Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
PRODI S1 MANAJEMEN
1.Latar Belakang
Informasi merupakan salah satu hal yang harus dipenuhi oleh umat manusia, karena
informasi merupakan suatu kebutuhan primer. Tanpa informasi internal maupun eksternal, sulit
bagi para menajer untuk mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Informasi internal
harus disiapkan sendiri oleh berbagai unsur perusahaan, sedangkan informasi eksternal diperoleh
baik dari alat-alat komunkasi modern. Kemajuan alat komunikasi pada milenium ketiga semakin
mempermudah perolehan informasi dari berbagai sumber untuk berbagai kepentingan terutama
dalam berbagai pengambilan keputusan didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan
pentingnya mengelolah informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi perusahaan.
Sistem informasi manajemen telah ada jauh sebelum teknologi informasi yang
berbasiskan komputer hadir. Akan tetapi dengan adanya komputer sebagai salah satu bentuk
revolusi dalam teknologi informasi, komputer telah dengan menakjubkan mampu memproses
data secara cepat dan akurat bahkan menyajikan informasi yang tidak memerlukan waktu
berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mengolahnya. Peran Sistem Informasi Manajemen
akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan besar. Oleh karena itu, dalam aplikasinya suatu
perusahaan perlu mempertimbangkan kepentingan penggunaan sistem informasi ini diantaranya
berdasarkan dari skala perusahaan, jumlah tenaga kerja, pola komunikasi serta jaringan
perusahaan dalam dunia bisnis dalam lingkungannya.
PT. PLN (Persero) adalah Perusahaan Listrik Negara yang menjadi bagian dari Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dan merupakan satu-satunya penyedia layanan tenaga listrik bagi
masyarakat umum di Indonesia yang tujuannya diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 23
Tahun 1994 yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata
serta mendorong kegiatan ekonomi, mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai
pengembangan penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat, mengupayakan
agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi, dan salah satu perusahan besar yang
sudah menggunakan teknologi sistem informasi yang baru untuk membatu mempermudah
pekerjaan.
2.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah:
1.Bagaimana implementasi/penerapan sistem informasi yang terjadi di lapangan, serta
proses penerapan, hingga hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh PT PLN ?
3.Tujuan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan penelitian ini adalah :
1.Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi, mulai dari proses hingga
hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh PT PLN
B A B II
LANDASAN TEORI
Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak
tahun 1960an. Walaupun tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum Sistem Informasi
Manajemen didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk
mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem
Informasi Manajemen juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”,
“Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”. Sistem
Informasi Manajemen menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk
mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial
organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang
tersebar dalam berbagai bentuk dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan
yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi (Sentranet, 2013).
A.Sistem
Semua sistem memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu :
1.Menerima data sebagai masukan ( input).
2.Memprosesn data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran
perkiraan dan lain-lain.
3.Memperoleh informasi sebagai keluaran(output).
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun komputer.
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan
dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain dan terpadu untuk mencapai suatu tujuan. Unsur-unsur yang mewakili
suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (proses) dan keluaran (output).
Di samping itu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya,maka umpan balik
(feedback) dapat berasal dari output akan tetapi dapat juga berasal dari lingkungan sistem yang
dimaksud.
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya, sistem
komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing
subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-
komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses,
alat keluaran dan simpanan luar . Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat
tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan
yang terpadu atau terintegrasi (integrated). Anda dapat membayangkan, bagaimana seandainya
sistem komputer yang Anda miliki, masing-masing komponennya saling beker ja sendiri-sendiri
tidak terintegrasi, maka tujuan dari sistem komputer tersebut tidak akan tercapai.
B.Informasi
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian– kejadian dan
kesatuan yang nyata. Atau data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek
seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang
direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
2.Siklus informasi
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan
informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut
model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi).
3.Kebutuhan informasi didasarkan pada :
•Kegiatan bisnis yang semakin komplek.
•Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
•Output komputer berupa informasi dapat digunakan oleh manager, non manager ataupun
perorangan dalam suatu perusahaan.
D.Komponen Sistem Informasi Ada beberapa komponen sistem informasi, yaitu
1)Komponen input. input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.
2)Komponen model. kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang memproses data
yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di tentukan untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
3)Komponen output. output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4)Kompone teknologi. teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan output dan memantu pengendalian sistem.
5)Komponen basis data. merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan
didalam komputer dengan menggunakan software database.
6)Komponen kontrol. pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gagguan terhadap
sistem informasi.
E.Jenis – jenis Sistem Informasi Berdasarkan departemen perusahaan, sistem dibagi atas
beberapa jenis:
1.Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System) menyediakan informasi dari
transaksi keuangan.
2.Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Irformation System) menyediakan informasi untuk
penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran dan lain sebagainya.
3.Sistem Informasi Persediaan (Inventary Management Information System)
4.Sistem Informasi Personalia (Personal Information System)
5.Sistem Informasi Distribusi (Distribution Information System)
6.Sistem Informasi Pembelian ( Purchasing Information System)
7. Sistem Informasi Kekayaan ( Treasing Information System)
8.Sistem Informasi Analisis Kredit (Credit Analysis System)
9.Sistem Informasi Penelitian dan Pengembangan (Research Development)
10.Sistem Informasi Teknik (Engineering Informsation System)
•Sistem Informasi menurut Level Organisasi
1.Sistem informasi departemen Contoh : Sistem Informasi SDM (HRIS)
2.Sistem informasi perusahaan (enterprise information system) Contoh : sistem informasi
perguruan tinggi
3.Sistem informasi antarorganisasi Contoh : E-Commerce
•Sistem Informasi Fungsional Sistem informasi berdasarkan area fungsional Ditujukan untuk
memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam
perusahaan.
Contoh :
1.Sistem Informasi Akuntansi
SI yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen/bagian
Akuntansi) Mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan
G.Analis Sistem
•Definisi Analisis Sistem Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu
sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan
menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan
keduanya untuk memperbaiki sistem.
•Analis Sistem
Menurut Yogiyanto (1995) analis sistem (analis informasi) adalah orang yang menganalis sistem
(mempelajari masalah-masalahan yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai sistem)
untuk mengidentifikasikan pemecahan permasalahan tersebut.
Menurut Kristanto (2003) analis sistem adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk
menganalisis sebuah sistem, memilih alternatif pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah
tersebut dengan menggunakan komputer.
•Peranan Analis Sistem
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati proses
input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk membantu peningkatan proses
organisasional. Dengan demikian, analis sistem mempunyai tiga peranan penting, yaitu :
1.Sebagai konsultan
2.Sebagai ahli pendukung
3.Sebagai agen perubahan
B A B III
PEMBAHASAN
•Misi
a)Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
b)Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
c)Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
d)Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
e)Moto PT. PLN (Persero) Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.
Operasi sepenuhnya dari sistem ERP dimulai dari 4 projek awal (pilot project), antara lain:
1.kantor utama,
2.distribusi bali,
3.distribusi Jakarta Raya, dan
4.Tangerang dan PLN P3B. Inisiasi implementasi program Go Live Support Extension (GLSE)
Dengan pembuatan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), yang telah dilakukan pada
kantor utama, distribusi Bali, distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dan PLN P3B dan ditujukan
sebagai program implementasi awal dari Go Live Support Extension (GLSE) yang ditujukan
untuk mendukung perubahan sistem informasi manajemen secara luas dalam operasional PLN
yang sebelumnya belum maksimal dalam menerapkan ERP.
Pembuatan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), dimana salah satunya adalah
corporate and shared services (CSSC – Corporate Share Services Center). Pengaturan dari
skenario yang terbesar dari pengembangan sebuah Customer Information System (CIS). Selain
telah menerapkan ERP, PLN juga sedang mengembangkan salah satu aplikasi ERP yang
mencakup rencana pembuatan beberapa aplikasi yang termasuk dalam Information Technology
Master Plan (ITMP) (rencana utama teknologi informasi) yang mencakup rencana pembuatan
aplikasi corporate and shared services (CSSC – Corporate Share Services Center) yang
menunjukkan integrasi antar unit PLN di satu wilayah operasi yang akan memudahkan
pertukaran informasi antar unit PLN dalam wilayah operasi tersebut. Cakupan pengembangan
aplikasi menurut ITMP lainnya adalah pengaturan dari scenario yang terbesar dari
pengembangan sebuah Customer Information System (CIS) yang tentu saja akan memudahkan
pengaturan seluruh data pelanggan, dan untuk memudahkan penentuan beban tarif yang akan
ditagih pada pelanggan, sebab dengan cara manual sudah sangat tidak memungkinkan dengan
bertambahnya jumlah pelanggan PLN. Dalam mengimplementasikan CIS ini, PLN telah
membentuk tim untuk merancang kebijakan dan aktivitas untuk mengimplementasikan aplikasi
CIS.
c)Information Technology Detail Implementation Plan (ITDP)
Penyelesaian laporan dari awal, yaitu pengisian kuesioner untuk DisCo(Distribusi),
TransCo(Transmisi), dan GenCo(Generasi), dan kemudian akan dilanjutkan dengan studi
komparatif pada praktek terbaik sebelum kompilasi akhir dari dokumen perencanaan detail IT
(IT Details Plan document).
e)E-Procurement
Pengembangan sistem infomasi lainnya yang diimplementasikan adalah E- procurement,
yaitu pengadaan barang secara online. Di sini, para supplier harus mendaftarkan perusahaannya
terlebih dahulu pada PLN, setelah mendaftarkan perusahaan, PLN akan memberikan ID dan
Password bagi perusahaan tersebut. ID dan Password ini digunakan untuk masuk ke web site
pengadaan PLN dan kemudian akan memberikan penawaran pada PLN. PLN kemudian akan
melakukan perbandingan dengan perusahaan lain yang juga telah memberikan penawaran
dengan modul KHS (Unit Price Agreement / persetujuan harga unit). Supplier yang keluar
sebagai pemenang akan diberitahukan melalui email, web site PLN maupun telepon. Aplikasi
yang digunakan adalah aplikasi SIMAT yang menggunakan aplikasi data pendukung dari
keseimbangan supply material untuk e-Proc dalam 17 unit. Hal ini berarti bahwa jika salah satu
jenis stock barang yang saling bergantung telah hampir habis, maka aplikasi ini akan
memberitahukan untuk segera melakukan pengadaan material yang telah hampir habis tersebut.
Sebagai contoh, satu buah tiang listrik harus menampung 5 kabel listrik. Jika kabel listrik sisa 4
maka sistem akan segera memberitahukan untuk melakukan pengadaan kabel listrik agar segera
menjadi 5 untuk memenuhi syarat sebuah tiang listrik tersebut. Modul KHS (Unit Price
Agreement) dari aplikasi e-Proc telah beroperasi dalam beberapa bagian unit PLN. Ruang
lingkup eProcurement PT. PLN dibagi menjadi 3 (tiga) kebutuhan utama, antara lain :
1)Cataloging Information System, Pada kebutuhan Cataloging Information merupakan
pemenuhan kebutuhan atas terbentuknya database katalog material (MDU, sparepart, SCADA,
Pembangkit, Bahan Bakar, dll); sharing informasi dari persediaan, bursa, harga satuan, HPS,
daftar pemasok; menyusun daftar rencana pengadaan material.
2)Supply Chain Management (SCM) System, Pada kebutuhan SCM System merupakan
perwujudan dari pengadaan material melalui bursa antar Unit PT. PLN, pengadaan barang/jasa
melalui e- bidding dan e-auction.
3)Portal e-Procurement PT. PLN. Sarana portal e-Procurement merupakan usaha untuk
memberikan hosting portal kepada pihak lain yang inign menggunakan jasa layanan pengadaan
barang/jasa, memberikan layanan promosi/iklan melalui portal e-Procurement, dan menjadi pusat
penyedia informasi.
f)I-SMS
Penyelesaian dari Service Cooperation Agreement untuk I-SMS 8123 untuk periode tahun 2006-
2007 antara PT PLN (Persero) dan operator selular sebagai penyedia konten (Content Provider).
Layanan ini akan memberitahukan jumlah pemakaian listrik dalam satu periode, cara dan tempat
pembayaran yang bisa dipilih pelanggan, dan cabang-cabang PLN yang ada dalam wilayah
tertentu. Layanan I-SMS juga hanya terbatas pada daerah Jawa dan itu juga belum maksimal
serta belum dikembangkan hingga seluruh Indonesia.
4.Hambatan dan tantangan penerapan sistem informasi manajemen pada PT. PLN
a)Keterbatasan dana untuk investasi Dalam melakukan pengembangan system informasi
kebutuhan akan anggaran dan dana terhadap kebutuhan teknologi masih sangat terbatas.
b)Kurangnya sumber daya manusia SDM merupakan sumber utama yang menentukan
keberhasilan suatu teknologi dapat berjalan dengan sukses. sedangkan yang menguasai system
belum tentu banyak di PLN.
c)Belum diterapkannya IT Government secara menyeluruh Dalam PLN It Government belum
diterapkan masih dalam tahap perencanaan, karena dibutuhkan konsekuensi dan kerjasama di
seluruh unit PLN agar dapat berjalan dengan baik.
d)Faktor kultur perubahan organisasi yang cepat Dalam PLN kultur organisasi bersifat manual
artinya proses untuk mencapai perubahan dalam proses bisnis perusahaan masih sangat kurang.
maka diperlukan system informasi yang mendukung knowledge management.
e)Beberapa unit bisnis belum melakukan join bisnis dengan www.pln.co.id
B A B IV
KESIMPULAN dan SARAN
1.Kesimpulan
Sistem informasi yang melayani tugas utama organisasi harus bersifat silang fungsional
dan harus terus-menerus diperbaiki demi menjaga kesinambungan efektivitasnya. Sistem
pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan suatu system berbasis
komputer dimana dapat melakukan pengolahan dan menjadi informasi bagi user sebagai
pendukung user dalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pada
dasarnya DSS merupakan sebuah system dimana dapat membantu seorang manager untuk
mengambil keputusan secara tepat dan akurat karena DSS telah didukung oleh kemampuan
menganalisis yang cermat berdsarkan data-data dan metodologi yang tepat. Selian itu output
yang dihasilkan oleh DSS dapat disajikan dengan lebih jelas, terperinci dan dapat melibatkan
multimedia berupa grafik. Dalam penerapannya DSS dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang,
yaitu bidang pendidikan, social, ekonomi, kesehatan dan sebagainya.
Sistem informasi dalam Manajemen PLN seperti yang telah disebutkan, merupakan
penambahan dari sistem informasi manajemen yang sebelumnya telah ada pada tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini dilakukan tentu saja untuk menunjang operasi PLN dalam menyediakan
listrik bagi masyarakat luas seiring dengan perkembangan teknologi dan tentu saja permintaan
listrik dari pelanggan yang semakin besar sehingga diperlukan sistem informasi manajemen yang
harus bisa menunjang permintaan tersebut. Dari sekian jumlah sistem informasi manajemen baru
yang telah diimplementasikan PLN, dapat dikatakan belum memadai untuk melayani
masyarakat, sebab keterbatasan sumber daya manusia yang menjadi kendala utama sulit untuk
diatasi
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta https://donyprisma.wordpress.com/2013/10/07/konsep-
dasar-sistem-informasi/ https://apermana24.wordpress.com/sistem-informasi/jenis-jenis-sistem-
informasi/ http://sisteminformasimanajemensim.blogspot.com/p/kajian-teori.html
http://ahmadridha89.blogspot.com/2010/11/studi-kasus-pt-pln-persero-pengaruh.htm