Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia


Kode Mata Kuliah : ESPA4314
Jumlah sks : 3 SKS
Nama Pengembang : Ifah Masrifah, SE.MM
Nama Penelaah : Dra. Hendrin Hariati Sawitri, M.Si

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan jenis bantuan luar negeri dari yang disusun berdasarkan 15
tingkat paling mudah/lunak.

2 Jelaskan pengaruh utang luar negeri bagi Indonesia sebagai negara 15


debitor ?

3 Jelaskan faktor yang mendorong dan memberi peluang terjadinya 20


praktek korupsi dalam birokrasi ?

4 Jelaskan indikator yang sering digunakan untuk mengukur 20


kemiskinan?

5 Jelaskan arah kebijakan pada Prioritas jangka menengah pembangunan 15


ekonomi ditekankan pada program-program untuk meletakkan
landasan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan?

6 Untuk mengatasi masalah kemiskinan akibat krisis moneter, 15


pemerintah mengeluarkan program Jaring Pengaman Sosial (JPS).
Jelaskan definisi JPS dan sebutkan program serta alokasi dana JPS?

* coret yang tidak sesuai


Nama : Rendhito Oscar Haris
NIM : 042210838
Prodi : S1 - Manajemen
Fakultas : Ekonomi
UPBJJ UT Jember
Tugas 3 Perekonomian Indonesia

Jawaban Tugas 3

Perekonomian Indonesia

1. Jenis bantuan luar negeri dari yang disusun berdasarkan tingkat paling mudah / lunak :
a) Hibah (grant) uang senilai $1 juta, tanpa ikatan dalam cara penggunaannya.
b) Hibah keras senilah $1 juta suatu negara, yang hasil penjualannya digunakan
untuk membiayai proyek penbangunan tertentu di Negara penerima hibah.
c) Pinjaman (loan) sebesar &1 juta yang penggunaanya terbatas untuk membeli
barang dan jasa konsultasi dari perusahaan negara pemberi pinjaman. Lama
pinjaman 20 tahun, masa tenggang (gestation period) 1 tahun dengan bunga 1
persen.
d) Pinjaman sebesar $1 juta dengan bunga 3 persen untuk membeli barang dari
Negara pemberi pinjaman, masa pelunasan (amortisasi) 10 tahun.
e) Pinjaman sebesar $1 juta dengan bunga 1 persen di bawah suku bunga yang
berlaku di pasar komersial, lama pinjaman 8 tahun.
Sumber : Perekonomian Indonesia, Halaman 6.5

2. Pengaruh utang luar negeri bagi Indonesia sebagai negara debitor


Akibat kebijakan utang luar negari, Indonesia saat ini sendang terlilit utang yang tidak
tebayangkan banyaknya. Bahkan saat ini yang terjadi adalah outflow negative karena
utang luar negeri yang berhasil dicairkan pemerintah per tahun lebih sedikit
dibandingkan jumlah utang yang seharusnya dibayar pemerintah terhadap debitur.
Karena utang yang bertumpuk
30 persen APBN digunakan untuk membayar utang luar negeri, akibatnya pembiayaan
pembangunan terabaikan. Ketergantungan ekonomi dan intervensi politik ekonomi juga
akibat utang yang sangat besar kepada pihak asing.
Hingga saat ini pemerintah Indonesia telah berusaha melakukan penundaan pembayaran
angsuran pokok utang (debt rescheduling). Solusi lain yang dpat ditempuh untuk
mengurangi beban utang adalah pengalihan kewajiban membayar angsuran pkoko utang
menjadi kewajiban melaksanakan suatu program tertentu (debt swap), pengurangan
pokok utang, dan pemotongan utang. Alternative terakhir bukan tanpa resiko, tetapi
memiliki kecurangan yang dilakukan Negara atau lembaga debitur, sepertinya kita patut
menempuh resiko tersebut.
Sumber : Perekonomian Indonesia, Halaman 6.11 s/d 6.12

3. Faktor-faktor yang mendorong dan memberi peluang terjadinya praktek korupsi dalam
birokrasi :
 Kekuasaan mutlak birokrasi untuk mengalokasikan sumber daya atau pekerjaan pada
pelaku ekonomi lainnya,
 Kekuasaan untuk melakukan perijinan,
 Rendahnya gaji pegawai negeri,
 Lemahnya pengawasan dan aturan hukum yang ada,
 Lemahnya penegakan hukum.
Sumber : Perekonomian Indonesia, Halaman 6.30

Anda mungkin juga menyukai