Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi dan Informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan  saat

ini. Hal ini terlihat dari proses untuk mendapatkan informasi yang dapat diperoleh

secara cepat, tepat, dan akurat dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang

semakin canggih. Kemajuan teknologi ini membuat banyak organisasi dan dunia

kerja menggunakan teknologi berbasis komputer dan jaringan untuk membantu

pekerjaanya karena bersifat efektif dan efisien.

Banyak Perusahaan yang telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi

dalam mengolah datanya untuk mempermudah perkerjaan dikantor. Dengan

kemajuan teknologi informasi membuat persaingan bisnis semakin ketat. Bank

memiliki peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi rakyat dalam

melakukan transformasi perekonomian pada aktifitas ekonomi produktif, bank

mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran yang mencakup

sekumpulan kesepakatan, aturan, standar dan prosedur yang digunakan dalam

mengatur peredaran uang. Akan tetapi di era financial digital dan tingginya

persaingan industri jasa keuangan seperti sekarang ini, umumnya bank pasti

memiliki berbagai tantangan, terutama berkaitan dengan adanya teknologi

informasi dan komunikasi untuk menyediakan banyak pilihan dan memperluas

jangkauan masyarakat.

1
2

Dengan kemajuan teknologi digital sekarang ini industri perbankankan di Indonesia

persaingan ketat dalam penggunaaan teknologi digital, salah satu bank yang beraset

terbesar melucurkan salah satu aplikasi, proses pengambilan gaji sudah mengunakan

Taspen Smartcard untuk mempermudah nasabah untuk mengambil gaji pensiunan tidak

perlu antri di bank, setiap bulannya nasabah hanya melakukan otentikasi melalui

smartphone pribadi untuk kemudian memperoleh dana lewat ATM terdekat. Digitalisasi

layanan keuangan yang menjadi kepercayaan bagi masyarakat baik bank yang bersaing

dalam mengembangkan aplikasi layanan keuangan bank, maupun mengembangkan bank

yang berkonsep digital seutuhnya atau bank murni digital. Bank perbankan di Indonesia

dapat berkembang dan memiliki daya saing.

PT. Bank BTPN merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan

Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI).

Bank BTPN memfokuskan diri untuk melayani segmen mass market (Produk), Bank BTPN

mempromosikan produk-produk seperti BTPN Wow, Jenius dll, Diutamakan untuk para

nasabah pensiunan Taspen, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),

komunitas prasejahtera produktif.

Bank BTPN meluncurkan Aplikasi Otentikasi Taspen, sebuah aplikasi yang dirancang

dan dikembangkan untuk membantu masyarakat dalam mengatur life finance secara lebih

mudah, cerdas dan aman melalui smartphone berbasis Android. Aplikasi Otentikasi Taspen

kegunaannya untuk mempermudah nasabah pensiunan Taspen dalam pengambilan gaji


3

pensiunan, Apabila tidak melakukan Otentikasi Taspen 3 bulan berturut-turut maka gaji

akan di stop oleh pihak Taspen. Aplikasi Otentikasi Taspen berupa foto-foto misalkan

muka mulut, kedip mata, geleng-geleng kepala.

Pada Bank BTPN, Otentikasi itu akan dihitung berapa banyak nasabah yang berhasil

dalam melakukan otentikasi pada pensiunan Taspen, akan tetapi masalah saat melakukan

otentikasi banyak yang tidak berhasil dikarenakan jaringan tidak bagus, error karna aplikasi

tersebut sama-sama dipakai di bank BTPN lain dan sangat sulit melakukan otentikasi pada

nasabah yang sudah lanjut usia. Oleh karena itu bisa menimbulkan jumlah otentitasi yang

berhasil tidak banyak dan sulit saat melakukan otentikasi pada nasabah pensiunan Taspen.

Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa masyarakat digital savvy menginginkan

praktek Aplikasi yang lebih mudah mudah, cerdas, aman dan semuanya dapat dilakukan

melalui smartphone. Sebagai bank yang memiliki visi mengubah hidup jutaan rakyat

Indonesia, BTPN menjawab kebutuhan tersebut melalui Aplikasi tersebut.

Dari latar belakang diatas, kami tertarik mengambil judul laporan Magang “SISTEM

INFORMASI PENGAMBILAN GAJI PENSIUNAN PADA BANK BTPN KCP BINJAI”.


4

1.2 Tujuan Magang

Dalam melaksanakan kegiatan Magang ini, ada beberapa tujuan yang diharapkan

dapat tercapai, antara lain :

1. Syarat untuk menyelesaikan perkuliahan Diploma 3 STMIK Methodist Binjai.

2. Untuk mendapatkan pengalaman kerja sebagai modal sebelum memasuki dunia

kerja yang sebenarnya.

3. Untuk menerapkan pengetahuan akademis yang telah di dapatkan, dengan

kontribusi pada instansi, secara jelas dan konsisten, serta dengan komitmen yang

tinggi.

4. Untuk memperoleh data dan informasi tentang PT. Bank BTPN KCP Binjai yang

berguna sebagai bahan pembuatan laporan Magang.

1.3 Ruang Lingkup

Waktu yang terpakai untuk melaksanakan kegiatan Magang yang dijalani

terhitung dari tanggal 19 juli 2021 hingga 13 Desember 2021. Pelaksanaan Magang

dilakukan selama lima (5) bulan. Karena keterbatasan waktu pengamatan tidak

dapat dilakukan secara menyeluruh. Maka dari itu penulis memberikan batasan

untuk permasalahan yang akan dibahas. Adapun beberapa batasan batasan tersebut

sebagai berikut:

1. Tidak membahas sistem informasi pendataan nasabah pensiunan Taspen


5

2. Tidak membahas penyaluran pinjaman kepada nasabah pensiunan

3. Tidak membahas pembuatan ATM dan buku tabungan pada nasabah pensiunan

baru

4. Tidak membahas laporan keuangan

5. Membahas tata cara penggunaan Aplikasi Otentikasi pada pensiunan Taspen

yang sesuai

6. Membahas sistem informasi dalam pelayanan pengambilan gaji pensiunan

Taspen
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja

bersama untuk mencapai suatu tujuan. Bedasarkan kedua pengertian di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pengertian sebuah sistem adalah sekumpulan elemen yang

terintegasi dan bekerja bersama guna mencapai suatu tujuan tertentu (Laudon, 2010).

Menurut SUS “Sistem adalah kumpulan atau group dari bagian atau komponen

apapun baik fisisk ataupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja

sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”

Menurut MUR: “Sistem adalah sutau kumpulan dari komponen- komponen yang

bekerja sama untuk mecapai satu tujuan tertentu.”

Menurut McL : “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi

denganmaksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

” Menurut AMS ; “Sistem adalah himpunan sesuatu benda ntaya atau abstrak yang

terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan,

berhubungan, berketergantungan, dan saling mendukung, yang secara keseluruhan

6
7

bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan

efektif.” Menurut Edhy Sutanta (2003:4) “Secara umum, sistem dapat

didefinisikan sebagai kumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem

yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara- cara tertentu

sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna

mencapai suatu tujuan”.Pada intinya, sebuah sistem adalah sekumpulan entitas

(hardware, brainware, software) yang saling berinteraksi, bekerjasama

danberkolaborasi untuk mencapai tujuan tertentu(Herliana and Rasyid, 2016) .

2.1.1 Elemen Sistem

Menurut (Pertiwi, 2019), elemen-elemen yang terdapat pada sebuah sistem

meliputi:

a. Tujuan Sistem Suatu sistem pasti memiliki suatu sasaran yang ingin

dicapai. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

akan dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

b. Masukan (Input) Masukan (Input) adalah energi yang dimasukan ke

dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal

input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem

tersebut dapat beroperasi. Sedangkan sinyal input adalah energi yang

diproses untuk mendapatkan output.


8

c. Keluaran (Output) Masukan (Output) adalah hasil dari energi yang

diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa

pembuangan.

d. Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah

masukan menjadi keluaran.

e. Mekanisme Pengendalian Mekanisme pengendalian (control

Mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik

(feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan

untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah

untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

f. Umpan Balik Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang

bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana

elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik

ini dapat berupa perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan

sebagainya.

g. Batasan (Boundary) Batasan sistem adalah pemisah antara sistem

dengan daerah di luar sistem (lingkungan). Batasan sistem menentukan

konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem.Lingkungan

(Environment) Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar

sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam

arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.


9

Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang,

prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan

komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik. Orang Orang

atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem,

programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP Prosedur

Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan

dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang

dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan,

instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer. Perangkat keras

Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah,

unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal

masukan/keluaran.Perangkat lunak Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis

utama : Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem

manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer. Aplikasi

perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan. Aplikasi pernagkat

lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.

Basis data File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media

penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan

sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas,

mikro film, lain sebagainya. Jaringan komputer Jaringan komputer adalah sebuah

kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu

kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel

sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar


10

dokumen dan data.Komunikasi data Komunikasi data adalah merupakan bagian

dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau

pemindahan data dan informasi diantara komputerkomputer dan pirant-piranti

yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data.

Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data

merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan

infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu

sama lain.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem yang mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary),

lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), tujuan (goals)

(Bruno, 2019). (Jogiyanto, Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat

yang tertentu, menurut (Pertiwi, 2019)terdiri dari :

1. Komponen (Component) Terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-

komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana

setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi

proses secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary) Merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkunangan luar. Batas
11

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu batas

sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments) Adalah apapun diluar batas

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat

menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus

tetap dijaga dan dipelihara, tetapi lingkungan yang merugikan harus

ditahan dan dikendalikan, jika tidak ingin terganggu kelangsungan hidup

sistem.

4. Penghubung (Interface) Merupakan media penghubung antar subsistem,

yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

subsistem lain. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi

masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung disamping

sebagai untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu

kesatuan.

5. Masukan (input) Adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

(signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya

sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang

diproses untuk mendapatkan keluaran .

6. Keluaran (output) Adalah hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Keluaran dapat merupakan masukkan untuk subsistem yang lain.


12

7. Pengolah (proses) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah

yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran (objectives) dan Tujuan (goal) Suatu sistem pasti mempunyai

tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Kalau suatu sistem tidak

mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada guna/manfaat.

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan

berhasil bila mengenai sasran atau tujuan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pangdangan, diantaranya

adalah sebagai berikut:

Sistem di klasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstrack system) dan

sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa

pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan

sistem yang ada secara fisik (Pertiwi, 2019).

Sistem di klasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem

buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi

melalui peruses alam sedangkan sistem buatan manusia adalah yang di rancang

oleh manusia.Sistem di klasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic

system) dan sistem tertentu atau (probabilistic system). Sistem tertentu beroprasi

dengan ingkah laku yang sudah dapat di prediksi sedangkan yang tak tentu sistem
13

yang kondisi. Adapun sistem dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa bagian

yaitu :

1. Sistem abstrak (abstrak system) dan sistem fisik (physical

system), Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran

atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia

(human made system), Sistem alamiah adalah sistem yang

terjadi melalui proses alam dan tidak dinuat oleh manusia.

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh

manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan

mesin.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu

(probabilisticsystem), Sistem tertentu adalah sistem yang

beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,

interaksi diantara bagian-bagian dapat dideteksi dengan pasti

sehingga keluaran/output dapat diramalkan. Sistem tak tentu

beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,

interaksi diantara bagian-bagian dapat dideteksi dengan pasti

sehingga keluaran/output dapat diramalkan. Sistem tak tentu

adalah sistem yang kondisi masa depan atau yang akan datang

tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open

sistem), Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan


14

dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem terbuka

adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luar.

2.2. Pengertian Informasi

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari

pengumpulan data dalam suatu bentuk yang lebihberguna dan lebih berarti

bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang

nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan (Tukino, 2016).

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang

penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat

dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-

keputusan yang akan dating (Laudon, 2010). Secara umum informasi

dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengumpulan data dalam suatu

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan

untuk pengambilan keputusan. Informasi ini sendiri menurut Gordon,B.D

(1974) bisa diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan akan lebih berarti bagi yang menerimanya. Ada beberapa

definisi informasi antara lain yaitu, seperti :

Menurut DAV : “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk

yang berarti bagi si penerima dan merupakan nilai nyata dalam keputusan
15

ataupun dimasa yang akan datang.”

Menurut JOG : “Informasi adalah data yang diperoleh menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.” Menurut McL :

“Informasi adalah data yang telah diproses , atau data yang memiliki arti.”

Informasi juga dapat dibagi menjadi dua golongan , yaitu :

Menurut SUS : “Informasi merupakan hasil pengolahan data yang

memberikan arti dan manfaat.”

2.3. Pengertian Sistem informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan dari bagian/komponen baik fisik

ataupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis

untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi (Pertiwi,

2019). Secara lebih detil, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai seperangkat

entitas yang terdiri dari hardaware, software dan brainware yang saling

bekerjasama untuk menyediakan data yang diolah sehingga berguna dan

bermanfaat bagi penerima data tersebut (Herliana and Rasyid, 2016). Definisi lain

tentang sistem informasi adalah sebagai berikut:

Menurut Laudon dalam SUS : “Sistem informasi merupakan komponen-

komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan ,

memproses, menyimpan , dan menyebarkan informasi untuk mendukung

pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan


16

gambaran aktifitas di dalam perusahaan.”

Menurut JOG: “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi , mendukung operasi, bersifat manajerial, dan

kegiatan strategis dari sutau organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu

dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Pendapat lain mengatakan bahwa informasi merupakan proses lebih lanjut

dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi adalah data yang telah

diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses

pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data

menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna

bagi yang menerimanya (Liatmaja and Wardati, 2013).

2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah metode analisis terstuktur

karena penyusunan laporan akan didasarkan pada data data yang diperoleh dari

objek penelitian yaitu Perum Pegadaian Cabang Pungkur. Metode ini

menggunakan alat pemodelan untuk tools menganalisa sistem di Pegadaian

Pungkur berupa diagram konteks, diagram alir data.


17

2.4.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan

Metode Model Prototype yang merupakan metode pengembangan yang berfungsi

sebagai sebuah mekanisme untuk mengindentifikasi kebutuhan perangkat lunak

(Pertiwi, 2019), prototipe bisa menjadi paradigma yang efektif bagi rekayasa

perangkat lunak. Penjelasan dari level-level yang dilalui pada model

pengembangan sistem Prototype adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Kebutuhan, pengguna dan pengembang bertemu dan

mendefinisikan objektif keseluruhan dari perangkat lunak,

mengindentifikasi segala kebutuhan yang diketahui dan area garis besar di

mana definisi lebih jauh merupakan sebuah keharusan.

2. Perancangan Kilat, perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-

aspek perangkat lunak tersebut yang akan tampak bagi pengguna

(contohnya: pendekatan input dan format output)

2.4.3. Alat Bantu Analisis

1. Flowmap Perancangan proses ini akan memberikan gambaran mengenai

dokumen dokumen, proses-proses dan aliran data apa saja yang akan

terlibat dalam sistem.(Pertiwi, 2019)

2. Diagram Konteks Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu

sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan, termasuk

menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar pada sistem


18

tersebut. Diagram konteks digunakan juga untuk mempresentasikan

keseluruhan dari sistem.

3. Data Flow Diagram DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang

berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang dapat

digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang

mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun

pembuat program (Irviani et al., 2018) .berfungsi untuk menggambarkan

suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan

secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut

mengalir. Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada aturan sebagai

berikut :

1. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses

tersebut dalam spesifikasi yang jelas.

2. Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan.

3. Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level

yang sama.

4. Kamus Data Kamus data atau data dictionary adalah catalog fakta tentang

data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Pada

tahap perancangan, kamus data digunakan untuk merancang input, laporan

atau output dan database.

2.5 BANK
19

2.5.1.Pengertian Bank

Bank adalah salah satu jenis usaha yang berhubungan dengan menabung,

perputaran uang, deposito dan lainnya (Kasmir, 2006). Menurut Sigit dan

Totok (2006:5) bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dan

menyalurkan dan.Penghimpunan dana secara langsung berupa simpanan dana

masyarakat yaitu tabungan, giro dan deposito dan secara tidak langsung

berupa pinjaman. Penyaluran dana dilakukan dengan tujuan modal kerja,

investasi dan deposito dan untuk jangka panjang dan jangka menengah.

2.5.2. Fungsi Bank

Kegiatan yang ada dalam bank ditentukan oleh fungsi – fungsi yang

melekat pada bank tersebut. Menurut Undang – Undang RI Nomor 10 tahun

1998 fungsi bank tersebut diuraikan sebagai berikut :

a. Fungsi pengumpulan dana, adalah dana dari masyarakat yang

disimpan di bank yang merupakan sumber dana untuk bank selain

dana bank,

b. Fungsi pemberian kredit, dana yang dikumpulkan dari masyarakat

dalam bentuk tabungan, giro dan deposito harus segera diputarkan

sebab dari dana tersebut bank akan terkena beban bunga, jasa giro

bunga deposito, bunga tabungan, dan biaya operasional seperti

gaji, sewa gedung dan penyusutan.

c. bunga deposito, bunga tabungan, dan biaya operasional seperti


20

gaji, sewa gedung dan penyusutan.

d. Fungsi penanaman dana dan investasi, biasanya mendapat imbalan

berupa pendapatan modal yang bisa berupa bunga,laba dan

deviden.

e. Fungsi pencipta uang, adalah fungsi yang paling pokok dari bank

umum jika dilihat dari sudut pandang ekonomi makro. Tetapi dari

sudut pandang manajer bank, bahwa dengan melupakan sama

sekali fungsi ini tidak akan berpengaruh terhadap maju mundurnya

bank yang dipimpinnya.

f. Fungsi pembayaran, transaksi pembayaran dilakukan melalui cek,

bilyet giro, surat wesel, kupon dan transfer uang.

g. Fungsi pemindahan uang, kegiatan ini biasanya disebut

sebagaipentransferan uang, yang bisa dilakukan antar bank yang

sama, dan antar bank yang berbeda.

2.5.3. Jenis – Jenis Bank

Perkembangan bank saat ini membuat bank – bank yang ada di

Indonesiadibedakan dalam beberapa pengelompokan. Pengelompokan bank itu

terdiri dari:

1. Berdasarkan Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

terdiri dari(Kasmir, 2006) .

a. Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatannya secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah dalam


21

kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional atau syariah dalam kegiatannya

tidakmemberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Bank berdasarkan kepemilikannya:

a. Bank milik pemerintah adalah bank yang akte pendirian dan

modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan

bank tersebut merupakan milik pemerintah. Contohnya: Bank

Negara Indonesia 46 (BNI 46), Bank Rakyat Indonesia (BRI),

Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Mandiri.

b. Bank milik swasta nasional, merupakan bank yang seluruh atau

sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta

aktependiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian

keuntungan diambil oleh pihak swasta juga. Contohnya: Bank

Central Asia (BBCA), Bank Danamon, Bank Bukopin, Bank

Sinarmas, dan bank swasta nasional lainnya.

c. Bank milik asing, adalah bank yang merupakan cabang dari bank

yang berada diluar negeri, baik milik swasta asing maupun

pemerintah asing suatu negara. Contohnya American Express

Bank, Hongkong Bank, Bangkok Bank dan bank asing lainnya.

d. Bank milik campuran, adalah bank yang sahamnya dimiliki oleh

pihak asing dan pihak swasta nasional, kepemilikan sahamnya

secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia.


22

Contohnya: Inter Pasifik Bank, Bank Finconesia, dan bank

campuran lainnya.

3. Bank berdasarkan kegiatan devisa.

a. Bank Devisa, adalah bank yang dapat melaksanakan kegiatan

transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang

asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso

ke luar negeri, travelers cheque, pembukuan dan pembayaran

Letter of Credit (L/C) dan transaksi luar negeri lainnya. Untuk

menjadi bank devisa harus memenuhi semua persyaratan yang

telah ditetapkan Bank Indonesia.

b. Bank Non Devisa, adalah bank yang mempunyai izin untuk

melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak

dapatmelaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa sehingga

transaksi yang dilakukan hanya dalam batas – batas suatu negara.

4. Bank berdasarkan cara menentukan harga.

a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional dalam mencari keuntungan dan

menetapkan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip

konvensionalmenggunakan dua metode. Pertama, spead based dengan

menetapkan bunga sebagai harga jual produk simpanan deposito dan harga

beli untuk produk pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat

suku bunga tertentu Kedua, fee based untuk jasa- jasa bank lainnya pihak

perbankan konvensional menggunakan nasabahnya, bank yang berdasarkan


23

prinsip konvensional menggunakan dua metode. Pertama, spead based

dengan menetapkan bunga sebagai harga jual produk simpanan deposito dan

harga beli untuk produk pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan

tingkat suku bunga tertentu Kedua, fee based untuk jasa- jasa bank lainnya

pihak perbankan konvensional menggunakan atau menerapkan berbagai biaya

dalam nominal atau persentase tertentu seperti biaya administrasi, biaya

provisi, sewa, iuran, dan biaya-biaya lainnya yang dikenal dengan istilah fee

based.

b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah Penentuan harga atau mencari

keuntungan bagi bank yangberdasarkan prinsip syariah adalah dengan cara:

pembiayaan berdasarkan prinsip bagihasil (mudharabah),

pembiayaanberdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual

belibarang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), pembiayaan

barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan

adanya pilihan pemindahan kepemilikan atasbarang yang disewa dari pihak

bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). Bank berdasarkan prinsip syariah

mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu.

2.6. Tingkat Kesehatan dan Laporan Keuangan Bank

2.6.1. Tingkat Kesehatan Bank

Kesehatan perbankan adalah kemampuan suatu bank untuk

melakukan

kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi


24

semua kewajibannya dengan baik dengan cara – cara yang sesuai

dengan peraturan perbankan yang berlaku. Bagi setiap bank, hasil

akhir dari penilaian kondisi bank mencerminkan

kinerja yang telah dilakukan oleh bank. Hal ini dapat digunakan untuk

sarana dalam menetapkan strategi usaha diwaktu yang akan datang

sedangkan segala aturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia dapat

digunakan sebagai sarana penetapan dan implementasi. Menurut

Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April

2004 pasal 1 ayat 4, tingkat kesehatan bank merupakan “hasil penilaian

kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadapkondisi atau

kinerja suatu bank melalui penilaian faktor permodalan, kualitas aset,

manajemen,rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap resiko

pasar.”Penilaiantingkat kesehatan bank mencakup penilaian tehadap

factor CAMELS, yang terdiri dari (Lampiran Surat Edaran Bank

Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004):

a. Faktor penilaian permodalan (Capital) Penilaian pendekatan

b. kuantitatif dan kualitatif faktor – faktor

c. permodalan antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap

komponen – komponen:

d. Kecukupan pemenuhan kewajiban penyediaan modal

minimum/KPPM atau Capital Adequancy Ratio (CAR)

e. Komposisi permodalan

f. Trend ke depan atau proyeksi KPPM


25

g. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal

bank

h. Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang

berasal dari keuntungan (laba yang ditahan).

i. Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha.

g. Akses kepada sumber permodalan.

j. Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan modal

bank.

2. Faktor penilaian kualitas aset (Asset Quality) Penilaian pendekatan

kuantitatif dan kualitatif faktor – faktor kualitas aset antara lain dilakukan

melalui penilaian terhadap komponen – komponen:

a. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan total

aktiva produktif

b. Debitur inti kredit diluar pihak terkait dibandingkan dengan total

kredit

c. Perkembangan aktiva bermasalah/Non Permorming Asset

dibandingkan dengan aktiva produktif

d. Tingkat kecukupan pembentukan PPAP.

e. Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif.

f. Sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif.

g. Sistem dokumentasi aktiva produktif h. Kinerja penangan aktiva

produktif bermasalah.

3. Faktor penilaian manajemen (Management)


26

a. Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor – faktor

b. manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap

komponen – komponen:

c. Kualitas manajemen umum

d. Penerapan sistem manajemen resiko

e. Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen

kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya.

4. Faktor penilaian rentabilitas (Earning)

a. Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor – faktor

b. rentabilitas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap

komponen – komponen:

c. Return on assets (ROA)

d. Return on equity (ROE)

e. Net interest margin (NIM)

f. Biaya operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional

(BO/PO)

g. Perkembangan laba operasional

h. Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan

i. Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan

biaya

j. Prospek laba operasional.

5. Faktor penilaian likuiditas (Liquidity) Penilaian pendekatan kuantitatif dan

kualitatif faktor – faktor likuiditas antara lain dilakukan melalui penilaian


27

terhadap komponen – komponen:

a. Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva

likuid kurang dari 1 bulan.

b. 1 month maturity mismatch ratio

c. Loan to Deposit Ratio (LDR)

d. Proyeksi cash flow 3 bulan mendatang

e. Ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti

f. Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities

management)

g. Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang,

pasar modal, atau sumber – sumber pendanaan lainnya

h. Stabilitas dana pihak ketiga (DPK)

2.6.2. Laporan Keuangan Bank

a. Pengertian Laporan Keuangan Bank

Bank menyajikan laporan keuangan kepada masyarakat sebagai

bentuk

pertanggungjawaban dalam rangka membangun kepercayaan

masyarakat. Hal ini disebabkan karena bank sangat membutuhkan

simpanan dari masyarakat, dansebagian besar modal kerja bank

merupakan kekayaan masyarakat yang dititipkan kepada bank. Jika

diperhatikan neraca bank pada sisi kewajiban dan ekuitas, maka

sebagian besar kewajiban bank adalah simpanan masyarakat,


28

sedangkan modal bank hanya sebagian kecil saja dibandingkan dengan

kewajiban bank.

2.6.3. Pengertian Nasabah

Menurut undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang pokok perbankan

pasal1, mendefinisikan nasabah sebagi berikut: Nasabah adalah pihak yang

menggunakan jasa bank (Koeswara and Muslimah, 2016). Nasabah penyimpan

adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan

berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan“. Menurut

Kasmir (2008:94) bahwa: “Nasabah merupakan konsumen yang membeli atau

menggunakan produk yang dijual atau ditawarkan oleh bank”.

2.6.3. Android

Android merupakan sistem operasi mobile. Android tidak membedakan antara

aplikasi inti dengan aplikasi pihak ketiga. Application Programming Interface

(API) yang disediakan menawarkan akses ke hardware, maupun data data ponsel

sekalipun, atau data sistem sendiri .(Ceryna Dewi et al., 2018)


29

BAB III

HASIL KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum Institusi Magang

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) didirikan 16 Februari

1985. Kantor pusat Bank BTPN beralamat di Menara BTPN CBD Mega

Kuningan, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. 5.5-5.6, Jakarta 12950 –

Indonesia. Bank BTPN memiliki 85 kantor cabang utama, 746 kantor cabang

pembantu, 148 kantor pembayaran dan 140 kantor fungsional operational.

Bank BTPN merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank

Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui

Indonesia (SMBCI). Bank BTPN memfokuskan diri untuk melayani segmen mass

market yang terdiri dari para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah

(UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta

segmen korporasi. Fokus bisnis tersebut didukung unit-unit bisnis Bank BTPN,

yaitu BTPN Sinaya – unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti – unit bisnis yang

fokus melayani nasabah pensiunan, BTPN Mitra Usaha Rakyat – unit bisnis yang

fokus melayani pelaku usaha mikro, BTPN Mitra Bisnis – unit bisnis yang fokus

melayani pelaku usaha kecil dan menengah, BTPN Wow! – produk Laku Pandai

yang fokus pada segmen. unbanked, Jenius – platform perbankan digital untuk

segmen consuming class, serta unit bisnis korporasi yang fokus melayani

perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang.


30

Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu BTPN Syariah yang

fokus melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program

Daya, yaitu program pemberdayaan mass market yang berkelanjutan dan terukur,

Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk

meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan

mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik. Bagaikan keping uang logam

yang memiliki dua sisi yang tak terpisahkan, program pemberdayaan adalah

elemen yang terintegrasi dengan model bisnis kami. Dalam seluruh produk serta

aktivitas, kami senantiasa berusaha untuk menciptakan kesempatan tumbuh dan

hidup yang lebih berarti bagi seluruh nasabah Bank BTPN.

3.2 Visi dan Misi Perusahaan

3.2.1 Visi Perusahaan


Dengan tujuan untuk memberikan makna lebih dalam hidup serta

meningkatkan potensi rakyat indonesia secara signifikan, kami percaya BTPN

akan tumbuh menjadi mass market terbaik di indonesia. Menjadi bank pilihan

utama di indonesia, yang dapat memberikan perubahan berarti dalam kehidupan

jutaan orang, terutama dengan dukungan teknologi digital.

3.2.2 Misi Perusahaan


Menawarkan Solusi dan layanan keuangan yang lengkap ke berbagai

segmen ritel, mikro, UKM dan korporat bisnis di indonesia, serta untuk Bangsa

dan Negara Indonesia secara keseluruhan, Memberikan kesempatan berharga bagi


31

pertumbuhan profesional karyawan Bank BTPN, Menciptakan nilai yang

signifikan dan berkesinambungan bagi stakeholder termasuk masyarakat

Indonesia, Memanfaatkan inovasi teknologi sebagai pembeda utama untuk

memberikan kualitas dan pengalaman terbaik dikelasnya kepada nasabah dan

mitra Bank BTPN.

3.2 Struktur Organisasi


PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional terdapat organisasi yang

sederhana yang terdiri dari Area Bussines Head, Branch Manager, Branch

Operation Manager, Operation Supervisor, Back Office, Credit Acceptance

Supervisor, Credit acceptance, Sales Marketing Supervisor, Sales Marketing

officer, teller, Custumer service.

Area Business Head

Branch Operation
Manager Branch Manager

Operation Credit Acceptance Sales Marketing


Teller
Supervisor supervisor Supervisor

Back Office Credit Acceptance Sales Marketing Costumer


Officer Service

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Binjai

Adapun Setiap posisi memiliki fungsi kerja masing-masing, yaitu:

1. Area Business Head


32

Tugas dan Tanggung Jawab Area Business Head adalah :

a. Mencapai target area dengan memimpin, mengelola cabang-cabang

yang terdiri dari cabang Flagship, Business maupun spoke.

b. Memaintau dan mengembangkan aktifitas penjualan dan promosi kredit

pensiun, dengan mengelola hubungan baik dengan mitra kerja/usaha

terutama PT. Taspen dan PT Pos Indonesia di areanya.

c. Menjalankan perannya sebagai pimpinan area/governance

representative.

2. Branch Manager

Tugas dan Tanggung Jawab Branch Manager adalah :

a. Mencapai target cabang dengan memimpin, mengelola, merencanakan

dan melakukan koordinasi aktifitas penjualan dan promosi kredit

pensiun, membangun kerjasama yang baik dengan mitra kerja.

b. Melakukan monitoring terhadap seluruh kegiatan operasional kredit

pensiun sehingga operasional berjalan sesuai dengan sistem dan

prosedur yang berlaku dengan memperhatikan resiko operasional dan

memastikan standard service perusahaan deijalankan dengan baik.

c. Melakukan pembinaan direct sales untuk pemgembangan bisnis

cabang, melakukan monitoring penagihan serta memastikan pelayanan

pembayaran uang pensiun dan kredit pensiun telah dilaksanakan

dengan baik.
33

3. Credit Acceptance Supervisor

Tugas dan Tanggung Jawab Credit Acceptance Supervisor adalah :

a. Mengelola dan melakukan supervisi atas proses pemberian kredit

pensiun dan kelengkapan dokumen kredit, memberikan persetujuan

pemberian kredit pensiun sesuai kewenangannya.

4. Credit Acceptance

Tugas dan Tanggung Jawab Credit Acceptance adalah :

a. Melakukan kegiatan proses pemberian kredit pensiun dan melengkapi

dokumen kredit sesuai ketentuan.

5. Sales and Marketing Supervisor

Tugas dan Tanggung Jawab Sales And Marketing Supervisor adalah :

a. Mengelola dan melakukan supervisi terhadap aktifitaspenjualan dan

promosi kredit pensiun di cabang flagship, melalui kegiatan promosi,

menjalankan kerjasama yang baik dengan mitra kerja kredit pensiun,

melakukan supervisi pelayanan kredit pensiun yang baik.

b. Melakukan pembinaan terhadap sales marketing officer untuk

pengembangan bisnis cabang.


34

6. Sales Marketing Officer

Tugas dan Tanggung Jawab Sales Marketing Officer adalah :

a. Melakukan aktifitas penjualan kredit pensiun, penawaran kredit baru dan

pembaharuan serta melakukan kegiatan promosi ke mitra kerja terkait.

7. Teller

Tugas dan Tanggung Jawab Teller adalah :

a. Melakukan pembayaran uang pensiunan dan pembayaran pencairan

kredit pensiun sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku dengan

service yang memuaskan.

8. Costumer Service

Tugas dan Tanggung Jawab Costumer Service adalah :

a. Melakukan aktifitas maintaining terhadap exiting nasabah dan calon

nasabah dengan menginterview prospek nasabah pensiun untuk

memastikan kebenaran data nasabah.

b. Mengatasi keluhan nasabah pensiun dan membina hubungan yang sehat

antara bank dengan nasabah dan mendorong nasabah untuk lebih


35

memanfaatkan penggunaan bermacam-macam produk dan jasa

perbankan yang telah dikeluarkan oleh Bank BTPN.

c. Memberikan pelayanan yang baik dan standard sehingga service yang

diberikan sesuai dengan standard layanan BTPN.

d. Membuat laporan kredit pensiun dan memproses tagihan kepihak lain

yang terkait dengan pembayaran uang pensiun.

e. Memastikan seluruh keluhan atau complaint nasabah terselesaikan

dengan baik, serta memastikan penyelesaiannya dilakukan tepat waktu

dan memenuhi kebutuhan nasabah dengan tetap memperhatikan

ketentuan yang berlaku di BTPN.

9. Branch Operation Manager

Tugas dan Tanggung Jawab Branch Operation Manager adalah :

a. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan dan pemeliharaan kantor

secara fisik sehingga sesuai dengan standar layanan kantor.

b. Melakukan monitoring terhadap kinerja Operation Supervisor agar dapat

bekerja sesuai dengan standar operatonal prosedur yang berlaku.

10. Operation Supervisor

Tugas dan Tanggung Jawab Operation Supervisor adalah :

a. Pemegang budget custodi yang mengelola pengeluaran dan belanja

kantor.
36

11. Back Office

Tugas dan Tanggung Jawab Back Office adalah :

a. Melalukan pengarsipan dan pelaporan pengeluaran dan belanja kantor.

b. Mengelola pengarsipan dan pelaporan agunan kredit (SK Pensiun)

c. Mengelola administrasi yang berkaitan dengan maintenance data

nasabah, pencairan kredit pensiun, tagihan kantor pos, dan pengajuan

klaim asuransi.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Magang

Penulis melaksanakan Magang selama kurang lebih 5 (lima) bulan dimulai

tanggal 19 Juli 2021 sampai dengan 13 Desember 2021. Kegiatan Magang ini

sesuai dengan hari kerja yang berlaku di PT. BTPN Kantor Cabang Binjai yaitu

Senin sampai Jum’at dengan jam kerja pukul 07.30 sampai pukul 17.00.

Penulis ditempatkan pada bidang Otentikasi Taspen yang merupakan salah

satu bagian untuk melakukan pengambilan gaji pensiun Taspen dengan Ibu

Zakiya Ladita sebagai Pembimbing Instansi di BTPN Kantor Cabang Binjai

bekerja sama dengan Bapak Reza Alamsyah sebagai pembimbing Magang di

STMIK Methodist Binjai untuk membimbing dan mengarahkan penulis mengenai

pelaksanaan Magang.

Penulis diberikan tugas untuk melakukan Otentikasi Taspen yang bertugas

melakukan Otentikasi kepada pensiun Taspen, melakukan kunjungan kerumah-

rumah pensiun Taspen yang jarang melakukan penarikan dan jarang melakukan

Otentikasi untuk kelancaran dalam penarikan gaji pensiun Taspen. Berdasarkan

pengetahuan penulis secara akademik di STMIK Methodist Binjai, maka penulis

menguraikan pemahaman kami

37
38

4.1.1 Perencanaan

Bank BTPN Kcp Binjai memiliki tujuan rencana perusahaan yaitu

melakukan kegiatan Otentikasi harus mencapai target setiap bulannya,

yaitu Otentikasi Taspen pada Bank BTPN Kcp Binjai harus meraih

peringkat atas setiap bulannya, selalu memberikan pelayanan yang terbaik

kepada semua nasabah.

Kepemimpinan pada Bank BTPN Kcp Binjai sudah bagus seperti

yang dilihat oleh penulis hampir setiap hari bapak Nazrun sebagai Branch

Operation Manager mengumpulkan Semua Karyawan untuk diberikan

arahan dalam melakukan tugas dan kewajiban masing masing untuk

meningkatkan pelayanan pada Bank BTPN Kcp Binjai. Hal ini sesuai

dengan karakteristik kepemimpinan yang sudah kami pelajarin di STMIK

Methodist Binjai

Adapun Karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan, yaitu proses

yang menjalankan pekerjaan pada pengambilan gaji pensiun Taspen di

BANK BTPN KCP BINJAI yang terlibat diantaranya:

a. Team Otentikasi

b. Kas besar/administrasi(BOM)

c. Teller

4.1.2 Analisis Jabatan

Jabatan-jabatan yang berkaitan dengan analisis sistem informasi pelayanan

pengambilan gaji di BANK BTPN KCP BINJAI bagian besar mencakup kegiatan-
39

kegiatan yang berkaitan dengan pemasukan keuangan, pengeluaran keuangan,dan

penghitungan keuangan yang melibatkan beberapa bagian yang dimiliki oleh


39

BANK BTPN KCP BINJAI, yaitu kas besar, Teller dan team Otentikasi yang

akan melaksanakan tugasnya untuk pengambilan gaji nasabah pensiunan Taspen.

4.1.3 Analisis Uraian Tugas

Urain tugas dari masing-masing jabatan tersebut dengan kesesuaian

pembagian tugas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Team Otentikasi

Mengoten nasabah pensiunan Taspen setiap bulannya untuk kelancaran

gaji

b. Kas besar(BOM)

Bertugas menghitung uang masuk dan keluar, menandatangani lembar slip

gaji nasabah sebagai bukti pengambilan gaji, mengapprov data Nasabah

c. Teller

Bertugas memanggil nomor antrian dengan sistem, meminta buku

tabungan nasabah, memberikan gaji nasabah dan menandatangani lembar

slip gaji sebagai bukti pengambilan gaji.

4.1.4 Analisis Prosedur Sistem Pengambilan Gaji yang Sedang Berjalan

Pengambilan gaji adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari

pengambilan gaji nasabah taspen yang melalui teller yang dimana sebelum

dilakukan pengambilan gaji nassabah pensiun taspen harus melakukan Otentikasi

terlebih dahulu.
40

4.1.4 Kamus Data

4.1.4.1 Data pengambilan gaji pensiun Tapen

a) Nama arus data : Data pengambilan gaji pensiun Tapen

b) Sumber : Kas besar

c) Tujuan :

d) Bentuk : File

e) Periode : Harian

f) Volume :

g) Penjelasan : Jumlah otentikasi dan pengambilan gaji

4.1.4.2 Laporan Pengambilan Gaji

a) Nama arus data : Data pengambilan gaji pensiun Tapen

b) Sumber : Kas besar

c) Tujuan : Taspen

d) Bentuk : File

e) Periode : Harian

f) Volume :

g) Penjelasan : Laporan dari jumlah otentikasi dan pengambilan gaji


41

4.1.4.3 Tampilan dari aplikasi Otentikasi adalah sebagai berikut:

Gambar 1 gambar 2

< Back

taspen
Otentikasi Berhasil. Lakukan Otentikasi
Aplikasi Taspen berikutnya dibulan April 2022
PT TASPEN
Notas : 10265775797
Masukkan NOTAS Nama pensiunan : Vika
Penerima manfaat : Vika
No. KTP Penerima :-
Otentikasi Tanggal lahir penerima : 1980-04-
03
Jenis kelamin : Perempuan
NOTAS Lainnya :

gambar 3

< Back

Otentikasi Gagal, silahkan ulangi lagi atau


hubungi call center PT TASPEN _!50919
Hasil : Wajah Gagal

Notas : 10265775797
Nama pensiunan :
Tanggal display : 02-03-2021
09:54:10
42

Keterangan gambar aplikasi Otentikasi Taspen:

1. Untuk gambar 1 adalah tampilan dalam aplikasi taspen, kemudian

input nomor pensiun pada kata (masukkan notas) kemudian lakukan

otentikasi sesuai perintah aplikasi tersebut.

2. Tampilan gambar kedua ialah hasil dari Otentikasi ketika berhasil.

3. Tampilan gambar ke tiga ialah hasil dari Otentikasi ketika gagal maka

coba lagi.

4.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

1.2.1 Kekuatan Sistem

1. Memiliki aplikasi yang aman dan terpercaya yaitu aplikasi

otentikasi

2. Waktu pengambilan gaji pensiun taspen yang cepat

1.2.2 Kelemahan Sistem

1. Sistem menggunakan aplikasi Taspen

2. Software yang digunakan masih Android sehingga tidak efisien

1.2.3 Kesempatan
43

1. Dengan tersedianya SDM yang berpengalaman dalam

komputerisasi, memungkinkan penggunaan software lain yang

lebih efisisen.

2. Dengan adanya aplikasi otentikasi akan lebih aman untuk

menjaga data gaji pensiun Taspen.

1.2.4 Tantangan

Tantangan yang akan dihadapi adalah memungkinkannya

keamanan pada Otentikasi akan menurun karena untuk pensiunan

Taspen yang sudah susah melihat dan mendengar sangat sulit untuk

otentikasinya sehingga Otentikasi sering gagal.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil Analisa dalam laporan ini maka dapat diambil kesimpulan

seperti yang dijelaskan sebagai berikut.

1. Aplikasi Otentikasi adalah proses perekaman biometric (suara dan

wajah). Data yang telah berhasil terekam pada proses ini akan

digunakan oleh aplikasi “Otentikasi Taspen” yang fungsinya agar

semua penerima pensiun menjadi lebih mudah dalam melakukan

Proses Pengambilan Gaji Serta untuk membuktikan bahwa penerima

dana pensiun masih hidup ( proof of life ).

2. Pada saat pengambilan gaji pensiun Taspen masih terdapat kesulitan

dalam melakukan otentikasi Taspen, seperti : “Pengenalan wajah” para

pensiunan tidak perlu melakukannya tergesa/cepat-cepat dikarenakan

bisa mempengaruhi pada saat proses perekaman yang menyebabkan

kegagalan untuk melanjutkan pada tahap berikutnya.

3. Pastikanlah pensiunan untuk Menatap ke arah kamera Handphone

bukan ketengah layar Handphone. Dan Gunakan tambahan cahaya

apabila kondisi ruangan yang digunakan untuk melaukan perekaman

pencahayaan di ruangan tersebut sedikit redup atau kurang terang,

dikarenakan jika cahaya ruangan yang redup ini bisa menimbulkan

hambatan-hambatan yang akan mempengaruhi hasil dari perekaman.

44
45

4. Aplikasi Taspen memiliki Jangka waktu dalam Mengotentikasi

Apabila 3 kali berturut-turut tidak melakukan Otentikasi Taspen, gaji

akan distop (tidak bisa diambil).

5.2. Saran

Dari hasil Analisa dalam laporan ini maka dapat diambil saran seperti yang

dijelaskan sebagai berikut.

Sebaiknya untuk melakukan Otentikasi dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Untuk memudahkan Nasabah sebaiknya otentikasi dilakukan dengan

fingerprint.

2. Kedepannya ditambahkan otentikasi dapat dilakukan dengan

identifikasi dengan retina mata, scening wajah.

3. Diperbanyak opsional dalam pengurusan otentikasi


46

DAFTAR PUSTAKA

1. Bruno, L. (2019) . Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),

1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 済 無 No

Title No Title’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),

pp. 1689–1699.

2. Ceryna Dewi, N. K. et al. (2018) ‘Rancang Bangun Aplikasi Mo bile

Siska Berbasis Android’, SINTECH (Science and Information

Technology) Journal, 1(2), pp. 100–107. doi:

10.31598/sintechjournal.v2i1.291.

3. Herliana, A. and Rasyid, P. M. (2016) ‘Sistem Informasi Monitoring

Pengembangan Software Pada Tahap’, Jurnal Informatika, (1), pp. 41–50.

4. Irviani, R. et al. (2018) ‘Perancangan Aplikasi E-Commerce Berbasis

Android Pada Kelompok Swadaya Masyarakat Desa Margakaya

Pringsewu’, Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 4(1), pp. 8–12. doi:

10.35329/jiik.v4i1.46.

5. Kasmir (2006) ‘Analisis komparatif kinerja keuangan bank dengan

pendekatan Camels’, pp. 12–15. Available at:

http://e-journal.uajy.ac.id/665/3/2EM16960.pdf.

6. Koeswara, S. and Muslimah, M. (2016) ‘Analisis Pengaruh Kinerja

Pelayanan Frontliner Dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas

Nasabah Prioritas Dengan Pendekatan Metode Regresi Linear Multiple’,

Sinergi, 20(1), p. 21. doi: 10.22441/sinergi.2016.1.004.


47

7. Laudon (2010) ‘Pengertian Sistem Informasi’.

8. Liatmaja, R. and Wardati, I. U. (2013) ‘SISTEM INFORMASI

AKADEMIK BERBASIS WEB PADA LEMBAGA BIMBINGAN

BELAJAR BE EXCELLENT PACITAN Rizka Liatmaja, Indah Uly

Wardati’, Indonesia Jurnal on Networking and Security, 2(2), pp. 58–63.

9. Pertiwi, M. (2019) ‘BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN

SISTEM INFORMASI 2.1.1 Pengertian Sistem’, Analisis Sistem, pp. 13–

42. Available at: http://repository.unama.ac.id/id/eprint/113.

10. Tukino, . (2016) ‘Perancangan Sistem Informasi Manajemen Proyek

Pengaksessan Dokumen Perakitan PCBA Di PT Surya Teknologi Batam

Berbasis Web’, Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi, 2(3),

pp. 67–84. doi: 10.25077/teknosi.v2i3.2016.67-84.

11. (Ceryna Dewi et al., 2018) SINTECH (Science and Information

Technology) Journal

Anda mungkin juga menyukai