Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PERTEMUAN KE-01

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

IMPLEMENTASI KONSEP SISTEM INFORMASI PADA PT. PLN

Dosen pengampu : Bpk. Yananto Mihadi Putra, SE, M. Si

DISUSUN OLEH :

Siti Aisyah Maudina 43217120099

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

MERCU BUANA MENTENG

2021
 Abstrak (Ringkasan Artikel)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai


berkembang semenjak tahun 1960-an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal,
secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang
digunakan untuk mendukung operasi, manajemen serta pengambilan keputusan
sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti : Sistem
Informasi, Sistem Pemrosesan Informasi, Sistem Informasi dan Pengambilan
Keputusan. (Ibrahim,2008:84)

Artikel ini direncanakan untuk menyediakan informasi bagi masyarakat luas


mengenai konsep sistem informasi manajemen suatu perusahaan. Berbagai praktek
dan pilihan dipertimbangkan untuk perencanaan dan implementasi. Implementasi
Sistem Informasi Manajemen (SIM) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dalam era
globalisasi pada saat ini ikut memacu perkembangan teknologi, salah satunya dalam
bidang teknologi informasi. Setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang
produk maupun jasa perlu adanya sistem informasi yntuk menunjang aktivitas bisnis
perusahaan tersebut. Untuk memberikan informasi yang efektif, efisien, dan akurat
ke berbagai bagian yang ada pada perusahaan tersebut. Seperti karyawan, manager
dan pihak lainnya yang berkepentingan di perusahaan tersebut.

Pengambilan keputusan di suatu organisasi juga sangat memerlukan sebuah


informasi tambahan mengenai keputusan yang akan diambil tersebut. Dalam
pengambilan keputusannya tersebut, dibutuhkan sebuah sistem yang mengatur
manajemen didalamnya.

 Pendahuluan

Profil Perusahaan

Visi

Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan Pelanggan


untuk Solusi Energi.

Misi

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan


masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.


Moto

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Maksud dan Tujuan Perseroan

Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum


dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan
melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka
menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Riwayat Singkat PLN

Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di
Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak
di bidang pabrik gula dan pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga lisrik untuk
keperluan sendiri

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan


Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara
Jepang di awal Perang Dunia II

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus
1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh
para pemuda dan buruh listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang
bersama-sama dengan Pemimpin KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden
Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah
Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan
Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan
kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN
(Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik,
gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama,
2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai
pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai
pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status Perusahaan
Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan
sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas
menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor


swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status
PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan
juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga
sekarang

Alamat

PT PLN (Persero) Kantor Pusat Jalan Trunojoyo Blok M – I No 135 Kebayoran Baru,
Jakarta 12160, Indonesia Telp : 021 – 7251234, 7261122 fax : 021 – 7221330

Kontak PT. PLN (Persero)

 Call : 123

 HP : (Kode Area) 123

 Telp. : 021 – 7251234

 Fax : 021 – 7221330

 Twitter : @pln_123

 Fb : PLN 123

 Email : pln123@pln.co.id

 Ig : pln123_officials

 Web : https://web.pln.co.id

 Literatur Teori

1.1. Konsep Dasar Sistem


Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada
prosedurnya dan penekanan pada komponennya.
 Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah :
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
 Suatu prosedur adalah :
suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa
orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin
penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
 Definisi lain dari prosedur adalah :
urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa
yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan dan
bagaimana mengerjakannya.
 Definisi sistem yg lebih menekankan pada konponen/elemen adalah :
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
 Karakteristik sistem yaitu :
mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung,
masukan, keluaran, pengolah/proses, dan sasaran atau tujuan.
 Klasifikasi sistem dari beberapa sudut pandang sebagai berikut :
1. Sistem sebagai sitem alamiah dan sistem buatan manusia.
2. Sistem sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
3. Sistem sebagai sistem tertentu (deterministic) dan sistem tak tentu
(probabilistic)
4. Sistem sebagai sitem tertutup dan sistem terbuka.
1.2. Konsep Dasar Informasi
Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-
sumberdaya utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi
juga merupakan sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola.
Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar
produk sampingan bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan
pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau
kegagalan suatu usaha.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi.
Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam
suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan
perusahaan dalam mencapai tujuan.
 Definisi informasi adalah :
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya.
Data adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan
kesatuan yang nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang
mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan),
hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam dalam bentuk angka,
huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
 Siklus informasi :
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk
menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk
mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan
siklus pengolahan data (siklus informasi).
 Kebutuhan informasi didasarkan pada :
1. kegiatan bisnis yang semakin komplek.
2. Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
Output komputer berupa informasi dapat digunakan oleh manager, non
manager ataupun perorangan dalam suatu perusahaan.
 Kualistas informasi tergantung pada tiga hal yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga
berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya,
mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise)
yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut. Komponen
akurat meliputi :
- Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan
sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
- Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki kebenaran.
- Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
keamanan.
2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab
informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga
bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat
berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya
informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir
untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya
informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada
akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila
ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih
besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar
informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang
tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam
pengambilan keputusan.
 Definisi sistem informasi adalah :
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
 Definisi lain sistem informasi adalah :
kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan
komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi)
guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

1.4. Komponen Sistem Informasi


Komponen sistem informasi yang disebut blok bangunan yaitu :
blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan
blok kendali. Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
 Blok masukan
mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan
media untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa
dokumen dasar.
 Blok model
terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan
dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
 Blok keluaran
produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang
berkualitas.
 Blok teknologi
merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari
3 bagian utama yaitu teknisi(brainware), perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang
mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator komputer,
pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analis sistem).
Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program).
Teknologi perangkat keras berupa teknologi masukan (semua perangkat
yang digunakan untuk menangkap data seperti : keyboard, scanner, barcode),
teknologi keluaran (perangkat yang dapat menyajikan informasi yang
dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi pemroses (komponen CPU),
teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk menyimpan
data seperti : magnetik tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi
(teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM)
 Blok basis data
merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
 Blok kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-
hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi
kesalahan dapat langsung diatasi.

1.5. Jenis-jenis Sistem Informasi


Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung
pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa
bagian (gambar:1):

1. Transaction Processing Systems (TPS)


TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang
memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.
Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems
(KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data,
yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya
menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau
memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya
secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi.
Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic
scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan
doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau
masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)


SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)


DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai
sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi
mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun
keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)


AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara
cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa
alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem
sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-
pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-
based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan
seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu
organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi
pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik
terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah
knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan
pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa
terstruktur dan anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support


Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-
terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems
membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok
bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam
bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS
disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang
disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang
terhubung dengan jaringan.

7. Executive Support Systems (ESS)


ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS
membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal
dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-
tempat yang bisa diakses seperti kantor.

Gambar 1. Jenis-jenis sistem


 Contoh sistem informasi antara lain :
1. Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk
melayani pemesanan/pembelian tiket.
2. Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan
dukungan barcode reader untuk mempercepat pemasukan data.
3. Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh
data akademis dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap
semester.
4. Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan
yang jatuh tempo.
5. Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui
riwayat penyakit pasien.

 Kemampuan utama sistem Informasi


1. melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan
tinggi.
2. menyediakan kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah.
3. menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang
kecil tetapi mudah diakses.
4. memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia
dengan cepat dan murah.
5. meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam
kelompok dalam suatu tempat atau beberapa lokasi.
6. mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan
secara manual.
7. mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
8. pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.

1.6. Pengembangan Sistem Informasi


Pengembangan sistem dapat berati menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki/diganti disebabkan
beberapa hal, yaitu:
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama,
permasalahan yang timbul dapat berupa ketidakberesan, pertumbuhan
organisasi,
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
3. Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi misalnya
pemerintah).

Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan


tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat
memakan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.

1.7. Analis Sistem


 Definisi Analisis Sistem
Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu
sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan,
kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan


dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa
persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.
 Analis Sistem
Menurut Yogiyanto (1995) analis sistem (analis informasi) adalah orang yang
menganalis sistem (mempelajari masalah-masalahan yang timbul dan
menentukan kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan
pemecahan permasalahan tersebut.
Menurut Kristanto (2003) analis sistem adalah orang yang mempunyai
kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem, memilih alternatif
pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan
menggunakan komputer.
 Peranan Analis Sistem
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara
mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output informasi
untuk membantu peningkatan proses organisasional. Dengan demikian,
analis sistem mempunyai tiga peranan penting, yaitu :
1. Sebagai konsultan
2. Sebagai ahli pendukung
3. Sebagai agen perubahan
 Tugas Analis Sistem
Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang analis sistem adalah :
1. Mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang
digunakan pada sistem yang telah berjalan.
2. Menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi
kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua
kekurangan tersebut kepada pemakai sistem.
3. Merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
4. Menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk
sistem yang baru dan memberikan argumen tentang keuntungan yang
dapat diperoleh dari pemakian sistem yang baru tersebut.
5. Mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang
baru tersebut.
Pengertian dari Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sekelompok atau sekumpulan proses


dimana data dapat diolah, dianalisis, dan ditampilkan supaya data tersebut menjadi
berguna untuk kebutuhan pengambilan suatu keputusan. Sistem ini merupakan alat
yang sangat berguna untuk menunjang dan mengendalikan operasi perusahaan.

Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mengumpulkan dan mengatur semua data
dari berbagai tingkat perusahaan, meringkas, kemudian memfasilitasi dan
meningkatkan kualitas dari pengambilan keputusan untuk meningkatkan
produktivitas dan profitabilitas sebuah perusahaan.

Sistem ini berbasis komputer dan dapat berupa lembar excel atau platform yang
lebih kompleks. Selain itu data dapat diakses dan diolah secara internal maupun
eksternal. Sehingga, sistem informasi yang digunakan lebih efisien dan produktif.
Fungsi Sistem Informasi Manajemen pada Bisnis

Sistem ini sangat dibutuhkan karena memiliki tingkat kompleksitas tinggi dalam
organisasi bisnis. Apabila tidak memiliki informasi yang tepat, maka tidak akan ada
organisasi maupun bisnis yang dapat mengambil sebuah keputusan dengan baik.
Setiap pengambilan keputusan dari bisnis maupun organisasi harus berdasarkan
informasi yang relevan dan telah terverifikasi. Jika tidak memiliki informasi yang
relevan maupun terverifikasi, maka bisnis yang anda jalankan dapat mengalami
kerugian yang besar dan produktivitas akan menurun.

Berikut merupakan fungsi dari SIM pada bisnis:


1. Membantu dalam proses pengambilan keputusan
Sebuah sistem tentu harus berdasarkan informasi yang relevan dan dari sumber
yang valid. Informasi tersebut haruslah mengandung sebuah fakta agar proses
pengambilan keputusan berjalan dengan baik. Dengan adanya sistem informasi
manajemen dalam bisnis anda, maka pengambilan keputusan akan lebih mudah dan
terstruktur dengan baik.
2. Membantu dalam menemukan suatu masalah
Seperti yang telah diketahui, sistem ini akan memberikan informasi yang relevan
dalam setiap aspek kegiatan. Apabila terdapat kesalahan pada manajemen, maka
informasi pada SIM akan memberikan solusi pada permasalahan tersebut.
3. Membantu dalam hal membandingkan kinerja bisnis
Di dalam sistem ini juga menyimpan history data dan menyimpan data dalam sebuah
basis data (database). Sehingga pada sistem informasi manajemen dapat
membandingkan kinerja bisnis anda dengan lebih mudah dan cepat.
4. Membantu dalam hal koordinasi antar departemen
Terkadang, di beberapa perusahaan bisnis memiliki beberapa departemen dan
menjalankan tugas masing – masing. Sehingga perlu adanya sebuah sistem yang
dapat mengkoordinasikan tiap departemen dengan baik. SIM disini, memiliki
kemampuan untuk membantu koordinasi masing – masing departemen.
Pertukaran informasi menjadi lebih baik dan cepat dengan manajemen yang
terstruktur. Hubungan yang sehat akan terbentuk pada setiap orang dalam
departemen satu dengan departemen yang lain dalam pertukaran informasi.

 Pembahasan

Sistem Informasi Manajemen Dalam PT PLN (Persero)

Program pengembangan system informasi manajemen PLN memprioritaskan


implementasi aplikasi perusahaan dan manajemen pelanggan.

Aktivitas yang telah dilakukan perusahaan hingga akhir 2006 adalah antara lain:
1. Enterprise Resource Planning (ERP)

 Operasi sepenuhnya dari system ERP dimulai dari 4 projek awal (pilot project),
antara lain: kantor utama, distribusi bali, distribusi Jakarta Raya dan Tangerang
dan PLN P3B.

 Inisiasi implementasi program Go Live Support Extension (GLSE)

Dengan pembuatan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), yang


telah dilakukan pada kantor utama, distribusi Bali, distribusi Jakarta Raya dan
Tangerang dan PLN P3B dan ditujukan sebagai program implementasi awal dari Go
Live Support Extension (GLSE) yang ditujukan untuk mendukung perubahan sistem
informasi manajemen secara luas dalam operasional PLN yang sebelumnya belum
maksimal dalam menerapkan ERP.

2. Information Technology Master Plan (ITMP)

 Pembuatan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), dimana salah


satunya adalah corporate and shared services (CSSC – Corporate Share
Services Center).

 Pengaturan dari skenario yang terbesar dari pengembangan sebuah Customer


Information System (CIS).

Selain telah menerapkan ERP, PLN juga sedang mengembangkan salah satu
aplikasi ERP yang mencakup rencana pembuatan beberapa aplikasi yang termasuk
dalam Information Technology Master Plan (ITMP) (rencana utama teknologi
informasi) yang mencakup rencana pembuatan aplikasi corporate and shared
services (CSSC – Corporate Share Services Center) yang menunjukkan integrasi
antar unit PLN di satu wilayah operasi yang akan memudahkan pertukaran informasi
antar unit PLN dalam wilayah operasi tersebut. Cakupan pengembangan aplikasi
menurut ITMP lainnya adalah pengaturan dari scenario yang terbesar dari
pengembangan sebuah Customer Information System (CIS) yang tentu saja akan
memudahkan pengaturan seluruh data pelanggan, dan untuk memudahkan
penentuan beban tarif yang akan ditagih pada pelanggan, sebab dengan cara
manual sudah sangat tidak memungkinkan dengan bertambahnya jumlah pelanggan
PLN. Dalam mengimplementasikan CIS ini, PLN telah membentuk tim untuk
merancang kebijakan dan aktivitas untuk mengimplementasikan aplikasi CIS ini di
tahun 2006.

3. Information Technology Detail Implementation Plan (ITDP)

Penyelesaian laporan dari awal, yaitu pengisian kuesioner untuk DisCo(Distribusi),


TransCo(Transmisi), dan GenCo(Generasi), dan kemudian akan dilanjutkan dengan
studi komparatif pada praktek terbaik sebelum kompilasi akhir dari dokumen
perencanaan detail IT (IT Details Plan document).

4. Customer Information System (CIS)

Pembentukan tim koordinasi CIS PLN 2006 yang menyusun dan menyiapkan
rencana kebijakan dan aktivitas untuk mengimplementasikan aplikasi CIS PLN 2006.

5. E-Procurement

 Modul KHS (Unit Price Agreement) dari aplikasi e-Proc telah beroperasi dalam
beberapa bagian unit PLN.

 Aplikasi SIMAT menggunakan aplikasi data pendukung dari keseimbangan


supply material untuk e-Proc dalam 17 unit.

Pengembangan system infomasi lainnya yang diimplementasikan pada tahun


2006 adalah E-procurement, yaitu pengadaan barang secara on-line. Di sini, para
supplier harus mendaftarkan perusahaannya terlebih dahulu pada PLN, setelah
mendaftarkan perusahaan, PLN akan memberikan ID dan Password bagi
perusahaan tersebut. ID dan Password ini digunakan untuk masuk ke web site
pengadaan PLN dan kemudian akan memberikan penawaran pada PLN. PLN
kemudian akan melakukan perbandingan dengan perusahaan lain yang juga telah
memberikan penawaran dengan modul KHS (Unit Price Agreement / persetujuan
harga unit). Supplier yang keluar sebagai pemenang akan diberitahukan melalui e-
mail, web site PLN maupun telepon.

Aplikasi yang digunakan adalah aplikasi SIMAT yang menggunakan aplikasi


data pendukung dari keseimbangan supply material untuk e-Proc dalam 17 unit. Hal
ini berarti bahwa jika salah satu jenis stock barang yang saling bergantung telah
hampir habis, maka aplikasi ini akan memberitahukan untuk segera melakukan
pengadaan material yang telah hamper habis tersebut. Sebagai contoh, satu buah
tiang listrik harus menampung 5 kabel listrik. Jika kabel listrik sisa 4 maka sistem
akan segera memberitahukan untuk melakuikan pengadaan kabel listrik agar segera
menjadi 5 untuk memenuhi syarat sebuah tiang listrik tersebut.

6. I-SMS

 Penyelesaian dari Service Cooperation Agreement untuk I-SMS 8123 untuk


periode tahun 2006-2007 antara PT PLN (Persero) dan operator selular sebagai
penyedia konten (Content Provider).

 Penandatanganan kontrak (Agreement) dari layanan I-SMS out-in Service Pilot


Project Implementation telah diadakan di APJ Surabaya Selatan pada unit
distribusi PLN Jawa Timur
System informasi lainnya yang baru diterapkan adalah I-SMS 8123 yang akan
selesai diimplementasikan pada tahun 2006-2007 antara PT PLN (Persero) dan
operator selular sebagai penyedia konten (Content Provider) pada unit distribusi PLN
Jawa Timur. Layanan ini akan memberitahukan jumlah pemakaian listrik dalam satu
periode, cara dan tempat pembayaran yang bisa dipilih pelanggan, dan cabang-
cabang PLN yang ada dalam wilayah tertentu. Layanan I-SMS juga hanya terbatas
pada daerah Jawa dan itu juga belum maksimal serta belum dikembangkan hingga
seluruh Indonesia.
 Kesimpulan

Sistem informasi manajemen Manajemen dalam PLN seperti yang telah disebutkan,
merupakan penambahan dari sistem informasi manajemen manajemen yang
sebelumnya telah ada pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan tentu saja
untuk menunjang operasi PLN dalam menyediakan listrik bagi masyarakat luas
seiring dengan perkembangan teknologi dan tentu saja permintaan listrik dari
pelanggan yang semakin besar sehingga diperlukan sistem informasi manajemen
yang harus bisa menunjang permintaan tersebut. Pembuatan aplikasi Enterprise
Resources Planning (ERP), telah dilakukan pada kantor utama, distribusi Bali,
distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dan PLN P3B dan ditujukan sebagai program
implementasi awal dari Go Live Support Extension. PLN juga sedang
mengembangkan salah satu aplikasi ERP yang mencakup rencana pembuatan
beberapa aplikasi yang termasuk dalam Information Technology Master Plan (ITMP)
(rencana utama teknologi informasi) yang mencakup rencana pembuatan aplikasi
corporate and shared services (CSSC – Corporate Share Services Center),
Customer Information System (CIS), e-procurement, dan I-SMS 8123. Dari sekian
jumlah sistem informasi manajemen baru yang telah diimplementasikan PLN, dapat
dikatakan belum memadai untuk melayani masyarakat, sebab keterbatasan sumber
daya manusia yang menjadi kendala utama sulit untuk diatasi. Penerapan CIS juga
masih membutuhkan waktu yang belum jelas sebab dalam tahun 2006 saja hanya
masih dalam tahap perencanaan.

 Daftar Pustaka (Minimal 5, sumber bisa modul, ebook, artikel baik


online maupun offline)

Putra, Y. M. (2021). Pengantar Sistem Informasi. Modul Perkuliahan Sistem


Informasi Manajemen. Jakarata: FEB-Universitas Mercu Buana.

http://etheses.uin-malang.ac.id/840/12/11510100%20Ringkasan.pdf

https://wendly.wordpress.com/2008/08/02/penerapan-sistem-informasi-manajemen-
pada-pt-pln-persero/

PLN, 2021. https://web.pln.co.id/tentang-kami/profil-perusahaan (Diakses Selasa, 9


Mar 2021, 11:11)

http://dytadanasuraya.blogspot.com/2013/12/penerapan-sistem-informasi-
manajemen.html

https://www.sekawanmedia.co.id/sistem-informasi-manajemen/

Anda mungkin juga menyukai