DISUSUN OLEH :
Iqbal Jabbaar Setiawan (1613120006)
2022
Kata Penghantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kebijaksanaan umum dan standar pelaksanaan yang biasa berlaku bagi dunia usaha,
juga dilaksanakan terhadap cabang-cabang yang dibentuk oleh kantor pusat. Garis besar
bekerjanya suatu cabang adalah sebagai berikut:6
1. Cabang diberi modal kerja, baik berupa uang kas, barang-barang dagangan
maupun aktiva lainnya oleh kantor pusat.
2. Cabang dapat membeli barang dagangan dari pihak ketiga untuk memenuhi
kebutuhan permintaan barang-barang lokal yang tidak dapat dipenuhi oleh
kantor pusat atau apabila pembelian itu dapat dipertanggungjawabkan secara
ekonomis.
3. Cabang melakukan aktivitas penjualan; mulai dari usaha-usaha untuk mendapat
pembeli; mengirimkan barang atau menyerahkan jasa-jasa kepada langganan,
membuat faktur penjualan, menagih (mengumpulkan) piutang dan menyimpan
uang didalam rekening banknya sendiri. Hadori Yunus dan Harnanto (2010:
169 - 170)
2.5 Sistem Operasi untuk Operasi Kantor Cabang
Pengumpulan dan pengolahan data akuntansi terhadap transaksi-transaksi yang terjadi
dikantor cabang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sistem akuntansi terhadap aktivitas
kantor cabang pada dasarnya dapat dilaksanakan menurut sistem Sentralisasi,
Desentralisasi atau kombinasi diantara keduanya.
Pengertian Sistem Sentralisasi Sistem Sentralisasi adalah pembukuan terhadap
transaksitransaksi yang terjadi dikantor cabang diselenggarakan sepenuhnya oleh kantor
pusat. Pada cara ini kantor cabang cukup mengumpulkan dokumen-dokumen dasar, seperti
faktur penjualan, catatan waktu kerja, bukti-bukti pengeluaran kas, dan bukti-bukti lainnya
yang mendukung terjadinya transaksi. Hadori Yunus dan Harnanto (2010: 170) Sistem
Sentralisasi ini cocok dipakai apabila:
a) Kantor cabang dekat dengan kantor pusat
b) Kegiatan kantor cabang masih terbatas
Tabel 1
Jurnal untuk Mencatat Transaksi Sistem Sentralisasi
Tabel 2
Jurnal untuk Mencatat Transaksi Sistem Desentralisasi
R/K-Kantor Pusat
3) Pembelian alat-alat
perlengkapan Alat-alat kantor
Kas
4) Penjualan oleh
kantor cabang Kas
Piutang Dagang
Penjualan
5) Penerimaan
pembayaran piutang Kas
dari langganan Piutang Dagang
6) Biaya-biaya yang
dibayar Gaji & Komisi
Sewa Kantor
Listrik & Air
Macam-macam biaya
Kas
7) Pengiriman uang ke
kantor pusat R/K-Kantor Pusat Kas
Kas R/K-Kantor Cabang
Sumber: (Hadori Yunus dan Harnanto, 2010: 177)
2.7 Laporan Keuangan Gabungan (Konsolidasi) untuk Kantor Pusat dan Kantor
Cabang
a) Didalam neraca hanya disajikan aktiva dan hak-hak yang ada padaperusahaan dan
hutang-hutang atau kewajiban perusahaan yang lain kepada pihak-pihak diluar
perusahaan. Sebagai satu kesatuan usahahak-hak yang dimiliki oleh dan kewajiban-
kewajiban yang ada diantara kantor pusat dengan cabangnya, atau hutang-piutang
diantara pusat dengan cabangnya harus ditiadakan.
b) Di dalam Laporan Perhitungan Rugi-Laba, harus dihindarkan adanya perhitungan
ganda terhadap suatu pendapatan dan biaya yang sama. Pengakuan terhadap
pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang timbul dari transaksi antara pusat
dengan cabang dan sebaliknya sebagai akibat sistem desentralisasi, harus
dibatalkan. Kenaikan dan penurunan kekayaan (Net Assets) total yang ditempatkan
dipusat dan cabang, harus dipakai sebagai kriteria terhadap pengakuan adanya
pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan sebagai
satu kesatuan usaha, untuk menghindarkan adanya perhitungan ganda terhadap
pendapatan dan biaya-biaya tersebut.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Dalam pelaporan keuangan dari kantor cabang kekantor wilayah / pusat PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) menerapkan sistem pencatatan akuntansi sentralisasi.
Laporan yang dihasilkan kantor cabang berupa laporan rekening perantara yangdibuat
dalam bentuk nota berdasarkan hasil proses kejadian dari sistem online BRINets.
Pelaporan keuangan darikantor cabang ke kantor pusat dikirim langsung melalui sistem
onlineBRINets.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan ada kedisiplinandari para karyawan
dalam melakukan pencatatan terhadap semua transaksi yang terjadi di cabang dapat
mengurangipermasalahan akuntansi di dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi,
dengan adanya perbaikandalam hal pencatatan transaksi di cabang dapat mempercepat
penyusunan laporan keuangan konsolidasi antara kantor pusat dan kantor cabang,
sehingga laporan keuangan yangdibuat lebih akurat dandapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
(Rahmayati,2016), (Hadori Yunus dan Harnanto, 2010: 185), (Hadori Yunus dan
Harnanto, 2010: 184), (Hadori Yunus dan Harnanto (2010: 182 - 183), (Hadori Yunus
dan Harnanto (2010: 181), ( Google, 2022), ( Sumber pengertian ekonomi desentralisasi
(Google), (Kasmir (2013 : 7), (.” IAI (2012: 1), (Hadori Yunus dan Harnanto, 2010:
177), (Al. Haryono Jusup (2011: 4) , (Soni Warsono Bin Hardono dkk (2013: 65