerapan
Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament (TGT)
disertai Media Audiovisual
dalam Peningkatan Pembe-
lajaran IPS pada Siswa Kelas
V SDN 4 Kutosari Tahun
Ajaran 2014/2015. Kalam
Cendekia, 3 (6), 1-6.
Diperoleh pada 15 Februari
2016, dari http://jurnal.fkip.
uns.ac.id/.
Badan Standar Nasional Pendidikan.
(2006). Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta:
Departemen Pendidikan
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai