Anda di halaman 1dari 12

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Sistem Informasi Manajemen dan E-Businnes

Disusun oleh:

Indah Permata Yanda (120820210504)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2022
Sistem Informasi Manajemen

I. Konsep Sistem
Sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu “sustema” yang memiliki makna
komponen dan elemen yang bersatu guna memudahkan sebuah materi untuk
mencapai tujuan tertentu. Menurut Abdul Kadir (2014:61) bahwa “Sistem adalah
elemen yang saling terkait atau terpadu yang tersedia untuk mencapai suatu
tujuan”. Sedangkan menurut Sutabri (2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu
kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu”.
Sistem merupakan kumpulan dari sub-sistem, bagian, unsur, komponen, atau
apapun baik secara fisik maupun non-fisik yang saling berhubungan satu sama
lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan. Secara
umum sistem dapat diartikan sebagai suatu Keharmonisan. Sistem memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
A. Memiliki Tujuan
Sistem dibuat agar dapat memudahkan manusia dalam mencapai tujuan.
Setiap sistem pasti memiliki suatu tujuan yang akan dicapai, sehingga tujuan
antara satu sistem dengan sistem yang lain itu berbeda. Tujuan ini akan
menjadi motivasi untuk mengarahkan sistem. Tanpa adanya tujuan maka
suatu sistem akan menjadi tidak terarah dan tidak terkendali.
Contoh: sistem informasi bertujuan untuk memudahkan manusia dalam
mengakses informasi sehingga memudahkan pekerjaannya. Sistem
transaksi bertujuan untuk mempermudah proses bisnis dalam bidang
keuangan.
B. Memiliki Batasan
Sebuah sistem memiliki batasan antara yang satu dengan yang lainnya.
Dengan adanya batasan tersebut, maka sebuah sistem akan berdiri sendiri.
Batasan sistem ini merupakan ruang lingkup dari fungsi sistem itu sendiri
atau sering disebut dengan scope.
Contoh: Sistem transaksi hanya membahas ruang lingkup transaksi dan
komponen-komponen di dalamnya.
C. Ada Input dan Output
Setiap sistem pasti memiliki input dan output. Input merupakan suatu elemen
yang masuk ke dalam suatu sistem guna untuk mengaktifkan komponen-
komponen yang ada di dalamnya. Dengan adanya input tersebut, sebuah
sistem mampu beroperasi untuk menghasilkan sesuatu. Sedangkan output
merupakan hasil dari operasi suatu sistem.
Contoh: Pada Sistem Komputer alat inputnya berupa mouse dan keyboard,
sedangkan outputnya berupa monitor yang dapat menampilkan tampilan
sesuai perintah yang diinput melalui mouse dan keyboard. Sistem Informasi,
Input berupa data sedangkan output berupa informasi yang telah diolah.
D. Dipengaruhi oleh Lingkungan Internal dan Ekternal
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar dan dalam sistem.
Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa
merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang
merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak
mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap
kelangsungan hidup sistem. Lingkungan sistem terbagi menjadi dua yaitu :
 Internal : merupakan lingkungan di luar sistem namun berada di
dalam organisasi, yaitu seperti budaya dan pengaruh baik dari atasan
maupun konflik diri sendiri.
 Eksternal : merupakan lingkungan yang berada di luar organisasi dan
di luar sistem, seperti : customer, pemerintah, kompetitor,
masyarakat, modal, Tenaga Kerja, Teknologi dan lain sebagainya.
E. Memiliki Hirarki
Dalam sebuah sistem terdapat tingkatan dalam berbagai unsur komponen,
mulai dari yang tertinggi hingga yang terendah. Hal ini bertujuan agar dalam
sebuah sistem dapat terorganisir dalam mencapai tujuan tertentu
Contoh : Pada sistem pemerintahan terdapat Hirarki mulai dari presiden,
wakil prediden, menteri, hingga jabatan pelaksana.

II. Konsep Informasi


Informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang memiliki arti dan
kegunaan. Dalam pelaksanaannya sebuah data akan diproses sedemikian rupa
terlebih dahulu sebelum disajikan dalam bentuk informasi. Seperti halnya
informasi gaji karyawan, dimana berasal dari data kehadiran dan tingkat jabatan
karyawan. Kemudian data tersebut akan diolah oleh seorang manajer sehingga
akan menghasilkan output berupa informasi gaji karyawan. Suatu informasi yang
berkualitas harus memenuhi ciri-ciri berikut ini :
A. Akurat
Akurat yaitu informasi yang tersedia mencerminkan keadaan yang
sesungguhnya atau fakta. Faktor utama yang mempengaruhi data dapat
dimaknai sebagai suatu fakta yaitu berdasarkan Persepsi seseorang.
Menurut Robbins & Judge, Persepsi merupakan suatu cara individu dalam
menganalisis dan mengartikan pengamatan indrawi mereka dengan tujuan
untuk memberikan makna terhadap lingkungan sekitar mereka. Namun
ada dua hal yang mempengaruhi persepsi yaitu, Pengenalan Pola dan
Perhatian. Pengenalan pola tidak dapat terjadi secara spontan, tergantung
kepada frekuensi atau seberapa sering orang tersebut melihatnya. Sudut
pandang seseorang dalam mengenali suatu informasi akan berbeda-beda,
oleh karena itu benar salahnya suatu informasi tergantung kepada
pengetahuan yang miliki oleh orang tersebut. Sedangkan Perhatian
merupakan upaya seseorang menghilangkan rangsangan lain. Hal ini
disebabkan karena dalam mengamati suatu informasi bisa jadi perhatian
seorang pengamat dapat terfokus pada data yang diamati atau bahkan
terpecah dan terbagi karena faktor eksternal. Oleh karena itu dalam
mengamati informasi sangat diperlukan perhatian khusus.
B. Aktual (Tepat Waktu)
Informasi tersebut merupakan informasi yang terbaru atau ter-update dan
tersedia pada saat dibutuhkan.
C. Lengkap
Semua informasi yang perlukan tersedia sehingga dapat memenuhi
kebutuhan.
D. Relevan
Informasi yang tersedia sesuai dengan apa yang dibutuhkan (sesuai
kebutuhan).

III. Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik
maupun non-fisik yang saling berhubungan dan bekerjasama secara harmonis
untuk mengolah data menjadi informasi. Sedangkan menurut O’brien & Marakas,
Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang terdiri atas kombinasi
terorganisasi apapun dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan
komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang
berfungsi untuk menyimpan, mengambil, mengubah, dan memisahkan informasi
dalam sebuah organisasi. Sistem informasi yang pertama ada di dunia adalah
Sistem Informasi Ciptaan Tuhan, dimana sistem informasi ini berpusat berproses
pada otak manusia yang dikenal dengan kemampuan Kognisi. Kemudian sistem
informasi berubah menjadi Manual yang diolah menggunakan Abacus dan Pena
ataupun tinta. Kemudian setelah itu berkembang ke penggunaan sistem
informasi Mekanik dengan menggunakan mesin ketik. Kemudian selanjutnya
berkembang menjadi sistem informasi Elektrik, dimana bentuk alatnya tidak jauh
berbeda dengan peralatan mekanik hanya saja yang membedakannya yaitu
penggunaan listrik sebagai tenaga penggeraknya. Seiring berkembangnya
zaman sistem informasi semakin berkembang hingga memasuki tahap
penggunaan sistem informasi Elektronik sebagaimana yang kita gunakan saat
ini.
Sistem Informasi Manajemen merupakan kumpulan sub-sistem yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang diperlukan dalam
proses pengambilan keputusan saat melaksanakan fungsinya. Jadi sistem
informasi manajemen merupakan sekumpulan data yang dapat diolah, dianalisis,
kemudian ditampilkan dalam bentuk informasi agar dapat berguna untuk
kebutuhan pengambilan suatu keputusan. Sistem ini merupakan alat yang
sangat berguna untuk menunjang dan mengendalikan operasi perusahaan.
Dalam sistem informasi manajemen berdasarkan fungsi organisasi dapat
dipecah menjadi beberapa sub-sistem yaitu:
 Sistem Informasi Eksekutif
Merupakan sub-sistem yang saling terhubung satu sama lain secara
harmonis yang digunakan oleh tingkatan manajemen puncak dalam
mengolah data dan informasi untuk mengambil keputusan mengenai strategi
perusahaan. Sistem ini khusus dirancang untuk para eksekutif sehingga
mempermudah dalam melaksanakan tugasnya.
 Sistem Informasi Pemasaran
Merupakan sistem informasi yang dirancang untuk mengolah data yang
berkaitan dengan masalah pada pemasaran hingga menjadi informasi
pemasaran yang diperlukan oleh manajemen untuk mengambil keputusan
dalam rangka melaksanakan fungsinya. Pada sistem pemasaran input dapat
berupa data penjualan, riset pasar, informasi intelijen pemasaran, kemudian
data-data tersebut akan disimpan pada database perusahaan dan diolah
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan berbagai informasi yang
dapat digunakan oleh manajer sebagai referensi dalam pengambilan
keputusan.
 Sistem Informasi Keuangan
Merupakan sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi
yang berhubungan dengan arus uang di dalam perusahaan. Pengguna
sistem ini yaitu para manajer keuangan yang membutuhkan berbagai
informasi mengenai arus uang untuk pengambilan keputusan yang tepat
dalam mengelola sumber daya.
 Sistem Informasi Manajemen SDM
Merupakan sistem informasi yang dirancang untuk mengolah data yang
berkaitan dengan pengelolaan SDM hingga menjadi sebuah informasi SDM
yang diperlukan manajer SDM dalam mengambil suatu keputusan dalam
melaksanakan fungsinya.
Contoh : dalam kegiatan pengelolaan sumber daya manusia, seorang
manajer harus mampu memanfaatkan informasi mengenai karyawan agar
mampu membuat keputusan-keputusan penting mengenai kebutuhan
rekrutmen, training, hingga pemutusan hubungan kerja.

IV. Sejarah Perkembangan Sistem Informasi Manajemen


Sejarah sistem informasi manajemen tidak lepas dari perkembangan teknologi
informasi. Sistem informasi manajemen (SIM) mengikuti perkembangan yang
terjadi pada dunia teknologi karena SIM adalah sistem yang menggunakan
teknologi dalam melakukan pengumpulan dan pengolahan data menjadi sebuah
informasi yang berguna. Berikut perkembangan Sistem Informasi Manajemen :
A. Sejarah SIM Era Pertama (1950 - 1960)
Era pertama dalam sejarah sistem informasi manajemen terjadi sebelum
tahun 1965. Saat itu telah ditemukan komputer namun bentuknya sangat
besar atau dikenal dengan komputer Mainframe. Ukuran komputer tersebut
hampir satu ruangan khusus dan membutuhkan beberapa teknisi untuk
mengoperasikannya. Sedikit perusahaan yang mengimplementasikan
komputer dalam sistem bisnisnya karena biaya yang besar dan
penggunaan komputer yang masih sulit pada waktu itu. Pada masa ini
komputer hanya digunakan sebagai alat untuk memproses data, sehingga
sistem informasi yang berkembang pada tahap ini dikenal dengan
Electronic Data Processing Systems (EDP).

B. Sejarah SIM Era Kedua (1960 – 1970)


Era kedua dalam sejarah sistem informasi manajemen dimulai pada tahun
1960 hinga 1970. Saat itu, komputer telah berkembang pesat dari sisi
performa dengan harganya juga lebih terjangkau. Pada saat ini
Kemampuan komputer sudah semakin meningkat dengan ditemukannya
“mikroprosesor” pada komputer. Selain itu pada masa ini aplikasi
perangkat lunak “software” mulai bermunculan. Sumber daya manusia
yang ahli dibidang komputer mulai merata. Sistem informasi manajemen
mulai banyak dilirik oleh perusahaan. Karyawan perusahaan sudah banyak
yang bisa mengoperasikan komputer dan aplikasinya. Pada tahap ini
komputer sudah dapat digunakan sebagai alat untuk pembuatan laporan
manajemen keuangan perusahaan sehingga istilah Management
Information Systems (MIS) sudah dikenal pada masa ini.

C. Sejarah SIM Era Ketiga (1970 – 1980)


Sistem informasi manajemen yang terkomputerisasi di era ketiga ini terjadi
sekitar tahun 1970-an hingga awal tahun 1980-an. Pada era ini, SIM yang
terkomputerisasi mulai banyak dipakai oleh perusahaan. Selain itu pada
era ini komputer tidak hanya dimiliki oleh perusahaan saja, bahkan sudah
dimiliki oleh masyarakat secara pribadi. Banyak perusahaan terutama
perusahaan multi-nasional yang menciptakan sistem informasi mereka
walaupun masih belum sempurna.
Pada tahap ini komputer sudah digunakan sebagai alat pendukung dalam
membuat keputusan. Sehingga dikenal dengan istilah Decision Support
Systems (DSS)

D. Sejarah SIM Era Keempat (1980 – 1990)


Pada era keempat adalah penyempurnaan teknologi di era ketiga.
Perbaikan yang menghasilkan kecepatan akses jaringan yang lebih mudah
dan cepat. Proses pengambilan keputusan menjadi lebih mudah karena
akses informasi yang mudah dan cepat. Beberapa departemen di
perusahaan bisa dikonsolidasikan dan dihubungkan dalam satu server
atau platform tunggal yang bisa dengan mudah diakses oleh setiap
departemen. Sistem yang berkembang pada era ini dikenal sebagai
Strategic Information Systems (SIS), Expert Systems (ES), Executive
Information Systems (EIS), End-user computing systems.

E. Sejarah SIM Era Kelima (1990 – 2000)


Di era ini, aplikasi perangkat lunak mulai banyak dikembangkan. Beberapa
aplikasi khusus perusahaan mulai terpadu dan bisa diakses ke berbagai
departemen lain yang terdapat pada perusahaan. Kecepatannya juga lebih
tinggi jika dibandingkan dengan komputer di era sebelumnya.
Pada masa ini sudah mulai berkembang Sistem e-bisnis & e-commerce
berbasis internet, Website perusahaan dan operasi e-bisnis secara global,
internet dan intranet. Namun perkembangan pada masa ini belum
secanggih Era Ke-Enam.

F. Sejarah SIM Era Keenam (2000 – 2010)


Pada era ini informasi bisa diakses dimana saja dan kapan saja serta
tersedia dalam berbagai format dengan kecepatan yang berkali-kali lipat
dari sebelumnya. Bahkan pengguna bisa membaca informasi yang
dihasilkan dalam genggaman tangannya. Pada masa ini sudah
berkembang teknologi Internet super cepat, Smartphone, dan Cloud
Computing. Pada masa perkembangan tahap ini teknologi Sistem
Informasi sudah digunakan dalam manajemen SDM, Manajemen Supply
Chain (Rantai Pemasok), dan juga sudah digunakan dalam pendukung
Sistem Intelijen Bisnis.

V. Komponen Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen merupakan gabungan dari beberapa
komponen yang saling terhubung satu sama lain secara harmonis untuk
mencapai suatu tujuan. Komponen pada sistem informasi manajemen yaitu
sebagai berikut:
A. Brainware (SDM)
Merupakan sumber daya manusia yang menggunakan sistem informasi.
Komponen sistem informasi jika dilihat dari penggunanya maka terbagi
menjadi 2 tipe pengguna, yaitu:
 Pengguna Akhir : yaitu mereka yang menggunakan sistem informasi atau
menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut. Pengguna
akhir atau End User dalam suatu bisnis disebut dengan Knowledge
Worker.
 Pengguna Spesialis Sistem Informasi : yaitu mereka yang
mengembangkan dan mengoperasikan Sistem Informasi. Seorang
Spesialis Sistem Informasi bertugas dalam menganalisis sistem,
mengembangkan perangkat lunak, dan menjadi operator sistem serta
melakukan manajemen terhadap penggunaan sistem tersebut. Profesi
yang dianggap sebagai Spesialis Sistem Informasi yaitu Programmer,
teknisi, dan tenaga administrasi Sistem Informasi.
B. Hardware
Merupakan perangkat keras komputer atau komponen fisik komputer
yang digunakan dalam mengakses Sistem Informasi. Hardware ini terbagi
menjadi dua yaitu :
 Perangkat Input : Perangkat yang digunakan untuk memasukan data dan
perintah. Contoh: Mouse, Keyboard, Scanner, dan lain-lain.
 Perangkat Output : Perangkat yang digunakan untuk menampilkan hasil
dari pengolahan data. Contoh: Monitor, Speaker, Printer, dan lain-lain.
 Perangkat prosesor : Perangkat yang mengolah dan memproses suatu
data.
Contoh: CPU, RAM, ROM, VGA.
C. Software (perangkat lunak)
Merupakan program komputer yang berisi instruksi pengoperasian
dengan memanfaatkan kemampuan komputer tersebut untuk melakukan
suatu tugas yang diinginkan oleh pengguna. Dimana instruksi ini
mengarahkan dan mengendalikan perangkat keras komputer.
Contoh : Software Microsoft Excel, Microsoft Office, Adobe Illustrator, Unity,
dan lain-lain.
D. Database
adalah kumpulan dari beberapa informasi yang disimpan di dalam
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu
program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Kegunaan utama sistem database adalah agar pemakai mampu menyusun
suatu pandangan (view) dari abstraksi data.
E. Network (Jaringan)
Yaitu jaringan dari system komunikasi data yang melibatkan satu atau
lebih system komputer yang saling terhubung satu sama lain dengan
menggunakan jalur transmisi alat komunikasi untuk membentuk suatu
system. Dengan network, komputer yang satu dapat terhubung dengan
komputer yang lain dalam hal berbagi data.
Contoh : Jaringan LAN dalam suatu kantor, Jaringan Wi-fi.
F. Prosedur
Yaitu seperangkat instruksi atau langkah-langkah diperlukan oleh
pengguna dalam menggunakan suatu sistem informasi.
Contoh : prosedur penggunaan Software Microsoft Excel.

VI. Peran Sistem Informasi Terhadap Model Bisnis Saat Ini


Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat terutama dalam
bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan tantangan terbesar bagi
setiap perusahaan dalam menghadapi perubahan pasar yang semakin dinamis.
Hampir dari seluruh perusahaan baik skala besar maupun skala kecil telah
menggunakan Teknologi Informasi sebagai salah satu aktifitas yang sangat
dibutuhkan untuk dapat memberikan peningkatan terhadap layanan bisnis yang
mereka kelola. Saat ini Teknologi Informasi telah banyak digunakan untuk
mendukung proses bisnis baik di bidang ekonomi maupun perbankan. Dengan
adanya kebutuhan terhadap Sistem Informasi dalam Manajemen bisnis, maka
muncullah aplikasi-aplikasi dibidang layanan e-bussiness, e-commerce, e-
banking dan lain-lain. Kebutuhan terhadap efisiensi waktu dan biaya
menyebabkan setiap pelaku bisnis merasa perlu menerapkan teknologi informasi
dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi menyebabkan
perubahan pada pola kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource
Planning (ERP).

Peranan Sistem Informasi terhadap Bisnis yaitu sebagai berikut :


1. Munculnya Model Bisnis Baru
Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, hampir semua
jaringan di dunia menggunakan sistem wireless atau tanpa kabel. Selain itu
tuntutan masyarakat akan kemudahan layanan semakin meningkat. Sehingga
muncul lah teknologi-teknologi yang semakin praktis penggunaannya yang
dapat diakses kapan saja dan dimana saja, seperti munculnya layanan video
online Netflix untuk streaming, Apple iTunes, Amazon, dan lain sebagainya.
Hal ini berpotensi mengancam bisnis TV kabel yang selama ini mendominasi.
Karena akan semakin banyak penonton atau pengguna TV yang akan
meninggalkan penggunaan TV kabel dan beralih kepada hiburan yang lebih
praktis dengan menggunakan smartphone dan tablet yang terkoneksi dengan
Internet.

2. Inovasi dalam Teknologi Informasi


Inovasi teknologi informasi yang berkelanjutan telah mengubah dunia
bisnis tradisional. Sebagian besar perubahan ini telah terjadi dalam beberapa
tahun terakhir. Di indonesia perubahan secara besar-besaran sangat
dirasakan di masa pandemic Covid-19. Dimana banyak perusahan yang
beralih dari metode bisnis konvensional menuju bisnis yang serba digital.
Dengan Inovasi ini memungkinkan pengusaha dan perusahaan tradisional
berinovasi untuk menciptakan produk dan layanan baru. Perkembangan
teknologi menuntut suatu perusahaan untuk dapat mengembangkan model
bisnis baru dan mengubah perilaku bisnis sehari-hari agar tidak ter-disrupsi
oleh persaingan pasar. Dalam keadaan saat ini beberapa bisnis bahkan
industri yang menggunakan metode konvensional akan ketinggalan bahkan
tenggelam dalam persaingan pasar, sementara bisnis baru bermunculan.
Contohnya termasuk munculnya komputasi awan, pertumbuhan platform
bisnis digital seluler berbasis smartphone dan komputer tablet, Big Data,
Business analytic, dan penggunaan jejaring sosial oleh manajer dalam
mencapai tujuan bisnis.

3. Berkembangnya e-Bisnis atau E-commerce


Dengan munculnya E-commerce, menyebabkan terjadinya perubahan
dari cara pandang perusahaan dalam merancang, memproduksi, dan
mengirimkan produk dan layanan mereka. Sehingga hal ini berdampak buruk
terhadap pemasaran tradisional dan industri periklanan dan perusahaan
media yang masih menggunakan sistem pemasaran konvensional. Saat ini
Facebook dan situs jejaring sosial lainnya seperti YouTube, Twitter, dan
Tumblr bersama dengan Netflix, layanan musik Apple Beats, dan banyak
perusahaan media lainnya menunjukkan wajah baru e-commerce di abad
kedua puluh satu yaitu dengan menjual jasa. Saat ini facebook dan berbagai
media sosial tidak hanya menyediakan layanan hiburan bagi pengguna tetapi
menyediakan layanan iklan dan promosi bagi pengguna aplikasi tersebut.
Dalam berbagai sosial media saat ini, sudah banyak menyisipkan iklan untuk
promosi produk, yang mana iklan tersebut telah terhubung langsung dengan
situs (link) E-commerce. Sehingga dengan berbagai kemudahan dan
jangkauan pasar yang lebih luas yang ditawarkan oleh E-commerce,
menyebabkan sebagian besar produk-produk lokal maupun internasional
beralih dari sistem pemasaran konvensional ke sistem pemasaran digital.
Sehingga menyebabkan semakin berkembangnya e-Bisnis atau E-
commerce.

4. Perubahan Manajemen
Dengan pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan sistem
informasi menjadi landasan untuk menjalankan bisnis. Saat ini penggunaan
Email, konferensi online, telepon pintar, jaringan Wi-Fi nirkabel berkecepatan
tinggi, dan komputer tablet telah menjadi alat penting untuk menjalankan
bisnis. Sehingga dengan pemanfaatan alat tersebut dapat memungkinkan
seorang manajer bisa melakukan pengawasan dari jarak jauh, dan dapat
merubah pola manajemen ke arah yang lebih fleksibel. Dengan adanya
perkembangan sistem informasi pada suatu perusahaan yang disertai
dengan dukungan Big Data yang mumpuni, menyebabkan seorang manajer
tidak lagi kebingungan dalam menjalankan tugasnya, namun sebaliknya
mereka lebih leluasa dalam mengakses informasi secara online dalam
pembuatan keputusan yang efektif dan efisien. Sistem informasi menjadi
dasar dari rantai pasokan yang bergerak cepat. Internet memungkinkan
banyak bisnis untuk membeli, menjual, mengiklankan, dan meminta umpan
balik pelanggan secara online. Dengan adanya Perkembangan sistem
informasi membuat organisasi berusaha menjadi lebih kompetitif dan efisien
dengan menjalankan proses bisnis inti mereka secara online dan kemudian
berkembang menjadi perusahaan digital.

5. Perubahan Bentuk Perusahaan dan Organisasi


Dengan adanya perkembangan teknologi dan sistem informasi maka
bentuk dan cara kelola sebuah organisasi akan berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya, terutama pada masa perkembangan sistem informasi yang
sangat pesat ini. Saat ini industri atau organisasi lebih menekankan pada
kompetensi dan keterampilan daripada posisi dalam hierarki, serta juga
menekankan kecepatan yang lebih tinggi dan pengambilan keputusan yang
lebih akurat berdasarkan data dan analisis. Industri pada abad ke-21 lebih
menekankan inisiatif karyawan untuk mengambil peran dalam organisasi,
serta membuka kesempatan bagi karyawannya dalam berpendapat dan
berpartisipasi demi kemajuan perusahaan. Pada saat ini banyak perusahaan
yang menerapkan sistem kolaborasi dalam pelaksanaan bisnisnya, karena
mereka sadar akan dampak perubahan teknologi terhadap sikap konsumen,
dan budaya. Dengan semakin beragamnya permintaan dan kebutuhan
konsumen maka dalam pelaksanaan bisnisnya banyak perusahaan yang
menggunakan media sosial untuk melakukan interaksi secara langsung
dengan konsumen. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan kepedulian
perusahaan dalam mendengarkan saran dan masukan dari konsumen. Selain
itu hal ini juga menunjukkan pemahaman yang lebih baik dari suatu
perusahaan tentang pentingnya teknologi informasi dalam menciptakan dan
mengelola bisnis di zaman modern.

Anda mungkin juga menyukai