Anda di halaman 1dari 11

FINANCIAL INSTRUMENT DAN TRANSAKSI MATA UANG ASING

A. Financial Instrument
1. Pengertian Financial Instrument
Instrument keuangan (financial instrument) definisi menurut IAS 32 dan 39:
Instrumen keuangan (financial instrument) adalah kontrak yang mengakibatkan timbulnya
asset keuangan bagi satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi entitas
lainnya. Instrument keuangan adalah suatu kontrak yang menambah nilai aset atau liabilitas
keuangan.
a. Asset keuangan (financial asset)
Asset keuangan (financial asset) adalah asset berupa:
1. Kas baik dalam bentuk kas dalam perusahaan dalam bentuk uang tunai maupun kas yang
disimpan di dalam Bank.
2. Instrumen ekuitas entitas yang diterbitkan entitas lain. Dalam sebuah entitas, aset ini
merupakan bentuk investasi dalam saham.
3. Hak kontraktual:
a. untuk menerima kas atau asset keuangan lainnya dari entitas lain
b. untuk menukarkan asset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain yang
persyaratan/kondisinya mungkin menguntungkan bagi entitas sendiri
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dalam instrumen ekuitas entitas sendiri dan
merupakan:
a. instrumen non-derivatif yang mewajibkan atau mungkin mewajibkan entitas itu untuk
menerima instrumen ekuitas entitas sendiri dalam jumlah variabel , atau
b. instrumen derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain melalui pertukaran kas
atau asset keuangan lainnya dalam jumlah tetap dengan instrumen ekuitas entitas
sendiri dalam jumlah tetap. Untuk maksud ini, instrumen ekuitas entitas sendiri tidak
mencakup instrumen yang berupa kontrak untuk menerima dan menyerahkan instrumen
ekuitas entitas sendiri di masa depan; instrumen ekuitas entitas sendiri juga tidak
mencakup instrumen keuangan yang dapat dijual dengan harga tertentu di masa depan
(puttable financial instrument).

b. Kewajiban keuangan (financial liability)


Kewajiban keuangan (financial liability) mencakup:
1. kewajiban kontraktual:
a) untuk menyerahkan kas atau asset keuangan lainnya kepada entitas lain; atau
b) untuk menukarkan asset keuangan atau kewajiban keuangan yang
persyaratan/kondisinya mungkin menguntungkan bagi perusahaan; atau
2. kontrak yang akan atau bisa diselesaikan dalam instrumen ekuitas entitas sendiri dan
berupa:
a) instrumen non-derivatif yang mewajibkan atau mungkin mewajibkan entitas untuk
menyerahkan instrumen ekuitas entitas sendiri dalam jumlah variabel atau
b) instrumen derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain melalui pertukaran kas
atau asset keuangan lainnya dalam jumlah tetap dengan instrumen ekuitas entitas
sendiri dalam jumlah tetap. Untuk maksud ini, instrumen ekuitas entitas sendiri tidak

1
Arif Wahyudi
Pelaporan dan Akuntansi Keuanagan
mencakup instrumen keuangan yang dapat dijual dengan harga tertentu di masa depan
(puttable financial instrument).
c. Instrumen Keuangan Yang Termasuk Dalam Cakupan IAS 32 dan 39
Instrumen keuangan yang termasuk dalam cakupan IAS 32 dan 39 yaitu :
1. kas
2. giro dan deposito
3. commercial paper
4. utang dan piutang usaha, wesel, dan pinjaman
5. sekuritas utang dan ekuitas, baik dari perspektif pemegang maupun penerbitnya.
Kategori ini mencakup investasi dalam perusahaan anak, perusahaan assosiasi, dan
usaha patungan.
6. sekuritas yang dijamin dengan asset, seperti kewajiban hipotik dengan jaminan,
kesepakatan pembelian kembali, dan securitised packages of receivables
7. derivatif, yang mencakup opsi, right, waran, kontrak berjangka, kontrak forward, dan swap
Permasalahan tentang instrumen keuangan (financial instrument) diatur dalam IPSAS 15,
namun IPSAS 15 ini hanya mencakup masalah penyajian dan pengungkapan saja
sementara masalah pengukuran dan pengakuan belum diatur dalam IPSAS sehingga harus
merujuk pada IAS 39 Financial Instrument: Recognition and Measurement.

Berkaitan dengan masalah investasi maka kedua standar ini mengatur masalah aset keuangan
(financial asset) yang didefinisikan sebagai aset yang terdiri dari :
1. Kas.
2. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain.
3. Hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain atau
untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain
dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut.
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan intrumen ekuitas
yang diterbitkan oleh entitas dan tidak diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas entitas.
Beberapa contoh dari aset keuangan yang berkaitan dengan investasi antara lain investasi
dalam saham atau instrumen ekuitas lainnya, pinjaman ke entitas lainnya, investasi dalam
obligasi atau instrumen utang lainnya, dll.

Sesuai dengan IAS 39 maka aset keuangan dibagi menjadi 4 kategori sebagai berikut:
1. Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (Financial assets at fair value through
profit or loss/FVTPL).
2. Investasi yang ditahan sampai jatuh tempo (Held-to-maturity investments/HTM).
3. Pinjaman dan Piutang (Loans and receivables/L&R).
4. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (Available-for-sale financial assets /AFS).

2. Konsep Pengakuan dan Pengukuran Instrument Keuangan


Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan jika
dan hanya jika entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentunam pada kontrak
intrument tersebut.

2
Arif Wahyudi
Pelaporan dan Akuntansi Keuanagan
Pengukuran aset atau liabilitas keuangan dibedakan menjadi dua yaitu pengukuran pada saat
pengakuan awal dan pengukuran setelah pengakuan awal.Secara umum pengukuran
menggunakan dasar nilai wajar, namun saat nilai wajar tidak dapat diperoeh maka dapat
menggunakan nilai perolehan atau nilai tercatat.
Pengakuan awal aset dan liabiliats keuangan menggunakan nilai wajar pada tanggal
perolehan atau transaksi. Pada saat perolehan ini, ada kalanya entitas harus membayar biaya
transaksi untuk memperoleh aset atau mengeluarkan liabilitas keuangan. Biaya transaksi
tersebut perlakuannya beda untuk aset dan liabilitas keuangan yang berbeda. Untuk aset dan
liabilitas keuangan yang dalam pengukuran setelah pengakuan awal menggunakan nilai wajar
biaya transaksi tersebut diklasifikasikan sebagai beban pada periode berjalan Biaya transaksi
untuk aset atau liabilitas yang pengukuran setelah pengakuan awal tidak menggunakan nilai
wajar, dikapitalisasi menambah nilai aset atau liabilitas keuangan.

3. Penyajian dan Pengungkapan


Penyajian aset keuangan dalam laporan keuangan diatur khusus dalam PSAK 50 (revisi 2010)
Instrument keuangan: Penyajian. Pernyataan ini menjelaskan secara umum prinsip penyajian
instrument keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan
liabilitas keuangan. Prinsip penyajian ini berlaku terhadap kategori instrument keuangan dari
perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrument ekuitas;
pengategorian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, serta
keadaan aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus.
Pengungkapan aset keuangan diatur dalam PSAK 60 Instrument Keuangan: Pengungkapan
pernyataan ini mengatur pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan
pengguna mengevaluasi signifikasi instrument keuangan atas posisi dan kinerja keuangan
entitas serta jenis dan besarnya risiko yang timbul dan bagaimana entitas mengolah risiko
tersebut

Berdasarkan PSAK 55, berikut klasifikasi aset keuangan yang dibagi menjadi empat:
a. Aset keuangan diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi
b. Investasi dipegang hingga jatuh tempo
c. Pinjaman yang diberikan atau piutang
d. Aset keuangan tersedia untuk dijual

3
Arif Wahyudi
Pelaporan dan Akuntansi Keuanagan
B. Transaksi Mata Uang Asing
1. Pengertian Mata Uang Asing
Transaksi mata uang asing adalah transaksi yang dinyatakan dalam mata uang yang bukan
mata uang fungsional badan usaha bersangkutan. Secara singkat dalam Statement of
Financial Accounting Standards No. 52 dijelaskan bahwa mata uang fungsional suatu
perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi dimana perusahaan itu pada
umumnya beroperasi.
Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya
dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Jadi, transaksi dalam mata uang asing terjadi pada
saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan
dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam
mata uang asing.
Suatu transaksi mata uang asing dapat berdenominasi dalam satu mata uang, tetapi diukur
atau dicatat dalam mata uang yang lain. Mata uang fungsional sebuah perusahaan diartikan
sebagai mata uang lingkungan ekonomi yang utama di mana perusahaan beroperasi dan
menghasilkan arus kas. Jika suatu operasi anak perusahaan luar negeri relatif berdiri sendiri
dan terintegrasi dalam negara asing (yaitu suatu anak perusahaan yang menghasilkan produk
untuk distribusi setempat), umumnya akan menghasilkan dan mengeluarkan uang dalam mata
uang lokal (negara tempat domisili).

2. Nilai Tukar (Kurs) Mata Uang


Dari sudut pandang perusahaan lokal, mata uang asing menyerupai komoditi (terutama
sekuritas) yang mempunyai harga yang dinyatakan dalam mata uang lokal. Harga tersebut
dikenal sebagai nilai tukar atau kurs. Kurs menyatakan nilai relatif dari dua mata uang dan
merupakan patokan yang digunakan dalam pasar uang internasional. Saat ini ada dua macam
tipe nilai tukar yang penting :
a. Nilai Tukar Bebas (Free rate) dimana kurs tergantung pada nilai ekonomi dari suatu mata
uang tersebut dianggap sebagai barang ekonomi yang dipengaruhi oleh faktor permintaan
dan penawaran.
b. Nilai tukar resmi (official rate) yang ditetapkan oleh pemerintah. Suatu negara dapat
mempunyai beberapa nilai tukar resmi dimana setiap nilai terkait dengan setiap jenis
aktivitas ekonomi dan merupakan konsekuensi dari sikap pemerintah terhadap aktivitas
tersebut.

3. Nilai Tukar Berganda


Jika komitmen atau akun-akun dalam mata uang asing mempunyai nilai tukar (kurs)
berganda, maka nilai berikut digunakan :
a. Pada tanggal transaksi, transaksi dicatat dengan menggunakan kurs yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan transaksi tersebut secepatnya.
b. Pada tanggal laporan keuangan di masa mendatang, piutang dan hutang dinilai dengan
menggunakan kurs yang dapat segera digunakan untuk menyelesaikan hutang-piutang
tersebut.

4
Arif Wahyudi
Pelaporan dan Akuntansi Keuanagan
Normalnya, kurs yang sama digunakan pada periode yang meliputi tanggal transaksi dan
penyelesaian.

4. Mata Uang Fungsional


Menurut PSAK No. 10 (revisi 2010) paragraf 9 Lingkungan ekonomi utama dimana entitas
beroperasi adalah lingkungan entitas tersebut utamanya menghasilkan dan mengeluarkan kas.
Entitas mempertimbangkan faktor berikut dalam menentukan mata uang fungsionalnya:
a. Mata uang
i) Yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa (mata uang ini seringkali
menjadi mata uang yang harga jual barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan);
dan
ii) Dari negara yang kekuatan persaingan besar menentukan harga jual barang dan jasa
entitas.
b. Mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku dan biaya lain dari
pengadaan barang atau jasa (mata uang ini seringkali menjadi mata uang yang biaya
tersebut didenominasikan dan diselesaikan).

Menurut PSAK No. 10 (revisi 2010) alinea 10 Faktor-faktor berikut juga dapat memberikan
bukti mengenai mata uang fungsional :
a) Mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan (anatara lain penerbitan
instrumen utang dan instrumen ekuitas).
b) Mata uang yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.

5. Penjabaran Mata Uang Asing


Secara umum mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama
dimana badan usaha bersangkutan beroperasi, lazimnya hal itu merupakan mata uang pada
lingkungan ekonomi dimana badan usaha tersebut terutama menghasilkan dan
mengeluarkan kas. Pendekatan FASB untuk mengkonversi laporan keuangan badan usaha
asing ke dalam mata uang domestic adalah pendekatan mata uang fungsional. Statemen of
Financial Accounting Standards No. 52 (alinea 69) menunjukkan bahwa pendekatan ini
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Penentuan mata uang fungsional dari lingkungan ekonomi badan usaha (asing) tersebut
2) Pengukuran semua elemen laporan keuangan dalam mata uang fungsional.
3) Penggunaan kurs periode berjalan untuk penjabaran mata uang fungsional ke dalam
mata uang pelaporan, jika keduanya berbeda.
4) Penentuan pengaruh perubahan kurs terhadap investasi bersih dan terhadap masing-
masing aktiva dan kewajiban yang akan diselesaikan dengan mata uang yang bukan
mata uang fungsional.

6. Pengakuan Awal
Menurut PSAK 10 (revisi 2010) Alinea 20 transaksi mata uang asing adalah transaksi yang
didenominasikan atau memerlukan penyelesaian dalam mata uang asing, termasuk transaksi
yang timbul ketika entitas :

5
Arif Wahyudi
Pelaporan dan Akuntansi Keuanagan
a) membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasi dalam suatu mata
uang asing.
b) meminjam atau meminjamka dana ketika jumlah yang merupakan utang atau tagihan
didenominasikan dalam mata uang asing; atau
c) memperoleh atau melepas aset, atau mengadakan atau menyelesaikan liabilitas, yang
didenominasikan dalam mata uang asing.

Pada pengakuan awal, transaksi mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional. Jumlah
mata uang asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang
fungsional dan mata uang pada tanggal transaksi. (PSAK No. 10 revisi 2010 alinea 21)

7. Selisih kurs
Selisih kurs yang timbul pada penyelesaian pos moneter atau pada proses penjabaran pos
moneter pada kurs yang berbeda dari kurs pada saat pos moneter tersebut dijabarkan, pada
pengakuan awal selama periode atau pada periode laporan keuangan sebelumnya, diakui
dalam laba atau rugi dalam periode pada saat terjadinya, kecuali sebagaimana dijelaskan
dalam paragraf 32. (PSAK No.10 revisi 2010 alinea 28)
Menurut PSAK 10 revisi 2010 Alinea 32 selisih kurs yang timbul pada pos moneter yang
membentuk bagian dari investasi neto entitas pelapor dalam kegiatan usaha luar negeri (lihat
paragraf 14) diakui dalam laba rugi pada laporan keuangan tersendiri entitas pelapor sesuai
dengan PSAK 4 revisi 2009 : laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan
tersendiri atau laporan keuangan individual kegiatan usaha luar negeri mana yang tepat.
Dalam laporan keuangan yang mencakup kegiatan usaha luar negeri dan entitas pelapor
(misalnya laporan keuangan konsolidasian ketika kegiatan usaha luar negeri adalah entitas
anak), selisih kurs diakui awalnya dalam pendapatan komprehensif lain dan direklasifikasi
dari ekuitas ke laba rugi pada saat pelepasan investasi neto sesuai dengan paragraf 46.

8. Pengungkapan
Menurut PSAK No. 10 revisi 2010 (alinea 54) Entitas mengungkapkan:
a) jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi, kecuali untuk selisih kurs yang timbul
pada instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sesuai
dengan PSAK 55 (revisi 2006) : instrumen keuangan : pengakuan dan pengukuran;

b) selisih kurs neto yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan diakumulasikan
dalam komponen ekuitas yang terpisah, serta rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal
dan akhir periode;

6
Arif Wahyudi
Pelaporan dan Akuntansi Keuanagan
Matrik Financial Instrument dan Transaksi Mata Uang Asing

No. Pertanyaan Jawaban Seharusnya


1. Sebutkan Keunggulan menggunakan Historical Cost :
keunggulan dan  hasil penilaiannya dapat di verifikasi
kelebihan metode  memberi data yang dapat di bandingkan
pengukuran  tidak menyajikan holding gain and loss
selanjutnya yaitu  menyajikan data yang dapat berguna
metode biaya, untuk pengambilan keputusan bagi
metode manajemen dan investor,
teramortisasi dan  data yang di gunakan dapat
nilai wajar? memprediksi masa depan
Kelemahan menggunakan Historical Cost :
 adanya pembebanan biaya yang terlalu
kecil karena pendapatan untuk suatu hal
tertentu pada saat tertentu akan di
bebani biaya yang didasarkan pada
suatu nilai uang yang telah di tetapkan
beberapa periode yang lalu pada saat
terjadinya pencatatan biaya tersebut.
 alokasi biaya untuk depresiasi,
amortisasi, akan di bebankan terlalu
kecil dan akan menagkibatkan laba di
hitung terlalu besar.
 perusahaan tidak akan mempertahankan
real capitalnya dan ada kecenderungan
terjadinya canibalisme terhadap modal
sehubungan dengan pembayaran pajak
perseroan dan pembagian laba yang
lebih besar daripada semestinya.
metode amortized cost digunakan untuk
mendapatkan tingkat bunga yang konstan
selama masa manfaat aset. Aset keuangan
yang diukur dengan cara ini adalah HTM
dan L&R. Apabila HTM dan L&R dijual
maka keuntungan dan kerugian yang
terealisasi akan dicatat dalam laporan laba
rugi. Metode amortisasi yang digunakan
dalam metode ini adalah effective interest
rate method.
Keunggulan menggunakan Fair Value :
 investor-investor berkaitan dengan nilai
bukan biaya, maka melaporkan fair
value.
 dengan berlalu nya waktu harga historis
menjadi tidak relevan didalam menaksir
posisi keuangan suatu entitas. harga
menyediakan informasi terbaru sekitar
nilai dari asset-asset.

7
Arif Wahyudi
Pelaporan dan Akuntansi Keuanagan
 akuntansi fair value melaporkan asset
dan kewajiban dalam carayang
ekonomis akan memperhatikan mereka
.
 fair value adalah pengukuran berbasis
pasar yang tidak di pengaruhi oleh
faktor-faktor khusus untuk entitas
tertentu.
Kelemahan dari Fair Value :
 opurtunistik dan ketidakjujuran
manajemen dapat mengambil
keuntungan dari penilaian dan estimasi
yang digunakan dalam proses
manipulasi dan mengurutkan angka
pada hasil dalam angka pendapatan
yang di inginkan.
 meskipun bermaksud baik namun
perkiraan manajemen mengenai fair
value bisa menjadi salah pada luas
berbagai prediksi dan asumsi yang
salah.

Pada praktiknya, entitas lebih banyak yang


memilih tetap menggunakan Historical Cost
daripada Fair Value.

2. Apakah Tidak. Pengukapan transaksi mata uang


pengungkapan asing dijelaskan satu per satu, yakni sesuai
transaksi mata uang dengan PSAK 10, mengungkapkan :
asing yang a) jumlah selisih kurs yang diperhitungkan
disajikan penyaji dalam laba neto atau kerugian untuk
berkelanjutan? periode tersebut;
Contohnya? b) selisih kurs neto yang diklasifikasikan
dalam kelompok ekuitas sebagai suatu
unsure yang terpisah, dan rekonsiliasi
selisih kurs tersebut pada awal dan akhir
periode; dan
c) jumlah selisih kurs yang timbul selama
periode, yang termasuk dalam nilai
tercatat suatu aktiva sesuai dengan
perlakuan alternatif yang diizinkan dalam
paragraf 32.
Contohnya : Ketika entitas menyajikan
laporan keuangannya dalam suatu mata
uang yang berbeda dari mata uang
fungsionalnya, entitas harus menjelaskan
bahwa laporan keuangan merekatunduk
pada SAK hanya jika entitas mematuhi
semua persyaratan dari setiap Pernyataan
dan setiap Interpretasi dari Pernyataan

8
Arif Wahyudi
Pelaporan dan Akuntansi Keuanagan
yang berlaku termasuk metode
penjabaran.

3. 1) Sebutkan dasar 1) Sesuai IAS 39 2) Metode pengungkapan, pengukuran dan


penghapusan penghapusan aset penyajiannya :
instrumen keuangan dilakukan Pengakuan awal aset dan liabilitas
keuangan dan jika salah satu dari keuangan menggunakan nilai wajar pada
2) bagaimana kriteria berikut tanggal perolehan atau transaksi. Pada
metode terpenuhi : saat perolehan ini, ada kalanya entitas
pengungkapan,  Hak kontraktual atas harus membayar biaya transaksi untuk
pengukuran dan arus kas dari aset memperoleh aset atau mengeluarkan
penyajiannya? keuangan telah liabilitas keuangan.
kadaluarsa, atau Penyajian aset keuangan dalam laporan
 Aset keuangan telah keuangan di atur khusus dalam PSAK 50
dialihkan (dijual) dan (revisi 2010) Instrumen keuangan:
pengalihannya Penyajian. Pernyataan ini menjelaskan
pengalihan tersebut secara umum prinsip penyajian
memenuhi kriteria instrumen keuangan sebagai liabilitas
penghapusan yang atau ekuitas dan saling hapus aset
didasarkan pada keuangan dan liabilitas keuangan.
evaluasi pengalihan Pengungkapan aset keuangan diatur
resiko pengalihan dan dalam PSAK 60 Instrumen Keuangan :
imbalan dari Pengungkapan pernyataan ini mengatur
kepemilikan atas aset pengungkapan dalam laporan keuangan
keuangan. yang memungkinkan pengguna
mengevaluasi signifikasi instrument
keuangan atas posisi dan kinerja
keuangan entitas serta jenis dan besarnya
risiko yang timbul dan bagaimana entitas
mengolah risiko tersebut.

4. Apa perbedaan Instrumen non derivatif Instrumen non derivatif mewajibkan entitas
Instrumen non mewajibkan entitas untuk untuk menyerahkan instrumen ekuitas entitas
Derivatif dan menyerahkan instrumen sendiri dalam jumlah variabel, sedangkan
Derivatif? Berikan ekuitas entitas sendiri instrumen derivatif mewajibkan entitas untuk
Contoh! dalam jumlah variabel, menyerahkan instrumen ekuitas entitas
sedangkan instrumen sendiri dalam jumlah tetap, Contoh
derivatif mewajibkan instrumen non derivatif yaitu kas, giro dan
entitas untuk menyerahkan deposito, commercial paper, hutang dan
instrumen ekuitas entitas piutang usaha, wesel dan pinjaman, sekuritas
sendiri dalam jumlah tetap, utang dan ekuitas, sekuritas yang dijamin
Contoh instrumen non dengan aset. Contoh instrumen derivatif
derivatif yaitu kas, giro yaitu opsi, right, warant, kontrak berjangka,
dan deposito, commercial kontrak forward, dan swap.
paper, hutang dan piutang
usaha, wesel dan
pinjaman, sekuritas utang
dan ekuitas, sekuritas yang
dijamin dengan aset.
Contoh instrumen derivatif

9
Arif Wahyudi
Pelaporan dan Akuntansi Keuanagan
yaitu opsi, right, warant,
kontrak berjangka, kontrak
forward, dan swap.

5. Sebutkan a. Nilai Tukar Tetap, Keunggulannya :


keuntungan nilai  Mampu menjaga stabilitas moneter
tukar resmi dan dengan lebih baik dan neraca
nilai tukar bebas? pembayaran suatu negara.
Berikan contoh!  Adanya aktifitas MD/MS dalam pasar
valuta berdasarkan kurs indikasi akan
mampu menstabilkan nilai tukar
dengan lebih baik sesuai dengan
kondisi ekonomi yang terjadi.
 Devisa yang diperlukan tidak sebesar
pada nilai tukar tetap.
 Mampu memadukan sistem tetap dan
mengambang.
Kelemahannya :
 Devisa harus selalu tersedia dan siap
diguankan sewaktu-waktu.
 Persaingan yang ketat antara
pemerintah dan spekualan dalam
memprediksi dan menetapkan kurs.
 Tidak selamanya mampu mengatasi
neraca pembayaran.
 Selisih kurs yang terjadi dalam pasar
valuta akan mengurangi devisa
karena memakai devisa untuk
menutupi selisihnya.

Contohnya : Kurs resmi Rp 250,- per 1


USD Kurs mata uang lainnya dihitung
berdasarkan nilai tukar Rp terhadap USD
di bursa valuta asing di Jakarta dan di
pasar internasional.
b. Nilai tukar bebas, keunggulannya :
 Cadangan devisa lebih aman.
 Persaingan pasar ekspor-impor sesuai
dengan mekanisme pasar.
 Kondisi ekonomi negara lain tidak
akan berpengaruh besar terhadap
kondisi ekonomi dalam negeri.
 Masalah neraca pembayaran dapat
diminimalisir.
 Tidak ada batasan valas.
 Equilibrium pasar uang.
Kelemahannya :
 Praktik spekulasi semakin bebas.

10
Arif Wahyudi
Pelaporan dan Akuntansi Keuanagan
 Penerapan sistem ini terbatas pada
negara yang sistim perekonomiannya
mapan, masih kurang teapt untuk
negara berkembang.
 Tidak adanya intervensi pemerintah
untuk menjaga harga.

6. Selisih kurs Menurut PSAK 10 revisi 2010 Alinea 32


instrument selisih kurs yang timbul pada pos moneter
keuangan itu yang membentuk bagian dari investasi neto
bagaimana? Kapan entitas pelapor dalam kegiatan usaha luar
bisa dilakukan negeri diakui dalam laba rugi pada laporan
amortisasi? keuangan tersendiri entitas pelapor sesuai
Bagaimana dengan PSAK 4 revisi 2009 : laporan
mencatat keuangan konsolidasian dan laporan
amortisasi? keuangan tersendiri atau laporan keuangan
individual kegiatan usaha luar negeri mana
yang tepat.
Amortisasi bias dilakukan Jika terdapat
bukti obyektif bahwa kerugianpenurunan
nilai telah terjadi atas pinjaman yang
diberikandan piutang atau investasi dimiliki
hingga jatuh tempo yangdicatat pada biaya
perolehan diamortisasi, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa datang (tidak
termasuk kerugian kredit di masa dating
yang belum terjadi) yang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari
aset tersebut (yaitu suku bunga efektif yang
dihitung saat pengakuan awal). Nilai tercatat
aset tersebut dikurangi, baik secara langsung
maupun menggunakan pos cadangan.
Jumlah kerugian yang\ terjadi diakui pada
laporan laba rugi.

11
Arif Wahyudi
Pelaporan dan Akuntansi Keuanagan

Anda mungkin juga menyukai