KABUPATEN MUNA
OLEH :
28.1254 ( D-10 )
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memeberikan nikmat
hidup dan hidayahnya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul sistem keuangan daerah pemerintah Kabupaten
Muna. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas dari Bapak Asep Hendra SE, MM yang bertujuan untuk menambah
wawasan bagi pembaca dan penulis kedepannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah….…………………..…………..……………..5
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem Informasi Keuangan.........................................6
2.2. Sub Sistem Model Sistem Informasi Keuangan............................8
2.3. Sistem Informasi Keuangan Daerah Kabupaten Muna................17
BAB III : PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
menyatakan bahwa transparansi dan akuntabilitas merupakan dua dari
beberapa asas yang harus dipenuhi oleh pemerintah termasuk pemerintah
daerah. Transparansi dan akuntabilitas tidak hanya menjadi kewajiban
pemerintah pusat tetapi juga pemerintah daerah sesuai dengan amanat
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 mengenai pemerintah
daerah(pemda). Dalam mengelola keua- ngan daerah, kepala daerah
melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya dengan berpedoman
pada peraturan perundangan-undangan. Selan- jutnya, dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Muna Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Muna, pasal 5 ayat (3)
menyatakan bahwa Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya kepada sekretaris
daerah selaku koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah, kepala satuan
kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) selaku Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah (PPKD) dan kepala SKPD selaku Pejabat Pengguna
Anggaran/Barang Daerah. Selan- jutnya, pasal 8 menjelaskan bahwa
PPKD selaku Bendahara Umum Daerah (BUD) menunjuk peja- bat di
lingkungan Satuan Kerja Pengelola Keua- ngan Daerah selaku Kuasa
BUD yang bertanggungjawab kepada PPKD dan ditetapkan berdasarkan
keputusan Bupati.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan.
Secara umum sistem informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang
terdiri dari subsistem data processing didukung oleh internal audit
subsystem yang menyediakan data dan informasi internal. Untuk
perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditors yang
bertanggungjawab terhadap perawatan integritas sistem keuangan
perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors.
Sebagaimana subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial
intelligence subsystem, yang mengumpulkan informasi dari lingkungan.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang selanjutnya disebut
SIMKeu adalah serangkaian manual maupun aplikasinya yang
mengintegrasikan semua proses pengelolaan keuangan satker mulai dari
perencanaan anggaran (RKA-KL), Penyusunan Anggaran (DIPA),
Penerbitan SPM, dan Penyusunan Laporan Keuangan (SAI).
1) Audit Keuangan
6
merupakan jenis aktivitas yang dilakukan oleh auditor eksternal.
Auditor internal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari
apa yang dilakukan oleh auditor eksternal, atau dapat bekerja sama
dengan eksternal.
2) Audit Operasional
3) Audit Kesesuaian
7
4) Rancangan Sistem Pengendalian Internal
9
b. Tujuan Pemrosesan Data.
d. Tugas Pokok.
10
2. Subsistem Audit Internal
11
Auditor internal, seperti halnya insinyur industri, biasanya hanya
terbatas melakukan aktivitas internal. Namun demikian, ada pemikiran
diantara internal, bahwa mereka seharusnya lebih rnernberikan perhatian
pada lingkungan. Dengan lebih banyak melihat lingkungan perusahaan,
auditor akan perspektif yang lebih luas untuk rnernperhatikan sistem
perusahaan dan ia dapat lebih mempunyai peran dalam tugas
konsultasinya.
Selama ini tak ada tanda yang menunjukkan bahwa auditor internal
telah memiliki perspektif yang lebih luas tersebut. Namun, untuk
mencapai pola yang telah kita terapkan, yaitu sejauh mana CBIS
seharusnya berfungsi, kita telah menyertakan input lingkungan ke dalam
subsistem auditing internal.
1. Subsistem Peramalan
3. Subsistem Pengendalian
1) Proses Penganggaran
14
a. Pendekatan Top-Down
b. Pendekatan Bottom-Up
c. Pendekatan Partisipatif
15
2) Laporan Anggaran
3) Rasio Penampilan
16
2.3 Sistem Informasi Keuangan Daerah Kabupaten Muna
Keberadaan website pemerintah Kabupaten Muna yakni
http://www.munakab.go.id/ merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan di Kabupaten
Muna. Melalui website tersebut masyarakat dapat mengakses berbagai
aktivitas pemerintah dan perkembangan kegiatan pelaksanaan APBD (e-
monev), layanan sistem pengadaan barang yang dilakukan secara elek-
tronik (e-procurement) melalui link LPSE serta data-data penting lainnya
yang sangat dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan (public-stake-
holders) yakni: pejabat birokrasi, wakil rakyat/ DPRD, pengusaha, LSM,
akademisi, wartawan dan masyarakat lainnya. Walaupun begitu masih
banyak data-data penting yang belum bisa diakses (belum tersedia) dalam
sub menu “Transparansi Info” pada menu “Pemerintahan” yakni data-data
yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Muna seperti
laporan neraca dan realisasi anggaran, DPA SKPD, laporan APBD,
laporan rencana umum pengadaan, dan laporan penerimaan ZIS, serta link
LPSE (e- procurement) yang masih belum bisa diakses sampai saat ini.
Terkait dengan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
daerah di Kabupaten Muna tahun anggaran 2014, BPK RI (Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) menemukan 15 kasus masing-
masing 6 (enam) kasus ketidakpatuhan dan kecurangan dalam peng- ujian
kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan dan 9 (Sembilan)
kasus kelemahan dalam sistem pengendalian intern pada Pemerintah
Daerah Kabupaten Muna. Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan BPK RI
atas LKPD periode Tahun Anggaran 2014, pemerintah daerah Kabupaten
Muna masih mendapatkan predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
yang disebabkan oleh permasalahan aset yang belum diselesaikan
secara menyeluruh dan tata kelola laporan keuangan yang kurang baik.
17
Bahkan menurut BPK RI, pemerintah daerah Kabupaten Muna memiliki
tingkat pelanggaran atau nilai temuan diatas angka Planing Materiality.
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dengan situasi kondisi yang memaksa kita harus bisa
memanfaatkan teknologi dengan baik ini di era globalisasi yang tak
terbendung oleh karena itu kita harus bisa membuat sebuah inovasi di
era globalisasi ini. Di pemerintah Kabupaten Muna sendiri telah
dilaksanakan penggunaan sistem informasi yang mana bertujuan untuk
mempermudah birokrat pemerintah melakukan tugasnya.Dengan adanya
sistem informasi ini yang ada diterapkan dalam lingkungan pemerintahan
kabupaten muna membuat orang-orang di bagian keuangan menjadi lebih
mudah merancang aktivitas-aktivas instansi. Seperti contohnya ialah
pemisahan keterangan jumlah barang dan uang dari catatan-catatan
masing-masing instansi pemerintahan. Hal ini sangat berguna bagi instansi
yang menggunakan sistem informasi keuangan ini sehingga
mempermudah pekerjaan. Pada pemerintah Muna sendiri penggunaan
sistem informasi keuangan ini berjalan cukup lancer adanya sehingga
proses kerja instansi yang menggunakan sistem informasi keuangan ini
berjalan lancar.
20
Kabupaten Muna dapat memanfaatkan website pemerintah daerah untuk
memublikasikan laporan keuangan daerah sebagai wujud transpa- ransi
pengelolaan keuangan daerah.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://www.munakab.go.id/
22