Jasa layanan dan produk produk perbankan merupakan kegiatan penunjang untuk
melancarkan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Kegiatan ini sangat banyak
memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan keuntungan bagi bank semakin besar
karena kelengkapan fasilitas dan pelayanan yang dimiliki membuat banyak calon nasabah yang
mau menggunakan jasa layanan bank ini.
Semakin lengkap jasa-jasa bank yang bisa dilayani oleh suatu bank maka akn semakin baik
pula. Banyak langkah yang harus disiapkan seperti kesiapan bank dalam permodalan,
menyiapkan SDM yang handal dan juga didukung dengan kecanggihan teknologinya.
Kredit investasi adalah kredit yang diberikan kepada nasabah yang melakukan
investasi atau penanaman modal. Contohnya: kredit membangun pabrik, membeli
peralatan pabrik seperti mesin dan lainnya.
Kliring adalah penagihan warkat (surat berharga seperti cek dan bilyet giro) yang
berasal dari dalam kota. Proses penagihan biasanya hanya membutukan waktu 1 (satu)
hari saja. Besarnya biaya penagihan juga tergantung kebijakan bank yang bersangkutan.
1. Pembayaran pajak
2. Pembayaran telepon
3. Pembayaran air
4. Pembayaran listrik
5. Pembayaran uang kuliah
6. Melayani pembayaran-pembayaran
Sama halnya dengan menerima setoran, bank juga melayani pembayaran seperti yang
diperintahkan oleh nasabanya seperti
1. Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
2. Pembayaran deviden
3. Pembayaran kupon
4. Pembayaran bonus/hadiah
5. Bermain di dalam pasar modal
Bank juga berperan dalam berbagai kegiatan dipasar modal seperti bermain surat-surat
berharga. Kegiatan tersebut diantaranya:
1. Penjamin emisi (underwriter)
2. Penjamin (guarantor)
3. Wali amanat (trustee)
4. Perantara perdagangan efek (pialang/broker)
5. Pedagang efek (dealer)
6. Perusahaan pengelola dana (invesment company)
Tujuan dan susunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang
berguna dalam membuat keputusan bagi pihak – pihak yang berkepentingan. Laporan
keuanganyang disusun dan disajikan sebagai data tahunan kepada semua pihak
yangberkepentingan pada hakekatnya mempunyai keterbatasan dalam memberikangambaran
tentang keadaan keuangan dan potensi laba. Untuk mengatasinya diperlukan suatu laporan
untuk beberapa periode, yaitu dengan menyusun laporan keuangan yang diperbandingkan.
A. Neraca
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber
pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi
(triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
Sisi aktiva dalam neraca bank menggambarkan pola pengalokasian danabank yang
mencerminkan posisi kekayaan yang merupakan hasil penggunaandana bank dalam berbagai
bentuk. Penggunaan dana bank dilakukan berdasarkanprinsip prioritas. Disamping itu kegiatan
pengalokasian dana tersebut hamsmemperhatikan ketentuan – ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Sentral sebagaiotoritas moneter yang mengatur dan mengawasi bank.
Sisi pasiva dalam neraca bank menggambarkan kewajiban bank yang berupaklaim pihak ketiga
atau pihak lainnya atas kekayaan bank yang dinyatakan dalambentuk rekening giro, tabungan,
deposito berjangka dan instrument – instrumentutang atau kewajiban bank lainnya. Selain itu
modal bank menggambarkan nilaibuku pemilik saham bank. Sisi pasiva mencerminkan kegiatan
penghimpunandana yang berasal dari berbagai sumber. Dana bank yang pada dasarnya berasal
dari masyarakat atau pihak ketiga dan modal bank itu sendiri (ekuitas).
Laporan laba/rugi bank (Profit and Loss Statement) atau lebih dikenal jugadengan Income
Statement dari suatu Bank umum adalah suatu laporan keuanganbank yang menggambarkan
pendapatan dan biaya operasional dan nonoperasional bank serta keuntungan bersih bank untuk
suatu periode tertentu.
1. Pendapatan
1. Pendapatan Operasional
a. Hasil Bunga
b. Provisi dan komisi
Jumlah
1. Biaya
1. Biaya Operasional
a. Biaya bunga
b. Biaya lanilla
Jumlah
Untuk lebih memahami konsep aktiva produkrif, maka pada bagaian ini terlebih dahulu akan
dikupas mengenai aktiva dan prinsip-prinsipnya. Hal ini untuk memudahkan dalam memahami
aktiva produktif dalam pembahasan selanjutnya. Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang
dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa
yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang
didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau
keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat
ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa
mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga, 1997)
a. Pembiayaan yaitu penyediaan dana dan atau tagihan berdasarkan akad mudaharabah
dan atau pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil.
b. Piutang yaitu tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa berdasarkan
akad murabahan, salam, istishna dan atau ijarah.
c. Qardh yaitu penyediaan dana ataru tagiahan antara bank syariah dengan pihak
peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau
cicilan dalam jangka waktu tertentu.
d. Surat berharga syariah yaitu surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip syariah yang
lazim diperdagangkan dipasar uang dan atau pasar modal antara lain wesel, obligasi
syariah, sertifikasi reksadana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip
syariah.
e. Penempatan yaitu penanaman dana bank syariah pada bank syariah lainnya dan atau
bank perkreditan rakyat berdasarkan prinsisp syariah antara lain dalam bentuk giro dan
atau tabungan wadiah, deposito berjangka dan atau tabungan muharabah, pembiayaan
yang diberikan, sertifikat investasi mudharabah antar bank (IMA) dan atau bentuk-
bentuk penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah.
f. Penyertaan modal yaitu penanaman dana bank syariah dalam bentuk saham pada
perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah termasuk peneneman dalam
bentuk surat utang konversi (convertible bonds) dengan opsi saham (equity options)
atau jensi transakasi tertentu berdasarkan prinsisp syariah yang berakibat bank syariah
memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan
syariah.
g. . Transaksi rekening administrasi yaitu komitmen dan kontijensi (off balance sheet)
berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas bank garansi, akseptasi
(endorsemen), irrevocable letter of credit (L/C) dan garansi lain berdasarkan prinsip
syariah.
h. . Sertifikasi Wadiah Bank Indonesia (SWBI) yaitu sertifikat yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip wadiah.
Kualitas semua bentuk penanaman dana (aktiva produktif) diatas menjadi standar pengukuran
kinerja bank syariah. Untuk menjaga kinerja yang baik dan pengembangan usaha yang
senantiahsa sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah maka kualitas aktiva
produktif perlu dijaga. Salah satu cara menjaga kualitas aktiva produktif adalah dengan
menerapkan kebijakan alokasi dana baik menurut sector ekonomi, sektro industri maupun
wilayah pemasaran. Misalnya sekian persen untuk pembiayaan sector industri manufaktur,
sekian persen untuk perdagangan dan sekian untuk penyertaan.
Demikian juga dengan rasio antara pembiayaan dan sumber-sumber daya dengan
memperhatikan penyebaran sumber daya dan penyebaran resiko sehingga aktiva produktif
perusahaan benar-benar dapat menjadi kontribusi pendapatan bagi bank tersebut
Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang
dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum
dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang didalamnya terkandung kepentingan yang
bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang
tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian
masa lalu (Marianus Sinaga, 1997)
Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang
yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum
dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang didalamnya terkandung kepentingan yang
bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang
tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian
masa lalu (Marianus Sinaga, 1997).
Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada bagian kerangka dasar penyusunan dan
penyajian laporan keuangan, manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aktiva adalah
potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak
langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu
yang produktif dan merupakan bagian dari aktivas operasional perusahaan. Mungkin pula
berbentuk sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas atau berbentuk kemampuan
untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan biaya akibat penggunaan proses produksi
alternatif. Sesuai dengan namanya aktifa produktif (earning assets) adalah aktiva yang
menghasilkan kontribusi pendapatan bagi bank.
Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan
secara satu pihak. Dan harus dilaksanakan apabila suatu persyaratan yang disepakati
bersama terpenuhi.
Jenis Komitmen ada 2 : 1. Komitmen Kewajiban, yaitu komitmen yang diberikan oleh
suatu bank kepada nasabah atau pihak lain. 2. Komitmen tagihan, yaitu komitmen yang
akan diterima oleh suatu bank dari pihak lainnya.
Transakasi Valuta Asing Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan adalah komitmen
bank yang bersifat tagihan atau kewajiban yang timbul karena transaksi valas tunai.
Transakasi Berjangka Valuta Asing (Forward/Future) yang Masih Berjalan Tagihan
atau kewajiban yang timbul dari transaksi berjangka valas dicatat dan disajikan sebesar
tagihan atau kewajiban bank. Saldo tagihan atau kewajiban berjangka dalam valas
dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah tanggal laporan.
b. Pengertian Kontigensi
Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat
merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-hari.
kontijensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi
bang yang bersangkutan. Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh
ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu
perusahaan. Yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau
lebih peristiwa di masa yang akan datang.
Tagihan kontingensi
Analisa rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan
laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang
sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan
memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat
ditempuh untuk memperoleh dana.
Analisis rasio keuangan bank merupakan suatu alat atau cara yang palingumum digunakan
dalam membuat analisis laporan keuangan. Analisis rasiomenggambarkan hubungan matematis
antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya.Karena penginterprestasikan terhadap rasio – rasio
ini cukup kompleks, makakeefektifan rasio keuangan ini sebagai suatu alat analisis sangat
tergantung dankemampuan dan keahlian analisis dalam menginterprestasikannya.
Berikutbeberapa analisis rasio keuangan yang digunakan dalam suatu bank, yaitu
sebagaiberikut:
a. Cash Ratio adalah : Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang dihimpun
bank yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan untukmengukur
kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabahpada saat ditari
dengan menggunkaan alat likuid yang dimilikinya. Menurutketentuan Bank
Indonesia, alat likuid terdiri atas uang kas ditambah denganrekening giro bank
yang disimpan pada Bank Indonesia. Semakin tinggi rasiomi semakin tinggi
pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namundalam praktik akan
mempengaruhi produktifitasnya.
b. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah : Rasio antara seluruh jumlah kredit yang
diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini
menunjukkansalah satu penilaian likuiditas bank. Semakin tinggi rasio tersebut
memberikanindikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank
yang bersangkutan.Hal mi disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan
untuk membiayaikredit menjadi semakin besar.
f. Debt to Equity Ratio ( DER) adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang – utangnya,baik
jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan dana yang berasal darimodal
bank sendiri.