Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN JASA BANK

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : ULI LASTIUR LUMBAN GAOL


NIM : 2019103011
PRODI : D3 MANAJEMEN INFORMATIKA
SEMESTER : 4 (EMPAT)

STMIK METODIST BINJAI

TAHUN AJARAN 2021/2022


Ruang Lingkup Manajemen Jasa Bank

A.Pengertian Jasa Bank

Menurut KBBI Jasa ialah perbuatan yang baik atau berguna dan bernilai bagi orang
lain, Negara, instansi, dan sebagainya. Sedangkan bank adalah lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali
ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.[1] Jadi dapat disimpulkan bahwa jasa
bank ialah perbuatan yang baik atau berguna dan bernilai yang kegiatan utamanya
menghimpun dan menyalurkan dana. Tujuan pemberian jasa – jasa bank ini adalah untuk
mendukung dan memperlancar kegiatan sebelumnya yang sudah dijelaskan yaitu, kegiatan
meghimpun dana dan menyalurkan dana. Semakin lengkap jasa bank yang diberikan, maka
semakin baik, hal ini disebabkan jika nasabah hendak melakukan transaksi perbankan, cukup
berhenti di satu bank saja. Demikian pula sebaliknya, jika jasa bank yang diberikan kurang
lengkap, maka nasabah terpaksa untuk mencari bank lain yang menyediakan jasa yang
mereka butuhkan.

Kelengkapan jasa bank yang diberikan sangat tergantung dari kemampuan bank
tersebut, baik dari segi modal, perlengkapan fasilitas sampai kepada karyawan yang
mengoperasikannya. Semakin lengkap tentunya semakin banyak modal yang dibutuhkan
untuk melengkapi peralatan dan personelnya. Di samping itu, kelengkapan jasa bank ini juga
tergantung dari, jenis bank apakah bank umum atau bank perkreditan rakyat. Kemudian
kelengkapan jasa bank dapat dilihat dari segi status bank tersebut apakah bank devisa atau
non devisa. Jika berstatus bank devisa, maka jenis jasa bank yang ditawarkan akan lebih
lengkap dibandingkan dengan non devisa. Selanjutya kelengkapan jasa bank dapat pula
dilihat dari status cabangnya, apakah cabang penuh, cabang pembantu atau kantor kas.

Kelebihan dari bank yang berstatus bank devisa adalah mereka dapat menwarkan jasa
– jasa bank yang berkaitan dengan mata uang asing seperti transfer ke luar negeri, jual beli
valuta asing, transaksi ekspor impor dan jasa – jasa valuta asing lainnya. Demikian pula
perbedaan status cabang yang meleayani nasabah. Dalam hal ini bank yang berstatus cabang
penuh memberikan seluruh jasa – jasa bank yang dimilikinya. Kemudian cabang pembantu
hanya membantu melayani beberapa bagian dari jasa bank yang ada. Sedangkan kantor kas
merupakan cabang bank yang hanya melayani penyetoran dan pengambilan uang. Kantor
seperti ini hanya memberikan jasa karir atau seller.
B. Keuntungan Jasa– Jasa Bank Lainnya

Disamping keuntungan utama dari kegiatan pokok perbankan, yaitu dari selisih bunga
simpanan dengan bunga pinjaman (Spread Based) maka pihak perbannkan juga dapat
memperoleh keuntungan lainnya, yaitu dari transaksi yang diberikannya dalam jasa – jasa
bank lainnya. Keuntungan dari transaksi dalam jasa – jasa bank ini disbut fee based.

Penghasilan dari jasa ini pun cukup beragam sehingga pihak perbankan dapat lebih
meningkatkan jasa – jasa bank lainnya.[2] Yang paling penting adlaah jasa – jasa bank
lainnya ini sangat berperan besar dalam memperlancar transaksi simpanan dan pinjaman.
Adapun keuntungan yang diperoleh dari jasa – jasa bank lainnya antara lain diperoleh :

1. BiayaAdministrasi

Biaya administrasi dikenakan untu jasa – jasa yang memerlukan


administrasi tertentu. Pembebanan biaya administrasi biasanya dikenakan
untuk pengelolaan sesuatu fasilitas tertentu. Seperti biaya administrasi
simpanan, biaya administrasi kredit, dan biaya admnistrasi lainnya.

2. Biaya kirim

Biaya kirim diperoleh dari jasa pengiriman uang (Transfer), baik jasa
transfer dalam negeri maupun transfer ke luar negeri.

3. Biaya Tagih

Biaya tagih merupakan jasa yang dikenakan untuk menagihkan dokumen –


dokumen milik nasabahnya seperti jasa kliring (Penagihan dokumen dalam
kota) dan jasa inkaso (penagihan dokumen ke luar kota). Biaya tagih ini
dilakukan baik untuk tagihan dalam negeri maupun luar negeri.

4. Biaya Provisidan Komisi

Biaya provisi dan komisi biasanya dibebankan kepada jasa jredit dan jasa
transfer serta jasa – jasa atas bantuan bank terhadap suatu fasilitas
perbankan. Besarnya jasa provinsi dan komisi tergantung dari jasa yang
diberikan serta status nasabah yang bersangkutan.

5. Biaya Sewa

Jasa sewa dikenakan kepada nasabah yang menggunakan safe deposit box.
Besarnya biaya sewa tergantung dari ukuran box dan jangka waktu yang
digunakannya.

6. Biaya Iuran

Jasa iuran diperoleh dari jasa pelayanan bank card atau kartu kredit,
dimana kepada setiap pemegang kartu dikenakan biaya iuran. Biasanya
biaya iuran ini dikenakan per tahun.

7. Biaya Lainnya

Besar kecilnya pentepan biaya – biaya diatas terhadap nasabahnya


tergantung dari banknya. Masing – masing bank dapat menggunakan
metode tertentu, misalnya jangkauan wilayah untuk biaya kirim dan biaya
tagih, jangka waktu untuk sewa dan iuran serta jumlah uang untuk biaya
administrasi seta biaya provisi dan komisi.

C. Jenis – JenisJasa Bank

Jasa – jasa bank terdapat banyak jenisnya. Secara lengkap jenis - jenis jasa bank
lainnya yang ada di Indonesia dewasa ini adalah sebagai berikut :

1. Menerima setoran – setoran seperti :

a. Pembayaran pajak

b. Pembayaran Telepon

c. Pembayaran Air

d. Pembayaran Listrik
e. Pembayaran Uang Kuliah[3]

2. Melayani pembayaran- pembayaran seperti :

a. Gaji/ Pensiun/ Honorarium

b. Pembayaran Dividen

c. Pebayaran Kupon

d. Pembayaran Bonus atau Hadiah

3. Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau menjadi :

a. Penjamin emisi (Underwriter)

b. Penjamin (Guarantor)

c. Wali amanat (Trustee)

d. Perantara perdagangan efek/pialang (Broker)

e. Pedagang efek (Dealer)

f. Perusahaan pengelola dana (Invesment Company)

4. Transfer (Kiriman Uang)

5. Inkaso (Collection)

6. Kliring (Clearing)

7. Safe Deposit Box

8. Bank Card

9. Bank Notes (Valas)

10. Bank Garansi


11. Referensi Bank

12. Bank Draft

13. Letter Of Credit (L/C)

14. Cek Wisata (Travellers Cheque)

15. Jual beli surat – surat berharga

16. Dan jasa – jasa lainnya

D. Jenis Layanan Bank Transaksi Pembayaran Dalam Negeri Maupun International

1. Jasa Pengiriman Uang (Transfer)

Transfer merupakan jasa pengiriman uang atau pemindahan uang lewat bank
baik pengiriman uang dalam kota, luar kota atau ke luar negeri. Lama pengiriman
dan besarnya biaya kirim sangat tergantung sari sarana yang digunakan. Pemilihan
sarana yang akan digunakan dalam jasa transfer ini tergantung kemauan nasabah
apakah lewat Telex, Telepon, atau On Line Komputer. Sarana yang dipilih akan
mempengaruhi kecepatan pengiriman dan besar kecilnya biaya pengiriman.
Keuntungan yang diperoleh bank lewat pengiriman uang atau transfer lewat bank,
jika dibandingkan dengan jasa pengiriman lainnya adalah berikut :

a. Pengiriman uang lebih cepat

b. Aman sampai tujuan

c. Pengiriman dapat dilakukan lewat telepon melalui pembebanan rekening

d. Prosedur mudah dan murah

2. Jasa Kliring (Clearing)

Kliring adalah penagihan warkat bank yang berasal dari dalam kota melalui
lembaga kliring. Pengertian lainnya kliring merupakan jasa penyelesaian utang
piutang anta bank dengan cara saling menyerahkan warkat – warkat yang akan
diklringkan di lembaga kliring. Lembaga kliring dibentuk dan dikoordinir oleh
Bank Indonesia setiap hari kerja. Tujuan dilaksanakan kliring oleh Bank Indonesia
antara lain :

a. Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral

b. Agar perhitungan penyelsaian utang piutang dapat dilaksanakan lebih


mudah, aman dan efisien

c. Salah satu pelayanan bank terhadap nasabahnya

Warkat – warkat yang dapat dikliringkan atau diselesaikan di lembaga kliring


adalah warkat – warkat yang berasal dari dalam kota seperti :

a. Cek

b. Bilyet Giro (BG)

c. Surat bukti penerimaan transfer dari luar kota

d. Lalu lintas giral

Warkat – warkat yang diklringkan tidak selamanya tertagih, bahkan setiap kali
transaksi kliring terdapat beberapa warkat yang ditolak pembayarannya. Alasan
penolakan kliring terutama untuk cek dan bilyet giro pada saat penerimaan warkat
– warkat kliring disebabkan :

a. Asal cek atau BG bukan dari bank yang bersangkutan

b. Tanggal cek atau BG belum jatuh tempo

c. Materai tidak ada atau tidak cukup

d. Jumlah yang tertulis di angka dan huruf berbeda

e. Tanda tangan tidak sama atau lengkap

f. Coretan atau perubahan tidak ditandatangani


g. Cek atau BG sudah kadaluwarsa

h. Resi cek atau BG belum kembali

i. Endrsment cek tidak benar

m. Kondisi cek tau BG rusak atau tidak sempurna

n. Dan alasan lainnya

Hasil kliring dilakukan setiap hari, untuk mengetahui apakah bank tersebut
menang kliring atau sebaliknya kalah kliring. Bagi bank yang menang kliring
artinya jumlah tagihan warkat kliringnya melebihi pembayaran warkat kliringnya,
sehingga terdapat saldo kemenangan. Sebaliknya bagi bank yang kalah kliring
justru pembayaran warkat kliring lebih besar dari penerimaan warkat kliringnya.
Bagi bank yang kalah kliring akan menutup sejumlah kekalahan kliring pada hari
yang bersangkutan dan apabila tidak dapat ditutupi, maka bank yang kalah kliring
tersebut dapat memperoleh pinjaman call money yang waktunya relative singkat.

Pinjaman call money dibayar pada saat bank yang memberikan call money menagihnya.
Apabila pada saat jangka waktu yang bersangkutan belum dapat membayar pinjaman call
money tersbeut menjadi pinjaman biasa dan hal ini akan menyebebkan hilangnya pinjaman
call money tersebut, termasuk bank lain ya.

E. Keuntungan Jasa-jasa Bank Lainnya


Di samping keuntungan utama dari kegiatan pokok perbankan, yaitu dari selisih bunga
simpanan dengan bunga pinjaman (Spread Based) maka pihak [erbankan juga dapat
memperoleh keuntungan lainnya, yaitu dari transaksi yang diberikannya dalam jasa-jasa bank
ini disebut fee based. Dewasa ini semakin banyak bank yang mencari keuntungan lewat jasa-
jasa bank lainnya. Mengingat keuntungan yang diperoleh dari Spread based semakin sulit
akibat berbagai factor. Sedangkan perolehan keuntungan dari jasa-jasa bank lainnya ini
walaupun masih relative kecil, namun mengandung suatu kepastian. Di sisi lain risiko
kerugian terhadap jasa-jasa bank lainnya ini lebih kecil jika dibandingkan dengan risiko
dalam pemberian fasilitas kredit.
Adapun keuntungan yang diperoleh dari jasa-jasa bank lainnya ini antara lain diperoleh dari:
1. Biaya administrasi
2. Biaya kirim
3. Biaya tagih
4. Biaya provisi dan komisi
5. Biaya sewa
6. Biaya iuran
7. Biaya lainnya.
Besar kecilnya penetapan biaya-biaya diatas terhadap nabahnya tergantung banknya. Masing-
masing bank dapat menggunakan metode tertentu, misalnya jangkauan wilayah untuk biaya kirim
dan biaya tagih, jangka waktu untuk sewa dan iuran serta jumlah uang untuk biaya administrasi serta
biaya provisi dan komisi.
F. Jasa Inkaso (Collection)
Inkaso adalah warkat-warkat bank yang berasal dari kota atau luar negeri. Contoh jasa inkaso
adalah apabila kita memperoleh selembar cek yang diterbitkan oleh Bank BNI di kota
Surabaya, maka cek tersebut dapat dicairkan di bank yang berada di Jakarta melalui jasa
Inkaso. Dalam hal ini bank yang di jakartalah yang menagihkannya ke bank di BNI di
Surabaya dan proses penagihan ini kita sebut inkaso dalam negeri. Sedangkan jika cek atau
bilyet giro yang kita peroleh dan diterbitkan oleh bank di luar negeri, kemudian kita uangkan
di Indonesia maka proses penagihannya melalui inkaso luar negeri.
Warkat-warkat yang dapat diinkasokan atau ditagihkan adalah warkat-warkat yang berasal
dari luar kota atau luar negeri seperti:
1. Cek
2. Bilyet giro
3. Wesel
4. Dividen
5. Kupon
6. Dan surat-surat berharga lainnya.
Lama penagihan warkat dan besarnya biaya tagih yang dibebankan kepada nasabah
tergantung bank yang bersangkutan. Biasanya lama penagihan berkisar 1-4 minggu. Proses
penyelesaian inkaso yang dilakukan oleh bank dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
1. Inkaso berdokumen, di mana surat-surat yang diinkasokan disertai oleh dokumen
yang mewakili surat/barang tersebut.
2. Inkaso tidak berdokumen, surat yang diinkasokan tidak diwakili dokumen yang
mewakili surat/barang tersebut.
Penyelesaian inkaso ke luar negeri yang merupakan penarikan warkat ke luar negeri dan
merupakan proses inkaso ke luar, sedangkan penerimaan warkat dari luar negeri merupakan
inkaso masuk dari luar negeri. Jika tidak mempunyai cabang diluar negeri maka inkaso ke
luar dapat dilakukan melalui bank koreponden. Persyaratan untuk inkaso ke luar negeri bank
yang bersangkutan haruslah berstatus bank devisa.
G. Jasa Penyimpanan Dokumen (Safe Deposit Box)
Safe Deposite Box (SDB) merupakan jasa-jasa persewaan kotak untuk menyimpan dokumen
atau surat-surat berharga. Jasa ini dikenal dengan nama safe loket. SDB berbentuk kotak
dengan ukuran tertentu dan disewakan kepada nasabah yang berkepentingan untuk
menyimpan dokumen-dokumen atau benda-benda berharga miliknya. Pembukaan SDB
dilakukan dengan dua buah anak kunci, di mana satu di pegang oleh nasabah.
Surat-surat berharga dan surat-surat penting lainnya yang dapat disimpan dam SDB adalah
sebagai berikut.
1. Sertifikat deposito
2. Sertifikat tanah
3. Saham
4. Obligasi
5. Surat perjanjian
6. Akte kelahiran
7. Surat nikah
8. Ijazah
9. Paspor
10. Surat wasiat
11. Dan surat atau dokumen lainnya.
Kemudian SDB dapat pula digunakan untuk menyimpan benda-benda berharga seperti:
1. Emas
2. Mutiara
3. Berlian
4. Intan
5. Permata
6. Dan benda yang dianggap berharga lainnya.
Sedangkan larangan menyimpan barang-barang di SDB adalah seperti:
1. Narkotik dan sejenisnya
2. Bahan yang mudah meledak
3. Dan barang atau bahan larangan lainnya
Keuntungan bagi bank dengan membuka jasa SDB kepada masyarakat diperleh dari:
1. Biaya sewa
2. Uang setoran jaminan yang menngendap
3. Memberikan pelayanan pada nasabah.
Keuntungan bagi nasabah pemegang SDB adalah sebagai berikut.
1. Menjamin kerahasiaan barang-barang yang disimpan karena pihak bank tidak perlu
tahu isi SDB selama tidak melanggar aturan yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Keamanan dokumen juga terjamin, hal ini disebabkan:
a. Peralatan keamanan canggih
b. SDB terbuat dari baja tahan api
c. Terdapat dua buah anak kunci di mana SDB hanya dapat dibuka dengan kedua kunci
tersebut yang masing-masing dipegang oleh bank dan nasabah
d. Tidak dapat dibuka oleh salah satu pihak, apakah nasabah pemegang SDB maupun
bank.
Nasabah penyewa SDB dikenakan berbagai macam biaya. Biaya-biaya yang dikenakan
kepada nasabah yang menyewa SDB ada dua macam yaitu sebagai berikut.
1. Biaya sewa yang besarnya tergantung ukuran box yang diinginkan serta jangka waktu
sewa. Biasanya biaya sewa dibayar pertahun.
2. Setoran jaminan, merupakan biaya pengganti, apabila kunci yang dipegang oleh
nasabah hilang dan box harus dibongkar. Akan tetapi, jika tidak terjadi masalah, maka
apabila SDB tidak diperpanjang setoran jaminan dapat diambil kembali.

I. Jasa Kartu Kredit (Bank Card)


Bank card merupakan uang plastik yang dikeluarkan oleh bank. Kegunaannya adalah sebagai
alat pembayaran di tempat-tempat tertentu seperti supermarket, pasar swalayan hotel,
restoran, tempat hiburan dan tempat lainnya. Di samping itu, dengan kartu ini juga dapat
diuangkan berbagai tempat seperti ATM (Automated Teller Machine). ATM dewasa ini kita
kenal dengan istilah Anjungan Tunai Mandiri, yang biasanya tersebar diberbagai tempat yang
strategis seperti pusat perbelanjaan, hiburan dan perkantoran.
Sistem kerja bank card mulai dari permohonan sampai dengan melakukan transaksi dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Nasabah mengajukan permohonan sebagai pemegang kartu dengan memenuhi segala
peraturan yang ada.
2. Bank akan menerbitkan kartu apabila “disetujui” dan diserahkan ke nasabah setelah
melalui proses penelitian kelayakan nasabah.
3. Dengan kartu ini pemegang kartu berbelanja disuatu tempat dengan bukti
pembayarannya.
4. Pihak pedagang akan menagihkan ke bank dan bank akan bayar sesuai perjanjian.
5. Bank akan menagihkan ke pemegang kartu berdasarkan bukti pembelian dengan
disertai suku bunga.
6. Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai batas waktu
yang telah ditentukan dan apabila terjadi keterlambatan pembayaran, maka nasabah akan
dikenakan denda.
Dalam sistem kerja bank card di atas terlihat ada tiga pihak yang terlibat dalam proses bank
card, yaitu:
1. Bank sebagai penerbit dan pembayar bank card
2. Pedagang (merchant), sebagai tempat belanja seperti, hotel, super market, pasar
swalayan, tempat-tempat hiburan, restoran, dan tempat-tempat lainnya dimana bank mengikat
perjanjian.
3. Pemegang kartu (card holder), yang berhak melakukan transaksi.
Jenis-jenis bank card yang sudah dikenal luas di masyarakat dewasa ini adalah sebagai
berikut.
1. Credit card, yaitu suatu sistem di mana pemegang kartu dapat melunasi penagihan
yang terjadi atas dirinya secara angsuran dengan minimal pembayaran tertentu.
2. Debet card, yaitu pembayaran atas penagihan nasabah melalui pendebetan atas
rekening yang ada di bank di mana pada saat membuka kartu.
Dengan adanya bank card maka ada tiga pihak yang saling diuntungkan. Adapun pihak-pihak
yang diuntungkan tersebut ialah:
1. Keuntungan bagi bank adalah:
 Memperoleh iuran tahunan
 Bunga pada saat berbelanja atau mengambil uang tunai
 Loyalitas nasabah
2. Keuntungan bagi pemegang kartu antara lain:
 Kemudahan berbelanja
 Kemudahan memperoleh uang tunai
 Menghindari risiko kehilangan membawa uang tunai
3. Keuntungan bagi pedagang yaitu:
 Meningkatkan omset penjualan
 Pelayanan kepada para pelanggannya.
Salah satu sarana yang memegang peranan penting dalam penggunaan bank card adalah
Automated Teller Machine (ATM). ATM ini merupakan mesin yang dapat melayani
kebutuhan nasabah secara otomatis setiap saat (24 Jam) termasuk hari libur.
Pelayanan yang dapat diberikan oleh ATM kepada pemegang kartu ATM antara lain:
1. Dapat menarik uang tunai
2. Memesan buku cek dan BG
3. Meminta rekening Koran
4. Melihat saldo rekening
5. Melakukan pembayaran listrik, telepon, air,dan pembayaran lainnya.
Sedangkan manfaat lain yang dapat diberikan oleh ATM di samping pelayanan yang diatas
adalah:
1. Lokasi ATM tersebut tersebar diberbagai tempat-tempat strategis
2. Pengoperasiannya mudah
3. Melayani 24 jam termasuk hari libur
4. Menjamin keamanan dan privacy
5. Memungkinkan mengambil uang tunai lebih dari 1 kali sekali sehari

J. Jasa Valuta Asing (Bank Notes)


Merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank diluar negeri. Bank
notes dikenal juga dengan istilah “devisa tunai” yang mempunyai sifat-sifat seperti uang
tunai. Tidak semua bank notes dapat diperjualbelikan, hal ini tergantung dari peraturan devisa
di Negara asal bank notes diterbitkan.
Dalam transaksi jual beli bank notes, bank mengelompokkan bank notes kedalam dua
klasifikasi, yaitu bank notes yang lemah dan bank notes yang kuat.
Pengelompokkan bank notes yang kuat berdasarkan kategori sebagai berikut:
1. Bank notes tersebut mudah diperjualbelikan
2. Nilai tukar terkendali/stabil
3. Frekuensi penjualan sering terjadi
4. Dan pertimbangan lainnya
Sedangkan kelompok bank notes yang lemah adalah kebalikan dari bank notes yang kuat:
1. Kondisi bank notes caat/rusak
2. Tergolong dalam valuta lemah
3. Tidak memiliki persediaan
4. Diragukan keabsahannya
I. Jasa Cek Wisata (Travellers Cheque)
Pengertian travellers cheque adalah cek wisata atau cek perjalanan yang biasanya digunakan
oleh mereka yang hendak bepergian atau sering dibawa oleh wisatawan. Travellers cheque
diterbitkan dalam nominal tertentu seperti halnya uang kartal dan diterbitkan dalam mata
uang rupiah dan mata uang asing.
Penggunaan travellers cheque dapat dibelanjakan di berbagai tempat terutama dimana bank
yang mengeluarkan travellers cheque tersebut melakukan pengikatan dan perjanjian.
Travellers cheque yang diterbitkan dalam mata uang asing dalam setiap transaksinya baik
transaksi penjualan maupun transaksi pencairan menggunakan kurs.
Keuntungan serta manfaat penggunaan travellers cheque terutama bagi mereka yang suka
bepergian/berwisata antara lain:
1. Memberikan kemudahan berbelanja, karena travellers cheque dapat dibelanjakan atau
diuangkan diberbagai tempat.
2. Mengurangi resiko kehilangan uang karena setiap travellers cheque uang hilang dapat
diganti.
3. Memberikan rasa percaya diri, karena si pemakai travellers cheque dilayani secara
prima.
4. Dapat dijadikan cendera mata ataupun hadiah buat teman, kolega atau nasabah.
5. Biasanya untuk pembelian travellers cheque, tidak dikenakan biaya, begitu pula pada
saat pencairannya, namun hal ini sangat tergantung kepada bank yang menerbitkannya.
Jenis-jenis travellers cheque yang beredar dapat dilihat dari segi mata uang antara lain:
1. Travellers CG
2. Travellers cheque dalam valuta asing
Travellers cheque merupakan cek wisata, sedangkan personal cheque merupakan cek yang
diperoleh seseorang dengan membuka rekening giro disuatu bank.

Anda mungkin juga menyukai