Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN MATERI KULIAH

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

Nama: Santika Maya Rindika


NPK : 2022.15.00192

BAB I

SEKILAS MENGENAI SISTEM INFORMASI

1.1 SISTEM INFORMASI

Sistem informasi (SI) adalah sebuah sistem formal, sosioteknikal, dan organisasional


yang dirancang untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan
informasi. Dari perspektif sosioteknis, sistem informasi disusun oleh empat komponen:
tugas, orang, struktur (atau peran), dan teknologi. Sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai suatu integrasi komponen untuk pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data.
Data tersebut kemudian digunakan untuk menyediakan informasi, berkontribusi pada
pengetahuan serta produk digital yang memfasilitasi pengambilan keputusan.

Sistem informasi komputer adalah sistem yang terdiri dari manusia dan komputer yang


memproses atau menafsirkan informasi. Istilah ini juga terkadang digunakan untuk merujuk
pada sistem komputer dengan perangkat lunak yang diinstal.

"Sistem informasi" juga merupakan bidang studi akademik tentang sistem dengan
referensi khusus untuk informasi dan jaringan pelengkap perangkat keras dan perangkat
lunak komputer yang digunakan orang dan organisasi untuk mengumpulkan, menyaring,
memproses, membuat, dan juga mendistribusikan data. Dengan penekanan pada sistem
informasi yang memiliki batas definitif, pengguna, prosesor, penyimpanan, input, output, dan
jaringan komunikasi tersebut.

Dalam banyak organisasi, departemen atau unit yang bertanggung jawab atas sistem
informasi dan pemrosesan data dikenal sebagai "layanan informasi". Ada yang membuat
perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis.
Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya
terlihat seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan
pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem
informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.

Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem
kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan
menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi
pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk
pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan
menampilkan) informasi. Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan
dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu
bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari
memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang
mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.

Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem


informasi dan organisasi informatika. Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi
dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan.

Terdapat empat langkah dalam membangun suatu sistem informasi, yaitu menentukan
serta mengetahui masalah, menyediakan solusi alternatif, memilih solusi, dan
mengimplementasikan solusi yang dipilih. Ketiga langkah pertama disebut sebagai analisis
sistem.

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Sistem informasi selalu
melibatkan data-data penting dimana data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi
para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi.
Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat
kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya atau
akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan
sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage).

1.2 RISIKO DAN TATA KELOLA KORPORAT

Dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), tata kelola perusahaan atau Corporate
Governance (CG) merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mengarahkan pengelolaan
perusahaan secara profesional berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab, independen, kewajaran, dan kesetaraan.

Adanya tata kelola perusahaan berguna untuk mengarahkan dan mengendalikan


perusahaan agar sesuai dengan peraturan undang-undang, sesuai dengan harapan pemangku
kepentingan (stakeholders), dan mematuhi norma dan etika bisnis yang berlaku.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa tata kelola perusahaan merupakan prinsip-
prinsip untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas guna mewujudkan nilai
perusahaan dalam jangka panjang.

Menurut Suprayitno dalam Good Corporate Governance dalam Perspektif Manajemen


Stratejik, tujuan utama dari pengelolaan perusahaan yang baik adalah untuk memberikan
perlindungan yang memadai dan memperlakukan pemegang saham dan pihak yang
berkepentingan lainnya secara adil.

Berikut tujuan dan manfaat tata kelola perusahaan yang dikutip dari Pengaruh Tata
Kelola Perusahaan terhadap Luas Pengungkapan Sukarela oleh Florentina Widita Sari :

1. Menciptakan tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang


didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan
kesetaraan, serta kewajaran
2. Membantu pemberdayaan fungsi dan kemandirian tiap organ perusahaan, yakni Dewan
Komisaris, Direksi, dan Rapat Umum Pemegang Saham
3. Mendorong pemegang saham, anggota dewan komisaris, dan anggota direksi agar saat
membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggi
dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
4. Menciptakan timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan
5. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikan
pemangku kepentingan lainnya
6. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun internasional, sehingga
meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus investasi dan pertumbuhan
ekonomi nasional yang berkesinambungan.

Secara umum terdapat lima prinsip dalam tata kelola perusahaan, berikut rinciannya:

1. Transparansi
Prinsip tata kelola perusahaan yang pertama, yaitu transparansi. Maksudnya perusahaan
menyediakan informasi yang relevan dan mudah diakses atau mudah dipahami oleh
pemangku kepentingan. Informasi tersebut bukan hanya berasal dari poin yang
disyaratkan peraturan Undang-Undang. Melainkan juga hal penting lainnya guna
mengambil keputusan pemegang saham, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.
2. Akuntabilitas
Prinsip selanjutnya adalah akuntabilitas, yakni pertanggungjawaban kinerja perusahaan
dengan transparan. Prinsip ini mengajarkan agar perusahaan bisa dikelola secara terukur
sesuai kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang
saham dan pemangku kepentingan lain.
3. Responsibilitas
Responsibilitas dalam tata kelola perusahaan maksudnya adalah perusahaan mematuhi
peraturan perundang-undangan dan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan
lingkungan. Perusahaan bisa memelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang
dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.
4. Independensi
Prinsip tata kelola perusahaan yang keempat adalah independensi. Dalam prinsip ini,
perusahaan dikelola secara independen dan tidak terafiliasi dengan pihak lain. Dengan
begini tiap perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak bisa diintervensi oleh pihak
lain.
5. Keadilan
Terakhir adalah keadilan (fairness), maksudnya yaitu adanya jaminan perlindungan hak
para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam hal ini juga termasuk
hak pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing.
1.3 PERAN DARI PROFESI AKUNTANSI

Makna akuntansi sebagai sebuah sistem informasi adalah sebagai proses


pengindentifikasian, pengukuran, serta pelaporan informasi ekonomi, yang menimbulkan
kemungkinan akan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh
para pengguna informasi keuangan tersebut.

Untuk lebih memahami dengan jelas mengenai akuntansi anda bisa membaca disini. Dari
penjelasan singkat mengenai akuntansi di atas, ada tiga hal yang bisa kita simpulkan
mengenai akuntansi, ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut: Masukan atau Input, dari
sebuah informasi ekonomi dari kegiatan transaksi yang terjadi pada sebuah perusahaan.

Masukan informasi tersebut yang kemudian dikelola melalui berbagai proses dari mulai
pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan untuk menghasilkan yang namanya keluaran
atau output, yang berupa informasi laporan keuangan. Keluaran informasi laporan keuangan
inilah yang kemudian menjadi sebuah acuan dari para pimpinan perusahaan untuk
mengambil keputusan.

Inilah mengapa akuntansi disebut juga sebagai bahasa bisnis, karena dengan akuntansi
kita memperoleh informasi tentang keadaan suatu perusahaan yang bisa kita nilai akan
tingkat keberhasilan perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnisnya. Di lain pihak
pimpinan perusahaan membutuhkan laporan akuntansi dari perusahaannya guna untuk
melakukan pengambilan keputusan bisnis yang didasarkan pada informasi akuntansi.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi serta meningkatnya pengguna


Internet, muncul berbagai perusahaan yang menyelenggarakan Perdagangan Melalui Sistem
Elektronik yang membuat aktivitas pengolahan data dan informasi semakin penting dan
semua itu dapat kamu pelajari pada buku Sistem Informasi Akuntansi.

Berikut ini adalah peran akuntansi dalam sistem informasi :


1. Menyediakan laporan keuangan. Laporan keuangan berisi informasi harta perusahaan,
modal, kewajiban/hutang dan informasi keuntungan/kerugian perusahaan.
2. Dasar pengambilan keputusan. Informasi akuntansi menyediakan data posisi keuangan
perusahaan. Manajemen bisa mengelola bisnis dengan melihat data piutang yang harus
ditagih, hutang yang harus dibayar dan hal lain untuk memaksimalkan keuntungan.
3. Penambahan modal bisnis. Badan usaha membutuhkan modal untuk menjalankan
bisnisnya. Modal bisa diperoleh dari kreditur. Kreditur membutuhkan informasi
akuntansi untuk melihat kinerja perusahaan.
4. Audit dan pajak. Setiap tahun perusahaan diwajibkan untuk menyetorkan laporan
keuangan kepada pemerintah, untuk kepentingan pajak.

Anda mungkin juga menyukai