Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANDIKA AQIL ARIFKI

NIM : 043888329

NASKAH TUGAS MATA


KULIAH UNIVERSITAS
TERBUKA SEMESTER:
2022/2023.2

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4334
Tugas :1
Penulis Soal/Institusi : Rini Subekti S.E, M.Sc/Universitas Terbuka
Penelaah Soal//Institusi : Andi Mulyana S.E, M.M/ Universitas Terbuka

No Soal Skor
1. Kementerian PUPR Bangun Integrasi Sistem Informasi Layanan Digital Melalui
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
15 Februari 2023

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus


mengembangkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi guna mencapai
efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik, tidak terkecuali juga untuk
meningkatkan kinerja dukungan manajemen.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan,


integrasi sistem informasi dilakukan dalam rangka Transformasi Layanan Digital
untuk mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik/SPBE diantaranya adalah
layanan perizinan, perumahan, dan data/informasi.

"Portal Perizinan dibuat untuk kemudahan dan percepatan berusaha yang telah
terintegrasi dengan Online Single Submission (OSS) Kementerian Investasi/Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)," kata Sekjen Mohammad Zainal Fatah dalam
Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, Selasa (14/2/2023).

Portal perizinan tersebut terdiri dari Portal Pengusahaan Sumber Daya Air,
Pemanfaatan dan Penggunaan Jalan Tol, Pemanfaatan dan Penggunaan, Jalan Non
Tol, Persetujuan Bangunan Gedung dan Sertifikat Laik Fungsi, Lisensi Lembaga
Sertifikasi Badan Usaha Konstruksi, Sertifikasi Badan Usaha Konstruksi, Sertifikat
Kompetensi Kerja Konstruksi, Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi, dan Sertifikat
Badan Usaha Konstruksi untuk Kantor Perwakilan Badan Usaha Jasa Konstruksi
Asing (BUJKA).

Di bidang perumahan, Kementerian PUPR juga tengah mengembangkan layanan


digital terintegrasi yakni Portal Perumahan untuk Masyarakat, Layanan Perumahan
untuk Pengusaha, dan Monitoring/Dashboard Manajemen untuk PUPR.
Dikatakan Sekjen Zainal Fatah, untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka
memberikan kemudahan dan kecepatan layanan, Sekretariat Jenderal Kementerian
PUPR juga melakukan transformasi di bidang pelayanan publik melalui pemanfaatan
teknologi.

"Antara lain yakni e-Pusaka, untuk penyusunan dan pengawasan pelaksanaan


kebijakan PUPR yang berdaya guna, Bravo-PUPR untuk menjalankan aplikasi mobile
secara terintegrasi dengan fitur e-Presensi,e-HRM, e-Kinerja, e-Monitoring, JDIH,
TNDE, dan berita PUPR, dan juga Pelayanan Publik Terpadu, untuk kemudahan dan
kecepatan layanan publik," kata Sekjen Zainal Fatah.

Ditambahkan Sekjen Zainal Fatah, Kementerian PUPR saat ini juga sedang
mengembangkan aplikasi ASPIRASI DPR yang dapat menampung aspirasi anggota
DPR-RI secara online dengan menggunakan akun khusus DPR-RI. Aplikasi ini
memungkinkan anggota DPR-RI untuk melihat daftar aspirasi yang pernah
disampaikan beserta statusnya.

"Di bidang keuangan, dikembangkan sistem e-Keuangan untuk kemudahan pelayanan


keuangan secara terintegrasi dengan fitur penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (e-SPIP), Pemantauan progress tindak lanjut LHP sebagai upaya
percepatan penuntasan rekomendasi BPK RI (SIMONTI), Pelaksanaan Konfirmasi
Status Wajib Pajak (KSWP) secara online yang terintegrasi dengan API-KSWP Ditjen
Pajak Kementerian Keuangan RI," ujar Sekjen Zainal Fatah.

Terkait capaian kinerja Setjen Kementerian PUPR pada tahun 2022, Sekjen Zainal
Fatah mengatakan, realisasi keuangan Sekretariat Jenderal TA 2022 sebesar Rp554,01
miliar (97,29%) dan fisik sebesar 99,82% dari pagu akhir Sekretariat Jenderal
Kementerian PUPR TA 2022 sebesar Rp569,45 miliar. "Capaian ini lebih baik dari
progres keuangan tahun 2021 sebesar 96,57% dan progres fisik 99,73%," ujarnya.
(Jay)

Sumber : https://pu.go.id/berita/kementerian-pupr-bangun-integrasi-sistem-informasi-
layanan-digital-melalui-sistem-pemerintahan-berbasis-elektronik

Berdasarkan kasus diatas, jelaskan pendapat saudara mengenai kasus tersebut dan
kaitkan dengan materi Modul 1,2, dan 3!

Jawab :

Secara keseluruhan, kasus di atas merupakan bagian integral dari sistem informasi
berbasis teknologi yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan, akurat
dan tepat waktu. Pada akhirnya pengumpulan informasi akan diputuskan oleh kepala
pemerintahan sebagai pengambil keputusan. Uraian pembahasan studi kasus di atas,
terdiri dari sebuah sistem, informasi, dan pengambilan keputusan dalam kaitan
tindakan manajerial.

Sistem diartikan secara singkat sebagai suatu kumpulan yang terstruktur dan
terproses, dan secara khusus sebagai kumpulan komponen-komponen yang disatukan
untuk mencapai suatu tujuan. Sistem itu sendiri terdiri dari komponen-komponen,
batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah,
dan sarana atau tujuan. Bagian-bagian atau komponen-komponen dari suatu sistem
disatukan untuk bekerja sama dan berinteraksi membentuk satu kesatuan. Sementara
informasi didefinisikan oleh Hartono (2005) sebagai data yang diolah kedalam bentuk
yang berguna bagi para pemakainya. Maka, sumber utama informasi adalah data. Data
adalah bentuk yang belum dapat berarti sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah
melalui suatu model proses tertentu agar menghasilkan sebuah informasi. Pada proses
tersebut data akan ditangkap sebagai input kemudian diproses melalui suatu model
dan seterusnya yang membentuk sebuah siklus informasi atau siklus pengolahan data.
Agar dapat menghasilkan informasi yang relevan (relevance), tepat waktu
(timeliness), dan akurat (accurate), maka sistem informasi memerlukan 6 komponen
yaitu, sebagai berikut :

1. Komponen input atau komponen masukan


Input merupakan data yang masuk dalam sistem informasi. Komponen ini
perlu adakarena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Input
yang masuk dalamsistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi
atau jika belum dibutuhkansekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage
dalam bentuk basis data (database).Input dari sistem informasi berupa data
yang akan diolah oleh sistem. Data untuksistem informasi perlu ditangkap dan
dicatat di dokumen dasar (source document)yang merupakan formulir untuk
menangkap dari data yang terjadi. Proses selanjutnyaadalah memasukkan data
tersebut dalam sistem informasi (data entry).
2. Komponen model
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil
melalui basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu. Pemuda
yang digunakan di sistem informasi dapat berupa model logika atau model
matematika yang menunjukkan proses perhitungan matematika.
3. Komponen output atau komponen keluaran
Produk dari sistem informasi adalah output yang berupa informasi yang
berguna bagi para pemakainya. output dari sistem informasi dibuat dengan
menggunakan data yang ada di basis data dan diproses menggunakan model
tertentu.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Komponen
teknologi mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya.
Komponen teknologi dapat dikelompokkan dua macam yaitu teknologi sistem
komputer dan teknologi sistem telekomunikasi.
5. Komponen basis data
Basis data (data base) adalah kumpulan data yang saling berhubungan satu
dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk manipulasinya.
6. Komponen kontrol atau komponen pengendalian
Komponen kontrol digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat. Sistem
pengendalian atau kontrol dalam sistem informasi dapat diklasifikasikan
sebagai sistem pengendalian secara umum (general control system) dan sistem
pengendalian aplikasi (application controlsystem). Pengambilan keputusan
(decision making) adalah tindakan manajemen dalam memilih alternatif untuk
mencapai tujuan. Manajemen juga perlu mempertimbangkan informasi saat
mengambil keputusan. Ada beberapa tipe informasi yang digunakan bahan
pertimbangan saat mengambil keputusan. Sistem informasi dapat menyediakan
tipe informasi yang mempunyai arti masing-masing. Ada tipe informasi
pengumpulan data, tipe ini berupa arti akumulasi data yang berguna untuk
evaluasi kerja. Tipe informasi pengarahan perhatian, tipe ini digunakan dalam
mainan jangan untuk memusatkan perhatian pada masalah penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi. Terakhir, tipe informasi pemecah masalah
setibanya digunakan untuk membantu manajer mengambil keputusan ketika
ada permasalah yang terjadi.

Sumber referensi :
BMP EKMA4434/MODUL 1-3 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Skor Total 100
*) coret yang tidak perlu

Menyetujui, Tangerang Selatan, 10 Maret 2023


Ketua Program Studi Penelaah Penulis,

Dr. Ami Pujiwati, S.E, M.Si


NIP. 197103192005012001
Andi Mulyana S.E, M.M Rini Subekti S.E, M.Sc
NIP.197405092001121001 NIP. 198909172022032007

Anda mungkin juga menyukai