Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


“ SISTEM INFORMASI DARI PERSFEKTIF AKUNTAN,
ETIKA, DAN FRAUD  

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 

MUTHMAINNAH JAMALUDDIN A031171327


RISKA PUTRI UTAMI A031171035

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019 
KATA PENGANTAR  

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan
memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah, “Sistem
Informasi dari Persfektif Akuntan, etika, dan fraud”  ini dapat diselesaikan.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan


 penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan
 bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada penyusun.

Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan,


untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami
nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
 para pembaca pada umumnya.

Makassar, 24 Februari 2019

Kelompok 1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem informasi dari perspektif Akuntan .............................. 2

2.2 Etika Dalam Sistem informasi Akuntansi .............................. 4

2.3 Fraud Dalam Sistem Informasi Akuntansi ............................. 4

2.4 Peran Akuntan ........................................................................ 4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 7


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan pada umumnya sangat


memerlukan sistem akuntansi yang efisien dan efektif, khususnya dalam
menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun
 berbagai pihak diluar perusahaan yang memerlukannya. Informasi memang
menjadi unsur penentu dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen
 perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan
 perusahaan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa informasi yang objektif akan


mendukung efisiensi. Demikian pula informasi akuntansi, apabila disajikan
dengan bertolak pada sistem yang andal tentu akan menghasilkan informasi yang
objektif. Oleh sebab itu, penugasan penyusunan sistem informasi akuntansi
hendaknya selalu dilaksanakan dengan satu tujuan, yaitu agar informasi yang
dihasilkan adalah informasi yang objektif sehingga mereka yang
menggunakannya akan dapat mengambil keputusan dengan tepat.

1.2 Rumusan Masalah 

Rumusan Masalah akan dibagi menjadi empat bagian.

1. Bagaimana Sistem informasi dari perspektif Akuntan ? 

2. Bagaimana Etika Dalam Sistem informasi Akuntansi ? 

3. Apa Fraud Dalam Sistem Informasi Akuntansi ? 

4. Apa peran Akuntan Dalam Sistem informasi ?


1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui Sistem informasi dari perspektif Akuntan

2. Untuk mengetahui Etika Dalam Sistem informasi Akuntansi

3. Untuk mengetahui Fraud Dalam Sistem Informasi Akuntansi

4. Untuk mengetahui peran Akuntan Dalam Sistem informasi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sistem informasi dari perspektif

Akuntan 1.  Lingkungan informasi

Jogianto (2004:8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain


Sistem Informasi, berpendapat bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi
 bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya.

Menurut Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem Informasi


Akuntansi, menyatakan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang
memberikan arti dan manfaat.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, informasi merupakan sumber

daya yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya
yang sangat penting agar suatu perusahaan bisa bertahan dalam dunia bisnis. Pada
setiap hari kerja, sangat banyak informasi yang tersampaikan ke pembuat
keputusan dan pengguna lainnya untuk menemukan variasi kebutuhan internal.
Selain itu informasi juga mengalir keluar organisasi kepada para pengguna
eksternal, seperti kostumer, supplier, dan para stakeholder yang menaruh minat
 pada perusahaan.Organisasi bisnis dibagi menjadi beberapa level aktivitas secara
horizontal berdasarkan bentuk piramid. Susunan piramid dari yang paling dasar ke
yang paling puncak yaitu: 
  Operasi bisnis. Bentuk operasi bisnis ini terdiri dari pekerjaan-pekerjaan

yang berorientasi produk seperti kegiatan produksi, penjualan distribusi,


 penagihan, dan penerimaan kas.
  Manajemen operasi. Manajemen operasi secara langsung bertanggung

 jawab untuk mengontrol operasi perusahaan hari demi hari.


  Manajemen menengah, bertanggung jawab untuk perencanaan jangka

 pendek dan pengkoordinasian aktivitas yang perlu untuk menyelesaikan


sasaran (tujuan) organisasi.

  Manajemen puncak, bertanggung jawab untuk perencanaan jangka


 panjang dan pengaturan sasaran (tujuan) organisasi.

Setiap individu dalam organisasi dari operasi bisnis hingga ke manajemen


 puncak membutuhkan informasi untuk menyelesaikan tugas mereka. Informasi
mengalir dua arah atau yaitu horizontal dan vertikal.

Alur horizontal membantu bagian operasi bisnis dengan informasi yang


sangat detail tentang banyaknya transaksi bisnis yang memberi efek pada
 perusahaan. Hal ini termasuk informasi tentang kegiatan seperti penjualan,
 pengiriman barang, penggunaan tenaga kerja dan penggunaan bahan baku dalam
 proses produksi dan penyaluran sumber daya internal dari satu departemen ke
departemen lain. Alur vertikal menyalurkan informasi secara menurun dari
manajer senior ke manajer Junior, dan kepada personil operasi dalam bentuk
instruksi, kuota dan anggaran belanja. Selain itu informasi yang berkaitan dengan
operasi bisnis dan aktivitas lainnya juga diringkas dan dialirkan ke atas kepada
 para manajer di setiap tingkat untuk dinilai performa atau kinerjanya. Manajemen
menggunakan informasi ini untuk mendukung berbagai fungsi perencanaan dan
fungsi kontrolnya.

Selain tersebar ke kedua alur tersebut, informasi juga mengalir ke luar


organisasi untuk digunakan oleh pengguna lingkungan eksternal. Pengguna
eksternal terbagi dua yaitu: partner dagang dan para pemangku kepentingan
(stakeholder) eksternal. Kegiatan pertukaran dengan partner dagang menckup
 pertukaran informasi dengan kostumer, penjualan dan informasi penagihan,

informasi pembelian untuk supplier, dan informasi penerimaan persediaan.


Stakeholder adalah badan eksternal dengan ketertarikan secara langsung ataupun
tidak langsung pada perusahaan. Pemegang saham, institusi keuangan, dan agensi
 pemerintah adalah contoh dari external stakeholders. Pertukaran informasi dengan
grup ini mencakup laporan keuangan, Tax return, dan informasi transaksi saham.

  Tujuan informasi
   Untuk membantu operasi keseharian perusahaan
   Untuk membantu manajemen mengambil keputusan
   Untuk membantu fungsi tanggung jawab manajemen

2.   Sistem 

kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling
 berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
Definisi umum ini akan dianalisis lebih lanjut dalam bagian berikut untuk

memndapatkan pemahaman mengenai bagaimana definisi sistem diaplikasikan


dalam perusahaan dan sistem informasi.:

   Banyak komponen. Sebuah sistem harus berisi lebih dari satu bagian
   Berhubungan. Tujuan umum dari suatu sistem adalah menghubungkan
 berbagai bagian dari sistem tersebut. Meskipun tiap bagian berfungsi
secara independen dari yang lainnya, semua bagian tersebut melakukan
tujuan yang sama.

   Sistem versus subsistem. Perbedaan antara istilah sistem dan subsistem


adalah dari segi perspektif. Sistem disebut subsistem ketika dipandang
hubungannya dengan sistem yang lebih besar dimana sistem tersebut
hanya menjadi bagian dari sistem yang lebih besar. Sama halnya,
subsistem disebut sistem ketika menjadi fokus perhatian
   Tujuan. Sistem harus mengarah ke satu atau beberapa tujuan. Apakah
suatu sistem dapat memberikan ukuran waktu, daya listrik, atau informasi
sistem tersebut tetap harus mengarah ke suatu tujuan, maka sistem
tersebut harus diganti.

Dua titik penting dalam studi mengenai sistem informasi adalah dekomposisi
sistem dan interdepensi sistem.
1.   Dekomposisi sistem. Dekomposisi adalah proses membagi sistem menjadi

 berbagai bagian sistem yang lebih kecil. Dengan mendekomposisi


subsistem, maka dapat disajikan sistem secara keseluruhan sebagai sebuah
hierarki, dan melihat berbagi hubungan antara subsistem serta subsistem
yang lebih tinggi tingkatnya.
2.   Interdependensi subsistem. Kemampuan sistem untuk mencapai
tujuannya bergantung pada efektivitas fungsinya dan interaksi yang
harmonis antara subsistemnya. Jika sebuah subsistemyang sangat penting
rusak dan tidak dapat lagi memenuhi tujuan tertentunya, keseluruhan akan
gagal memenuhi tujuannya.

3.   Kerangka Kerja untuk Sistem Informasi

Sistem informasi adalah perangkat atau kelompok prosedur formal dimana

data dikumpulkan, disimpan, diolah menjadi informasi, dan didistribusi kepada


 para pengguna. Sistem informasi sebuah perusahaan dibagai menjadi dua unsur
subsisten yanitu Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi Manajemen.

Perbedaan mendasar antara subsistem SIA dengan SIM berpusat pada


konsep transaksi. Transaksi adalah kegiatan yang memengaruhi atau merupakan
kepentingan dari perusahaan serta diproses oleh sistem informasinya sebagai unti
 pekerjaan. Transaksi terbagi menjadi dua jenis : transaksi keuangan dan transaksi
nonkeuangan. Transaksi keuangan adalah kegiatan ekonomi yang
memengaruhi aktiva dan ekuitas perusahaan, dan yang dicerminkan dalam
berbagai akun akun, serta diukur dalam berbagai akun, serata diukur dalam
berbagai ukuran keuangan. Transaksi nonkeuangan meliputi semua kegiatan
yang diproses oleh perusahaan melalui sistem informasi tetapi yang tidak
memenuhi definisi khusus dari transaksi keuangan.

   Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney and Steinbart (2006: 6) dalam Research Article Accounting

 Information System And Improvement On Financial Reporting, definisi  Sistem


Informasi Akuntansi yaitu :
“ Accounting Information System is  a system that collects records, stores, and
 processes the data to produce information for decision makers”. 

Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011:4), Sistem Informasi


Akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses

data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.


  Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi
nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri atas tiga subsistem : (1) sistem pemrosesan transaksi, yang mendukung
operasi bisnis harian melalui berbagaidokumen serta pesan untuk para pengguna
di seluruh perusahaan; (2) sistem buku besar/pelaporan keuangan, yang
menghasilkan laporan keuangan; (3) sistem pelaporan manajemen, yang
menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan
khusus serta informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Tujuan sistem informasi akuntansi :

1.   Mengamankan harta/kekayaan perusahaan. Harta/kekayaan disini meliputi


kas perusahaan, persediaan barang dagangan, termasuk asset tetap
 perusahaan.
2.   Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan.

3.   Menghasilkan informasi untuk pihak internal. Informasi untuk pihak

internal misalnya adalah kewajiban untuk membayar pajak, selain untuk


kepentingan perpajakan, adakalanya pengelola usaha juga terlibat dengan
kegiatan usaha tang piutang dengan bank atau koperasi simpan pinjam
4.   Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja perusahaan atau divisi.

5.   Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan). Data


yang tesimpan dengan baik sangat memudahka proses audit (pemeriksaan)
6.   Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran
 perusahaan. Anggaran merupakan alat yangs erring digunakan perusahaan
untuk mengendalikan pengeluaran kas
7.   Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan

 pengendalian. Selain berguna untuk membandingkan informasi yang


 berkaitan dengan anggaran dan biaya standar dengan kenyataan seperti
yang telah dikemukakan sebelumnya, data historis yang diproses oleh
sistem informasi dapat digunakan untuk meramal pertumbuhan penjualan
dan aliran kas atau untuk mengetahui tren jangka panjang beserta
korelasinya.
Menurut Rochmawati Daud dan Valeria Mimosa Windana
(2014:19) dalam jurnalnya yang berjudul  “Pengembangan Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Berbasis Komputer Pada Perusahaan

Kecil”, manfaat sistem informasi akuntansi untuk organisasi diantaranya

adalah :

(1) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat

melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

(2) Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang

dihasilkan.

(3) Meningkatkan efisiensi,

(4) Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan,

(5) Meningkatkan sharing knowledge,

(6) menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

   Subsistem SIA
a.  Sistem Pemrosesan Transaksi

Sistem pemrosesan transaksi penting untuk keseluruhan fungsi dari


sistem informasi karena: (1) mengonversikan berbagai kegiatan ekonomi
kedalam transaksi keuangan; (2) mencatat berbagai transaksi keuangan
kedalam catatan akuntansi; (3) mendistribusikan informasi keuangan yang
 penting untuk personel operasional dalam mendukung operasi hariannya.

 b.  Sistem Buku Besar/ Pelaporan Keuangan


Sistem buku besar (general ledger system-GLS) dan sistem pelaporan
keuangan (financial reporting system-FRS) adalah dua subsistem yang earat
hubungannya satu sama lain. Akan tetapi, karena interepedensi operasional
keduanya, maka keduanya secara umum dipandang sebagai satu sistem
terintegrasi GL/FRS. Sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan
kondisi sumber daya keuangan serta berbagai perubahan atas sumber daya
tersebut. FRS mengkomunikasikan informasi ini terutama untuk pengguna

eksternal. Jenis laporan ini disebut nondiskresioner karena perusahaan


memiliki sedikit atau tidak memiliki sama sekali pilihan dalam informasi
yang disediakannya.
c.  Sistem Pelaporan Manajemen
Sistem pelaporan manajemen (MRS) memberikan informasi keuangan
internal yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis. Laporan yang umum
dihasilkan oleh MRS meliputi anggaran, laporan kinerja, analisis biaya-
volume-laba, serta berbagai laporan yang menggunakan data biaya (bukan
yang historis). Jenis laporan semacam ini disebut sebagai laporan diskresioner
karena perusahaan dapat memilih informasi apa yang akan dilaporkan dan
cara menyajikannya.

   Model umum untuk SIA


 pada umumnya menggambarkan hubungan antara elemen-elemen kunci
yang mengkonstitusi aplikasi SIA. Elemen (bentuk) tersebut yaitu:
a.  Pengguna akhir  dibagi ke dalam dua kelompok umum eksternal dan
internal. Pengguna eksternal meliputi para kreditor, pemegang saham, calon
investor, lembaga pemerintahan, kantor pajak, pemasok dan pelanggan. Para
 pengguna internal meliputi pihak manajemen di tiap tingkat dalam
 perusahaan, serta personel operasional. Berlawanan dengan laporan
eksternal, perusahaan memiliki ukuran untuk memenuhi kebutuhan para
 pengguna internalnya. Meskipun terdapat beberapa konvensi dan praktik
umum, laporan internal diatur terutama berdasarkan apa yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan.
 
 b.  Data dan Informasi.  Data adalah berbagai fakta, yang akan atau mungkin
tidak di proses (diedit, diringkas, atau diperbaiki) dan tidak memiliki
 pengaruh langsung atas pengguna. Sebaliknya, Informasi menyebabkan
 pengguna mengambil tindakan yang akan dilakukan atau tidak dilakukan.
Informasi ditentuka berdasarkan pengaruhnya terhadap pengguna, bukan
terhadap bentuk fisiknya.
c.   Sumber data  adalah berbagai transaksi keuangan yang masuk kedalam

sistem informasi baik dari sumber internal maupun eksternal.


d.   Pengumpulan data  adalah tahap operasional pertama dalam sistem
informasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa data kegiatan yang masuk
kedalam sistem valid, lengkap, dan bebas dari kesalahan.
e.   Pemrosesan data. Setelah selesai dikumpulkan, data biasanya
membutuhkan pemrosesan agar dapat menghasilkan informasi. Berbagai
 pekerjaan dalam tahap pemrosesan data berkisar dari yang sedderhana
hingga rumit.

   Sistem Informasi Manajemen

ngertiansisteminformasi manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang


 berwenang dalam mengumpulkan dan mengolah data guna menyediakan

informasi yang bermanfaat bagi semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan

 perencanaan dan pengendalian.

Pihak manajemen sering kali membutuhkan informasi yang jauh diluar


kemampuan SIA. Dengan berkembangnya ukuran perusahaan dan
kompleksitasnya, maka akan timbul berbagai area fungsional tertentuyang
membutuhkan tambahan informasi untuk perencanaan dan pengendalian
produksi,
 perkiraan penjualan, perencanaan gudang persediaan, riset passar,dll. Sistem
informasi manajemen (SIM) memproses berbagai transaksi nonkeuangan yang
 biasanya tidak diproses oleh SIA biasa.

   Manajemen Basis Data


Basis data  perusahaan adalah tempat penyimpanan fisik data
keuangan dan nonkeuangan. Apa pun bentuk fisik basis datanya, isinya
dapat disajikan dalam hirarki yang logis.

  Atribut data adalah bagian mendasar dari calon data yang berguna

dalam basis data. Atribut adalah karakteristik logis dan relevan dari
suatu entitas dan yang mengenai hal apa perusahaan menangkap
datanya.

  Record adalah serangkaian lengkap atribut untuk suatu kejadian

dalam suatu kelas entitas.

  File adalah serangkaian lengkap atribut untuk satu kejadian dalam

suatu kelas yang identik.


  Pekerjaan manajemen basis data. Manajemen basis data melibatkan

tiga pekerjaan dasar: penyimpanan, penarikan dan penghapusan.

   Pembuatan Informasi
Pembuatan informasi adalah proses menyusun, mengatur,
mengformat dan menyajikan informasi ke para pengguna. Apa pun bentuk
fisiknya, informasi yang berguna memiliki berbagai karateristik sebagai
 berikutini: relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan ringkas.
1.   Umpan balik   adalah suatu bentuk output yang dikirim kembali ke

sistem sebagai sumber data. Umpan balik dapat besifat internal atau
eksternal dan digunakan untuk memulai atau mengubah proses.
2.   Tujuan sistem informasi . terdapat tiga tujuan dasar yang umum
didapati di semua sistem, yaitu: (1) mendukung fungsi penyediaan
 pihak manajemen; (2) mendukung pengambilan keputusan pihak
manajemen; (3) mendukung operasional harian perusahaan.

   Perolehan Sistem Informasi


Cara perusahaan mendapatkan sistem informasi yaitu melalui dua
cara, yaitu: (1) mengembangkan sistem yang disesuaikan dari awal
melalui aktivitas pengembangan sistem internal; (2) membeli sistem
komersial yang siap pakai dari para vendor peranti lunak. Perusahaan
yang lebih kecil dan lebih besar dan yang telah memiliki kebutuhan
informasi yang standardisasi adalah pasar utama untuk peranti lunak
komersial. Tiga jenis peranti lunak komersial yang tesedia adalah: sistem
siap pakai, sistem backbone, dan sistem yang didukung oleh vendor.

  Struktur organisasi dan Sistem Informasi Akuntansi

STRUKTUR ORGANISASI

  Segmen Bisnis

Perusahaan diatur menjadi beberapa segmen untuk meningkatkan


efisiensiinternal melauliinternal melalui spesialisasi tenaga kerja dan
alokasi sumber daya yang efektif dari segi biaya. Para manajer dalam
sebuah segmen dapat memfokuskan perhatian mereka dalam berbagai
area tanggung jawab yang terbatas untuk tingkat efisiensi operasional
yang lebih tinggi. Ada tiga cara untuk mengatur segmentasi perusahaan,

yaitu berdasarkan: letak geografis, lini produk, dan fungsi bisnis.


  Segmentasi Fungsional

1.   Manajemen Bahan Baku. Tujuan dari manajemen bahan bakiu adalah

merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan baku perusahaan.


Terdapat tiga subsistem dari manajemen bahan baku, yaitu:
 pembelian, penerimaan, dan penyimpanan.
2.   Produksi. Aktivitas produksi terjadi dalam siklus konversi dimana

 bahan baku mentah, tenaga kerja, dan aktivitas pabrik digunakan


untuk membuat produk jadi. Berbagai aktivitas tertentu ditentukan
 berdasarkan sifat produk di produksi, secara umum terbagi atas dua
yaitu: (1) aktivitas produk utama dan (2) aktivitas pendukung
 produksi.
3.   Pemasaran. Fungsi pemasaran berhubungan dengan berbagai masalah
strategi promosi, periklanan dan riset pasar produk.

4.   Distribusi, adalah aktivitas untuk membuat produk sampai ke tangan

 pelanggan setelah adanya penjualan.


5.   Personalia. Tujuan dari fungsi personalia adalah untuk mengelola
secara efektif sumber daya. Fungsi personalia yang dikembangankan
meliputi, perekrutan, pelatihan, pendidikan lanjutan,konsultasi,
evaluasi, hubungan ketenagakerjaan, dan administrasi kompensasi.
6.   Keuangan. Fungsi keuangan mengelola sumber daya keuangan

 perusahaan melalui aktivitas perbankan dan pembendaharaan,


manajemen portofolio,evaluasi kredit, pengeluaran kas dan
 penerimaan kas.
  Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi mengelola sumber daya informasi keuangan


 perusahaan. Dalam hal ini, fungsi ini memainkan dua peran penting di
 pemrosesan transaksi, yaitu (1) akuntansi menangkap dan mencatat
 berbagai pengaruh keuangan dari berbagai transaksi perusahaan; (2)
fungsi akunstansi mendistribusikan informasi transaksi ke operasional
untuk mengkoordinasikan banyak dari tugas penting mereka.
O   Nilai Informasi.  Nilai informasi bagi pengguna ditentukan
 berdasarkan keandalannya (reliability  ). Agar hal ini dapat terjadi,
informasi harus relevan, akurat, lengkap, ringkas, dan tepat waktu.
Jika informasi yang diberikan tidak andal maka, tidak memiliki nilai
dan penggunaan sumber daya akan menjadi sia-sia.
O   Independensi Akuntansi. Keandalan informasi sangat tergantung
 pada konsep independensi akuntansi. Keputusan pengguna yang
efektif membutuhkan informasi penting oleh sumber yang independen
untuk memastikan integritasnya.

  Fungsi Layanan Komputer

Fungsi layanan komputer berkaitan dengan sumber daya informasi.


Berbagai aktivitasnya dapat diatur dalam sejumlah cara yang berbeda.
Adapun unsur-unsur yang eksterm dalam fungsi layanan computer adalah:

  Pemrosesan Data Terpusat (centralized data processing )


Semua data dilakukan oleh satu atau lebih komputer besar yang
ditempatkan di sebuah lokasi pusat dan melayani para pengguna di
seluruh perusahaan. Fungsi layanan komputer biasanya diperlakukan
sebagai pusat biaya yang biaya operasionalnya dibebankan kembali
kepada para pengguna akhirnya. Berbagai area layanan komputer
dalam operasional yaitu: administrasi basis data, pemrosesan data,
 pengembangan dan pemeliharaan sistem.

  Pemrosesan Data Terdistribusi

Alternative dari model terpusat adalah konsep pemrosesan data

terdistribusi (distributed data processing - DDP). DDP melibatkan


 pengaturan ulang fungsi layanan computer menjadi unit pemrosesan
informasi (information processing unit   –  IPU) kecil yang
didistribusikan ke para pengguna akhir dan ditempatkan di bawah
kendali mereka. IPU dapat didistribusikan berdasarkan fungsi bisnis,
lokasi geografis. Dalam tahun-tahun terakhir ini, DDP telah menjadi
kemungkinan ekonomi dan operasional dan telah mengubah secara
revolusioner operasi bisnis.
 
Kelemahan DDP : Hilangnya kendali, kesalahan manajemen
sumber daya keseluruhan perusahaan, ketidaksesuaian peranti kerass
dan peranti lunak, perkerjaan yang redundan, mengonsolidasi
aktivitas-aktivitas yang tidak kompatibel, kesulitan untuk menarik
 personel yang berkualitas, Kurangnya standart.
Keuntungan DDP : Penghematan biaya, peningkatan taggung
 jawab biaya, peningkatan kepuasan pelanggan, dukungan.

EVOLUSI MODEL SISTEM INFORMASI

1.   Model Proses Manual

Model proses manual adalah bentuk sistem yang paling tua dan
 paling tradisional. Sistem ini terdiri dari berbagai kegiatan,
sumberdaya,dan personel fisik yang merupakan ciri banyak proses bisnis.
Meliputi: pencatatan pesanan, penggudangan bahan baku, produksi
 barang untuk dijual, pengiriman barang ke pelanggan, penempatan
 pesanan ke pemasok.
2.   Model File Datar

Menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling


 berhubungan dengan file lainnya. Para pengguna akhir dalam lingkungan
ini memiliki sendiri file datanya sebagai ganti berbagi dengan para
 pengguna lainnya. Jadi, pemrosesan datanya dilakukan oleh aplikasi yang
 berdiri sendiri dan bukan melalui sistem terintegrasi.
Masalah signifikan dalam file datar adalah:
a.   Penyimpanan data : sistem informasi yang efisien hanya menangkap

dan menyimpan data sekali serta membuatnya menjadi sebuah sumber


yang tersedia bagi semua pengguna yang membutuhkannya.
 b.  Pembaruan data : perusahaan memilki banyak sekali data yang

disimpan dalam berbagai file dan yang membutuhkan pembaharuan


 berkala untuk mencerminkan berbagai perubahan.
c.   Kekinian informasi  : Jika informasi yang baru tidak disebarkan

secara tepat, perubahan tersebut tidak akan tercermin dalam data


 pengguna, hingga mengakibatkan adanya keputusan yang didasarkan
 pada informasi yang kadaluwarsa.
d.   Dependensi pekerjaan-data : adalah ketidakmampuan penggunanya

untuk mendapatkan tambahan informasi ketika kebutuhan pengguna


tersebut berubah.
e.   File flat membatasi integrasi data : strukturisasi semacam ini dapat

tidak memasukkan atribut data yang berguna bagi pengguna lainnya,


sehingga menghambat keberhasilan integrasi data di perusahaan.
3.   Model Basis Data

Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan


dengan file datar dengan mengimplementasikan model basis data untuk
manajemen data. Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui sistem
manajemen basis data (database management sistem-DBMS). DBMS
adalah peranti lunak sistem khusus yang deprogram untuk mengetahui
elemen data mana yang penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya.

4.   Model REA

REA adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan sumber daya


(resources), kegiatan (events), pelaku (agents). Kemajuan dalam
teknologi basis data telah berfokus pada ketertarikan yang baru pada REA
sebagai alternative praktis untuk kerangka kerja akuntansi yang klasik.
a.   Sumber daya  : didefinisikan sebagai berbagai objek yang tidak
mudah didapat serta di bawah kendali perusahaan.
 b.  Kegiatan: fenomena yang mempengaruhi berbagai perubahan dalm

sumber daya. Kegiatan bernilai ekonomi adalah elemen informasi


yang sangat penting dalam sistem akuntansi serta harus ditangkap
dalam bentuk yang sangat terperinci untuk menyediakan basis data
yang lengkap.
c.  Pelaku: pihak dalam dan luar perusahaan dengan kemampuan untuk

memilih sendiri menggunakan atau membuang sumber daya yang


 bernilai ekonomi.
REA adalah model konseptual,bukan fisik. Akan tetapi, banyak dari
 prinsipnya dapat ditentukan dalam sistem basis data lain yang lebih
canggih. Aplikasi dari filosofi REA yang paling berharga dapat dilihat
dalam sistem pembuatan ERP.
5.   Sistem ERP

Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resourse planning )


adalah model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan
mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagaia proses bisnis
utamanya. Implementasi sistem ERP dapat berupa pengambilalihan besar-
 besaran, hingga dapat memakan waktu beberapa tahun. Karena
kompleksitas dan ukurannya, sedikit perusahaan yang bersedia atau dapat
menyediakan sumber daya keuangan serta fisik dan menanggung resiko
untuk mengembangkan sistem ERP secara internal.
Paket peranti lunak ERP dijual keperusahaan yang menjadi klien
dalam bentuk modul-modul yang mendukung berbagai proses standar.
Beberapa model ERP ysng umum ditemui meliputi: manajemen aktiva,
akuntansi keuangan, sumber daya manusia, solusi khusus industri,
 pemeliharaan pabrik, perencanaan produksi, manajemen kualitas,
 penjualan dan distribusi, manajemen persediaan.

  Fungsi teknologi informasi:

3.  Sebagai pengolah data


4.  Sistem pengembangan dan pemeliharaan
5.  Administrasi database
6.  Administrasi jaringan
2.2  Etika Dalam Sistem informasi

Etika atau bisa juga disebut etik, berasal dari kata Yunani yaitu ETHOS yang
 berarti normanorma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah
laku manusia yang baik. Jadi etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik

dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahamai oleh pikiran manusia. 

1.  Etika Bisnis


Etika berkaitan dengan prinsip-prinsip tingkah laku yang digunakan individu
dalam menetapkan pilihan dan mengarahkan perilaku mereka dalam situasi yang
melibatkan konsep benar dan salah.

Dalam berbisnis kita tentu memiliki etika dan harus mengikuti etika bisnis
yang ada. Dalam sistem informasi juga memiliki etika yang ada. Etika yang ada
dalam sistem informasi yaitu:

a.Privasi

Privasi merupakan hak seseorang untuk memberikan atau tidak informasi yang
ada kepada pihak lain untuk mengaksesnya. Privasi juga menyangkut hak individu
untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan orang luar yang tidak
diberikan ijin untuk melakukan pengaksesan. Privasi dalam sistem informasi yaitu
 privasi informasi yang dimaksud bahwa hak individu atau perusahaan untuk
menentukan kapan, dimana, bagaimana, dan apa saja informasi yang ingin
dikomunikasikan dengan pihak lain atau karyawan.

 b.Akurasi

Akurasi merupakan ketepatan atau kebenaran data yang diberikan oleh pemilik
informasi kepada pihak lain. Keakurasian dalam memberi dan menerima
informasi sangatlah penting terutama dalam sistem informasi karena informasi
yang salah dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan seperti mengganggu,
merugikan, dan bisa juga membahayakan baik pihak pemberi informasi maupun
 pihak penerima informasi.

c.Propertis
Saat ini hak properti yang sedang ramai singgung yaitu HAKI (Hak Atas
Kekayaan Intelektual). Biasanya kekayaan intelektual dilindungi hukum dalam
 bentuk hak cipta (copyright), hak paten, dan rahasia perdagangan (trade secret)

d.Akses

Akses dalam sistem informasi merupakan ijin yang diberikan oleh pemilik
informasi kepada penerima informasi untuk mengetahui informasi tersebut.

Isu etika dalam bisnis dapat dibagi ke dalam empat wilayah: kesamaan hak
(equity), hak hak, kejujuran, dan pelaksanaan kekuasaan perusahaan.

Kesetaraan Gaji Eksekutif


 Nilai yang dapat dibandingkan Penetapan harga produk.

Hak Proses penilaian perusahaan


Pemeriksaan kesehatan karyawan Privasi karyawan
Pelecehan seksual
Keanekaragaman Peluang kerja yang setara

Pemberitahuan mengenaiadanya
kecurangan (Whistle-Blowing).
Kejujuran Konflik kepentingan pihak manajemen
dan karyawan
Keamanan data dan catatan perusahaan Iklan yang menyesatkan
Praktik bisnis yang meragukan dinegara asing
Laporan yang akurat atas kepentingan
 pemegang saham.

Penggunaan kekuasaan perusahaan Komite aksi politik


Keamanan ditempat kerja
Keamanan produk Isu lingkungan
Divestasi kepentingan Kontribusi politik perusahaan
Pengecilanukuranperusahaandan
 penutupan pabrik.

Cara Perusahaan Menyampaikan Isu-Isu Etika

Beberapa perusahaan yang sangat berhasil memiliki pelatihan dan


kesadaran etika sejak lama. Berbagai pendekatannya termasuk komitmen yang
 besar dari pihak manajemen puncak untuk memperbaiki standar etika, berbagai
kode etik tertulis yang dengan jelas menyampaikan harapan pihak manajemen,
 program untuk mengimplementasikan petunjuk etika, serta berbagai teknik untuk
memonitor ketaatan.

  Peranan pihak manajemen dalam mempertahankan iklim beretika

Para manajer perusahaan harus menciptakan dan mempertahankan atmosfer


 beretika yang sesuai. Mereka harus membatasi peluang dan godaan untuk
melakukan perilaku tidak beretika dalam perusahaan.

  Perkembangan Etika

Kebanyakan individu mengembangkan kode etik berdasarkan lingkungan


keluarganya, pendidikan formalnya, dan pengalaman pribadinya. Teori tahapan

 perilaku menyatakan bahwa kita semua melalui berbagai tahap evolusi moral
sebelum sampai pada tingkat berpikir yang beretika.

  Membuat keputusan yang beretika

Setiap keputusan etika memiliki risiko dan manfaat sekaligus. Beberapa


 prinsip beretika yang dapat menjadi petunjuk dalam melakukan tanggung jawab: 

  Proporsionalitas. Manfaat dari sebuah keputusan harus melebihi resikonya.

Selain itu, tidak boleh ada keputusan alternatif yang memberikan manfaat
sama atau lebih besar dengan resiko lebih sedikit.
  Keadilan. Manfaat keputusan harus dikontribusikan secara adil ke orang-

orang yang menanggung resiko bersama. Mereka yang tidak dapat manfaat
tidak seharusnya menaggung resiko.

  Meminimalkan Resiko. Bahkan jika dianggap dapat diterima oleh berbagai

 prinsip di atas, keputusan harus diimplementasikan untuk meminimalkxan


semua resiko dan menghindari resiko yang tidak perlu.

2.  Etika Komputer

Etika komputer adalah analisis mengenai sifat dan dampak sosial


teknologi komputer serta berbagai formulasi dan justifikasi kebijakan yang terkait
untuk penggunaan teknologi semacam itu secara beretika, meliputi perhatian
mengenai peranti lunak serta peranti keras dan berkaitan dengan jaringan yang
menghubungkan berbagai komputer dan komputer itu sendiri. Penggunaan

teknologi dalam bisnis memiliki dampak besar terhadap masyarakat salah


satunya kejahatan komputer, kondisi kerja, privasi, dan masih banyak lagi.

Sistem informasi yang ada tentunya juga merupakan lahan yang paling pas
untuk melakukan tindakan tak beretika. Walaupun sebenarnya terlihat sulit untuk
dimanipulasi ataupun pelanggaran etika yang lainnya tetapi sebenarnya sistem
informasi perusahaan merupakan tempat yang paling mudah dan rentan untuk
melakukan tindakan tak beretika. Tindakan tak beretika dapat meliputi
 pengambilan data perusahaan oleh orang diluar perusahaan maupun karyawan
 perusahaan yang seharusnya tidak boleh atau tidak diberi ijin untuk melihat atau
memiliki, pengubahan data yang dilakukan secara sengaja untuk menghasilkan
suatu keuntungan bagi orang yang mengubah, perjual belian / pencurian data
 perusahaan yang digunakan untuk hal negatif seperti mengancam perusahaan,
meminta uang dari perusahaan, pencurian uang perusahaan dan masih banyak
lagi. Hal hal ini cenderung dilakukan disebabkan biasanya karena faktor finansial
di pelanggar etika ataupun persaingan antar bisnis yang ingin saling menjatuhkan
satu sama lain.
2.3   Fraud Dalam Sistem Informasi

1.   PENGERTIAN KECURANGAN (FRAUD)

FRAUD (kecurangan) adalah tindakan ilegal yang dilakukan satu orang atau

sekelompok orang secara sengaja atau terencana yang menyebabkan orang atau
kelompok mendapat keuntungan, dan merugikan orang atau kelompok
lain. FRAUD ulent financial reporting (kecurangan laporan keuangan) adalah
salah saji atau pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja dengan
maksud menipu para pemakai laporan. Kecurangan dibagi ke dalam tiga
kelompok, yaitu :

a. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement FRAUD).

Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang

dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan Keuangan
yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau
kecurangan non financial.

 b. Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation).

Penyalahagunaan aset dapat digolongkan ke dalam ‘Kecurangan Kas’ dan


‘Kecurangan atas Persediaan dan Aset Lainnya’, serta pengeluaran-pengeluaran
 biaya secara curang.

c. Korupsi (Corruption).

Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut ACFE,


 bukannya pengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK di Indonesia.
Menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of
interest), suap (bribery), pemberian illegal (illegal gratuity), dan pemerasan
(economic extortion).

2.   KARAKTERISITK KECURANGAN (FRAUD)

Dilihat dari pelaku FRAUD auditing maka secara garis besar kecurangan bisa

dikelompokkan menjadi dua jenis :


a. Oleh pihak perusahaan, yaitu :

Manajemen untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena
kecurangan pelaporan keuangan (misstatements arising from FRAUDulent
financial reporting, untuk menghidari hal tersebut ada baiknya karyawan

mengikuti auditing workshop dan FRAUD workshop). Pegawai untuk keuntungan


individu, yaitu salah saji yang berupa penyalahgunaan.

 b. Oleh pihak di luar perusahaan, yaitu

Pelanggan, mitra usaha, dan pihak asing yang dapat menimbulkan kerugian
 bagi perusahaan.

3  PERAN AKUNTAN

1.   Akuntan Sebagai Pengguna

Fungsi akuntansi adalah pengguna layanan komputer yang


terbanyak. Sebagai pengguna akhir, para akuntan harus menyediakan
gambaran yang jelas mengenai berbagai kebutuhan mereka pada para ahli
yang mendesain sistem mereka. Penyebab utama kesalahan desain yang
mengakibatkan kegagalan sistem adalah akibat dari tidak adanya
keterlibatan pengguna.
2.   Akuntan Sebagai Desainer

Tanggung jawab desain sistem dibagi antara akuntan dengan ahli


komputer. Fungsi akuntansi bertanggungjawab atas sistem konseptual,
melibatkan spesifikasi kriteria untuk mengidentifikasi pelanggan yang
lewat masa bayar dan informasi yang perlu dilaporkan akuntan
menentukan sifat dari informasi yang dibutuhkan, sumbernya,
tujuannya,serta kebijakn yang perlu diterapkan. Dan fungsi komputer
sebagai sistem fisiknya adalah media dan metode untuk menangkap dan
menyajikan informasi tersebut
3.   Akuntan Sebagi Auditor Sistem

Audit adalah bentuk dari pembuktian independen yang dilakukan


oleh ahli auditor yang menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan yang dihasilkan secara internal bergantung langsung pada
validasi oleh auditor ahli yang independen.
a.  Audit eksternal  : sebagai auditor sistem terbatas pada fungsi
 pembuktian dan yang dijelaskan sebelumnya. Jasa kepastian adalah
layanan professional, termasuk fungsi pembuktian, dan yang di
desain untuk meningkatkan kualitas informasi baik yang keuangan
maupun nonkeuangan, yang digunakan oleh para pembuat
keputusan.
 b.  Audit Internal : adalah fungsi penilaian yang berada dalam
 perusahaan. Auditor internal melakukan banyak sekali aktivitas atas
nama perusahaan, termasuk melakukan audit laporan keuangan,
mempelajari kesesuaian operasional perusahaan dengan kebijakan
 perusahaan, mengkaji kesesuaian perusahaan dengan kewajiban
hokum, mengevaluasi efisiensi operasional, mendeteksi dan
mengejar pelaku penipuan dalam perusahaan serta melaksanakan
audit.

Perbedaan antara audit eksternal dan internal adalah konstituennya.


Auditor eksternalmewakili pihak ketiga dari luar. Sementara audit internal
mewakili pihak kepentingan pihak manajemen.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

A Hall, James.2011. Accounting Information System Seven Edition. USA: South-


Western Cencage Learning.

Jogiyanto H.M, 2004. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi


Kedua.Yogyakarta.

Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Edisi Pertama. Bandung:


Lingga Jaya.

Pangestu, Danu Wira. 2007. Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (On Line).
http://IlmuKomputer.org/wp.contont/uploads//2008/08/sim.pdf. (Diakses tanggal
23 Februari 2019)

Diana Anastasia, Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Perancangan,


Prosedur dan Penerapan. Edisi 1. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Sumber dari jurnal :

Daud Rochmawati, Valeria Mimosa Windana.2014.Pengembangan Sistem


Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Berbasis Komputer Pada
Perusahaan Kecil (Studi Kasus Pada Pt. Trust Technology).
https://core.ac.uk/download/pdf/151435192.pdf (Diakses tanggal 23 Februari
2019).

Agung, Mulyo. 2015. Research Article Accounting Information System And


Improvement On Financial Reporting (International Journal of Recent Advances

in Multidisciplinary Research). (Diakses tanggal 23 Februari 2019).

Anda mungkin juga menyukai