Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI PERBANKAN

a. Pengertian Akuntansi Perbankan


Mengingat pengertian akuntansi sebagai proses pencatatan, ppngklasifikasian,
penganalisaan,  penafsiran data keuangan. Maka secara umum dapat diketahui bahwa akuntansi
perbangkan ialah proses akuntansi bank yang juga meliputi pencatatan, ppngklasifikasian,
penganalisaan,  penafsiran data keuangan bank yang dilakukan secara sistematis guna
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan baik intern maupun ekstern. Bank
sebagai pihak perantara antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana
serta pihak yang memperlancar lalu lintas pembayaran. Laporan keuangan bank dalan akuntansi
perbankan pun harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima secara luas
atau Teknik pembukuan, posting, dan pencatatan semua transaksi yang dilakukan dalam
kegiatan operasional suatu Bank.

PRODUK – PRODUK PERBANKAN

Jasa layanan dan produk produk perbankan merupakan kegiatan penunjang untuk
melancarkan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Kegiatan ini sangat banyak
memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan keuntungan bagi bank semakin besar
karena kelengkapan fasilitas dan pelayanan yang dimiliki membuat banyak calon nasabah yang
mau menggunakan jasa layanan bank ini.

Semakin lengkap jasa-jasa bank yang bisa dilayani oleh suatu bank maka akn semakin baik
pula. Banyak langkah yang harus disiapkan seperti kesiapan bank dalam permodalan,
menyiapkan SDM yang handal dan juga didukung dengan kecanggihan teknologinya.

A. Kegiatan Bank Umum dalam Menghimpun Dana (Funding)


Kegiatan ini dilakukan dengan menawarkan berbagai jenis simpanan. Jenis-jenis
simpanan yang sering digunakan adalah:

A. 1 Simpanan Giro (Demand Deposit)


Simpanan giro adalah simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan
dengan menggunakan bilyet giro atau cek. Rekening giro biasa digunakan karena
merupakan dana murah, sebab bunga yang diberikan kepada nasabah juga relatif
rendah dibandingkan dengan simpanan lainnya.

A. 2 Simpanan Tabungan (Saving Deposit)


Simpanan tabungan adalah simpanan pada bank, yang penarikannya sesuai
dengan persyaratan bank. Bisa melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM), buku
tabungan, kwitansi dan slip penarikan. Besarnya bunga tabungan tergantung
kebijakan bank yang bersangkutan, namun biasanya lebih tinggi dari rekening
giro.

A. 3 Simpanan Deposito (Time Deposit)


Simpanan deposito adalah simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu. Jadi,
penarikan simpanan bisa dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Jenis deposito
pun beragam,contohnya : deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on
call.
B. Menyalurkan Dana (Lending)
Jasa bank lainnya adalah kegiatan menyalurkan dana. Kegiatan ini adalah menjual dana
yang telah dihimpun dari masyarakat. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan
dengan memberikan pinjaman kepada masyarakat yang dikenal dengan nama kredit.

Jenis-jenis kredit diantaranya :

B.1 Kredit Investasi

Kredit investasi adalah kredit yang diberikan kepada nasabah yang melakukan
investasi atau penanaman modal. Contohnya: kredit membangun pabrik, membeli
peralatan pabrik seperti mesin dan lainnya.

B.2 Kredit Konsumtif


Kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi.
Contohnya kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor dan lainnya.

B.3 Kredit Profesi


Kredit profesi adalah kredit yang diberikan kepada nasabah khusus, seperti dosen,
dokter atau pengacara.

B.4 Kedit Modal Kerja


Kredit modal kerja adalah kredit yang digunakan nasabah untuk modal usaha.
Kredit jenis ini biasanya hanya berjangka waktu pendek atau tidak lebih dari 1
(satu) tahun. Contohnya: kredit untuk membayar gaji karyawan, kredit membayar
bahan baku dan kredit modal kerja lainnya.

B.5 Kredit Perdagangan


Kredit perdagangan adalah kredit yang diberikan kepada pedagang untuk
mengembangkan kegiatan dagangnya. Contohnya adalah untuk membeli barang
dagang kepada para supplier / agen.

B.6 Kredit Produktif


Kredi produktif adalah kredit berupa investasi modal kerja atau perdagangan.
Artinya, kredit ini diberikan untuk diputar kembali sehingga pengembalian kredit
adalah dari keuntungan hasil usaha yang dibiayai.

C. Jasa Layanan dan Produk Bank Lainnya


Beberapa praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi:

C.1 Kiriman Uang (Transfer)


Kiriman uang adalah jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat
dilakukan pada bank yang sama atau pada bank yang berlainan. Pengiriman juga
bisa dilakukan dengan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri

Khusus pengiriman ke luar negeri harus melalui bank devisa. Kepada nasabah


yang mengirim dikenalan biaya kirim yang besarnya tergantung kebijakan bank
masing-masing. Pertimbangan pada umumnya, biaya kirim akan lebih mahal jika
yang di transfer berbeda banknya.

C.2 Kliring (Clearing)

Kliring adalah penagihan warkat (surat berharga seperti cek dan bilyet giro) yang
berasal dari dalam kota. Proses penagihan biasanya hanya membutukan waktu 1 (satu)
hari saja. Besarnya biaya penagihan juga tergantung kebijakan bank yang bersangkutan.

C.3 Inkaso (Collection)


Inkaso adalah penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang
berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan inkaso biasanya membutuhkan
waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan, tergantung dari jarak lokasi penagihan.
Biaya penagihan tergantung kebijakan kepada bank yang bersangkutan.

C.4 Safe Deposit Box


Safe Deposit Box adalah pelayanan jasa bank yang memberikan layanan penyewaan
box (tempat) menyimpan barang-barang atau surat berharga milik nasabah suatu bank.
Barang-barang berharga yang dititipkan dengan menggunakan safe deposit box akan
aman dari bahaya pencurian atau kebakaran. Nasabah yang menggunakan jasa ini akan
dikenakan biaya sewa yang jumlahnya tergantung kebijakan pihak bank.

C.5 Bank Card (Kartu kredit)


Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik adalah
kartu yang dapat digunakan untuk mengambil uang tunai atau digunakan untuk
membayar sejumlah barang yang dibeli biasanya pada supermarket. Nasabah yang
menggunakan jasa layanan ini harus membayar iutan tahunan yang jumlahnya sesuai
dengan perjanjian dengan pihak bank. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu
pelunasan dan dikenakan bunga dari jumlah uang yang telah dibelanjakan apabila
melewati waktu yang telah ditentukan.

C.6 Bank Notes


Bank noter adalah jasa penukaran valuta asing. Jadi, dalam jual beli bank notes, bank
mengacu pada kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).

C.7 7. Bank Garansi


Bank garansi adalah jaminan bank yang diberikan kepada nasabah guna membiayai
suatu usaha. Dengan menggunakan jaminan bank ini, pengusaha mendapat fasilitas
untuk melaksanakan kegiatan usahanya. Besarnya jaminan yang dikeluarkan oleh bank
sebelumnya telah ditaksir terlebih dahulu dengan mengetahui kredibilitas dan prospek
dari usaha nasabahnya.
C.8 Bank Draft
Bank draft adalah wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini
dapat diperjualbelikan oleh nasabah saat membutuhkan uang tunai.

C.9 Letter of Credit (L/C)


Letter of Credit (L/C) adalah surat kredit yang diberikan bank kepada importir dan
eksportir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transakso ekspor dan
impor yang mereka lakukan.

Terdapat berbagai macam jenis L/C,


jadi nasabah dapat memilih sesuai
dengan kebutuhan nasabah.

C.10 Cek Wisata (Travellers Cheque)


Cek Wisata adalah alat yang dapat digunakan untuk pembayaran di berbagai lokasi
wisata perbelanjaan atau hiburan. Contohnya hotel dan supermarket. Cek Wisata juga
bisa digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.

C.11 Menerima setoran-setoran


Jenis layanan ini adalah yang paling sering dimanfaatkan oleh nasabah, keuntungannya
adalah lebih praktis dan aman. Dalam hal ini bank membantu nasabah dalam rangka
menampung setoran dari berbagai tempat diantaranya:

1. Pembayaran pajak
2. Pembayaran telepon
3. Pembayaran air
4. Pembayaran listrik
5. Pembayaran uang kuliah
6. Melayani pembayaran-pembayaran
Sama halnya dengan menerima setoran, bank juga melayani pembayaran seperti yang
diperintahkan oleh nasabanya seperti

1. Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
2. Pembayaran deviden
3. Pembayaran kupon
4. Pembayaran bonus/hadiah
5. Bermain di dalam pasar modal
Bank juga berperan dalam berbagai kegiatan dipasar modal seperti bermain surat-surat
berharga. Kegiatan tersebut diantaranya:

1. Penjamin emisi (underwriter)
2. Penjamin (guarantor)
3. Wali amanat (trustee)
4. Perantara perdagangan efek (pialang/broker)
5. Pedagang efek (dealer)
6. Perusahaan pengelola dana (invesment company)

LAPORAN KEUANGAN BANK

Tujuan dan susunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang
berguna dalam membuat keputusan bagi pihak – pihak yang berkepentingan. Laporan
keuanganyang disusun dan disajikan sebagai data tahunan kepada semua pihak
yangberkepentingan pada hakekatnya mempunyai keterbatasan dalam memberikangambaran
tentang keadaan keuangan dan potensi laba. Untuk mengatasinya diperlukan suatu laporan
untuk beberapa periode, yaitu dengan menyusun laporan keuangan yang diperbandingkan.

Berikut ini merupakan struktur laporan keuangan pada bank:

A. Neraca

Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa Inggris:balance sheetatau statement of


financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode
tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset,liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan
dengan persamaan akuntansi berikut:

aset = liabilitas + ekuitas

Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber
pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi
(triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).

Sisi aktiva dalam neraca bank menggambarkan pola pengalokasian danabank yang
mencerminkan posisi kekayaan yang merupakan hasil penggunaandana bank dalam berbagai
bentuk. Penggunaan dana bank dilakukan berdasarkanprinsip prioritas. Disamping itu kegiatan
pengalokasian dana tersebut hamsmemperhatikan ketentuan – ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Sentral sebagaiotoritas moneter yang mengatur dan mengawasi bank.

Sisi pasiva dalam neraca bank menggambarkan kewajiban bank yang berupaklaim pihak ketiga
atau pihak lainnya atas kekayaan bank yang dinyatakan dalambentuk rekening giro, tabungan,
deposito berjangka dan instrument – instrumentutang atau kewajiban bank lainnya. Selain itu
modal bank menggambarkan nilaibuku pemilik saham bank. Sisi pasiva mencerminkan kegiatan
penghimpunandana yang berasal dari berbagai sumber. Dana bank yang pada dasarnya berasal
dari masyarakat atau pihak ketiga dan modal bank itu sendiri (ekuitas).

B. Laporan Rugi Laba Bank


Laporan Rugi Laba adalah merupakan laporan akuntansi utama, atau bagian dari laporan
keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan
unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi)
bersih.

Laporan laba/rugi bank (Profit and Loss Statement) atau lebih dikenal jugadengan Income
Statement dari suatu Bank umum adalah suatu laporan keuanganbank yang menggambarkan
pendapatan dan biaya operasional dan nonoperasional bank serta keuntungan bersih bank untuk
suatu periode tertentu.

Berikut ini adalah pos-pos yang ada pada laporan laba/rugi :

Laboran Laba – Rugi Menurut Ketentuan Bank Indonesia

1. Pendapatan
1. Pendapatan Operasional

a. Hasil Bunga
b. Provisi dan komisi

2. Pendapatan Non operasional

Jumlah

1. Biaya

1. Biaya Operasional

a. Biaya bunga
b. Biaya lanilla

2. Biaya Non Operasional

Jumlah

1. Laba/Rugi sebelum Pajak


2. Sisa / laba / rugi tahun lalu

Laporan Kualitas Aktiva Produktif

Pengertian Aktiva Produktif

Untuk lebih memahami konsep aktiva produkrif, maka pada bagaian ini terlebih dahulu akan
dikupas mengenai aktiva dan prinsip-prinsipnya. Hal ini untuk memudahkan dalam memahami
aktiva produktif dalam pembahasan selanjutnya. Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang
dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa
yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang
didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau
keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat
ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa
mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga, 1997)

Aktiva Produktif Pada Bank Syariah

a. Pembiayaan yaitu penyediaan dana dan atau tagihan berdasarkan akad mudaharabah
dan atau pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil.
b. Piutang yaitu tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa berdasarkan
akad murabahan, salam, istishna dan atau ijarah.
c. Qardh yaitu penyediaan dana ataru tagiahan antara bank syariah dengan pihak
peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau
cicilan dalam jangka waktu tertentu.
d. Surat berharga syariah yaitu surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip syariah yang
lazim diperdagangkan dipasar uang dan atau pasar modal antara lain wesel, obligasi
syariah, sertifikasi reksadana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip
syariah.
e. Penempatan yaitu penanaman dana bank syariah pada bank syariah lainnya dan atau
bank perkreditan rakyat berdasarkan prinsisp syariah antara lain dalam bentuk giro dan
atau tabungan wadiah, deposito berjangka dan atau tabungan muharabah, pembiayaan
yang diberikan, sertifikat investasi mudharabah antar bank (IMA) dan atau bentuk-
bentuk penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah.
f. Penyertaan modal yaitu penanaman dana bank syariah dalam bentuk saham pada
perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah termasuk peneneman dalam
bentuk surat utang konversi (convertible bonds) dengan opsi saham (equity options)
atau jensi transakasi tertentu berdasarkan prinsisp syariah yang berakibat bank syariah
memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan
syariah.
g. . Transaksi rekening administrasi yaitu komitmen dan kontijensi (off balance sheet)
berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas bank garansi, akseptasi
(endorsemen), irrevocable letter of credit (L/C) dan garansi lain berdasarkan prinsip
syariah.
h. . Sertifikasi Wadiah Bank Indonesia (SWBI) yaitu sertifikat yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip wadiah.

Kualitas semua bentuk penanaman dana (aktiva produktif) diatas menjadi standar pengukuran
kinerja bank syariah. Untuk menjaga kinerja yang baik dan pengembangan usaha yang
senantiahsa sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah maka kualitas aktiva
produktif perlu dijaga. Salah satu cara menjaga kualitas aktiva produktif adalah dengan
menerapkan kebijakan alokasi dana baik menurut sector ekonomi, sektro industri maupun
wilayah pemasaran. Misalnya sekian persen untuk pembiayaan sector industri manufaktur,
sekian persen untuk perdagangan dan sekian untuk penyertaan.

Demikian juga dengan rasio antara pembiayaan dan sumber-sumber daya dengan
memperhatikan penyebaran sumber daya dan penyebaran resiko sehingga aktiva produktif
perusahaan benar-benar dapat menjadi kontribusi pendapatan bagi bank tersebut

Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang
dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum
dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang didalamnya terkandung kepentingan yang
bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang
tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian
masa lalu (Marianus Sinaga, 1997)

C. Laporan Kualitas Aktiva Produktif Bank

Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang
yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum
dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang didalamnya terkandung kepentingan yang
bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang
tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian
masa lalu (Marianus Sinaga, 1997).

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pada bagian kerangka dasar penyusunan dan
penyajian laporan keuangan, manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aktiva adalah
potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak
langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu
yang produktif dan merupakan bagian dari aktivas operasional perusahaan. Mungkin pula
berbentuk sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas atau berbentuk kemampuan
untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan biaya akibat penggunaan proses produksi
alternatif. Sesuai dengan namanya aktifa produktif (earning assets) adalah aktiva yang
menghasilkan kontribusi pendapatan bagi bank.

D. Laporan Komitmen dan Kontingensi Bank

a. Pengertian dan Klasifikasi Komitmen

Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan
secara satu pihak. Dan harus dilaksanakan apabila suatu persyaratan yang disepakati
bersama terpenuhi.

Jenis Komitmen ada 2 : 1. Komitmen Kewajiban, yaitu komitmen yang diberikan oleh
suatu bank kepada nasabah atau pihak lain. 2. Komitmen tagihan, yaitu komitmen yang
akan diterima oleh suatu bank dari pihak lainnya.

 Transakasi Valuta Asing Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan adalah komitmen
bank yang bersifat tagihan atau kewajiban yang timbul karena transaksi valas tunai.
 Transakasi Berjangka Valuta Asing (Forward/Future) yang Masih Berjalan Tagihan
atau kewajiban yang timbul dari transaksi berjangka valas dicatat dan disajikan sebesar
tagihan atau kewajiban bank. Saldo tagihan atau kewajiban berjangka dalam valas
dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah tanggal laporan.

b. Pengertian Kontigensi

Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat
merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-hari.
kontijensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi
bang yang bersangkutan. Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh
ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu
perusahaan. Yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau
lebih peristiwa di masa yang akan datang.

Isi Laporan Kontigensi dapat berupa :

Tagihan kontingensi

1) Garansi yang diterima.


2) Pendapatan bunga dalam penyelesaian.
3) Revocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor.
4) Transaksi valuta asing dan semua jenis transaksi tersebut apabila ditemukan
dalam        transaksi sehari-hari wajib dilaporkan dalam laporan keuangan melalui
rekening administratif, yang dapat berupa tagihan maupun kewajiban

E. Laporan Rasio Keuangan Bank

Analisa rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan
laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang
sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan
memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat
ditempuh untuk memperoleh dana.

Analisis rasio keuangan bank merupakan suatu alat atau cara yang palingumum digunakan
dalam membuat analisis laporan keuangan. Analisis rasiomenggambarkan hubungan matematis
antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya.Karena penginterprestasikan terhadap rasio – rasio
ini cukup kompleks, makakeefektifan rasio keuangan ini sebagai suatu alat analisis sangat
tergantung dankemampuan dan keahlian analisis dalam menginterprestasikannya.
Berikutbeberapa analisis rasio keuangan yang digunakan dalam suatu bank, yaitu
sebagaiberikut:

a. Cash Ratio adalah : Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang dihimpun
bank yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan untukmengukur
kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabahpada saat ditari
dengan menggunkaan alat likuid yang dimilikinya. Menurutketentuan Bank
Indonesia, alat likuid terdiri atas uang kas ditambah denganrekening giro bank
yang disimpan pada Bank Indonesia. Semakin tinggi rasiomi semakin tinggi
pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namundalam praktik akan
mempengaruhi produktifitasnya.

b. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah : Rasio antara seluruh jumlah kredit yang
diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini
menunjukkansalah satu penilaian likuiditas bank. Semakin tinggi rasio tersebut
memberikanindikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank
yang bersangkutan.Hal mi disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan
untuk membiayaikredit menjadi semakin besar.

c. Return on Assets (ROA ) adaiah Rasio yang digunakan untuk mengukur


kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan
secarakeseluruhan. Semakin besar ROA bank, semakin besar pula
tingkatkeuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi
banktersebut dan segi penggunaan asset.
d. Return on Equity ( ROE) adalah : Perbandingan antara laba bersih bank dengan
ROE modal sendiri. Rasio mi banyak diamati oleh para pemegangsaham bank
serta para investor di pasar modal yang ingin membeli sahambank yang
bersangkutan. Kenaikan dalam rasio mi berarti terjadi kenaikanlaba bersih dan
bank yang bersangkutan. Selanjutnya, kenaikan tersebut akanmenyebabkan
kenaikan harga saham bank.

e. Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa


jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan,,
suratberharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dan dana modal sendiri
bank,disamping memperoleh dana – dana dan sumber – sumber di luar bank,
sepertidana masyarakat, pinjaman, dan lain – lain. Rasio ini merupakan
indicatorterhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya
sebagaiakibat dan kerugian – kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva
yang berisiko.

f. Debt to Equity Ratio ( DER) adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang – utangnya,baik
jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan dana yang berasal darimodal
bank sendiri.

Anda mungkin juga menyukai