Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT.PERTAMINA”

Dosen Pengampu :

KULIMAN, SE., MSI

Disusun oleh:

Sonya Sinyora (21111063)

PRODI S1 MANAJEMEN

INSTITUT TEKNOLOGI BISNIS H.AGUS SALIM BUKITTINGGI 2023


BABI
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Informasi merupakan salah satu hal yang harus dipenuhi oleh umat manusia, karena
informasi merupakan suatu kebutuhan primer. Tanpa informasi internal maupun eksternal, sulit
bagi para menajer untuk mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Informasi internal
harus disiapkan sendiri oleh berbagai unsur perusahaan, sedangkan informasi eksternal diperoleh
baik dari alat-alat komunkasi modern. Kemajuan alat komunikasi pada milenium ketiga semakin
mempermudah perolehan informasi dari berbagai sumber untuk berbagai kepentingan terutama
dalam berbagai pengambilan keputusan didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan
pentingnya mengelolah informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi perusahaan.
Sistem informasi manajemen telah ada jauh sebelum teknologi informasi yang
berbasiskan komputer hadir. Akan tetapi dengan adanya komputer sebagai salah satu bentuk
revolusi dalam teknologi informasi, komputer telah dengan menakjubkan mampu memproses
data secara cepat dan akurat bahkan menyajikan informasi yang tidak memerlukan waktu
berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mengolahnya. Peran Sistem Informasi Manajemen
akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan besar. Oleh karena itu, dalam aplikasinya suatu
perusahaan perlu mempertimbangkan kepentingan penggunaan sistem informasi ini diantaranya
berdasarkan dari skala perusahaan, jumlah tenaga kerja, pola komunikasi serta jaringan
perusahaan dalam dunia bisnis dalam lingkungannya.
PT. PLN (Persero) adalah Perusahaan Listrik Negara yang menjadi bagian dari Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dan merupakan satu-satunya penyedia layanan tenaga listrik bagi
masyarakat umum di Indonesia yang tujuannya diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 23
Tahun 1994 yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata
serta mendorong kegiatan ekonomi, mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai
pengembangan penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat, mengupayakan
agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi, dan salah satu  perusahan besar yang
sudah menggunakan teknologi sistem informasi yang baru untuk membatu mempermudah
pekerjaan.
 
2.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah:
 1.Bagaimana implementasi/penerapan sistem informasi yang terjadi di lapangan, serta
proses penerapan, hingga hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh PT PLN ?

3.Tujuan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan penelitian ini adalah :
 1.Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi, mulai dari proses hingga
hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh PT PLN
B A B II
LANDASAN TEORI

Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak
tahun 1960an. Walaupun tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum Sistem Informasi
Manajemen didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk
mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem
Informasi Manajemen juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”,
“Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”. Sistem
Informasi Manajemen menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk
mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial
organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang
tersebar dalam berbagai bentuk dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan
yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi (Sentranet, 2013).

A.Sistem
Semua sistem memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu :
1.Menerima data sebagai masukan ( input).
2.Memprosesn data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data,  pemutakhiran
perkiraan dan lain-lain.
3.Memperoleh informasi sebagai keluaran(output).
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun komputer.

Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan
dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain dan terpadu untuk mencapai suatu tujuan. Unsur-unsur yang mewakili
suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (proses) dan keluaran (output).
Di samping itu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya,maka umpan balik
(feedback) dapat berasal dari output akan tetapi dapat juga berasal dari lingkungan sistem yang
dimaksud.
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya, sistem
komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing
subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-
komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses,
alat keluaran dan simpanan luar . Subsistem-subsistem saling  berinteraksi dan saling
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat
tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan
yang terpadu atau terintegrasi (integrated). Anda dapat membayangkan, bagaimana seandainya
sistem komputer yang Anda miliki, masing-masing komponennya saling beker ja sendiri-sendiri
tidak terintegrasi, maka tujuan dari sistem komputer tersebut tidak akan tercapai.

B.Informasi

Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya utama


seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan sumberdaya yang tidak
kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi tidak
hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang  berjalan, namun juga sebagai bahan
pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu
usaha. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi
merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh
manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.

1.Definisi informasi adalah :

Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian– kejadian dan
kesatuan yang nyata. Atau data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek
seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang
direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

2.Siklus informasi
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan
informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut
model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi).
3.Kebutuhan informasi didasarkan pada :
•Kegiatan bisnis yang semakin komplek.
•Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
•Output komputer berupa informasi dapat digunakan oleh manager, non manager ataupun
perorangan dalam suatu perusahaan.

C.Konsep Dasar Sistem Informasi


Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan
keputusan.
1.Definisi sistem informasi adalah :
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.Definisi lain sistem informasi adalah :
Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah
masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

D.Komponen Sistem Informasi


Ada beberapa komponen sistem informasi, yaitu
1)Komponen input. input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.
2)Komponen model. kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang memproses data
yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di tentukan untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
3)Komponen output. output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang  berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4)Kompone teknologi. teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan output dan memantu pengendalian sistem.
5)Komponen basis data. merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan
didalam komputer dengan menggunakan software database.
6)Komponen kontrol. pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gagguan terhadap
sistem informasi.

 
D.Komponen Sistem Informasi Ada beberapa komponen sistem informasi, yaitu
1)Komponen input. input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.
2)Komponen model. kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang memproses data
yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di tentukan untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
3)Komponen output. output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang  berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4)Kompone teknologi. teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan output dan memantu pengendalian sistem.
5)Komponen basis data. merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan
didalam komputer dengan menggunakan software database.
6)Komponen kontrol. pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gagguan terhadap
sistem informasi.

E.Jenis – jenis Sistem Informasi Berdasarkan departemen perusahaan, sistem dibagi atas
beberapa jenis:
1.Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System) menyediakan informasi dari
transaksi keuangan.
2.Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Irformation System) menyediakan informasi untuk
penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran dan lain sebagainya.
3.Sistem Informasi Persediaan (Inventary Management Information System)
4.Sistem Informasi Personalia (Personal Information System)
5.Sistem Informasi Distribusi (Distribution Information System)
6.Sistem Informasi Pembelian ( Purchasing Information System)
7. Sistem Informasi Kekayaan ( Treasing Information System)
8.Sistem Informasi Analisis Kredit (Credit Analysis System)
9.Sistem Informasi Penelitian dan Pengembangan (Research Development)
10.Sistem Informasi Teknik (Engineering Informsation System)

 
•Sistem Informasi menurut Level Organisasi
1.Sistem informasi departemen Contoh : Sistem Informasi SDM (HRIS)
2.Sistem informasi perusahaan (enterprise information system) Contoh : sistem informasi
perguruan tinggi
3.Sistem informasi antarorganisasi Contoh : E-Commerce

•Sistem Informasi Fungsional Sistem informasi berdasarkan area fungsional Ditujukan untuk
memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada  bagian tertentu dalam
perusahaan.
Contoh :
1.Sistem Informasi Akuntansi
SI yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen/bagian
Akuntansi) Mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan

2.Sistem Informasi Keuangan


SI yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan yang menyangkut keuangan perusahaan.
Misal : Cash Flow dan informasi pembayaran.

•Klasifikasi SI berdasarkan fungsi (Jeffrey L. Whiiten)


1.Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System/TPS)
Sebuah sistem yang meng-capture dan memproses data transaksi bisnis. Misalnya:  pesanan,
kartu absensi, pembayaran, KRS, reservasi dll
2.Sistem Informasi Manajemen (Managemen Information System/MIS)
Sistem informasi yang menyediakan pelaporan yang berorientasi manajemen  berdasarkan
pemrosesan transaksi dan operasi organisasi.
3.Sistem Pendukung Keputusan (Decissin Support System/DSS)
Sistem informasi yang menindentifikasi berbagai alternatif keputusan atau menyediakan
informasi untuk membantu pembuatan keputusan.
4.Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System/EIS)
Sistem informasi yang diperuntukkan oleh manajer eksekutif untuk mendukung  perencanaan
bisnis dan menilai performa rencana tersebut.
5.Sistem Pakar (Expert System)
Sistem informasi yang meng-capture dan menghasilkan kembali pengetahuan ahli  pemecahan
masalah atau para pengambil keputusan dan mensimulasikan kembali
“pemikiran” ahli tersebut.
6.Sistem Komunikasi dan Kolaborasi (Communication and Collaboration System)
Sistem yang memungkinkan komunikasi lebih efektif antara orang-orang dalam maupun luar
organisasi untuk meningkatkan kemampuan berkolaborasi.
7.Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System)
Sistem informasi yang mendukung aktifitas bisnis kantor secara luas yang menyediakan aliran
kerja yang diperbaiki antar personil.

F.Pengembangan Sistem Informasi


Pengembangan sistem dapat berati menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem
yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem telah ada. Sistem yang lama perlu
diperbaiki/diganti disebabkan beberapa hal, yaitu:
1.Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama,  permasalahan yang
timbul dapat berupa ketidakberesan, pertumbuhan organisasi,
2.Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
3.Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi misalnya  pemerintah).
Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan tugas kompleks yang
membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu yang lama untuk
menyelesaikannya
4.Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System/EIS)
Sistem informasi yang diperuntukkan oleh manajer eksekutif untuk mendukung  perencanaan
bisnis dan menilai performa rencana tersebut.
5.Sistem Pakar (Expert System)
Sistem informasi yang meng-capture dan menghasilkan kembali pengetahuan ahli  pemecahan
masalah atau para pengambil keputusan dan mensimulasikan kembali “pemikiran” ahli tersebut.
6.Sistem Komunikasi dan Kolaborasi (Communication and Collaboration System)
Sistem yang memungkinkan komunikasi lebih efektif antara orang-orang dalam maupun luar
organisasi untuk meningkatkan kemampuan berkolaborasi.
7.Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System)
Sistem informasi yang mendukung aktifitas bisnis kantor secara luas yang menyediakan aliran
kerja yang diperbaiki antar personil.

F.Pengembangan Sistem Informasi


Pengembangan sistem dapat berati menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem
yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem telah ada. Sistem yang lama perlu
diperbaiki/diganti disebabkan beberapa hal, yaitu:
1.Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama,  permasalahan yang
timbul dapat berupa ketidakberesan, pertumbuhan organisasi,
2.Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
3.Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi misalnya  pemerintah).
Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan tugas kompleks yang
membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu yang lama untuk
menyelesaikannya.

G.Analis Sistem

•Definisi Analisis Sistem Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu
sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan
menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan
keduanya untuk memperbaiki sistem.

•Analis Sistem
Menurut Yogiyanto (1995) analis sistem (analis informasi) adalah orang yang menganalis sistem
(mempelajari masalah-masalahan yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai sistem)
untuk mengidentifikasikan pemecahan permasalahan tersebut.

Menurut Kristanto (2003) analis sistem adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk
menganalisis sebuah sistem, memilih alternatif pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah
tersebut dengan menggunakan komputer.
•Peranan Analis Sistem
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati proses
input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk membantu peningkatan proses
organisasional. Dengan demikian, analis sistem mempunyai tiga peranan penting, yaitu :
1.Sebagai konsultan
2.Sebagai ahli pendukung
3.Sebagai agen perubahan

•Tugas Analis Sistem


Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang analis sistem adalah :
1.mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan pada sistem
yang telah berjalan.
2.menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan
pada sistem tersebut dan melaporankan semua kekurangan tersebut kepada pemakai sistem.
3.merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
4.menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem yang baru dan
memberikan argumen tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari pemakian sistem yang baru
tersebut.
5.mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang  baru tersebut.

B A B III
PEMBAHASAN

1.Tentang PT. PLN (Persero)


Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT. PLN
(Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia.
Direktur Utamanya adalah Sofyan Basir (sebelumnya adalah Direktur Utama Bank Rakyat
Indonesia, menggantikan Nur Pamudji. Maksud dan Tujuan PT. PLN (Persero) Untuk
menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan
mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di
bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-
prinsip Perseroan Terbatas.

2.Visi dan Misi PT. PLN (Persero)


•Visi Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan terpercaya
dengan bertumpu pada Potensi Insani.

•Misi
a)Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
b)Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
c)Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
d)Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
e)Moto PT. PLN (Persero) Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.

3.Sistem Informasi Manajemen PT. PLN (Persero)


Program pengembangan sistem informasi manajemen PLN memprioritaskan implementasi
aplikasi perusahaan dan manajemen pelanggan. Aktivitas yang telah dilakukan perusahaan antara
lain :

a)Enterprise Resource Planning (ERP)

Operasi sepenuhnya dari sistem ERP dimulai dari 4 projek awal (pilot project), antara lain:

1.kantor utama,

2.distribusi bali,
3.distribusi Jakarta Raya, dan

4.Tangerang dan PLN P3B. Inisiasi implementasi program Go Live Support Extension (GLSE)
Dengan pembuatan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), yang telah dilakukan pada
kantor utama, distribusi Bali, distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dan PLN P3B dan ditujukan
sebagai program implementasi awal dari Go Live Support Extension (GLSE) yang ditujukan
untuk mendukung perubahan sistem informasi manajemen secara luas dalam operasional PLN
yang sebelumnya belum maksimal dalam menerapkan ERP.  

b)Information Technology Master Plan (ITMP)

Pembuatan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), dimana salah satunya adalah
corporate and shared services (CSSC – Corporate Share Services Center). Pengaturan dari
skenario yang terbesar dari pengembangan sebuah Customer Information System (CIS). Selain
telah menerapkan ERP, PLN juga sedang mengembangkan salah satu aplikasi ERP yang
mencakup rencana pembuatan beberapa aplikasi yang termasuk dalam Information Technology
Master Plan (ITMP) (rencana utama teknologi informasi) yang mencakup rencana pembuatan

aplikasi corporate and shared services (CSSC – Corporate Share Services Center) yang
menunjukkan integrasi antar unit PLN di satu wilayah operasi yang akan memudahkan
pertukaran informasi antar unit PLN dalam wilayah operasi tersebut. Cakupan pengembangan
aplikasi menurut ITMP lainnya adalah pengaturan dari scenario yang terbesar dari
pengembangan sebuah Customer Information System (CIS) yang tentu saja akan memudahkan
pengaturan seluruh data pelanggan, dan untuk memudahkan penentuan beban tarif yang akan
ditagih pada pelanggan, sebab dengan cara manual sudah sangat tidak memungkinkan dengan
bertambahnya jumlah pelanggan PLN. Dalam mengimplementasikan CIS ini, PLN telah
membentuk tim untuk merancang kebijakan dan aktivitas untuk mengimplementasikan aplikasi
CIS.

 
c)Information Technology Detail Implementation Plan (ITDP)
Penyelesaian laporan dari awal, yaitu pengisian kuesioner untuk DisCo(Distribusi),
TransCo(Transmisi), dan GenCo(Generasi), dan kemudian akan dilanjutkan dengan studi
komparatif pada praktek terbaik sebelum kompilasi akhir dari dokumen  perencanaan detail IT
(IT Details Plan document).

d)Customer Information System (CIS)


Pembentukan tim koordinasi CIS PLN yang menyusun dan menyiapkan rencana kebijakan dan
aktivitas untuk mengimplementasikan aplikasi CIS PLN.

e)E-Procurement
Pengembangan sistem infomasi lainnya yang diimplementasikan adalah E- procurement,
yaitu pengadaan barang secara online. Di sini, para supplier harus mendaftarkan perusahaannya
terlebih dahulu pada PLN, setelah mendaftarkan  perusahaan, PLN akan memberikan ID dan
Password bagi perusahaan tersebut. ID dan Password ini digunakan untuk masuk ke web site
pengadaan PLN dan kemudian akan memberikan penawaran pada PLN. PLN kemudian akan
melakukan perbandingan dengan perusahaan lain yang juga telah memberikan penawaran
dengan modul KHS (Unit Price Agreement / persetujuan harga unit). Supplier yang keluar
sebagai  pemenang akan diberitahukan melalui email, web site PLN maupun telepon. Aplikasi
yang digunakan adalah aplikasi SIMAT yang menggunakan aplikasi data pendukung dari
keseimbangan supply material untuk e-Proc dalam 17 unit. Hal ini berarti bahwa  jika salah satu
jenis stock barang yang saling bergantung telah hampir habis, maka aplikasi ini akan
memberitahukan untuk segera melakukan pengadaan material yang telah hampir habis tersebut.
Sebagai contoh, satu buah tiang listrik harus menampung 5 kabel listrik. Jika kabel listrik sisa 4
maka sistem akan segera memberitahukan untuk melakukan pengadaan kabel listrik agar segera
menjadi 5 untuk memenuhi syarat sebuah tiang listrik tersebut. Modul KHS (Unit Price
Agreement) dari aplikasi e-Proc telah beroperasi dalam  beberapa bagian unit PLN. Ruang
lingkup eProcurement PT. PLN dibagi menjadi 3 (tiga) kebutuhan utama, antara lain :
1)Cataloging Information System, Pada kebutuhan Cataloging Information merupakan
pemenuhan kebutuhan atas terbentuknya database katalog material (MDU, sparepart, SCADA,
Pembangkit, Bahan Bakar, dll); sharing informasi dari persediaan, bursa, harga satuan, HPS,
daftar pemasok; menyusun daftar rencana  pengadaan material.
2)Supply Chain Management (SCM) System, Pada kebutuhan SCM System merupakan
perwujudan dari pengadaan material melalui bursa antar Unit PT. PLN,  pengadaan barang/jasa
melalui e- bidding dan e-auction.

3)Portal e-Procurement PT. PLN. Sarana portal e-Procurement merupakan usaha untuk
memberikan hosting portal kepada pihak lain yang inign menggunakan jasa layanan pengadaan
barang/jasa, memberikan layanan promosi/iklan melalui portal e-Procurement, dan menjadi pusat
penyedia informasi.

f)I-SMS

Penyelesaian dari Service Cooperation Agreement untuk I-SMS 8123 untuk periode tahun 2006-
2007 antara PT PLN (Persero) dan operator selular sebagai penyedia konten (Content Provider).
Layanan ini akan memberitahukan jumlah pemakaian listrik dalam satu periode, cara dan tempat
pembayaran yang bisa dipilih pelanggan, dan cabang-cabang PLN yang ada dalam wilayah
tertentu. Layanan I-SMS juga hanya terbatas pada daerah Jawa dan itu juga belum maksimal
serta belum dikembangkan hingga seluruh Indonesia.

4.Hambatan dan tantangan penerapan sistem informasi manajemen pada PT. PLN
a)Keterbatasan dana untuk investasi Dalam melakukan pengembangan system informasi
kebutuhan akan anggaran dan dana terhadap kebutuhan teknologi masih sangat terbatas.  
b)Kurangnya sumber daya manusia SDM merupakan sumber utama yang menentukan
keberhasilan suatu teknologi dapat berjalan dengan sukses. sedangkan yang menguasai system
belum tentu banyak di PLN.
c)Belum diterapkannya IT Government secara menyeluruh Dalam PLN It Government  belum
diterapkan masih dalam tahap perencanaan, karena dibutuhkan konsekuensi dan kerjasama di
seluruh unit PLN agar dapat berjalan dengan baik.
d)Faktor kultur perubahan organisasi yang cepat Dalam PLN kultur organisasi bersifat manual
artinya proses untuk mencapai perubahan dalam proses bisnis perusahaan masih sangat kurang.
maka diperlukan system informasi yang mendukung knowledge management.
e)Beberapa unit bisnis belum melakukan join bisnis dengan www.pln.co.id
B A B IV
KESIMPULAN dan SARAN

1.Kesimpulan
Sistem informasi yang melayani tugas utama organisasi harus bersifat silang fungsional
dan harus terus-menerus diperbaiki demi menjaga kesinambungan efektivitasnya. Sistem
pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan suatu system  berbasis
komputer dimana dapat melakukan pengolahan dan menjadi informasi bagi user sebagai
pendukung user dalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau  perusahaan. Pada
dasarnya DSS merupakan sebuah system dimana dapat membantu seorang manager untuk
mengambil keputusan secara tepat dan akurat karena DSS telah didukung oleh kemampuan
menganalisis yang cermat berdsarkan data-data dan metodologi yang tepat. Selian itu output
yang dihasilkan oleh DSS dapat disajikan dengan lebih jelas, terperinci dan dapat melibatkan
multimedia berupa grafik. Dalam penerapannya DSS dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang,
yaitu bidang pendidikan, social, ekonomi, kesehatan dan sebagainya.
Sistem informasi dalam Manajemen PLN seperti yang telah disebutkan, merupakan
penambahan dari sistem informasi manajemen yang sebelumnya telah ada pada tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini dilakukan tentu saja untuk menunjang operasi PLN dalam menyediakan
listrik bagi masyarakat luas seiring dengan perkembangan teknologi dan tentu saja  permintaan
listrik dari pelanggan yang semakin besar sehingga diperlukan sistem informasi manajemen yang
harus bisa menunjang permintaan tersebut. Dari sekian jumlah sistem informasi manajemen baru
yang telah diimplementasikan PLN, dapat dikatakan belum memadai untuk melayani
masyarakat, sebab keterbatasan sumber daya manusia yang menjadi kendala utama sulit untuk
diatasi

DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta https://donyprisma.wordpress.com/2013/10/07/konsep-
dasar-sistem-informasi/ https://apermana24.wordpress.com/sistem-informasi/jenis-jenis-sistem-
informasi/ http://sisteminformasimanajemensim.blogspot.com/p/kajian-teori.html
http://ahmadridha89.blogspot.com/2010/11/studi-kasus-pt-pln-persero-pengaruh.htm

Anda mungkin juga menyukai