DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
FAKULTAS EKONOMI
BAUBAU
2017
PT ABC
NERACA
31 Desember 20X2 dan 20X1
(dalam rupiah)
TOTAL ASET Rp 625.000.000 Rp 594.000.000 TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp 625.000.000 Rp 594.000.000
PT ABC
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 20X2 dan 20X1
(dalam rupiah)
20X2 20X1
Penjualan Rp 500.000.000 Rp 460.000.000
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Awal Rp 60.000.000 Rp 50.000.000
Pembelian Rp 220.000.000 Rp 200.000.000
Barang Siap Dijual Rp 280.000.000 Rp 250.000.000
Persediaan Akhir Rp (75.000.000) Rp (60.000.000)
Harga Pokok Penjualan-Bersih Rp 205.000.000 Rp 190.000.000
Biaya-Biaya
Biaya Operasional Rp 100.000.000 Rp 90.000.000
Biaya Umum/Administrasi Rp 140.000.000 Rp 141.000.000
Rp 240.000.000 Rp 231.000.000
a. Current Ratio
Tahun 20X2
Current Ratio = (Rp125.000.000/Rp.100.000.000) x 100% = 1,25%
Tahun 20X1
Current Ratio = (Rp124.000.000/Rp90.000.000) x 100% = 1,38%
Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam
likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan
banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba
perusahaan. Pada laporan keuangan diatas terjadi penurunan current ratio dari tahun 20X1 ke
tahun 20X2 sebesar 0,13
Tahun 20X2
Quick Ratio = ((Rp125.000.000-Rp75.000.000)/ Rp.100.000.000)) x 100% = 0,5%
Tahun 20X1
Quick Ratio = ((Rp124.000.000-Rp60.000.000)/ Rp90.000.000)) x 100% = 0,71%
Semakin besar quick ratio maka semakin baik pula perusahaan pula kondisi perusahaan.
Namun apabila quick ratio memiliki perbandingan 1:1 atau 100% perusahaan tersebut
dianggap kurang baik. Dalam laporan keuangan ini dapat diketahui adanya penurunan quick
ratio dari 0,71% menjadi 0,5%.
c. Cash Ratio
Tahun 20X2
Rasio ini menunjukan kemampuan kas untuk menutupi hutang lancar PT ABC
mengalami penurunan dalam menutupi hutang lancarnya. Hal ini dapat dilihat dari
menurunnya presentasi cash ratio, yaitu dari 0,2% menjadi 0,13%.
Rasio perputaran piutang memberikan analisa mengenai beberapa kali tiap tahunnya
dana yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk piutang kebentuk uang tunai,
kemudian kembali kebentuk piutang lagi. Makin tinggi rasio ( turnover ) menunjukkan modal
kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti
ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin
karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam
kebijaksanaan pemberian kredit. Cara perhitungan perputaran piutang dapat dilakukan
dengan rumus :
Tahun 20X2
Tahun 20X1
Perputaran Piutang = (Rp20.000.000/ Rp65.000.000) x 100% = 0,307%
d. Solvabilitas Perusahaan
Tahun 20X2
Tahun 20X1
Tahun 20X2
Tahun 20X1
4. Rentabilitas Perusahaan
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan anatara laba dengan aktiva atau
modal yang menghasilkan laba tersebut. Perhitungan rentabilitas berbeda-beda untuk setiap
perusahaan. Hal ini terjadi karena perbedaan antara aktiva dan laba yang mana yang akan
dibandingkan dengan yang lain. Oleh karena penyajian Laporan Laba Rugi diatas belum
disertakan dengan pajaknya, maka untuk perhitungan (analisis ratio Rentabilitas) belum bisa
dilakukan atau dihitung. Adapun cara penilaian Rentabilitas adalah sebagai berikut
Rumus :
Rumus :
Rumus :
Rumus :